6 3.
Dengan adanya variasi suhu tempering dan lama waktu penahanan pada baja pegas daun, dapat menurunkan nilai kekerasan baja serta menaikkan
ketangguhan dan keuletan baja pegas daun menjadi lebih baik. 4.
Memberikan informasi kepada dunia industri akan kelebihan perlakuan panas tempering, khususnya di dalam menurunkan nilai kekerasan suatu baja untuk
pengembangan produk yang lebih baik kedepannya terutama di dalam industri mesin dan kendaraan bermotor.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika skripsi ini terbagi menjadi lima bab dengan aspek-aspek pemaparan
sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Memaparkan informasi ilmiah tentang baja, pengaruh unsur paduan
pada baja, baja pegas daun, diagram fasa Fe-C, perlakuan panas pada baja, proses pendinginan pada baja, waktu penahanan, pengujian sifat
fisik baja komposisi kimia dan struktur mikro serta pengujian sifat mekanik baja uji kekerasan.
BAB III METODE PENELITIAN
7 Berisi pemaparan tentang waktu dan tempat penelitian, alat dan
bahan, preparasi sampel, siklus perlakuan panas tempering pada baja dan diagram alir penelitian.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Memaparkan hasil penelitian yang diperoleh berupa hasil preparasi
dan perlakuan panas baja pegas daun, hasil uji komposisi kimia, hasil pengujian kekerasan baja dan hasil uji struktur mikro baja.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian dan saran untuk
perbaikan penelitian selanjutnya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab II menjelaskan tentang beberapa konsep dasar teori yang mendukung topik penelitian. Pembahasan dimulai dengan penjelasan mengenai baja, pengaruh
unsur paduan pada baja, baja pegas daun, diagram fasa Fe-C, perlakuan panas pada baja, proses pendinginan pada baja, waktu penahanan, pengujian sifat fisik
baja komposisi kimia dan struktur mikro serta pengujian sifat mekanik baja uji kekerasan.
2.1 Baja
2.1.1
Definisi Baja
Baja adalah salah satu logam ferro yang banyak digunakan dalam dunia teknik
dan industri. Baja terdiri dari kandungan besi dan karbon, dimana kandungan besi Fe pada baja sekitar 97 dan karbon C sekitar 0,2 hingga 2,1 berat sesuai
gradenya. Kandungan karbon pada baja umumnya tidak lebih dari 1 karbon C. Disamping unsur besi Fe dan karbon C, baja juga mengandung unsur
campuran lain seperti mangan Mn dengan kadar maksimal 1,65, silikon Si dengan kadar maksimal 0,6, tembaga Cu dengan kadar maksimal 0,6, sulfur
S, fosfor P dan lainnya dengan jumlah yang dibatasi dan berbeda-beda Wulandari, 2011.