Nilai Informasi Konsep Dasar Informasi

Sistem terbuka yaitu sistem yang berhubungan dan di pengaruhi oleh lingkungan luarnya, yang menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya. Contohnya sistem perdagangan. Sistem tertutup yaitu sistem yang tidak berhubungan dan tidak di pengaruhi oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa ada campur tangan dari pihak luar. Contohnya sistem robotic, sistem arloji, ATM sistem.

1.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh suatu organisasi, sehingga informasi ini sangat penting peran dan kedudukannya di dalam sebuah organisasi. Suatu sistem yang kekurangan informasi akan menjadi sistem yang lemah, kerdil dan akhirnya berakhir. Terdapat beberapa definisi, antara lain : 1. Data yang menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. 2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian 3. Data yang terorganisir untuk membantu memilih beberapa tindakan yang akan di lakukan atau tidak di lakukan.

1.2.1 Nilai Informasi

Nilai informasi di tentukan oleh 2 dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai apabila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Nilai informasi ini didasarkan atas 10 sepuluh sifat, yaitu : a. Mudah diperoleh Sifat ini menujukan kemudahan dan kecepatan untuk memperoleh informasi b. Luas dan Lengkap Sifat ini menunjukan kelengkapan isi informasi. Hal ini tidak hanya mengenai volumenya, akan tetapi juga mengenai keluaran informasinya. Sifat ini sangat kabur dan karena itu sulit mengukurnya. c. Ketelitian Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari keluaran informasi. Pada volume data yang biasanya terdapat dua jenis kesalahan pencatatan dan kesalahan perhitungan. d. Kecocokan Sifat ini menunjukan seberapa baik keluaran informasi dalam hubungan dengan permintaan para pemakai. e. Ketepatan waktu Sifat ini berhubungan dengan waktu yang di lalui yang lebih pendek dari siklus untuk mendapatkan informasi. Masukan, pengolahan dan pelaporan keluaran kepada pemakai, biasanya tepat waktu. f. Kejelasan Sifat ini menunjukan tingkat kejelasan informasi. Informasi hendaknya terbebas dari istilah-istilah yang tidak jelas. g. Keluwesan Sifat ini sulit mengukurnya, akan tetapi dalam beberapa hal dapat di ukur dengan suatu nilai tertentu. h. Dapat di buktikan Sifat ini menunjukan sejauh mana informasi itu dapat di uji oleh beberapa pemakai hingga sampai didapat kesimpulan yang sama. i. Tidak ada prasangka Sifat ini berhubungan dengan ada tidaknya keinginan untuk mengubah informasi tersebut guna mendapatkan kesimpulan yang telah diarahkan sebelumnya. j. Dapat di ukur Sifat ini menunjukan hakikat informasi yang di hasilkan oleh sistem informasi formal. 1.2.2 Kualitas Informasi Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 tiga hal yaitu, informasi harus akurat accurate, tepat waktu timelines dan relvan relevance. 1. Akurat Berarti informasi harus bebas dari kesalahan - kesalahan dan tidak biasa. 2. Tepat waktu Berarti informasi yang datang kepada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang usang tidak memiliki nilai lagi karena informasi merupakan landasan bagi pengambil keputusan. 3. Relvan Berarti informasi mempunyai manfaat yang sesuai dengan pemakainya. 1.2.3 Siklus Informasi Siklus informasi yaitu data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan di tangkap sebagai input, di proses kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Gambar 2.1 Siklus informasi sumber : Jogianto, HM, 2005, analisis dan desain, Andi, Yogyakarta.

1.3 Konsep Dasar Sistem Informasi