Keunggulan Aliran Struktural Kelemahan Aliran Struktural Konsep Aliran Deskriptif

Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional I 20 Pike. Menurut pendekatan ini setiap gatra diisi oleh sebuah elemen. Elemen ini bersama elemen lain membentuk suatu satuan yang disebut tagmem.

1.4 Keunggulan Aliran Struktural

Aliran struktural memiliki beberapa keunggulan, yaitu: a. Aliran ini sukses membedakan konsep grafem dan fonem. b. Metode drill and practice membentuk keterampilan berbahasa berdasarkan kebiasaan c. Kriteria kegramatikalan berdasarkan keumuman sehingga mudah diterima masyrakat awam. d. Level kegramatikalan mulai rapi mulai dari morfem, kata, frase, klausa, dan kalimat. e. Berpijak pada fakta, tidak mereka-reka data.

1.5 Kelemahan Aliran Struktural

Aliran struktural memiliki beberapa kelemahan, yaitu: a. Bidang morfologi dan sintaksis dipisahkan secara tegas. b. Metode drill and practice sangat memerlukan ketekunan, kesabaran, dan sangat menjemukan. c. Proses berbahasa merupakan proses rangsang-tanggap berlangsung secara fisis dan mekanis padahal manusia bukan mesin. d. Kegramatikalan berdasarkan kriteria keumumam, suatu kaidah yang salah pun bisa benar jika dianggap umum. e. Faktor historis sama sekali tidak diperhitungkan dalam analisis bahasa. f. Objek kajian terbatas sampai level kalimat, tidak menyentuh aspek komunikatif. Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional I 21

2. Aliran Deskriptif

2.1 Konsep Aliran Deskriptif

Menurut bahasa, linguistik adalah ilmu yang mempelajari atau menelaah tentang tata bahasa, sedangkan deskriptif adalah menggambarkan apa adanya. Misalnya, mengkaji bahasa Indonesia apa adanya. Linguistik deskriptif, artinya mendeskripsikan bahasa secara apa adanya. Objek kajian linguistik deskriptif adalah fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Aliran deskriptif adalah aliran yang memberikan deskripsi pemerian dan analisis bahasa Alwasilah,1993:96. Aliran lahir pada akhir abad ke XIX dan permulaan abad XX ketika Saussure sedang mengajukan ide-idenya di Eropa, muncul linguistik sinkronis di Amerika di bawah pelopor Franz Boas. Boas memberikan arah bagi linguistik Amerika yang kemudian menjadi besar dan berkembang. Dalam aliran ini muncul beberapa tokoh penting seperti Franz boas dan Leonard Bloomfield. Boas dan teman-temannya memberikan perhatian yang besar pada penguraian struktur bahasa-bahasa Indian. Oleh sebab itu, mereka disebut juga golongan deskriptif. Kaum deskriptif ini berusaha keras membangun teori-teori bahasa yang abstrak dan bersifat umum berdasarkan hasil-hasil penelitian yang dilakukannya. Menurut Boas, tidak ada satu bahasa yang merupakan bahasa ideal yang menjadi ukuran bahasa-bahasa lainnya. Selain itu, sekelompok pemakai bahasa tertentu tidak berhak mengatakan bahwa bahasa yang digunakan oleh kelompok lainnya tidak rasional. Yang benar adalah pada setiap bahasa terdapat kategori-kategori logis tertentu yang harus digunakan pada bahasa tersebut. Bagi Boas bahasa hanyalah merupakan tuturan artikulasi, yaitu bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh alat-alat artikulasi. Kunci dasar pemikiran Boas terletak pada kesadarannya, yang muncul dalam masa perjalananya ke Tanah Baffin pada 1883-1844. Karyanya berupa buku Handbook of American Indian Languages 1911-1922 ditulis bersama sejumlah Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional I 22 koleganya. Di dalam buku tersebut terdapat uraian tentang fonetik, kategori makna dan proses gramatikal yang digunakan untuk mengungkapkan makna. Pada tahun 1917 diterbitkan jurnal ilmiah berjudul International Journal of American Linguistics. Perbedaan utama antara tradisi Boas dan Saussure ialah terletak pada hakikat tentang bahasa. Saussure mengikat perhatian kepada para sarjana dengan menemukan cara baru untuk mengamati fenomena yang sudah lama dikenal dan sudah tidak lagi mengherankan bagi mereka. Boas dan rekan-rekannya berhadapan dengan masalah- masalah praktis untuk menghasilkan bagaimana bentuk struktur yang ada dalam berbagai bahasa yang diucapkannya. Aliran deskriptif bertujuan untuk memikirkan pembuat teori linguistik yang abstrak sebagai alat untuk menyelesaikan deskripsi bahasa-bahasa tertentu dengan praktis dan sukses. Salah satu ciri dari aliran yang dipelopori oleh Boas adalah relativisme. Menurut aliran ini tidak ada bahasa yang ideal, di mana bahasa-bahasa yang sebenarnya lebih dekat atau agak jauh hubungannya. Boas juga berusaha keras membantah aliran Romantis abad XIX yang menganggap bahwa bahasa adalah kerangka jiwa suatu bangsa. Bahwa bangsa dalam arti keturunan, bahasa dan kebudayaan adalah tiga masalah terpisah yang jelas berjalan bersama-sama. Berikut adalah ide-ide Boas: 1 kategori gramatikal, setiap bahasa memiliki sistem gramatikal dan sistem fonetik masing-masing. Sistem fonetik digunakan sesuai dengan kebutuhan makna oleh karena itu, unit dasar bahasa adalah kalimat.; 2 pronomina kata ganti, tidak ada orang pertama jamak, karena kata ganti itu tidak tetap; 3 verba memiliki sifat arbitrari dan berkembang tidak merata pada berbagai bahasa di sana. Selain Boas, Seorang linguis Inggris yang bernama John Ruperth Firthpada tahun 1994 mendirikan sekolah linguistik deskriptif di London. Menurutnya dalam kajian linguistik yang paling penting adalah konteks. Modul Guru Pembelajar Bahasa Indonesia SMP Kelompok Kompetensi Profesional I 23 Menurutnya, bahasa itu terdiri dari lima tingkatan yaitu tingkatan fonetik, leksikon, morfologi, sintaksis, dan semantik.

2.2 Keunggulan Aliran Deskriptif