Uji Asumsi Klasik FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI JUMLAH PENGANGGURAN DI PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2000-2013

Jika Ho ditolak, berarti peubah bebas yang diuji berpengaruh nyata terhadap peubah terikat. 2.Uji Keseluruhan Uji-F Pengujian hipotesis dengan menggunakan indikator koefisien determinasi R 2 dilakukan dengan uji-F pada tingkat kepercayaan 95 persen dan derajat kebebasan df1 = k-1 dan df2 = n-k. Apabila : f hitung f tabel : H diterima dan H a ditolak f hitung f tabel : H ditolak dan H a diterima Jika Ho diterima, berarti peubah bebas tidak berpengaruh nyata terhadap peubah terikat. Sebaliknya, jika Ho ditolak berarti pubah bebas berpengaruh nyata terhadap peubah terikat. V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil penelitian pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal di bawah ini. 1. Variabel inflasi secara parsial berpengaruh positif terhadap jumlah pengangguran di Provinsi Lampung. Hal ini berarti bahwa peningkatan variabel inflasi akan meningkatkan jumlah pengangguran di Provinsi Lampung. Namun, dilihat dari probabilitasnya variabel inflasi belum secara signifikan mempengaruhi jumlah pengangguran di Provinsi Lampung. 2. Variabel Upah Minimum Provinsi secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pengangguran di Provinsi Lampung. Hal ini berarti bahwa peningkatan upah minimum provinsi akan menurunkan jumlah pengangguran di Provinsi Lampung. 3. Pertumbuhan ekonomi secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap jumlah pengangguran di Provinsi Lampung. Hal ini berarti bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung akan menurunkan jumlah pengangguran di Provinsi Lampung. 4. Secara bersama-sama variabel inflasi, upah minimum provinsi, dan pertumbuhan ekonomi berpengaruh signifikan terhadap jumlah pengangguran di Provinsi Lampung pada periode 2000-2013.

B. Saran

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah diberikan, maka dapat diberikan beberapa saran, yaitu sebagai berikut : 1. Melihat besarnya pengaruh inflasi terhadap jumlah pengangguran di Provinsi Lampung, maka diharapkan pemerintah provinsi Lampung dapat menjaga kestabilan nilai inflasi. Dalam hal ini pemeritah harus melakukan pengawasan-pengawasan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi inflasi seperti tingkat harga, tingkat suku bunga, dan nilai tukar. Pemerintah harus membuat regulasi yang dapat menjaga kestabilan angka inflasi. Meskipun pengaruhnya tidak begitu signifikan terhadap jumlah pengangguran, namun jika nilai infasi tetap stabil, perekonomian akan semakin berjalan baik dan nantinya akan tercipta lapangan-lapangan pekerjaan yang mampu mengurangi jumlah pengangguran. 2. Melihat besarnya pengaruh upah minimum provinsi terhadap jumlah pengangguran, maka diharapkan pemerintah lebih memperhatikan kalkukasi angka upah minimum yang diterapkan saat ini di Provinsi Lampung. Dalam penetapan besaran upah minimum provinsi, pemerintah harus juga memperhitungkan harga barang-barang kebutuhan masyarakat. Sehingga upah yang ditetapkan dirasa sesuai dengan tingkat kebutuhan, latar belakang pendidikan dan tanggung jawab para pekerja. Jika upah minimum provinsi yang ditetapkan dirasa sesuai, maka masyarakat akan termotivasi untuk bekerja dan selanjutnya akan mengurangi jumlah pengangguran di Provinsi Lampung. 3. Melihatnya besarnya pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap jumlah pengangguran, maka diharapkan pemerintah mampu membuat kebijakan yang dilakukan secara konsisten untuk meningkatkan kinerja sektor riil dan industri seperti pertanian, kehutanan, serta industri manufacture. Dengan terselenggara baiknya sektor-sektor tersebut, maka lapangan- lapangan pekerjaan baru akan terbuka lebih banyak sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran di Provinsi Lampung.