3. Sistematika data, yaitu penelusuran data berdasarkan urutan data yang telah ditentukan sesuai dengan ruang lingkup pokok bahasan secara
sistematis.
50
F. Analisis Data
Bahan hukum data hasil pengolahan tersebut dianalisis dengan menggunakan
metode analisis kualitatif, yaitu menguraikan data secara bermutu dalam bentuk kalimat-kalimat yang tersusun secara teratur, runtun, logis, tidak tumpang tindih
dan efektif, sehingga memudahkan interpretasi data dan pemahaman hasil analisis.
51
Data dalam penelitian ini akan diuraikan kedalam kalimat-kalimat yang tersusun
secara sistematis, sehingga diperoleh gambaran yang jelas dan pada akhirnya dapat ditarik kesimpulan secara induktif sebagai jawaban singkat dari
permasalahan yang diteliti.
50
Ibid.hlm. 126.
51
Ibid., hlm. 127.
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. PT Mitra Abadi Pratama telah memenuhi syarat dan prosedur untuk menjadi agen PT Philips Indonesia. Dengan syarat-syarat antara lain: berbadan hukum
perseroan, melengkapi persyaratan teknis, dan memiliki jumlah minimal tenaga kerja. Kemudian, prosedur yang harus dilalui yaitu mengajukan
permohonan untuk menjadi agen, membuat Nota Kesepahaman Awal atau MOU, negosiasi, penunjukkan sebagai agen perusahaan, pelatihan tenaga
kerja, dan pembukaan kantor agen perusahaan
2. Berdasarkan perjanjian keagenan Philips kewajiban PT Mitra Abadi Pratama sebagai agen perusahaan adalah: memenuhi tingkat penjualan yang
ditentukan, melaksanakan fungsi distribusi penjualan, pengiriman dan penagihan, melaporkan secara transparan dan akurat setiap proyek yang
diperlukan untuk mengetahui perkembangan pasar. Hak PT Mitra Abadi Pratama adalah dijamin pendaftaran atas produk pada instansi yang
berwenang dibidangnya, menerima produk untuk didistribusikan, menerima keuntungan dari produk yang dijual, diberi ganti rugi atas segala tuntutan yang
timbul oleh produk cacat, diberikan bantuan periklanan, dan mendapatkan pelatihan tenaga kerja. Kewajiban PT Philips Indonesia sebagai prinsipal
adalah hak yang diberikan kepada agen perusahaan sedangkan hak dari prinsipal merupakan kewajiban dari agen perusahaan.
3. Di dalam perjanjian hubungan bisnis keagenan harus memuat bagian penyelesaian perselisihan yang dipilih jika terjadi wanprestasi. Di dalam
perjanjian keagenan Philips sudah memuat penyelesaian perselisihan yang dipilih jika terjadi wanprestasi. Yaitu melalui Badan Arbitrase Nasional
Indonesia BANI. Apabila dalam kurun waktu 30 tiga puluh hari para pihak telah berupaya bermusyawarah dan tidak mencapai kesepakatan dalam
menyelesaikan perselisihan atau wanprestasi.