Analisis Pengembangan Daerah Pariwisata

ANALISIS PENGEMBANGAN DAERAH PARIWISATA (STDUI DESA PANTAI SIALANG BUAH DI KECAMATAN TELUK MENGKUDU)
INON BEYDHA Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Utara
Latar Belakang Pembangunan Nasional Indonesia mencakup pada seluruh bidang kehidupan
baik aspek alamiah maupun sosial dengan bertumpu pada pembangunan ekonomi, pemerataan pembangunan dan stabilitas nasional yang dinamis. Di dalam GBHN dilaksanakan pembangunan Nasional bidang pariwisata termasuk dalam sektor pembangunan ekonomi yang sasarannya (1) mendayagunaan sumber dan potensi kepariwisataan nasional yang dapat diandalkan, memperbesar penerimaan devisa (2) memperkenalkan kekayaan. peninggalan seiarah, kekayaan alam seluruh pelosok tanah air (3) penyediaan sarana dan prasarana yang didukung oleh partisipasi masyarakat. Untuk perekmbangan pariwisata sejak Pelita I sampai Pelita IV betulbetui tergantung kepada politik pemerintah, perasaan ingin tahu, adat ramah tamah, jarak dan waktu. atraksl objek wisata, akomodasi pengangkutan, harga-harga, publisitas dan promosi, dan kesempatan berbelanja (Nyoman S. Pandta, 1987).
Sedangkan Loekito Rekso Soemitro (KRA XVIII) mengungkapkan bahwa sumber daya alam memegang peranan penting bagi pengembangan pariwisata. Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang diketernukan oleh manusia di dalam lingkungannya yang dapat dipergunakan dengan sesuatu cara untuk keuntungan. Sumber daya yang disediakan oleh alam termasuk air yang dapat menghasilkan sumber energi melalui tenaga hidro elektris dapat menjadi sarana pengangkutan dan dapat menyediakan tempat untuk kegiatan pariwisata.
Pariwisata sebagai upaya pelaksanaan trilogi pembangunan terutama penunjang pertumbuhan etonomi yang didukung oteh sumber daya alam yang memadai dan harus dikelola dengan manajemen yang baik. Dalam hal inl perlu diamati tentang pemanfaatan sumber daya alam bagi pengembangan pariwisata yaitu unsur-unsur sumber daya alam apa saja yang terkait dalam rangka pengembangan pariwisata. Bidang pariwisata mempunyai peranan penting dalam perekonomian Nasional dan regional, baik sebagai sumber devisa negara maupun sumber lapangan kerja bagi masyarakat kota dan desa memperkenalkan alam dan nilai budaya bangsa. Pariwisata dalam negeri terus dikembangkan dan diarahkan untuk memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa serta menanamkan jiwa, semangat dan nilai-nilai luhur bangsa dalam rangka memperkokoh persatuan dan kesatuan Nasional disamping untuk meningkatkan kegiatan ekonomi.
Untuk ini perlu dikembangkan objek-objek pariwisata serta promosi bagi daerah yang sudah menjadi daerah pariwisata dan daerah yang berpotensi untuk pariwisata tapi belum dikembangkan. Hal ini sesuai dengan yang dicanangkan pemerintah bahwa tahun 1991 adalah tahun kunjungan wisata Indonesia, maka dirasakan perlu untuk mengembangkan daerah-daerah pariwisata sehingga bisa diharapkan kunjungan wisatawan ke Indonesia dalam Pelita akhir-akhr ini meningkat dan sebelumnya.
Desa Stalang Buah yang terletak di Kecamatan Teluk Mengkudu adalah desa yang potensial untuk dijadikan daerah pariwisata karena desa ini terletak di tepi pantai. Kebiasaan wisatawan lokal yang berkunjung ke desa Sialang Buah
2002 digitized by USU digital library

dengan membawa perlengkapan dapur untuk memasak hasil dari laut. Setiap hari Minggu dan hari libur daerah ini banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal. Tetapi desa ini belum mempunyai sarana yang memadai untuk wisatawan. seperti hotel, motel, restoran, rumah-rumah makan sederhana, pondok-pondok remaja yang belum memadai untuk daerah pariwisata.
Sarana yang ada hanya merupakan sarana yang dibuat oleh penduduk setempat secara darurat. Tidak satupun sarana milik pemerintah daerah setempat. Bila dilihat sejarah daerah ini dikunjungi daerah pariwisata sudah lebih 30 tahun. Tapi perkembangan desa pantai Sialang Buah ini menjadi daerah pariwisata sangat ketinggalan dibanding dengan daerah lainnya di Sumatera utara. Maka dalam hal ini penulis berkeinginan untuk menulis tentang "Analisis Pengembangan Daerah Pariwisata Desa Pantai Stalang Buah di Kecamatan Teluk Mengkudu".
Perumusan Masalah Desa Pantai Stalang Buah merupakan dataran pantai yang tertetak antara 0 -
8 meter dari permukaan laut, dan kemiringan 0 - 8%. Wilayah desa pantai Stalang Buah memiliki lahan seluas 201 Ha. Desa Pantai Stalang Buah merupakan ibukota dari Kecamatan Teluk Mengkudu. Kawasan wisata terletak l 300 meter dari pemukiman penduduk. Dari tempat pemukiman dengan pantai dipisahkan oleh sungai yang bemama sungai Sialang Buah, sebagai tempat penyeberangan dibuat sebuah jembatan oleh pemerintah daerah tingkat II Deli Serdang.
Desa Pantai Sialang Buah memunyai potensi wisata yang besar yaitu : 1. Letaknya strategis antara kota Medan dan kota Tebing Tinggi 2. Memiliki pantai yang berudara segar dan belum terkena polusi yang berat 3. Memiliki hasil laut seperti udang, ikan, kepiting yang segar dan dapat dinikmati
langsung oleh wisatawan 4. Tidak terdapat hal yang berbahaya seperti ikan paus 5. Penduduknya ramah akan masyarakat wisatawan 6. Hari libur dan hari Minggu ramai dikunjungi wisatawan domestik 7. Pukulan ombak yang sudah dapat dinikmati langsung oleh wisatawan 8. Dari pagi sampai pukul 12.00 siang bias dijalani sampai 400 meter karena airnya
surut, tapi setelah pukul 12.00 airnya pasang (naik) kembali. 9. Di tepi pantai bisa tidur-tiduran dengan santai, pantainya mengandung pasir kuarsa yang dapat digunakan sebagai bahan baku kaca.
Adapun masalah yang dapat dilihat adalah : 1. Bagaimana tingkat pendapatan dan kesejahteraan penduduk desa Sialang Buah 2. Apakah sarana pelayanan umum dari pariwisata yang ada sudah menunjang
untuk mengembangkan daerah ini menjadi daerah pariwisata 3. Apakah kegiatan yang berhubungan dengan pariwisata sangat berperan dalam
menentukan tingkat pendapatan penduduk

Tinjauan Pustaka Pembangunan Wilayah
Pembangunan wilayah atau pembangunan menyangkut kegiatan-kegaitan memanfaatkan sumber daya wilayah, penataan ruang, reformasil sosial dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Pembangunan wilayah akan berhasil apabila terdapat kelembagaan yang mengatur kegiatan-kegiatan tersebut dengan baik. Sehingga kegiatan-kegiatan itu dapat berubah secara dinamis untuk mencapai sasaran.
Tujuan pembangunan wilayah sebagai berikut :
2

1. Meningkatkan pemerataan pembangunan di seluruh wilayah tanah air. 2. Meningkatkan laju pertumbuhan di seluruh wilayah tanah air 3. Memperkuat laju pertumbuhan di setiap daerah 4. Meningkatkan semangat dan gairah partisipasi masyarakat dalam meningkatkan
hasil guna dan daya guna kegiatan pembangunan 5. Menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi oleh daerah-daerah minus dan
relative terbelakang 6. Meningkatkan kesejahteraan rakyat dan keadilan sosial
Ada empat konsep pengembangan wilayah : 1. konsep pengembangan wilayah berdasarkan daerah aliran sungai (DAS) 2. konsep pengembangan wilayah berdasarkan jalan raya 3. konsep pengembangan wilayah bertitik tolak dari segi produksi barang dan jasa 4. konsep pengembang wilayah berdasarkan kelompok industri (M.B. Sirait, 1988)
Keempat konsep belum berhasil untuk mengatasi ketimpangan diantara kegaitan pembangunan secara regional. Oleh karena itu ada beberapa factor yang harus diperhatikan di dalam pembangunan wilayah : 1. Pembangunan wilayah masyarakat harus berdasarkan pembagian atas dasar
wilayah masyarakat. Di sini masyarakat dilibatkan secara keseluruhan dalam kegiatan pembangunan 2. Tinjauan keadaan permasalahan dan potensi pembangunan
Sebelum pembangunan dilaksanakan perlu diketahui terlebih dahulu keadaan, pemasalah yang ada, kepentingan masyarakat dan potensi yang ada di daerah. Peranan Pariwisata Dalam Ekonomi Wilayah Sumatera Utara dan Kabupaten Deli Serdang
Arus kunjungan wisatawan mancanegara ke Suamtera Utara periode 19831989 terus menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Ini disebabkan tersedianya objek-objek wisata yang menarik berupa panorama alam, diperkenalkannya dapat kebudayaan daerah yang beragam, ditanamkannya iklim sadar wisata masyarakat dan sapta pesona.
3

Melalui

Tabel 1 Banyaknya Wisatawan Mancanegara Yang Datang Langsung dan tidak
Langsung ke Sumatera Utara Tahun 1983-1989


1983

1984

1985

1986

1987

1988

1989

Bandara Polonia Medan

68.229

76.773


77.331

77.134

90.342 111.176 119.403

Pelabuhan Propinsi Lain

6.405

5.912

5.580

6.454 6.862 7.311

Pelabuhan 2.185 Laut Belawan

1.300


2.518

5.407

10.189 8.985 9.212

Jumlah

70.414 84.478 85.741 88.121 106.985 127.023 135.926

Sumber : Kantor Statistik Propinsi Sumatera Utara, 1990

Kabupaten Deli Serdang mempunyai 5 objek wisata seperti : 1. Pantai Cermin 2. Sialang Buah 3. Lau Digambar 4. Taman Rekreasi Dewi 5. Tuntungan Dari kelima daerah ini yang sangat potensial adalah Pantai Cermin dan Desa Sialang Buah. Kunjungan wisatawan setiap tahun mengalami perkembagan rata-rata 12% per tahun. Pada table berikut ini dapat dilihat kunjungan wisatawan dri tahun 19891991

Tabel 2

Pendataan Pengunjung di Objek Wisata Daerah Tingkat II Deli Serdang Sumatera

UTara tahun 1989-1991


Daerah

1989

1990

1991

Wisata

Nusantar Mancanegar Nusantara Mancanega Nusanta Mancaneg

aa

ra ra ara

P.Cermin

53.359


90 59.288

110 65.876

124

P.S. Buah

48.551

45 53.446

50 59.940

60

L.Sigamb

18.900


- 21.000

- 24.000

ar

T.R.Dewi

18.000

1.000

20.000

1.100 24.000

1.200

Tuntunga


18.500

- 20.500

- 24.000

-

n

Jumlah

157.310

1.135 174.234

1.260 197.816

1.384


Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Deli Serdang tahun 1992

4

Sedangkan untuk pendapatan yang diperoleh dari kunjungan wisatawan dapat dilihat pada tabel berikut di bawah ini :

Tabel 3

Pendapatan Dari Kunjungan Wisatawan Ke Objek Wisata Di Deli Serdang tahun

1989-1991

Nama Objek

1989

1990

1991


P.Cermin

61.245.000

68.050.000

75.600.000

P.S. Buah

56.376.000

62.640.000

69.600.000

L.Sigambar

6.512.000


7.360.000

8.040.000

T.R. Dewi

28.447.000

31.608.000

35.120.000

Tuntungan

13.024.000

14.472.000

16.080.000

Jumlah

165.604.000

249.130.000

16.080.000

Sumber :Dinas Pariwisata Kabupaten Deli Serdang tahun 1992

Pariwisata dan Bentuk-Bentuknya Pariwisata adalah salah satu jenis industri yang mampu mendorong
pertumbuhan ekonomi yang relative cepat, menyediakan lapangan kerja, meningkatkan penghasilan, dan taraf hidup serta menstimulasikan sector-sektor produksi lainnya.
Bentuk-bentuk pariwisata : 1. Berdasarkan jenis jumlah yang bepergian, maka dibagi atas dua yaitu
pariwisata individu dan pariwisata rombongan 2. Berdasarkan maksud bepergian dibedakan yaitu : pariwisata rekreasi/santai
dan pariwisata budaya 3. Berdasarkan alat transportasi yaitu pariwisata darat, pariwisata tirta dan
pariwisata dirgantara.
HASIL DAN PEMBAHASAN Lama Tinggal Rata-rata Wisatawan
Berdasarkan pengamatan lamanya wisatawan tinggal rata-rata disaumsikan satu hari, walaupun kurang dari 24 jam. Kebanyakan wisatawan yang dating adalah pegawai negeri, wiraswasta, mahasiswa dan pelajar. Para wisatawan apabila sudah memakan hasil laut seperti kepiting, udang di restoran atau dengan memasak sendiri, mereka terus pulang. Banyaknya wisatawan yang datang dalam 10 minggu dapat dilihat pada tabel berikut :

5

Tabel 4

Banyaknya Wisatawan Yang Datang Ke Desa Pantai Sialang Buah dari November

1992 – 1 Januari 1993

Minggu

Tanggal

Jumlah (orang)

I

01-11-1992

485

II

08-11-1992

3.000

III 15-11-1992

400

IV 22-11-1992 275

V 29-11-1992 725

VI

06-12-1992

1.450

VII

13-12-1992

1.400

VIII

20-12-1992

1.500

IX

25-12-1992

4.250

X

01-01-1993

6.172

Jumlah

19.932

Sumber :Tesis Sonia Hatmi

Kunjungan wisatawan selama 2 bulan hanya 7 orang. Bisa dikatakan

berkurangnya wisatawan sebab belum adanya pembenahan yang teratur di lokasi,

baik sarana wisata, prasarana umum dan belum adanya tempat-tempat menginap

untuk para wisatawan tersebut. Sedangkan wisatawan mancanagera ingin

beristirahat dan ketenangan suasana seperti itu belum bisa mereka peroleh di desa

pantai Sialang Buah, apalagi dengan keadaan lokasi yang kotor, dimana sampah

berseakan memberikan kesan yang tidak baik untuk para wisatawan tersebut.

Pengeluaran rata-rata Wisatawan

Pengeluaran rata-rata wisatawan perorang/hari libu dapat dihitung degan

rumus sebagai berikut :

e = Ne N1.L

= 170.388.000 18932.1

= RP. 9.000,-

Pengeluaran ini diperoleh dengan mengadakan wawancara selama 2 bulan

pada para mereka yang langsung melayani segala keperluan wisatawan yang berada

di lokasi wisata, mulai dari pemilik pondok, rumah makan, pintu gerbang, parkir

mobil dan lain-lain. Pendapatan dari mereka ini dikumpulkan pada setiap

minggu/llibur selama 2 bulan.

Pengeluaran Rp. 9.000,- perorang ini sangat minim karena kebanyakan

wisawatan domestic yang dating ke desa tersebut sering berombongan. Dimana

mereka darang membawa perbekalan sendiri seperti nasi dan air minum, hanya lauk

untuk makan sering dibeli seperti kepiting, udang dan ikan. Para wisatawan lebih

senang makan hasil laut yang dimasak oleh sipenjual, dimakan di pondok yang

mereka sewa sehingga pengeluaran biaya untuk berwisata agak murah.

Penyebaran Pengeluaran Wisatawan Penyebaran pengeluaran wisatawan disesuaikan degan keadaan sarana
pariwisata yang ada di kawasan pariwisata Desa Pantai Sialang Buah. Pengeluaran untuk makan minum termasuk pengeluaran konsumsi, akomodasi dan biaya parker dijadikan satu perkiraan. Perhitungan biaya masuk di pintu gerbang tersendiri.

6

Berikut ini tabel pola penyebaran pengeluaran wisatawan di desa Pantai Sialang Buah

Tabel 5.

Pola Penyebaran Pengeluaran Wisatawan Di Desa Pantai Sialang Buah

Jenis Pengeluaran

Jumlah Rupiah (Rp)

Persentase (%)

Akomodasi

39.138.975

23

Konsumsi

119.847.025

70

Pintu Gerbang

11.402.000

7

Jumlah

170.388.000

100

Biaya masuk resminya per orang dewasa adalah Rp. 1.000,- per orang sedangkan anak-anak Rp. 500,- per orang. Tetapi ternyata baiya masuk ini tidak konstan, bila pengunjungnya ramai petugas yang menjaga di pintu masuk sangat tegas sehingga biaya masuk tidak bisa kurang dari semestinya. Tapi bila pengunjung sedikit biaya masuk lebih murah daripada yang sudah ditentukan. Sementara untuk biaya satu pondok rata-rata per hari Rp. 4.000,- . Satu pondok biasanya disewa per rombongan atau per keluarga.

Pendapatan Sektor Pariwisata Selama pengamatan ternyata rata-rata jumlah pengunjung per hari sebanayk
18.932 orang (NT) dan jumlah lama menginap (L) per orang satu hari. Rata-rata pengeluaran wisawatan per orang setiap hari libur Rp. 9.000,-. Pengeluaran wisatawan yang juga merupakan sector pendapatan pariwisata dapat dihitung :
TE = Nt.L.e Dimana : TE = Pendapatan sector pariwisata Nt = Jumlah wisatawan L = Lama Tinggal wisatawan e = Pengeluaran rata-rata wisawatan per orang/hari maka dapat dihitung : TE = 18932.1.Rp.9.000,-
= Rp. 170.388.000

Dengan demikian maka pendapatan di sector pariwisata di desa pantai Sialang Buah pada tahun 1992 pertumbuhannya sangat menyolok yaitu 36%, yang berarti terjadi tingkat pertumbuhan pengunjung maupun pendapatan dari sektor pariwisata. Prospek pariwisata di desa pantai Sialang Buah juga realtif baik walaupun dengan kondisi baik sarana maupun prasarana yang belum menunjang untuk pengembangan daerah pariwisata.

Pendapatan dan Pola Konsumsi Masyarakat di Desa Pantai Sialang Buah Penduduk desa pantai Sialang Buah pada umumnya terdiri dari petani,
nelayan, pegawai negeri, pedagang dan lain-lain. Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan maka dilihat dari pendapatan dan pola pengeluaran penduduk yang diestimasi dari indicator nilai-nilai good service ratio (GSR).

7

Tabel 6.

Pola Pengeluaran Rumah Tangga Desa Pantai Sialang Buah per Bulan

Jenis

Petani

Pedagang

Nelayan Dan lain-lain Jumlah

Pengeluaran

Pangan

1.365.000 1.792.000 1.570.000 1.536.000 7.540.000

Sandang

65.500

68.000

118.000

219.000

496.500

Papan

3.000

6.000

29.000

10.000

57.000

Jasa

21.000

281.000

88.550

130.600

773.400

Jumlah

1.643.500 2.147.750 1.805.550 1.374.500 8.866.900

Pendapatan yang diterima ini belum mempunyai arti untuk mencapai kehidupan yang sejahtera sebab berdasarkan analisa di atas good service ratio 10.46 perbandingan kebutuhan pokok keluarga dengan kebutuhan jasa keluarga (pendidikan dan kesehatan) berbanding lebih kurang 10:1. Ini berarti tota GSR kebutuhan pokok keluarga > total GSR kebutuhan jasa.
Dengan belum sejahteranya keluarga-keluarga yang berada di sekitar Desa Pantai Sialang Buah in berarti dampak pariwisata terhadap keluarga-keluarga tersebut belum begitu dapat dirasakan penduduk.
Apalagi tidak adanya kegaitan-kegaitan dari keluarga yang dapat menambah penghasilan dari sector pariwisata misalnya kegaitan pembuatan souvenir-souvenir dari hasil sumber daya alam daerah tersebut. Pernah ada Dinas Pariwisata mengarahkan untuk membuat hiasan dinding dari kulit remis tetapi tidak berjalan, alasannya karena ibu-ibu tidak punya waktu karena harus membantu suami sebagai nelayan.

PENUTUP Kesimpulan
Hasil pengamatan lapangan, analisis data dan pembahsan memberikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Para wisatawan yang dating ke desa Pantai Sialang Buah kebanyakan wisatawan domestic dan mereka tida ada yang menginap, karenanya L (lamanya tinggal rata-rata wisatawan diasumsikan 1 hari
2. Masyarakat di kawasan wisata desa Pantai Sialang Buah belum menerima langsung damapak positif dari objek wisata tersebut dengan dibuktikannya perhitungan Good Service Ratio (GSR) dimana pengeluaran kebutuhan jasa tingkat kesejahteraan masyarakat rendah.
3. Belum adanya keggiatan-kegiatan tambahan dari masyarakat sebagai akibat dari kedatangan wisatawan yang dapat menaikkan pendapatan masyarakat
4. Pengembangan sector pariwisata di desa Pantai Sialang Buah mempunyai prosepek yang cerah.
5. Sarana dan prasarana yang ada di desa pantai Sialang Buah masih perlu ditambah dan dieprbaiki agar desa ini dapat berkembang menjadi daerah wisata

Saran 1. Dengan terbuktinya bahwa sector pariwisata sangat berperan dalam
pertumbuhan ekonomi di kecamatan Teluk Mengkudu maka pemerintah Daerah dapat mendukung dalam penjualan keindahan alam dengan memperhatikan pembangunan sarana, prasarana, sarana tata ruang pariwisata sperti akomodasi, jalan, perusahaan pangan dan lain-lain

8

2. Agar masyarakat dapat menikmati hasil yang diperoleh sektor pariwisata ini, maka pembangunan saran kepariwisataan sebanyak mungkin menggunakan sumber yang ada di kawasan desa pantai Sialang Buah, sehingga terdapat keterkaitan sektor pariwisata dengan sektor lainnya.
3. Penyuluhan dan latihan ketrampilan bagi masyarakat sekitar kawasan wisata desa Pantai Sialang Buah hendaknya lebih ditingkatkan, baik dalam hal kelestarian leingkungan, pembuatan benda-benda souvenir yang dibutuhkan oleh para wisatawan dengan bahan baku yang tersedia di Desa Pantai Sialang Buah.
4. Pembautan tata ruang untuk kawasan wisata desa pantai Sialang Buah tidak bisa ditunda-tunda lagi, demi pengembangan sektor pariwisata, dan untuk ini sangat diperlukan perhatian dari pemerintah daerah dan instansi terkait.
5. Kepada para petugas karcis supaya diberi pengarahan agar lebih bersikap lebih ramah dalam menghadapi wisatawan dan menjual karcis masuk supaya tetap, jangan di waktu ramai harga karcis melebihi dari yang semestinya.
6. Para pedagang souvenir diberi pengarahan agar dapat menyediakan segala keperluan wisatawan, sehingga para pedagang jangan hanya menjual minuman dan makanan saja.
9

DAFTAR PUSTAKA
Anwar Effendi dkk, Studi Pengembangan Wilayah Desa Pantai di Daerah Khusus lbukota Jakarta, Jurusan llmu-llmu Soslal Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, 1985.
B. Wahono B, Ratna - Pudjawati - Yulta - Himawati, Pariwisata Citra dan Manfaatnya, PT. Bina Rena Pariwara, 1990.
Glasson, Jhon. Pengantar Perencanaan Regional (Terjemahan Paul Sitohang), LPFE - Ul, Jakarta. 1977.
Hoover, Edgar M, Pengantar Ekonomi Regional (Terjemahan Paul Sitohang), LPFE - Ul, Jakarta, 1977.
Hany W, Richardson, Dasar-Dasar llmu Ekonomi Regional (Terjemahan Paul Sihotang). LPFE - Ul, Jakarta. 1975.
Hufschmit M. Maynord, Lingkungan Sistem Alami dan Pembangunan, Gajah Mada UnIversity Press. 1977.
Beratha I Nyoman. Pembangunan Desa Berwawasan Lingkungan. Bumi Aksara, Jakarta, 1991.
Kaho Josef Riwu, llmu Sosial Dasar (Kumpulan Essei), Usaha Nasional, Surabaya, 1986.
Malo Manasse dkk, Metode Penelittan Sosial. Karunika, UT Jakarta, 1986. Sirait M.B. Regional Development Planning, Fakultas Pertanian USU.
Medan, 1986. Pandit Nyoman. S. llmu Pariwisata, PT. Pradnya Paramita, Jakarta, 1980. I Made Sandy. Pembangunan Wilayah. Monograf, Bogor, 1982. Wahab Saleh, Manajemen Kepariwisataan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta. 1988. Sukimo Sadono, Ekonomi Pembangunan. Bina Graflka, Jakarta, 1982. Sutami, llmu Wilayah, Beberapa Pemikiran Untuk Pembangunan Nasional.
Yayasan Penerbit PU, Jakarta, 1980. 0. A Yoeti, Pengantar llmu Pariwisata. Angkasa Bandung. 1980.
Dinas Panwisata Sumatera Utara. Bulletin Parawisata No. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 1988/1989. Kantor Statistik Sumatera Utara, Wisatawan Mancanegara Sumatera, 1990. Kantor Statistik Propinsi Sumatera Utara. Survey Pengeluaran dan Opini Tamu
Asing Sumatera Utara, 1988. MPR, GBHN - 1989 - 1993. Pemerintahan Republik Indonesia, Repelita IV 1984/1985-1988/1989. Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara, Deli Serdang Dalam Angka,
1990. Kantor Statlstlk Propinsi Sumatera Utara. Studi Pengembangan Desa Pantai
Kabupaten Deli Serdang. 1991. Kabupaten Daerah Tingkat II Deli Serdang, Rencana Umum Tata Ruang, 1991. Kantor Statistik Sumatera Utara, Tinjauan Perekonomian Sumatera Utara. 1991. Kantor Statistik Sumatera Utara. Pola Distribusi Pendapatan/Pengeluaran
Penduduk Desa Pantai Sumatera Utara, 1989. Statistik Tahunan Kabupaten Deli Serdang, Kecamatan Teluk Mengkudu.
1991, Sumatera Utara. 1991. Kantor Statistik Propinsi Sumatera Utara. Pendapatan Regtonal Kabupaten
dan Kotamadya Propinsi Sumatera Utara, 1983/1989. Kantor Statistik Sumatera Utara, Pengeluaran dan Opini Tamu Asing Sumatera
Utara. 1988.
10