konsep pariwisata Gunungkidul 2015 2030

KONSEP
PEMBANGUNAN DAN PERENCANAAN
PARIWISATA KABUPATEN GUNUNGKIDUL
2015-2030

Penyusun :
Wisnu Dwi Atmojo

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,
akhirnya saya telah dapat menyusun konsep pariwisata gunungkidul
yang bertujuan untuk memajukan potensi wisata dan memajukan
kondisi perokonomian masyarakat Gunungkidul yang memiliki
banyak potensi wisata yang berada di dalamnya. Dalam laporan ini
saya akan membahas tentang Konsep Pariwisata Gunungkidul yang
telah saya susun.
Seperti kita ketahui bahwa banyak sekali potensi wisata yang
berada di daerah Gunungkidul Yang dimana selama ini hanya
digunakan


untuk

kesejahtraan

dan

bisnis

semata

kemajuan

yang

masyarakat

mengesampingkan
sekitar.

Gunungkidul


Merupakan salah satu daerah yang di karuniai berbagai macam pot
ensi alam yang indah serta bagus untuk kita kembangkan, bukan
hanya sebagai kota yang dimana mayoritas adalah berprofesi
sebagai

petani.

Disini

saya

ingin

berusaha

mewujudkan

Gunungkidul yang lebih baik terutama di sektor pariwisata.
Saya sendiri menyadari bahwa konsep ini jauh dari sempurna baik

dari tulisan maupun dari isinya. Akhir kata saya menghaturkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu untuk
mewujudkan dan membantu saya dalam penyusunan Konsep
Pariwisata

Gunungkidul

ini.

Kritik

dan

saran

yang

bersifat

membangun demi penyempurnaan penyusunan konsep pariwisata

Gunungkidul ini.

Konsep Pembangunan Dan Perencanaan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul 2015-2030

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................i
KATA PENGANTAR .....................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................1
A.
B.
C.
D.

PENGERTIAN PARIWISATA............................................1
VISI DAN MISI ..............................................................2
TUJUAN KONSEP .........................................................3
PENGERTIAN OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA ............4


BAB II PEMBAHASAN .................................................................5
A.
B.
C.
D.
E.

PENGEMBANGAN OBJEK WISATA .................................5
PERMASALAHAN..........................................................11
MANFAAT KONSEP........................................................13
POTENSI ......................................................................14
PEMASARAN ................................................................15

BAB III PENUTUP .......................................................................16

Konsep Pembangunan Dan Perencanaan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul 2015-2030

BAB I
PENDAHULUAN


A. PENGERTIAN PARIWISATA
Pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara seseorang
untuk menuju ke tempat lain di luar tempat tinggalnya.
Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai kepentingan
antara lain: ekonomi, sosial, politik, agama. kesehatan maupun
kepentingan lain seperti, karena sekedar ingin tahu, menambah
pengalaman ataupun untuk belajar (Gamal Suwantoro, 1997 :
3).
Pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan untuk
sementara waktu yang diselenggarakan dari satu tempat ke
tempat lain dengan maksud bukan berusaha atau mencari
nafkah disuatu tempat yang dikunjungi tetapi semata-mata
untuk menikmati perjalanan tersebut guna bertamasya atau
rekreasi atau untuk menuruti keinginan yang beraneka ragam
(Oka A. Yoeti, 1982 : 11).
Menurut Undang-undang Nomor 9 Tahun 1990 Pariwisata adalah
segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk
pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha
yang terkait di bidang tersebut. Pada dasarnya usaha-usaha
Konsep Pembangunan Dan Perencanaan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul 2015-2030


pariwisata yang terkait dalam kegiatan wisata berupa jasa
pelayanan seperti akomodasi, restoran, transportasi, objek dan
daya tarik wisata serta souvenir.

B. VISI DAN MISI
VISI
Gunungkidul sebagai tujuan wisata bagi wisatawan domestic
dan internasional tan[a meninggalkan nilai-nilai kearifan lokal
dan kelestarian alam.
MISI
Meningkatkan perekonomian dan menciptakan lapangan
pekerjaan baru.
Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sector
pariwisata.
Mengembangkan potensi wisata dan budaya Gunungkidul
yang selama ini belum dikelola secara maksimal.
C. TUJUAN KONSEP
Dalam suatu penelitian mempunyai maksud dan tujuan tertentu
agar mendapatkan hal yang diinginkan. Tujuan dari penelitian ini

adalah:
1.Untuk mengetahui potensi yang dimiliki oleh Kabupaten
Gunungkidul.
2.Untuk mengetahui upaya pemerintah dan masyarakat
setempat dalam mengembangkan Potensi Objek Wisata
Gunungkidul
3.Untuk mengetahui berbagai hambatan yang dihadapi dalam
upaya mengembangkan Potensi Objek Wisata Gunungkidul.
D. PENGERTIAN OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA

Konsep Pembangunan Dan Perencanaan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul 2015-2030

Kabupaten Gunungkidul yang menjadi daerah tujuan wisata
maka kota Pariwisata harus mempunyai objek. Objek Pariwisata
merupakan perwujudan dari ciptaan manusia, tata hidup, seni
budaya

serta

sejarah


bangsa

atau

keadaan

alam

yang

mempunyai daya tarik untuk dikunjungi wisatawan ( PP No. 24
Th.1979 ).
Menurut Undang - Undang No.9 Tahun 1990 yang dimaksud
dengan objek wisata adalah segala sesuatu yang menjadi
sasaran wisata, dan menurut Undang-Undang disebutkan bahwa
wisata merupakan kawasan dengan luas tertentu yang dibangun
atau disediakan untuk memenuhi kebutuhan Pariwisata.
Menurut Oka A. Yoeti, daerah tujuan wisata adalah daerah yang
dapat menarik perhatian dan banyak dikunjungi oleh wisatawan,

maka objek tersebut harus memenuhi persyaratan yaitu:
a. Something to see yaitu suatu objek harus mempunyai
objek wisata dan atraksi wisata yang dapat dilihat.
b. Something to do yaitu objek wisata harus mempunyai
tempat wisata yang dapat memberikan kenyamanan dan
keramah-tamahan

kepada

wisatawan

sehingga

mereka

merasa nyaman dan betah berada dan tinggal di objek wisata
tersebut.
c. Something to buy yaitu objek wisata harus mempunyai dan
menyediakan fasilitas untuk berbelanja (shopping), yang
menyediakan souvenir-souvenir sebagai oleh-oleh ataupun

cinderamata bagi para wisatawan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGEMBANGAN OBJEK WISATA
Konsep Pembangunan Dan Perencanaan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul 2015-2030

Dalam mengembangkan suatu objek wisata harus tetap
memperhatikan

terpeliharanya kebudayaan dan kelestarian

alam, kemudian untuk sebuah industri Pariwisata kegiatan usaha
pengembangan tersebut haruslah diarahkan untuk memberikan
atau mempersiapkan tempat bagi para pengunjung.
Menurut Oka A. Yoeti, bahwa pengembangan Pariwisata
adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan berencana
untuk memperbaiki objek dan daya tarik wisata yang akan dan
sedang dipasarkan. Pengembangan Pariwisata tersebut meliputi
perbaikan

objek

dan

fasilitasfasilitas

yang

ada

kepada

wisatawan semenjak berangkat dari tempat tinggalnya menuju
tempat tujuan hingga kembali ke tempat semula (Oka A.
Yoeti,1983 : 56).

KONSEP PENGEMBANGAN FASILITAS PENDUKUNG OBYEK
WISATA DI Gunungkidul
1. Armada Transportasi
Membuka agen wisata (travel & tour)

sebagai sarana

untuk menawarkan berbagai paket wisata yang ada di
Gunungkidul baik kepada wisatawan domestik maupun
internasional.
Menempelkan stiker/banner pada armada transportasi di
jalur wisata sebagai bentuk media promosi yang bergerak
(moving).
Menjalin hubungan baik dengan pengusaha bus pariwisata
sehingga

kita

Gunungkidul

dapat

kepada

memasarkan
mereka

paket

dengan

pariwisata

tujuan

untuk

mempercepat permasaran.

Konsep Pembangunan Dan Perencanaan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul 2015-2030

2. Pusat Oleh-Oleh
Sebagai salah satu sarana untuk memperkenalkan dan
memasarkan makanan / kuliner dan kerajinan Gunungkidul
kepada para wisatawan yang berkunjung ke berbagai obyek
wisata di Gunungkidul.
Diharapkan akan berimbas pada peningkatan perekonomian
masyarakat dengan pembukaan lapangan kerja baru serta
pemberdayaan UKM yang membutuhkan sarana pemasaran
produk-produk yang berdaya beli.

Konsep Pembangunan Dan Perencanaan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul 2015-2030

3. Merchandise / Souvenir
Dipandang secara umum, para wisatawan yang berkunjung
ke daerah / obyek wisata tertentu biasa mereka akan mencari
kenang-kenangan khas yang bisa dibawa pulang ke daerah
asalnya. Hal ini akan menjadi prospek bagus bagi masyarakat
yang berjiwa kreatif untuk menciptakan kerajinan yang unik
dan

menarik.

Sebagai

contoh

merchandise

yang

bisa

dipasarkan adalah kaos,topi, gantungan kunci, stiker, mug
dan lain-lain.

Merchandise itu nantinya akan menjadi

kenangan akan suatu daerah yang pernah mereka kunjungi
selain itu juga menjadi salah satu media promosi yang
mengenalkan Gunungkidul ke daerah lain secara gratis.

4. Biro Tiketing
Biro tiketing merupakan salah satu peluang menghasilkan
pundi-pundi rupiah dan menciptakan peluang usaha bagi
masyarakat sekitar, karena para wisatawan asing butuh
penyediaan tiket untuk melakukan perjalanan.

Konsep Pembangunan Dan Perencanaan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul 2015-2030

Selain itu kita dapat menjalin kerjasama dengan maskapai
maupun biro tiket2 yang lain untuk penawaran paket wisata
Gunungkidul.
Menciptakan lapangan pekerjaan bagi para

masyarakat

sekitar yang mampu di dalam perkerjaan ini sehingga kita
dapat menumbuhkan perekonomian serta SDM yang ada.

5. Pertokoan
Pertokoan merupakan salah satu cara untuk membuka
lapangan perkerjaan bagi masyarakat dikawasan wisata

Konsep Pembangunan Dan Perencanaan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul 2015-2030

maupun di jalur wisata. Kawasan pertokoan ini tidak hanya
menjual kuliner atau kerajinan khas Gunungkidul tetapi bisa
menjual barang-barang umum yang dibutuhkan masyarakat
luas.
B. PEMASARAN PARIWISATA
Pemasaran Pariwisata adalah kegiatan yang maksudnya untuk
mempengaruhi, menghimbau dan merayu wisatawan potensial
sebagai

konsumen

agar

mengambil

keputusan

untuk

mengadakan perjalanan wisata (R.G. Soekadijo, 1996 : 217).
Pemasaran Pariwisata dapat dibatasi dengan upaya-upaya
sistematis dan terpadu yang dilakukan organisasi Pariwisata
nasional atau badan usaha Pariwisata nasional dan lokal, guna
memenuhi kepuasan wisatawan baik secara kelompok maupun
pribadi

masing-masing

dengan

maksud

meningkatkan

pertumbuhan pariwisata yang ada ( Salah Wahab, 1997 : 228 ).
1. Sosial Media / Jejaring Sosial
Mengikuti tren teknologi informasi yang dinamis, Disbudpar
atau dinas terkait membuat akun media sosial missal Twitter,
Facebook, Instagram dll yang secara aktif mengenalkan
potensi

wisata

dan

budaya

kepada

masyarakat

serta

menampung saran dan masukan dari publik.
Selain itu, menjalin kerjasama dengan pegiat sosial media
lokal yang aktif berinteraksi dan punya komitmen untuk
memajukan Gunungkidul, diajak bersinergi untuk secara
bersama-sama menginformasikan hal-hal menarik seputar
potensi Gunungkidul.
2. Media Promosi
Menambah media promosi pariwisata baik itu media cetak;
buku, brosur, flyer, banner, baliho di wilayah Gunungkidul
maupun diluar daerah.
Konsep Pembangunan Dan Perencanaan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul 2015-2030

3. TIC (Tourism Information Center )
Mengoptimalkan fungsi TIC (Tourism Information Center )
sebagai media penyampai informasi pariwisata kepada
masyarakat luas

C. PERMASALAHAN
1. Petunjuk arah
Agar para wisatawan lebih mudah mencapai obyek wisata
yang dituju, seyogyanya pemerintah dalam hal ini Disbudpar
menyediakan sarana penunjuk arah yang mudah dipahami
baik itu rambu-rambu maupun peta wisata yang bisa diakses
oleh para wisawatan.
2. Pengkajian tempat wisata sebelum membuka tempat objek
wisata
Untuk

para

pelaku

wisata

disarankan

dan

diwajibkan

mengetahui seluk beluk wisata yang akan digarap atau
dibuat suatu objek wisata. Karena banyak hal yang saya
temui di lapangan tentang minimnya ketidaktahuan mereka
para pelaku wisata tentang apa yang selama ini salah tapi
mereka tidak tahu bahwa itu salah seperti contohnya :
snorkeling di Pantai Sadranan dan Pantai Nglambor yang
seharusnya terumbu karang tidak diinjak-injak.
3. Pembatasan objek wisata
Pembatasan diberlakukan karena ada efek yang kurang baik
jika semua objek wisata dibuka secara bersamaan, otomatis
merugikan

tempat

atau

objek

yang

mengawali

pengembangan objek wisata di tempat itu, dan untuk
Konsep Pembangunan Dan Perencanaan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul 2015-2030

menjaga kelangsungan untuk kelestarian anak cucu kita
nanti.
4. Fasilitas yang memadai
Fasilitas adalah sarana terpenting di dalam tempat wisata
yang mempengaruhi pelayanan prima yang ada pada tempat
wisata tersebut. Dan selama saya mengamati untuk tempat
wisata di Gunungkidul sangatlah minim untuk fasilitasfasilitas tersebut.
5. Pengaturan tata tertib
Pengaturan tata tertib struktur pada suatu tempat objek
wisata yang disitu dapat mempermudah suatu sistem yang
diberlakukan untuk kelangsungan dan kelancaran secara
manajemen di tempat wisata tersebut.
Berdampak pada ketidaktertiban pada pelaku wisata yang
ingin meraup keuntungan secara pribadi.
6. Harga jual yang mahal
Harga jual merupakan suatu tolak ukur bahwasanya untuk
menikmati

kekayaan

alam

yang

dimiliki

Gunungkidul

merupakan kekayaan yang tidak dapat diukur dengan rupiah
mengingat tingkat keamanan, fasilitas, dan kenyamanan di
tempat wisata tersebut.
Karena pada intinya kita memiliki kekayaan karst yang tidak
dimiliki daerah lain dan Gunungkidul itu mampu untuk
bersaing secara global. Sangatlah disayangkan jika kekayaan
alam yang hayati ini dihargai dengan harga rendah dan
hanya mementingkan keuntungan semata bagi sang investor
tanpa memikirkan imbasnya.

D. MANFAAT KONSEP
Konsep Pembangunan Dan Perencanaan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul 2015-2030

Penelitian ini dilakukan dengan harapan memberikan hasil yang
maksimal mencakup beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Manfaat Praktis
a. Untuk mengetahui data-data dalam penyusunan konsep
dalam

rangka

inggin

memajukan

dan

menjadikan

Gunungkidul lebih baik dari sebelumnya
b. Memberikan gambaran bagi pembaca mengenai Objek
Wisata Gunungkidul
2. Manfaat Teoritis
a. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang
berhubungan dengan dunia Pariwisata.
b. Mengembangkan dan mempromosikan Pariwisata yang
ada di Kabupaten Gunungkidul.
3. Manfaat Akademik
a. Menambah ilmu pengetahuan baik secara teoritis, praktis
maupun akademik dalam pengembangan diri untuk
mencapai puncak kesuksesan.
b. Dapat memberikan informasi dan referensi bagi pembaca.
E. POTENSI
Potensi adalah kemampuan, kesanggupan, kekuatan (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 2002 : 1341).
Potensi

di

daerah

tujuan

wisata

dipengaruhi

adanya

4

pendekatan yang lebih dikenal dengan istilah 4 A, antara lain:
1. Atraksi
Atraksi yang merupakan daya tarik wisata dapat digolongkan
menjadi:
a. Daya tarik alam
b. Daya tarik budaya
c. Daya tarik buatan manusia
2. Aksesibilitas ( kemudahan )
Sarana yang memberikan kemudahan mencapai daerah
tujuan wisata. Tempat tersebut mudah dijangkau, sarana
yang diperlukan wisatawan mudah ditemukan, misalnya
Konsep Pembangunan Dan Perencanaan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul 2015-2030

trasportasi ke tempat tujuan, jalan yang akan dilewati aman
dan

nyaman.

Hal

itu

harus

dipertimbangkan

dengan

mendalam karena itu sangat membantu kemudahan wisata.
3. Amenitas
Tersedianya fasilitas-fasilitas seperti : penginapan, restoran,
tempat hiburan, transportasi lokal, alat-alat transportasi,
fasilitas perbankan, fasilitas kesehatan, dan lain – lain.
4. Aktivitas
Aktifitas

adalah

wisatawan

kegiatan

selama

berada

yang
di

dapat

objek

dilakukan

wisata.

Faktor

oleh
ini

mempengaruhi lama tinggal wisatawan dan menarik minat
mereka.

.

BAB III
PENUTUP

Objek dan daya tarik wisata adalah suatu bentukan dan fasilitas
yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau
pengunjung untuk datang ke suatu daerah atau tempat tertentu.
Pengembangan pariwisata adalah usaha yang dilakukan secara

Konsep Pembangunan Dan Perencanaan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul 2015-2030

sadar dan berencana untuk memperbaiki objek dan daya tarik
wisata yang akan dan sedang dipasarkan.
Pengembangan

wisata

pengembangan

sarana

Gunungkidul
transportasi,

antara
pusat

lain

meliputi

oleh-oleh,

pusat

merchandise, biro ticketing, dan pertokoan. Dalam pengembangan
wisata yang ada di Gunungkidul tentu saja memperhatikan
beberapa hal seperti permasalahan, potensi dan melakukan
pemasaran wisata dengan tepat sasaran. Selain itu, juga perlunya
kerja sama antara pemerintah, pihak pengelola objek daya tarik
wisata dan masyarakat untuk mengembangkan tempat wisata.

Konsep Pembangunan Dan Perencanaan Pariwisata Kabupaten Gunungkidul 2015-2030