tentang Rencana Induk Pariwisata Daerah

BUPATI MALANG
PROVINSI JAWA TIMUR
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MALANG

NOMOR / renUN ZOtS
TENTANG
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN PARIWISATA DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI MALANG,

Menimbang

a. bahwa potensi kepariwisataan di Kabupaten Malang perlu
dikembangkan guna menunjang Pembangunan Daerah dan
Pembangunan Kepariwisataan;
b. bahwa untuk melaksanakan pembangunan bidang Pariwisata
di Kabupaten Malang maka perlu menetapkan Rencana
Induk Pembangunan Pariwisata Daerah, sebagai landasan
bagi semua kegiatan pemanfaatan potensi pariwisata secara
optimal, serasi, selaras, seimbang, terpadu, tertib, lestari dan
berkelanjutan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, maka perlu membentuk
Peraturan Daerah tentang Rencana Induk Pembangunan
Pariwisata Daerah;

Mengingat

1.

Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun l95O tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten di Lingkungan
Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 1950 Nomor 41), sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 tentang Perubahan
Batas Wilayah Kotapraja Surabaya dan Daerah Tingkat II
Surabaya dengan mengubah Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1950, tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota

Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah,

Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yoryakarta (kmbaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
273O1;
Dr\D

B.rnE\1lI I IENDRA\PER9 J DEol51tuirisd.lhlsil ro! FovRrPDA.4Ptov.d@

2

3.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan
Ruang (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4725);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2OO9 tentang


5.

6.

7.

Kepariwisataan (kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun
2OO9 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4966);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO9 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (kmbaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OO9 Nomor 33, Tambahan
kmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 4988);
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar
Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 130, Tambahan Irmbaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5168);
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 20ll tentang


Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (kmbaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2O11 Nomor 82,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
s2341;

8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4

tentang
Pemerintahan Daerah (tembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Irmbaran

Negara

Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9
Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2O14 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
58, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5679);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (kmbaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lrmbaran

Negara

Republik Indonesia Nomor 4593);
10.

Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2010 tentang
Pengusahaan Pariqrisata Alam di Suaka Margasatwa, Taman
Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam
(kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 20lO Nomor
35, Tambahan lrmbaran Negara Republik Indonesia Nomor
3650);


11.

Peraturan Pemerintah Nomor 5O Tahun 20ll tentang
Rencana Induk Pembangunan Kepa.riwisataan Nasional
Tahun 2O1O - 2015 (lembaran Negara Republik lndonesia
Tahun 2011 Nomor 125, Tambahan lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5262);
Or\D

H6rd

\1111 HENORA\PEROA

JADlPol5lF.tlwhatarh*ilr€

/

p.

\RlPDr.dProv d@


J

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2009
tentang Pedoman Pembangunan Ekowisata di Daerah;
13. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2012
12.

tentang Rencana Tata Ruang Wilayah

Provinsi

Tahun 2OLL-2O31 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur
Tahun 2012 Nomor 3 Seri D);
14. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2OO8
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Malang Tahun 2005 - 2025 (lembaran Daerah
Kabupaten Maleng Tahun 2OO8 Nomor 3/E);
15. Petaturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 3 Tahun 2O1O
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang

(kmbaran Daerah Kabupaten Malang Tahun 2010
Nomor 5/E);
16. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 7 Tahun 2O1O
tentang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan
Lingkungan Hidup (kmbaran Daerah Kabupaten Malang
Tahun 2010 Nomor 3/E);
17. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 3 Tahun 2013
tentang Tanda Daftar Usaha Pariwisata (lembaran Daerah
Kabupaten Malang Tahun 2013 Nomor 3/);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Malang nomor 10 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan (Lembaran Daerah
Kabupaten Malang Tahun 2Ol3 Nomor 2 Seri D);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MALANG
dan
BUPATI MALANG
MEMUTUSI(AN:

Menetapkan


PERATURAN DAERAH

TENTANG

RENCANA INDUK

PEMBANGUNAN PARMISATA DAERAH.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal

1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Malang.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Malang.
3. Bupati adalah Bupati Malang.
o:iD


8dnr.\r

11

1

HENOfi \PERO JADl\2ol5\P..lryi!:rr\h6ll

rry PlwErPO

.dF oy.d6

4

4. Wisata adalah kegiatan pedalanan yang dilakukan

5.
6.

oleh

seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi
tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, Pengembangan
pribadi, atau mempelajari keunikan DTW yang dikunjungi
dalam jangka waktu sementara.
Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.

Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata. dan
didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan

oleh masyarakat pengusaha, Pemerintah, Pemerintah
Provinsi dal Pemerintah Daerah.

7.

Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait
dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta
multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap
orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan
masyarakat setempat, sesarna wisatawan, Pemerintah,
Pemerintah Daerah dan pengusaha.
8. Rencana Induk Pembangunan Pariwisata Daerah yang
selanjutnya disingkat RIPPDA adalah rumusan pokok-pokok
kebijaksanaan perencanaan dan pemanfaatan pembangunan
pariwisata di Daerah yang didalamnya mencakup aspek
ketataruangan, usaha pariwisata, faktor penunjang dan
Pembangunan kepariwisataan secara berlanjut dan
berwawasal lingkungan.
9. Daya Tarik Wisata yang selanjutnya disebut DTW adalah
segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan dan nilai
yang berupa keanekaraga.man kekayaan alam, budaya dan
hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan
kunjungan wisatawan.
10. Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi
Pariwisata adalah kawasan geografis yaflg berada dalam satu
atau lebih wilayah administratif yang di dala:rmya terdapat
DTW, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta
masyarakat yang sating terkait dan melengkapi terwujudnya
kepariwisataan.
11. Kawasan Pariwisata adalah kawasan strategis pariwisata
yang berada dalam geografis satu atau lebih wilayah
administrasi desa/ kelurahan yang di dalamnya terdapat
potensi DTW, aksesibilitas yang tinggi, ketersediaan fasilitas
umum dan fasilitas pariwisata serta aktivitas sosial budaya
masyarakat yang saling mendukung dalam perlrujudan
kepariwisataan.
Oi\D H€ndra\l111 HENDRA\PERM JADl\2olslPadwisak\hasilrev p.ov\RIPOA€