tahunan adalah tenaga tetap maupun tidak tetap yang langsung berhadapan dengan obyek garapan.
2.8.1 Pengertian Sistem client-server
Client-server adalah suatu bentuk arsitektur, dimana client adalah perangkat yang menerima yang akan menampilkan dan menjalankan
aplikasi software komputer dan server adalah perangkat yang menyediakan dan bertindak sebagai pengelola aplikasi, data, dan
keamanannya. Server biasanya terhubung dengan client melalui kabel UTP dan sebuah kartu jaringan network card. Kartu jaringan ini biasanya
berupa kartu PCI atau ISA. Menurut Gpinkom Weblog 2008 Dalam teknologi informasi,
client-server merujuk kepada cara mendistribusikan aplikasi ke pihak client dan pihak server. Dalam model client-server, sebuah aplikasi dibagi
menjadi dua bagian yang terpisah tetapi masih dalam sebuah kesatuan yakni komponen client dan komponen server.
Komponen client dijalankan pada sebuah workstation. Pemakai workstation
memasukkan data
dengan menggunakan
teknologi pemrosesan tertentu, kemudian mengirimkannya ke komponen server,
umumnya berupa permintaan layanan tertentu yang dimiliki oleh server. Komponen server akan menerima permintaan layanan tersebut dan
langsung memprosesnya serta mengembalikan hasil pemrosesan kepada client. Client pun menerima informasi hasil pemrosesan data tadi dan
menampilkannya kepada pemakai dengan menggunakan aplikasi yang digunakan oleh pemakai.
Pada jaringan komputer dimungkinkan untuk digunakan lebih dari satu komputer server, bahkan dengan kemampuan dan fasilitas yang
berbeda. Client menerima pelayanan dari komputer server yang disebut dengan workstation yaitu komputer dimana pengguna jaringan dapat
mengakses dan memanfaatkan pelayanan yang diberikan oleh komputer server, yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini :
Client-1 Client-2
Server Gambar 2.3 Tipe Jaringan Client-Server
Darmayuda, Ketut. 2007. Program Aplikasi Client Server. Informatika. Bandung Mengingat tugas dan fungsinya yang sedemikian rupa maka sebuah
komputer server harus memiliki spesifikasi yang lebih baik dibandingkan komputer lain yang ada dalam jaringan. Jika komputer server digunakan
untuk melayani jaringan secara non-stop, maka sebuah komputer server juga harus memiliki daya tahan tinggi.
Untuk memiliki sebuah komputer server harus memperhatikan hal- hal sebagai berikut :
1. Sistem operasi jaringan yang akan digunakan.
2. Sistem aplikasi yang akan dijalankan.
3. Arsitektur jaringan yang diterapkan.
4. Jumlah komputer workstation dalam jaringan yang dilayani.
5. Kemampuan atau daya tahan beroperasi dalam jangka waktu terbatas.
6. Kompatibilitas terhadap produk jaringan lainnya.
7.
Dukungan teknis dari vendor perangkat tersebut
.
Arsitektur jaringan client server merupakan pengembangan dari arsitektur file server. Arsitektur ini adalah model konektivitas pada
jaringan yang mengenal adanya server dan client, dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain. Server dapat berbagi pakai
data, aplikasi dan peripheral seperti harddisk, printer, modem dan lain- lain. Oleh karena itu, tidak jarang juga tercipta sebutan print server,
communication server dan lain sebagainnya. Prinsip kerjanya sangat sederhana, dimana server akan menunggu permintaan dari client,
memproses dan memberikan hasilnya kepada client. Sedangkan client akan mengirimkan permintaan ke server, menunggu proses dan melihat
visualisasi hasil prosesnya.
Gambar 2.4 Konektivitas Client Server Darmayuda, Ketut. 2007. Program Aplikasi Client Server. Informatika. Bandung
Sistem client server ini menggunakan protocol TCPIP Transmission Control ProtocolInternet Protocol. Unix dan Windows
NT merupakan contoh yang baik dari sistem operasi jaringan client server.
1. Topologi Jaringan