3
Mencoba berbagai modul rangkaian yang diperoleh dari studi literatur dan studi lapangan serta mendiskusikan hasil eksperimen dengan dosen
pembimbing. 3. Perancangan
Setelah melakukan eksperimen dan hasil eksperimen tersebut sesuai dengan kebutuhan maka dilakukan perancangan dengan cara
menggabungkan eksperimen-eksperimen dari segi perangkat keras modul-modul rangkaian dengan perangkat lunak, sehingga tersusun
sebuah sistem. 4. Analisis dan Pengujian
Untuk mengetahui hasil dari perangcangan sistem yang telah dibuat, selanjutnya akan dilakukan pengujian dengan cara mengambil data dari
sistem yang dibuat dan menganalisis data tersebut, apakah telah sesuai dengan yang diinginkan atau belum, apabila data yang diperoleh tidak
sesuai dengan yang diinginkan maka akan dilakukan pengecekan kembali dan memperbaikinya sehingga diperoleh hasil pengujian yang
sesuai.
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : BAB I : Pendahuluan
Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Teori Bab ini membahas tentang teori- teori pendukung yang digunakan
dalam perencanaan dan pembuatan tugas akhir BAB III : Perancangan Sistem
Bab ini berisi tentang perancangan alat yang dibuat untuk tugas akhir ini, meliputi garis besar sistem, perancangan perangkat keras dan
perancangan software yang digunakan. BAB IV : Pengujian dan Analisa Sistem
4
Bab ini berisi tentang pengujian – pegujian dan analisa data pada
tugas akhir ini. BAB V : Simpulan dan Saran
Berisi simpulan yang diperoleh selama melakukan penelitian, serta saran agar kedepannya lebih baik lagi dalam melakukan penelitian.
5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Perkembangan Flying Robot
Perkembangan industri penerbangan sekarang ini sudah semakin maju. Secara umum flying robot yang dikenal dalam industri penerbangan yaitu sejenis
pesawat terbang dan helikopter, yang sistem navigasi pengontrolan serta pengendaliannya diatur oleh mesin serta perangkat-perangkat lainnya. Selain itu
juga arah navigasinya diatur oleh sumber daya manusia. Namun seiring dengan waktu sekarang mulai berkembang flying robot yang sistem pengendalian serta
navigasinya diatur dari jarak jauh, atau dengan kata lain sumber daya manusia dapat mengendalikan flying robot tersebut dari jarak jauh tanpa harus
mengendalikannya di dalam flying robot tersebut. Dengan adanya flying robot dengan sistem ini diharapkan akan membantu pekerjaan manusia menjadi lebih
aman dan tidak akan membahayakan dirinya. Jenis flying robot seperti ini banyak digunakan untuk peperangan, karena tingkat keamanan dan keselamatannya lebih
terjamin.
Ada banyak jenis flying robot sesuai dengan kontruksi dan pemanfaatannya,
diantaranya :
1. Helikopter Otonom yang dibuat untuk digunakan sebagai pembelajaran para pilot. Helikopter yang dikendalikan dengan jarak jauh ini sangat menunjang
bagi pembelajaran pilot yang masih baru.
[3]
Gambar 2.1 Helikopter Otonom
6
2. Flying Robot Otonom dengan empat Rotor yang dapat menghemat energi. Tujuan dari proyek flying robot otonom berukuran kecil dengan empat rotor
ini adalah dapat bermanuver terbang baik, digunakan di indoor atau outdoor di bawah kondisi apapun.
[4]
Gambar 2.2 Flying Robot Otonom dengan empat Rotor
3. Flying Robot yang dipasang kamera. Digunakan sebagai pengintai jarak jauh dan dikendalikan olek PC serta menggunakan mikrokontroler.
Gambar 2.3 Flying Robot Otonom dengan kamera
2.2. Perangkat Keras Hardware