Tindakan Hukum Atas Pelanggaran Merek Terdaftar
Tindakan Hukum Atas Pelanggaran Merek Terdaftar
(Studi di Kota Medan)
Dina Yenny M. Sitepu
Magister Kenotariatan
Program Pasca sarjana
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Dalam era pembangunan yang sejalan dengan konvensi-konvensi internasional,
bahwa peranan merek jadi sangat penting dalam menjaga persaingan usaha dan harus
disesuaikan dengan peraturan merek. Dalam Undang-undang merek No.15 tahun 2001,
juga disebut pertimbangan bahwa hukum merek harus disesuaikan dengan perjanjian
Trade Related Aspect of lntelectual Property Right dan UU No.7 tahun 1974 tentang
pengesahan Agreement World Trade Organization. Dalam hal ini merek sebagai salah
satu wujud karya Intelektual, juga memiliki peranan penting bagj kelancaran dan
peningkatan perdagangan barang dan jasa di Indonesia. Merek juga merupakan "Suatu
alat yang digunakan untuk membedakan barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu
pemsahaan dengan maksud untuk menunjukkan ciri dan asal usul barang (Indication of
Origin)". Undang-Undang No.15 tahun 2001 merupakan perubahan dari Undang-undang
No.l4 tahun 1997, diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap pemegang hak
merek barang terdaftar dari perbuatan melawan hukum. Dalam prakteknya pernah terjadi
perbuatan melawan hukum yang dilakukan terhadap hak merek barang terdaftar sebagai
usaha persaingan yang tidak jujur seperti peniruan, pemalsuan, atau pemakaian merek
tanpa hak terhadap merek-merek tertentu. Keadaan seperti ini tentu saja tidak hanya akan
merugikan pemilik merek, tetapi juga akan merugikan para konsumen. Dapat diketahui
bahwa ada beberapa tempat di kota Medan yang dijadikan lokasi penjualan barangbarang dengan merek-merek palsu, misalnya: pusat pasar sentral, pasar petisah, pasar
murah Medan Plaza, dan sebagainya.
Oleh karena itu permasalahan dalam tesis ini adalah: 1) Siapakah yang menjadi
subjek dan apakah objek terhadap pelanggaran merek terdaftar? 2) Apakah tindakan dari
si pemilik merek terdaftar terhadap pelanggaran merek yang dimiliki? 3) Bagaimana
sanksi hukum terhadap pelanggaran merek terdaftar?. Untuk mengkaji dan menjawab
permasalahan tersebut di atas, maka dilakukan penelitian di Departemen Kehakiman dan
HAM-SUMUT. Dimana data-data diperoleh dengan melakukan pendekatan Yuridis
normatis dan bersifat penelitian Deskriptif analitis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip-prinsip yang dilaksanakan tersebut
tergantung kepada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan berkaitan dengan
kenyataan yang ada di lapangan. Bahwa dalam beberapa tahun belakangan ini banyak
sekali terjadi pelanggaran terhadap hak merek. Pelanggaran hak merek itu mulai
meningkat di Indonesia sejak kebijakan Pasar bebas yang dicanangkan pemerintahan
Indonesia, dimana Investor Asing diberikan kesempatan untuk menanam modalnya di
Indonesia. Untuk melindungi para pengusaha ataupun pemegang hak merek dari
perbuatan melawan hukum yang dilakukan terhadap hak merek barang terdaftar, maka
perlu diberikan perlindungan hukum terhadap hak merek barang terdaftar. Perlindungan
1
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara
hukum dapat berupa pemberian sanksi hukum terhadap pelanggaran hak merek, baik
dalam bentuk ganti rugi maupun dalam bentuk tuntutan pidana.
Kata Kunci: 1. Penerapan
2. Prinsip pelanggaran merek terdaftar
3. Penegakan hukum atas pelanggaran merek terdaftar
2
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara
(Studi di Kota Medan)
Dina Yenny M. Sitepu
Magister Kenotariatan
Program Pasca sarjana
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Dalam era pembangunan yang sejalan dengan konvensi-konvensi internasional,
bahwa peranan merek jadi sangat penting dalam menjaga persaingan usaha dan harus
disesuaikan dengan peraturan merek. Dalam Undang-undang merek No.15 tahun 2001,
juga disebut pertimbangan bahwa hukum merek harus disesuaikan dengan perjanjian
Trade Related Aspect of lntelectual Property Right dan UU No.7 tahun 1974 tentang
pengesahan Agreement World Trade Organization. Dalam hal ini merek sebagai salah
satu wujud karya Intelektual, juga memiliki peranan penting bagj kelancaran dan
peningkatan perdagangan barang dan jasa di Indonesia. Merek juga merupakan "Suatu
alat yang digunakan untuk membedakan barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu
pemsahaan dengan maksud untuk menunjukkan ciri dan asal usul barang (Indication of
Origin)". Undang-Undang No.15 tahun 2001 merupakan perubahan dari Undang-undang
No.l4 tahun 1997, diharapkan dapat memberikan perlindungan terhadap pemegang hak
merek barang terdaftar dari perbuatan melawan hukum. Dalam prakteknya pernah terjadi
perbuatan melawan hukum yang dilakukan terhadap hak merek barang terdaftar sebagai
usaha persaingan yang tidak jujur seperti peniruan, pemalsuan, atau pemakaian merek
tanpa hak terhadap merek-merek tertentu. Keadaan seperti ini tentu saja tidak hanya akan
merugikan pemilik merek, tetapi juga akan merugikan para konsumen. Dapat diketahui
bahwa ada beberapa tempat di kota Medan yang dijadikan lokasi penjualan barangbarang dengan merek-merek palsu, misalnya: pusat pasar sentral, pasar petisah, pasar
murah Medan Plaza, dan sebagainya.
Oleh karena itu permasalahan dalam tesis ini adalah: 1) Siapakah yang menjadi
subjek dan apakah objek terhadap pelanggaran merek terdaftar? 2) Apakah tindakan dari
si pemilik merek terdaftar terhadap pelanggaran merek yang dimiliki? 3) Bagaimana
sanksi hukum terhadap pelanggaran merek terdaftar?. Untuk mengkaji dan menjawab
permasalahan tersebut di atas, maka dilakukan penelitian di Departemen Kehakiman dan
HAM-SUMUT. Dimana data-data diperoleh dengan melakukan pendekatan Yuridis
normatis dan bersifat penelitian Deskriptif analitis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prinsip-prinsip yang dilaksanakan tersebut
tergantung kepada Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan berkaitan dengan
kenyataan yang ada di lapangan. Bahwa dalam beberapa tahun belakangan ini banyak
sekali terjadi pelanggaran terhadap hak merek. Pelanggaran hak merek itu mulai
meningkat di Indonesia sejak kebijakan Pasar bebas yang dicanangkan pemerintahan
Indonesia, dimana Investor Asing diberikan kesempatan untuk menanam modalnya di
Indonesia. Untuk melindungi para pengusaha ataupun pemegang hak merek dari
perbuatan melawan hukum yang dilakukan terhadap hak merek barang terdaftar, maka
perlu diberikan perlindungan hukum terhadap hak merek barang terdaftar. Perlindungan
1
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara
hukum dapat berupa pemberian sanksi hukum terhadap pelanggaran hak merek, baik
dalam bentuk ganti rugi maupun dalam bentuk tuntutan pidana.
Kata Kunci: 1. Penerapan
2. Prinsip pelanggaran merek terdaftar
3. Penegakan hukum atas pelanggaran merek terdaftar
2
e-USU Repository ©2005 Universitas Sumatera Utara