TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN NUR SALAM ATAS GUGATAN PELANGGARAN HAK CIPTA DALAM LAGU.

“TINDAKAN HUKUM YANG DAPAT DILAKUKAN NUR SALAM ATAS GUGATAN
PELANGGARAN HAK CIPTA DALAM LAGU “OPLOSAN” TERHADAP ENY
SETYANINGSIH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG HAK CIPTA NOMOR 28
TAHUN 2014”

ABSTRAK
Rikky Yosua
110110090303
Lagu atau musik merupakan suatu bentuk karya cipta yang dilindungi oleh
undang-undang hak cipta. Undang-undang Hak Cipta memberikan perlindungan
kepada pencipta lagu yaitu berupa hak eksklusif yang didalamnya terkandung hak
moral dan hak ekonomi. Berkembangnya teknologi dan informasi menjadikan suatu
karya cipta dengan sangat mudah dapat dinikmati dan dimiliki. Keadaan yang demikian
ini membuka kesempatan dan mempermudah terjadinya kasus pelanggaran hak cipta,
seperti halnya yang terjadi pada Eny Setyaningsih yang mengumumkan dan
memperbanyak lagu “Oplosan” ciptaan Nur Salam tanpa izin penciptanya. Penulis
mengangkat permasalahan tersebut dengan tujuan yaitu pertama, untuk membahas
apakah pengumuman dan perbanyakan lagu “Oplosan” oleh Eny Setyaningsih
melanggar Hak eksklusif Hak Cipta Nur Salam dan kedua tindakan hukum apa yang
dapat dilakukan oleh Nur Salam terhadap Eny Setyaningsih berdasarkan Undangundang Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak cipta.
Penulis menggunakan metode penilitian deskriptif analitis melalui pendekatan

yuridis normative dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui studi
kepustakaan yang digunakan untuk membandingkan kesesuaian antara hukum dengan
fakta-fakta yang terdapat dalam kasus.
Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan dapat disimpulkan
bahwa tindakan pengumuman dan perbanyakan lagu “Oplosan” yang dilakukan oleh
Eny Setyaningsih telah melanggar hak ekonomi Nur Salam berdasarkan Pasal 9 ayat
(2) UUHC dan ayat (3) UUHC serta melanggar hak moral Nur Salam berdasarkan Pasal
5 ayat (1) UUHC. Tindakan hukum yang dapat dilakukan oleh Nur Salam adalah
dengan melakukan negosiasi berdasarkan Pasal 95 ayat (1) UUHC, apabila negosiasi
tidak dapat tercapai maka Nur Salam dapat mengajukan gugatan ganti rugi ke
Pengadilan Niaga berdasarkan Pasal 99 ayat (1) UUHC. Penulis memberikan
rekomendasi kepada Nur Salam agar mengambil keuntungan dari kasus ini dengan
cara mengadakan perjanjian kerjasama dengan pihak Eny Setyaningsih untuk
mempopulerkan lagu-lagu karya Nur Salam lainnya karena pada dasarnya tujuan dari
HKI adalah untuk mendapatkan keuntungan dari hasil ide kreatif pencipta bukan untuk
memberikan ancaman hukuman.

v