UM UGM 2003 UM UGM 2003 UM UGM 2003

Bidang Studi BAHASA INDONESIA 70

23. UM UGM 2003

Seandainya Von Koenigswald tahun 1934 tidak menginjakkan kakinya di bumi Sangiran, situs manusia purba ini mungkin tidak akan setenar sekarang. Mengapa? Karena sejak kunjungan itu, nama Sangiran muncul dalam ranah ilmu pengetahuan sebagai situs penemuan alat batu. Pernyataan berikut ini sesuai dengan maksud yang terkandung dalam kutipan di atas kecuali A. Sejak kedatangan Von Koenigswald ke Sangiran, daerah Sangiran menjadi terkenal. B. Sangiran terkenal karena situs manusia purbanya. C. Sejak tahun 1934, Sangiran di kenal sebagai daerah situs manusia purba. D. Von Koenigswald mengunjungi Sangiran tahun 1934 ketika daerah itu belum terkenal. E. Sebelum Von Koenigswald dating ke Sangiran, daerah Sangiran sudah dikenal di dunia ilmu pengetahuan.

24. UM UGM 2003

Dalam pemilihan ketua partai, Budi Santosa memperoleh tujuh belas suara atau terpaut tujuh suara dari perolehan ketua terpilih, sedangkan satu calon lainnya hanya mendapat dua suara. Sementara itu, dua suara menyatakan abstain dan satu suara dinyatakan gugur. Berdasarkan isi bacaan di atas, pernyataan berikut yang salah ialah A. Dalam pemilihan itu, terdapat tiga kandidat kelua partai B. Pemenang dalam pemilihan itu mendapatkan dua puluh empat suara C. Jumlah suara yang diperoleh pemenang lebih banyak daripada gabungan jumlah suara yang diperoleh calon yang gagal D. Jumlah suara yang diperoleh pemenang lebih banyak daripada gabungan jumlah suara yang diperoleh calon yang gagal E. Pemenang dalam pemilihan itu mendapatkan suara lebih dari separo jumlah pemilih.

25. UM UGM 2003

Awalnya, Pula Jawa terapung-apung di samudra. Seperti sepotong gabus, ia dihempaskan gelombang, terlempar ke sana-sini. Agar pulau itu tetap bertahan di tempatnya, dibutuhkan sebuah paku untuk menancapkan ke bumi. Paku itu berupa Bukit Tidar yang terletak di Magelang. Bacaan di atas merupakan contoh A. narasi B. deskripsi C. eksposisi D. argumentasi E. persuasi SPMB Jumlah penduduk dalam suatu negara merupakan salah satu potensi dasar yang dapat dimanfaatkan dalam pembangunan. Potensi tersebut akan menjadi kekuatan dalam pelaksanaan pembangunan apalagi kualitas penduduknya baik, hal ini antara lain tercermin pada tingginya tingkat kesehatan jasmani dan rohani, tingkat pendidikan dan keterampilan, serta daya nalar penduduk negara tersebut. Disamping itu, kekuatan pembangunan tersebut akan menjadi optimal apabila penduduk dapat berpartisipasi secara penuh dalam pelaksanaan pembangunan sesuai dengan kapasitas dan kemampuan individu dan kemampuan kelompok. Perkembangan jumlah penduduk Indonesia menurut jenis kelamin pada tahun 1980, 1985 dan 1990 menunjukkan bahwa lebih dari separo jumlah penduduk Indonesia merupakan wanita. Dengan jumlah penduduk yang besar tersebut partisipasi dan peranannya dapat didayagunakan serta dioptimalkan dalam derap pembangunan, bukan mustahil hasil pembangunan yang telah dicapai pada saat ini masih dapat ditingkatkan lagi.

1. SPMB 2003