Rangkaian Catu Daya PSA V Perancangan Program

basis dari transistor TIP 127 mendapatkan tegangan 5 volt yang menyebabkan transistor ini tidak aktif Karena transistor PNP TIP 127 tidak aktif maka kolektornya tidak terhubung ke emitor sehingga kolektor tidak mendapatkan tegangan 5 volt dari Vcc, tetapi mendapatkan tegangan yang berasal dari transistor TIP 122 yang berada di bawahnya. Sedangkan kolektor dari transistor C945 yang berada di sebelah kiri bawah diumpankan ke basis dari transistor tipe NPN TIP 122 sehingga basis dari transistor TIP 122 mendapatkan tegangan 5 volt yang menyebabkan transistor ini menjadi aktif. Karena transistor TIP 122 ini menjadi aktip, menyebabkan kolektornya terhubung ke emitor, sehingga kolektor mendapatkan tegangan 0 volt dari ground. Karena kolektor TIP 122 yang mendapatkan teganagan 0 volt dari ground dihubungkan dengan kolektor TIP 127, maka kolektor dari TIP 127 juga mendapatkan tegangan yang sama. Hal ini menyebabkan kaki motor sebelah kanan mendapatkan tegangan 0 volt polaritas negatip. Hal ini akan menyebabkan motor akan berputar ke satu arah tertentu. Sedangkan untuk memutar motor ke arah sebaliknya, maka logika yang diberikan ke P0.4 adalah low 0 dan logika yang diberikan ke P0.5 adalah high 1.

3.3 Rangkaian Catu Daya PSA

Universitas Sumatera Utara 2200uF 5 Volt DC 0 Volt 6,2 Volt DC

6.2 V

Rangkaian catu daya ini berfungsi untuk mensuplay tegangan ke seluruh rangkaian. Rangkaian ini terdiri dari sebuah baterei 6 volt yang di serikan dengan dua buah dioda. Untuk menembus 1 buah dioda diperlukan tegangan sebesar 0,6 volt, sehingga untuk menembus 2 buah dioda diperlukan tegangan sekitar 1,2 volt, sehingga output dari rangkaian ini sekitar 4,8 volt sampai 5,0 volt. Kemudian dipasang sebuah kapasitor untuk menyimpan arus, sehingga jika tiba-tiba mikrokontroler membutuhkan arus besar, maka arus tersebut dapat disupplay oleh kapasitor ini. Rangkaian catu daya ditunjukkan oleh gambar berikut ini : Gambar 3.5 Rangkaian catu daya Pada rangkaian ini terdapat 2 buah keluaran, yaitu 5 volt dan 6 volt. Keluaran 5 volt dibutuhkan oleh mikrokontroler, penguat sinyal dan rangkaian sensor, sedangkan 6 volt dibutuhkan untuk rangkaian jembatan H pengendali motor .

3.4 Perancangan Program

Robot ini dirancang untuk mendeteksi adanya dinding, mendekatinya, kemudian meghindarinya. Diagram alir dari program yang akan dibuat adalah: Universitas Sumatera Utara Program diawali dengan pengecekan logika pada sensor garis yang ada pada sebelah kanan robot. Jika sensor ini menerima logika 0 yang berarti sensor berada di atas garis putih, maka mikrokontroler segera memengirimkan logika agar jembatan H membelokkan robot ke kanan sehingga garis dapat dihindari. Program robot pengikut garis: motor_kanan1 bit p0.5 motor_kanan2 bit p0.4 motor_kiri1 bit p0.6 motor_kiri2 bit p0.7 sensor_kanan bit p2.0 Universitas Sumatera Utara sensor_kiri bit p2.1 cek_kanan: acall maju jb sensor_kanan,cek_kiri acall kanan sjmp cek_kanan cek_kiri: jb sensor_kiri,cek_kanan acall kiri sjmp cek_kiri maju: setb motor_kanan1 clr motor_kanan2 setb motor_kiri1 clr motor_kiri2 mov r7,65 djnz r7, acall mati ret mati: clr motor_kanan1 clr motor_kanan2 clr motor_kiri1 clr motor_kiri2 Universitas Sumatera Utara mov r7,80 djnz r7, ret kanan: mov r6,5 kanan1: mov r5,1 belok_kanan: setb motor_kanan1 clr motor_kanan2 clr motor_kiri1 setb motor_kiri2 mov r7,220 djnz r7, acall mati_untuk_belok djnz r5,belok_kanan djnz r6,kanan1 ret kiri: mov r6,5 kiri1: mov r5,1 belok_kiri: clr motor_kanan1 setb motor_kanan2 Universitas Sumatera Utara setb motor_kiri1 clr motor_kiri2 mov r7,220 djnz r7, acall mati_untuk_belok djnz r5,belok_kiri djnz r6,kiri ret mati_untuk_belok: clr motor_kanan1 clr motor_kanan2 clr motor_kiri1 clr motor_kiri2 mov r7,1 djnz r7, ret Universitas Sumatera Utara BAB 4 PENGUJIAN RANGKAIAN

4.1 Pengujian Rangkaian Mikrokontroler AT89S51