Analisis harga komoditas pisang, pepaya dan nenas di Indonesia

ANALISIS HARGA
KOMODITAS PISANG, PEPAYA DAN NENAS
DI INDONESIA

PROGRAM STUllI EKONOMI PERTANTAN DAN SZlMBERDAYA
FAK'LKTAS PERTANIAN
INSlTITJT PERTANJAN B W R
2
m

ANI SUNDARI. Analisis Harga Komoditas Pisane, Pepaya dan Nenas di Indonesia @i
batah bimbingan BUNASOR )
S
Pengembangan komoditas hortikultura wmakin penting mengingat pro*
p e r m i n m y a yang terus meningkat dan potensi produksinya )ang masih bisa t e ~ s
ditingkatkan (Punvoto, dkk, 1993). Pisang, pepa5-a dan nenas maupakan beberapa
komoditas buah-buahan unggulan nasional yang masih merniliki peluang cukup besar
untuk dikembangkan. lnformasi h a p yang lengkap dan akumt -gat dibbutuhkan dalam
menunjang pengembangan ketiga komoditas buah unggulan tersebur
Bervariasinya tin*
produksi dan b e r t l M i y a . pennintaan temadap k d g a

komoditas tenebut dapat menyebabkan terjadinya variasi harga antar vraktu, di mana
harga e e m g rendah pada saat produksi tinggi, dan meningkar pada saat produksi .
rendah. Tentunya M ini akan mempengaruhi produsen maupun konsumen yang salah
sahmya tercermin dari harp yang harus diterima oleh produsen maupun harga yang
harm dibayarkan oleh konarmen.
S e l e itu, variasi tin@ produksi dan flu!duasi permintaan temadap k d g a
*
menyebabkan terjadinya sum arus perdagangan antar saiu
komoditas tersebut a
daerah den= daerah yang lain dalam ran* menurupi kebutuhan buah-buahan twebut
h t u pula dengan kondisi Indonesia dengan berbagai perbedaan kondisi geografis
m dengan propinsi
menyebabkan perbedaan jumlah produksi antara propinsi jang s
laimya. Hal ini akan meyebabican tejadinya arus perdagangan aniar propinsi yang akan
meiibentuk SUiJhl hubungan pasar antara saiu propinsi dengan pmpinsi lainnya Apabila
sanua pasar pmpinsi terhubung dalam sum sistem pedagangan, rnaka harga-harga akan
berged secara bessama-sama mernbentuk sum integrasi pasar secara spasid.
Sementara itu integrasi pasar merupakan indikaror siaem dimibusi pasar yang efisien.
B d a s a h n permasalahan yang telah dipaparkan, maka penelitian ini beatujuan
untuk: I) menganalisis pxkembangan harga untuk komoditas pisang, pepaya dan nenas

di Indonesia serta 2) menganalui keterkaitan harga antar daaah produksi untuk masingmasing komoditas piang, pepaya dan nenas di Indonesia Data yang digunakan dalam
penelitian ini berupa data sekunder dalam b e n d time series bulanan yang dimulai pada
bulan Januari 1999 sampai dengan bulan Dexmber 2004 meliputi data harga konsumen
dan harga produsen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan harga baii untuk h a r p . .
produsen maupun harga k o m e n untuk komoditas pisan& pepaya dan nenas dalam
kumn walau 1999-2004 mengalami fluktuasi den-an kecendemngan yang semakin'
meningkat Perkembangan harga yang tejadi antara d e r u n g memiliki
harga yang searah antara kelima daerah produksinya baik untuk @a hi tinprodusen:. .
maupun harga di tingkat k o m e n . Berdasarkan uji koint-i
dan enimasi .ve6or '
Auloregmsion (VAR) serta Vecror Error Correction Model (VECM), dapai disinip'u.lkan
bahwa bdapai kointegrasi hvga p y a dan0nenas di tin@ produsen. H a p pisahg
tidak memiliki keterkairan jangka panjang untuk masing-masing wvilayah produksinya
Sementara itu, koiniegrasi harga pisang, pepaya dan nenas terjadi di tingkat Iconsumen.

d.
'

Hal ini mengirnplikasikan bahwa pergerakan harga yang terjadi di masing-masing

wilayah produksi bergerak secara searah. Apabila tejadi pesubahan harga di salah satu
wilayah produksi maka akan rnempengaruhi harga di daeaah produksi yang lain. Harga
produsen pisang tidak memiliki keterkaitan jangka panjang untuk masing-masing wilayah
produksinya. Dengan kara lain, harp produsen kornodiw pisang di lima wilayah
produksinya saling tidak rnempenparuhi.
Harga pisang di Jawa Emur, Jawa Tengah, Lampung dan Sulawesi Selafan
terkointegrasi dengan harga pisang di Jawa Barai di tin& k o m e n n y a , semendi
tin@ produsennya ti& iakointegrasi. H a r p pepaya di tin& produsen di Jawa
Tengah, Sulawwvsi Selatan dan Sumatra Urara terkointegrasi dengan harga pepaya di Jawa
k o m e n di Jawva Bam, Jawa Tengah,
lirnur dan Jawa Barat, Harga pepaya di tin*
Sulawesi Selaian dan Sumatra Utam terkointegrasi dengan harga pepaya di Jawa Tirnur.
Harp nenas di J a w Barat. Sumarra Selatan. Lampung dan Jawa Tengah terkointegrasi
dengan harga pepaya di Jawa Timu baik di tingkat produsen maupun di tingkat
produsen
konarmennya Hasil analisis teadm rnengindikasii bahwa pasar di tin*
maupun di iigkaf konsumen untuk komoditas p q q a dan nenas telah tmintegrasi secara
spasial di lima daeaah produksi utamanya Jika telah terkointegrasi secara spasial maka
harga yang rejadi di masing-masing daaah ccndenmg bagaak dalam arah yang sama,
artinya perubahan harga di suahl daerah akan mempengaruhi harga di daerah yang lain.

Kesenjangan harga yang teajadi antar daerah baik harga produsen maupun h a r p
konsnnen rnenunjukkan sistan diaribusi yang belum rnerata Oleh karena itu, diperiukan
sum kebijakan siaan dimibusi yang salah satunya dengan rnengfisienkan sduran
tamiaga yang ada Dietahuinya wvilayah-wvilayah yang tmntegrasi rnenyebabkan
sdumn tataniaga untuk pisang, pepaya dan nenas bisa dilakukan di lima wilayah produksi
utamanya Selain itu, dengan terkointegrasinya harga sstu daeaah dengan d a m h yang
lain, maka pergerakan harga cendenmg searah di masingming wilayah yang babeda
Oleh karena itu, informasi harga ini bisa digunakan baik oleh produsen rnaupun pedagang
pisang, pepaya dan nenas di wilayah yang berbeda dalam menduga perubahan harga yang
tejadi di pasar lokalnya
Pergetah harga yang tejadi di masing-masing daerah yang terkointegrasi, akan
menyebabkan dapat diketahuinya b d e r u n g a n guak harga yang akan teijadi. Oleh
karena itu, informasi harga ini diharapkan b
i
n menjadi suahl bahan acuan dalam
menentukan saat transaksi clan posisi harga bagi produsen maupun konsumen.

ANALISIS W G A KOMODITAS PISANG, PEPAYA DAN NENAS
DI INDONESIA


Sebagai salah satn syarat ontnk mempemleh gelar Sajana Pertanian
Pada Fakaltas Pertanian
Lnstitnt Pertanian Bogor

.

Oleh :
Anj Snodari

A14301014

PROGRAM STUD1 EKONOhll PERTAMAN DAN SlIMBERDAYA
FAKULTAS PERTANIAN
lPISIlTUT PERTANIAN BOGOR
2006