BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1 Kerangka Konsep
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
Kerangka konseptual merupakan suatu kesatuan kerangka pemikiran yang utuh dalam rangka mencari jawaban-jawaban ilmiah terhadap masalah-masalah
penelitian yang menjelaskan tentang variabel-variabel, hubungan antara variabel- variabel secara teoritis yang berhubungan dengan hasil penelitian yang terdahulu
yang kebenarannya dapat diuji secara empiris. Persepsi profesi merupakan cara pandang individu terhadap profesi yang
digelutinya. Persepsi ini merupakan pandangan individu terhadap suatu profesi. Di dalam persepsi ada yang dikenal dengan teori atribusi, dimana teori ini pada
dasarnya mengemukakan bahwa apabila kita mengamati perilaku seorang individu, kita harus berusaha menentukan apakah perilaku itu karena penyebab
internal atau eksternal, atau dengan kata lain teori atribusi ini menjelaskan cara kita menilai seseorang secara berlainan, bergantung pada makna apa yang kita
hubungkan ke suatu perilaku tertentu. Apabila seseorang mempunyai persepsi Iskandar ; 2008:55.
Komitmen Profesi Persepsi Profesi
Kesadaran Etis
Independensi Auditor
H4 H1
H3 H2
Universitas Sumatera Utara
positif terhadap suatu profesi, maka dia akan beranggapan bahwa profesi tersebut baik, dan sebaliknya apabila persepsi terhadap suatu profesi adalah negatif, maka
anggapan terhadap profesi tersebut akan negatif juga. Dengan persepsi positif yang dimiliki seseorang akan berdampak pada peningkatan loyalitas terhadap
profesi atau peningkatan terhadap komitmen profesi orang tersebut dikarenakan persepsi positif akan menumbuhkan rasa bangga dan bertanggungjawab terhadap
profesi yang digelutinya sehingga terbentuklah loyalitas terhadap profesi. Selain variabel persepsi profesi, variabel kesadaran etis juga mempunyai
pengaruh terhadap komitmen profesi. Kesadaran etis dioperasionalisasikan sebagai kemampuan individu untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan nilai-
nilai etika dalam suatu kejadian. Semakin tinggi kesadaran etis yang dimiliki seseorang, maka orang tersebut akan mampu memutuskan sesuai dengan apa yang
harus dilakukan dengan benar sekalipun dihadapkan pada situasi dilematis. Hal ini tentunya akan berhubungan dengan loyalitas seseorang terhadap profesinya atau
terhadap komitmen profesi yang dimiliki seseorang.
Dalam behavioral accounting Siegel dan Marconi, 1989 mengatakan bahwa variabel personalitas dapat berinteraksi dengan cognitive style untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan. Dimana variabel personalitas mengacu pada sikap dan keyakinan individual, sedangkan cognitive style mengacu pada cara atau metoda
dengan mana individu menerima, menyimpan, memproses, dan mentransformasikan informasi kedalam tindakannya. Selain itu, kedua aspek ini juga berhubungan dekat
dengan keberhasilan maupun kegagalan auditor dalam menjalankan tugasnya.
Semua variabel diatas berpengaruh dengan variabel komitmen profesi akuntan publik, karena seorang akuntan dapat dikatakan sebagai akuntan yang mempunyai komitmen harus
memiliki sikap independesi terhadap pekerjaannya, mempunyai persepsi baik dan mempunyai
Universitas Sumatera Utara
etika yang baik sehingga dapat memutuskan apa yang baik dilakukan apabila dihadapkan pada suatu permasalahan.
3.2 Hipotesis