Kelayakan Finansial Peternakan Ayam Broelir Terpadu

i

RINGKASAN

LAELI KOMALASARI. Kelayakan Finansial Peternakan Ayam Broiler
Terpadu. Dibawah bimbingan MUHAMMAD FIRDAUS.
Peternakan sebagai salah satu sub sektor pertanian berperan dalam
mewujudkan ketahanan dan keamanan pangan, khususnya pangan asal hewan.
Salah satu sumbangan terbesar dari PDB Sub Sektor Peternakan adalah daging
ayam. Daging ayam merupakan pilihan utama bagi konsumen dalam pemenuhan
protein hewani yang berasal dari ternak. Hal ini dikarenakan harga daging ayam
relatif lebih murah dibandingkan harga daging dari ternak lain.
Peluang pengembangan ayam broiler cukup besar mengingat konsumsi
masyarakat terhadap ayam broiler akan terus meningkat seiring peningkatan
pendapatan. Selain itu siklus produksi ayam broiler relatif singkat, biasanya
dipanen pada umur 35 hari sehingga perputaran modal cepat.
Salah satu kendala dalam usaha pengembangan ayam broiler adalah
mahalnya harga pakan ayam broiler. Total biaya pakan mencapai sekitar 70
persen dari seluruh biaya produksi. Mahalnya pakan ini disebabkan sebagian dari
bahan bakunya masih impor termasuk jagung. Jagung merupakan bahan baku
utama yang dalam penyusunan pakan ayam diperlukan sebesar 40 – 50 persen

sementara bahan baku yang lain seperti dedak, bungkil kelapa, tepung ikan,
premiks proporsinya relatif lebih kecil. Permintaan jagung sebagai bahan baku
pakan terus meningkat dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu diperlukan terobosan
untuk mengurangi ketergantungan impor jagung yang semakin meningkat.
Salah satu alternatif peningkatan pendapatan usaha ayam broiler adalah
melalui integrasi dengan usaha produksi jagung, yaitu melakukan peternakan
terpadu. Dengan mengintegrasikan ternak dan kegiatan penanaman jagung
kemudian diolah menjadi pakan ternak diharapkan akan menghasilkan efisiensi
produksi yang tinggi. Ayam broiler menghasilkan kotoran yang dapat diubah
menjadi pupuk organik yang dapat menyuburkan tanah dan meningkatkan
produksi jagung. Dari sisi ternaknya dapat diperoleh penyediaaan pakan yang
berkesinambungan.
Pengembangan peternakan ayam broiler terpadu merupakan investasi
jangka panjang dan dana yang dibutuhkan cukup besar. Diperlukan perencanaan
yang tepat agar dana yang diinvestasikan memberikan keuntungan dan manfaat
bagi pihak yang terlibat. Analisis kelayakan usaha perlu dilakukan guna
mendukung perencanaan ini.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelayakan finansial peternakan
ayam broiler terpadu pada kapasitas 10.000 dan 25.000 ekor, membuat simulasi
kelayakan finansial peternakan ayam broiler terpadu untuk berbagai kombinasi

model pengembangan ayam broiler dan menganalisis pengaruh perubahan
kenaikan harga DOC dan penurunan harga jual ayam broiler terhadap kelayakan
finansial.
Penelitian dilakukan berdasarkan studi literatur. Untuk mengetahui
koefisien teknis budidaya ayam broiler, dilakukan di Peternakan Ayam Broiler
milik Bapak Sugeng pada skala 10.000 ekor di daerah Caringin, Dramaga Bogor
pada bulan Mei sampai bulan Juni 2008. Jenis data yang digunakan dalam

ii

penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif maupun
kuantitatif. Program komputer yang digunakan untuk mengolah data adalah
Microsoft Excel. Tiga model usahatani yang akan diterapkan dengan dua simulasi
terdiri dari model 1, 2 dan 3. Model satu merupakan peternakan ayam broiler
(tidak terpadu), model dua adalah kombinasi antara pabrik pakan dan peternakan
ayam broiler serta model tiga yaitu kombinasi peternakan ayam broiler dengan
pabrik pakan dan budidaya jagung. Simulasi pertama dengan kapasitas 10.000
ekor ayam broiler. Simulasi kedua dengan kapasitas 25.000 ekor ayam broiler.
Hasil analisis kelayakan finansial dan analisis switching value dapat
disimpulkan bahwa peternakan ayam broiler terpadu pada skala 10.000 ekor tidak

layak diusahakan. Dengan meningkatkan skala usaha menjadi 25.000 ekor maka
usaha menjadi layak. Peningkatan nilai indikator kelayakan finansial dari 10.000
menjadi 25.000 ekor cukup besar. Artinya bila usaha peternakan ayam broiler
dilakukan secara integrasi dengan skala usaha yang relatif besar maka usaha
semakin layak secara finansial dibandingkan bila usaha peternakan ayam broiler
saja. Hasil analisis kelayakan diperoleh nilai NPV sebesar Rp 1.1481.498.164,
Net B/C lebih besar dari satu yaitu 1,59 dan IRR sebesar 30,60 persen. Jangka
waktu pengembalian investasi selama 3 tahun 2 bulan 12 hari. Dari analisis
kelayakan finansial maka peternakan ayam broiler terpadu merupakan model
terbaik untuk diterapkan, dan untuk usaha tersebut diperlukan modal awal sebesar
Rp 2.854.611.767.
Kombinasi usaha antara pabrik pakan dan peternakan ayam broiler dengan
kapasitas 25.000 ekor layak untuk diusahakan. Sementara untuk usaha yang tidak
diintegrasikan, peternakan ayam broiler dengan kapasitas 25.000 ekor lebih layak
untuk diusahakan dibandingkan 10.000 ekor karena nilai IRR, Net B/C, NPV
lebih besar dan waktu pengembalian investasi lebih cepat
Usaha peternakan ayam broiler terpadu pada skala 25.000 ekor lebih tahan
terhadap perubahan penurunan harga jual ayam broiler dan kenaikan harga DOC
dibandingkan model lain. Analisis switching value menunjukkan bahwa batas
maksimum penurunan harga jual ayam broiler yang dapat membuat usaha tetap

layak sebesar 11,08 persen dan kenaikan harga DOC maksimal 62,73 persen.
Implementasi usaha peternakan ayam broiler terpadu memerlukan biaya
dan lahan yang lebih besar dibandingkan kedua model lainnya, sehingga untuk
mengatasi kendala permodalan tersebut dapat ditempuh melalui : 1) kerjasama
atau kemitraan antar sesama peternak terutama dalam penyediaan atau pengadaan
sarana produksi yang dilakukan secara berkelompok 2) kerjasama antara peternak
dengan perusahaan peternakan (poultry shop, pabrik pakan, breeding, pabrik
peralatan dan obat-obatan peternakan) dalam bentuk pola Perusahaan Inti Rakyat
(PIR). Perusahaan peternakan menyediakan sarana produksi sarana produksi
(DOC, pakan dan obat-obatan) dan pemasaran hasil produksi ayam peternak,
sedangkan peternak menyediakan lahan, kandang dan tenaga kerja 3) kerjasama
antara peternak dengan petani pemilik lahan. Kerjasama ini dapat berupa
peternak menyewa lahan milik petani untuk digunakan budidaya jagung atau
kontrak pembelian jagung yang ditanam petani dengan peternak.

iii

KELAYAKAN FINANSIAL PETERNAKAN
AYAM BROILER TERPADU


Oleh :
LAELI KOMALASARI
A14105678

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperolah Gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian
Insitut Pertanian Bogor

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

iv

Judul : KELAYAKAN FINANSIAL PETERNAKAN AYAM BROILER
TERPADU
Nama : LAELI KOMALASARI
NRP : A14105678


Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Muhammad Firdaus, SP, MSi, Ph.D
NIP 132 158 758

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr
NIP. 131 124 019

Tanggal kelulusan :

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL

KELAYAKAN FINANSIAL PETERNAKAN AYAM BROILER TERPADU
ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA

SENDIRI YANG BELUM

PERNAH DIAJUKAN UNTUK KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN
TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, November 2008

LAELI KOMALASARI
A14105678

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 21 Mei 1970, sebagai anak
keenam dari tujuh bersaudara pasangan Bapak H.M. Soekirno dan Ibu Hj. Siti
Juhanah.

Pada tahun 1977 penulis masuk Sekolah Dasar (SD) Pabrik Es I Bogor
dan lulus tahun 1983. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan sekolah di
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Bogor dan lulus pada tahun 1986.
Kemudian pada tahun 1989 penulis menyelesaikan

pendidikan di Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Bogor.
Pada tahun 1989 penulis diterima di Program Diploma Institut Pertanian
Bogor Program Studi Teknisi Peternakan, Bidang Studi Teknisi Usaha Ternak
Unggas, Fakultas Peternakan dan lulus pada tahun 1992. Kemudian melanjutkan
S1 pada Program Ekstensi Manajemen Agribisnis Departemen Ilmu-Ilmu Sosial
Ekonomi Pertanian, Faperta IPB pada tahun 2006. Mulai tahun 1994 sampai
sekarang penulis bekerja di Laboratorium Ilmu Produksi Ternak Unggas, Fakultas
Peternakan IPB.

vii

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur

penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memproleh gelar
sarjana pada Program Ekstensi Manajemen Agribisnis,

Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor.
Skripsi ini berjudul KELAYAKAN FINANSIAL PETERNAKAN AYAM
BROILER TERPADU. Skripsi menganalisis kelayakan finansial pengembangan
ayam broiler terpadu dan berbagai kombinasi model pengembangan dari
peternakan ayam broiler.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Harapan
penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun pihakpihak yang memerlukan.

Bogor, November 2008


Penulis

viii

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada kedua orang
tua, suami dan kedua buah hati tercinta, Fauzan Nabil dan Alandra Rafi Farisi
yang selalu memberikan kasih sayang, dorongan, motivasi, doa dan pengertiannya
selama ini.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang sudah
memberikan dukungan moril maupun materiil, dorongan semangat, bimbingan,
sumbangan pemikiran dan lain-lain. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :
1. Muhammad Firdaus, Ph.D selaku dosen pembimbing yang

telah


dengan sabar membimbing dan memberikan pengarahan kepada
penulis selama penulisan skripsi.
2. Tanti Novianti, SP, M.Si selaku dosen evaluator kolokium atas saran
dan masukannya.
3. Tintin Sarianti, SP, MM

selaku dosen penguji atas masukan dan

koreksiannya.
4. Arif Karyadi, SP selaku

dosen penguji

Komisi Pendidikan atas

masukan dan sarannya.
5. Ir. Zulfikar Moesa, MS, Dr. Ir. Heri Ahmad Sukria, M.Sc, Ir. Niken
Ulupi, MS dan Ir. Lucia Cyrilla, M.Si atas bimbingan yang intensif
dan dorongan semangat yang sangat berarti selama penyusunan
skripsi.

ix

6. Ir. Ajar Widoyoko dari PT. Charoen Pokphand, Ir. Doddy Wiratmoko
dari PT. Tanindo Subur Prima dan Ir. Sugeng dari peternakan ayam
broiler atas informasi dan masukannya.
7. Dr. Ir. Ibnu Katsir Amarullah, Ir. Salundik, MS dan Ir. Rukmiasih,
MS atas masukannya.
8. Staf pengajar dan penunjang Bagian Ilmu Produksi Ternak Unggas,
Fakultas Peternakan atas kebersamaan dan dukungannya.
9. Mira Sukmapradita, SPt atas bantuan tenaga selama penulisan skripsi.
10. Seluruh teman-teman ekstensi MAB yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.

x

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ...............................................................................................

x

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

xv

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .................................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah .......................................................................

3

1.3 Tujuan Penelitian ...........................................................................

5

1.4 Kegunaaan Penelitian .....................................................................

5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ..............................................................

5

II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ayam Broiler ...................................................................................

6

2.2 Jagung ............................................................................................

7

2.3 Pupuk Kandang ..............................................................................

8

2.4 Pertanian Terpadu ...........................................................................

9

2.5 Tinjauan Terdahulu ........................................................................

10

III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................

13

3.1.1 Fungsi Produksi....................................................................

13

3.1.2 Siklus Proyek ........................................................................

15

3.1.3 Studi Kelayakan Proyek .....................................................

18

3.1.4 Aspek-aspek Studi Kelayakan ...........................................

20

3.1.5 Analisis Kelayakan Finansial .............................................

22

3.1.6 Switching Value ..................................................................

23

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional .................................................

24

IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .........................................................

28

4.2 Jenis dan Sumber Data ..................................................................

28

i

RINGKASAN

LAELI KOMALASARI. Kelayakan Finansial Peternakan Ayam Broiler
Terpadu. Dibawah bimbingan MUHAMMAD FIRDAUS.
Peternakan sebagai salah satu sub sektor pertanian berperan dalam
mewujudkan ketahanan dan keamanan pangan, khususnya pangan asal hewan.
Salah satu sumbangan terbesar dari PDB Sub Sektor Peternakan adalah daging
ayam. Daging ayam merupakan pilihan utama bagi konsumen dalam pemenuhan
protein hewani yang berasal dari ternak. Hal ini dikarenakan harga daging ayam
relatif lebih murah dibandingkan harga daging dari ternak lain.
Peluang pengembangan ayam broiler cukup besar mengingat konsumsi
masyarakat terhadap ayam broiler akan terus meningkat seiring peningkatan
pendapatan. Selain itu siklus produksi ayam broiler relatif singkat, biasanya
dipanen pada umur 35 hari sehingga perputaran modal cepat.
Salah satu kendala dalam usaha pengembangan ayam broiler adalah
mahalnya harga pakan ayam broiler. Total biaya pakan mencapai sekitar 70
persen dari seluruh biaya produksi. Mahalnya pakan ini disebabkan sebagian dari
bahan bakunya masih impor termasuk jagung. Jagung merupakan bahan baku
utama yang dalam penyusunan pakan ayam diperlukan sebesar 40 – 50 persen
sementara bahan baku yang lain seperti dedak, bungkil kelapa, tepung ikan,
premiks proporsinya relatif lebih kecil. Permintaan jagung sebagai bahan baku
pakan terus meningkat dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu diperlukan terobosan
untuk mengurangi ketergantungan impor jagung yang semakin meningkat.
Salah satu alternatif peningkatan pendapatan usaha ayam broiler adalah
melalui integrasi dengan usaha produksi jagung, yaitu melakukan peternakan
terpadu. Dengan mengintegrasikan ternak dan kegiatan penanaman jagung
kemudian diolah menjadi pakan ternak diharapkan akan menghasilkan efisiensi
produksi yang tinggi. Ayam broiler menghasilkan kotoran yang dapat diubah
menjadi pupuk organik yang dapat menyuburkan tanah dan meningkatkan
produksi jagung. Dari sisi ternaknya dapat diperoleh penyediaaan pakan yang
berkesinambungan.
Pengembangan peternakan ayam broiler terpadu merupakan investasi
jangka panjang dan dana yang dibutuhkan cukup besar. Diperlukan perencanaan
yang tepat agar dana yang diinvestasikan memberikan keuntungan dan manfaat
bagi pihak yang terlibat. Analisis kelayakan usaha perlu dilakukan guna
mendukung perencanaan ini.
Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kelayakan finansial peternakan
ayam broiler terpadu pada kapasitas 10.000 dan 25.000 ekor, membuat simulasi
kelayakan finansial peternakan ayam broiler terpadu untuk berbagai kombinasi
model pengembangan ayam broiler dan menganalisis pengaruh perubahan
kenaikan harga DOC dan penurunan harga jual ayam broiler terhadap kelayakan
finansial.
Penelitian dilakukan berdasarkan studi literatur. Untuk mengetahui
koefisien teknis budidaya ayam broiler, dilakukan di Peternakan Ayam Broiler
milik Bapak Sugeng pada skala 10.000 ekor di daerah Caringin, Dramaga Bogor
pada bulan Mei sampai bulan Juni 2008. Jenis data yang digunakan dalam

ii

penelitian ini adalah data primer dan sekunder yang bersifat kualitatif maupun
kuantitatif. Program komputer yang digunakan untuk mengolah data adalah
Microsoft Excel. Tiga model usahatani yang akan diterapkan dengan dua simulasi
terdiri dari model 1, 2 dan 3. Model satu merupakan peternakan ayam broiler
(tidak terpadu), model dua adalah kombinasi antara pabrik pakan dan peternakan
ayam broiler serta model tiga yaitu kombinasi peternakan ayam broiler dengan
pabrik pakan dan budidaya jagung. Simulasi pertama dengan kapasitas 10.000
ekor ayam broiler. Simulasi kedua dengan kapasitas 25.000 ekor ayam broiler.
Hasil analisis kelayakan finansial dan analisis switching value dapat
disimpulkan bahwa peternakan ayam broiler terpadu pada skala 10.000 ekor tidak
layak diusahakan. Dengan meningkatkan skala usaha menjadi 25.000 ekor maka
usaha menjadi layak. Peningkatan nilai indikator kelayakan finansial dari 10.000
menjadi 25.000 ekor cukup besar. Artinya bila usaha peternakan ayam broiler
dilakukan secara integrasi dengan skala usaha yang relatif besar maka usaha
semakin layak secara finansial dibandingkan bila usaha peternakan ayam broiler
saja. Hasil analisis kelayakan diperoleh nilai NPV sebesar Rp 1.1481.498.164,
Net B/C lebih besar dari satu yaitu 1,59 dan IRR sebesar 30,60 persen. Jangka
waktu pengembalian investasi selama 3 tahun 2 bulan 12 hari. Dari analisis
kelayakan finansial maka peternakan ayam broiler terpadu merupakan model
terbaik untuk diterapkan, dan untuk usaha tersebut diperlukan modal awal sebesar
Rp 2.854.611.767.
Kombinasi usaha antara pabrik pakan dan peternakan ayam broiler dengan
kapasitas 25.000 ekor layak untuk diusahakan. Sementara untuk usaha yang tidak
diintegrasikan, peternakan ayam broiler dengan kapasitas 25.000 ekor lebih layak
untuk diusahakan dibandingkan 10.000 ekor karena nilai IRR, Net B/C, NPV
lebih besar dan waktu pengembalian investasi lebih cepat
Usaha peternakan ayam broiler terpadu pada skala 25.000 ekor lebih tahan
terhadap perubahan penurunan harga jual ayam broiler dan kenaikan harga DOC
dibandingkan model lain. Analisis switching value menunjukkan bahwa batas
maksimum penurunan harga jual ayam broiler yang dapat membuat usaha tetap
layak sebesar 11,08 persen dan kenaikan harga DOC maksimal 62,73 persen.
Implementasi usaha peternakan ayam broiler terpadu memerlukan biaya
dan lahan yang lebih besar dibandingkan kedua model lainnya, sehingga untuk
mengatasi kendala permodalan tersebut dapat ditempuh melalui : 1) kerjasama
atau kemitraan antar sesama peternak terutama dalam penyediaan atau pengadaan
sarana produksi yang dilakukan secara berkelompok 2) kerjasama antara peternak
dengan perusahaan peternakan (poultry shop, pabrik pakan, breeding, pabrik
peralatan dan obat-obatan peternakan) dalam bentuk pola Perusahaan Inti Rakyat
(PIR). Perusahaan peternakan menyediakan sarana produksi sarana produksi
(DOC, pakan dan obat-obatan) dan pemasaran hasil produksi ayam peternak,
sedangkan peternak menyediakan lahan, kandang dan tenaga kerja 3) kerjasama
antara peternak dengan petani pemilik lahan. Kerjasama ini dapat berupa
peternak menyewa lahan milik petani untuk digunakan budidaya jagung atau
kontrak pembelian jagung yang ditanam petani dengan peternak.

iii

KELAYAKAN FINANSIAL PETERNAKAN
AYAM BROILER TERPADU

Oleh :
LAELI KOMALASARI
A14105678

Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperolah Gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian
Insitut Pertanian Bogor

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

iv

Judul : KELAYAKAN FINANSIAL PETERNAKAN AYAM BROILER
TERPADU
Nama : LAELI KOMALASARI
NRP : A14105678

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Muhammad Firdaus, SP, MSi, Ph.D
NIP 132 158 758

Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian

Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr
NIP. 131 124 019

Tanggal kelulusan :

v

PERNYATAAN

DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL
KELAYAKAN FINANSIAL PETERNAKAN AYAM BROILER TERPADU
ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA

SENDIRI YANG BELUM

PERNAH DIAJUKAN UNTUK KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN
TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, November 2008

LAELI KOMALASARI
A14105678

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bogor pada tanggal 21 Mei 1970, sebagai anak
keenam dari tujuh bersaudara pasangan Bapak H.M. Soekirno dan Ibu Hj. Siti
Juhanah.
Pada tahun 1977 penulis masuk Sekolah Dasar (SD) Pabrik Es I Bogor
dan lulus tahun 1983. Pada tahun yang sama penulis melanjutkan sekolah di
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Bogor dan lulus pada tahun 1986.
Kemudian pada tahun 1989 penulis menyelesaikan

pendidikan di Sekolah

Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Bogor.
Pada tahun 1989 penulis diterima di Program Diploma Institut Pertanian
Bogor Program Studi Teknisi Peternakan, Bidang Studi Teknisi Usaha Ternak
Unggas, Fakultas Peternakan dan lulus pada tahun 1992. Kemudian melanjutkan
S1 pada Program Ekstensi Manajemen Agribisnis Departemen Ilmu-Ilmu Sosial
Ekonomi Pertanian, Faperta IPB pada tahun 2006. Mulai tahun 1994 sampai
sekarang penulis bekerja di Laboratorium Ilmu Produksi Ternak Unggas, Fakultas
Peternakan IPB.

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur

penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memproleh gelar
sarjana pada Program Ekstensi Manajemen Agribisnis,

Fakultas Pertanian,

Institut Pertanian Bogor.
Skripsi ini berjudul KELAYAKAN FINANSIAL PETERNAKAN AYAM
BROILER TERPADU. Skripsi menganalisis kelayakan finansial pengembangan
ayam broiler terpadu dan berbagai kombinasi model pengembangan dari
peternakan ayam broiler.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Harapan
penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat baik bagi penulis maupun pihakpihak yang memerlukan.

Bogor, November 2008

Penulis

viii

UCAPAN TERIMAKASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan
segala rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan
penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada kedua orang
tua, suami dan kedua buah hati tercinta, Fauzan Nabil dan Alandra Rafi Farisi
yang selalu memberikan kasih sayang, dorongan, motivasi, doa dan pengertiannya
selama ini.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang sudah
memberikan dukungan moril maupun materiil, dorongan semangat, bimbingan,
sumbangan pemikiran dan lain-lain. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada :
1. Muhammad Firdaus, Ph.D selaku dosen pembimbing yang

telah

dengan sabar membimbing dan memberikan pengarahan kepada
penulis selama penulisan skripsi.
2. Tanti Novianti, SP, M.Si selaku dosen evaluator kolokium atas saran
dan masukannya.
3. Tintin Sarianti, SP, MM

selaku dosen penguji atas masukan dan

koreksiannya.
4. Arif Karyadi, SP selaku

dosen penguji

Komisi Pendidikan atas

masukan dan sarannya.
5. Ir. Zulfikar Moesa, MS, Dr. Ir. Heri Ahmad Sukria, M.Sc, Ir. Niken
Ulupi, MS dan Ir. Lucia Cyrilla, M.Si atas bimbingan yang intensif
dan dorongan semangat yang sangat berarti selama penyusunan
skripsi.

ix

6. Ir. Ajar Widoyoko dari PT. Charoen Pokphand, Ir. Doddy Wiratmoko
dari PT. Tanindo Subur Prima dan Ir. Sugeng dari peternakan ayam
broiler atas informasi dan masukannya.
7. Dr. Ir. Ibnu Katsir Amarullah, Ir. Salundik, MS dan Ir. Rukmiasih,
MS atas masukannya.
8. Staf pengajar dan penunjang Bagian Ilmu Produksi Ternak Unggas,
Fakultas Peternakan atas kebersamaan dan dukungannya.
9. Mira Sukmapradita, SPt atas bantuan tenaga selama penulisan skripsi.
10. Seluruh teman-teman ekstensi MAB yang tidak dapat disebutkan satu
persatu.

x

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR ISI ...............................................................................................

x

DAFTAR TABEL ...................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................

xv

I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .................................................................................

1

1.2 Perumusan Masalah .......................................................................

3

1.3 Tujuan Penelitian ...........................................................................

5

1.4 Kegunaaan Penelitian .....................................................................

5

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ..............................................................

5

II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ayam Broiler ...................................................................................

6

2.2 Jagung ............................................................................................

7

2.3 Pupuk Kandang ..............................................................................

8

2.4 Pertanian Terpadu ...........................................................................

9

2.5 Tinjauan Terdahulu ........................................................................

10

III. KERANGKA PEMIKIRAN
3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis ........................................................

13

3.1.1 Fungsi Produksi....................................................................

13

3.1.2 Siklus Proyek ........................................................................

15

3.1.3 Studi Kelayakan Proyek .....................................................

18

3.1.4 Aspek-aspek Studi Kelayakan ...........................................

20

3.1.5 Analisis Kelayakan Finansial .............................................

22

3.1.6 Switching Value ..................................................................

23

3.2 Kerangka Pemikiran Operasional .................................................

24

IV. METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .........................................................

28

4.2 Jenis dan Sumber Data ..................................................................

28

xi

4.3 Analisis Data .................................................................................

28

4.3.1 Analisis Kelayakan Finasial ................................................

29

4.3.2 Analisis Switching Value ...................................................

32

4.4 Asumsi Dasar ................................................................................

32

V. ASPEK-ASPEK STUDI KELAYAKAN
5.1 Aspek Pasar ....................................................................................

36

5.2 Aspek Teknis ..................................................................................

37

5.2.1 Peternakan Ayam Broiler ....................................................

37

5.2.2 Peternakan Ayam Broiler Dikombinasikan dengan
Pabrik Pakan .........................................................................

38

5.2.3 Peternakan Ayam Broiler Dikombinasikan dengan
Pabrik Pakan dan Budidaya Jagung .... ................................

38

5.2.3.1 Kegiatan Budidaya Jagung .....................................

39

5.2.3.2 Kegiatan Pabrik Pakan ..........................................

41

5.2.3.3 Kegiatan Peternakan Ayam Broiler ......................

43

VI. KELAYAKAN FINANSIAL PETERNAKAN AYAM BROILER
6.1 Identifikasi Biaya dan Manfaat .....................................................

47

6.1.1 Biaya ...................................................................................

47

6.1.2 Arus Penerimaan .................................................................

50

6.2 Analisis Kelayakan Finansial .........................................................

51

6.3 Analisis Switching Value................................................................. 54
VII. KELAYAKAN FINANSIAL PETERNAKAN AYAM BROILER
DIKOMBINASIKAN DENGAN PABRIK PAKAN
7.1 Identifikasi Biaya dan Manfaat ...................................................... 57
7.1.1 Biaya ..................................................................................

57

7.1.2 Arus Penerimaan .................................................................

60

7.2 Analisis Kelayakan Finansial ........................................................

62

7.3 Analisis Switching Value ............................................................... 65
VIII.

KELAYAKAN FINANSIAL PETERNAKAN AYAM
BROILER DIKOMBINASIKAN DENGAN PABRIK PAKAN
DAN BUDIDAYA JAGUNG
8.1 Identifikasi Biaya dan Manfaat ..................................................

67

xii

8.1.1 Biaya ................................................................................. 67
8.1.2 Arus Penerimaan ...............................................................

71

8.2 Analisis Kelayakan Finansial ......................................................

73

8.3 Analisis Switching Value.............................................................

77

8.4 Alternatif model Terbaik................. ............................................ 79
8.5 Kelemahan Penerapan Peternakan Ayam Broiler Terpadu ........ 81
IX.

KESIMPULAN DAN SARAN
9.1 Kesimpulan ............................................................................... . 83
9.2. Saran .......................................................................................... . 84

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ . 85

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor

Halaman

1. Produksi Daging Ayam Broiler Tahun 2003-2007 di Indonesia ................

2

2. Jumlah Ekskreta Murni pada Beberapa Jenis Unggas .................................

7

3. Persamaan dan Perbedaan Penelitian dengan Penelitian Terdahulu ........... 12
4. Neraca Perdagangan Daging Ayam di Indonesia Tahun 2002 - 2006 ........ 37
5. Umur Ekonomis dan Harga Peralatan Kandang Peternakan Ayam
Broiler .......................................................................................................... 48
6. Hasil Analisis Kelayakan Finansial Peternakan Ayam Broiler pada
Kapasitas 10.000 Ekor........................................... ……………………...... 52
7. Hasil Analisis Kelayakan Finansial Peternakan Ayam Broiler pada
Kapasitas 25.000 Ekor........................................... ……………………...... 53
8. Hasil Analisis Switching Value Peternakan Ayam Broiler pada
Kapasitas 10.000 dan 25.000 Ekor ……………………………………...... 55
9. Hasil Analisis Kelayakan Finansial Kombinasi Pabrik Pakan dan
Peternakan Ayam Broiler pada Kapasitas 10.000 Ekor............................... 63
10. Hasil Analisis Kelayakan Finansial Kombinasi Pabrik Pakan dan
Peternakan Ayam Broiler pada Kapasitas 25.000 Ekor............................... 64
11. Hasil Analisis Switching Value Kombinasi Pabrik Pakan dan
Peternakan Ayam Broiler pada Kapasitas 25.000 Ekor............................... 65
12. Biaya Investasi Budidaya Jagung ................................................................ 67
13. Biaya Investasi Pendirian Pabrik Pakan ...................................................... 68
14. Biaya Investasi Peternakan Ayam Broiler ................................................... 69
15. Analisis Kelayakan Finansial Peternakan Ayam Broiler Terpadu pada
Kapasitas 10.000 Ekor ................................................................................ 74
16. Analisis Kelayakan Finansial Peternakan Ayam Broiler Terpadu pada
Kapasitas 25.000 Ekor ................................................................................ 76
17. Hasil Analisis Switching Value Peternakan Terpadu Ayam Broiler ........... 77
18. Perbandingan Kriteria Investasi Berbagai Model Kombinasi Usaha .......... 79
19. Perbandingan Analisis Switching Value Berbagai Model Kombinasi
Usaha ........................................................................................................... 80

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor

Halaman

1. Integrasi Tanaman Pangan dan Produksi Ternak ..................................

10

2. Kurva Kemungkinan Produksi yang Memperlihatkan Kemungkinan
Hubungan antara Output-output ............................................................

15

3. Kerangka Pemikiran Operasional .........................................................

26

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor

Halaman

1. Biaya Tetap Peternakan Ayam Broiler Terpadu Kapasitas
10.000 dan 20.000 Ekor Selama Satu Tahun .........................................

87

2. Biaya Variabel Peternakan Ayam Broiler Kapasitas 10.000 dan
25.000 Ekor Selama Satu Tahun ............................................................

88

3. Biaya Variabel Kombinasi antara Pabrik Pakan dan Peternakan
Ayam Broiler Selama Satu Tahun .........................................................

88

4. Biaya Variabel Peternakan Ayam Broiler Terpadu Kapasitas
10.000 dan 20.000 Ekor Selama Satu Tahun .........................................

89

5. Proyeksi Rugi Laba Peternakan Ayam Broiler Kapasitas 10.000
Ekor .......................................................................................................

90

6. Proyeksi Rugi Laba Peternakan Ayam Broiler Kapasitas 25.000
Ekor .......................................................................................................

90

7. Proyeksi Rugi Laba Kombinasi Pabrik Pakan dan Peternakan Ayam
Broiler Kapasitas 10.000 Ekor ... ..........................................................

91

8. Proyeksi Rugi Laba Kombinasi Pabrik Pakan dan Peternakan Ayam
Broiler Kapasitas 25.000 Ekor ............. ................................................

91

9. Proyeksi Rugi Laba Peternakan Ayam Broiler Terpadu Kapasitas
10.000 Ekor...................................................................................... ......

92

10. Proyeksi Rugi Laba Peternakan Ayam Broiler Terpadu Kapasitas
25.000 Ekor ............................................................................................

92

11. Cashflow Peternakan Ayam Broiler Kapasitas 10.000 Ekor..................

93

12. Cashflow Peternakan Ayam Broiler Kapasitas 25.000 Ekor..................

95

13. Cashflow Pabrik Pakan dan Peternakan Ayam Broiler Kapasitas
10.000 Ekor ............................................................................................

97

14. Cashflow Pabrik Pakan dan Peternakan Ayam Broiler Kapasitas
25.000 Ekor ............................................................................................

100

15. Cashflow Peternakan Ayam Broiler Terpadu Kapasitas 10.000
Ekor ................................................................................................. ......

103

16. Cashflow Peternakan Ayam Broiler Terpadu Kapasitas
25.000 Ekor ............................................................................................

106

17. Analisis Switching Value Model Peternakan Ayam Broiler
Kapasitas 10.000 Ekor pada Penurunan Harga Jual Ayam Broiler
Sebesar 1,04 Persen ................................................................................ 109

xvi

Nomor

Halaman

18. Analisis Switching Value Peternakan Ayam Broiler
Kapasitas 10.000 Ekor pada Kenaikan Harga DOC Sebesar
5,91 Persen ..........................................................................................… 111
19. Analisis Switching Value Peternakan Ayam Broiler Kapasitas
10.000 pada Penurunan Harga Jual Ayam Broiler Sebesar
1,82 Persen .............................................................................................. 113
20. Analisis Switching Value Peternakan Ayam Broiler Kapasitas
25.000 pada Kenaikan Harga DOC Sebesar 10,35 Persen ...................... 115
21. Analisis Switching Value Kombinasi Pabrik Pakan dan
Peternakan Ayam Broiler Kapasitas 25.000 dengan Penurunan Harga
Jual Ayam Broiler Sebesar 1,29 Persen .................................................. 117
22. Analisis Switching Value Kombinasi Pabrik Pakan dan
Peternakan Ayam Broiler Kapasitas 25.000 dengan Kenaikan Harga
DOC Sebesar 7,31 Persen ..………………………………………….... 120
23. Analisis Switching Value Peternakan Ayam Broiler Terpadu
Kapasitas 25.000 Ekor pada Penurunan Harga Jual
Ayam Broiler 11,08 Persen ..................................................................... 123
24. Analisis Switching Value Peternakan Ayam Broiler Terpadu
Kapasitas 25.000 Ekor pada Kenaikan Harga DOC
Sebesar 62,73 Persen .............................................................................. 126

KELAYAKAN FINANSIAL PETERNAKAN
AYAM BROILER TERPADU

Oleh :
LAELI KOMALASARI
A14105678

PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2008

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Peternakan sebagai salah satu sub sektor pertanian berperan dalam

mewujudkan ketahanan dan keamanan pangan, khususnya pangan asal hewan.
Sektor peternakan memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam
perkembangan Produk Domestik Bruto (PDB). Kontribusi sektor peternakan
terhadap PDB Pertanian pada tahun 2003 sebesar 3,97 persen atau 1,9 persen
terhadap PDB Nasional. PDB Sektor Peternakan pada tahun 2002 – 2006 terus
mengalami peningkatan.

Pada tahun 2003 peningkatan sebesar 3,97 persen

dibandingkan tahun 2002.
Salah satu sumbangan terbesar dari PDB Sub Sektor Peternakan adalah
daging ayam. Daging ayam merupakan pilihan utama bagi konsumen dalam
pemenuhan protein hewani yang berasal dari ternak. Hal ini dikarenakan harga
daging ayam relatif lebih murah dibandingkan harga daging dari ternak lain.
Data yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Peternakan menunjukkan
bahwa konsumsi daging ayam pada tahun 2005 adalah sebanyak 824.560 ton atau
73,6 persen dari konsumsi daging nasional. Sementara produksi pada tahun yang
sama hanya sebesar 779.106 ton (Tabel 1).

Adanya kekurangan suplai ini,

menyebabkan masuknya daging ayam broiler yang sebagian besar dalam bentuk
paha (chicken leg quarter) dari Amerika Serikat.

2

Tabel 1 Produksi Daging Ayam Broiler Tahun 2003-2007 di Indonesia
Tahun
2003
2004
2005
2006
2007
Sumber : Direktorat Jenderal Peternakan (2007)

Produksi (Ton)
771.112
846.097
779.106
861.263
918.478

Impor daging ayam pada tahun 2003 – 2005 meningkat cukup tinggi,
kenaikan berkisar antara 140,6 – 202,8 persen. Tahun 2006 mengalami penurunan
sebesar 12,8 persen tetapi impor masih dilakukan karena belum mencukupi
kebutuhan dalam negeri (Dirjen Peternakan, 2007). Keadaan ini bila dibiarkan,
akan menyebabkan merosotnya peternakan ayam broiler nasional pada periode
mendatang.
Salah satu upaya menanggulangi volume impor yang

tinggi adalah

meningkatkan produksi ayam broiler nasional dan ini merupakan suatu peluang.
Peluang pengembangan ayam broiler cukup besar mengingat konsumsi
masyarakat terhadap ayam broiler akan terus meningkat seiring peningkatan
pendapatan.

Selain itu siklus produksi ayam broiler relatif singkat, biasanya

dipanen pada umur 35 hari sehingga perputaran modal cepat.
Salah satu kendala dalam usaha pengembangan ayam broiler adalah
mahalnya harga pakan ayam broiler. Total biaya pakan mencapai sekitar 70
persen dari seluruh biaya produksi. Mahalnya pakan ini disebabkan sebagian dari
bahan bakunya masih impor termasuk jagung. Jagung merupakan bahan baku
utama yang dalam penyusunan pakan ayam diperlukan sebesar 40 - 50 persen,
sementara bahan baku yang lain seperti dedak, bungkil kelapa, tepung ikan,
premiks proporsinya relatif lebih kecil. Permintaan jagung sebagai bahan baku

3

pakan terus meningkat dari tahun ke tahun. Oleh sebab itu diperlukan terobosan
untuk mengurangi ketergantungan impor jagung yang semakin meningkat.
1.2

Perumusan Masalah
Adanya kecenderungan impor paha ayam yang terus meningkat dengan

harga yang lebih rendah dibanding harga dalam negeri menjadi ancaman bagi
industri perunggasan nasional.

Hal ini menuntut upaya untuk meningkatkan

produksi dalam negeri melalui efisiensi sehingga dihasilkan produk yang memiliki
daya saing di pasaran. Efisiensi usaha ayam broiler tidak hanya terkait dengan
usaha ternaknya saja tetapi juga dengan harga input produksinya dalam hal ini
jagung. Di lain pihak, jagung yang merupakan bahan baku pakan masih impor
sehingga harga pakan mahal.
Selama ini pendapatan peternak dari usaha ayam broiler berfluktuasi. Hal
ini dikarenakan harga jual daging ayam di pasaran berfluktuasi pula dan tidak bisa
diprediksi secara tepat, sementara harga pakan terus mengalami peningkatan.
Dari Januari 2007 sampai 2008 harga pakan ayam broiler terus meningkat mulai
harga Rp 3.000 sampai Rp 4.000 per kg. Peningkatan ini seiring dengan
meningkatnya salah satu harga bahan baku pakan yaitu jagung sebesar 28 persen
dari Nopember

2006 sampai

Januari 2008, sehingga banyak peternak yang

dirugikan dengan kondisi seperti ini (GPMT, 2008).
Salah satu alternatif peningkatan pendapatan usaha ayam broiler adalah
melalui integrasi dengan usaha produksi jagung, yaitu melakukan peternakan
terpadu. Melalui peternakan terpadu, seluruh aktivitas dipandang sebagai satu
sistem yang memiliki ketergantungan dan interaksi di dalamnya. Peningkatan
pendapatan bisa dicapai dengan mengkombinasikan input-input produksi dengan

4

sumberdaya yang tersedia. Ketersediaan sumberdaya mempengaruhi pengelolaan
dalam peternakan terpadu. Sebenarnya berapa luasan yang dibutuhkan untuk
tanaman jagung dan usaha ayam broiler dan kapasitas pabrik pakan yang dapat
memenuhi kebutuhan ayam broiler.
Dengan mengintegrasikan ternak dan kegiatan penanaman jagung
kemudian diolah menjadi pakan ternak diharapkan akan menghasilkan efisiensi
produksi yang tinggi. Ayam broiler menghasilkan kotoran yang dapat diubah
menjadi pupuk organik yang dapat menyuburkan tanah dan meningkatkan
produksi jagung. Dari sisi ternaknya dapat diperoleh penyediaaan pakan yang
berkesinambungan.
Pengembangan peternakan terpadu ayam broiler membutuhkan dana yang
cukup besar untuk membiayai investasi jangka panjang. Diperlukan perencanaan
yang tepat agar dana yang diinvestasikan memberikan keuntungan dan manfaat
bagi pihak yang terlibat.

Analisis kelayakan usaha perlu dilakukan guna

mendukung perencanaan ini.
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah :
1.

Apakah pengembangan peternakan ayam broiler terpadu layak secara
finansial pada kapasitas 10.000 dan 25.000 ekor?

2.

Bagaimana tingkat kelayakan finansial tersebut untuk berbagai kombinasi
model pengembangan dari peternakan ayam broiler?

3.

Sejauhmana usaha masih tetap layak jika terjadi perubahan kenaikan harga
DOC atau penurunan harga jual ayam broiler?

5

1.3

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah tersebut, maka tujuan

yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1.

Menganalisis kelayakan finansial peternakan ayam broiler terpadu pada
kapasitas 10.000 dan 25.000 ekor.

2.

Membuat simulasi kelayakan finansial peternakan ayam broiler terpadu
untuk berbagai kombinasi model pengembangan dari peternakan ayam
broiler.

3.

Menganalisis pengaruh perubahan kenaikan harga DOC dan penurunan
harga jual ayam broiler terhadap kelayakan finansial.

1.4

Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai:

1.

Bahan referensi dan masukan untuk penelitian lebih lanjut.

2.

Memberikan gambaran mengenai manfaat investasi bagi investor yang
berminat dalam mengembangkan usaha ini.

3.

Informasi

kepada

peternak

untuk

memanfaatkan

dan

mengolah

sumberdaya yang ada secara optimal sehingga peternak mencapai tujuan
usaha yaitu memperoleh keuntungan yang maksimal.
1.5

Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini difokuskan pada penilaian kelayakan finansial dari aspek

pasar, teknis dan finansial.

Penelitian dilakukan pada tiga model, yaitu

peternakan ayam broiler, kombinasi peternakan ayam broiler dan pabrik pakan
serta kombinasi peternakan ayam broiler, pabrik pakan dan budidaya jagung untuk
kapasitas 10.000 dan 25.000 ekor ayam broiler.

6

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Ayam Broiler
Ayam broiler merupakan ayam pedaging yang dijual pada umur sekitar

tujuh minggu. Umumnya ayam broiler dijual saat bobot badan mencapai sekitar
1,8 kg (North dan Bell, 1990). Istilah broiler berasal dari kata to broil artinya
dipanggang. Menurut Hardjosworo dan Rukmiasih (2000), ayam broiler di
Indonesia adalah ayam ras pedaging jantan atau betina yang dipotong pada umur 5
– 6 minggu dengan bobot hidup berkisar antara 1,7 – 2 kg.
Pakan ayam broiler terdiri dari pakan starter diberikan pada ayam berumur
0 sampai 3 minggu, pakan finisher diberikan umur 4 minggu sampai panen.
Menurut Bell dan Weaver (2002) standar FCR broiler yang dipelihara selama 3538 hari adalah lebih kecil dari 1,83. Artinya untuk mendapatkan ayam dengan
bobot hidup 1 kg diperlukan pakan sejumlah 1,83 kg.
Ayam selain menghasilkan produk utama juga menghasilkan ikutan
berupa ekskreta, yaitu merupakan bahan campuran hasil ekskresi tubuh yang
berasal dari pakan tidak tercerna dalam saluran pencernaan ditambah sisa hasil
metabolisme (Ensminger, 1992). Jumlah ekskreta murni tanpa adanya litter dapat
dilihat pada Tabel 2.

7

Tabel 2 Jumlah Ekskreta Murni pada Beberapa Jenis Unggas
Jenis
Unggas

Jumlah
Ternak
(ekor)

Rata-rata
Bobot
Badan (kg)

Ayam
100
2,0
Petelur
Ayam
1.000
1,8
Broiler
Kalkun
1.000
3,6
Sumber : Ensminger (1992)
2.2

Waktu
Periode

Jumah
Ekskreta
(kg)

12 bulan

1.091

Jumlah
Eksreta
(g/ekor/hari/
BB)
15

9 minggu

1.227

11

16 minggu

1.964

4,9

Jagung
Tanaman jagung (Zea mays L.) termasuk ke dalam famili rumput-

rumputan (Graminae).

Jagung adalah tanaman semusim, yang tinggi, tegap,

biasanya dengan batang tunggal yang dominan, walaupun ada beberapa cabang
pangkal pada beberapa genotipa dan lingkungannya. Merupakan tanaman
berumah satu, seluruh tongkol terbungkus, sering kali sangat rapat, oleh pelepahpelepah daun yang berubah disebut kelobot (Goldsworthy, Peter R dan N.M
Fisher, 1996).
Penggunaan jagung dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bahan
pangan, bahan baku pakan ternak dan bahan baku industri. Hampir seluruh
bagian tanaman jagung dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Batang dan
daun tanaman yang masih muda bisa digunakan untuk pakan ternak ruminansia,
yang sudah tua dapat digunakan untuk pakan, pupuk hijau, industri kertas dan
kayu bakar (Purwono dan Heni P, 2007). Buah jagung yang masih muda banyak
digunakan sebagai bahan sayuran. Kegunaan lain jagung ialah sebagai bahan
baku pembuatan pakan ternak (unggas), bahan baku industri bir, industri farmasi,
dextrin termasuk untuk perekat dan industri tekstil (Warisno, 1998).

8

Untuk penanaman komersial, jagung diperbanyak dengan biji (benih)
(Purwono dan Heni P, 2007). Dengan adanya perkembangan teknologi pemuliaan
tanaman jagung yang semakin maju, telah banyak dilepas berbagai macam
varietas unggul jagung terutama jagung hibrida. Jagung hibrida bisa diperoleh dari
hasil seleksi kombinasi atau biasa disebut hibridisasi. Hal ini dapat menciptakan
suatu jenis atau spesies baru yang dapat meningkatkan produksi, tahan terhadap
serangan hama dan penyakit, umur pendek dan sebagainya. Produksi jagung
hibrida bisa mencapai lebih dari enam ton pipilan kering per hektar.

Bila

dibandingkan dengan jagung lokal yang rata-rata hasilnya di bawah dua ton per
hektar dan jagung komposit 2,5 – 3,5 ton per hektar (Warisno, 1998). Varietas
unggul yang ada di Indonesia memiliki umur panen bervariasi mulai 85 hari
sampai 118 hari (Purwono dan Heni P, 2007).
Poduktivitas jagung nasional pada tahun 2007 sebesar 35,88 kuintal per
hektar. Selama kurun waktu 1969-2007 produksi jagung yang tertinggi dicapai
pada tahun 2005 yaitu sebesar 12.524 ribu ton. Berdasarkan angka tetap tahun
2006, produksi jagung turun sebesar 7,30 persen menjadi 11.609 ribu ton,
kemudian menurut angka ramalan tahun 2007 produksi meningkat kembali
menjadi 12.446 ribu ton. Penurunan produksi jagung terutama disebabkan oleh
penurunan luas panen, sedangkan produktivitas meningkat karena penggunaan
benih jagung hibrida (Deptan, 2007).
2.3

Pupuk Kandang
Pupuk organik dari kotoran hewan disebut sebagai pupuk kandang. Pupuk

kandang mengandung unsur hara lengkap yang dibutuhkan bagi pertumbuhan
tanaman karena mengandung unsur makro seperti nitrogen, fosfor serta kalium

9

dan unsur mikro seperti kalsium, magnesium dan sulfur (Sutanto, 2006).
Kandungan unsur hara dan air pada pupuk yang berasal dari kotoran ayam adalah
nitrogen 1,00 %, fosfor 0,80 %, kalium 0,40 %, air 55,00 % (Setiawan, A.I, 2007).
Pupuk kandang membuat tanah lebih subur, gembur dan lebih mudah
diolah. Kegunaan ini tidak dapat digantikan oleh pupuk buatan (Setiawan, A.I,
2007). Penggunaan pupuk kandang kering dianjurkan berdasarkan alasan dapat
mengurangi pengaruh kenaikan temperatur selama proses dekomposisi dan
terjadinya kekurangan nitrogen yang diperlukan tanaman (Sutanto, 2006).
Kotoran ayam dapat dijadikan sebagai bahan organik bisa dikomposkan dan
mengandung nitrogen, cocok dicampur dengan bahan yang kaya carbon.
Penggunaan pupuk kandang untuk tanaman jagung sebanyak 20-25 ton per hektar
(Yuwono, 2005).
2.4

Pertanian Terpadu
Konsep pertanian terpadu adalah integrasi kegiatan untuk mencapai

kombinasi optimal yang memiliki sifat saling melengkapi dan berhubungan dalam
interaksi yang bersifat sinergis dan berkelanjutan. Interaksi dalam sistem integrasi
ini dapat meningkatkan efisiensi produksi, produksi optimal, peningkatan daya
saing produk, peningkatan pendapatan sekaligus keseimbangan alam yang lestari.
Tiga hal penting dalam pertanian terpadu adalah 1) pertanian harus
diarahkan pada penggunaan sumber daya yang lebih produktif dan efisien, 2)
proses biologis dalam sistem