BAB V Laporan Pemetaan Potensi Kerusakan Lingkungan Hidup Kabupaten Grobogan Tahun 2016

Laporan Pemetaan Potensi Kerusakan
Lingkungan
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Grobogan
BAB V
PENUTUP

V.1

Kesimpulan
Berdasarkan hasil kegiatan pemantauan Kualitas air di lapangan dan hasil
pemeriksaan di laboratoriumpada sungai-sungai penting di Kabupaten
Grobogandapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1.

Status mutu air Sungai Lusi, Sungai Serang, dan Sungai Tuntang adalah
CEMAR BERAT.

2.

Dari hasil analisa kualitas air pada Tahun 2016 dihasilkan hipotesis
bahwa sumber pencemaran Sungai Lusi disebabkan oleh gradien sungai

yang terletak pada daerah datar-landai serta berbagai macam aktivitas
penduduk di sekitar sungai seperti aktivitas domesik, aktivitas pertanian
dan industri;tidak jauh berbeda dengan penyebab pencemaran air di
Sungai Lusi, pencemaran Sungai Tuntang pencemaran juga didominasi
oleh penggunaan lahan serta berbagai aktivitas penduduk di sekitar
sungai, akan tetapi gradien sungai Tuntang yang terletak pada daerah
datar-agak curam menyebabkan konsentrasi bahan pencemar air lebih
sedikit. Pencemaran Sungai Serang disebabkan oleh penggunaan lahan di
sekitar sungai berupa permukiman penduduk, lahan pertanian dan
industri.

V-1

Laporan Pemetaan Potensi Kerusakan
Lingkungan
Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Grobogan
V.2.

Rekomendasi
Sebagai tindak lanjut hasil kegiatan pemantauan kualitas air pada sungaisungai di KabupatenGrobogan sesuai dengan hasil pemantauan dan

pemeriksaan di laboratorium maka dapat disarankan sebagaiberikut:
1. Pengambilan sampel air Sungai dilakukan hanya pada musim kering, oleh
karena itu perlu penambahan pengambilan sampel pada musim hujan
sebagai pembanding data kualitas air masing-masing sungai.
2. Usaha reboisasi atau penghijauan serta pengelolaan daerah air sungai
(DAS) untuk mengurangiintensitas dan volume erosi.
3. Sosialisasi peningkatan kesadaran menjaga kebersihan warga masyarakat
karena dijumpai bahwa kondisi bawah jembatan Serang dan jembatan
banyak terdapat sampah. Sosialisasi ini diiringi juga dengan penyediaan
sarana pembuangan sampah sementara pada lokasi-lokasi rawan buangan
sampah.
4. Pemantauan rutin kualitas air IPAL industri-industri yang dibuang ke
sungai agar memenuhi baku mutu air buangan.

V-2