BAHAN PRESENTASI HESTY

KONSEP DAN PENGERTIAN ELASTISITAS
Pengertian Elastisitas
Salah satu pokok bahasan yang palin penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep elastisitas.
Pemahaman dari elastisitas harga dari permitaan Dan penawaran membantu para ahli ekonomi
untuk menjawab suatu pertanyaan, yakni apa yang akan terjadi terhadap permintaan Dan
penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada “keseimbangan harga” bila faktorfaktor yang mempengaruhi kurva demand Dan kurva supply beubah? Dan berapa besar
pengaruhnya?
Untuk menjawab ini pakailah konsep elastisitas.
Secara umum, elastisitas adalah suatu pengertian yang menggambarkan derajat kepekaan/respon
dari julah barang yang diminta/ ditawarkan akibat perubahan faktor yang mempengaruhinya.
4 konsep elastisitas yang umumnya dipakai dipakai dalam teori ekonomi mikro :
1. Elastisitas harga permintaan (Ed)
2. Elastisitas harga penawaran (Ws)
3. Elastisitas silang (Ec)
4. Elastisitas pendapatan (Ey)
1.Elastisitas Permintaan
Elastisitas harga permintaanadalah suatu alat/konsep yang digunakan untuk mengukur derajat
kepekaan/ respon perubahan jumlah/ kualitas barang yang dibeli sebagai akibat perubahan faktor
yang mempengaruhi.
Dalam hal ini pada dasrnya ada tiga variabel utama yang mempengaruhi, maka dikenal tiga
elastisitas permintaan, yahitu :

1. elastisitas harga permintaan
2. elastisitas silang
3. elastisitas pendapatan
A. Elastisitas Harga Permintaan (the price elasticity of demand)
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat
perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada
persentasi perubahan jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan pada harga di
pasar, sesuai dengan hukum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang turun
Dan sebaliknya.

Sedangkan tanda elastisitas selalu negatif, karena sifat hubungan yang berlawanan tadi, maka
disepakati bahwa elastisitas harga ini benar indeksnya/koefisiennya dapat kurang dair, dama
dengan lebih besar dari satu Dan merupakan angka mutlak (absolute), sehingga permintaannya
dapat dikatakan :
1. Tidak elastisitas (in elastic)
2. Unitari (unity) dan
3. Elastis (elastic)
Dengan bentuk rumus umum sebagai berikut :

ΔQ

Eh

ΔP
:

Q

ΔQ
atau Eh =

P

P
X

ΔP

Q

Dimana :

Eh

adalah elastisitas harga permintaan

Q

adalah Jumlah barang yang diminta

P

adalah harga barang tersebut

Δ

adalah delta atau tanda perubahan.

Hasil akhir dari elastisitas tersebut memberikan 3 kategori :
1. Apabila perubahan harga (ΔP) mengakibatkan perubahan yang lebih besar dari jumlah
barnag yang diminta (Δ Q), sisebut dengan elastisitas yang elastis (elastic), dimana besar
koefisiennya adalah besar dari satu (Eh.1). Nemtuk kurva permintaannya lebih landai.

[ % ΔP < % Δ Q].
2. Apabila persentase perubahan harga (% ΔP) sama besarnya dengan persentase perubahan
jumlah barang yang diminta (% Δ Q), disebut dengan elastisitas yang unity (unitari),
dimana besar koefisiennnya adalah sama dengan satu (eh=1), bentuk kurva
permintaannya membentuk sudut 45 derajat dari titik asal [% ΔP = % Δ Q].
3. Apabila persentase perubahan harga (% ΔP) mengakibatkan perubahan kenaikan jumlah
barang yang diminta (% Δ Q) yang lebih kecil,disebut dengan elastisitas yang in elastic

dimana besar keofisiennya lebih kecil dari satu (Eh % Δ Q].
Pembagian kedalam tiga kategori tersebut disebabkan karena perbedaan total penerimaan (Total
Renenue)nya sebagai akibat perubahan harga masing-masing kategori.
Pada suatu kurva permintaan akan terdapat ketiga keadan tersebut, tergantung dititik mana
mengjkurnya. Pada harga tinggi, elastisitasnya lebih besar dari satu atau elastis, pada harga yang
rendah elastisitasnya kurang dari satu atau tidak elastis (in elastic), sedangkan titik tengah dari
kurva permintaan mempunya elastisitas sama dengan satu atau unity (unitari),
Disamping tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas harga
permintaan, yaitu :
1. Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang paling
tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari jumlahbarang
yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis horizontal

dengan sempurna sejajar dengan sumbu gabris horizontal dengan sempurna sejajar
dengan sumbu datar, besar elastisitasnya tidak berhingga (Eh =ς) pada kondisi ini
berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga yang jumlah
permintaan dapat lebih banyak.
2. Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat
paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap
perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal dengan
sempurna sejajar dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0),
artinya bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah
permintaannya.
Masing-masing bentuk kurva elastisitas harga tersebut,
Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan harga.
Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan penjualan
mereka, jika mereka merubah strategi harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah barang yang
akan dijualnya.

Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :
1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
2. Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut


3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode
waktu penggunaan barang tersebut.
5. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang

Elastisitas akan besar bilamana :
1. terdapat banyak barang subsitusi yang baik
2. harga relatif tinggi
3. ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain

Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :
1. benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang
rendah.
3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda
tersebut sangat dibutuhkan.

B. Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh

terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa
yang disebut elastisitas pendapatan.
Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah barang
yang diminta dengan persentase perobahan pendapatan, dengan rumus.
ΔQ
Em = ——-

ΔY
:

ΔQ
——–

atau

Y

Em = ——– x

——–


Q

Y

ΔY

Q

Jika Em= 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 % jumlah barang
yang diminta;
Jika Em>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian yang lebih besar dari
pendapatan terhadap barang.
Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (in Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian
pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya naik.
Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang
yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta sebut
barang normal atau superior.

Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang

diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut
dengan barang inferior atau giffen.
C. Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)
Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang
tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer Dan
juga pendapatan.
Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang
berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of
demand)
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada
produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan
dari barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap)
terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan
harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas
silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan
jumlah permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.

Bentuk umum dari Elastisitas silang adalah :

ΔQx

Py

Es = ——- x ——- > 0
Δ Px

Qx

Δ Qy

Px

Es = ——- x ——- < 0
Δ Py

Substitusi

Komplementer


Qy

Perlu dicatat bahwa indeks/koefisien elastisitas tidak sama dengan lereng dari kurva atau slope
dari kurva permintaan. Bila elastisitas tersebut no (0) berarti tidak ada hubungan antara suatu
barang dengan barang lain.
2.Elastisitas Penawaran
A. Elastisitas Harga Penawaran
(The Price Elasticity of Suply)
Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka pengertian elastisitas harga
pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur respon produsen terhadap
perobahan harga, penghitungan elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada
elastisitas harga permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti
dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Δ Qs
Es. = ——–
ΔP

Dimana :

P
x ——–
Q

Q

adalah jumlah barang yang ditawarkan;

P

adalah harga barang;

S

adalah delta atau perobahan.

Seperti terhadap koefisien elastisitas harga permintaan, koefisien penawaran tersebut juga dapat
dibagi kedalam tiga kategori, yaitu :
(a)

Elastis (Es > 1)

(b)

In Elastis (Es < 1),

(c)

Unity (Es = 1).

(d)

Elastis Sempurna (Es = ~ );

(e)

In Elastis Sempurna (Es = 0).
Disamping tiga bentuk elastisitasharga permintaan diatas, ada dua lagi elastisitas harga
permintaan, yaitu :
a. Permintaan yang elastis sempurna (perfectly Elastic), ini merupakan tingkat yang paling
tinggi dari kemungkinan elastisitas, dimana respon yang paling besar dari jumlahbarang
yang diminta terhadap harga, bentuk kurva permintaannya merupakan garis horizontal
dengan sempurna sejajar dengan sumbu gabris horizontal dengan sempurna sejajar
dengan sumbu datar, besar elastisitasnya tidak berhingga (Eh =ς) pada kondisi ini
berapapun jumlah permintaan, harga tidak berubah atau pada tingkat harga yang jumlah
permintaan dapat lebih banyak.
b. Kurva permintaan yang tidak elastis sempurna (perfectly inelastic), ini merupakan tingkat
paling rendah dari elastisitas, dimana respon yang jumlah permintaan barang terhadap
perubahan harga adalah sangat kecil, bentuk kurva permintaannya vertikal dengan
sempurna sejajar dengan sumbu tegak, besar koefisien elastisitasnya adalah nol (Eh = 0),
artinya bagaimanapun harga tinggi, konsumen tidak akan mengurangi jumlah
permintaannya.

Masing-masing bentuk kurva elastisitas harga tersebut,

Faktor Yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan mengukur tingkat reaksi konsumer terhadap perubahan harga.
Elastisitas ini dapat menceritakan pada produsen apa yang terjadi terhadap penerimaan penjualan
mereka, jika mereka merubah strategi harga, apakah kenaikan/menurunkan jumlah barang yang
akan dijualnya.

Ada beberapa faktor yang menentukan elastisitas harga permintaan :
1. Tersedia atau tidaknya barang pengganti di pasar
2. Jumlah pengguna/tingkat kebutuhan dari barang tersebut
3. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
4. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga/periode
waktu penggunaan barang tersebut.
5. Kemampuan relatif anggaran untuk mengimpor barang

Elastisitas akan besar bilamana :
1. terdapat banyak barang subsitusi yang baik
2. harga relatif tinggi
3. ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain

Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana :
1. benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
2. barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang
rendah.
3. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang substitusi yang baik, Dan benda
tersebut sangat dibutuhkan.

B. Elastisitas Silang (The Cross Price Elasticity of demand)
Permintaan konsumen terhadap suatu barang tidak hanya tergantung pada harga barang
tersebut. Tetapi juga pada preferensi konsumen, harga barang subsitusi dan komplementer Dan
juga pendapatan.
Para ahli ekonomi mencoba mengukur respon/reaksi permintaan terhadap harga yang
berhubungan dengan barang tersebut, disebut dengan elastisitas silang (Cross Price Elasticity of
demand)
Perubahan harga suatu barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada
produk lain, maka elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan
dari barang X dibagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y
Apabila hubungan kedua barang tersebut (X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap)
terhadap barang lain itu, maka tanda elastisitas silangnya adalah negatif, misalnya kenaikan
harga tinta akan mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat substitusi (pengganti) maka tanda elastisitas
silangnya adalah positif, misalnya kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan
jumlah permintaan terhadap daging sapi Dan sebaliknya.

Bentuk umum dari Elastisitas silang adalah :
ΔQx

Py

Es = ——- x ——- > 0
Δ Px

Qx

Δ Qy

Px

Es = ——- x ——- < 0
Δ Py

Substitusi

Komplementer

Qy

Perlu dicatat bahwa indeks/koefisien elastisitas tidak sama dengan lereng dari kurva atau slope
dari kurva permintaan. Bila elastisitas tersebut no (0) berarti tidak ada hubungan antara suatu
barang dengan barang lain.

C. Elastisitas Pendapatan (The Income Elasticity of Demand)
Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer akan berpengaruh
terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa
yang disebut elastisitas pendapatan.
Elastisitas pendapatan ini dapat dihitung dengan membagi persentase perubahan jumlah barang
yang diminta dengan persentase perobahan pendapatan, dengan rumus.
ΔQ

ΔY

Em = ——Q

:

ΔQ
——–
Y

atau

Y

Em = ——– x
ΔY

——–
Q

Jika Em= 1 (Unity), maka 1 % kenaikan dalam pendapatan akan menaikkan 1 % jumlah barang
yang diminta;
Jika Em>1 (Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian yang lebih besar dari
pendapatan terhadap barang.
Jika pendapatan naik; jika Em < 1 (in Elastis), maka orang akan membelanjakan bahagian
pendapatan yang lebih kecil untuk suatu barang, bila pendapatannya naik.
Apabila yang terjadi adalah kenaikkan pendapatan yang berakibatkan naiknya jumlah barang
yang diminta, maka tanda elastisitas tersebut adalah positif dan barang yang diminta sebut
barang normal atau superior.

Bila kenaikan dalam pendapatan tersebut berakibat berkurangnya jumlah suatu barang yang
diminta, maka tanda elastisitas terhadap barang tersebut adalah negatif dan barang ini disebut
dengan barang inferior atau giffen.

Elastisitas Penawaran
Elastisitas Harga Penawaran
(The Price Elasticity of Suply)

Sama hal dengan perhatian elastisitas harga pada permintaan, maka pengertian elastisitas harga
pada penawaran, diartikan sebagai suatu alat untuk mengukur respon produsen terhadap
perobahan harga, penghitungan elastisitas harga penawaran sama dengan penghitungan pada
elastisitas harga permintaan, hanya saja perbedaan pengertian jumlah barang diminta diganti
dengan jumlah barang yang ditawarkan.

Δ Qs

P

Es. = ——–
ΔP

x ——–
Q

Dimana :
Q

adalah jumlah barang yang ditawarkan;

P

adalah harga barang;

S

adalah delta atau perobahan.

Seperti terhadap koefisien elastisitas harga permintaan, koefisien penawaran tersebut juga dapat
dibagi kedalam tiga kategori, yaitu :
(a)

Elastis (Es > 1)

(b)

In Elastis (Es < 1),

(c)

Unity (Es = 1).

(d)

Elastis Sempurna (Es = ~ );

(e)

In Elastis Sempurna (Es = 0).

Elastisitas Penawaran Ditinjau dari Sudut Waktu
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berobah, para ahli ekonomi
membedakan tiga waktu/masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan jumlah barang yang
akan ditawarkan dengan perobahan harga tersebut.

Secara umum, semakin lebih panjang waktu produsen untuk menyesuaikan diri terhadap
perobahan harga, semakin besar elastisitas penawaran.
Adapun tiga waktu tersebut adalah :
(1) tiga Immediate Run / Momentary Period / Market Period, suatu periode waktu yang sangat
pendek, dimana jumlah barang yang terdapat di pasar tidak dapat dirubah, yaitu hanya sebanyak
yang ada di pasar, kurva penawaran in elastis sempurna.
Seperti yang diperlihatkan gambar. 3.4.a.
The short Run, adalah suatu periode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan untuk
memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau masuk
pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat dikembangkan sebatas kapasitas yang
ada, bentuk kurva penawaran Unity.

The Long Run, adalah suatu periode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk
masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk
pengembangan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan
perobahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis,
Cara Menghitung Elastisitas Permintaan
Secara garis besar ada dua cara dalam mengukur besaran elastisitas permintaan, yaitu :

(1) Elastisitas Titik (Point elasticity)
Cara ini digunakan untuk mengukur elastisitas yang perubahan harga dan jumlah yang diminta
relatif sangat kecil atau limit mendekati nol, hal ini dapat dibuktikan,

(1) Elastisitas Busur (Art Elastisity)
Cara kedua ini digunakan untuk mengukur perubahan harga dan jumlah permintaan yang besar.
Cara penghitungan ini terbagi dalam dua bentuk :

1. Elastisitas Jarak.
Suatu cara mengukur elastisitas yang besar, tetapi bersifat searah, seperti diukur dari titik A ke
titik B tidak sama besar hasilnya bila diukur dari titik B ke titik A.

1. Elastisitas Jarak dengan Modifikasi / mid point;
Suatu cara dalam mengukur besaran elastisitas tanpa memperhatikan arah, apakah dimulai dari
titik A ke titik B atau sebaliknya, dimana cara ini tidak akan ada perbedaan dari hasilnya, tujuan
dari metode perhitungan ini adalah untuk mengatasi kelemahan pada cara pengukuran jarak (a).

Elastisitas Penawaran Ditinjau dari Sudut Waktu
Elastisitas penawaran juga tergantung kepada waktu, apabila harga berobah, para
ahli ekonomi membedakan tiga waktu/masa bagi produsen dalam rangka menyesuaikan
jumlah barang yang akan ditawarkan dengan perobahan harga tersebut.
Secara umum, semakin lebih panjang waktu produsen untuk menyesuaikan diri
terhadap perobahan harga, semakin besar elastisitas penawaran.
Adapun tiga waktu tersebut adalah :
(1) tiga Immediate Run / Momentary Period / Market Period, suatu periode waktu yang
sangat pendek, dimana jumlah barang yang terdapat di pasar tidak dapat dirubah,
yaitu hanya sebanyak yang ada di pasar, kurva penawaran in elastis sempurna.
Seperti yang diperlihatkan gambar. 3.4.a.
The short Run, adalah suatu periode waktu yang cukup panjang bagi suatu perusahaan untuk
memproduksi barang, tetapi tidak cukup panjang untuk mengembangkan kapasitas atau masuk
pasar bagi perusahaan baru, sehingga out put hanya dapat dikembangkan sebatas kapasitas yang
ada, bentuk kurva penawaran Unity.

The Long Run, adalah suatu periode waktu yang sangat panjang bagi perusahaan baru untuk
masuk kedalam pasar dan bagi perusahaan lama untuk membuat perencanaan untuk
pengembangan perusahaan yang lebih memungkinkan untuk menyesuaikan diri dengan
perobahan harga, bentuk kurva penawarannya lebih elastis,
Cara Menghitung Elastisitas Permintaan

Secara garis besar ada dua cara dalam mengukur besaran elastisitas permintaan,
yaitu :
(1) Elastisitas Titik (Point elasticity)
Cara ini digunakan untuk mengukur elastisitas yang perubahan harga dan jumlah yang diminta
relatif sangat kecil atau limit mendekati nol, hal ini dapat dibuktikan,

(1) Elastisitas Busur (Art Elastisity)
Cara kedua ini digunakan untuk mengukur perubahan harga dan jumlah permintaan
yang besar.
Cara penghitungan ini terbagi dalam dua bentuk :

a.

Elastisitas Jarak.

Suatu cara mengukur elastisitas yang besar, tetapi bersifat searah, seperti diukur dari titik A ke
titik B tidak sama besar hasilnya bila diukur dari titik B ke titik A.

a.

Elastisitas Jarak dengan Modifikasi / mid point;
Suatu cara dalam mengukur besaran elastisitas tanpa memperhatikan arah, apakah
dimulai dari titik A ke titik B atau sebaliknya, dimana cara ini tidak akan ada
perbedaan dari hasilnya, tujuan dari metode perhitungan ini adalah untuk
mengatasi kelemahan pada cara pengukuran jarak (a).

Elastisitas dan Penerimaan
Elastisitas berhubungan dengan reaksi jumlah barang terhadap perubahan harga,
pada suatu kurva permintaan atau penawaran tertentu.

Elastisitas perlu diketahui oleh penjual sebab; jika jumlah barang besar reaksinya
terhadap perubahan harga, maka suatu penurunan harga akan menaikkan jumlah
pengeluaran konsumen untuk barang tersebut, berarti juga menaikkan penghasilan.
Jika jumlah barang tidak ada atau kecil reaksinya terhadap perubahan harga, maka
penurunan harga hanya akan menurunkan jumlah penghasilan yang diterima penjual dari
penjualan barang tersebut.
Bagi penjual yang penting adalah hubungan antara perubahan harga, elastisitas dan
jumlah penerimaan penjual, jika kuantitas dikalikan dengan harga per unit, maka akan
menghasilkan jumlah penerimaan, karena total penerimaan dari penjualan dalam suatu
pasar adalah sama dengan harga produk kali dengan harga barang yang dijual (TR = P x
Q).
Koefisien dari elastisitas permintaan dapat dipakai untuk meramalkan apa yang
akan terjadi terhadap total penerimaan dari penjualan; apa yang akan terjadi dengan total
pengeluaran konsumen bila harga berobah.
Sepanjang kurva permintaan, Harga dan Quantitas barang akan selalu bergerak
berlawanan arah, suatu penurunan harga (p) akan memberikan total penerimaan yang
lebih rendah dan suatu kenaikkan kuantitas (Q) akan menaikkan total penerimaan (TR).
Apa yang sesungguhnya terjadi terhadap Total Penerimaan, tergantung kepada
reaksi permintaan terhadap perobahan harga barang.
Pada permintaan yang elastis, maka penurunan harga mengakibatkan persentase
kenaikkan kuantitas yang dijual melebihi persentase turunnya harga, sehingga akan
menyebabkan kenaikkan jumlah penerimaan.
Pada permintaan yang in elastis, maka suatu penurunan harga akan memberikan
kenaikkan kuantitas yang terjual relatif lebih kecil daripada penurunan harga, sehingga
jumlah penerimaan penjual menjadi turun.

Pada permintaan yang unitari, maka persentase kenaikan kuantitas akan sama
dengan persentase harga, dan jumlah penerimaan penjual akan tetap tidak berubah jika
terjadi kenaikkan harga dan sebaliknya.
Oleh karena itu, seorang penjual yang akan merubah harga harus memperhatikan
elastisitas permintaan setiap tingkat harga tersebut.
Jadi berobahnya total penerimaan (TR) dapat memberikan cara yang cepat, untuk
meneliti apakah suatu titik berada pada titik elastis, in elastis dan unitari, dengan cara :
a)

Bilamana P diturunkan dan TR menurun pula, maka permintaan adalah inelastis,
atau jika P dan TR bergerak arah yang sama, maka Eh < 1;

b)

Bilamana P diturunkan dan menyebabkan TR meningkat, maka permintaan adalah
elastis, atau jika P dan TR bergerak berbeda arah, maka Eh > 1;

c)

Bilamana P dinaikkan atau diturunkan, sedangkan TR sama saja, maka permintaan
bersifat elastis kesatuan (unity) atau jika TR tidak berobah, ketika P berobah, maka
Eh = 1.
Jadi ada dua cara untuk menentukan apakah permintaan tersebut adalah Elastis, In

elastis atau Unity, yaitu cara :
1)

Metode Perhitungan Koefisien Elastisitas harga dari permintaan yang diperoleh dari
informasi P dan Q.
Observasi apa yang akan terjadi terhadap Total Penerimaan/Total Revanue (TR),
apabila P berobah dan pengujian total penerimaan (Total Revanue Test), tapi cara
kedua ini tidak memberikan suatu nilai koefisien.

MENGAPA PERLU MENGUKUR ELASTISITAS ?
Untuk menentukan bagaimana perubahan harga yang kecil bisa menyebabkan baik perubahan
kuantitas yang besar ataupun kecil. Konsep tersebut pertama kali ditetapkan dan dijelaskan.
Pengukurannya didiskusikan. Hubungan antara pendapatan total dan elastisitas diuraikan.
Elastisitas penawaran dan determinan-determinannya dianalisa. Konsep itu diterapkan untuk
menganalisa plafon harga, penyokong harga dan pengaruh pajak.

MANFAAT PENGUKURAN ELASTISITAS DALAM STRATEGI BISNIS
Dalam prakteknya terutama di kalangan pelaku bisnis, konsep elastisitas jarang dimanfaatkan
untuk penentuan strategi bisnis, contoh: strategi penentuan harga, strategi penggeseran beban
pajak dan lainnya khususnya dalam bidang keuangan konsep elastisitas dipergunakan untuk
menghitung tingkat leverage (contoh : Degree Operating Leverage – DOL dan Degree Financial
Leverage – DFL). Alasan jarang digunakannya konsep elastisitas dikarenakan sulit
mengumpulkan data yang terukur dan runtut dari waktu ke waktu, meskipun baik tidaknya
pemanfaatan konsep elastisitas bergantung pada tersedia atau tidaknya data yang akurat. Itu
sebabnya kebanyakan konsep elastisitas hanya banyak di bahas dalam kajian teoritis dan
prakteknya dalam perencanaan ekonomi makro.