Teknik Analisis Data
G. Teknik Analisis Data
1. Penerapan Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah uji-t. Penggunaan teknik analisis dengan uji-t dimaksudkan untuk menguji perbedaan keterampilan diskusi antara kelompok eksperimen yang mendapat pembelajaran diskusi dengan menggunakan metode debat aktif dan kelompok kontrol yang mendapat pembelajaran diskusi tanpa menggunakan metode debat aktif. Menurut Nurgiyantoro (2009: 182), uji-t dilakukan untuk menguji perbedaan rata-rata hitung dari kedua sampel yang diuji. Perbedaan keterampilan diskusi yang sangat signifikan antara kedua kelompok tersebut secara otomatis dapat menunjukkan efektivitas penggunaan metode debat aktif dalam pembelajaran diskusi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Kutowinangun
Setelah dilakukan analisisi data dengan uji-t kemudian dilanjutkan dengan uji scheffe. Arikunto (2006: 307) menyatakan terdapat dua asumsi yang harus dipenuhi bila menggunakan analisis uji-t yaitu uji normalitas sebaran dan uji homogenitas varian.
a. Uji-t
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji-t. Penggunaan teknik analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui rata-rata hitung yang ingin diuji perbedaannya, yaitu apakah berbeda secara signifikan atau tidak yang berasal dari distribusi sampel yang berbeda (sampel bebas). Uji-t digunakan untuk menguji perbedaan keterampilan berdiskusi antara kelompok eksperimen yang mendapat pembelajaran diskusi dengan menggunakan metode debat aktif dan kelompok kontrol yang mendapat pembelajaran diskusi tanpa menggunakan metode debat aktif.
Seluruh proses penghitungan selengkapnya dibantu dengan program SPSS
17.0. Hasil penghitungan dinyatakan signifikan atau dapat membuktikan hipotesis alternatif, jika t dengan sig (2-tailed) 0,000 lebih kecil dari taraf signifikansi 0,050 (5%). Nilai t tabel dapat dicari dengan rumus interpolasi karena derajat kebebasan dalam penelitian sebesar 78, di mana db tersebut tidak tertera dalam tabel.
Interpolasi atau dalam istilah asingnya dikenal dengan interpolation merupakan sebuah cara menentukan nilai pada tabel (baik itu dalam tabel t, F atau pun r) dimana nilai derajat kebebasan db (atau dk atau df untuk degree of freedom) tidak tertera secara tertulis dalam tabel yang dimaksudkan. Penghitungan t tabel untuk db 78 adalah sebagai berikut.
I=
I : nilai interpolasi r-t value
: range (selisih) nilai t pada tabel dari dua d.k. yang terdekat
r-df : range (selisih) dari dua d.k. yang terdekat
Nilai t tabel = nilai t dengan db terdekat yang terendah –I
Maka penghitungannya adalah:
db dalam penelitian ini = 78
db tabel terdekat dengan 78 adalah db 60 dan db 120 nilai t tabel untuk db 60 = 2,000 nilai t tabel untuk db 120 = 1,980 r-t value = 2,000-1,980
= 0, 020 r-df = 120-60 = 60 I= , x
= 0,006 Nilai t tabel dengan db 78 = 2,000-0,006
Penghitungan uji scheffe dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui keefektifan metode debat aktif dalam pembelajaran diskusi pada kelas eksperimen. Syarat data dikatakan signifikan apabila nilai F hitung (Fh) lebih besar dari pada F tabel (Ft). Seluruh proses penghitungan selengkapnya dibantu dengan program SPSS 17.0.
2. Persyaratan Analisis Data
Dalam penggunaan uji-t, harus ada persyarataan analisis yang berupa uji normalitas sebaran dan uji homogenitas varian.
a. Uji Normalitis Sebaran
Uji normalitas sebaran bertujuan untuk menguji normal atau tidaknya sebaran data penelitian. Pengujian ini menggunakna teknik statistik Kolmogorov Smirnov. Pada penelitian ini, uji normalitas sebaran dilakukan terhadap skor pretest dan posttest terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Proses penghitungan dalam penelitian ini dibantu dengan program SPSS 17.0.
Interpretasi hasil uji normalitas dengan melihat nilai sig. (2-tailed). Adapun interpretasi dari uji normalitasnya sebagai berikut.
1. Jika nilai sig. (2-tailed) lebih besar dari tingkat alpha 5 % (sig. (2-tailed) > 0,050, dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang sebarannya berdistribusi normal.
2. Jika nilai sig. (2-tailed) lebih kecil dari tingkat alpha 5% (sig. (2-tailed) < 0,050), dapat disimpulkan bahwa data tersebut menyimpang atau berdistribusi tidak normal.
b. Uji Homogenitas Varian
Uji homogenitas varian bertujuan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dari populasi memiliki varian yang sama dan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan satu sama lain. Menurut Nurgiyantoro (2009: 216), untuk menguji homogenitas varian tersebut perlu dilakukan uji statistik pada distributor skor kelompok-kelompok yang bersangkutan.
Pengujian skor-skor dari kelompok yang bersangkutan dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 17.0. Homogenitas ini dapat dilihat dari hasil uji homogenitas varian dari levene statistik. Jika signifikansinya lebih besar dari 0,050 berarti skor hasil tes tersebut tidak memiliki perbedaan varian atau homogen.