2. Rongga optik atau pipa laser, mempunyai dua cermin yaitu cermin yang
memantulkan cahaya sepenuhnya fully reflective dan cermin yang meneruskan sebagian cahaya partially transmissive yang ditempakan di
ujung rongga optik. 3.
Sumber energi, baik mekanis maupun optik. Sumber energi ini berfugsi untuk memompa atom-atom di dalam media laser tingkat energi yang
lebih tinggi. Atom-atom yang telah berada di tingkat energi yang lebih akan mengakibatkan terjadinya populasi inverse dan melepaskan foton-
foton cahaya. Foton tersebut akan dipantulkan kedua cermin, saling menabrak dan menghasilkan emisi yang lebih terstimulasi. Energi foton
pada panjang gelombang dan frekuensi yang sama keluar melalui cermin penerus sebagian cahaya dan membentuk sinar laser.
Rongga Optik Media Laser
Sinar Laser
Cermin yang memantulkan cahaya sepenuhnya
Sumber Energi
Cermin yang meneruskan sumber cahaya
Gambar 2.2 Diagram Komponen Laser
Energi yang keluar sangat kuat, koheren, kolimasi dan monokromatik. Koheren mempunyai arti bahwa semua foton tetap berada pada fase yang sama.
Kolimasi berarti bahwa sinar laser sejajar, utuh, tidak menyebar dan sangat searah. Selain itu, sinar laser juga merupakan energi elektromagnetik yang bersifat
monokromatik, yaitu memancarkan satu warna [Chris Anthony,2001].
2.2.3 Sifat – Sifat Laser
Sifat cahaya laser dicirikan oleh monokromatik, koheren, terarah danbrightness. a.
Monokromatik Monokromatis artinya hanya satu frekuensi yang dipancarkan. Sifat inidiakibatkan
oleh : hanya satu frekuensi yang dikuatkan [ ν = E
2
-E
1
h] dan susunan dua cermin yang membentuk cavity-resonant sehingga osilasihanya terjadi pada
frekuensi yang sesuai dengan frekuensi cavity. b.
Koheren •
Koheren ruang spatial coherence Jenis koherensi ini dimasudkan adalah korelasi antara medan disuatu titik dan
medanpada titik yang sama pada saat berikutnya ; yakni hubungan antara E x,y,z,t
1
dan E x,y,z,t
2
. Jika beda fase antara dua medan tetap selama periode yang diamati, yangberkisar antara beberapa mikrodetik, gelombang tersebut
kita namakan memilikikoherensi temporal. Jika beda fase berubah beberapa kali dan secara tidak teraturselama periode pengamatan yang singkat,
gelombang dikatakan tidak – koheren •
Koheren waktu temporal coherence Dua medan pada dua tiik berbeda pada permukaan gelombang dari suatu
gelombang elektromagnetis dikatakan koheren special jika mereka mempertahankan beda fase tetap selama waktu t. Bahkan hal ini mungkin jika
dua berkas tersebut secara sendiri- sendiri tidak koheren temporal menurut waktu, karena setiap perubahan fase dan salah satu berkas diikuti oleh
perubahan fase yang sama dalam berkas yang lain. Dengan sumber cahaya biasa hal ini hanya mungkin jika dua berkas telah dihasilkan dalam bagian
yang sama dari sumber. Tidak koleransi temporal merupakan karakteristik dari berkas tunggal cahaya,sedangkan tidak kolerensi sepesial berkenaan dengan
hubungan antara dua berkas cahaya yang terpisa.Dua berkas cahaya yang berasal dari bagian-bagian berbeda dari sumber telah di pancarkan oleh
kelompok kelompok atom yang berbeda. Masing-maing berkas tidak akan koheren waktu dan akan mengalami perubahan fase acak sebagai akibatnya
beda fase antara dua berkas juga akan mengalami perubahan prubahan yang cepat dan acak. Dua berkas yang demikian dikatakan tidak koheren sepesial
menurut tempat.
c. Keterarahan Directionality
Merupakan konsekuensi langsung ditempatkannya bahan aktif dalam cavity resonant, dimana hanya gelombang yang merambat dalam arah yang tegak
lurus terhadap cermin-cermin yang dapat dipertahankan dalam cavity. d.
Brightness Kecemerlangan Brightness suatu sumber cahaya didefinisikan sebagai daya yang dipancarkan
persatuan luas permukaan persatuan sudut ruang.
2.2.4 Interaksi Laser dengan Partikel