9 Bervisi  strategis,  yaitu  para  pemimpin  dan  publik  harus  mempunyai perspektif  good  governance  dan  pengembangan  manusia  yang  luas
dan  jauh  ke  depan  sejalan  dengan  apa  yang  diperlukan  untuk pengembangan semacam ini.
b.  Terwujudnya  manajemen  SDM  yang  handal  mulai  dari  rekrutmen sampai dengan pensiun
Dalam  rangka  mewujudkan  manajemen  kepegawaian  aparatur ditunjukkan dengan tersusunnya pedoman, standar, manual, dan norma
kepegawaian  yang  dapat  menghasilkan  sumber  daya  aparatur  yang berkualitas;  serta  terciptanya  pola  karir,  kualitas  pegawai  lebih  merata,
terselenggaanya  sistem  penghargaan  berbasis  karya  nyata  merit system  termasuk  rewards  and  punishments  bagi  SDM  aparatur  sesuai
dengan  kompetensi  dan  dedikasinya;  dan  komitmen  untuk  peningkatan kesejahteraan aparatur.
c.  Terbangunnya kelembagaan yang ramping struktur dan kaya fungsi
Terbangunnya  kelembagaan  yang  ramping  struktur  dan  kaya fungsi  ditunjukkan  dengan  terwujudnya  kelembagaan  pemerintah  yang
memenuhi  ciri-ciri  sebagai  organisasi  yang  proporsional,  rampingdatar flat,  responsif,  efisien,  efektif,  dan  rasional  sesuai  dengan  kebutuhan
dan  kemampuan  daerah;  adanya  koordinasi,  integrasi,  sinkronisasi  dan simplifikasi serta komunikasi kelembagaan antara pusat dan daerah, dan
kehadirannya  mempunyai  makna  yang  signifikan  bagi  publik  serta mampu  menjalankan  semua  kewenangan  yang  diamanatkan  oleh
peraturan perundang-undangan.
d.  Terwujudnya kepastian hukum
Terwujudnya  sistem  hukum  yang  mantap  ditunjukkan  dengan terbentuknya  hukum  lebih  demokratis,  dapat  melayani  dan  memihak
kepada  kepentingan  rakyat  banyak,  penyusunannya  dilakukan  secara partisipatif, tidak bertentangan dengan perundang-undangan di atasnya,
serta  berwibawa,  sehingga  fungsi  hukum  sebagai  pelindung  dan pengayom masyarakat dapat diwujudkan.
e.  Terwujudnya penguatan pemerintahan desakelurahan
Terwujudnya  penguatan  pemerintahan  desa  ditunjukkan  dengan penyerahan sebagian urusan kabupaten kepada desa, dan desa mampu
menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan, baik dari sisi aspek perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, pertanggungjawaban, serta dapat
menyelenggarakan  pelayanan  secara  lebih  efektif  dan  efisien,  dengan tetap menjaga dan memelihara hak-hak asal usul dan adat istiadat desa.
Kelurahan  dengan  status  SKPD  penuh  secara  fungsional  dan berada  di  bawah  camat  secara  administrasif  mengisyaratkan  bahwa
kelurahan harus melakukan fungsi-fungsi SKPD di samping fungsi-fungsi kewilayahan  seperti  desa  dan  fungsi-fungsi  koordinasi  dengan  tetap
menempatkan
kecamatan sebagai
pembina, pengawas,
dan pemeliharaan  penyelenggaraan  pemerintahan  dan  pembangunan
desakelurahan.
f.  Meningkatnya sumber-sumber pembiayaan daerah