Pengawasan Sarana Air Minum

95 Kegiatan pemeriksaan sanitasi pesawat selama tahun 2016 telah diperiksa 1.016 pesawat dengan hasil sebanyak 96 pesawat tidak memenuhi syarat, antara lain dikarenakan lantai kabin dan lantai toilet kotor, galley bagasi berdebu, kursi kotor, ruang tempat trolley kotor, toilet berbau tidak sedap dan lain sebagainya.

2. Pengawasan Sarana Air Minum

Kegiatan pengawasan kualitas air minum di bandara sebagai upaya agar kualitas air minum tersebut memenuhi standar yang dipersyaratkan. Kegiatan pengawasan ini berupa uji petik yang meliputi pemeriksaan fisik hygiene sanitasi sarana air minum, pengambilan sampel air minum untuk dilakukan pengujian laboratorium baik mikrobiologi maupun kimia. Tabel 4.57 Jumlah Pengawasan Sarana Air Minum KKP Kelas I Soekarno-Hatta Tahun 2016 Target RAK 2015-2019 Target 2016 Realisasi Capaian 44 100 33 75 54 122,7 163,6 Dari tabel diatas dapat diketahui jumlah sarana air minum yang dilakukan pengawasan pada tahun 2016 sebanyak 54 sarana dengan capaian 163,6 dari target tahunan. Sarana Air Minum yang beroperasional di bandara adalah sebagai berikut. Tabel 4.58 Jumlah Sarana Air Minum di Bandara Soekarno Hatta dan Halim Perdanakusuma Tahun 2016 No. PENYELENGGARA AIR JUMLAH SARANA AIR MINUM JUMLAH SARANA AIR MINUM YG DILAKUKAN PENGAMBILAN SAMPEL 1. PT. Angkasa Pura II Bandara Soekarno-Hatta 18 18 2. Hotel Sheraton 1 1 3. PT. GMF Aero Asia 1 1 4. PT. GMF GAS 1 1 5. PT. Gapura Angkasa 5 5 96 Pengawasan kualitas air minum di bandara dilakukan dengan pengambilan sampel untuk uji kualitas fisika, kimia dan mikrobiologi berdasarkan Permenkes Nomor 492MenkesPERIV2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Pengawasan dilakukan terhadap lokasi sarana air minum mulai dari sumber air untuk kebutuhan seluruh bandara, stasiun pengolahan air minum, air untuk kebutuhan pesawat water car dan cateringjasaboga golongan C dan air yang langsung diminum drinking water. Grafik 4.3 Hasil Pengawasan Kualitas Air Minum Rutin KKP Kelas I Soekarno-Hatta 6. PT. Jas Aero Engineering 2 2 7. PT. Sinergy Airport Services 2 2 8. PT. Lion Air 3 3 9. PT. Sriwijaya Air 1 1 10. PT. Air Asia 1 1 11. PT. Aerofood Indonesia 1 1 12. PT.Purantara Mitra Angkasa Dua 1 1 13. PT. Delapan Pelita Harapan 1 1 14. PT. Parewa Aero Catering 1 1 15. PT. Lion Boga 1 1 16. PT. Angkasa Pura II Bandara Halim PK 6 6 17. PT. Gapura Angkasa Halim PK 1 1 18. PT. JAS Aero Engineering Halim PK 1 1 19. PT. Batik Air Halim PK 1 1 20. PT. Pelita Air Services Halim PK 1 1 21. PT. Kharisma Flight Support Halim PK 1 1 22. Bumi Liputan Jaya 1 1 23. PT. Delta Angkasa PratamaDAP 1 1 24. PT. Pratitha Tihan Nusantara 1 1 J U M L A H 54 54 97 Berdasarkan hasil pengawasan kualitas air minum selama tahun 2016, PT. Angkasa Pura II Bandara Soekarno Hatta AP II BSH memiliki jumlah titik sampling terbanyak yaitu mencapai 71 kali sampling. Dari 71 kali sampling terdapat 17 sampel tidak Memenuhi Syarat TMS atau sebanyak 12 sampel. Selanjutnya PT. Gapura Angkasa Bandara Soekarno Hatta, mencapai 50 kali sampling dengan jumlah sampel yang tidak memenuhi syarat sebesar 22 39 titik sampel. Untuk kualitas air Jasaboga, PT. Purantara Mitra Angkasa Dua PMAD memiliki titik sampling terbanyak sebesar 22 kali titik sampling dengan persentase sampel yang tidak memenuhi syarat sebanyak 45 10 sampel. PT.Sinergy Airport Services SAS, dilakukan pengambilan sampel sebanyak 25 kali sampling dengan jumlah sampel yang tidak memenuhi syarat sebanyak 3 sampel atau 12 . Sampel yang tidak memenuhi syarat disebabkan oleh kualitas mikrobiologi, kimia dan fisika yang tidak sesuai baku mutu yang dipersyaratkan Permenkes Nomor 492MenkesPERIV2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum Perbandingan kualitas mikrobiologi air minum.

3. Pengawasan Tempat-Tempat Umum