MODUL PEMBELAJARAN BAB PROSES STRATEGI DAN PERENCANAAN KAPASITAS

MODUL PEMBELAJARAN BAB PROSES STRATEGI DAN PERENCANAAN KAPASITAS

Oleh: Nurhidayati Dwiningsih, SE, MM

enetapkan proses apa yang akn digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatan operasional merupakan keputusan yang harus dilakukan oleh

manajer operasional setelah membuat keputusan desain produk

yangdihasilakn. Berkaitan dengan itu ada empat jenis proses yang bisa dijadikan pilihan bagi perusahaan . Pemilihan proses berkaitan dengan strategi bisnis yang telah ditatapkan perusahaan. Selain itu berkaitan dengan penetapan proses maka perencanaan kapasitas harus juga menjadi konsep yang perlu dipahami karena ini berkaitan dengan kuantitas produk yang dihasilkan perusahaan.

Modul ini akan membahas mengenai strategi proses dan perencanaan kapasitas yang akan dibagi menjadi 2 (dua) topik, yang terdiria atas:

1) Topik sembilan membahas tentang Strategi Proses

2) Topik kesepuluh tentang Perencanaan kapasitas

Dengan mempelajari modul ini dengan baik dan benar, diharapkan Anda dapat memahami konsep strategi proses dan perencanaan kapasitas.

Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat:

a. Mengerti dan memahami pengertian tipe strategi proses.

b. Mengerti dan memahami analisis desain proses.

c. Mengerti dan memahami desain proses di sektor jasa.

d. Mengerti dan memahami pemilihan alat dan teknologi.

e. Mengerti dan memahami proses reengineering.

f. Mengerti dan memahami pengertian kapasitas.

g. Mengerti dan memahami perencanaan kapasitas.

h. Mengerti dan memahami analisa break even untuk kasus tunggal maupun multiple produk

TOPIK 7

Proses Strategi

A. TIPE STRATEGI PROSES

Strategi proses atau transformasi adalah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa. Tujuan strategi proses adalah untuk menemukan suatu cara membuat produk barang dan jasa yang dapat memenuhi persyaratan dari konsumen dan spesifikasi produk yang berada dalam batasan biaya serta konstrain lainnya. Hasil dari keputusan ini berdampak pada efisiensi produksi jangka panjang, fleksibilitas, dan kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karenanya banyak strategi perusahaan ditentukan pada saat keputusan tentang proses ini dilakukan.

Ada beberapa empat tipe yang akan dibahas dalam topic ini, dan kenyataannya perusahaan dalam memilih proses menggunakan beberapa variasi pada satu dari empat tipe strategi proses tersebut. Adapun empat strategi proses tersebut adalah:

1. Fokus pada proses.

2. Fokus berulang

3. Fokus pada produk

4. mass customization Keempat strategi proses ini ditunjukkan dalam hubungan dua dimensi dengan volume produk dan variasi (fleksibilitas) produk pada gambar berikut.

Gambar Proses yang dipilih harus sesuai dengan volume dan variasi

VOLUME

Volume Rendah Proses Berulang Volume Tinggi

Variasi Tinggi Fokus pada proses Mass Customization

AR

I Perubahan dlm Berulang

A Modul

Fokus pada produk Perubahan Atribut

Setiap jenis strategi proses akan dibahas satu persatu pada sub topic berikut.

FOKUS PADA PROSES

Perusahaan yang menggunakan strategi focus pada proses berarti mengatur fasilitas yang digunakan untuk operasional di sekeliling proses untuk menghasilkan produksi dengan volume produksi rendah tetapi variasinya tinggi. Dan sebagian bear prusahan global memilih menggunakan proses ini. Istilah lain yang sering digunakan adalah “job shop” Pada proses ini, penyajian fleksibilitas tinggi karena produk berpindah diantara proses secara sebentar-sebentar (intermittent). Setiap proses didisain Perusahaan yang menggunakan strategi focus pada proses berarti mengatur fasilitas yang digunakan untuk operasional di sekeliling proses untuk menghasilkan produksi dengan volume produksi rendah tetapi variasinya tinggi. Dan sebagian bear prusahan global memilih menggunakan proses ini. Istilah lain yang sering digunakan adalah “job shop” Pada proses ini, penyajian fleksibilitas tinggi karena produk berpindah diantara proses secara sebentar-sebentar (intermittent). Setiap proses didisain

Pada prose ini, fasilitas yang digunakan mengandung unsure biaya tinggi dengan utilitas sangat rendah. Banyak penerapan pada usaha seperti restoran dan rumah sakit. Walaupun demikian, beberapa fasilitas dapat bekerja lebih baik dengan menggunakan peralatan yang canggih secar elektronis maupun komputerisasi.

B. FOKUS BERULANG

Strategi proses yang focus berulang berate proses produksinya berorientasi pada produk yang menggunakan modul. Sedangkan modul adalh bagian atau komponen suatu produk yang telah disiapkan sebelumnya, biasanya dalam suatu proses yang kontinyu.

Lini proses berulang (repetitive process) mirip dengan lini perakitan klasik. Penerapan yang secara luas pada industri perakitan baik kendaraan maupun peralatan rumah tangga (produk elektronik). Lini ini lebih terstruktur karenanya fleksibilitas kurang dibandingkan dengan fasilitas yang terfokus pada proses.

Restoran cepat saji adalh suatu contoh penggunaan modul secara berulang, dengan proses ini memungkinkan dilakukannya customizing yang lebih daripada proses kontinyu. Dengan cara itu, perusahan mendapatkan keunggulan ekonomis dimana banyak modul disiapkan.

FOKUS PADA PRODUK

Strategi Proses yang berfokus pada produk mamiliki volume tinggi dan variasi yang rendah, yang mana fasilitas diatur sekeliling produk. Proses ini disebut juga proses kontinyu karena mempunyai lintasan produksi yang panjang dan kontinyu. Pabrik- pabrik yang memproduksi barang seperti kaca, timah lembaran, lampu bohlam, minuman, baut adalah contoh yang menerapkan proses ini. Proses lain yang terfokus pada produk adalah jasa seperti rumah sakit yang menetapkan proses penyembuhan penyakit tertentu melaui serangkaian proses panjang. Dengan poroses seperti ini, standardisasi dan pengendalian kualitas yang efektif dapat dilakukan. Suatu perusahaan Strategi Proses yang berfokus pada produk mamiliki volume tinggi dan variasi yang rendah, yang mana fasilitas diatur sekeliling produk. Proses ini disebut juga proses kontinyu karena mempunyai lintasan produksi yang panjang dan kontinyu. Pabrik- pabrik yang memproduksi barang seperti kaca, timah lembaran, lampu bohlam, minuman, baut adalah contoh yang menerapkan proses ini. Proses lain yang terfokus pada produk adalah jasa seperti rumah sakit yang menetapkan proses penyembuhan penyakit tertentu melaui serangkaian proses panjang. Dengan poroses seperti ini, standardisasi dan pengendalian kualitas yang efektif dapat dilakukan. Suatu perusahaan

Perusahaan yang menetapkan strategi proses seperti ini biasanya fasilitas yang dimiliki membutuhkan biaya tetap yang tinggi tetapi biaya variable rendah sebagai dampak dari pemanfaatan fasilitas yang tinggi.

C.MASS CUSTOMIZATION

Kemajuan jaman yang semakin cepat dan canggih membutuhkan produk barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan setiap individu. Kita lihat sekarang ini, terjadi ledakan veriasi dari berbagai jenis produk dari kendaraan, peralatan rumah tangga , makanan sampai produk yang kecil. Akan tetapi selain itu kualitas meningkat dan biaya menurun. Para manajer operasional telah menerapkan proses produksi untuk barang dan jasa yang dikenal dengan mass customization. Mass customization bisa diartikan variasi yang dihasilkan sangat beragam tetapi secara ekonomis mengetahui dengan tepat apa yang diinginkan konsumen dan kapan konsumen menginginkannya.

Mass customization merupakan pembuatan produk barang dan jasa yang dapat memenuhi keinginan konsumen yang semakin unik secara cepat dan murah. Perusahaan yang menerapkan proses ini menghadapi tantangan yang membutuhkan kemampuan operasional karena keterkaitan logistic, produksi dan penjualan semakin erat. Para manajer operasional harus menggunakan sumber daya yang imajinatif dan agresif untuk membentuk proses yang gesit yang dapat memproduksi produk tertentu dengan cepat dan murah.

Industri jasa jusa telah mulai menerapkannya, seperti jasa pelayanan telepon menyediakan pilihan caller ID, call waiting, voice mailbox, call forwarding sesuai kebutuhan konsumen. Juga pada perusahaan yang mengadakan persediaan musik di internet yang memungkinkan konsumen memilih lusinan lagu pilihan mereka dan memasukkannya dalam sebuah CD khusus yang langsung bisa dikirim ke alamat masing-masing konsumen.

Salah satu persyaratan penting dalam mass customization adalah adanya ketergantungan pada desain modular. Walaupun demikian penjadwalan yang efektif dan Salah satu persyaratan penting dalam mass customization adalah adanya ketergantungan pada desain modular. Walaupun demikian penjadwalan yang efektif dan

Fokus Berulang

Teknik Modular

Teknik Penjadwalan Efektif Teknik Throughput yang cepat

Fokus pada Proses Fokus pada Produk

D. PERBANDINGAN PILIHAN PROSES PRODUKSI

Berbagai karakteristik dari keempat strategi proses dapat dilihat dalam table berikut ini.

Tabel Perbandingan Karakteristik Empat Tipe Strategi Proses

Fokus Pada Proses Fokus Berulang Fokus Pada Produk Mass Customization

1. Produk :

Volume rendah Standardisasi de- Volume tinggi va- Volume dan variasi Variasi tinggi ngan pilihan modul riasi rendah tinggi

2. Alat:

General purpose Special purpose Special purpose Flexible equipment untuk lini pera- General purpose Special purpose Special purpose Flexible equipment untuk lini pera-

3. Tenaga Kerja:

Skill menyeluruh Sering dilatih Skill kurang me- Flexible operator nyeluruh

4. Instruksi kerja:

Banyak karena operasi berulang sedikit karena banyak karena Ada perubahan mengurangi latihan standardisasi sesuai order

5. Persediaan:

Bahan baku Konsep JIT Bahan baku, WIP Konsep JIT, Out- Dan WIP Output sesuai rendah, Output put sesuai order Tinggi, output peramalan untuk pesanan & Rendah disimpan

6. Throughput

Lambat dalam hitungan swiftly movement swiftly movement Jam atau hari

7. Schedulling:

Kompleks didasarkan vari- relative simple sophisticated meng Asi modul akomodir order

8. Biaya:

FC rendah FC fleksibel FC tinggi FC tinggi VC tinggi VC rendah VC harus rendah

E. ANALISIS DAN DESAIN PROSES

Sejumlah alat dapat membantu memahami kompleksitas desain dan desain ulang proses. Melalui alat tersebut secara sederhana dapat dipahami apa yang terjadi dalam proses. Berikut alat-alat yang dimaksud diantaranya adalah:

1. Diagram Alir (Flow Diagram)

Adalah sebuah gambar atau skema yang digunakan untuk menganalisa pergerakan orang atau bahan.

2. Pemetaan Fungsi Waktu (Time Function Mapping)

Adalah sebuah diagram alir tetapi dengan waktu ditambahkan pada sumbu horizontal. Diagram ini disebut juga pemetaanproses (process mapping) atau pemetaan fungsi waktu (time-function mapping). Tipe analisa ini menjadikan pemakai dapat mengidentifikasi dan menghilangkan pemborosan seperti langkah tambahan, pengulangan, keterlambatan yang tidak perlu.

3. Diagram Proses (Process Diagram)

Adalah diagram yang menggunakan simbul, waktu, dan jarak untuk mendapatkan cara uang obyektif dan terstruktur dalam menganalisis dan mencatat aktifitas yang membentuk sebuah proses. Dengan mengidentifikasi semua operasi yang dapat menambah nilai dapat menetapkan nilai tambah total aktifitas.

4. Perencanaan Pelayanan (Service Planning)

Merupakan teknik analisis proses yang memusatkanm perhatian pada konsumen dan interaksi penyedia layanan dengan konsumennya.Aktifitas yang dilakukan memberikan permasalahan manajemen yang berbeda untuk tiap aktifitas yang berlainan.

Keempat alat analisis strategi proses ini, masing-masing mempunyai kelebihan dan variasinya yang berbeda. Diagram alir adalah cara tercepat untuk menggambarkan keseluruhan proses dan system keseluruhan. Pemetaan Fungsi Waktu menambahkan ketepatan dan factor waktu untuk analisa makro. Diagram Proses didisain untuk penggambaran lebih rinci dengan menambah nilai seperti waktu, penundaan, jarak dan sebagainya. Perencanaan Pelayanan didisain untuk konsentrasi pada interaksi dengan konsumen dalam proses.

F. DESAIN PROSES PADA SEKTOR JASA

Karena interaksi konsumen seringkali merupakan variable penting dalam desain proses terutama pada sektor jasa maka hal ini akan dikaji lebih lanjut dalam sub topik ini. Walaupun interaksi dengan konsumen seringkali memberikan pengaruh buruk pada konerja proses, tetapi sektor jasa menjadikan interaksi dan customization menjadi Karena interaksi konsumen seringkali merupakan variable penting dalam desain proses terutama pada sektor jasa maka hal ini akan dikaji lebih lanjut dalam sub topik ini. Walaupun interaksi dengan konsumen seringkali memberikan pengaruh buruk pada konerja proses, tetapi sektor jasa menjadikan interaksi dan customization menjadi

1. Matriks Proses Jasa

Untuk memahami bagaimana manajer operasional mendisain proses jasa maka digunakan matriks proses disain dalam gambar berikut.

Gambar Matriks Proses Jasa

Degrre of Customization

Rendah Tinggi DoL

e f a Mass Service Profesional Service

g b r o Tinggi

Service Factory Service Shop

Rendah

2. Strategi dan Teknik untuk meningkatkan Produktifitas Jasa

Meningkatkan produktifitas di sektor bukan hal yang mudah, akan tetapi masih dapat diupayakan melalui pengaturan pada layout dan sumber daya manusia. Berikut ditunjukkan dalam table berbagai contoh strategi dan teknik untuk meningkatkan produktifitas Jasa.

Tabel Strategi dan Teknik untuk Meningkatkan Produktifitas Jasa

Strategi Teknik Contoh

Separation Membuat struktur pelayanan Nasabah bank ke loket sesuai tran

sehingga konsumen mengetahui saksinya harus kemana sesuai jasa yang ditawarkan

Self Service Swalayan sehingga konsumen Supermarket, Departemen store

membandingkan dan evaluasi sendiri

Postponement Customizing di saat pengantaran Menu restoran dibedakan saus dan sentuhan akhir

Focus Pembatasan penawaran Pembatasan Menu Restoran Modules Pilihan jasa modul Paket investasi, Peket makanan Automation Memisahkan jasa yang dapat ATM, Intermetr Banking

diotomatisasi

Schedulling Penjadwalan karyawan yang Jadwal penjualan tiket selang tepat waktu 15 menit di penerbangan Training Menjelaskan pilihan layanan Konsultasi investasi

G. PEMILIHAN ALAT DAN TEKNOLOGI

Pada akhirnya keputusan startegi proses tertentu membutuhkan keputusan mengenai alat dan teknologi yang akan digunakan. Keputusan tentang hal tersebut menjadi rumut karena terdapat begitu banyak metode alternative pada semua fungsi Pada akhirnya keputusan startegi proses tertentu membutuhkan keputusan mengenai alat dan teknologi yang akan digunakan. Keputusan tentang hal tersebut menjadi rumut karena terdapat begitu banyak metode alternative pada semua fungsi

1. Teknologi Produksi

Perkembangan teknologi diperlukan untuk meningkatkan produktifitas dan dapat diterapkan disemua sektor yang menghasilkan barang maupun jasa. Dalam bahasan ini akan diperkenalkan sembilan area tenologi yaitu:

a. Teknologi Mesin

Banyak kegiatan operasional menggunakan mesin untuk pemotongan, pengeboran, penggilingan. Dalam era komputerisasi sekatrang ini telah banyak diciptakan cara pengendalian mesin yang baru menggunakan CHIP computer seperti CNC (computer numerical control) yaitu permesinan yang memiliki computer dan memori sendiri.

b. AIS

Peralatan baru dari CNC hingga ATM (automatic teller machine) dikendalikan dengan sinyal elektronik digital. Pembuatan data secara digital dilakukan melalui komputerisasi siantaranya dengan AIS (automatic identification system) yang membantu memindahkan data menjadi bentuk elektronik yang mudah untuk dimanipulasi.

c. Pengendalian Proses

Adalah penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan proses fisik.

d. Robot

Adalah sebuah mesin yang fleksibel, memiliki kemampuan untuk mengganti tenaga manusia bekerja melalui syaraf ektronk yang menjalankan sejumlah motor dan saklar.

e. Sistem Visi

Adalah penggunaan kamera video dan teknologi dalam peran pemeriksaan.

f. ASRS (Automated Storage and Retrival System)

Adalah gudang yang dikendalikan computer yang menempatkan komponen secara otomatis dari dan menuju temmpat tertentu dalam gudang.

g. AGV (Automated Guided Vehicle)

Adalah kereta yang dipandu fdan dikendalikan secara elektronik yang digunakan untuk memindahkan bahan.

h. FMS (Flexible Manufacturing System)

Adalah sebuah system yang menggunakan sebuah sel kerja otomatis yang dikendalikan oleh sinyal elektronik dari sebuah computer induk. Kelebihan dari FMS : - Meningkatkan pemanfaatan modal - Menurunkan biaya tenaga kerja langsung - Mengurangi Persediaan - Kualitas menjadi konsisten Kekuranangan FMS: - Terbatasnya kemampuan pada perubahan produk - Perlu perencanaan dan modal besar - Membutuhkan persyaratan peralatan dan alat Bantu.

i. CIM (Computer Integrated Manufacturing)

Adalah sebuah sistem manufaktur dimana CAD, FMS, pengendalian persediaan, gudang dan pengiriman dipadukan. Merupakan perluasan dari FMS (Flexible Manufacturing System). FMS dan CIM mengurangi perbedaan antara produksi dengan volume rendah variasi tinggi dengan produksi dengan volume tinggi variasi rendah. Teknologi Informasi menjadikan FMS dan CIM menatasi meningkatnya variasi yang bersamaan dengan meningkatnya volume.

2. Teknologi di sektor jasa

Perkembangan teknologi yang cepat juga terjadi di sektor jasa, yang mana menyangkut peralatan diagnosa elektronik pada sebuah bengkel mobil, peralatan kesehatan, sampai peralatan yang digunakan di bandara dalam jasa penerbangan. Berikut table yang menyajikan contoh teknologi pada bidang jasa.

Tabel

Contoh-contoh dampak teknologi pada industri jasa

Industri Jasa Contoh

Jasa Keungan Kartu debit, transfer via ATM, transaksi saham via internet Pendidikan Majalah elektronik, jurnal online Layanan umum Truk sampah otomatis, scanner bom, surat optikal, Restoran Pesanan ke dapur via nirkabel, robot penjagal Komunikasi TV interaktif, Penerbitan elektronik Hotel Sistim penguncian elektronik, pendaftaran elektronik Perdagangan grosir/ Terminal POS, e-commerce, data dengan barcode

Eceran komunikasi elektronik antara took dengan suplier Transportasi Loket tol otomatis, system navigasi dipandu satelit Kesehatan Sistem informasi kesahatan on line, system pengawasan pasien

Secara online

Penerbangan Perjalanan tanpa tiket, penjadwalan,

H. PROSES REENGINEERING

Adalah proses pemikiran kembali dan mendisain ulang proses bisnis secara radikal untuk membawa peningkatan kinerja secara dasyat. Hal ini dilakukan karena kedinamisan yang ada dimana konsumen, teknologi, maupun bauran produk berubah. Preses Reengineering yang efektif tergantung pada evaluasi ulang tujuan proses dan mendata ulang asumsi yang digunakan, ini dapat berjalan apabila proses dasar dan tujuannya dikaji ulang.

Proses Reenginering juga memusatkan perhatian pada aktifitas yang mempunyai fungsi bersilang. Karena manajer sering bertanggung jawab pada fungsi “khusus” aktifitas yang melintas dari satu fungsi ke fungsi lain dapat diabaikan. Yang penting proses ini memusatkan perhatian pada perbaikan secara dasyat dalam hal biaya, waktu dan nilai konsumen.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda mengerjakan latihan berikut ini !

1) Apa yang dimaksud dengan strategi proses ?

2) Sebutkan berbagai tipe strategi proses.

3) Bandingkan berbagai tipe strategi proses

4) Jelaskan konsep analisis desain proses.

5) Apa yang dimaksudkan dengan desain proses sektor jasa ?

6) Berikan penjelasan mengenai pemilikan alat dan teknologi.

7) Jelaskan konsep Proses Reengineering.

RANGKUMAN

Manajer operasional yang efektif memahami bagaimana menggunakna

strategi proses sebagai senjata yang unggul. Mereka memilih sebuah proses

produksi dengankualitas, fleksibilitas dan struktur biaya yang dibutuhkan

untuk memenuhi persyaratan produk dan volume. Pencarian jalan yang kreatif

untuk memadukan biaya per unit yang rendah dengan volume tinggi dan

variasi rendah, dengan customization didapatkan melalui volume rendah

variasi tinggi.

Manajer vmenggunakan teknik lean production dan partisipasi karyawan

untuk mendorong pengembangan peralatan dan proses yang efisisen. Desain

peralatan dan proses yang dibuat memiliki kemampuan yang lebih tinggi dari

yang dibutuhkan konsumen, sambil memastikan fleksibilitas yang dibutuhkan

untuk menyesuaikan denbgan teknologi, fitur dan volume

TES FORMATIF 7

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan !

1) Pada produksi dengan menggunakan volume rendah dan variasi tinggi paling cocok menggunakan…….

A. Product focus

B. Process focus

C. Material focus

D. Mass Customization

2) Pada produksi dengan menggunakan volume tinggi dan variasi rendah paling cocok menggunakan……

A. Product focus

B. Process focus

C. Material focus

D. Mass Customization

3) Mass customization mengacu pada hal berikut, kecualai

A. Modular design

B. Powerfull schedulling

C. Rapid throughput

D. Base on classical assembly line

4) Mana dari yang berikut ini yang bukan termasuk peralatan untuk menganalisa desain proses ?

A. Flow diagram

B. Cash flow

C. Process chart

D. Time-function mapping

5) Strategi yang diterapkan di restoran cepat saji dengan paket hematnya adalah contoh….

A. Swalayan

B. Otomatisasi

C. Modul

D. Pelatihan

6) Strategi peningkatan produktifitas jasa yang digunakan di bank dengan mesin ATM termasuk…

A. Postponement

B. Otomatisasi

C. Swalayan

D. Penjadwalan

7) Penggunaan kamera video dan teknologi dalam peran pemeriksaan, merupakan…..

A. AIS

B. Robot

C. AGV

D. Sistim Visi

8) Berikut ini termasuk kelebihan FMS, kecuali…

A. Meningkatkan pemanfaatan modal

B. Menurunkan biaya tenaga kerja langsung

C. Mengurangi persediaan

D. Perlu modakl besar

9) Jika tingkat kustomisasi rendah dan tingkat tenaga kerja tinggi, maka menurut matriks proses jasa termasuk

A. Pelayanan Umum

B. Jasa Profesional

C. Pabrik Jasa

D. Toko Jasa

10) Jika tingkat kustomisasi maupun tingkat tenaga kerja rendah maka meny\urut matriks proses jasa termasuk

A. Pelatyanan Umum

B. Jasa Profesional

C. Pabrik Jasa

D. Toko Jasa

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar 1.

Rumus

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat penguasaan = x 100 %

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 % - 100 % = baik sekali

80 % - 89 % = baik

70 % - 79 % = sedang < 70 % = baik sekali

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama yang belum Anda kuasai.

TOPIK 8

Perencanaan Kapasitas

KAPASITAS

Setelah menetapkan proses prodeksi apa yang digunakan maka langkah selanjutnya adalah menentukan kapasitas. Kapasitas dapat diartikan sebagai hasil produksi atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpan atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu.

Menurut pembagian waktu maka kapasitas bisa dibedakan dalam tiga satuan waktu yaitu kapasitas jangka panjang dengan durasi lebih dari satu tahun, merupakan fungsi penambahan fasilitas dan peralatan yang dimiliki. Kapasitas jangka menengah dengan durasi tiga hingga kurang dari satu tahun, yang dapat dengan menambahkan peralatan, karyawan, jumlah shift, subkontrak juga persediaan. Sedang kapasitas jangka pendek biasanya sampai dengan tiga bulan, buiasanya sulit diubah sssehingga menggunakan kapasitas yang sudah ada.

Kapasitas Desain

Adalah output maksimum system secara teoritis dalam suatu periode waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam sutu tingkatan tertentu seperti jumlah yang diperoduksi per minggu, per bulan, per tahun. Sebagian besar organisasi beroperasi dibawah kapasitas desain sekitar 82 % karena kesadaran bahewa operasi dapat lebih efisien bila sumber daya tidak digunakan sampai batas maksimum.

Kapasitas Efektif

Adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan dengan bauran produk, metode penjadwalan, pemeliharaan, dan standar kualitas yang diberikan. Dua pengukuran kinerja system yang biasanya bermanfaat adalah Utilisasi yaitu persentase kapasitas desain yang sesungguhnya telah dicapai, serta Efisiensi yaitu persentase kapasitas efektif yang sesunguhnya telah dicapai

PERTIMBANGAN KAPASITAS

Ada empat pertimbangan khusus untuk integrasi strategi dan investasi berkaitan dengan kapasitas yaitu sebagai berikut:

1. Peramalan permintaan harus akurat. Sebuah peramalan yang akurat merupakan hal paling utama bagi keputusan kapasitas, manajemen harus mengetahui produk mana yang sedang ditambahkan dan mana yang sedang dihentikan , begitu juga volume yang diharapkan.

2. Memahami teknologi dan peningkatan kapasitas. Volume ditentukan dengan peninjauan ulang pada beberapa alternative saja dan teknologi juga ikut menentukan kapasitas.

3. Menentukan tingkat operasi yang optimum (volume) Sering ditentukan dengan istilah skala ekonomis dan disekonomis.

4. Membangun untuk perubakan Manajer operasi membangun fleksibilitas dalam fasilitas dan peralatan, dan mengadakan sensitivitas keputusan dengan menguji beberapa scenario.

Mengelola Permintaan

Walaupun peramalan sudah baik, kadang terdapat ketidakcocokan permintaan dan kapasitas sehingga bisa terjadi permintaan melebihi kapasitas atau sebaliknya kapasitas melebihi permintaan . Oleh karena itu ada taktik untuk menyesuaikan kapasitas dengan permintan yaitu dengan:

1. mengubah staff yang ada dengan menambah atau mengurangi

2. menyesuaikan peralatan dan proses dengan membeli , menjual atau menyewa.

3. memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil

4. mendisain ulang produk untuk meningkatkan hasil produksi

Perencanaan kapasitas

Perencanaa kapasitas membutuhkan dua tahap, tahap pertama permintaan di masa yang akan datang diramalkan dengan model tradisional seperti konsep statistic, sedang tahap kedua peramalan digunakan untuk menentukan kapasitas serta peningkatan ukuran untuk setiap penambahan kapasitas. Cara untuk untuk menetapkan kapasitas yang harus dimiliki oleh sebuah fasilitas agar mendapatkan keuntungan adalah Analisis Titik Impas.

ANALISA TITIK IMPAS

Merupakan cara untuk menetapkan kapasitas yang harus dimiliki oleh sebuah fasilitas untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan analisis ini adalah untuk menemukan sebuah titik dalam unit dan satuan nilai uang , dimana biaya biaya sama dengan pendapatan. Titik tersebut disebut titik impas, perusahaan harus beroperasi di atas tingkat ini untuk mencapai keuntungan.

Asumsi:

Asumsi yang mendasari analisis titik impas adalah biaya dan pendapatan ditunjukkan sebagai garis lurus sehingga berbentuk fungsi linear.

Pendekatan Grafik

Dimulai dari menetapkan biaya-biaya tetap dan menjumlahkannya, kemudian menggambarkannya sebagai garis horizontal yang dimulai pada jumlah nilai uang pada sumbu vertical. Biaya variable diperkirakan dengan analisis tenaga kerja, bahan baku dan biaya lain yang berkaitan dengan produksi setriap unit, yang ditunjukkan sebagai biaya yang meningkat secara bertahap dimulai dari persilangan antara biaya tetap Dimulai dari menetapkan biaya-biaya tetap dan menjumlahkannya, kemudian menggambarkannya sebagai garis horizontal yang dimulai pada jumlah nilai uang pada sumbu vertical. Biaya variable diperkirakan dengan analisis tenaga kerja, bahan baku dan biaya lain yang berkaitan dengan produksi setriap unit, yang ditunjukkan sebagai biaya yang meningkat secara bertahap dimulai dari persilangan antara biaya tetap

Biaya TR

Volume

Pendekatan Aljabar

Rumus yang berkaitan dengan titik impas adalah: BEP x = Titik impas dalam unit BEP rp = Titik impas dalam rupiah

P = Harga per unit x = Jumlah unit yang diproduksi

TR = Pendapatan total Px

F = Biaya tetap

V = Biaya variable per unit TC = Biaya total = F + Vx Titik impas terjadi saat: TR = TC atau Px = F + Vx

Untuk menemukan nilai x didapatkan:

F BEP x = -------- P–V

BEP rp = BEPx P = -------- P = ------------- = ------------

P – V (P – V) / P 1 – (V/P)

Laba = TR – TC = Px – ( F + Vx) = Px – F – Vx = ( P – V )x – F

Dengan demikian ada dua rumus yang perlu diperhatikan yaitu:

Biaya Tetap Total

Titik impas dalam unit = ---------------------------------

Harga jual – Biaya Variabel

Biaya Tetap Total

Titik Impasd dalam mata uang = ----------------------------

Biaya Variabel

1 - -------------------- Harga Jual

- Kasus Produk Tunggal:

Contoh: PT X memiliki biaya tetap = Rp 1.000.000,- Biaya tenaga kerja Rp 12.500,- per unit Biaya Bahan Baku Rp 7.500,- per unit Harga jual Rp 40.000,- per unit. Maka

Rp 1.000.000,-

BEP x = ------------------------------------------------- = 50 unit

Rp 40.000,- - (Rp 12.500,- + Rp 7.500,-)

Rp 1.000.000,-

BEP rp = ---------------------------------- = Rp 2.000.000 ,-

(Rp 12.500,- +Rp 7.500,-)

1 - ------------------------------- Rp 40.000,-

- Kasus Multi produk

Hampir mirip kasus produk tunggal tetapi dengan rumus :

BEP rp = -----------------------

Σ [(1-Vi/Pi) x Wi]

Dimana : V = biaya variable per unit

P = harga per unit

F = biaya tetap W = persentase setiap produk dari total penjualan

I = masing-masing produk

Contoh: Biaya tetap sebuah rumah makan adalah Rp 35.000.000,- per bulan Produk Harga/unit Biaya variabel Perkiraan penjualan tahunan (unit)

A Rp 29.500,- Rp 12.500,- 7.000

B 8.000,- 3.000,- 7.000

C 15.000,- 4.700,- 5.000

D 7.500,- 2.500,- 5.000

E 28.500,- 10.000,- 3.000

Penyelesaian, ,menggunakan pembobotan: Produk Pi Vi Vi/Pi 1-Vi/Pi Penjualan Wi (1-Vi/Pi)Wi

E 28.500 10.000 0,35 0,65 85.500.000 0,185 0,120 ----------------- --------

Rp 35.000.000,- x 12

BEP rp = ----------------------------- = Rp 672.000.000,- per tahun

0,625

Jika 1 tahun = 52 minggu, 1 minggu = 6 hari msaka 1 tahun = 312 hari

Rp 672.000.000,-

Jadi BEP rp = ---------------------- = Rp 2.153.846,20

312

0,446 x Rp 2.153.846,20

Kapasitas penjualan Produk A per hari = ------------------------------ = 33 unit

Rp 29.500,-

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda mengerjakan latihan berikut ini !

1) Apa yang dimaksud dengan Kapasitas ?

2) Jelaskan tentang pengertian kapasitas desain, kapasirtas efektif.

3) Sebutkan dan jelaskan berbagai pertimbangan kapasitas.

4) Apa yang dimaksud dengan Perencanaan Kapasitas ?

5) Jelaskan mengenai analisa pulang pokok dalam konsep kapasitas.

6) Berikan contoh perhitungan untuk kasus produk tunggal.

7) Berikan contoh untuk kasus multiproduk.

RANGKUMAN

Para manajer operasional mengaitkan pemilihan peralatan dan keputusan

kapasitas pada misi dan strategi organisasi. Para manajer mendisai peralatan

dan proses perusahaan untuk memiliki kemampuan lebih dari standar yang

ditentukan konsumennya, disamping memastikan fleksibilitas yang diperlukan

untuk penyesuaian teknologi, fitur dan volume produksi.

Peramalan yang baik, analisa pulang pokok, penerapan pohon keputusan

dan teknik NPV berguna bagi manajer untuk membuat keputusan kapasitas.

TES FORMATIF 8

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan !

1) Hasil produksi atau jumlah uniyt yang dapat ditahan, diterima, disimpan atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam periode tertentu disebut

A. Kapasitas

B. Input

C. Transformasi

D. Produk

2) Berikut ini pembagian kapasitas menurut waktu , kecuali

A. Jangka panjang

B. Jangka menengah

C. Jangka pendek

D. Jangka waktu singkat

3) Output maksimum system secara teoritis dalam suatu periode waktu tertentu, biasanya dinyatakan dalam sutu tingkatan tertentu seperti jumlah yang diperoduksi per minggu, per bulan, per tahun, disebut

A. Kapasitas maksimal

B. Kapasitas efektif

C. Kapasitas disain

D. Kapasitas minimal

4) Kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan dengan bauran produk, metode penjadwalan, pemeliharaan, dan standar kualitas yang diberikan. disebut

A. Kapasitas maksimal

B. Kpasitas efektif

C. Kapasitas desain

D. Kapasitas minimal

5) Berikut ini mana yang tidak termasuk empat pertimbangan khusus dalam integrasi strategi investasi berkaitan dengan kapasitas ?

A. Peramalan permintaan harus akurat

B. Menentukan lokasi

C. Memahami teknologi peningkatan kapasitas

D. Menentukan tingkat operasi optimum

6) Berikut ini mana yang bukan termasuk taktik untuk menyesuaikan kapasitas dengan permintaan ?

A. mengubah staff yang ada dengan menambah atau mengurangi

B. menyesuaikan peralatan dan proses dengan membeli , menjual atau menyewa.

C. memperbaiki metode untuk meningkatkan hasil

D. mendisain layout produk baru

7) Cara matematis untuk menentukan kapasitas berdasarkan data biaya adalah dengan…

A. Analisa kapasitas

B. Analisa mesin

C. Analisa Titik Impas

D. Analisa proses

8) JPenentuan break even dalam satuan mata uang untuk multiple produk menggunakan adalah sebesar…

A. Biaya variable

B. Biaya tetap

C. Kontribusi margin

D. Harga jual

Berikut data untuk soal no 9) dan 10) Suatu perusahaan mempunyai bisnis sampingan, yang berbiaya tetap sebesar Rp

10 juta,- biaya tenaga kerja langsung sebesar Rp 3.500,- per paket dan biaya bahan sebesar Rp 4.500,- per paket Harga jual sebesar Rp 12.500,- per paket

9) Berapa titik impas dalam rupiah ?

A. Rp 27.777.887,-

B. Rp 27.777.778

C. Rp 27.888.778,-

D. Rp 27.777.000,-

10) Berapa titik impas dalam kuantitas?

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar 2.

Rumus

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat penguasaan = x 100 %

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 % - 100 % = baik sekali

80 % - 89 % = baik

70 % - 79 % = sedang < 70 % = baik sekali

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama yang belum Anda kuasai.

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 7

1) B

2) A

3) D

4) B

5) C

6) B

7) D

8) D

9) A

10) B

Tes Formatif 8

1) A

2) D

3) C

4) B

5) B

6) D

7) C

8) C

9) B

10) D

BAB STRATEGI LOKASI

Oleh: Nurhidayati Dwiningsih, SE, MM

maupun jasa. Dengan demikian strategi lokasi adalah hal yang tidak dapat diabaikan L oleh perusahaan, mengapa demikian ? Banyak alasan yang mendasarinya diantaranya

Okasi menentukan prestasi , merupakan ungkapan yang cukup tepat untuk segala jenis kegiatan, demikian pula untuk kegiatan bisnis di sektor barang

sektor barang memerlukan lokasi untuk melakukan kegiatan pembuatan produk barang tersebut atau tempat memproduksi (pabrik) sedangkan untuk sektor jasa memerlukan tempat untuk dapat memberikan pelayanan bagi konsumen. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya pembangunan kawasan industri untuk ditawarkan pada perusahaan yang akan membangun pabriknya maupun pembangunan pusat-pusat perdagangan, kawasan perkantoran yang ditawarkan kepada para pengusaha jasa.

Kegiatan perekonomian di suatu tempat, wilayah, maupun Negara ditandai dengan tumbuh berkembangnya pusat-pusat niaga maupun industri yang berdiri di lokasi-lokasi yang sangat strategis. Kemajuan suatu bangsa juga sangat tergantung dengan berdenyutnya perekonomian di wilayah Negara yang bersangkutan yang berarti dientukan oleh banyak tidaknya lokasi –lokasi kegiatan operasional bisnis.

Modul ini akan membahas mengenai Strategi Lokasi yang akan dibagi menjadi 2 (dua) topic yang terdiri atas:

1) Topik ke sembilan membahas Faktor-Faktor Pertimbangan Lokasi

2) Topik kesepuluh membahas Metode Evaluasi Alternatif Lokasi Yang mana tiap topic akan dibahas di kelas dengan durasi selam 75 menit, pembahasan tiap topic disertai latihan soal untuk melihat seberapa besar tingkat pemahaman atas materi yang dibahas.

Dengan mempelajari modul ini dengan baik dan benar, diharapkan Anda dapat memahami berbagai hal mengenai strategi lokasi. Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat:

a. Mengetahui dengan benar pentingnya lokasi.

b. Memahami dengan benar berbagai factor yang secara umum dipertimbangkan oleh manajer operasional dalam memilih lokasi.

c. Memahami dengan benar berbagai factor yang daipertimbangkan oleh manajer operasional di perusahaan global unetuk membuat keputusan pemilihan lokasi Negara.

d. Memahami dengan benar berbagai factor yang daipertimbangkan oleh manajer operasional di perusahaan global unetuk membuat keputusan pemilihan lokasi Wilayah.

e. Memahami dengan benar berbagai factor yang daipertimbangkan oleh manajer operasional di perusahaan global unetuk membuat keputusan pemilihan lokasi Tempat.

f. Memahami dengan benar berbagai factor yang daipertimbangkan oleh manajer operasional di perusahaan yang bergerak di sektor jasa untuk memilih lokasi.

g. Memahami berbagai contoh penerapan metode evalusi untuk menentukan lokasi

TOPIK 9

Faktor-faktor Pertimbangan Lokasi

A. PENTINGNYA LOKASI

Salah satu keputusan yang paling penting yang dibuat oleh perusahaan adalah dimana meneka akan menempatkan kegiatan operasional mereka, maka keputusan yang harus diambil selanjutnya oleh manajer operasional adalah strategi lokasi. Sejumlah perusahaan di dunia melakukannya mengingat lokasi untuk operasional sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya variable. Lokasi sangat mempengaruhi resiko dan keuntungan perusahaan secara keseluruhan.Tujuan strategi lokasi adalah untuk memaksimumkan keuntungan lokasi perusahaan. Pilihan-pilihan yang ada dalam lokasi meliputi:

1. Tidak pindah, tetapi meluaskan fasilitas yang ada

2. Mempertahankan lokasi yang sekarang, selagi menambah fasilitas lain di tempat lain

3. Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi lain

Pada umumnya keputusan lokasi merupakan keputusan jangkja panjang, susah sekali untuk direvisi, mempunyai efek pada biaya tetap maupun variable seperti biaya transportasi, pajak, upah, sewa dan lain-lain. Dengan kata lain tujuan strategi lokasi adalh mamaksimumkan manfaat lokasi bagi perusahaan.

B. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LOKASI

Secara umum pwerusahaan dalam melaksanakan strategi lokasi mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1. Produktifitas Tenaga Kerja

Karyawan merupakan input paling penting bagi perusahaan, sehingga tingkat produktifitas tenaga kerja sangat menentukan keberhasilan atau kesuksesan perusahaan. Berkaitan dengan strategi lokasi maka banyak perusahaan mempertimbangkan factor seberapa produktifitas tenaga kerja di beberapa alternative lokasi yang dipertimbangkan. Dan yang menarik bagi manajemen adalah kombinasi diantara produktifitas tenaga kerja dan tingkat upah tenaga kerja.

2. Nilai Tukar dan Resiko Mata Uang

Walaupun ingkat upah dan produktifitas tenaga kerja membuat sebuah Negara terlihat ekonomis, tetapi nilai tukar mata uang suatu Negara terhadap mata uang Negara lain yang tidak menguntungakan dapt mengeliminir penghematan yang telah dilakukan. Dan kadang-kadang perusahaan dapat mengambil keuntungan dari nilai tukar yang menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor produknya ke Negara lain. Dengan demikian fluktuasi mata uang mengandung unsure resiko yang cukup signifika untuk dipertimbangkan dalam strategi lokasi.

3. Biaya

MBiaya yang terkadung dalam lokasi ada dua macam yaitu pertama adalah biaya nyata (tangible cost)yang dapat dihitung atau langsung dikenali secara tepat, meliputi antara lain: biaya pelayanan umu, tenaga kerja, bahan mentah, pajak, penyusutan, dan biaya lainnya. Sedangkan yang kedua adalah biaya tidak nyata (intangible cost) lebih sulit ditentukan,, meliputi kualitas pendidikan, sikap calon karyawan, standar hidup dan lain-lain yang dapat mempengaruhi proses rekrutmen.

4. Sikap

Sikap dari pemerintah pusat, wilayah maupun daerah terhadap kepemilikan swasta, penetapan zona, polusi, stabilitas tenaga kerja dan juga pola kepemimpinan. Dan tidak kalah penting adalh budaya masryarakat di lokasi tersebut.

5. Kedekatan dengan Pasar

Banyak perusahaan yang secar sengaja memilih lokasi operasionalnya dekat dengan konsumen seperti usaha restoran, salon, toko kelontong, yang menyadari bahwa kedekatandengan pasar merupakan factor utama keberhasilan usaha mereka. Deikian pula untuk uasah amanufaktur ada yang memilih lokasi dekat dengan konsumennya karena mahalnya biaya transportasi jika harus berada dio lokasi yang berjauhan.

6. Kedekatan dengan Suplier

Penempatan lokasi yang dekat dengan pemasok dan bahan mentah disebabkan oleh:

- Bahan baku mudah rusak - Biaya transportasi mahal - Jumlah produk yang banyak.

Contoh banyak diterapkan pada pabrik semen, pengolahan ikan, produsen biji baja dan besi.

7. Kedekatan dengan Pesaing (Clustering)

Sepertinya agak mengherankan banyak usaha yang menempatkan lokasi operasionalnya yang dekat dengan pesaing. Akan tetapi saat ini kecenderungannya demikian dengan istilah clustering yaitu lokasi berdekatan para perusahaan yang saling bersaing, yang sering disebabkan oleh adanya informasi, bakat, modal proyek, atau sumber daya alam yang berlimpah di suatu

daerah. Tidak hanya usaha manufacturing seperti dibangunnya kawasan industri saja tetapi dalam bidang jasa juga ada misalnya pada pembangunan pusat perdagangan eletronik, pusat perdagangan tekstil dan lain-lain

C. KEPUTUSAN LOKASI UNTUK PERUSAHAAN YANG BEROPERASI SECARA GLOBAL

Menentukan lokasi operasional untuk perusahaan yang telah menempatkan usahanya secara internasional adalah tidak sederhana. Keputusan lokasi sudah keluar melebihi batas Negara, pada kenyataannya keputusan lokasi bagi perusahaan uyang beroperasi secara global dimulai dari mempertimbangkan berbagai factor untuk memilih

Negara, dilanjutkan untuk memilih wilayah sampai memilih tempat. Adapun berbagai factor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut

1. Keputusan Pemilihan Lokasi Negara

Adapun factor yang dipertimbangkan :

a. Resiko politik yang dihadapi, peraturan yang ada, sikap pemerintah, serta insentif pemerintah.

b. Permasalahan budaya dan ekonomi , termasuk budaya korupsi

c. Lokasi pasar karena produk yang telah dibuat harus dapat diserap oleh pasar agar keberlangsungan perusahaan dapat terjamin.

d. Ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, produktifitas, karena unsure tenaga kerja adalah sangat penting bagi perusahaan.

e. Ketersediaan pasokan, komunikasi dan energi, hal ini disebabkan ketergantungan perusahaan pada hal-hal tersebut karena tanpa bahan baku, komunikasi maupun energi maka perusahaan tidak dapat beropoperasi.

f. Resiko nilai tukar mata uang, karena mata uang dari suatu Negara yang sangat fluktuatif akan berdampak sangat signifikan bagi kegiatan bisnis.

Keputusan Pemilihan Lokasi Daerah (Region)

Faktor yang dipertimbangkan diantaranya:

a. Keinginan perusahaan

b. Segi-segi yang menarik dari wilayah tersebut (budaya, pajak, iklim)

c. Ketersediaan tanaga kerja, upah serta sikap terhadap serikat kerja

d. Biaya dan ketersediaan pelayanan umum.

e. Peraturan mengenai lingkungan hidup.

f. Insentif dari pemerintah.

g. Kedekatan dengan bahan baku dan konsumen.

h. Biaya tanah dan pendirian bangunan.

3. Keputusan Lokasi untuk memilih tempat (site)

Adapun factor pertimbangannya :

a. Ukuran dan biaya lokasi

b. Sistem transportasi udara, kereta, jalan bebas maupunb jalur laut.

c. Pembatasan daerah.

d. Kedekatan dengan jasa / pasokan yang dibutiuhkan.

e. Permasalahan dampak lingkungan.

D. STRATEGI LOKASI USAHA SEKTOR JASA

Perusahaan yang bergerak di sektor jasa dalam menentukan lokasi mendasarkan pada volume dan revenue yang mungkin didapatkan dengan memperhatikan komponen- komponen diantaranya adalah:

1. Daya beli konsumen di area lokasi tersebut.

2. Jasa dan citra yang cocok dengan kondisi demografis konsumen di area lokasi.

3. Persaingan di area lokasi

4. Kualitas Persaingan.

5. Keunikan lokasi yang dimiliki perusahaan dsan pesaingnya.

6. Kualitas fisik dari fasilitas dan bisnis sekitar area lokasi.

7. Kebijakan operasional perusahaan.

8. Kualitas manajemen.

Berikut adalah hal hal yang membedakan Strategi Lokasi Manufaktur dan Jasa Tabel Strategi Lokasi Perusahaan Manufaktur dan Jasa

LOKASI JASA/ECERAN/PROFESIONAL LOKASI MANUFAKTUR Fokus pada Pendapatan Fokus pada Biaya

----------------------------------------------------------------------------------------------------- Volume/Pendapatan: Biaya Nyata: Lokasi: daya beli Biaya transportasi bahan baku Persaingan: iklan, penentu harga Biaya pengiriman barang jadi

Biaya energi, layanan umum,

pajak

Kualitas fisik: Parkir, akses, keamanan, penerangan . Penampilan, citra Biaya tidak nyata dan masa dating:

Sikap terhadap serikat kerja Penentu Biaya Kualitas hidup Sewa Pengeluaran pemerintah un- Manajemen yang berkualitas tuk pendidikan Kebijakan operasional (jam kerja, Kualitas pemerintah Upah)

--------------------------------------------------------------------------------------------------- Teknik Teknik --------------------------------------------------------------------------------------------------- Model Regresi Metode Transportasi Metode pemeringatan factor Metode Pemeringkatan factor

Penghitungan lalu lintas Analisis titik impas lokasi Analisis demografis lokasi Diagram silang Analisis Daya beli Metode pusat grafitasi Sistem informasi geografi

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Asumsi Asumsi

---------------------------------------------------------------------------------------------------

Lokasi merupakan penentu utama Lokasi merupakan penentu uta- Pendapatan ma biaya Permasalahan hubungan yang erat Hampir semua biaya utama da- Dengan konsumen sangat penting pat diidentifikasi untuk tiap da- Biaya cenderung konstan pada daerah erah

tertentu Sehingga fungsi pendapatan Hubungan dengan konsumen penting rendah hingga focus pada biaya

teridentifikasi

Biaya tidak nyata dapat dievaluasi

Analisis secara realistis dari faktofaktor tersebut dapat memberikan gambaran yang layak mengenai pendapatan yang diharapkan. Teknik-teknik yang digunakan dalam sektor jasa meliputi analisis korelasi , analisis demografis, analisis daya beli, metode lainnya.

pemeringkatan factor, metode pusat grafitasi, dan system informasi geografi. LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda mengerjakan latihan berikut ini !

1) Apa pentingnya lokasi ?

2) Sebutkan dan jelaskan berbagai factor yang mempengaruhi keputusan memilih lokasi bagi perusahaan secara umum.

3) Sebutkan dan jelaskan berbagai factor yang mempengaruhi keputusan lokasi memilih negara ?

4) Sebutkan dan jelaskan berbagai factor yang mempengaruhi keputusan lokasi memilih daerah ?

5) Sebutkan dan jelaskan berbagai factor yang mempengaruhi keputusan lokasi memilih tempat/site.

6) Sebutkan dan jelaskan berbagai komponen yang perlu dipertimbangakan dalam pemilihan lokasi di sektor jasa.

RANGKUMAN

Lokasi dapat mementukan keberhasilan maupun kegagalan usaha yang

dilakukan perusahaan karena merupakan elemen penting dalam menentukan

pendapatan yang diperoleh maupun biaya yang harus dikeluarkan perusahaan.

Berbagai factor perlu dipertimbangkan dalam menentukan lokasi perusahaan.

Untuk perusahaan yang beroperasi di dunia global ada berbagai factor

yang harus dipertimbangkan untuk memilih Negara, daerah maupun tempat

untk melakukan kegiatan operasional perusahaan.

Demikian pula di sektor jasa ada beberapa komponen yang menent\ukan

efisiensi maupun efektifitas lokasi.

TES FORMATIF 9

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan !

1) Metode lokasi yang paling baik dalam mempertimbangkan biaya tidak nyata adalah……..

A. Factor rating method

B. Location breakeven analysis

C. Transportation method

D. Assignment method

2) Metode penentuan lokasi gudang distribusi tunggal dengan teknik matematis untuk meleyani beberapa toko adalah

A. Factor rating method

B. Location breakeven analysis

C. Transportation method

D. Center of gravity method

3) Jika ada beberap lokasi dengan data biaya tetap maupun variabel, maka kita bisa menggunakan……………. Untuk menentukan lokasi yang paling efisien

A. Factor rating method

B. Location breakeven analysis

C. Transportation method

D. Assignment method

4) Mana dari yang berikut bukan termasuk factor yang dipertimbangkan untuk memilik lokasi Negara ?

A. Ukuran tempat

B. Resiko mata uang

C. Resiko politik

D. Isu budaya nasional

5) Mana dari yang berikut termasuk factor yang dipertimbangkan untuk memilik lokasi tempat ?

A. Ukuran tempat

B. Resiko mata uang

C. Resiko politik

D. Isu budaya nasional

6) Analisa lokasi industri manufacturing menekankan pada..

A. Revenue focus

B. Cost focus

C. Labor focus

D. Raw material focus

7) Analisa lokasi industri jasa menekankan pada..

A. Revenue focus

B. Cost focus

C. Labor focus

D. Raw material focus

8) Berikut ini mana yang tidak termasuk factor yang dipertimbangkan dalm memilih lokasi secara umum ?

A. Biaya

B. Sikap

C. Tersedianya Modal

D. Kedekatan pasar

9) Berikut ini mana yang bukan termasuk komponen yang harus diperhatikan untuk memilih lokasi jasa ?

A. Daya beli konsumen

B. Persaingan di wilayah tersebut

C. Kualitas manajemen

D. Resiko politik

10) Berikut ini mana yang bukan termasuk alasan bagi perusahaan untuk mendekatkan diri dengan pemasok ?

A. Barang mudah rusak

B. Biaya transportasi

C. Jumlah produk sangat banyak

D. Adanya pesaing

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar 1.

Rumus

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat penguasaan = x 100 %

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 % - 100 % = baik sekali

80 % - 89 % = baik

70 % - 79 % = sedang < 70 % = baik sekali

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama yang belum Anda kuasai.

TOPIK 10

Metode Evaluasi Alternatif Lokasi

Dalam topik ini akan dibahas beberapa metode yang digunakan dalam menganalisis untuk menentukan lokasi bagi perusahaan untuk melakukan kegiatan operasionalnya.

A. FAKTOR PEMERINGKATAN LOKASI

Adalah sebuah metode penentuan lokasi yang mementingkan adanya obyektifitas dalam proses mengenali biaya yang sulit untuk dievaluasi. Faktor yang dipertimbangkan factor baik yang kualitatif maupun kuantitatif dianalisis dengan cara mengkuantifisir semua factor. Metode ini bisa diterapkan untuk factor-faktor yang secara umum digunakan untuk memilih lokasi, maupun factor-faktor yang dipertimbangkan untuk memilih Negara, wilayah, tempat bagi pemilihan lokasi untuk perusahan global.Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Membuat daftar factor yang berhubungan yang sering disebut factor kunci sukses (critical success factors – CSFs)

2. Buat pembobotan untuk setiap factor yang telah ditetapkan pada langkah 1. yang besar kecilnya tergantung signifikansinya bagi perusahaan.

3. Buat skala penilaian untuk tiap factor (contoh 1-10, atau 1-100)

4. Menetapkan beberapa alternative lokasi yang dinominasikan

5. Beri penilaian untuk setiap alternative lokasi pada setiap factor dengan menggunakan skala penilaian pada langkah 3.

6. Analisis tiap factor dengan mengalokan bobot untuk tiap factor dengan penilaian, dan jumlahkan hasilnya.

7. Berikan rekomendasi berdasarkan nilai poin maksimal sesuai hasil yang didapatkan pada langkah 6.

Contoh: Ada sebuah perusahaan yang beroperasi secara global mencoba menganalisis beberapa alternative Negara untuk dijadikan nominasi lokasi anak cabang perusahaannya di luar negeri. Adapun data dan perhitungannya adalah sebagai berikut: Critical success factor Bobot Nilai(1-10) Nilai x Bobot

Negara Negara Negara Negara Negara Negara

A B. C A B C

Teknologi 0.15 8 7 6 1,2 1,05 0,9 Tingkat Pendidikan 0.2 7 8 7 1,4 1,6 1,4 Aspek Politik/Hukum 0.15 6 6 7 0,9 0,9 1,05 Aspek Sosial Budaya 0.2 8 9 8 1,6 1,8 1,6 Aspek Ekonomi 0.3 7 6 8 2,1 1,8 2,4

----- ----- -----

Jumlah 6,2 7,15 7,35 Nilai maksimal adalah 7,35 yaitu Negara C sehingga direkomendasikan untuk dipilih sebagai Negara untuk lokasi pembuka anak cabang di luar negeri.

Apabial sebuah keputusan sensitive terhadap perubahan-perubahan yang kecil, maka perlu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai pembobotan dan penilaian. Akan tetapi banyak manajer yang menetapkan bahwa factor yang kualitatif bukan merupakan dasar utama pembuatan keputusan sehinnga aspek yang lebih kuantitatif diberikan bobot yang lebih tinggi.

B. ANALISIS PULANG POKOK (BREAK EVEN ANALYSIS)

Merupakan sebuah analisis biaya-volume produksi untuk membuat perbandingan ekonomis alternative lokasi. Data yang diperlukan adalah biaya baik biaya tetap maupun biaya variable, sedangkan analisanya dapat dilakukan secara matematis maupun grafis. Akan tetapi pendekatan grafis memiliki kelebihan karenamemeberikan rentang jumlah volume dimana lokasi dapat dipilih. Adapun langkah dalammelakukan analisa pilang poko adalh:

1. Tentukan semua biaya yang berkaitan dengan alternative lokasi yang dijadikan nominasi baik berupa biaya tetap maupun biaya variable

2. Buat dalam bentuk grafis semua dat biaya yang telah dikumpulkan pada langkah

1 menggunakan gambar dua dimensi dengan biaya pada sumbu vertikal dan volume pada sumbu horizontal.

3. Pilih lokasi yang memiliki biaya total paling rendah untuk jumlah produksiyang diharapkan.

Contoh: Sebuah perusahaan yang memproduksi suatu barang mempertiombangkan tiga lokasi untuk didirikan pabrik baru. Studi yang telah dilakukan menghasilkan data sebagai berikut: Harga jual = Rp 120.000,- jumlah produksi paling ekonomis = 2.000 unit per tahun

Lokasi Biaya tetap Biaya variable per unit Biaya Total

F V TC = F + Vx

X Rp 30.000.000,- Rp 75.000,- 30.000.000 + (75.000x2.000)

= Rp 180.000,-

Y Rp 60.000.000,- Rp 45.000,- 60.000.000 + (45.000x2.000)

= Rp 150.000.000,-

Z Rp 110.000.000,- Rp 25.000,- 110.000.000 + (25.000x2.000)

= Rp 160.000.000,- Jadi dengan jumlah produksi yang diharapkan 2.000 unit maka Lokasi Y yang memberikan biaya paling kecil, direkomendasikan untuk dipilih.Cara yang dilakukan tersebut adalah cara matematis.

Cara grafis:

(jutaan rupiah) Y - Z 180 - . -

30 - - Biaya terendah Biaya terendah Biaya terendah - X Y Z

0 - | | | | | | (unit) 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000

Volume

Dari gambar terlihat: Pada Volume 1.000 unit biaya X dan Y sama Pada Volume 2.500 unit biaya Y dan Z sama Jika volume < 1.000 unit biaya terendah X Jika volume > 1.000 unir dan < 2.500 unit biaya terendah Y

Jika Volume > 2.500 unit biaya terendah Z Jadi pada produksi 2.000 unit biaya terendah Y

C. METODE PUSAT GRAFITASI (CENTER OF GRAVITATION METHOD)

Merupakan sebuah teknik matematis yang digunakan untuk menemukan lokasi yang paling baik untuk suatu titik distribusi tunggal yang melayani beberapa toko atau daera. Metode ini memperhitungkan jarak lokasi pasar, jumlah barang yang dikirim dan biaya pengiriman.

Langkah menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:

1. Tetapkan jumlah barang yang dikirim dari lokasi ke gudang distribusi (yang akan dicari lokasinya) tiap periode tertentu

2. Buka peta, tentukan suatu tempat sebagai titik origin (0,0)

3. Tempatkan lokasi-lokasi pasar yang dilmiliki perusahaan pada suatu system koordinat dengan titik origin sebagai dasar.

4. Tentukan koordinat gudang distribusi dengan rumus:

Σ d ix Qi

Koordinat x pusat gravitasi = ----------------

Σ Qi

Σ d iy Qi

Koordinat y pusat gravitasi = ----------------

Σ Qi

Dimana d ix = koordinat x lokasi i

d iy = koordinat y lokasi i Qi = Jumlah barang yang dipindahkan ke atau dari lokasi i

Contoh: Perusahaan retailer mempunyai empat toko akan menentukan lokasi gudang distributornya dengan data sebagia berikut:

Toko Koordinat Jumlah barang yang dikirim per periode

D (30 ; 120) 2.000 unit

E (90 ; 110) 1.000 unit

F (130 ; 130) 1.000 unit

G (60 ; 40) 2.000 unit

(30x2.000)+(90x1.000)+(130x1.000)+(60x2.000) Koordinat x pusat gravitasi = ----------------------------------------------------------- = 66,7

(120x2.000)+(110x1.000)+(130x1.000)+(40x2.000) Koordinat y pusat gravitasi = ----------------------------------------------------------- = 93,3

Grafik

120 - ● F(130 ; 130)

◙Pusat Gravitasi

D. MODEL TRANSPORTASI (TRANSPORTATION METHOD)

Merupakan sebuah teknik untuk menyelesaikan masalah sebagai bagian dari pemograman linear. Tujuan model transportasi adalah menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa titik pemasok (supplier) ke beberapa titik permintaan pabrik (tujuan) sedemikian rupa sehingga meminimalkan biaya produksi dan transportasi total.

Langkah untuk mengguinakan model transportasi adalah sebagai berikut

1. Buat baris untuk masing-masing pemasok dan kolom untuk masing masing pabrik (tujuan).

2. Tambahkan baris untuk permintaan dan kolom untuk kapasitas kemudian isi nilainya

3. Tiap sel masukkan biaya transportasi per unitnya.

4. Buatlah penyelesaian dengan system coba-coba dengan mempertimbangkan data permintaan dan kapasitas.

Contoh: Suatu perusahaan mempunyai 2 pemasok dan 3 pabrik akan menentukan biaya yang transportasi yang minimal untuk persoalan ini, datanya adalah:

Suplier Pabrik 1

Kapasitas Suplier A

Pabrik 2

Pabrik 3

5,4 400 Suplier B

Penyelesaian: Suplier

Kapasitas Suplier A

400 Suplier B

Biaya 200x5 = 1.000 400x4,6=1.840 200x5,4 = 1.080 100x6,6 = 660 1.740 Total Biaya 4.580

E. METODE PEMILIHAN LOKASI UNTUK INDUSTRI JASA:

1. Perhotelan

Metode regresi telah banyak digunakan untuk menyelesaikan persoalan pemilihan lokasi dengan menggunakan sejumlah variable yang diramalkan. Dimulai dengan proses pemilihan dengan menguji sejumlah variable bebas dan mencoba untuk menemukan variable mana yang memiliki korelasi tertinggi dengan keuntungan yang diprediksikan yang merupakan variable terikat.

Variabel bebas yang memungkinkan diantaranya adalah:

a. Jumlah kamar hotel di daerah sekitar hotel

b. Harga rata-rata sewa

c. Variabel yang menghasilkan permintaan seperti adanya perkantoran atau rumah sakit atau tempat bisnis maupun rekreasi

d. Variabel demografi seperti populasi

e. Tingkat pengangguran

f. Jumlah hotel yang ada

g. Karakteristik fisikseperti kemudahan transportasi.

2. Telemarketing

Aktivitas perkantoran dan industri yang tidak lagi memerlukan kontak langsung secar tatap muka dengan konsumen dimungkinkan dengan adanya peralatan seperti telepon maupun penjualan melaui internet. Dalam hal ini variabel tradisional seperti yang telah dibahas sebelumnya menjadi tidak relevan. Pergerakan informasi secara elektronis begitu baik maka biay tenaga kerja dan ketersediaan tenaga kerja adalah hal penting yang menentukan lokasi.

Perubahan criteria lokasi juga dapat mempengaruhi berbagi jenis bisnis yang lain, contohnya di suatu tempat yang beban pajak nya lebih kecil memiliki keunggulan dari lokasi lain Begitu juga yang terjadi pada perusahaan penyedia jasa Perubahan criteria lokasi juga dapat mempengaruhi berbagi jenis bisnis yang lain, contohnya di suatu tempat yang beban pajak nya lebih kecil memiliki keunggulan dari lokasi lain Begitu juga yang terjadi pada perusahaan penyedia jasa

3.Sistim Informasi Geografis (Geographic Information System = GIS)

Merupakan suatu alat penting untuk membantu perusahaan membuat keputusan analitis yang berhasil, yang berkaitan dengan lokasi. Ritel, bank, pompa bensin, merupakan contoh usaha yang dapat menggunakan file yang telah diberikan kode secara gografis dari GIS muntuk melakukan analisa demografis.GIS digunakan untuk menganalisis factor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi yang mencakup lima elemen untuk setiap tempat yaitu:

1. Daerah pemukiman.

2. Toko eceran

3. Pusat kebudayaan dan hiburan

4. Kejahatan criminal

5. Pilihan transportasi Contoh banyak diterapkan pada developer gedung perkantoran komersial yang menggunakan GIS untuk memilih kota-kota mana yang akan dibangun sebagai kota masa depan.

Contoh lain pada perusahaan penerbahnagn menggunakan GIS untuk mengidentifikasi bandara mana yang paling efektif untuk melakukan jasa landasan, sehingg informasi ini dapat digunakan untuk penjadwalan, dan menentukan okasi pembelian bahan baker dan makanan.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda mengerjakan latihan berikut ini !

1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode pemeringkatan lokasi.

2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode analisis pulang pokok.

3) Jelaskan apa yang dimaksud dengan metode pusat grafitasi.

4) Jelaskan apa yang dimaksud dengan model transportasi.

5) Sebutkan dan jelaskan berbagai model strategi lokasi di industri jasa.

RANGKUMAN

Permasalahan lokasi biasanya dioselesaikan dengan metode pemeringkatan factor, analisis pulang pokok, metode pusat graviotasi, metode

transportasi dengan programasi linear. Untuk bisnis di sektor jasa seperti perhotelan, telemarketing maupun yang menggunakan GIS akan memperhitungkan berbagai variabel .Topik ini menyajikan konsep perhitungan tersebut dengan contoh-contoh sederhana

TES FORMATIF 10

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan !

Berikut merupakan data untuk soal no 1) s/d 3) PT XYZ akan membuka cabang di luar negeri adapun data yang dimiliki adalah sebagai berikut: Faktor Kunci Sukses Nilai (1 s/d 100)

Perancis Inggris Denmark Belanda

1. Sikap 70 80 75 75

2. Ketersediaan tenega kerja 60 70 70 80

3. Pendapatan perkapita 90 80 60 70

4. Struktur Pajak 70 60 65 75

5. Pendidikan 80 75 75 60

1) Jika bobot untuk masing-masing factor kunci sukses sama , mana Negara yang paling baik ?

A. Perancis

B. Inggris

C. Denmark

D. Belanda

2) Jika bobot untuk factor kunci sukses 3. sebesar 40 % sedang yang lain sama mana Negara yang paling baik ?

A. Perancis

B. Inggris

C. Denmark

D. Belanda

3) Jika bobot untu factor kunci sukses 1. sebesar 15 % dan 2. sebesar 25 % sedang yang lain sama, maka mana Negara yang paling baik ?

A. Perancis

B. Inggris

C. Denmark

D. Belanda Berikut adalah data untuk soal no. 4) s/d 5) Data dari sebuah usaha ritel yang mempunyai toko adalah; Lokasi toko Koordinat temoat Jumlah pengiriman per periode (container)

Dengan menggunakan center of gravity method maka :

4) Koordinat x dari gudang distribusi adalah

A. 60

B. 66,7

C. 70

D. 93.3

5) Koordinat y dari gudang distribusi adalah

Berikut adalah data untuk soal no 6) s/d 8) Data biaya dari tiga alternative lokasi adalah sebagai berikut: Lokasi Biaya Tetap Biaya Variabel per unit

X Rp 200.000.000,- Rp 1.000,-

Y Rp180.000.000,- Rp1.750,- Z Rp170.000.000,- Rp 3.000,- Gunakan analisa break even untuk kasus ini.

6) Berapa kuantitas yang menyamakan biaya total pada lokasi Y dan Z ?

7) Lokasi mana yang paling efisien jika beroperasi di bawah 8.000 unit ?

A. Lokasi X

B. Lokasi Y

C. Lokasi Z

D. Lokasi Y dan Z sama saja

8) Berapa kuantitas yang menyamakan biaya total pada lokasi X dan Y ?

A. 25.000

B. 25.666

C. 26.000

D. 26.666

9) Untuk menetapkan pola pengiriman terbaik dari beberapa titik pemasok (supplier) ke beberapa titik permintaan pabrik (tujuan) sedemikian rupa sehingga meminimalkan biaya produksi dan transportasi total maka metode yang digunakan adalah

A. Factor Rating Method

B. Center of Gravity Method

C. Model Transportasi

D. Breakeven analysis

10) Alat yang digunakan untuk membantu menentukan keputusan lokasi yang diantaranya memasukkan dat geografis seperti peta jalan, data sensus , sungai maupun fasilitas bangunan yang ada adalah

A. Sistim Informasi Geografis

B. Telemarketing

C. Hospitality

D. Model transportasi

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar 2.

Rumus

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat penguasaan = x 100 %

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 % - 100 % = baik sekali

80 % - 89 % = baik

70 % - 79 % = sedang < 70 % = baik sekali

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama yang belum Anda kuasai.

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 9

1) A

2) D

3) B

4) A

5) A

6) B

7) A

8) C

9) D

10) D

Tes Formatif 10

1) A

2) A

3) A

4) B

5) D

6) B

7) C

8) D

9) C

10) A

BAB STRATEGI LAYOUT

Oleh: Nurhidayati Dwiningsih, SE, MM

M tel ah dibuat sebelumnya. Keputusan operasional yang berkaitadengan

en etapkan suatu layaout yang akan digunakan oleh suatu perusahaan

ha rus juga mempertimbangkan berbagai keputusan operasional yang

layout dintaranya adalah desain produk, lokasi, proses maupun kapasitas perusahaan. Strategi layout secara umum bertujuan agar perusahaan dapat melakukan pengaturan tenaga kerja, ruang yang tersedia, peralatan atau fasilitas yang digunakan sehingga segala macam aliran yang ada diperusahaan baik berupa informasi maupun bahan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Layout yang efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat.

Modul ini akan membahas mengenai strategi layout yang akan dibagi menjadi 2 ( dua ) topik, yang terdiria atas:

1) Topik kesebelas akan membahas tentang tipe strategi layout.

2) Topik keduabelas akan membahas tentang konsep perhitungan untuk beberapa strategi layout

Dengan mempelajari modul ini dengan baik dan benar, diharapkan Anda dapat memahami konsep strategi layout. Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat memahami, Untuk topik 11:

a. Mengerti dan memahami dengan benar pengertian tentang pengertian layout.

b. Mengerti dan memahami tujuan dari strategi layout.

c. Mengerti dan memahami berbagai hal yang perlu ditatapkan agar layout dapat efektif.

d. Mengerti dan memahami berbagai tpe layout.

e. Sebutkan tiga factor yang menyebabkan layout posisi tetap tidak berkembang.

f. Mengerti dan memahami kelebihan dan kekurangan layout berorientasi proses.

g. Mengerti dan memahami cara penyelesaian layout perkantoran.

h. Mengerti dan memahami lima ide untuk menyelesaikan nlayout ritel dan “servicescape”.

i. Mengerti dan memahami tiga konsep yang dikenal dalam layout gudang. j. Mengerti dan memahami asumsi, jenis dan kelebihan maupun kekurangan layout berorientasi produk

Untuk topik 12: k. Mengerti dan memahami konsep perhitungan dalam layout berorientasi proses. l. Mengerti dan memahami tentang berbagai software untuk layout berorientasi proses. m. Mengerti dan memahami konsep sel kerja. n. Mengerti dan memahami konsep pusat kerja terpadu o. Mengerti dan memahami konsep perhitungan dalam layout berorientasi produk

p. Mengerti dan memahami tantangan peningkatan produktifitas. q. Mengerti dan memahami berbagai hal mengenai produktifitas di sector jasa.

TOPIK 11

Tipe Strategi Layout

A. PENGERTIAN LAYOUT

Layout atau tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalm jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil keputusan tentang layout, diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra perusahaan. Layout yang efektif membantu perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang strategi bisnis yang telah ditetapkan diantara diferensiasi, biaya rendah maupun respon cepat.

Dalam semua kasus yang terjadi, layout seharusnya mempertimbangkan bagaimana cara mencapai

1. Pemanfaatan lebih tinggi atas ruang, fasilitas dan tenaga kerja.

2. Perbaikan aliran informasi, barang atau tenaga kerja.

3. Meningkatkan moral kerja dan kondisi keamanan yang lebih baik

4. Meningkatkan interaksi perusahaan dengan konsumen.

5. Peningkatan fleksibilitas. Dari waktu ke waktu, desain layout perlu dipertimbangkan sebagi sesuatu yang dinamis dan punya fleksibilitas.

B. TIPE LAYOUT

Ada enam pendekatan layout yang akan dibahas dalam topic ini yaitu:

1. Layout dengan posisi tetap, biasanya untuk proyek besar yang memerlukan tempat luas seperti pembuatan jalan layang maupun gedung.

2. Layout berorientasi pada proses, untuk produksi dengan volume rendah dan variasi tinggi disebut juga “job shop”

3. Layout perkantoran, bagaiman menempatkan tenaga kerja, peralatan kantor, dan ruangan kantor yang melancarkan aliran informasi.

4. Ritel layout, penempatan rak dan pemberian tanggapan atas perilaku konsumen.

5. Layout gudang, mengefisienkan ruang penyimpanan dan system penanganan bahan dengan memperhatrikan kelebihan dan kekurangannya.

6. Layout berorientasi produk, Pemanfaatan tenaga kerja, mesin yang terbaik dalam produksi yang kontinyu atau berulang.

Agar dapat menetapkan layout yang efektif maka perlu menetapkan beberapa hal diantaranya adlah:

1. Peralatan penanganan bahan

2. Kapasitas dan persyaratan luas ruangan

3. Lingkungan hidup dan estetika

4. Aliran informasi

5. Biaya perpindahan antar wilayah kerja yang berbeda

C. LAYOUT POSISI TETAP (FIXED POSITION LAYOUT)

Masalah yang dihadapi dalam layout posisi tetap adalah bagaimana mengatasi kebutuhan layout proyek yang tidak berpindah atau proyek yang menyita tempat yang luas (seperti pembuatan jalan laying, gedung).

Teknik untuk mengatasi layout posisi tetap tidak dikembangkan dengan baik dan kerumitannya bertambah yang disebabkan oleh tiga factor yaitu:

1. Tempatnya yang terbatas pada semua lokasi produksi.

2. Setiap tahapan berbedapada proses produksi dan kebutuhan bahan sehingga banyak hal yang menjadi penting sejalan dengan perkembangan proyek.

3. Volume bahan yang dibutuhkan sangat dinamis.

Karena permasalahan pada layout posisi tetap sulit diselesaikan pada lokasi maka strategi alternative yang ada adalah untuk melengkapi proyek ada hal-hal yang dikerjakan diluar lokasi, misalnya pad aproyek pembuatan jalan laying maka pembuatan Karena permasalahan pada layout posisi tetap sulit diselesaikan pada lokasi maka strategi alternative yang ada adalah untuk melengkapi proyek ada hal-hal yang dikerjakan diluar lokasi, misalnya pad aproyek pembuatan jalan laying maka pembuatan

D. LAYOUT BERORIENTASI PROSES (PROCESS ORIENTED LAYOUT)

Adalah sebuah layout yang berkaitan dengan proses produksi bervolume rendah dan variasi tinggi. Layout jenis ini marupakan cara tradisional untuk mendukung strategi diferensiasi produk, layout jenis ini adalah yang paling tepat untuk pembuatan produk yang melayani konsumen dengankebutuhan berbeda-beda. Pada proses yang disebut “job shop” setiap produk dalam kelompok kecil melalui urutan operasi yang berbeda, tiap produk atau pesanan yang sedikit diproduksi dengan memindahkannya dari satu depattemen ke deparetemen lain dalam urutan yang tertentu dari tiap produk. Contoh yang tepat adalah pada rumah sakit atu klinik.

Kelebihan utama dari layout ioni adalah adanya fleksibilitas peralatan dan penugasan tenaga kerja. Sehingga dengan demikian apabila terjadi permasalahan pada suatu mesin, pekerjaan tidak perlu berhenti dan dapat dialihkan pada mesin lain atau departemen yang sama. Layout ini juga sangat baik diterapkan pada produksi komponen dalam batch kecil atau disebut “job lot” dan untuk produksi komponen dalam ukuran dan bentuk yang berbeda.

Kelemahan layout ini ada pada peralatan yang biasanya memiliki kegunaan umum. Waktu produksi jadi lama karena butuh waktu lama untuk berpindah dalam system karena sulitnya penjadwalan, perubahan penyetelan mesin, keunikan penanganan bahan. Lagipula peralatan yang mempunyai keguanaan umum membutuhkan operator yang trampil dan persediaan barang setengah jadi menjadi lebih tinggi karena ketidakseimbangan proses produksi. Pada akhirnya kebutuhan modal akan semakin banyak

Konsep perhitungan pada layout berorientasi proses akan dibahas pada topic berikutnya

E. LAYOUT PERKANTORAN ( OFFICE LAYOUT)

Hal yang membedakan antar layout kantor dan pabrik adalah pada kepentingan informasi, namun demikian pada beberapa lingkungan kantor , produksi sangat tergantung pada aliran bahan.

Cara penyelesaian layout kantor adalah menggunakan analisa digram hubungan (relationship chart) seperti yang dicontohkan di bawah ini. Contoh: Suatu kantor memiliki 9 ruangan yaitu untuk:

1. Direktur

2. Direktur teknologi

3. Ruang para insinyur

4. Sekretaris

5. Pintu masuk kantor

6. Pusat arsio

7. Lemari peralatan

8. Peralatan fotokopi

9 Gudang Penempatan satu ruang dengan ruang lainnya dilakukan dengan cara memberikan nilai yaitu: Nilai Kedekatan

A Absolutely necessary (Sangat perlu)

E Especially important (Sangat penting)

I Important (Penting)

O Ordinary Ok (Boleh) U Unimportant (Tidak penting)

X Not desirable (Tidak perlu)

Pada layout ini ada dua kecenderungan yang perlu diperhatikan yaitu:

1. Teknologi seperti telepon seluler, pager, fax, internet, laptop PDA menyebabkan layout perkantoran menjadi makin fleksibel dengan memindahkan informasi secara elektronik.

2. Virtual company menciptakan kebutuhan dinamis akan ruang dan jasa.

Kedua macam kecenderungan ini mengakibatkan kebutuhan karyawan lebih sedikit berada di kantor.

F. LAYOUT USAHA ECERAN ( RITEL LAYOUT)

Merupakan sebuah pendekatan yang berkaitan dengan aliran pengalokasian ruang dan merespon pada perilaku konsumen. Layout ini didasarkan pad aide bahwa penjualan dan keuntungan bervariasi kepada produk yang menarik perhatian konsumen. Sehingga banyak manajer ritel mencoba untuk mempertontonkan produk kepada konsumen sebanyak mungkin. Penelitian membuktikan bahwa semakin besar produk terlihat oleh konsumen maka penjualan akan semakin tinggi dan tingkat pengembalian investasi semakin tinggi. Untuk itu manajer operasional perusahaan ritel dapat melakukan pengubahan pengaturan toko secara keseluruhan atau alokasi tempat bagi beragam produk dalam toko.

Ada lima ide yang dapat dimanfaatkan dalam pengaturan toko yaitu:

1. Tempatkan bara-barang yang sering dibeli di sekitar batas luar toko.

2. Gunakan lokasi yang strategis untuk produk yang menarik dan mempunyai nilai keuntungan besarseperti kosmetika, asesories.

3. Distribusikan “produk kuat” yaitu yang menjadi alasan utama para pengunjung berbelanyja, pada kedua sisilorong cdan letakkan secar tewrsebar untuk bisa dilihat lebih banyak konsumen.

4. Gunakan lokasi ujung loronhg karena memiliki tingkat pertontonan yang tinggi

5. Sampaikan misi totko dengan memilih posisi yang menjadi penghentian pertama bagi konsumen.

Tujuan utama dari layout ini adalah “memaksimalkan keuntungan luas lantai per kaki persegi”. Disamping itu ada juga konsep yang masih diperdebatkan yaitu Biaya Slotting (Slotting Fees) yaitu biaya yang dibayar produsen untuk menempatkan produk mereka pada rak di rantai ritel atau supermarket.

Disamping itu ada juga pertimbangan –pertiombangan lain yang disebut dengan “servicescapes” yang terdiri dari tiga elemen yaitu:

1. Kondisi yang berkenaan dengan lingkungan

2. Tata letak yang luas dan mempunyai fungsi

3. Tanda-tanda, simbul dan patung

G. LAYOUT GUDANG ( WAREHOUSE LAYOUT)

Merupakan sebuah disain yang mencoba meminimalkan biaya total dengan mencapai paduan yang terbaik antara luas ruang dan penanganan bahan. Manajemn bertugas mamaksimalkan tiap unit luas gudang yaitu mamanfaatkan volume penuhny asambil mempertahankan biaya penanganan bahan yang rendah. Yang mana biaya penanganan bahan adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan transportasi bahng yang masuk, penyimpanan dan bahan keluar., meliputi peralatan, tenaga kerj, bahn, biaya pengawasan, asuransi, penyusutan. Layout gudang yang efektif meminimalkan kerusakan bahan di gudang.

Manajemen gudang yang modern marupakan suatu prosedur yang otromatis yang menggunakan ASRS (Automated Stirage Retrieval System). Ada tiga konsep yang dikenal dalam layout gudang yaitu:

1. Cross Docking Adalah cara menghindari penempatan bahan atau pasokan dalanm gudang dengan cara memproses secara langsung disaat diterima. Hal ini dilakukan untuk menghindari aktivitas penerimaan secara formal, penghitungan stock/ penyimpanan dan pemilihan pesanan sehingga terjadi penghematan biaya. Cross Docking yang baik membutuhkan :

- penjadwalan yang ketat. - Pengiriman yang diterima memiliki identifikasi produk yang akurat

dengan kode garis.

2. Random Stocking Digunakan di gudang untuk menempatkan persediaan dimana terdapat lokasi yang terbuka. Teknik ini berarti bahwa ruangan tidak perelu dikhususkan untuk barang-barang tertentu dan fasilitas dapat dimanfaatkan dengan lebih baik. Sistim ini jika terkomputerisasi maka akan meliputi tugas-tugas:

- Membuat daftar lokasi yang “terbuka” - Membuat catatan persediaan sekarang secara akurat dan juaga lokasinya.

- Mengurutkan barang-barang dalam urutan tertentu untuk meminimalkan

waktu perjalanan yang dibutuhkan untuk menjemput pesanan. - Memadukan pesanan untuk mengurangi waktu penjemputan - Menugaskan barang atau sekumpilan barang tertentu pada wilayah

gudang yang tertentu sehingga jarak tempuh total dalam gudang dapat dimimalkan.

3. Customizing Merupakan penggunaan gudang untuk menambahkan nilai produk melalui modifikasi, perbaikan, pelabelan dan pengepakan.Cara ini biasanya berguna untuk menghasilkan keunggulan bersaing dal;am pasar dimana terdapat perubahan produk yang sangat cepat. Cara ini sudah banyak dilakukan oleh perusahaan dengan misalkan penyediaan label pada usaha eceran sehingga barang dapat langsung dipajang.

H. LAYOUT BERORIENTASI PRODUK ( PRODUCT ORIENTASI LAYOUT)

Layout ini disusun di sekeliling produk atau keluarga produk yang sama yang memiliki volume tinggi dan variasi rendah. Produksi yang berulang dan kontinyu. Asumsi yang digunakan adalah:

1. Volume yang ada mencukupi untuk pemanfaatan peralatan yang tinggi.

2. Permintaan produk stabil.

3. Produk distandarisasi atau mendekati fase siklus hidupnya.

4. Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dengan kualitas standar.

Dalam layout ini ada dua jenis yaitu:

1. Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen seperti ban mobil. Lini ini dipacu oleh mesin dan membutuhkan perubahan mekanis dan rekayasa untuk membuat keseimbangan.

2. Lini perakitan (assembly line) meletakkan komponen yang dipabrikasi secara bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Lini ini dipacu oleh tugas yang diberikan kepada tanaga kerja atu pada stasiun kerja

Keuntungan layout ini adalah:

1. Biaya variabel per unit rendah yang biasanya dikaitkan dengan produk yang terstandardisasi dan bervolume tinggi.

2. Biaya penanganan bahan rendah.

3. Mengurangi persediaan barang setengah jadi.

4. Proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah

5. Hasil output yang lebih cepat. Kelemahan layout ini adalah

1. Butuh volume tinggi karena modalnyaa besar.

2. Jika ada penghentian pada satu bagian akan berakibat pada seluruh operasi.

3. Fleksibilitas yang ada kurang saat menangani beragam produk atau tingkat produksi berbeda. Konsep perhitungan pada layout iniakan dibahas pada topic selanjutnya.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda mengerjakan latihan berikut ini !

1) Apa yang dimaksudkan dengan pengertian layout ?

2) Apa saja yang harus dipertimbangkan dalm semua kasus layout ?

3) Jelaskan tentang konsep layout posisi tetap.

4) Jelaskan tentang konsep layout berorientasi proses

5) Jelaskan tentang konsep layout perkantoran.

6) Jelaskan tentang konsep layout usaha eceran.

7) Jelaskan tentang konsep layout gudang.

8) Jelaskan tentang konsep layout berorientasi produk.

RANGKUMAN

Layout adalah konsep pengaturan tenaga kerja, ruang yang tersedia, fasilitas maupun peralatan yang dipergunakan perusahaan agar aliran informasi

maupun bahan dapat berjalan secara efektif dan efisien. . Terdapat enam layout yaitu: (1) Layout Posisi Tetap (Fixed Position Layout) (2) Layout Berorientasi Proses (Process Oriented Layout) (3) Layout Perkantoran (Office Layout) (4) Layout usaha Eceran (Retailk Layout) (5) Layout Gudang (Warehouse Layout) (6) Layout Berorientasi Produk (Product Oriented Layout). Topik ini menyajikan keenam konsep layout tersebut.

TES FORMATIF 11

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan !

1) Pada layout berorientasi proses contohnya adalah

A. Proyek jalan layang

B. Pabrik susu

C. Sekolahan

D. Jasa Perbankan

2) Pengelompokkan pekerja dan peralatan serta fasilitas sehingga menghasilkan kenyamanan, keamanan dan pergerakan informasi, maka paling tepat menggunakan……

A. Fixed position layout

B. Office layout

C. Retail layout

D. Warehouse layout

3) Pendekatan yang ditujukan pada aliran, alokasi tempat, respon perilaku konsumen, paling tepat menggunakan………..

A. Fixed position layout

B. Office layout

C. Retail layout

D. Warehouse layout

4) Simbul “A’ pada hubungan dalam office layout berarti………

A. Sangat penting

B. Penting

C. Perlu

D. Sangat perlu

5) Mengefisienkan biaya simpan dengan cara memproses langsung pada konsep warehouse layout dikenal dengan istilah……….

A. Cross docking

B. Random Sampling

C. Customizing

D. Flesible time

6) Berikut adalah kerugian pada product oriented layout, kecuali…

A. Volume tinggi karena investasi tinggi

B. Pekerjaan berhenti di satu bagian akan mengganggu seluruh proses

C. Troughput cepat

D. Perlu peralatan khusus

7) ………ditujukan pada trade off antara space penyimpanan yang tersedia dengan penanganan material

A. Fixed position layout

B. Office layout

C. Retail layout

D. Warehouse layout

8) Pada layout berorientasi proses cara meminimalkan biaya adalah dengan…………..

A. Menghitung raw material yang dibutuhkan

B. Mengatur jarak antar departemen atau work center

C. Menggunakan mesin khusus

D. Memperbanyak tenaga kerja

9) Menggunakan gudang untuk menambah nilai produk melalui modifikasi, perbaikan, pelabelan, dikenal dengan istilah……………

A. Customizing

B. Cross Docking

C. Automatization

D. Random Sampling

10) Simbul “I” pada office layout berarti

A. Sangat penting

B. Penting

C. Perlu

D. Sangat perlu

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar 1.

Rumus

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat penguasaan = x 100 %

10

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 % - 100 % = baik sekali

80 % - 89 % = baik

70 % - 79 % = sedang < 70 % = baik sekali

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama yang belum Anda kuasai.

TOPIK 12

Konsep Perhitungan untuk Beberapa Strategi Layout

Hanya ada beberapa dari tipe layout yang telah dibahas pada topic sebelumnya yang dapat dibuat model secara matematis seperti berikut ini.

A. LAYOUT BERORIENTASI PROSES

Adalah taktik untuk menyususn stasiun kerja dengan meminimalkan biaya penenganan bahan, dimana penempatan antar bagian proses yang mempunyai aliran komponen atau orang yang banyak harus berdekatan satu dengan yang lain untuk alasan efisiensi.

Biaya yang dikeluarkan sangat tergantung pada:

1. Jumlah muatan atau orang yang harus dipindah antar departemnen selama beberapa waktu.

2. Biaya pemindahan muatan. Biaya diasumsikan sebagai sebuah fungsi jarak antar bagian, tujuan fungsi ini dapat dinyatakan sebagai berikut:

Biaya Minimum = Σ Σ X ij C ij

i=1 i=1

dimana n = jumlah total stasiun kerja atau departemen i,j = masing-masing departemen

ij X = jumlah beban yang dipindahkan antar bagian dari i ke j

C ij = biaya untuk memindakan beban antar bagian dari i ke j

Fasilitas yang penempatannya berorientasi pada proses mencoba untuk meminimalkan beban atau perjalanan. Untuk mengerjakannya mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Langkah 1.: Membuat matriks “dari-ke” menunjukkan aliran barang atau bahan dari

departemen ke departemen lain. Langkah 2.: Menentukan kebutuhan luas ruang tiap bagian. Langkah 3.: Membangun sebuah diagram skematis awal yang menunjukkan urutan

departemen yang harus dilalui oleh komponen. Langkah 4.: Tentukan biaya layout ini dengan menggunakan rumus biaya minimum . Langkah 5. Dengan cara “coba-coba” atau dengan pendekatan “program computer yang

canggih” cobalah untuk memperbaiki layout untuk pengaturan bagian yang cukup baik dalam arti efisien.

Langkah6.: Menyiapkan rencana detail untuk mengatur bagian agar sesuai dengan bentuk bangunan atau wilayah yang tidak dapat dipindahkan (seperti toilet, tangga). Sering lanfgkah ini meliputi proses yang memastikan bahwa rencana akhir dapat memenuhi persyaratan listrik, estetika atau factor lainnya.

Contoh: Sebuah perusahaan mempunyai enam departemen yang masing-masing ditempatkan pada ukuran ruang yang sama dengan luas gedung sebesar (24 x 12) meter persegi sehingga ukuran ruang masing-masing (8 x 6) meter persegi. Gunakan konsep minimize cost untuk layout berorientasi proses apabila martriks alirran prosesnya adlah sebagai berikut: Departemen Dept A

Dept E Dept F Dept A

Dept B

Dept C

Dept D

0 0 20 Dept B

30 50 10 0 Dept C

20 0 100 Dept D

50 0 Dept E Dept F

Biaya pemindahan untuk ruang yang berdekatan sebasar Rp 1.000,- sedangkan yang tidak berdekatan sebarsar Rp 2.000,- Layout : Apabila layout adalah sebagai berikut:

Ruang 1 Ruang 2 Ruang 3 Dept A

Dept B

Dept C

Dept D

Dept E

Dept F Ruang 4 Ruang 5 Ruang 6 Maka :

Biaya: 1-2 = 50 x Rp 1.000,- = Rp 50.000,- 1-3 = 100 x Rp 2.000,- = Rp 200.000,- 1-6 = 20 x Rp 2.000,- = Rp 40.000,- 2-3 = 20 x Rp 1.000,- = Rp 20.000,- 2-4 = 50 x Rp 1.000,- = Rp 50.000,- 2-5 = 10 x Rp 1.000,- = Rp 10.000,- 3-4 = 30 x Rp 2.000,- = Rp 60.000,- 3-6 = 100 x Rp 1.000,- = Rp 100.000,- 4-5 = 50 x Rp 1.000,- = Rp 50.000,-

Rp570.000,-

Layout seperti tersebut diatas belum tentu efisien, sehingga silahkan coba sendiri untuk layout yang lain.

Hal –hal yang berkaitan dengan layout berorientasi proses:

1. Software Komputer untuk Layout Berorientasi Proses

Pendekatan grafis dengan contoh diatas anya dapat diterapkan untuk permasalahan sederhan, tetapi untuk masalah yang lebih besar perlu Software computer untuk membantu menyelasaikan persoalan tersebut, diantaranya:

a. CRAFT (Computerized Relative Allocation of Facilities Technique) Merupakan teknik pencaian yang secara sistematis menguji alternative departemen untuk mengurangi biaya penanganan total.

b. ALDEP (the Automated Layout Design Program)

c. CORELAP (Computerized Relationship Layout Planning)

d. Factory Flow Digunakan untuk mengoptimalkan layout berdasarkan aliran bahan, frekuensi dan biaya

2. Sel Kerja

Tujuan Sel Kerja adalah untuk mengatur ulang orang dan mesin yang biasanya tersebar pada departemen proses yang beraneka ragam dan suatu saat mengaturnya dalam kelompok kecil, sehingga dapat berkonsentrasi dalam membuat satu produk atau atau bebeapa produk yang saling berkaitan dalam kelompok kecil. Keunggulan Sel Kerja adalah:

a. Mengurangi persediaan bahan baku, bahan setengah jadi dan barang jadi

b. Kebutuhan ruang lebih sedikit.

c. Menghemat biaya tenaga kerja langsung

d. Meningkatkan partisipasi karyawan

e. Meningkatkan penggunaan peralatan dan mesin

f. Mengurangi jumlah mesin dan peralatan yang dibutuhkan

Akan tetapi ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi diantaranya:

a. Menggunakan kode untuk identifikasi product family

b. Membutuhkan Pelatihan dan fleksibilitas karyawan yang cukup tinggi

c. Perlu dukunbga staff atau karyawan yang imajinatif.

d. Pengujian di tiap stasiun dalam sel. Berikut adalah cara sederhana yang bias dilakukan untuk memperbaiki layout berorientasi proses dengan menggunakan sel kerja. Contoh Memperbaiki layout dengan beralih pada Konsep Sel Kerja:

1. Sebelum diperbaiki bentuk layout dua buah lingkaran: Para pekerja berada dalam

wilayah yang tertutup, tidak dapat meningkatkan output tanpa adanya pekerja ketiga. Setelah diperbaiki dengan layout berbentuk U: Pekerja dapat saling membantu, mungkin dapat ditambahkan pekerja ketiga.

2. Sebelum diperbaiki bentuk layout lurus yang membuat proses penyeimbangan tugas

menjadi sulit karena para pekerja tidak dapat membagi tugas secara merata. Setelah diperbaiki dengan bentuk setengah lingkaran para pekerja mempunyai akses lebih baik.

3. Pusat Kerja yang terfokus

adalah pengaturan mesin dan karyawan yang berorientasi pada produk, baik secara permanent ataupun semi permanent. Jika pusat kerja yang terfokus berada ppada fasilitas yang terpisah, maka sering disebut pabrik yang terfokus (focused factory). Dengan cara ini perusahaan menyeimbangkan lini perakitan untuk memenuhi permintaan produksi yang berubah, sebagi akibatnya layout berubah berkali-kali setiap hari.

Fasilitas terfokus pada usaha manufaktur dan jasa terlihat lebih dapat menyesuaikan diri dengan konsumen mereka untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan untuk beroperasi pada keuntungan yang lebih tinggi.

B. LAYOUT BERORIENTASI PRODUK

Konsep perhitungan pada layout ini adalah pada “Penyeimbangan Lini Perakitan” yaitu meminimalkan ketidakseimbangan antara mesin dan tenaga kerja dan memenuhi output yang dibutuhkan dari lini perakitan.

Cara kerjanya adalah sebagai berikut:

1. Hitung unit yang dibutuhkan per hari (tingkat permintaan atau tingkat produksi) dan dibagi menjadi waktu produksi yang tersedia per hari (dalam menit atau deti Operasi ini memberikan siklus waktu yairtu waktu maksimal dimana produk dapat tersedia pada setiap stasiun kerja.

Waktu produksi yang tersedia per hari

Waktu siklus = -----------------------------------------------

Unit yang diproduksi per hari

2. Hitung jumlah stasiun kerj aminimal secara teoritis.

Σ Waktu pengerjaan tugas i

Jumlah stasiun kerja minimum = -------------------------------------

Waktu siklus

3. Seimbangkan lini perakitan dengan memberikan tugas perakitan tertentu pada setiap stasiun kerja. Keseimbangan yang efisien adalah yang dapat melengkapi perakitan yang dibutuhkan, mengikuti urutan yang telah ditentukan dan menjaga waktu kosong pada setiap stasiun kerja menjadi minimal. Prosedur formalnya adalah: - Identifikasi tugas utama - Hilangkan tugas yang telah diberikan pada stasiun kerja tertentu - Hilangkan tugas yang memiliki hubungan prioritas yang tidak dapat dipenuhi. - Hilangkan tugas-tugas yang tidak cukup waktunya untuk dilaksanakan pada stasiun

kerja. - Gunakan konsep “heuristic” penyeimbang untuk mencari solusi optimal. 4.Hitung efisiensi dengan rumus:

Σ waktu pengerjaan tugas

Efisiensi = ---------------------------------------------------- x 100 %

(jumlah stasiun kerja actual)x(waktu siklus)

Contoh: Data dari sebuah lini perakitan adalah sebagai berikut:

Tugas Waktu (menit) Tugas yang harus mengikut tugas berikut

Total waktu = 66 menit waktu produktif sehari 8 jam = 480 menit untuk menghasilkan 40 unit produk.

480 menit

Waktu Siklus = ----------------- = 12 menit / unit

40 unit

Jumlah stasiun kerja minimal = --------- = 5,5 atau 6 stasiun kerja

Solusi:

Dengan enam stasiun kerja maka : Stasiun kerja I = A Stasiun kerja II = B Stasiun kerja III = E Stasiun kerja IV = C,D,F Stasiun kerja V = H Stasiun kerja VI = G,I

66 menit

Efisiensi = -------------------------- x 100 % = 91,7 % (6 stasiun)x(12 menit)

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda mengerjakan latihan berikut ini !

1) Jelaskan tentang konsep biaya minimum untuk perhitungan pada konsep layout orientasi proses.

2) Jelaskan apa saja software yang tersedia untuk layout orientasi proses.

3) Jelaskan apa yang dimaksud dengan sel kerja.

4) Jelaskan apa yang diimaksud dengan pusat kerja terfokus.

5) Jelaskan apa yang dimaksud dengan konsep perhitungan pada layout berorientasi produk untuk penyeimbangan lini perakitan.

RANGKUMAN

Untuk memahami konsep perhitungan pada konsep layout, mka pada

topic ini diberikan dua contoh perhitungan sederhana yaitu pertama

menggunakan minimize cost untuk layout berorientasi proses dan

penyeimbangan lini perakitan untuk layout berorientasi produk. Disamping iru

dipoerkenalkan bebeara nama software computer yang tersedia untuk

diterapkan pada layout berorientasi proses

TES FORMATIF 12

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan !

Berikut ini adalah data untuk pertanyaan 1) s/d 5) Jika perusahaan mempunyai layout seperti berikut: Ruang 1 Ruang 2 Ruang 3 Ruang 4

Matrik aliran proses adalah sebagai berikut:

A 10 10 5

C 10

1) Dengan layout seperti diatas maka biayanya sebesar

2) Jika A ditukar dengan B sedang posisi C dan D tetap maka untuk layout 2 ini biayanya sebesar….

3) Jika C ditukar dengan D sedang A dan tetap seperti layout 1 maka layout 3 ini biayanya sebesar

4) Dari ketiga layout mana yang paling efisien ?

A. Layout 1

B. Layout 2

C. Layout 3

D. Tidak ada jawaban yang benar

5) Dari ketiga layout mana yang paling tidak efisien ?

A. Layout 1

B. Layout 2

C. Layout 3

D. Tidak ada yang benar

Berikut ini adalah data untuk pertanyaan 6) s/d 8) Aktifitas dalam lini perakitan adalah sebagi berikut: Tugas Waktu(menit) Tugas sebelumnya

G 4 D,E,F

6) Berapa besarnya siklus waktu ?

A. 6 menit per unit

B. 8 menit per unit

C. 10 menit per unit

D. 12 menit per unit

7) Berapa jumlah stasiun kerja minimal secara teoritis ?

8) Berapa tingkat efisiensinya?

9) Berikut ini termasuk keunggulan sel kerja, kecuali…

A. Mengurangi persediaan barang setengah jadi

B. Ruang yang dibutuhkan sedikit

C. Lokasinya menjadi strategis

D. Mengurangi Biaya tenaga kerja langsung

10) Software untuk layout berorietasi proses yang digunakan untuk mengoptimalkan layout berdasarkan aliran bahan, frekuensi dan biaya adalah…

A. CRAFT

B. CORELAP

C. Factory flow

D. ALDEP

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar 2.

Rumus

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat penguasaan = x 100 %

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 % - 100 % = baik sekali

80 % - 89 % = baik

70 % - 79 % = sedang < 70 % = baik sekali

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama yang belum Anda kuasai.

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 11

1) A

2) B

3) C

4) D

5) A

6) C

7) D

8) B

9) A

10) B

Tes Formatif 12

1) B

2) C

3) B

4) B

5) C

6) B

7) B

8) D

9) C

10) C

BAB SUMBER DAYA MANUSIA YANG MENGACU PADA KUALITAS

Oleh: Nurhidayati Dwiningsih, SE, MM

PENDAHULUAN

umber Daya manusia merupakan salah satu input yang terpenting dalam kegiatan operasional dalam suatu organisasi, demikian pula pada organisasi bisnis baik yang bergerak di

sector yang menghasilkan barang maupun jasa. Terlebih pada sector jasa dimana kepuasan konsumen ditentukan oleh pelayanan yang diberikan perusahaan melalui tenaga kerja yang menjadi operatornya. Oleh karena itu keberhasilan operasional akan ditentukan dengan pengelolaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien.

Dengan alasan yang demikian, maka dalam bab ini akan dibahas berbagai hal yang berkaitan dengan bagaimana pengelolaan sumber daya manusia agar dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi kinerja organisasi.

Modul ini akan membahas mengenai konsep Sumber Daya Manusia yang merupakan input utama dalam kegiatan operasional yang akan dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan belajar, yang terdiri atas:

1) Topik ketigabelas yang membahas konsep Sumber Daya Manusia

dan Desain Pekerjaan.

2) Topik keempatbelas yang membahas tentang Pengukuran Kerja.

Dengan mempelajari modul ini dengan baik dan benar, diharapkan Anda dapat memahami penanganan berbagai macam hal yang berkaitan dengan konsep Sumber Daya Manusia yang mengacu pada kualitas.

Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat:

a. Mengerti dan memahami tujuan strategi Sumber Daya Manusia.

b. Mengerti dan memahami berbagai aspek system pekerja dan pekerjaan.

c. Mengerti dan memahami Perencanaan tenaga kerja

d. Mengerti dan memahami berbagai hal yang berkaitan dengan Desain Kerja.

e. Mengerti dan memahami konsep motivasi dan system insentif.

f. Mengerti dan memahami berbagai metode kerja.

g. Mengerti dan memahami apa yang dimaksudkan dengan Pengukuran Kerja.

h. Mengerti dan memahami konsep Standar Tenaga Kerja.

TOPIK 13

Sumber Daya Manusia dan Disain Pekerjaan

A. STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF

Suatu organisasi baik bisnis maupun non bisnis tidak akan dapat beroperasi tanpa adanya factor sumber daya manusia. Oleh karena itu diperlukan suatu stretegi yang berkaitan dengan sumber daya manusia, sehingga dapat menentukan bakat dan keahlian yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional yang tersedia dalam organisasi.

1. Tujuan Strategi Sumber Daya Manusia

Tujuan sumber daya manusia adalah untuk mengelola tenaga kerja dan mendisain pekerjaan sehingga orang-orang dapat diberdayakan secara efektif dan efisien. Akan tetapi agar tujuan tersebut tercapai maka harus dapat memastikan bahwa:

a. Pemberdayaan secara efisien sudah mempertimbangkan kendala

keputusan manajemen operasional yang lain.

b. Kualitas lingkungan kerja sudah memadai baik fisik maupun psikologis dan adanya komitmen maupun kepercayaan dari pihak manajemen maupun pihak karyawan berjuang bersama untuk memenuhi tujuan umum.

2. Batasan-batasan pada Strategi Sumber Daya Manusia

Ada berbagai batasan yang harus dipertimbangkan dalam membuat keputusan mengenai sumber daya manusia, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Untuk menjawab pertanyaan apa? maka berkaitan dengan keputusan strategi Produk yaitu keahlian dan bakat yang dibutuhkan, bahan yang dibutuhkan dan masalah keamanan kerja.

b. Untuk menjawab pertanyaan kapan ? maka berkaitan dengan keputusan strategi penjadwalan.

c. Untuk menjawab pertanyaan dimana ? maka berkaitan dengan keputusan strategi lokasi yaitu mempertimbangkan berbagai variabel yang dipertimbangkan dalam memilih lokasi seperti kondisi iklim maupun suhu udara, pencahayaan maupun kualitas udara

d. Untuk menjawab pertanyaan mengenai prosedur ? maka berkaitan dengan keputusan strategi proses yaitu mempertimbangkan teknologi, mesin maupun keamanan.

e. Untuk menjawab pertanyaan siapa ? maka berkaitan dengan masalah perbedaan individu dari kemampuan fisik maupun mental serta intelektual.

f. Untuk menjawab pertanyaan mengenai bagaimana ? maka berkaitan dengan keputusan strategi layout sesuai dengan pilihan perusahaan.

Dengan mempertimbangkan batasan-batasan tersebut diatas, maka akan dapat dibuat tiga keputusan dalam strategi sumner daya manusia yaitu: Perencanaan Tenaga Kerja, Disain Pekerjaan dan Standar tenaga kerja.

B. PERENCANAAN TENAGA KERJA

Perencanaan tenag kerja adalah sebuah cara untuk menetapkan kebijakan karyawan yang berkaitan dengan:

1. Kebijakan-kebijakan Kestabilan tenaga kerja

Kestabilan tenaga kerja berkaitan dengan jumlah karyawan yang dipertahankan oleh sebuah organisasi. Ada dua kebijakan dasar mengenai kestabilan tenaga kerja yaitu:

a. Mengikuti permintaan dengan tepat maka biaya tenaga kerja diperlakukan sebagai biaya variabel. Akan tetapi memiliki konsekuensi timbulnya biaya lainnya diantaranya biaya penarikan dan pemberhentian karyawan, biaya asuransi pengangguran, upah tinggi karena pekerjaan yang tidak stabil (karyawan tidak tetap).

b. Menjaga jumlah karyawan secara konstan maka biaya tenaga kerja diperlakukan sebagai biaya tetap dengan konsekuensi mungkin tidak dapat memanfaatkan secarta penuh pada saat permintaan rendah.

2. Pernjadwalan Kerja (Work Schedulling)

Sampai saat ini yang berlaku adalah Jadwal Kerja Standar (Standard Work Schedule) yaitu standar kerja selama 8 jam keja perhari 5 hari kerja perminggu, yang dalam pelaksanaannya mempunyai variasi, diantaranya:

a. Flextime yaitu sebuah sistem yamg membolehkan karyawan dengan batasan tertentu dapat menentukan jadwal mereka masing-masing kapan mulai kapan selesai dan terbukti kepuasan kerja meningkat.

b. Flexible workweek yaitu sebuah jadwal kerja yang berbeda dari jadwal normal misalnya 10 jam kerja perhari selama 4 hari kerja perminggu, atau penerapan shift kerja.

c. Memperpendek jam kerja dengan mengubah status karyawan menjadi Part time status.

3. Klasifikasi Kerja dan Aturan Pekerjaan

Banyak organisasi yang mengklasifikasikan kerja dan membuat peraturan kerja yang tegas sehingga akan membatasi karyawan dalam bekerja dan mengurangi fleksibilitas fungsi operasi. Sebagian tugas manajer operasi Banyak organisasi yang mengklasifikasikan kerja dan membuat peraturan kerja yang tegas sehingga akan membatasi karyawan dalam bekerja dan mengurangi fleksibilitas fungsi operasi. Sebagian tugas manajer operasi

C. DISAIN PEKERJAAN

Disain kerja adalh sebuah pendekatan yang menentukan tugas-tugas yang terkandung dalam suatu pekerjaan bagi seorang atau sekelompok karyawan. Terdapat tujuh komponen desain kerja yang meliputi:

1. Spesifikasi Kerja (Job Spesification)

yaitu pembagian kerja menjadi tugas- tugas yang unik, yang mana pencapaiannya dapat dilakukan dengan cara:

a. Pengembangan ketrampilan.

b. Lebih sedikit waktu yang terbuang.

c. Pengembangan peralatan yang khusus.

2. Perluasan Kerja (Job Expansion) yaitu usaha meningkatlkan kualitas lingkungan kerja dengan mengalihkan spesialisasi kerja menuju disain kerja yang lebih bervariasi. Adapun modifikasinya dapat dengan cara:

a. Pemekaran pekerjaan (Job enlargement) yaitu pengelompokan beragam tugas yang memiliki tingkat keahlian yang hamper sama, merupakan pemekaran secara horizontal.

b. Rotasi pekerjaan (Job rotation) yaitu sebuah system dimana seorang karyawan dipindahkan dari satu pekerjaan yang khusus ke pekerjaan khusus lain.

c. Pengayaan pekerjaan (Job enrichment) yaitu sebuah metode yang memberikan karyawan tanggung jawab yang lebih yang meliputi perencanaan dan pengendalian yang diperlukan untukl menyelesaikan pekerjaan.

d. Pemberdayaan karyawan (Employee empowerment) yang merupakan praktek dalam memperluas pekerjaan, sehingga karyawan menerima tanggung jawab yang lebih dan otoritas berpindah pada tingkat organisasi serendah mungkin.

3. Komponen Psikologi (Psychological Components)

Suatu strategi sumber daya manusia yang efektif membutuhkan pertimbangan komponen psikologis dari disain pekerjaan. Diantaranya merupakan :

a. Hasil dari penelitian Hawthrorne tentang psikologi tempat kerja yang menyimpulkan bahwa terdapat system social yang dinamis di tempat kerja.

b. Hasil penelitian Hackman dan Oldman yang menyimpulkkan adanya lima karakteristik disain kerja yaitu meliputi:

- Keragaman keah;lian - Identitas pekerjaan - Arti pekerjaan - Otonomi - Umpan balik

4. Tim yang mandiri (Self directed team)

yaitu sekelompok individu yang diberdayakan dan bekerja bersama- sama untuk meraih sebuah tujuan yang sama. Tim semacam ini dapat dikelola untuk tujuan jangka panjang atau jangka pendek. Tim semacam ini efektif karena pada dasarnya mereka dapat menyediakan yaitu sekelompok individu yang diberdayakan dan bekerja bersama- sama untuk meraih sebuah tujuan yang sama. Tim semacam ini dapat dikelola untuk tujuan jangka panjang atau jangka pendek. Tim semacam ini efektif karena pada dasarnya mereka dapat menyediakan

5. Motivasi dan system insentif.

Disamping factor psikologis berkontribusi dalam kepuasan kerja, maka factor keuangan juga merupakan motinvator yang cukup berarti bagi karyawan. Adapun bentuk penghargaan keungan diantaranya:

a. Bonus (bonuses) yaitu penghargaan keuangan yang biasanya berbentuk pilihan tunai atau kepemilikan saham yang diberikan pada pihak manajemen.

b. Pembagian laba (Profit sharing) yaitu sebuah system yang memberikan sebagian laba perusahaan untuk dibagikan pada karyawan.

c. Pembagian keuntungan (Gain sharing) yaitu sebuah system

penghargaan bagi karyawan akan perbaikan kinerja organisasi.

d. Sistem insentif (Insentive system) yaitu sebuah system penghargaan karyawan yang didasarkan pada produktifitas perorangan atau kelompok.

e. Sistem pembayaran berdasarkan pengetahuan (knowledge-based pay systems) yaitu sebagian pembayaran bergantung kepada pengetahuan yang diperlihatkan atau ketrampilan yang dimiliki karyawan.

Beberapa system seperti ini memiliki tiga dimensi yaitu: - Keahlian horizontal - Keahlian vertical - Kedalaman keahlian

6. Ergonomi dan Analisis Metode Kerja.

Ergonomi berarti penelitian akan kerja yaitu penelitian terhadap kerja, yang mana pemahaman akan permasalahan ergonomic akan meningkatkan kinerja manusia. Contohnya adalah menentukan tinggi Ergonomi berarti penelitian akan kerja yaitu penelitian terhadap kerja, yang mana pemahaman akan permasalahan ergonomic akan meningkatkan kinerja manusia. Contohnya adalah menentukan tinggi

a. Diagram alir dan diagram proses

b. Diagram aktifitas

c. Diagram gerakan mikro.

7. Tempat kerja visual

Adalah penggunaan beragam tehnik komunikasi visual untuk mengkomunikasikan informasi secara cepat bagi semua pihak yang berkepentingan.Tempat kerja visual dapat berwujud dalam berbagai bentuk, contohnya:

a. Kanban merupakan sebuah tipe tanda visual yang mengindikasikan kebutuhan produksi yang lebih banyak.

b. Andon adalah sebuah tanda misalnya lampu yang bertujuan memenaggil orang yang memberi tanda terdapat suatu masalah.

Tujuan tempat kerja visual adalah untuk menghilangkan aktifitas yang tidak memberikan nilai tambah dan semua bentuk pemborosan dengan cara memvisualisasikan semua masalah., ketidaknormalan dan standar yang ada. Konsep ini membutuhkan pengawasan yang lebih sedikit karena karyawan memahami standar, melihat hasilnya dan mengerti apa yang harus dilakukan.

D. STANDAR PEKERJA

Standar pekerja merupakan jumlah waktu yang diperlukan untuk melaksanakan sebuah pekerjaan atau sebagian pekerjaan. Setiap peruasahaan memiliki standar pekerja, walaupun mungkin standar tersebut bervariasi antara yang ditetapkan melalui metode tidak formal dengan tyang ditetapkan Standar pekerja merupakan jumlah waktu yang diperlukan untuk melaksanakan sebuah pekerjaan atau sebagian pekerjaan. Setiap peruasahaan memiliki standar pekerja, walaupun mungkin standar tersebut bervariasi antara yang ditetapkan melalui metode tidak formal dengan tyang ditetapkan

Berbagai teknik untuk menetapkan standar pekerja akan dibahas pada topik empatbelas.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda mengerjakan latihan berikut ini !

1) Apa yang dimaksudkan dengan tujuan Strategi Sumber Daya Manusia ?

2) Jelaskan berbagai batasan strategi sumber daya manusia.

3) Jelaskan berbagai Kebijakan kestabilan tenaga kerja.

4) Jelaska tentang berbagai cara penjadwalan kerja.

5) Sebutkan dan Jelaskan berbagai komponen yang berkaitan dengan Desain Kerja

6) Apa yang dimaksudkan dengan Standar Pekerja?

RANGKUMAN

Kegiatan operasional akan dapat berjalan apabila pengelolaan sumber

daya manusia dilaksanakan secara efektif dan efisien. Oleh karena itu manajer

operasional memiliki peranan penting agar dapat mencapai tujuan sumber daya

menusia.

Prasyarat uang diperlukan adalah dengan membangun sebuah lingkungan

yang yang saling menghormati, menjaga komitmen dan memiliki kualitas

lingkungan kerja yang layak.

Organisasi yang baik telah mendisain pekerjaan yang menggunakan

kemampuan fisik maupun mental.

TES FORMATIF 13

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan !

1) Job Enrichment

A. Termasuk job enlargement

B. Termasuk model peningkatan pembayaran

C. Merupakan konsep yang diperkenalkan Adam Smith dalam bukunya

D. Termasuk beberapa rencana dan pengawasan yang penting dalam disain kerja

2) Ergonomic adalah studi tentang……………

A. ergos

B. manajemen teknologi

C. penggunaan otomatisasi dalam organisasi manufakturing

D. kerja

3) Mana dari yang berikut yang tidak berkaitan dengan penjadwalan kerja ?

A. Flextime

B. Flexible workweek

C. Part-time status

D. ergonomics

4) Sistem pembayaran tenaga kerja untuk mengembangkan pengetahuan atau ketrampilan adalah…….

A. Pay-rate system

B. mengukur system harikerja

C. Knowledge-based system

D. Profit sharing system

5) Analisa metoda kerja berfokus pada…….

A. Disain mesin yang digunakan untuk memperbaiki tugas

B. Bagaimana sebuah tugas diselesaikan

C. Bahan baku yang dikonsumsi dalam perbaikan tugas

D. Pengurangan jumlah langkah yang diperlukan untuk mencapai tugas yang sempurna

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 13 yang terdapat di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar 1.

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai: Jawaban yang benar ada 5 = baik sekali Jawaban yang benar ada 4 = baik Jawaban yang benar ada 3 = cukup Jawaban yang benar kurang dari 3 = kurang

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan baik, anda dapat meneruskan dengan topik selanjutnya. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda kurang, Anda harus mengulangi, terutama yang belum Anda kuasai.

TOPIK 14

Pengukuran Kerja

A. STANDAR PEKERJA DAN PENGUKURAN KERJA

Manajemen operasi yang efektif membutuhkan standar yang dapat membantu perusahaan untuk menentukan:

1. Proporsi pekerja dari setiap produk yang dihasilkan (biaya pekerja)

2. Kebutuhan staf yaitu menyangkut berapa banyak pekerja yang dibutuhkan untuk melakukan operasional.

3. Perkiraan biaya dan waktu sebelum operasional dilaksanakan dalam rangka mengambil berbagai keputusan, dari perkiraan biaya hingga keputusan make or buy.

4. Jumlah kru dan keseimbangan pekerjaan yaitu siapa mengerjakan apa dalam satu aktifitas kelompok atau pada satu lini produksi.

5. Tingkat produksi yang diharapkan sehingga pihak manajer maupun karyawan mengetahui apa saja yang termasuk dalam satu hari kerja normal.

6. Dasar perencanaan insentif pekerja yang menjadi acuan untuk memberikan insentif yang tepat.

7. Efisiensi karyawan dan pengawasan untuk mengetahui apa yang digunakan dalam penentuan efisiensi.

Dengan demikian diharapkan manajer operasional dapat menetapkan standar pekerja yang benar yaitu secara tepat dapat menentukan rata-rata waktu yang dibutuhkan seorang karyawan untuk melaksanakan aktifitas tertentu dalam kondisi kerja normal. Adapun penetapan standar pekerja dapat menggunakan empat cara yaitu:

1. Pengalaman masa lalu (historical experience)

2. Studi waktu (time study)

3. Standar waktu yang telah ditentukan (Predetermited time standards)

4. Pengambilan sampel kerja (Work sampling)

B. PENGALAMAN MASA LALU (WORK SAMPLING)

Standar pekerja dapat diestimasi berdasarkan apa yang telah terjadi di masa lalu yaitu berapa jam kerja yang dibutuhkan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Cara ini memiliki kelebihan karena relative mudah dan murah didapatkan. Standar seperti ini lazimnya didapatkan datanya dari kartu waktu pekerja atau dari data produksi. Akan tetapi kelemahannya adalah tidak obyektif dan tidak dapat diketahui keakuratannya apakah kecepatankerjanya layak atau tidak, dan apakah kejadian yang tidak biasa sudah diperhitungkan atau belum. Oleh karena itu penggunaan teknik ini tidak dianjurkan maka tiga cara yang lain adalah yang dianjurkan.

C. STUDI WAKTU (TIME STUDY)

Merupakan pencatatan waktu sebuah sample kinerjka pekerja dan menggunakannya sebagai dasar untuk menetapkan waktu standar. Adapun langkag\h yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Defuinisikan pekerjaan yang akan diamati.

2. Bagilah pekerjaan menjadi elemen yang tepat.

3. Tentukan banyaknya pengamatan yang harus dillakukan (jumlah siklus atau sample yang dibutuhkan).

4. Hitung waktu dan catat waktu elemne serta tingkat kinerja.

5. Hitung waktu siklus rata-rata yang disebut waktu siklus pengamatan rata-rata (average observed cycle time) yang merupakan rata-rata aritmatika dari waktu setiap elemen yang diukur, yang disesuaikan dari pengaruh yang tidak biasa untuk setiap elemen.

Jumlah waktu untuk melaksanakan setiap

elemen

Waktu siklus rata-rata = ----------------------------------------------------- Jumlah siklus pengamatan

6. Tentukan tingkat kinerja dan kemudian hiitung waktu normal (normal time) untuk tiap elemen.

Waktu normal = waktu siklus pengamatan x factor peringkat rata-rata

7. Tambahkan waktu kinerja normal untuk setiap elemen untuk mendapatkan waktu normal total untuk pekerjaan tersebut.

8. Hitung waktu standar (standar time) dengan memperhitungkan kelonggaran seperti waktu untuk kebutuhan pribadi, keterlambatan, kelelahan.

Waktu normal total

Waktu standar = ----------------------------

1 – factor kelonggaran

Contoh 1.

Studi waktu dari sebuah operasi pekerjaan menghasilkan: Waktu siklus pengamatan rata-rata sebesar 4 menit. Peringkat pekerja sebesar 85 % Faktor kelonggaran 13 %

Maka dari data tersebut: Waktu normal = (4 menit) (85 %0

= 3,4 menit

Waktu standar = (3,4 menit) / (1- 0,13)

= 3,9 menit

Contoh 2.

Suatu asosiasi manajemen ilmiah melakukan suatu penelitian tentang studi waktu dengan menyebarkan kuesioner dengan hasil sebagai berikut:

Pengamatan (menit per siklus) Tingkat kinerja Elemen Kerja: 1 2 3 4 5

A 8 10 9 21* 11 120 %

B 2 3 2 1 3 105 %

C 2 1 5* 2 1 110 % * hasil pengamatan yang tidak diperhitungkan karena adanya berbagai hal. Faktor kelonggaran 15 % Maka hasilnya adalah:

Waktu siklus rata-rata untuk:

A = (8 + 10 + 9 + 11) / 4 = 9,5 menit

B = (2 + 3 + 2 + 1 + 3) / 5 = 2,2 menit

C = (2 + 1 + 2 + 1) / 4 = 1,5 menit

Waktu normal untuk:

A = (9,5 menit) (1,2) = 11,4 menit

B = (2,2 menit) (1,05) = 2,31 menit

C = (1,5 menit) ( 1,1) = 1,65 menit

Waktu normal total = 11,4 + 2,31 + 1,65 = 15,36 menit

Waktu standar = (15,36 menit) / (1- 0,15) = 18,07 menit

D. STANDAR WAKTU YANG TELAH DITENTUKAN

(PREDETERMINED TIME STUDY)

Merupakan suatu pembagian pekerjaan manual menjadi elemen dasar kecil yang waktunya telah ditetapkan dan dapat diterima secara luas. Caranya dengan menjumlahkan factor waktu bagi setiap elemen dasar dari pekerjaan. Cara ini membutuhkan biaya yang besar. Metode yang paling umum adalah metode pengukuran waktu (MTM = Methods Time Measurement).

Standar waktu yang telah ditetapkan merupakan perkembangan dari gerakan dasar yang disebut sebagai Therblig yang ditemukan oleh Frank Gilbreth, yang mencakup aktifitas seperti memilih, mengambil, mengarahkan, merakit, menjangkau, memegang, beristirahat, meneliti.

Standar waktu yang telah ditetapkan memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan studi waktu yaitu:

1. Standar waktu dapat dibuat di laboratorium sehingga prosedur ini tidak mengganggu aktifitas sesungguhnya.

2. Karena standar dapat ditentukan sebelum pekerjaan benar-benar dilakukanmaka dapat digunakan untuk membuat rencana.

3. Tidak ada pemeringkatan kinerja yang dibutuhkan.

4. Serikat pekerja cenderung menerima metode ini sebagai cara yang wajar untuk menetapkan standar.

5. Standar waktu yang telah ditentukan biasanya efektif pada perusahaan yang melakukan sejumlah besar penelitian pada tugas yang sama.

E. PENGAMBILAN SAMPEL KERJA

Metode ini dikembangkan di Inggris oleh L. Tipper pada tahun 1930. Pengambilan sample kerja memperkirakan persentase waktu yang dihabiskan oleh seorang pekerja pada beragam pekerjaan. Metode ini membutuhkan pengamatan secara acak untuk mencatat aktifitas yang dilakukan pekerja. Hasilnya terutama digunakan untuk menentukan bagaimana karyawan mengalokasikan waktu mereka diantara aktifitas yang beragam. Hal ini akan Metode ini dikembangkan di Inggris oleh L. Tipper pada tahun 1930. Pengambilan sample kerja memperkirakan persentase waktu yang dihabiskan oleh seorang pekerja pada beragam pekerjaan. Metode ini membutuhkan pengamatan secara acak untuk mencatat aktifitas yang dilakukan pekerja. Hasilnya terutama digunakan untuk menentukan bagaimana karyawan mengalokasikan waktu mereka diantara aktifitas yang beragam. Hal ini akan

Prosedur dalam metode ini ada lima langlah sebagai berikut:

1. Mengambil sample awal untuk mendapatkan sebuah perkiraan nilai parameter seperti persentase waktu sibuk seorang pekerja.

2. Hitung ukuran sample yang dibutuhkan.

3. Buat jadwal pengamatan pada waktu yang layak. Konsep angka acak digunakan untuk menapatkan pengamatan yang benar-benar acak.

4. Lakukan pengamatan dan catat aktifitas pekerja.

5. Tentukan bagaimana pekerja menghabiskan waktu mereka biasanya dalam persentase.

Untuk menentukan jumlah pengamatan yang dibutuhkan maka dapat digunakan rumus:

2 z p (1-p) n = ----------------

2 h dimana

n = ukuran sample yang dibutuhkan z = deviasi normal standar untuk tingkat kepercayaan yang diinginkan p = nilai perkiraan proporsi sample (waktu kerja operator yang diamati,

apakah sedang sibuk atau sedang menganggur)

h = tingkat kesalahan yang dapat diterima, dalam persentase.

Fokus pada pengambilan sampel kerja adalah untuk menentukan bagaimana para pekerja mengalokasikan waktu mereka diantara beragam aktifitas yang dilakukannya. Hal ini dapat dicapai dengan menetapkan persentase waktu yang dihabiskan oleh seorang pekerja pada aktifitas yang ada pada sejumlah waktu tertentu. Seorang analis hanya mencatat aktifitas yang dilakukan secara acak.

Pengambilan sampel pekerja mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan studi waktu yaitu:

1. Lebih murah karena cukup seorang pengamat untuk mengamati beberapa pekerja secara bersamaan.

2. Pengamat tidak perlu latihan khusus dan tidak perlu pengukur waktu yang khusus.

3. Penelitian dapat ditunda kapan saja karena hanya ada sedikit dampaknya.

4. Pengambilan sampel secara spontan pada waktu panjang maka hanya sedikit kesempatan para pekerja untuk mempengaruhi hasil penelitian.

5. Prosedur hanya sedikit dan gangguan hanya sedikit sehingga tidak menimbulkan keberatan bagi pekerja.

Akan tetapi terdapt kelemahan pada metode ini yaitu:

1. Tidak membagi elemen kerja selengkap studi waktu.

2. Hasilnya bisa bias atau tidak benar.

3. Karena tidak mengganggu, pengambilan sampel kerja cenderung kurang akurat terutama jika pekerjaan tersebut siklusnya pendek.

LATI

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda mengerjakan latihan berikut ini !

1) Sebutkan dan jelaskan berbagai penggunaan Standar Tenaga kerja.

2) Sebutkan cara empat cara mennetukan Standar pekerja.

3) Apa yang dimaksudkan dengan metode Pengalaman masa lalu ?

4) Apa yang dimaksudkan dengan metode studi waktu ?

5) Apa yang dimaksudkan dengan metode standar waktu yang telah ditentukan ?

6) Apa yang dimaksudkan dengan metode pengambilan sampel kerja ?

7) Sebutkan dan jelaskan berbagai kelebihan dan kelemahan metode pengambilan sampel kerja .

RANGKUMAN

Standar kerja dibutuhkan untuk sebuah system operasi yang efisien. Standar pekerja dibutuhkan bagi perencanaan produksi, perencanaan pekerja, pembuatan anggaran, dan evaluasi kinerja. Dapat juga digunakan sebagai standar menentukan dasar system insentif.

Standar pekerja digunakan di pabrik maupun di kantor. Ada empat metode yang dapat digunakan yaitu pengalaman masa lalu, studi waktu, standar waktu yang telah ditentukan dan pengambilan sampel tenaga kerja.

TES FORMATIF 14

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan !

1) Standar Pekerja digunakan untuk…………

A. Menentukan persyaratan tenaga kerja

B. Memahami biaya

C. Menentukan apakah sudah sesuai dengan hari kerja yang fair

D. Semua jawaban benar

2) Standar Pekerja membantu perusahaan menentukan ……

A. Kebutuhan staffing

B. Disain produk

C. Ukuran kru dan keseimbangan kerja

D. Semua benar

3) Dari yang berikut, mana yang bukan metode untuk menentukan standar waktu ?

A. Time study

B. Pengalaman histories

C. Standar waktu yang telah ditentukan

D. Flow diagrams

4) Jika rata-rata siklus waktu yang diobservasi untuk suatu elemen 2 menit/siklus dan performance rating 80 % berapa normal timenya ?

A. 1,60 menit

B. 2,00 menit

C. 2,50 menit

D. Tidak dapat dihitung

5) Jika normal time 2,00 menit, allowance factor 20 % berapa waktu standarnya ?

A. 0,40 menit

B. 2,00 menit

C. 2,50 menit

D. Tidak dapat dihitung

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 14 yang terdapat di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

Jawaban yang benar ada 5 = baik sekali Jawaban yang benar ada 4 = baik Jawaban yang benar ada 3 = cukup

Jawaban yang benar kurang dari 3 = kurang

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan baik, anda dapat meneruskan dengan topik selanjutnya. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda kurang, Anda harus mengulangi, terutama yang belum Anda kuasai.

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 13

1) D

2) D

3) D

4) C

5) D

T es Formatif 14

1) C

2) D

3) D

4) A

5) C

BAB MANAJEMEN RANTAI PASOKAN ( SUPLLY CHAIN MANAGEMENT) DAN E-COMMERCE

Oleh: Nurhidayati Dwiningsih, SE, MM

PENDAHULUAN

elihat gelagat kurang menguntungkan, pasukan keamanan yang semula hanya berjumlah dua peleton ditambah satu peleton. Pertandingan itu sendiri berakhir 3-0 untuk kemenangan anak-

anak Semarang, lewat gol Agung Prasetyo pada menit ke-64, Johan Angga (67), dan ditutup oleh Iwan empat menit menjelang bubaran.

Melihat gelagat kurang menguntungkan, pasukan keamanan yang semula hanya berjumlah dua peleton ditambah satu peleton. Pertandingan itu sendiri berakhir 3-0 untuk kemenangan anak-anak Semarang, lewat gol Agung Prasetyo pada menit ke-64, Johan Angga (67), dan ditutup oleh Iwan empat menit menjelang bubaran.

Melihat gelagat kurang menguntungkan, pasukan keamanan yang semula hanya berjumlah dua peleton ditambah satu peleton. Pertandingan itu sendiri berakhir 3-0 untuk kemenangan anak-anak Semarang, lewat gol Agung Prasetyo pada menit ke-64, Johan Angga (67), dan ditutup oleh Iwan empat menit menjelang bubaran.

Modul ini akan membahas mengenai konsep Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management) dan E-Commerce yang akan dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan belajar, yang terdiria atas:

1) Topik kelimabelas yang akan membahas konsep Supply Chain Management

2) Topik keenambelas yang akan membahas tentang E-commerce

Dengan mempelajari modul ini dengan baik dan benar, diharapkan Anda dapat memahami konsep manajemen rantai pasokan dan konsep E-commerce beserta prosedurnya.

Setelah mempelajari modul ini diharapkan anda dapat:

a. Memahami dan mengerti pentingnya Strategi Manajemen Rantai Pasokan.

b. Memahami dan mengerti Isu global tentang Supply Chain Management.

c. Memahami dan mengerti Pentingnya konsep Pembelian (Purchasing)

d. Memahami dan mengerti konsep Supply Chain Economics

e. Memahami dan mengerti berbagai strategi dalam rantai pasokan.

f. Memahami dan mengerti bagaimana mengelola rantai pasokan.

g. Memahami dan mengerti bagaimana melakukan pemilihan vendor.

h. Memahami dan mengerti konsep Material Management

i. Memahami dan mengerti tentang Internet j. Memahami dan mengerti konsep Elektronik Komersial k. Memahami dan mengerti dampak internet terhadap Desain Produk. l. Mengerti dan memahami konsep E-Procuremet m. Mengerti dan memahami Inventory Tracking n. Menegerti dan memahami Inventory Reduction o. Menegrti dan memahami Perbaikan Penjadwalan dan Logistik.

TOPIK 15

Pengelolaan Rantai Pasokan (SCM = Supply Chain Management)

A. PENTINGNYA STRATEGI SCM

Supply Chain Management berkaitan dengan siklus yang lengkap dari bahan mentah dari para supplier, ke kegiatan operasional di perusahaan, berlanjut ke ditribusi sampai kepada konsumen. Hal penting yang menjadi dasar pemikiran pada konsep ini adalah focus peda pengurangan kesia-siaan dan mengoptimalkan nilai pada rantai pasokan yang berkaitan.

1. Supply Chain Management ?

Merupakan pengelolaan berbagai kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah, dilanjutkan kegiatan transformasi sehingga menjadi produk dalam proses, kemudian menjadi produk jadi dan diteruskan dengan pengiriman kepada konsumen melalui sistim distribusi. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan mencakup pembelian secar tradisional dan berbagai kegiatan penting lainnya yang berhubungan dengan supplier dan distributor. Oleh karena itu Supply Chain Management antara lain meliputi penetapan:

a. Pengangkutan.

b. pembayaran secara tunai atau kredit (proses transfer)

c. supplier

d. distributor dan pihak yang membantu transaksi seperti Bank

e. Hutang maupun piutang

f. pergudangan f. pergudangan

2. Suplly chain membantu Strategy Bisnis

Bagaimana keputusan mengenai rantai pasokan berdampak pada strategi akan ditunjukkan pada table berikut: Tabel 8.15.1. Dampak keputusan Rantai Pasokan terhadap Strategi Bisnis

Strategi Strategi Strategi Diferensiasi

Respon Tujuan Supplier Penelitian market Menawarkan

Biaya Rendah

Respon cepal share, join dalam produk dengan untuk mengubah mengembangkan

biaya serendah persyaratan dan produk dan mungkin

permintaan agar pilihan-pilihan

stockout minimal Kriteria Pokok Mengutamakan

Mengutamakan dalam Memilih ketrampilan

Mengutamakan

pemilihan mengembangkan

pemilihan biaya

kapasitas, produk

kecepatan dan fleksibilitas

Karakteristik Proses modular Memanfaatkan Investasi dlm ke- proses

yang mengarah rata-rata lebihan kapasitas pada mass penggunaan yang dan proses yang customization

fleksibel Karakteristik

tinggi

Mengembangkan Persediaan

Minimisasi

Minimisasi

persediaan dalam persediaan sistim responsive, rantai untuk melalui rantai dengan posisi menghindari

buffer stock untuk keusangan

yang irit

meyakinkan penawaran

Karakteristik Investasi agresif Lead time yang Investasi agresif Lead Time

untuk mengurangi pendek selama untuk mengurangi pengembangan

mungkin asalkan lead time produksi lead time

tidak meningkatkan biaya

Karakteristi Gunakan Modular Memaksimalkan Menggunakan Disain

design untuk kinerja serta disain produk Produk

menunda selama memi- nimalkan yang mengarah mungkin

pada set up time difesrensiasi

biaya

rendah dan produksi cepat

Sumber : Harvard Business Review (Maret-April 1997, 105)

3. Isu global tentang Supply Chain

Pada waktu perusahaan sudah masuk dalam pasar global, maka perluasan rantai pasokan yang dimiliki menjadi suatu tantangan strategis.

Agar supaya rencana strategi tentang manajemen rantai pasokan menjadi sukses, maka seharusnya:

a. fleksibel dalam arti cukup reaktif terhadap perubahan yang ada baik dari ketrersediaan komponen, distribusi, jalur pengiriman, aturan impor dan nilai tukar.

b. Dapat menggunakan teknologi mutahir untuk menjadwal dan mengelola pengiriman komponen dan produk akhir.

c. Menetapkan staff yang mempunyai keahlian secara local mengenai cara menyikapi peraturan, perdagangan, pengangkutan, penanganan konsumen dan isu politik.

B. PENTINGNYA PEMBELIAN (PURCHASING)

Pembelian memberikan peluang besar pengurangan biaya dan peningkatan marjin kontribusi, maka strategi pembelian yang efektif merupakan sesuatu yang vital dalam konsep Supply Chain Management karena porsi terbesar dari pendapatan digunakan untuk melakukan pembelian. Kebutuhan akan strategi pembelian dan penerapan strategi itu mengarah kepada dibentuknya fungsi pembelian.

1. Tujuan Fungsi Pembelian

Pembelian berarti perolehan barang dan jasa, tujuan kegiatan pembelian adalah:

a. Membantu mengidentifisikasi produk barang dan jasa yang dapat diperoleh secara eksternal.

b. Mengembangkan, mengevaluasi dan menentukan supplier, harga dan pengiriman yang terbaik bagi produk barang dan jasa tersebut.

2. Fokus Pembelian

Pembelian terjadi di lingkungan operasi produk barang maupun jasa.

a. Dalam lingkungan operasi produk barang, fungsi pembelian biasanya dikelola oleh agen pembelian yang secara formal memegang wewenagn untuk melaksanakan kontrak atas nama perusahaan. Di perusahaan besar, agen pembelian ini dapat juga merupakan staf yang juga pembeli dan ekspenditur. Pembeli mewakili perusahaan yang bersangkutan, menjalankan semua kegiatan departemen pembelian kecuali penanda tanganan kontrak. Ekspeditur membantu pembeli dalam menindaklanjuti pembelian agar dapat dipastikan bahwa pengiriman tepat waktu. Di perusahaan manufaktur, fungsi pembelian didukung engineering drawing dan spesifikasi dari produk-produk yang dibuat, dokumen- a. Dalam lingkungan operasi produk barang, fungsi pembelian biasanya dikelola oleh agen pembelian yang secara formal memegang wewenagn untuk melaksanakan kontrak atas nama perusahaan. Di perusahaan besar, agen pembelian ini dapat juga merupakan staf yang juga pembeli dan ekspenditur. Pembeli mewakili perusahaan yang bersangkutan, menjalankan semua kegiatan departemen pembelian kecuali penanda tanganan kontrak. Ekspeditur membantu pembeli dalam menindaklanjuti pembelian agar dapat dipastikan bahwa pengiriman tepat waktu. Di perusahaan manufaktur, fungsi pembelian didukung engineering drawing dan spesifikasi dari produk-produk yang dibuat, dokumen-

b. Dalam lingkungan jasa, peranan pembelian agak tidak begitu penting karena produk utamanya merupakan produk intelektual, contoh yang dapat dikemukakan misalnya di organisasi hukum maupun kesehatan, item utama yang diperoleh adalah fasilitas kantor, perabotan dan peralatan, mobil serta perlengkapan.

C. SUPPLY CHAIN ECONOMICS

Pedagang besar maupun eceran membeli semua yang akan dijual, tetapi tidak demikian halnya untuk perusahaan manufaktur, karena banyak input yang diperlukan perusahaan untuk menghasilkan output. Oleh karena itu agar operasional berjalan secara efektif dan efisien maka adakalanya dihadapkan pada keputusan untuk membuat atau membeli serta konsep Outsourcing

1. Keputusan Membuat atau Membeli 1

Adapun berbagai pertimbangan yang ada dalam keputusan tersebut diantaranya dijabarkan pada tabel berikut:

Tabel 15.1 Pertimbangan-Pertimbangan dalam Keputusan Membuat Atau Membeli

Alasan Untuk Membuat Alasan Untuk Membeli

1. Biaya produksi yang lebih rendah.

1. Biaya perolehan lebih rendah

2. Pemasok kurang cocok.

2. Menjaga komitmen pemasok

3. Memastikan pemasok yang

3. Mendapatkan keahlian tehnis memadai

dan manajemen 4.Pemanfaatan tenaga kerja berlebih

4. Kapasitas tidak memadai

5. Memperoleh kualitas yang

5. Mengurangi biaya persediaan diinginkan

6.Memastikan ada sumber daya

6. Menghilangkan kolusi pemasok

alternatif

7. Memperoleh item yang unik

7. Kapasitas di perusahaan tidak

8. Mempertahankan bakat yang ada

cukup

9. Menjaga rancangan dan kualitas

8. Pertukaran

9. Item terlindungi karena hak 10.Mempertahankan dan mening-

yang memadai

paten

katkan ukuran perusahaan.

10. Membebaskan manajemen menangani bisnis utama

Sumber : Heizer (2004; 417)

2. Outsourcing

Adalah memindahkan aktifitas perusahaan yang dimiliki dalam konsep tradisional kepada supplier eksternal. Outsourcing merupakan tren yang kontinyu yang mengarah pada efisiensi melalui konsep spesialisasi sehingga perusahaan dapat berkonsentrasi pada core competencies yang dimiliki. Dengan outsourcing tidak ada tangible product dan transfer. Perusahaan kontraktor biasanya menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyempurnakan aktifitasnya. Sumber daya ditransfer ke perusahaan pemasok yang meliputi: fasilitas, orang dan peralatan. Pada saat sekarang, Adalah memindahkan aktifitas perusahaan yang dimiliki dalam konsep tradisional kepada supplier eksternal. Outsourcing merupakan tren yang kontinyu yang mengarah pada efisiensi melalui konsep spesialisasi sehingga perusahaan dapat berkonsentrasi pada core competencies yang dimiliki. Dengan outsourcing tidak ada tangible product dan transfer. Perusahaan kontraktor biasanya menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyempurnakan aktifitasnya. Sumber daya ditransfer ke perusahaan pemasok yang meliputi: fasilitas, orang dan peralatan. Pada saat sekarang,

D. STRATEGI RANTAI PASOKAN

Terdapat lima strategi yang dapat dipilih perusahaan untuk melakukan pembelian kepada supplier yaitu adalah sebagai berikut:

1. Banyak Pemasok (Many Supplier)

Strategi ini memainkan antara pemasok yang satu dengan pemasok yang lainnya dan membebankan pemasok untuk memenuhi permintaan pembeli. Para pemasok saling bersaing secara agresif. Meskipun banyak pendekatan negosiasi yang digunakan dalam strategi ini, tetapi hubungan jangka panjang bukan menjadi tujuan. Dalam pendekatan ini, tanggung jawab dibebankan pada pemasok untuk mempertahankan teknologi, keahlian, kemampuan ramalan, biaya, kualitas dan pengiriman.

2. Sedikit Pemasok (Few Supplier)

Dalam strategi ini, perusahaan mengadakan hubungan jangka panjang dengan para pemasok yang komit. Karena dengan cara ini, pemasok cenderung lebih memahami sasaran-sasaran luas dari perusahaan dan konsumen akhir. Penggunaan hanya beberapa pemasok dapat menciptakan nilai dengan memungkinkan pemasok mempunyai skala ekonomis dan kurva belajar yang menghasilkan biaya transaksi dan biaya produksi yang lebih rendah.

Dengan sedikit pemasok maka biaya mengganti partner besar, sehingga pemasok dan pembeli menghadapi resiko akan menjadi tawanan yang lainnya. Kinerja pemasok yang buruk merupakan salah satu resiko yang dihadapi Dengan sedikit pemasok maka biaya mengganti partner besar, sehingga pemasok dan pembeli menghadapi resiko akan menjadi tawanan yang lainnya. Kinerja pemasok yang buruk merupakan salah satu resiko yang dihadapi

3. Vertical Integration

Artinya pengembangan kemampuan memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli, atau dengan benar-benar membeli pemasok atau distributor. Integrasi vertical dapat berupa:

a. Integrasi ke belakang (Backward Integration) berarti penguasaan kepada sumber daya, misalnya Perusahaan Mobil mengakuisisi Pabrik Baja.

b. Integrasi kedepan (Forward Integration) berarti penguasaan kepada konsumennya, misalnya Perusahaan Mobil mengakuisisi Dealer yang semula sebagai distributornya.

4. Kairetsu Network .

Kebanyakan perusahaan manufaktur mengambil jalan tengah antara membeli dari sedikit pemasok dan integrasi vertical dengan cara misalnya mendukung secara financial pemasok melalui kepemilikan atau pinjaman. Pemasok kemudian menjadi bagian dari koalisi perusahaan yang lebih dikenal dengan kairetsu. Keanggotaannya dalam hubungan jangka panjang oleh sebab itu diharapkan dapat berfungsi sebagai mitra, menularkan keahlian tehnis dan kualitas produksi yang stabil kepada perusahaan manufaktur. Para anggota kairetsu dapat beroperasi sebagai subkontraktor rantai dari pemasok yang lebih kecil.

5. Perusahaan Maya (Virtual Company)

Perusahan Maya mengandalkan berbagai hubungan pemasok untuk memberikan pelayanan pada saat diperlukan. Perusahaan maya mempunyai batasan organisasi yang tidak tetap dan bergerak sehingga memungkinkan Perusahan Maya mengandalkan berbagai hubungan pemasok untuk memberikan pelayanan pada saat diperlukan. Perusahaan maya mempunyai batasan organisasi yang tidak tetap dan bergerak sehingga memungkinkan

Keuntungan yang bisa diperoleh diantaranya adalah: keahlian manajemen yang terspesialisasi, investasi modal yang renadh, fleksibilitas dan kecepatan. Hasil yang diharapkan adalah efisiensi.

E. MENGELOLA RANTAI PASOKAN

Sebagai manajer yang mengarah pada integrasi rantai pasokan, efisiensi menjadi suatu substansi yang memungkinkan. Siklus material yang berasal dari pemasok, ke produksi, ke pergudangan, ke distribusi, ke konsumen, merupakan penempatan yang berbeda-beda dan seringkali berhubungan dengan organisasi yang independen. Oleh karena itu agar semuanya dapat berhasil dimulai dengan memperhatikan tiga hal yaitu:

1. Mutual Aggrement on Goal, yang berarti suatu integrasi rantai pasokan mensyaratkan lebih dari kesepakatan dalam kontrak hubungan jual beli, tetapi patner harus diapresiasikan tidak hanya dalam uang tetapi pada rantai pasokan sampai dengan konsumen akhir. Hal ini dapat terwujud apabila adanya pengertian tentang misi, strategi, dan tujuan dari organisasi yang berpartisipasi. Integrasi rantai pasokan adalah sesuatu yang menambah nilai tambah ekonomi dan memaksimalkan total konten produk.

2. Trust, yang merupakan hal kritis bagi efektifitas dan efisiensi rantai pasokan. Anggota dari rantai pasokan harus masuk kedalam hubungan yang membagi informasi dalam rangka membangun kepercayaan. Hubungan diantara pemasok akan 2. Trust, yang merupakan hal kritis bagi efektifitas dan efisiensi rantai pasokan. Anggota dari rantai pasokan harus masuk kedalam hubungan yang membagi informasi dalam rangka membangun kepercayaan. Hubungan diantara pemasok akan

3. Compatible Organizational Cultures, akan menjadikan hubungan yang positif diantara pembelian dan penawaran apabila hal tersebut terjadi, dan akan menjadi keunggulan riel dalam pembuatan rantai pasokan.

1. Berbagai Isu dalam Integrasi Rantai Pasokan

Ada tiga isu yang terkait dengan pengembangan efisiensi, integrasi rantai pasokan yaitu:

a. Local Optimization Anggota rantai pasokan akan memfokuskan pada maksimisasi keuntungan local atau minimisasai biaya yang didasarkan pada pengetahuan yang terbatas.

b. Incentives Insentif mendorong munculnya perdagangan didalam rantai penjualan yang sebelumnya tidak terjadi. Hal ini menimbulkan fluktuasi yang pada akhirnya menjadikan kemahalan bagi semua anggota. Wujud insentif berupa insentif penjualan, potongan kuantitas, kuota dan promosi.

c. Large lots Dalam hal ini seringkali terjadi bias yang mengarah pada large lots karena cenderung mengurangi biaya per unit. Disatu sisi jika pengiriman dalam jumlah yang banyak misalnya ukuran truk penuh akan mengurangi biaya per unit, tetapi tidak merefleksikan nilai penjualan sebenarnya.

Ketiga isu tersebut biasanya memberikan kontribusi munculnya distorsi informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam rantai pasokan. Oleh karena itu diperlukan sistem yang didasarkan pada Ketiga isu tersebut biasanya memberikan kontribusi munculnya distorsi informasi tentang apa yang sebenarnya terjadi dalam rantai pasokan. Oleh karena itu diperlukan sistem yang didasarkan pada

2. Opportunity dalam suatu Rantai Pasokan yang terintegrasi

Kesempatan agar pengelolaan efektif terjadi dalam rantai pasokan mengikuti 10 item yaitu:

a. Accurate “pull” data, yang dapat dilakukan dengan melalui sharing: - POS (Point Of Sales) informasi, sehingga tiap anggota rantai dapat menjadwalkan secara efektif. - CAO (Computer-Assisted Ordering). Dengan menggunakan keduanya maka pengumpulan data dan kemudian menyesuaikan dengan: factor pasar, persediaan, order yang ada, serta mengirimkannya kepada supplier yang bertanggung jawab menjaga persediaan barang akhir.

b. Lot Size Reduction, ini dilakukan oleh manajemen yang agresif dengan cara: - Mengembangkan pengiriman yang ekonomis .

- Memberikan diskon yang didasarkan total volume tahunan daripada ukuran pengiriman individual. - Mengurangi biaya order melalui teknik order yang ada dan variasi bentuk pembelian elektronik.

c. Single Stage Control of Replenishment, berarti Bertanggung jawab secara tetap untuk memonitor dan mengelola inventory untuk pengecer. Pendekatan ini mengarah pada distorsi informasi dan peramalan multiple yang menciptakan bullwhip effect.

d. Vendor Managed Inventory, berarti supplier menjaga material bagi pembeli, seringkali mengirimkan langsung ke pembeli menggunakan departemen.

e. Postponement, berarti menunda modifikasi atau customization produk selama mungkin dalam proses produksi.

f. Channel Assembly, yaitu menunda perakitan akhir suatu produk sehingga jalur distribusi dapat dipasang.

g. Drop Shipping and Special Packaging, Drop Shipping berarti pengiriman langsung dari supplier ke konsumen akhir berarti hemat waktu dan biaya pengiriman kembali. Selain itu biasanya disertai pengemasan yang khusus sesuai kebutuhan konsumen.

h. Blanket Order, merupakan komitmen pembelian jangka panjang kepada supplier untuk item yang dapat dikirim dalam jangka pendek, artinya ordernya kosong, diisi sesuai kebutuhan saja.

i. Standardization, yaitu pengurangan jumlah variasi material dan komponen sebagai bantuan mengurangi biaya. j. EDI (Electronic Data Interchange) adalah standardisasi format transmisi data untuk komunikasi komputerisasi diantara organisasi. Perluasan EDI adalah ASN (Advanced Shipping Notice) yang mana notis pengiriman dikirim secara langsung dari vendor ke pembeli.

F. PEMILIHAN VENDOR

Suatu perusahaan mungkin memiliki kemampuan di semua bidang manajemen, walaupun demikian fungsi operasi memerlukan adanya hubungan dengan vendor yang sempurna. Agar hubungan tersebut efektif maka perlu dilakukan tiga proses yaitu:

1. Evaluasi Penjual

Tahap ini mencakup kegiatan pencarian penjual potensial dan penentuan kemungkinan penjual tersebut menjadi pemasok yang baik. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai variabel atau factor yang dipertimbangakan untuk memilih penjual, yang mana tiap variabel diberi bobot tergantung pada kebutuhan organisasi. Kemudian menentukan beberapa alternative untuk diberi penilaian , setelah dianalisa maka bisa menentukan mana yang dipilih.

2. Pengembangan Penjual

Apabila perusahaan sudah memastikan akan menggunakan jasa penjual tertentu, maka cara agar pemasok dapat diintegrasikan ke dalam system yang berlaku adalah dengan memastikan bahwa penjual menghargai kebutuhan akan mutu, dan kebijakan perolehan bahan baku. Pengembangan dimulai dari pelatihan sampai membantu rekayasa dan produksi juga format transfer informasi elektronik.

3. Negosiasi

Strategi Negosiasi terdiri dari tiga jenis yaitu:

a. Model harga berdasarkan biaya (Cost Based price model), yang mengharuskan pemasok terbuka kepada pembeli.

b. Model berdasarkan harga pasar (market Based price model), harga didasarkan pada publikasi atau indeks.

c. Perebutan tender (competitive bidding),terjadi pada kasus dimana pemasok tidak bersedia membahas biaya dan tidak ada pasar yang mendekati sempurna.

G. INTERNET PURCHASHING

Kadang-kadang disebut sebagai e-procurement yaitu order dilakukan melalui komunikasi atau menyetujui catalog vendor yang didapat melalui Kadang-kadang disebut sebagai e-procurement yaitu order dilakukan melalui komunikasi atau menyetujui catalog vendor yang didapat melalui

H. MATERIAL MANAGEMENT

Adala suatu pendekatan yang mencari efisiensi operasi melalui integrasi semua perolehan material, pergerakan dan aktifitas penyimpanan. Potensi adanya keunggulan kompetitif adalah karena terjadi pengurangan biaya, dan peningkatan pelayanan konsumen.

1. Sistem Distribusi

Dalam hal penyampaian produk terutama barang, kegiatan distribusi menggunakan moda transportasi diantaranya:

a. Truk, kelebihan menggunakan truk adalah pada fleksibilitas, sehingga perusahaan yang telah menerapkan konsep JIT (Just In Time) makin menerapkan penggunaan moda transportasi ini untuk urusan distribusi.

b. Kereta Api, kelebihannya adalah karena moda transportasi ini mempunyai jalan sendiri sehingga waktu atau jadwalnya lebih tepat daripada truk, akan tetapi dengan tumbuhnya konsep JIT, maka kereta api telah dianggap merugikan karena proses produksi dalam ukuran batch kecil mengharuskan pengiriman yang berkala dan dalam jumlah sedikit.

c. Pesawat Udara, dengan perkembangan pergerakan nasional dan

internasional maka moda transportasi ini dapat diandalkan dan cepat. Didukung pula berminculannya perusahaan pengangkutan seperti Fedex, UPS dan Purolator.

d. Kapal laut, merupakan salah satu sarana transportasi tertua di dunia. Sistem distribusi dengan menggunakan moda transportasi ini penting apabila biaya pengangkutan lebih penting daripada kecepatan.

e. Pipa, merupakan bentuk transportasi yang penting untuk cairan seperti minyak maupun gas serta bahan kimia lainnya.

2. Alternatif biaya pengiriman

Semakin lama produk ada dalam transit akan semakin banyak uang yang harus diinvestasikan. Tetapi pengiriman yang lebih cepat biasanya lebih mahal daripada pengiriman yang lambat. Oleh Karen aitu perlu dipertimbangkan alternative biaya pengiriman agar tujuan efktifitas dan efisiensi tercapai.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda mengerjakan latihan berikut ini !

1) Apa yang dimaksud denagn Supply Chain Management?

2) Sebutkan berbagai isu global tentang SCM.

3) Apa yang dimaksudkan dengan tujuan fungsi pembelian?

4) Sebutkan berbagai teknik pembelian.

5) Jelaskan berbagai pertimbangan untuk membuat keputusan Make or Buy.

6) Sebutkan dan jelaskan berbagai Strategi Rantai Pasokan.

7) Jelaskan berbagai hal yang harus diperhatikan dalam mengelola Rantai Pasokan.

8) Sebutkan dan jelaskan berbagai isu tentang integrasi rantai pasokan.

9) Jelaskan apa saja langkah dalam melakukan pemilihan vendor.

10) Jelaskan tentang konsep Material Manajemen, apa yang harus diperhatikan ?

RANGKUMAN

Silakan diisi sendiri Melihat gelagat kurang menguntungkan, pasukan

keamanan yang semula hanya berjumlah dua peleton ditambah satu peleton. Pertandingan itu sendiri berakhir 3-0 untuk kemenangan anak-anak Semarang,

TES FORMATIF 1

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan !

1) Berikut ini mana yang benar

A. Saturday

B. Dua

C. Tiga

D. Empat

2) Berikut ini mana yang benar

A. Saturday

B. Dua

C. Tiga

D. Empat

3) Berikut ini mana yang benar

A. Saturday

B. Dua

C. Tiga

D. Empat

4) Berikut ini mana yang benar

A. Saturday

B. Dua

C. Tiga

D. Empat

5) Berikut ini mana yang benar

A. Saturday

B. Dua

C. Tiga

D. Empat

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 1 yang terdapat di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar 1.

Rumus

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat penguasaan = x 100 %

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 % - 100 % = baik sekali

80 % - 89 % = baik

70 % - 79 % = sedang < 70 % = baik sekali

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 2. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 1, terutama yang belum Anda kuasai.

TOPIK 16

E-commerce dan Manajemen Operasional

A. INTERNET

Adalah jaringan computer internasional yang menghubungkan orang dan organisasi diseluruh dunia. Dengan ditemukannya internet yang merupakan hasil kemajuan yang sangat pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi, maka kegiatan operasional antar perusahaan tidak terbatas pada satu tempat saja.

Dengan menggunakan internet maka pemikiran bisnis tentang pengiriman nilai ke konsumennya, interaksi dengan supplier dan juga mengelola tenaga kerjanya dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.

Oleh karena itu pada era sekarang ini banyak perusahaan yang telah memanfaatkan jasa pelayanan internet untuk menunjang kegiatan bisnisnya, demikian pula dalam manajemen operasional di perusahaan.

B. ELEKTRONIK KOMERSIAL

Bisa disingkat menjadi E-commerce, yaitu menggunakan jaringan computer, terutama internet untuk melakukan transaksi jual beli produk baik berupa barang maupun jasa serta informasi.

Hasil dari e-commerce berupa jangkauan operasional yang meluas maupun pelayanan biaya elektronik yang murah, karena melalui e-commerce maka informasi diantara kegiatan bisnis dan teknologi dapat cepat berkembang.

1. E-COMMERCE

Dalam terminology e-commerce yang popular, transaksi yang dialakukan didasarkan pada beberapa jenis yaitu:

1) Business-to-business (B2B) yang biasanya diterapkan pada transaksi

bisnis, organisasi nirlaba atau pemerintah.

2) Business-to-consumer (B2C) berupa transaksi e-commerce dimana

pembelinya adalah individu.

3) Consumer-to-consumer (C2C) disisni konsumen menjual secara langsung ke orang lain sebagai konsumen individu melalui periklanan elektronik atau auction site (lewat agen)

4) Consumer-to-business (C2B) Dalam kategori ini individu menjual

barang dan jasa ke perusahaan.

2. Manfaat dan keterbatasan E-commerce

Melakukan transaksi menggunakan cara elektroonik memberikan beberapa manfaat diantaranta adalah sebagi berikut:

1. Biaya informasi lebih murah

2. akses 24 jam

3. kesempatan perluasan terbuka

4. menurunkan biaya penciptaan, proses, distribusi, penyimpanan.

5. mengurangi biaya komunikasi.

6. Memperkaya komunikasi daripada secara tradisional

7. pengiriman secara digital untuk produk seperti gambar, dokumen,software.

8. meningkatkan fleksibilitas lokasi. Akan tetapi ada bebrapa keterbatasan yaitu antara lain:

1. Kurangnya keamanan, reliabilitas, dan standarisasi

2. kurang prvacy

3. tidak cukupluas dalam arti transaksi masih lamban

4. integrasi dengan software maka perlu data base yang merupakan tantangan

5. kurang adanya kepercayaan karena integritas tidak terjamin.

C. DAMPAK TERHADAP DESAIN PRODUK

Dampak yang paling besar dengan adanya internet maka akan memperpendek daur hidup suatu product sehingga memaksa persaingan berdasarkan waktu (seperti yang telah dibahas pada topic desain produk).

Manajer operasi harus melakukan akselerasi dengan cara mengelola data produk melalui internet. Komunikasi dan kolaborasi baru dengan cara menggunakan alat engineering yang labih canggih dan konfigurasi manajemen untuk memperluas rantai pasokan. Akurasi data supplier, subkontrak dan partner yang stratejik menjadi lebih penting di era globalisasi. Kompleksitas dalam mengelola pengembangan produk dan meningkatkan definisi produk sebagai tanggung jawab disain bergeser dari sentralisasi kearah pengembangan tim. E-commerce dengan cepat mentransfer spesifikasi, gambar 3 dimensi kolaborasi yang cepat, serta memeprmudah tugas.

Banyak perusahaan telah memanfaatkan internet untuk mengembangkan disain produknya, contohnya adalagh General Motor yang telah menerapkan system on-line dengan supliernya secara realtime.

Jadi secara singkat, dampaknya terkhadap desain produk adalah pada:

1. Shorter PLC

2. Penurunan Deviation Cost

3. Sharing Data dengan supplier dan Partner Strategic

D. E-PROCUREMET

Merupakan pembelian dan mengkomunikasikan pesanan yang dilakukan melaui internet atau menyetujui catalog dari vendor secara on-line.

1. On line Catalogs

Adalah presentase elektronik tentang produk yang biasanya digambarkan secara tradisional dalam catalog berbentuk kertas. Versi yang digunakan adalah:

a. diberikan oleh vendor

b. dikembangkan oleh intermediary

c. diberiakan oleh pembeli

2. RFQs and Bid Packaging

Biaya untuk mengadakan perjanjian mengenai kuota sangatlah esensial, maka konsekuansinya e-commerce memberikan kepada yang lain area untuk perbaikan. Hal ini telah banyak dilakukan oleh perusahaan diantaranya pada General Electric, memberikan perluasan aspek proses procurement dalam bentuk database.

3. Internet Outsourcing

Merupakan pemindahan aktifitas organisasi yang tadiinya secara tradisional merupakan urusan internal kemudian ditawarkan melalui internet. Aktifitas yang ditransfer misalnya aktifitas rekrutmen tenaga kerja.

4. Online Auction

Biasanya lazim dilakukan untuk B2B karena hambatan masuk yang sedikit dan menstimulasi menungkatkan jumlah konsumen potensial. Akan tetapi keberhasilannya ditentukan oleh bagaimana menemukan dan membangun kepercayaan dari pembeli potensial.

E. INVENTORY TRACKING

Dalam melakukan pengemasan paket untuk pengiriman dokumen, maka banyak perusahaan jasa pengiriman seperti FedEx memanfaatkan teknologi E- Dalam melakukan pengemasan paket untuk pengiriman dokumen, maka banyak perusahaan jasa pengiriman seperti FedEx memanfaatkan teknologi E-

F. INVENTORY REDUCTION

Kemajuan komputerisasi juga berdampak pada pengurangan persediaan, karena penggudangan bukan dilakukan oleh produsen tetapi oleh vendor logistic, sehingga disebut warehousing for E-commerce.

Disamping itu pelaksanaan system JIT (Just In Time) akan dapat dilakukan melalui e-commerce.

G. PERBAIKAN PENJADWALAN DAN LOGISTIK

Dampak lain denganpenggunaan internet juga pada penjadwalan yang menjadi lebih terstruktur dan cepat. Demikian pula biaya logistic menjadi berkurang karena rata-rata penggunaan kapasitas cenderung efisien.

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, silakan anda mengerjakan latihan berikut ini !

1) Jelaskan apa yang dimaksud dengan Internet ?

2) Jelaskan apa yang dimaksud dengan Elektronik Komersial.

3) Apa yang dimaksud dengan E-commerce ?

4) Apa yang dimaksud dengan E-business ?

5) Sebutkan dan jelaskan berbagai dampak teknologi terhadap desain produk.

6) Apa yang dimaksud dengan E-procurement ?

7) Jelaskan tentang konsep Inventory Tracking

8) Jelaskan terntang Inventory Reduction.

9) Bagaimana cara perbaikan penjadwalan dan logistic

RANGKUMAN

Revolusi computer dengan ditemukannya internet memberikan dampak luar biasa dalam kegiatan bisnis. Sehingga pencapaian efisiensi dapat

dilakukan. Pengurangan biaya dapat terjadi dalam proses transaksi, efisiensi

pembelian, pengurangan persediaan , penjadwalan dan logistic.

TES FORMATIF 2

Pilih salah satu jawaban yang paling tepat dari beberapa alternatif jawaban yang disediakan !

1) Berikut ini mana yang benar

A. Saturday

B. Dua

C. Tiga

D. Empat

2) Berikut ini mana yang benar

A. Saturday

B. Dua

C. Tiga

D. Empat

3) Berikut ini mana yang benar

A. Saturday

B. Dua

C. Tiga

D. Empat

4) Berikut ini mana yang benar

A. Saturday

B. Dua

C. Tiga

D. Empat

5) Berikut ini mana yang benar

A. Saturday

B. Dua

C. Tiga

D. Empat

Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif 2 yang terdapat di bagian akhir modul ini, dan hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda dalam materi Kegiatan Belajar 2.

Rumus

Jumlah jawaban Anda yang benar

Tingkat penguasaan = x 100 %

Arti tingkat penguasaan yang Anda capai:

90 % - 100 % = baik sekali

80 % - 89 % = baik

70 % - 79 % = sedang < 70 % = baik sekali

Kalau Anda mencapai tingkat penguasaan 80 % ke atas, anda dapat meneruskan dengan Kegiatan Belajar 3. Bagus! Tetapi kalau nilai Anda di bawah 80 %, Anda harus mengulangi Kegiatan Belajar 2, terutama yang belum Anda kuasai.

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF

Kunci Jawaban Tes Formatif

Tes Formatif 15

1) A

2) B

3) A

4) A

5) A

T es Formatif 16

1) A

2) B

3) A

4) A

5) A

BAB

MANAJEMEN PERSEDIAAN

Oleh : Nurhidayati Dwiningsih, SE, MM

PENDAHULUAN

Anamejem persediaan merupakan suatu cara mengendalikan persediaan agar dapat melakukan pemesanan yang tepat yaitu dengan biaya yang optimal. Olek karena itu konsep mengelola sangat penting diterapkan