KEPEGAWAIAN DAERAH Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004

PUSAT HUKUM DAN HUMAS SJDI HUKUM Pasal 128 1 Susunan organisasi perangkat daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 ayat 1 dan ayat 2 ditetapkan dalam Perda dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu dan berpedoman pada Peraturan Pemerintah. 2 Pengendalian organisasi perangkat daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan oleh Pemerintah untuk provinsi dan oleh Gubernur untuk kabupatenkota dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah. 3 Formasi dan persyaratan jabatan perangkat daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 ayat 1 dan ayat 2 ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah.

BAB V KEPEGAWAIAN DAERAH

Pasal 129 1 Pemerintah melaksanakan pembinaan manajemen pegawai negeri sipil daerah dalam satu kesatuan penyelenggaraan manajemen pegawai negeri sipil secara nasional. 2 Manajemen pegawai negeri sipil daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi penetapan formasi, pengadaan, pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, penetapan pensiun, gaji, tunjangan, kesejahteraan, hak dan kewajiban kedudukan hukum, pengembangan kompetensi, dan pengendalian jumlah. Pasal 130 1 Pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian dari dan dalam jabatan eselon II pada pemerintah daerah provinsi ditetapkan oleh Gubernur. 2 Pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian dari dan dalam jabatan eselon II pada pemerintah daerah kabupatenkota ditetapkan oleh BupatiWalikota setelah berkonsultasi kepada Gubernur. Pasal 131 1 Perpindahan pegawai negeri sipil antar kabupatenkota dalam satu provinsi ditetapkan oleh Gubernur setelah memperoleh pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara. 2 Perpindahan pegawai negeri sipil antar kabupatenkota antar provinsi, dan antar provinsi ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setelah memperoleh pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara. 3 Perpindahan pegawai negeri sipil provinsikabupatenkota ke departemenlembaga pemerintah non departemen atau sebaliknya, ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setelah memperoleh pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara. Pasal 132 Penetapan formasi pegawai negeri sipil daerah provinsi kabupatenkota setiap tahun anggaran dilaksanakan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara atas usul Gubernur. Pasal 133 Pengembangan karir pegawai negeri sipil daerah mempertimbangkan integritas dan moralitas, pendidikan dan pelatihan, pangkat, mutasi jabatan, mutasi antar daerah, dan kompetensi. Pasal 134 1 Gaji dan tunjangan pegawai negeri sipil daerah dibebankan pada APBD yang bersumber dari alokasi dasar dalam dana alokasi umum. 2 Penghitungan dan penyesuaian besaran alokasi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 1 akibat pengangkatan, pemberhentian, dan pemindahan pegawai negeri sipil daerah dilaksanakan setiap tahun. PUSAT HUKUM DAN HUMAS SJDI HUKUM 3 Penghitungan alokasi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 diatur dalam Undang-Undang tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintahan Daerah. 4 Pemerintah melakukan pemutakhiran data pengangkatan, pemberhentian, dan pemindahan pegawai negeri sipil daerah untuk penghitungan dan penyesuaian alokasi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 3. Pasal 135 1 Pembinaan dan pengawasan manajemen pegawai negeri sipil daerah dikoordinasikan pada tingkat nasional oleh Menteri Dalam Negeri dan pada tingkat daerah oleh Gubernur. 2 Standar, norma, dan prosedur pembinaan dan pengawasan manajemen pegawai negeri sipil daerah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.

BAB VI PERATURAN DAERAH DAN PERATURAN