PUSAT HUKUM DAN HUMAS SJDI HUKUM
Pasal 128
1  Susunan organisasi perangkat daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 ayat 1 dan ayat  2  ditetapkan  dalam  Perda  dengan  memperhatikan  faktor-faktor  tertentu  dan
berpedoman pada Peraturan Pemerintah. 2  Pengendalian  organisasi  perangkat  daerah  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  1  dilakukan
oleh  Pemerintah  untuk  provinsi  dan  oleh  Gubernur  untuk  kabupatenkota  dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah.
3  Formasi dan persyaratan jabatan perangkat daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 120 ayat  1  dan  ayat  2  ditetapkan  dengan  Peraturan    Kepala  Daerah  dengan  berpedoman
pada Peraturan Pemerintah.
BAB V KEPEGAWAIAN DAERAH
Pasal 129
1  Pemerintah  melaksanakan  pembinaan  manajemen  pegawai  negeri  sipil  daerah  dalam  satu kesatuan penyelenggaraan manajemen pegawai negeri sipil secara nasional.
2  Manajemen  pegawai  negeri  sipil  daerah  sebagaimana  dimaksud  pada  ayat  1  meliputi penetapan  formasi,  pengadaan,  pengangkatan,  pemindahan,  pemberhentian,  penetapan
pensiun,  gaji,  tunjangan,  kesejahteraan,  hak  dan  kewajiban  kedudukan  hukum, pengembangan kompetensi, dan pengendalian jumlah.
Pasal 130
1  Pengangkatan,  pemindahan  dan  pemberhentian  dari  dan  dalam  jabatan  eselon  II  pada pemerintah daerah provinsi ditetapkan oleh Gubernur.
2  Pengangkatan,  pemindahan,  dan  pemberhentian  dari  dan  dalam  jabatan  eselon  II  pada pemerintah  daerah  kabupatenkota  ditetapkan  oleh  BupatiWalikota  setelah  berkonsultasi
kepada Gubernur.
Pasal 131
1  Perpindahan  pegawai  negeri  sipil  antar  kabupatenkota  dalam  satu  provinsi  ditetapkan  oleh Gubernur setelah memperoleh pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
2  Perpindahan  pegawai  negeri  sipil  antar  kabupatenkota  antar  provinsi,  dan  antar  provinsi ditetapkan  oleh  Menteri  Dalam  Negeri  setelah  memperoleh  pertimbangan  Kepala  Badan
Kepegawaian Negara. 3  Perpindahan  pegawai  negeri  sipil  provinsikabupatenkota  ke  departemenlembaga
pemerintah non departemen atau sebaliknya, ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri setelah memperoleh pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
Pasal 132
Penetapan  formasi  pegawai  negeri  sipil  daerah  provinsi  kabupatenkota  setiap  tahun  anggaran dilaksanakan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara atas usul Gubernur.
Pasal 133
Pengembangan  karir  pegawai  negeri  sipil  daerah  mempertimbangkan  integritas  dan  moralitas, pendidikan dan pelatihan, pangkat, mutasi jabatan, mutasi antar daerah, dan kompetensi.
Pasal 134
1  Gaji dan tunjangan pegawai negeri sipil daerah dibebankan pada APBD yang bersumber dari alokasi dasar dalam dana alokasi umum.
2  Penghitungan dan penyesuaian besaran alokasi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 1 akibat  pengangkatan,  pemberhentian,  dan  pemindahan  pegawai  negeri  sipil  daerah
dilaksanakan setiap tahun.
PUSAT HUKUM DAN HUMAS SJDI HUKUM
3  Penghitungan alokasi dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 diatur dalam Undang-Undang  tentang  Perimbangan  Keuangan  Antara  Pemerintah  Pusat  Dan
Pemerintahan Daerah. 4  Pemerintah  melakukan  pemutakhiran  data  pengangkatan,  pemberhentian,  dan  pemindahan
pegawai  negeri  sipil  daerah  untuk  penghitungan  dan  penyesuaian  alokasi  dasar sebagaimana dimaksud pada ayat 3.
Pasal 135
1  Pembinaan dan pengawasan manajemen pegawai  negeri sipil daerah dikoordinasikan pada tingkat nasional oleh Menteri Dalam Negeri dan pada tingkat daerah oleh Gubernur.
2  Standar, norma, dan prosedur pembinaan dan pengawasan manajemen pegawai negeri sipil daerah diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah.
BAB  VI PERATURAN DAERAH DAN PERATURAN