Wilayah Kerja Struktur Organisasi

Tabel 1. Jumlah Pegawai Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wil. XIV Kupang Berdasarkan status Kepegawaian Tabel 2. Daftar Pegawai dan Jabatannya di Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XIV Kupang No. Status Pegawai Jumlah Pegawai 1. 2. 3. 4. Golongan IV Golongan III Golongan II Kontrak 2 4 2 14 No. Nama NIP Jabatan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. Drs. Hadi Susanto, MM Ir. Theodorus Simbolon,MM Surjanto, S.Hut Eben Eser Panggabean, SH I Ketut Sinta Sukarlinda Fanggidae Agustina C. Ndaomanu Melkiur Mang Blegur Pramaditya, SE Danna M. Blegur, SE Gracetiana N. Therik, SE Meydar H. Saleh, S.Hut Hiperti Ambarura, S.Hut Philipus Maxi, S.Kom Sari Lestari Simbolon, Amd Sriyanto, Amd 19530628 197710 1 001 19540805 198203 1 001 080057641 19610226 198801 1 001 080060873 19621015 198603 2 003 19670830 199003 2 002 19610121 198903 1 003 Kontrak Kontrak Kontrak Kontrak Kontrak Kontrak Kontrak Kontrak Kepala BPKH Wil. XIV Kupang-NTT Kepala Seksi PKH BPKH XIV Kepala Seksi ISDH BPKH XIV KSBTU BPKH XIV Staf Bid. PKH BPKH XIV Penguji Keuangan BPKH XIV Bendahara BPKH XIV Penata Usaha Perlengkapan BPKH XIV Penata Usaha Perlengkapan BPKH XIV Penata Usaha PKH BPKH XIV Pramu Acara dan Pembuat SAI BPKH XIV Penelaah Data dan Informasi ISDH BPKH XIV Penelaah Data dan Informasi ISDH BPKH XIV Penelaah Data dan Informasi ISDH BPKH XIV Pengumpul dan Pengolah Data ISDH BPKH XIV Pengumpul dan Pengolah Data BPKH XIV Lanjutan Tabel 2. No. Nama NIP Jabatan 17. 18. 19. 20. 21. 22. Kevin Balawa M. Ivan Panggabean Juliaty Mana Johanis Tarusk Lembang, Amd Very Piterson Loudoe Yuri Andro Rohi Kontrak Kontrak Kontrak Kontrak Kontrak Kontrak Pengumpul dan Pengolah Data BPKH XIV Pengumpul dan Pengolah Data BPKH XIV Petugas Klining Servis BPKH XIV Pengamanan Kantor BPKH XIV Pengamanan Kantor BPKH XIV Pengemudi BPKH XIV Tabel 3. Daftar Pelatihan Yang Telah Diikuti Pegawai Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XIV Kupang sd Tahun 2008 No. Nama Riwayat Pendidikan PelatihanKursus 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Drs. Hadi Susanto, MM Ir. Theodorus Simbolon,MM Surjanto, S.Hut Eben Eser Panggabean, SH I Ketut Sinta Sukarlinda Fanggidae Agustina C. Ndaomanu Melkiur Mang Blegur Pramaditya, SE SD - 1966 SMP - 1969 SMA - 1972 S1 - 1986 S2 – 1992 S1 – 1981 S2 – 2001 STM – 1972 S1 – 2002 SMA IPS SI – 1997 SMA – 1980 S1 – 2003 SMA Persamaan – 1997 SMA Persamaan – 1997 SMA Persamaan – 1996 S1 – 2008 KKMA MadiunUkur – 1972 Potret Udara – 1975 Bendaharawan A – 1984 Pengawasan Keuangan C – 1984 Pengelola BLN – 1988 Bahasa Inggris – 1989 Oto Bapenas – 1990 Latihan GPS – 1994 Perencanaan GIS – 1994 Manajemen Audit – 1998 Pengelolaan DAS – 1996 Latihan Pengadaan Barang – 2006 Manajeman Proyek – 1988 NFI – 1989 GPS – 1997 Pengukuran dan Perpetaan – 1974 Potret Udara – 1976 Survey Hutan dan Pengindraan Jauh – 1992 Adum – 1999 Bendaharawan A – 1991 KKMA – 1982 Pengukuran Terestris – 1982 Bendaharawan A – 1983 Petugas Pengeluaran Teretris – 1982 Administrasi Perkantoran – 1997 Bendaharawan A – 1992 Operator Radio – 1992 Komunikasi Radio – 1996 Penyegaran Bendaharawan – 2000 Penguji Keuangan – 2004 Administrasi Perkantoran – 1991 Bendaharawan A – 1997 Penyegaran Bendaharawan – 1999 Penguji Keuangan – 2006 Mandor Reboisasi – 1990 Kebakaran Hutan – 1998 Lebah Madu – 1999 Inventarisasi Kekayaan Negara – 1999 Kutu Lak – 2003 SAI, SPM – 2008 GPS Geodetik dan Total Station Topcoon – 2008 SA BMN - 2008 Lanjutan Tabel 3. No. Nama Riwayat Pendidikan PelatihanKursus 10 . 11 . 12 . 13 . 14 . 15 . 16 . 17 . 18 . 19 . 20 . 21 . 22 . Danna M. Blegur, SE Gracetiana N. Therik, SE Meydar H. Saleh, S.Hut Hiperti Ambarura, S.Hut Philipus Maxi, S.Kom Sari Lestari Simbolon, Amd Sriyanto, Amd Kevin Balawa M. Ivan Panggabean Juliaty Mana Johanis Tarusk Lembang, Amd Very Piterson Loudoe Yuri Andro Rohi S1 – 2003 S1 – 2006 S1 – 2007 S1 – 2006 S1 – 2007 D3 – 2006 D3 – 2006 SMKN 2 – 2004 SMA - 2005 SMK – 1999 D3 – 2001 SMA – 2002 SMA - 2007 Komputer - 2003 Komputer – 2007 SAI, SPM – 2008 Arcview – 2007 GPS Geodetic dan Total Station Topcon – 2008 GPS Geodetic dan Total Station Topcon – 2008 GPS Geodetic dan Total Station Topcon – 2008 Arcview – 2008 GPS Geodetic dan Total Station Topcon – 2008 Komputer – 2003 GPS Geodetic dan Total Station Topcon – 2008 GPS Geodetic dan Total Station Topcon – 2008 GPS Geodetic dan Total Station Topcon – 2008 - GPS Geodetic dan Total Station Topcon – 2008 - - PENGUKUHAN DAN PENATAGUNAAN KAWASAN KAWASAN HUTAN

II. PENGUKUHAN KAWASAN HUTAN

II.2. Kawasan Hutan

Kawasan hutan Adalah Wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap. Kawasan hutan perlu ditetapkan untuk menjamin kepastian hukum mengenai status kawsan hutan. Letak batas dan luas suatu Wilayah tertentu yang sudah ditunjuk sebagai kawasan hutan menjadi hutan tetap. Penetapan kawasan hutan juga ditujukan untuk menjaga dan mengamankan keberadaan dan keutuhan kawasan hutan sebagai penggerak perekonomian lokal, regional dan nasional serta sebagai penyangga kehidupan lokal, regional, nasional dan global. Kawasan hutan Indonesia ditetapka oleh Menteri Kehutanan dalam bentuk Surat Keputusan Menteri Kehutanan tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan Provinsi. Penunjukan Kawasan Hutan ini disusun berdasarkan hasil pemaduserasian antara Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi RTRWP dengan Tata Guna Hutan Kesepakatan TGHK. Penunjukan kawasan hutan mencakup pula kawasan perairan yang menjadi bagian dari Kawasan Suaka Alam KSA dan Kawasan Pelestarian Alam KPA. Kawasan Hutan dibagi ke dalam kelompok hutan konservasi, Hutan Lindung dan Hutan Konservasi dengan pengertian sebagai berikut : Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan tanah. Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan. Hutan Produksi terdiri dari Hutan Produksi Tetap HP, Hutan Produksi Terbatas HPT dan Hutan Produksi yang Dapat dikonversi HPK. Hutan Konservasi terdiri dari : Kawasn hutan suaka alam berupa Cagar Alam CA dan Suaka Margasatwa SM, Kawasan hutan pelestarian alam berupa Taman Nasional TN, Taman Hutan Raya THR, dan Taman Wisata Alam TWA, Taman Buru Kawasan hutan Suaka Alam KSA adalah hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. Kawasan hutan Pelestarian Alam KPA adalah hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Taman Buru adalah adalah kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata buru.

II.3. Perubahan Kawasan Hutan

Perubahan Kawasan hutan adalah berubahnya luas kawasan hutan sebagai akibat dari adanya pelepasan kawasan hutan untuk keperluan non kehutanan, adanya tukar menukar kawasan atau adanya perubahan fungsi hutan. Dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan akan lahan tersebut, Depertemen Kehutanan telah mengalokasikan Kawasan hutan yang dapat dikonversi HPK. Tetapi sejak tahun 2000 kegiatan pelepasan kawasan hutan ini dihentikan sementara moratorium.

II.4. Penataan Batas Kawasan Hutan

Penataan batas kawasan hutan adalah suatu kegiatan dalam rangka menetapkan batas-batas yang pasti mengenai batas kawasan hutan berdasarkan fungsi-fungsinya, yaitu fungsi hutan konversi, hutan lindung dan hutan produksi. Pelaksanaannya dimulai dengan memasang tanda batas patok batas di lapangan. Selanjutnya proses penataan batas kawasan hutan ini masih berlangsung cukup panjang dan lama karena menyangkut ijin persetujuan banyak pihak di tingkat kabupaten, provinsi dan pusat. II.5. Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan Pengukuhan dan Penatagunaan Kawasan Hutan adalah merupakan suatu kegiatan penatagunaan kawasan hutan yang dimulai dari proses penunjukan kawasan, penataan batas, sampai dengan penyelesaian permasalahan dan penyelesaian penataan batas.