Pengertian Anak Tunanetra Tinjauan Tentang Anak Tunanetra
18
a Rasa curiga pada orang lain
Keterbatasan penglihatan menyebabkan anak tunanetra kurang mampu berorientasi dengan lingkungan.Perasaan tersebut mendorong
dirinya untuk selalu hati-hati dalam setiap tindakannya. Sikap yang selalu hati-hati ini dapat menimbulkan sikap yang selalu curiga
terhadap orang lain.
b Perasaan mudah tersinggung
Perasaan ini timbul karena pengalaman yang sering menyebabkan kecewa dan curiga.Sehingga senda gurau, tekanan suara
tertentu atau singgungan fisik yang tidak disengaja sering dapat menyinggung perasaannya.
c Ketergantungan yang berlebihan
Sikap ini timbul karena anak tunanetra belum atau tidak mau berusaha sepenuh hati untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi.
d Blindism
Blindism merupakan gerakan-gerakan anggota badan tanpa disadari
dan tidak
sedap dipandang
mata.Misalnya, selalu
menggelengkan kepala tanpa sebab, menggoyang-goyangkan badan, dan sebagainya.
e Rendah diri
Para penyandang tunanetra selalu menganggap dirinya lebih rendah dari orang lain yang normal. Hal ini disebabkan mereka selalu
merasa diabaikan oleh orang disekitarnya. f
Suka melamun dan fantasi kuat Fantasi ini sangat berkaitan dengan melamun.Lamunannyaakan
menimbulkan fantasi pada suatu objek yang pernah diperhatikan dengan rabaannya. Fantasi ini cukup bermanfaat untuk perkembangan
pendidikan tunanetra.
g Kritis
Keterbatasan dalam penglihatannya dan kekuatan berfantasi mengakibatkan tunanetra sering bertanya pada hal-hal yang belum
dimengerti sehingga mereka tidak kalah konsep. h
Pemberani Para penyandang tuanetraakan melakukan sesuatu dengan
sungguh-sungguh tanpa ragu-ragu. i
Perhatiannya terpusat terkonsentrasi Kebutaan menyebabkan dalam melakukan sesuatu kegiatan
akan terpusat. Perhatian yang terpusat ini sangat mendukung kepekaan inera yang masih ada dan normal.
19