Keterbatasan Anak Tunanetra Tinjauan Tentang Anak Tunanetra
22
c Prinsip berkesinambungan, mata pelajaran yang disampaikan harus
berkesinambungan antara pelajran yang satu dengan pelajaran yang lainnya.
d Prinsip aktivitas, murid dapat memberikan respon terhadap
stimulus yang diberikan. e
Prinsip individual, karena setiap anak mempunyai tingkat ketunaan yang berbeda-beda.
Dalam hal membaca, anak tunanetra menggunakan cara yang khusus, yakni menggunakan huruf-huruf yang diciptakan oleh Louis Braille atau yang
lebih dikenal dengan huruf Braille. Beliau telah menyusun tulisan yang terdiri dari 6 titik timbul yang masing-masing diberi nomor 1-6 dan dijajarkan
vertical tiga-tiga, cara membacanya seperti pada umumnya yaitu dari kiri ke kanan. Dengan menempatkan titik tersebut dalam berbagai posisi, maka
terbentuklah seluruh abjad 1
• • 4
2 •
• 5 3
• • 6
Gambar 1. Posisi urutan titik huruf Braille Dokumentasi Rita Nurindah M.