KETENTUAN UMUM PAKAIAN DINAS SERAGAM

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P - 33BC2009 TENTANG PAKAIAN DINAS SERAGAM PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan Keputusan Menteri Keuangan nomor 375KMK.042008 tentang Pakaian Dinas Seragam Pegawai Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, perlu mengatur bentuk, model, ketentuan penggunaan, dan ketentuan lainnya terkait Pakaian Dinas Seragam Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai tentang Pakaian Dinas Seragam Pegawai Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan Lembaran Negara R.I. Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara R.I. Nomor 3612, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 Lembaran Negara R.I. Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara R.I. Nomor 4661; 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1995 tentang Cukai Lembaran Negara R.I. Tahun 1995 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara R.I. Nomor 3613, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 Lembaran Negara R.I. Tahun 2007 Nomor 105, Tambahan Lembaran Negara R.I. Nomor 4755; 3. Keputusan Menteri Keuangan nomor KEP-579MK61975 tentang Lambang Departemen Keuangan Republik Indonesia; 4. Keputusan Menteri Keuangan nomor 52KMK.051996 tentang Tanda Korps Bea Dan Cukai; 5. Keputusan Menteri Keuangan nomor 448KMK.012001 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Pangkalan Sarana Operasi Bea Dan Cukai; 6. Keputusan Menteri Keuangan nomor 449KMK.012001 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Balai Pengujian Dan Identifikasi Barang; 7. Peraturan Menteri Keuangan nomor 100PMK.012008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Departemen Keuangan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan nomor 73PMK.012009; 8. Keputusan Menteri Keuangan nomor 375KMK.042008 tentang Pakaian Dinas Seragam Pegawai Di Lingkungan Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai; 9. Peraturan Menteri Keuangan nomor 74PMK.012009 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG PAKAIAN DINAS SERAGAM PEGAWAI DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Pakaian Dinas Seragam Pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang selanjutnya disebut dengan Pakaian Dinas Seragam, berwarna biru kehitam-hitaman blue black. Pasal 2 Pakaian Dinas Seragam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari : 1. Pakaian Dinas Harian; 2. Pakaian Dinas Lapangan; dan 3. Pakaian Dinas Upacara. Pasal 3 Pakaian Dinas Seragam sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 meliputi : 1. Tutup kepala; 2. Tutup badan; dan 3. Tutup kaki. Pasal 4 1 Lambang Departemen Keuangan Republik Indonesia adalah sebagaimana ditetapkan pada Keputusan Menteri Keuangan nomor KEP-579MK61975 tentang Lambang Departemen Keuangan Republik Indonesia. 2 Tanda Korps Bea dan Cukai adalah sebagaimana ditetapkan pada Keputusan Menteri Keuangan nomor 52KMK.051996 tentang Tanda Korps Bea Dan Cukai. Pasal 5 Pegawai adalah pegawai Direktorat Jenderal Bea dan Cukai yang meliputi : 1. Pejabat dan pegawai di lingkungan : a. Kantor Pusat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; b. Pusat Kepatuhan Internal Kepabeanan dan Cukai; c. Instansi vertikal Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; d. Unit pelaksana teknis Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; dan 2. Para Tenaga Pengkaji Direktorat Jenderal Bea dan Cukai;

BAB II PAKAIAN DINAS SERAGAM

Paragraf 1 Pakaian Dinas Harian Pasal 6 Pakaian Dinas Harian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 1 yang selanjutnya disingkat PDH dipakai oleh pegawai yang sedang bertugas di dalam ruanganbangunan Kantor Bea dan Cukai. Pasal 7 1 Tutup kepala PDH untuk : a. pegawai pria dan wanita menggunakan bivakmuts dengan Lambang Departemen Keuangan; dan b. pegawai wanita berbusana muslimah menggunakan kain jilbab berukuran 120cm x 120cm. 2 Tutup badan PDH untuk : a. pegawai pria terdiri dari : a.1. Kemeja lengan pendek, krah tegak, dan epolet yang dipasang di atas bahu. a.2. Celana panjang tanpa plui dan tanpa lipatan di bawah. b. pegawai wanita terdiri dari : b.1. Kemeja lengan pendek, krah tegak, dan epolet yang dipasang di atas bahu. b.2. Rok model span, paling tinggi 2cm di bawah lutut dan paling rendah 5cm di bawah lutut. c. pegawai wanita berbusana muslimah terdiri dari : c.1. Kemeja lengan panjang, krah tegak, dan epolet yang dipasang di atas bahu. c.2. Rok model lurus sebatas mata kaki. Pasal 8 Bentuk dan model tutup kepala dan tutup badan PDH sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ditetapkan pada Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini. Paragraf 2 Pakaian Dinas Lapangan Pasal 9 1 Pakaian Dinas Lapangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 2 yang selanjutnya disingkat PDL, dipakai oleh pegawai yang bertugas di tempat tugas selain yang dimaksud dalam Pasal 6. 2 Pegawai sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah : a. Pemeriksa di terminal penumpang di Pelabuhan UdaraLaut; b. Pemeriksa fisik barang impor dan ekspor; c. Pawang anjing pelacak narkotika; dan d. Kru kapalpesawat udara patroli Bea dan Cukai. Pasal 10 1 PDL untuk kru kapalpesawat udara patroli Bea dan Cukai menggunakan Pakaian Dinas Patroli. 2 Bentuk, model, dan penggunaan Pakaian Dinas Patroli adalah sebagai berikut : a. Pakaian Dinas Patroli Motif Polos untuk kru kapalpesawat udara patroli Bea dan Cukai. b. Pakaian Dinas Patroli Motif Loreng hanya digunakan pada pelaksanaan patroli Bea dan Cukai. 3 Kru kapalpesawat udara patroli Bea dan Cukai yang tidak sedang melaksanakan patrol memakai Pakaian Dinas Patroli Motif Polos. Pasal 11 1 Tutup kepala PDL untuk : a. pawang anjing pelacak narkotika menggunakan baret; b. pemeriksa fisik barang impor dan ekspor menggunakan topi lapangan; c. pemeriksa di terminal penumpang di Pelabuhan UdaraLaut menggunakan bivakmuts. d. pegawai wanita berbusana muslimah menggunakan kain jilbab berukuran 120cm x 120cm. 2 Baret dan topi lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a dan huruf b menggunakan Tanda Korps Bea dan Cukai. 3 Bivakmuts sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c menggunakan Lambang Departemen Keuangan. Pasal 12 Tutup badan PDL untuk pegawai pria dan wanita, serta wanita berbusana muslimah : 1. untuk pawang anjing pelacak narkotika, terdiri dari : a. Kemeja lengan panjang tanpa manset, krah tegak, dan epolet yang dipasang di atas bahu; dan b. Celana panjang tanpa plui dan tanpa lipatan di bawah, dengan saku pada samping kiri dan kanan celana. 2. untuk pemeriksa fisik barang impor dan ekspor, dan pemeriksa di terminal penumpang di Pelabuhan LautUdara, terdiri dari : a. Kemeja lengan panjang dengan manset, krah tegak, dan epolet yang dipasang di atas bahu; dan b. Celana panjang tanpa plui dan tanpa lipatan di bawah. 3. untuk kru kapalpesawat udara patroli Bea dan Cukai, terdiri dari : a. Baju terusan lengan panjang tanpa manset, menggunakan krah tegak, dua buah epolet pada bahu, serta dua buah saku luar berpenutup pada bagian dada. Bagian bawah menggunakan dua buah saku luar berpenutup pada bagian samping, resleting pada bagian depan, dan protektor pada bagian siku dan lutut. b. Baju lengan panjang dengan manset, menggunakan krah tegak, dua buah saku luar berpenutup di bagian dada, dan protektor pada bagian siku. Celana panjang tanpa plui dan lipatan di bawah, menggunakan dua buah saku dalam berbentuk miring pada bagian samping atas, dua buah saku luar berpenutup pada bagian belakang, dua buah saku luar berpenutup di bagian samping bawah dan protektor pada bagian lutut. Pasal 13 Bentuk dan model tutup kepala PDL sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, dan tutup badan PDL untuk pegawai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ditetapkan pada Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini. Paragraf 3 Pakaian Dinas Upacara Pasal 14 Pakaian Dinas Upacara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 3 yang selanjutnya disingkat PDU, dipakai oleh pegawai pada : 1. Upacara Peringatan Hari Besar Nasional yang diselenggarakan di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; 2. Upacara pengambilan sumpah, pelantikan, dan serah terima jabatan yang dilaksanakan di lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; dan 3. Upacara lainnya yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai. Pasal 15 1 Tutup kepala PDU untuk pegawai pria dan wanita menggunakan pet dengan Lambang Departemen Keuangan. 2 Terhadap pegawai wanita berbusana muslimah menggunakan kain jilbab berukuran 120cm x 120cm yang dipakai dibawah pet. Pasal 16 1 Tutup badan PDU untuk pegawai pria dan wanita, serta wanita berbusana muslimah terdiri dari : a. Jas lengan panjang tanpa manset; b. Kemeja lengan panjang berwarna biru muda dengan manset, menggunakan krah tegak, satu buah saku luar tidak berpenutup pada bagian dada kiri, dan epolet yang dipasang di atas bahu; c. Dasi berwarna biru kehitam-hitaman dengan logo Tanda Korps Bea dan Cukai; d. Celana panjang untuk pegawai pria; e. Rok model span, paling tinggi 2cm di bawah lutut dan paling rendah 5cm di bawah lutut untuk pegawai wanita; dan f. Rok model lurus sebatas mata kaki untuk pegawai wanita berbusana muslimah. 2 Jas lengan panjang sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a menggunakan kancing logam dengan Tanda Korps Bea dan Cukai. Pasal 17 Bentuk dan model tutup kepala dan tutup badan PDU sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 dan Pasal 16 ditetapkan pada Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai ini.

BAB III TUTUP KAKI