Melibatkan TNI Dalam Menangani Terorisme

42

H. Melibatkan TNI Dalam Menangani Terorisme

Secara prinsip, di dalam kehidupan negara demokrasi, tugas dan fungsi utama militer sejatinya adalah dipersiapkan untuk perang. Militer di rekruit, dididik, dilatih dan dipersenjatai dengan fungsi utamanya adalah untuk menghadapi kemungkinan terjadinya ancaman militer dari negara lain. Tujuan keberadaan militer di berbagai dunia adalah untuk melawan musuh dalam peperangan. Hal ini merupakan raison d’êtreatau prinsip utama dari peran militer. 91 Dengan demikian, di masa damai, militer perlu dipersiapkan kemampuannya secara profesional dengan latihan, latihan dan latihan. Meski tugas utama militer adalah untuk menghadapi ancaman perang namun dalam level dan derajat tertentu otoritas sipil dapat melibatkan militer dalam operasi militer selain perang. Dalam UU TNI no342004 disebutkan bahwa untuk menjalankan tugas pokoknya yakni menegakkan kedaulatan negara dan menjaga keutuhan wilayah negara maka TNI menjalankan tugas operasi militer untuk perang dan operasi militer selain perang pasal 7 ayat 1 dan ayat 2. Hal yang perlu digarisbawahi adalah pelaksanaan kedua tugas tersebut harus didasarkan pada keputusan dan kebijakan politik negara pasal 7 ayat 3.Dimungkinkannya pelibatan militer dalam operasi militer selain perang itu tidak bisa dilepaskan dari perubahan dinamika lingkungan strategis yang terjadi pasca perang dingin dimana proliferasi ancaman non-militernon-tradisional muncul sebagai salah satu fokus utama dalam menjaga perdamaian dunia. Hal inilah yang kemudian menjadi faktor pemicutriggerbagi peningkatan peran militer ke dalam operasi militer selain perang OMSP. 92 Konflik internal yang terjadi di banyak negara yang mengancam keutuhan teritorial negara dan ancaman terorisme bersenjata yang dalam kondisi tertentu mengancam kedaulatan negara 91 Samuel Huntington, New Contingencies, Old Roles, Joint Forces Quarterly, 1993 92 Albrecht Schnabel and Marc Krupanski, Mapping Evolving Internal Roles of The Armed Forces Geneva: DCAF, 2012.

7. Rekomendasi Terkait Deradikalisasi