PENDAHULUAN LKJ Direktorat PIKA 2016
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
2
pengelolaan, serta pengelolaan data dan sistem informasi manajemen kawasan CA, SM, TN, TWA, Tahura, dan TB;
d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan bimbingan teknis di
bidang inventarisasi potensi, penataan, pemolaan, evaluasi kesesuaian fungsi, kerjasama pengelolaan, serta pengelolaan data dan sistem informasi
manajemen kawasan CA, SM, TN, TWA, Tahura, dan TB; e.
Pelaksanaan supervisi atas pelaksanaan urusan inventarisasi petensi, penataan, pemolaan, evaluasi kesesuaian fungsi, kerjasama pengelolaan,
serta pengelolaan data dan sistem informasi manajemen kawasan Tahura; dan
f. Pelaksanaan administrasi Direktorat.
Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Direktorat PI KA didukung oleh perangkat organisasi yang terdiri dari:
a. Subdirektorat I nventarisasi dan I nformasi Konservasi Alam;
b. Subdirektorat Pemolaan Kawasan Konservasi;
c. Subdirektorat Penataan Kawasan Konservasi;
d. Subdirektorat Pemanfaatan Kawasan Strategis;
e. Subbagian Tata Usaha.
Struktur Organisasi Direktorat PI KA adalah sebagaimana ditampilkan pada Gambar 1 di bawah ini.
Gambar 1. Struktur Organisasi Direktorat PI KA
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
3
Direktorat PI KA sampai saat ini memiliki jumlah pegawai sebanyak 51 orang PNS dan 12 orang Non PNS yang tersebar dimasing-masing
Subdirektorat dan Subbagian Tata Usaha. Dari jumlah pegawai PNS, apabila dilihat dari tingkat jenis pendidikannya, maka pegawai Direktorat PI KA
didominasi lulusan S2 sebanyak 20 orang 38 , lulusan S1 sebanyak 15 orang 30 , SMU D1 D2 sebanyak 15 orang 28 , dan D3 sebanyak 4 orang 4
dari seluruh pegawai yang ada. Gambaran lengkap terkait jumlah kepegawaian dan tingkat pendidikan pegawai sebagaimana disaj ikan dalam tabel 1 dan
gambar 2. Tabel 1. Jumlah Pegawai PNS Direktorat PI KA Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Gambar 2. Komposisi PNS Direktorat PI KA Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No JabatanSubditSubbag
Tingkat Pendidikan Jumlah
S2 S1D4
D3 SMAD1D2
1 Direktur
1 -
- -
1 2
Subdit Inventarisasi dan Informasi Konservasi Alam
4 4
- 4
12 3
Subdit Pemolaan Kawasan Konservasi 3
3 -
2 8
4 Subdit Penataan Kawasan Konservasi
3 3
- 2
8 5
Subdit Pemanfaatan kawasan Strategis 7
1 1
2 11
6 Sub Bagian Tata Usaha
2 4
1 4
11
Jumlah 20
15 2
14 51
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
4
Sesuai aspek strategis organisasi, Direktorat PI KA mengemban sasaran kegiatan untuk menjamin efektivitas pemolaan dan penataan pengelolaan
kawasan konservasi, serta ketersediaan data dan informasi konservasi alam. Untuk mencapai sasaran kegiatan tersebut, Direktorat PI KA selaku penanggung
jawab kegiatan pemolaan dan informasi konservasi alam mempunyai ruang lingkup tugas, yang meliputi :
a. Perencanaan pengelolaan kawasan konservasi di tingkat tapak melalui
penataan kawasan konservasi yang meliputi penyusunan zonasi blok pengelolaan dan penataan wilayah kerja.
b. Evaluasi Kesesuaian Fungsi EKF kawasan konservasi yang terindikasi
mengalami degradasi berat, yang tidak sesuai dengan model fungsi, yang masih berstatus HSA KSA KPA HK, dan kawasan konservasi baru hasil
proses revisi Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW untuk ditindak lanjut baik dalam bentuk pemulihan bagi kawasan yang terdegradasi, maupun
melalui perubahan fungsi. c.
I nventarisasi petensi melalui analisis data kondisi kawasan konservasi sampai tingkat resort sehingga dapat menyediakan kebutuhan data dan
informasi yang reliable dan up to date, baik hayati maupun non hayati pada
kawasan konservasi yang masih banyak belum ditemukenali dan terdokumentasikan dengan baik.
d. Pembangunan KPHK dalam bentuk wadah penyelenggara kegiatan
pengelolaan hutan secara efisien dan lestari ditingkat tapak. e.
Kerjasama penyelenggara KSA dan KPA merupakan kegiatan bersama para pihak mitra yang dibangun atas kepentingan bersama untuk optimalisasi
dan efektivitas pengelolaan kawasan, atau karena adanya pertimbangan khusus bagi penguatan ketahanan nasional.
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, tidak terlepas dari timbulnya permasalahan yang dihadapi. Adapun permasalahan utama
strategic issued
dalam rangka mendukung pengelolaan kawasan konservasi,
antara lain:
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
5
1. Penataan Kawasan
Berdasarkan data Direktorat Pemolaan dan I nformasi Konservasi Alam, sampai dengan tahun 2016, dari 556 unit kawasan konservasi yang
dikelola, telah dilakukan penataan kawasan zonasi blok sebanyak 168 unit kawasan dengan rincian: 49 zonasi taman nasional; 67 blok pengelolaan
taman wisata alam; 7 blok pengelolaan taman hutan raya; 24 blok cagar alam; 18 blok suaka margasatwa, dan 3 blok taman buru.
Dengan demikian masih ± 388 KK yang belum memiliki rencana penataan zona atau blok. Berdasarkan data dan informasi ini masih banyak
unit kawasan konservasi, khususnya pada kawasan non taman nasional yang belum dikelola berdasarkan rencana penataan kawasan.
Rendahnya tingkat penyelesaian penataan kawasan disebabkan antara lain masih banyak status pengukuhan kawasan konservasi yang
belum selesai sehingga menimbulkan keraguan dalam melakukan penataan kawasan, masih terdapat kawasan konservasi yang belum ditetapkan
fungsinya KSA, KPA, HSA sehingga belum dapat dilakukan penataan, kurangnya data dan informasi potensi kawasan konservasi hasil
inventarisasi potensi. Mengingat pentingnya penataan zona dan blok sebagai dasar
perencanaan pengelolaan dan pengembangan kawasan konservasi, maka dalam Rencana Strategis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
periode 2015 – 2019 telah ditetapkan salah satu satu indikator kinerja kegiatan I KK dari program konservasi sumberdaya alam dan
ekosistemnya yaitu tersusunnya 150 dokumen penataan zonasi taman nasional maupun penataan blok non taman nasional.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Presiden No 9 Tahun 2016 tanggal 1 Pebruari 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta KSP
pada Tingkat Ketelit ian Peta skala 1: 50.000 Direktorat Jenderal KSDAE juga diamanatkan untuk menyelesaikan penataan zona blok seluruh Kawasan
Konservasi skala 1: 50.000 yang harus diselesaikan sampai akhir tahun 2018 pada semua provinsi di I ndonesia.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
6
Gambar 3. Bimbingan Teknis terkait Penataan Zona Blok di Samarinda Kalimantan Timur
2. Pemolaan dan Evaluasi Kesesuaian Fungsi Kawasan
Beberapa kondisi kawasan konservasi saat ini masih ada yang belum diketahui secara pasti, penetapan fungsi kawasan konservasi tidak
sesuai dengan kriteria, dan kawasan konservasi yang belum mempunyai fungsi konservasi yang jelas KSA KPA, HSA, HK, menyebabkan lemahnya
kepastian hak atas kawasan hutan. Pengelolaan kawasan konservasi, terutama kawasan konservasi non taman nasional selama ini masih belum
efektif. Hal ini diindikasikan dengan adanya konflik dan tekanan terhadap kawasan konservasi sangat tinggi akibat adanya aktivitas yang dilakukan
secara illegal. Berdasarkan hal tersebut maka dalam rangka pengelolaan kawasan konservasi diperlukan langkah-langkah yang strategis dan terukur
sesuai amanah peraturan perundang-undangan untuk memastikan tercapainya tujuan pengelolaan kawasan hutan yang lebih efektif dan
efisien.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
7
Gambar 4. Tim Pelaksana Kegiatan EKF CA Dolok Tinggi Raja 3.
I nventarisasi Potensi, Pengelolaan Data dan Sistem I nformasi Manajemen Kawasan.
Kegiatan inventarisasi potensi dan pengelolaan data dan informasi yang selama ini t elah dilaksanakan dianggap belum efektif. Data dan informasi
potensi kawasan konservasi perlu terus diupayakan untuk dilengkapi, baik keanekaragaman jenis, habitat ekosistem, populasi, dan distribusinya dalam
rangka optimalisasi pengelolaan kawasan konservasi. Oleh karena itu diperlukan peningkatan intensitas pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi
di lapangan, dan di sisi lain diperlukan sebuah sistem basis data yang mampu menghimpun dan menyajikan data dan informasi yang tersebar di
berbagai kalangan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam pengelolaan kawasan konservasi.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
8
Gambar 5. Kegiatan Bimbingan Teknis I nventarisasi Potensi Kawasan 4.
Kerjasama Pengelolaan Kawasan. Kerjasama dan kemitraan bidang KSDAE dikembangkan untuk mengisi
“ gap” input dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal
KSDAE, khususnya dalam hal pendanaan serta peningkatan kapasitas kelembagaan, tujuannya adalah agar upaya KSDAE dapat terlaksana
optimal. Upaya pengembangan kerjasama pengelolaan kawasan konservasi dalam rangka memberikan manfaat yang positif kepada
pengelola kawasan konservasi dan mitra kerja atau pihak-pihak terkait stakeholder masih terkendala, seperti:
a. masih kurangnya sosialisasi mekanisme kerjasama penyelenggaraan
KSA dan KPA; b.
proses persetujuan dan penyusunan naskah perjanjian kerjasama masih membutuhkan waktu yang relatif lama karena harus melalui
proses verifikasi; c.
persetujuan kerjasama belum seluruhnya ditindaklanjuti dengan penyusunan naskah perjanjian kerjasama, penyusunan RPP dan RKT ;
d. monitoring dan evaluasi pelaksanaan kerjasama belum berjalan
optimal; e.
beberapa keterlanjuran penggunaan kawasan konservasi khususnya pembangunan strategis non prosedural belum dapat ditindaklanjut i
dengan penyelesaian melalui kerj asama.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
9
Gambar 6. Rapat Pembahasan Permohonan Kerjasama Peningkatan Jalan di TN Kelimutu
Sebagai bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran
selama satu tahun, maka Direktorat PI KA berkewajiban menyusun laporan hasil capaian kinerjanya atau Laporan Kinerja LKj, sebagaimana tertuang dalam
Perpres Nomor: 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerj a I nstansi Pemerintah, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor : 53 Tahun 2014 t entang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja I nstansi
Pemerintah, dan Peraturan Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Nomor P.8 KSDAE-SET 2015 tentang Pedoman Penyusunan
Laporan Kinerja LKj dan Reviu atas Dokumen Laporan Kinerj a Lingkup Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem.
Laporan Kinerj a LKj Direktorat PI KA Tahun 2016 ini disusun dengan maksud sebagai wujud pertanggungjawaban akuntabilitas dan transparansi
pelaksanaan kinerja Direktorat PI KA Tahun Anggaran 2016. Sedangkan tujuannya adalah untuk memberikan gambaran mengenai tingkat pencapaian
sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan
kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Laporan Kinerja Tahun 2016 Direktorat Pemolaan dan Informasi Konservasi Alam – DITJEN KSDAE
10