BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika
penulisan pada penelitian ini.
1.1. Latar Belakang Masalah
Berkembangnya jaringan komunikasi sangat bermanfaat untuk pertukaran berbagai informasi, baik dalam bentuk teks, gambar, audio, ataupun video. Namun semakin
berkembangnya jaringan komunikasi, semakin berkembang pula kejahatan yang membuat kita khawatir dengan keamanan data yang akan dikirim, sehingga perlu
keamanan dari pesan yang akan dikirim agar tidak bisa dilihat oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pengamanan data bisa dilakukan dengan menggunakan kriptografi, dimana kriptografi adalah ilmu atau seni yang mempelajari keamanan pesan didalamnya
Rakhmat Fairuzabadi 2012. Kriptografi memiliki dua konsep utama, yaitu enkripsi dan dekripsi. Enkripsi adalah proses menyandikan plaintext menjadi
ciphertext dengan mengubah pesan menjadi bentuk lain yang disamarkan agar tidak dikenali secara langsung, sedangkan dekripsi adalah proses mengembalikan ciphertext
menjadi plaintext. Proses enkripsi dan dekripsi membutuhkan kunci sebagai parameter yang digunakan untuk transformasi. Hasil output kriptografi adalah sebuah bentuk
yang berbeda dari pesaninformasi asli, dan memiliki ciri yang seolah-olah acaktidak teratur Rakhmat Fairuzabadi 2012.
Selain kriptografi untuk mengamankan data bisa menggunakan steganografi. Steganografi adalah seni dan ilmu untuk menyembunyikan pesan atau informasi
Universitas Sumatera Utara
dalam suatu obyek, seperti teks atau image Suryani, 2008 Tujuannya untuk menghindari kecurigaan. Berbeda dengan kriptografi yang merahasiakan makna pesan
namun keberadaan pesan tetap ada, steganografi merahasiakan dengan menutupi atau menyembunyikan pesan. Steganografi menyisipkan atau menyembunyikan pesan di
dalam sebuah gambar covertext, agar pihak lain tidak menyadari keberadaan informasi yang ada di dalam gambar tersebut. Dalam penelitian ini citra yang
digunakan adalah citra bmp. Steganografi menjadikan gambar stego stego image dalam bentuk persepsi yang sama dengan bentuk aslinya. Steganogafi memiliki dua
proses, yaitu encoding dan decoding. Encoding merupakan proses penyisipan pesan kedalam media penampung covertext sedangkan decoding adalah proses ekstraksi
pesan dari gambar stegostego image. Kedua proses tersebut mungkin memerlukan kunci rahasia stegokey untuk proses penyisipan pesan dan ekstraksi pesan, agar
hanya pihak yang berhak saja yang dapat melakukan penyisipan dan ekstraksi pesan Rakhmat Fairuzabad 2012.
Sesuai dengan latar belakang diatas penulis ingin mengkombinasikan algoritma kriptografi vigenere dengan steganografi Least Significant Bit LSB untuk
memberikan keamanan ganda pada pesan yang akan di sampaikan dikirim. Pesan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pesan teks berformat .txt dan .rtf.
Dalam proses kriptografi vigenere pesan akan dienkripsi dan menghasilkan cipchertext kemudian akan dilanjutkan dengan proses steganografi LSB, yang mana
ciphertext akan disisipkan pada citra .bmp. Penyisipan pesan hanya akan dilakukan pada gradasi titik hijau saja. Dalam tahap steganografi akan dihasilkan stego image.
Setelah itu stego image akan diekstraksi dan menghasilkan ciphertext yang kemudian akan didekripsi untuk mendapatkan plaintext atau pesan asli agar bisa terbuka dan di
baca oleh penerimanya. Penulis melakukan penyisipan pesan hanya di gradasi titik hijau disetiap piksel dengan tujuan agar dapat mengurangi kerusakan pada citra.
1.2. Rumusan Masalah