a. Masih kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Ogan Komering Ilir khususnya di
bidang teknis; b. Masih terbatasnya sarana dan prasarana yang memadai baik untuk pelaksanaan
operasional pekerjaan dikantor maupun di lapangan; c. Pelaksanaan perubahan anggaran yang mendekati akhir tahun anggaran sehingga
jadwal kegiatan yang belum terselesaikan menumpuk di akhir tahun. Peluang-peluang Opportunities Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa Kabupaten Ogan Komering Ilir, antara lain sebagai berikut : a.
Adanya kebijakan nasional yang menyatakan Bidang Pemberdayaan Masyarakat menjadi urusan wajib pemerintah;
b. Visi dan misi daerah berpeluang mewujudkan good governance dalam
penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat; c.
Budaya dan kelembagaan masyarakat mendukung partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan.
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN
TUGAS DAN FUNGSI
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi
Dalam pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsinya Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Ogan Komering Ilir dihadapkan pada beberapa
permasalahan, antara lain: 31
1. Belum mantapnya penyelenggaraan otonomi desa;
2. Kemampuan perangkat desa maupun anggota BPD relatif terbatas baik dalam hal
tingkat pendidikan formal, kemampuan khusus terkait dengan tuntutan juga fungsinya, maupun pemahaman terhadap kewenangan itu sendiri;
3. Tingkat penghasilan perangkat desa dan anggota BPD belum memadai, sehingga
mengakibatkan dedikasi kerja kurang optimal; 4.
Belum semua desa memiliki kantor desa yang memadai sebagai sarana dan prasarana utama dalam penyelenggaraan pemerintahan desa;
5. Ketidakberdayaan masyarakat disebabkan berbagai faktor, seperti ketidakmampuan
secara ekonomi maupun kurangnya akses untuk memperoleh berbagai pelayanan dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan mengembangkan usaha ekonomi
produktif dalam meningkatkan pendapatannya; 6.
Belum optimalnya penggunaan dan pemanfaatan teknologi tepat guna yang dapat menunjang peningkatan perekonomian masyarakat;
7. Masih rendahnya sinergitas antar stake holder yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
3.2. Telaahan Visi, Misi, Dan Program Bupati Dan Wakil Bupati
Pemerintahan Kabupaten Ogan Komering Ilir dalam melaksanakan pembangunan selama lima tahun ke depan terbingkai dalam sebuah cita-cita yang ingin diwujudkan
secara objektif, realistis, dan dengan pencapaian yang dapat diindikasikan berdasarkan ukuran-ukuran tertentu. Cita-cita tersebut dibingkai dalam sebuah visi kabupaten yaitu
Terwujudnya Masyarakat Ogan Komering Ilir Yang Maju, Mandiri, dan Sejahtera berlandaskan Iman dan Taqwa.
Untuk dapat mewujudkan Visi tersebut Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir merumuskannya dalam enam Misi Kabupaten. Keenam Misi Kabupaten Ogan Komering
Ilir Tahun 2014-2018 adalah: 32
1. Mewujudkan Pembangunan dari Desa. 2. Meningkatkan Kualitas dan Profesionalisme Aparatur Pemerintah Daerah dalam
Menyelenggarakan Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan Masyarakat. 3. Meningkatkan Kesejahteraan Rakyat
4. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi. 5. Mewujudkan Penataan Pemanfaatan dan Peruntukan Ruang Yang Ramah Lingkungan
6. Menciptakan Kehidupan Keagamaan, Keamanan dan Sosial-Budaya.
Sesuai tugas pokok dan fungsi yang diemban serta bidang urusan pemerintahan yang diselenggarakan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
Kabupaten Ogan Komering Ilir, maka Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Ogan Komering Ilir berkaitan langsung dengan Misi
Kabupaten Ogan Komering Ilir yang ke 4 yaitu Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi. Beberapa permasalahan pelayanan SKPD yang dapat mempengaruhi pencapaian
Misi Kabupaten Ogan Komering Ilir yang ke 4 “Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi” adalah sebagai berikut.
1. Belum mantapnya penyelenggaraan otonomi desa;
2. Kemampuan perangkat desa maupun anggota BPD relatif terbatas baik dalam hal
tingkat pendidikan formal, kemampuan khusus terkait dengan tuntutan juga fungsinya, maupun pemahaman terhadap kewenangan itu sendiri;
3. Tingkat penghasilan perangkat desa dan anggota BPD belum memadai, sehingga
mengakibatkan dedikasi kerja kurang optimal; 4.
Belum semua desa memiliki kantor desa yang memadai sebagai sarana dan prasarana utama dalam penyelenggaraan pemerintahan desa;
5. Ketidakberdayaan masyarakat disebabkan berbagai faktor, seperti ketidakmampuan
secara ekonomi maupun kurangnya akses untuk memperoleh berbagai pelayanan dalam peningkatan kemampuan dan keterampilan mengembangkan usaha ekonomi
produktif dalam meningkatkan pendapatannya; 6.
Belum optimalnya penggunaan dan pemanfaatan teknologi tepat guna yang dapat menunjang peningkatan perekonomian masyarakat;
33
7. Masih rendahnya sinergitas antar stake holder yang berkaitan dengan perencanaan,
pelaksanaan program dan kegiatan pemberdayaan masyarakat.
3.3. Telaahan Renstra KementerianLembaga dan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Propinsi Sumatera Selatan
1. Telaahan Renstra Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementrian Dalam Negeri Tahun 2010 – 2014
Untuk mewujudkan arah, peran dan kewenangan serta tugas pokok dan fungsi Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementrian Dalam Negeri, maka
ditetapkan visi Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementrian Dalam Negeri, yaitu “Terwujudnya otonomi desa dan keberdayaan masyarakat yang
partisipatif”. Misi Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementrian Dalam
Negeri ditetapkan sebagai berikut: a. Memantapkan penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan Kelurahan;
b. Mengembangkan kelembagaan dan partisipasi masyarakat serta memantapkan
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM-MP; c. Memantapkan kehidupan sosial budaya masyarakat;
d. Mengembangkan usaha ekonomi masyarakat; e. Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan pendayagunaan teknologi tepat
guna yang berwawasan lingkungan.
Berdasarkan telaahan terhadap visi dan misi Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementrian Dalam Negeri teridentifikasi kekuatan yang dapat
dimanfaatkan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Ogan Komering Ilir, yaitu mengembangkan kelembagaan dan partisipasi masyarakat serta
memantapkan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan PNPM- MP melalui kegiatan Dana Pembinaan Administrasi Proyek PAP Program Nasional
34
Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perdesaan, kegiatan Pembinaan Administrasi Proyek PNPM Mandiri Perdesaan Generasi PNPM MPd Generasi dan kegiatan
Pembinaan Administrasi Proyek Mandiri Perdesaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia PNPM MP3KI.
2. Telaahan Renstra Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan DesaProvinsi Sumatera Selatan
Untuk mewujudkan arah, peran dan kewenangan serta tugas pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Selatan,
maka ditetapkan Visi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Selatan, yaitu “Menjadi institusi yang handal, aspiratif dan produktif dalam
mewujudkan kemandirian masyarakat dan penguatan pemerintahan desa menuju masyarakat sejahtera, cerdas yang berbudaya.
Dengan Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Selatan sebagai berikut:
1. Pemantapan penyelenggaraan pemerintahan desa kelurahan 2. Penguatan kelembagaan masyarakat serta pengembangan partisipasi keswadayaan
masyarakat 3. Pemantapan kehidupan sosial budaya masyarakat.
4. Pendayagunaan sumber daya alam yang berwawasan lingkungan. 5. Pendayagunaan teknologi tepat guna sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
6. Penataan dan pengembangan usaha ekonomi masyarakat. 7. Penguatan kapasitas dan kemampuan aparatur Pemerintahan Desa untuk mewujudkan
otonomi desa. 8. Peningkatan koordinasi dan keterpaduan program-program pemberdayaan masyarakat.
35
Berdasarkan telaahan terhadap visi dan misi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Sumatera Selatan teridentifikasi kekuatan yang dapat
dimanfaatkan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Ogan Komering Ilir, yaitu penguatan kapasitas dan kemampuan aparatur pemerintahan
Desa untuk mewujudkan otonomi desa melalui kegiatan Bimtekpelatihan kapasitas aparatur pemerintahan desa.
3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis