Analisis Pengaruh Risiko Sistematis, Ukuran Perusahaan, Dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di BEI

SKRIPSI Analisis Pengaruh Risiko Sistematis, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas
Terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar Di Bei
OLEH Nofriska Krissanya
100502153
PROGRAM STUDI STRATA-I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014
Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK ANALISIS PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, UKURAN PERUSAHAAN,
DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh risiko sistematis, ukuran perusahaan, dan profitabilitas yang diproksikan dengan return on assets (ROA) terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2012. Populasi sasaran dipilih dari populasi dan seluruh populasi sasaran akan digunakan sebagai sampel. Variabel penelitian ini terdiri dari risiko sistematis, ukuran perusahan, dan ROA sebagai variabel bebas dan harga saham sebagai variabel terikat. Penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 5%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan atau serempak risiko sistematis, dan ukuran perusahaan dan ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Secara parsial, hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko sistematis berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap harga saham, sedangkan ukuran perusahaan dan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kata kunci : Risiko Sistematis, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Harga
Saham
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT THE IMPACT ANALYSIS OF SYSTEMATIC RISK, FIRM SIZE, AND
PROFITABILITY ON STOCK PRICE IN FOOD AND BEVERAGES COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE
The aim of this study was to identify and analyze the impact of systematic risk, firm size, and profitability which is proxied by return on assets (ROA) on stock price in food and beverages companies listed in Indonesia Stock Exchange.
This study used the secondary data. Population of this research is food and beverages companies during 2008-2012. Target population is selected from the population and all of the target population will be used as sample. The variables of this study consisted of systematic risk, firm size, and return on assets as independent variables, and stock price as the dependent variable. This study used significant level 5%.
The result showed that simultaneously, systematic risk, firm size, and ROA have a positive and significant effect on stock price in food and beverages companies listed in Indonesia Stock Exchange. Partially, the result showed that systematic risk has a negative effect and not significant on stock price, while firm size and ROA have a positive significant effect on stock price in food and beverages companies listed in Indonesia Stock Exchange. Keywords : Systematic Risk, Firm Size, Profitability, and Stock Price

Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, Dzat yang menciptakan langit dan bumi beserta segala isinya dan Pemilik dari segala ilmu pengetahuan, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Risiko Sistematis, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI”. Shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Skripsi ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Program S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Selama proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh dukungan, bimbingan, semangat, nasehat, doa, dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta Bapak Amardi dan Ibu Emy Mardani yang telah memberikan cinta, kasih sayang, dan doa yang tak henti-hentinya selama ini. Penulis juga ingin menyampaikan terimakasih kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, ME selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan Ibu Dra. Marhayanie, Msi selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, MSi selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Ibu Dr. Khaira Amalia Fachrudin, SE, MBA, Ak selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, arahan, bantuan, dan motivasi kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini. 5. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku dosen pembaca penilai atas saran dan masukan yang diberikan kepada penulis. 6. Adinda Nadhira Septira dan Trisky Nugraha Hasbi yang telah memberikan doa, kasih sayang, dan motivasi. Semoga kita bisa menjadi anak yang dibanggakan. 7. Saudara Dzulfiqar Ammario Dalimunthe yang telah memberikan semangat dan masukan kepada penulis. 8. Keluarga besar HMI FE USU, teman-teman Manajemen 2010, Lani dan Fanni serta pihak-pihak lain yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Universitas Sumatera Utara

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan dan pengulasan skripsi. Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Medan, 15 Maret 2014 Penulis Nofriska Krissanya 100502153
Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................ ABSTRACT ............................................................................................. KATA PENGANTAR.............................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................ DAFTAR TABEL .................................................................................... DAFTAR GAMBAR................................................................................ DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1.1 Latar Belakang Masalah............................................................. 1.2 Perumusan Masalah ................................................................... 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian................................................... 1.3.1 Tujuan Penelitian............................................................ 1.3.2 Manfaat Penelitian..........................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 2.1 Uraian Teoritis........................................................................... 2.1.1 Saham............................................................................... 2.1.2 Harga Saham .................................................................... 2.1.3 Risiko................................................................................ 2.1.3.1 Pengertian Risiko ................................................ 2.1.3.2 Jenis Risiko......................................................... 2.1.3.3 Tipe Investor Menurut Profil Risiko .................... 2.1.4 Risiko Sistematis .............................................................. 2.1.5 Ukuran Perusahaan ........................................................... 2.1.6 Profitabilitas ..................................................................... 2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................. 2.3 Kerangka Konseptual................................................................. 2.4 Hipotesis....................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN.......................................................... 3.1 Jenis Penelitian .......................................................................... 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 3.2.1 Tempat Penelitian ............................................................ 3.2.2 Waktu Penelitian.............................................................. 3.3 Batasan Operasional................................................................... 3.4 Definisi Operasional .................................................................. 3.5 Populasi dan Sampel .................................................................. 3.6 Jenis Data .................................................................................. 3.7 Metode Pengumpulan Data ........................................................ 3.8 Teknik Analisis.......................................................................... 3.8.1 Analisis Deskriptif ........................................................... 3.8.2 Analisis Statistik .............................................................. 3.9 Pengujian Hipotesis ...................................................................

i ii iii v vii viii ix

1 1 6 7 7 7
9 9 9 9 11 11 12 13 14 17 18 19 24 26
27 27 27 27 27 28 28 31 33 33 34 34 34 35

Universitas Sumatera Utara

3.9.1 Pengujian Hipotesis Secara Serempak (Uji F) .................. 3.9.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ........................ 3.9.1 Koefisien Determinasi (R2) .............................................. 3.10 Uji Asumsi Klasik...................................................................... 3.10.1 Uji Normalitas............................................................. 3.10.2 Uji Autokorelasi .......................................................... 3.10.3 Uji Heteroskedastisitas ................................................ 3.10.4 Uji Multikolinearitas ...................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................. 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Makanan dan Minuman di Indonesia .............................................................................. 4.2 Hasil Penelitian.......................................................................... 4.2.1 Analisis Deskriptif .......................................................... 4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik ................................................. 4.2.3 Analisis Regresi Linear Berganda .................................... 4.3 Pembahasan .............................................................................
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 5.1 Kesimpulan................................................................................ 5.2 Saran. ........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................

35 36 37 37 37 37 38 39
40
40 47 47 55 61 65
68 68 68
70

Universitas Sumatera Utara

Tabel 1.1

Tabel 2.1 Tabel 3.1
Tabel 3.2
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11

DAFTAR TABEL
Perbandingan Laba Bersih, Total Aset, dan Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Tahun 2007-2008 .......................................................................... Matriks Penelitian Terdahulu .............................................. Daftar Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Menjadi Populasi .............................................................................. Daftar Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Menjadi Populasi Sasaran................................................................. Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman Tahun 2008-2012 (dalam rupiah) ........................................ Risiko Sistematis Perusahaan Makanan dan Minuman Tahun 2008-2012 (dalam persen)........................................ Ukuran Perusahaan (Firm Size) Perusahaan Makanan dan Minuman Tahun 2008-2012 (dalam miliar rupiah) .......................................................... Return on Assets (ROA) Perusahaan Makanan dan Minuman Tahun 2008-2012 (dalam persen)........................ Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov........................................... Hasil Uji Durbin-Watson .................................................... Hasil Uji Glejser ................................................................. Hasil Uji Multikolinearitas.................................................. Hasil Uji Statistik F ............................................................ Hasil Uji Statistik t ............................................................. Hasil Uji Koefisien Determinasi .........................................

4 22
32
33
48
50
52
54 57 58 60 61 62 63 65

Universitas Sumatera Utara


Gambar 1.1 Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 4.1 Gambar 4.2
Gambar 4.3

DAFTAR GAMBAR

Nilai Penjualan Industri Makanan dan Minuman ............... Risiko Sistematis dan Risiko Tidak Sistematis................... Kerangka Konseptual Penelitian ....................................... Histogram.......................................................................... Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual ............................................................................ Scatter Plot........................................................................

3 13 25 56
56 59

Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1 Lampiran 2

DAFTAR LAMPIRAN
Nilai Variabel Terikat dan Variabel Bebas...................... 73 Hasil Pengolahan Data.................................................... 77

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK ANALISIS PENGARUH RISIKO SISTEMATIS, UKURAN PERUSAHAAN,
DAN PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BEI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh risiko sistematis, ukuran perusahaan, dan profitabilitas yang diproksikan dengan return on assets (ROA) terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini menggunakan data sekunder. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2008-2012. Populasi sasaran dipilih dari populasi dan seluruh populasi sasaran akan digunakan sebagai sampel. Variabel penelitian ini terdiri dari risiko sistematis, ukuran perusahan, dan ROA sebagai variabel bebas dan harga saham sebagai variabel terikat. Penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 5%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan atau serempak risiko sistematis, dan ukuran perusahaan dan ROA memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI. Secara parsial, hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko sistematis berpengaruh negatif namun tidak signifikan terhadap harga saham, sedangkan ukuran perusahaan dan ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kata kunci : Risiko Sistematis, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Harga
Saham
Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT THE IMPACT ANALYSIS OF SYSTEMATIC RISK, FIRM SIZE, AND
PROFITABILITY ON STOCK PRICE IN FOOD AND BEVERAGES COMPANIES LISTED IN INDONESIA STOCK EXCHANGE
The aim of this study was to identify and analyze the impact of systematic risk, firm size, and profitability which is proxied by return on assets (ROA) on stock price in food and beverages companies listed in Indonesia Stock Exchange.
This study used the secondary data. Population of this research is food and beverages companies during 2008-2012. Target population is selected from the population and all of the target population will be used as sample. The variables of this study consisted of systematic risk, firm size, and return on assets as independent variables, and stock price as the dependent variable. This study used significant level 5%.
The result showed that simultaneously, systematic risk, firm size, and ROA have a positive and significant effect on stock price in food and beverages companies listed in Indonesia Stock Exchange. Partially, the result showed that systematic risk has a negative effect and not significant on stock price, while firm size and ROA have a positive significant effect on stock price in food and beverages companies listed in Indonesia Stock Exchange. Keywords : Systematic Risk, Firm Size, Profitability, and Stock Price
Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Saham merupakan instrumen investasi yang tergolong memiliki risiko
yang sangat tinggi, karena saham sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi, baik secara politik, ekonomi, moneter, dalam dan luar negeri, maupun perubahan lainnya. Perubahan-perubahan ini dapat berdampak positif maupun negatif terhadap harga saham perusahaan.
Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan perusahaan atas pengelolaan operasional perusahaan. Jika harga saham selalu mengalami peningkatan, maka investor maupun calon investor cenderung memberikan penilaian yang positif bagi perusahaan atas keberhasilan tersebut. Penilaian tersebut tentu saja akan bermanfaat bagi emiten, karena melalui penilaian tersebut akan menimbulkan ketertarikan dan keinginan investor maupun calon investor untuk melakukan investasi pada perusahaan yang bersangkutan.
Pada dasarnya, harga saham biasa yang terjadi di pasar akan sangat berarti bagi perusahaan karena harga tersebut akan menentukan besarnya nilai perusahaan (Tandelilin, 2001:19). Harga saham akan selalu mengalami fluktuasi dengan rentang waktu yang sangat singkat. Mekanisme pasar akan tampak dalam penentuan harga saham. Jika semakin banyak permintaan akan suatu saham perusahaan, maka harga sahamnya pun akan meningkat. Namun, sebaliknya jika terjadi kelebihan penawaran atas suatu saham, maka harga saham akan cenderung turun.

Universitas Sumatera Utara

Indikator baik atau tidaknya saham dari suatu perusahaan dapat dicerminkan oleh harga saham perusahaan yang dapat diketahui melalui bursa saham, mengingat biasanya harga saham cenderung dipengaruhi oleh kinerja dan prospek dari perusahaan yang bersangkutan. Perlu digarisbawahi bahwa untuk mendapatkan return yang tinggi, maka investor harus siap untuk menghadapi risiko yang tinggi pula. Hal ini merupakan gambaran umum dari konsep high risk high return yang tidak lain sering dikaitkan sebagai karakteristik sebuah saham.
Perusahaan makanan dan minuman menjadi salah satu industri yang memiliki prospek yang menjanjikan. Makanan dan minuman menjadi kebutuhan pokok dan konsumsi sehari-hari bagi masyarakat, sehingga perusahaan ini akan tetap berkembang. Industri makanan dan minuman memiliki variasi produk yang beragam. Meningkatnya populasi middle class income juga akan menyumbang kontribusi bagi perkembangan industri makanan dan minuman. (www.bankmandiri.co.id).
Industri makanan dan minuman merupakan industri yang tetap tumbuh dan menjadi andalan dalam sektor industri pengolahan non-migas Indonesia. Tren nilai penjualan makanan dan minuman menunjukkan peningkatan yang cukup menyita perhatian hingga tahun 2012. Jumlah penduduk yang besar dan peningkatan daya beli menjadi penggerak utama tumbuhnya industri ini di Indonesia. Berikut ini disajikan grafik nilai penjualan industri makanan dan minuman di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara

Nilai Penjualan (triliun rupiah) 800

700

600

500

400

300

200


100

0 2007

2008

2009

2010

2011

2012 Tahun

Sumber : www.gapmmi.or.id Gambar 1.1
Nilai Penjualan Industri Makanan dan Minuman Gambar 1.1 menunjukkan gambaran nilai penjualan industri makanan dan minuman yang terjadi pada tahun 2007 hingga tahun 2012. Secara keseluruhan industri makanan dan minuman mengalami peningkatan nilai penjualan pada tahun-tahun tersebut. Peningkatan nilai penjualan yang signifikan terjadi pada tahun 2008 dengan nilai sebesar Rp 103.000.000.000.000,00. Meskipun terjadi krisis global pada tahun 2008, industri makanan dan minuman tetap menunjukkan performanya melalui peningkatan nilai penjualan. Hal ini terbukti dengan meningkatnya nilai penjualan industri ini walaupun pada tahun 2008, tingkat inflasi rata-rata mencapai angka 10.31% (www.bi.go.id). Kondisi perekonomian seperti ancaman krisis dan inflasi menjadi bagian dari risiko yang dihadapi oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya.
Meskipun dengan tingkat inflasi rata-rata yang mengalami peningkatan cukup tajam dari 6,4% (2007) menjadi 10,31% (2008), beberapa perusahaan

Universitas Sumatera Utara


menunjukkan kemampuannya dalam meningkatkan laba bersih, total aset, dan

harga saham. Berikut ini disajikan tabel perbandingan laba bersih, total aset, dan

harga saham perusahaan dari industri makanan dan minuman dengan tingkat

inflasi rata-rata yang meningkat pada tahun 2007 dan 2008.

Tabel 1.1

Perbandingan Laba Bersih, Total Aset, dan Harga Saham

Perusahaan Makanan dan Minuman Tahun 2007-2008

2007

2008

(Inflasi Rata-rata : 6,4%)


(Inflasi Rata-rata : 10,31%)

Kode Perusahaan

Laba Bersih
(Rp miliar)

Total Aset (Rp miliar)

Harga Saham (Rp)

Laba Bersih
(Rp miliar)

Total Aset (Rp miliar)

Harga Saham (Rp)

INDF


980 29.527 1.937,92

1.034 39.594 2.007,08

MYOR

142 1.893 1.666,67

196 2.923 1.104,29

AISA

16 516 330

29 1.017 546,67

SKLT

6 183 133,17


4 201 84,67

Sumber : www.idx.co.id dan www.bi.go.id (Data diolah)

Perusahaan pada Tabel 1.1 dipilih untuk mewakili perusahaan besar dan

perusahaan kecil di subsektor makanan dan minuman. PT Indofood Sukses

Makmur Tbk (INDF) dan PT Mayora Indah Tbk merupakan dua perusahaan besar

di subsektor makanan dan minuman sedangkan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

(AISA) dan PT Sekar Laut Tbk (SKLT) merupakan dua perusahaan kecil di

subsektor ini.

PT Indofood Sukses Makmur Tbk sebagai perusahaan terbesar di

subsektor makanan dan minuman, dapat meningkatkan laba bersih, total aset, dan

harga sahamnya walaupun terjadi peningkatan inflasi yang cukup tajam pada

tahun tersebut. Demikian juga halnya dengan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk,

sebagai perusahaan kecil, perusahaan ini juga menunjukkan performa yang

serupa.

Universitas Sumatera Utara

Berbeda dengan PT Mayora Indah Tbk dan PT Sekar Laut Tbk, harga saham perusahaan ini mengalami penurunan yang mungkin diakibatkan oleh peningkatan inflasi pada tahun tersebut. Selain harga saham, PT Sekar Laut Tbk juga mengalami penurunan laba bersih di tahun 2008. Secara umum Tabel 1.1 memperlihatkan keragaman atas harga saham, total aset, dan laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan makanan dan minuman dengan adanya peningkatan inflasi rata-rata pada tahun tersebut.
Inflasi, tingkat bunga, kurs, dan pertumbuhan ekonomi merupakan beberapa contoh dari risiko sistematis dari segi faktor ekonomi. Komponen-komponen ini memiliki kecenderungan memengaruhi pasar modal baik secara langsung maupun tidak langsung. Perubahan komponen-komponen ini akan direspon secara langsung oleh pasar modal, sehingga berpotensi untuk meningkatkan atau menurunkan risiko sistematis.
Inflasi diambil sebagai salah satu contoh risiko sistematis atau risiko pasar yang dihadapi oleh seluruh perusahaan. Beberapa perusahaan mampu melalui tanjakan tajam dalam perjalanan usahanya. Dalam hal ini, tanjakan itu adalah peningkatan inflasi rata-rata pada tahun 2007 ke 2008. Selain itu, dengan ukuran perusahaan yang berbeda, harga saham yang dihasilkan oleh perusahaanperusahaan pada Tabel 1.1 juga bervariasi. Ukuran besar kecilnya suatu perusahaan dalam penelitian ini adalah berdasarkan total aset yang dihasilkan oleh masing-masing perusahaan.
Selain risiko sistematis dan ukuran perusahaan, penelitian ini juga mengambil rasio profitabilitas untuk dijadikan variabel penelitian. Profitabilitas
Universitas Sumatera Utara

menjadi fokus para investor maupun calon investor sebelum melakukan investasi pada sebuah saham karena pada dasarnya investor menginginkan keuntungan atas investasi yang dilakukannya. Investor yang potensial akan menganalisis dengan cermat kelancaran sebuah perusahaan dan kemampuannya untuk mendapatkan keuntungan (profitabilitas), karena mereka mengharapkan dividen dan harga pasar dari sahamnya (Fahmi, 2006:59). Seringkali kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih menjadi tolok ukur investor dalam menilai kinerja suatu perusahaan.
Penelitian ini menggunakan return on assets (ROA) sebagai ukuran profitabilitas. ROA dianggap lebih baik dalam mencerminkan profitabilitas dan merupakan ukuran yang paling baik dalam memprediksikan pertumbuhan laba (Meythi, 2005:254). Selain itu, Walsh (2003:48) menyatakan bahwa ROA memberikan ukuran efisiensi operasi perusahaan secara keseluruhan.
Berdasarkan hal-hal dan permasalahan yang telah diuraikan sebelumnya, maka dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Risiko Sistematis, Ukuran Perusahaan, dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di BEI”.
1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan
masalah dalam penelitian ini adalah apakah risiko sistematis, ukuran perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012?
Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh risiko sistematis, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20082012.
1.3.2 Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka hasil dari penelitian ini
diharapkan akan memberikan manfaat, antara lain : 1. Bagi peneliti
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai pengaruh risiko sistematis, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap harga saham perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. 2. Bagi investor Sebagai informasi, rekomendasi, serta bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi khususnya investasi pada perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012. 3. Bagi emiten Sebagai bahan masukan bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerjanya agar dapat mendorong minat investor untuk menanamkan dananya pada perusahaan.
Universitas Sumatera Utara

4. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan dan dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian-penelitian sejenis.
Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Saham
Saham menunjukkan bagian kepemilikan dalam suatu perusahaan (Bodie et al., 2005:59). Saham merupakan sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan, dan pemegang saham memiliki hak klaim atas penghasilan dan aktiva dari perusahaan tersebut (www.bapepam.go.id).
Saham menurut Tandelilin (2001:18) merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Menurut Tandelilin (2001:18), saham dibedakan menjadi saham preferen dan saham biasa.
Saham dikenal dengan karakteristik memiliki tingkat pengembalian yang tinggi dan disertai dengan risiko yang tinggi pula artinya saham merupakan surat berharga yang memberikan peluang keuntungan dan memiliki potensi risiko yang tinggi. Saham memungkinkan investor untuk memperoleh tingkat pengembalian atau capital gain yang tinggi dalam waktu singkat.
2.1.2 Harga Saham Harga pasar saham merupakan harga suatu saham yang sedang
berlangsung dalam suatu pasar modal. Jika bursa saham tutup, maka harga pasar sahamnya adalah harga terbesar pada saat penutupan/closing price (www.bapepam.go.id).
Universitas Sumatera Utara

Menurut Halim (2005:16), selembar saham mempunyai nilai atau harga dimana suatu harga saham dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: a. Harga Nominal
Harga nominal disebut juga dengan nilai pari (par value) merupakan nilai yang ditentukan oleh perusahaan dalam menilai setiap lembar saham yang dikeluarkannya. Besarnya harga nominal ini tergantung dari keinginan perusahaan. b. Harga Perdana Harga perdana merupakan harga sebelum saham dicatatkan di bursa efek, dimana harga ini merupakan harga jual dari penjamin emisi kepada investor. Besarnya harga perdana ini tergantung pada kesepakatan antara emiten dan penjamin emisi. c. Harga Pasar Harga pasar saham merupakan harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain, dimana harga ini merupakan harga yang terjadi di pasar modal. Harga pasar ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa.
Harga pasar saham dapat berubah atau berfluktuasi dengan cepat bahkan dalam hitungan menit atau hitungan detik. Fluktuasi harga saham ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Kemampuan memperoleh laba tidak hanya ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam mengelola sumber daya yang ada, namun juga ditentukan oleh faktor lain diluar perusahaan yang pada gilirannya akan berpengaruh terhadap fluktuasi harga saham (Halim, 2005:12).
Universitas Sumatera Utara

2.1.3 Risiko 2.1.3.1 Pengertian Risiko
Dalam aktivitas investasi di pasar modal, risiko akan selalu melekat didalamnya. Risiko sering didefinisikan sebagai penyimpangan antara apa yang menjadi harapan dan apa yang menjadi kenyataan. Risiko menurut Kasidi (2010:4) adalah kemungkinan terjadinya penyimpangan dari harapan yang dapat memunculkan kerugian. Jones (2004:9) menyatakan bahwa risiko adalah “the chance that the actual return on investment will be different from the expected return”. Menurut Brigham dan Houston (2010:323), risiko merupakan “peluang akan terjadinya suatu peristiwa yang tidak menguntungkan”.
Dalam industri keuangan, dikenal adanya konsep “high risk high return”. Konsep ini menyatakan bahwa jika ingin memperoleh hasil yang lebih besar, maka risiko yang dihadapi juga lebih besar pula. Seperti pada investasi saham, fluktuasi harga saham secara tajam akan membuka peluang untuk mendapatkan pengembalian yang lebih besar, namun jika harga saham bergerak berlawanan maka kerugian yang akan diperoleh.
Menurut Hirt dan Block (2012:12), risiko investasi berkaitan dengan ketidakpastian hasil dari suatu investasi. Menurut Keown et al., (2010:104), risiko merupakan variabilitas yang mungkin terjadi menyangkut aliran pemasukan yang bersangkutan. Sehingga secara umum, risiko dapat diartikan sebagai suatu bentuk ketidakpastian (uncertainty) mengenai apa yang akan terjadi jika suatu keputusan diambil dengan berdasarkan berbagai pertimbangan. Bagi perusahaan, risiko secara umum merupakan keadaan yang akan dihadapi dimana terdapat kemungkinan terjadinya kerugian.
Universitas Sumatera Utara

Dalam konteks investasi, risiko merupakan perbedaan antara actual return dengan expected return. Maka dari itu, investor dalam setiap mengambil keputusan investasi selalu mempertimbangkan variabel ini untuk diminimalisasi baik jangka pendek maupun jangka panjang. Setiap perubahan yang terjadi dalam dunia perekonomian baik mikro maupun makro mendorong investor untuk melakukan strategi agar tetap memperoleh return.
2.1.3.2 Jenis Risiko Dalam konteks analisis investasi modern, risiko menurut Jones
(2004:144) yang diidentifikasikan sebagai penyebab terjadinya variasi dalam tingkat pengembalian dikategorikan menjadi dua jenis yaitu : 1. Risiko Sistematis
Risiko ini merupakan risiko dimana variabilitas dari total return suatu investasi berhubungan langsung dengan perubahan dari pasar atau kondisi perekonomian secara keseluruhan. Risiko ini akan memengaruhi sekuritas dan tidak dapat dihindari oleh investor meskipun dengan melakukan diversifikasi. Lebih jelasnya, risiko ini berlaku penting untuk seluruh investor. 2. Risiko Tidak Sistematis Risiko ini merupakan risiko dimana variabilitas dari total return suatu investasi tidak berkaitan dengan variabilitas perubahan pasar secara keseluruhan. Risiko ini bersifat unik untuk suatu sekuritas dan berkaitan langsung dengan faktor-faktor seperti risiko bisnis dan risiko keuangan dan risiko likuiditas.
Universitas Sumatera Utara

Dengan membagi risiko dalam dua komponen yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat diperoleh risiko total yang merupakan penjumlahan dari risiko sistematis dan risiko tidak sistematis yang dicerminkan dalam gambar berikut ini.
Gambar 2.1 Risiko Sistematis dan Risiko Tidak Sistematis Sumber : Jones (2004:214) Gambar 2.1 menunjukkan bahwa risiko total merupakan penjumlahan dari risiko sistematis dan risiko tidak sistematis. Ilustrasi yang dapat diperoleh dari gambar tersebut adalah bahwa dengan semakin banyaknya jumlah saham yang dimasukkan dalam suatu rangkaian portofolio maka risiko tidak sistematis menjadi semakin kecil. Namun tidak demikian halnya dengan risiko sistematis berapapun jumlah saham yang ditambahkan, risiko sistematis tidak berubah dan tidak dapat dieliminasi.
2.1.3.3 Tipe Investor Menurut Profil Risiko Adapun tipe investor berdasarkan profil risiko yang akan diambilnya
menurut Bodie et al., (2006:219-222) adalah sebagai berikut : 1. Investor penghindar risiko (risk averse) merupakan investor yang menuntut
tingkat pengembalian yang diharapkan pada portofolio yang memiliki risiko
Universitas Sumatera Utara

bersifat pada persentase pasti. Investor tipe penghindar risiko ini bersedia mempertimbangkan prospek yang bebas risiko atau yang premi risikonya positif. 2. Investor pencinta risiko (risk lover) merupakan tipe investor yang menyesuaikan ekspektasi tingkat pengembalian lebih tinggi dengan memasukkan kesenangan atau kenikmatan tersendiri dalam menghadapi prospek yang berisiko besar. 3. Investor yang netral terhadap risiko (risk neutral) merupakan investor yang menilai prospek berisiko hanya dari tingkat pengembalian yang diharapkannya. Investor yang seperti ini akan senang bila dihadapkan dengan risiko yang tinggi namun dengan tingkat pengembalian yang tinggi juga.
2.1.4 Risiko Sistematis Risiko sistematis merupakan risiko yang berkaitan dengan perubahan
pasar secara keseluruhan dan perubahan tersebut memengaruhi variabilitas return dari suatu investasi (Tandelilin, 2001:50). Risiko sistematis sering disebut dengan risiko pasar dan risiko ini tidak dapat didiversifikasi melalui pembentukan portofolio. Risiko sistematis sering disebut dengan risiko pasar karena fluktuasi yang terjadi disebabkan oleh faktor-faktor yang memengaruhi seluruh perusahaan yang beroperasi. Faktor-faktor tersebut antara lain kondisi perekonomian, inflasi, tingkat bunga, dan lain-lain.
Menurut Brigham dan Houston (2010:346), risiko pasar merupakan risiko yang muncul akibat faktor-faktor yang secara sistematis memengaruhi sebagian besar perusahaan seperti perang, inflasi, resesi, dan tingkat bunga yang
Universitas Sumatera Utara

tinggi. Kebanyakan saham dipengaruhi secara negatif oleh faktor-faktor yang telah disebutkan sehingga risiko ini tidak dapat dihilangkan melalui diversifikasi.
Beberapa jenis risiko yang tidak dapat didiversifikasi menurut Tandelilin (2001:48-50) adalah sebagai berikut : 1. Risiko Suku Bunga
Perubahan suku bunga dapat memengaruhi variabilitas return dari suatu investasi dan perubahan ini akan memengaruhi harga saham secara terbalik. Artinya, jika suku bunga meningkat maka harga saham akan menurun dan sebaliknya jika suku bunga turun, maka harga saham akan meningkat. 2. Risiko Pasar Risiko pasar merupakan fluktuasi pasar secara keseluruhan yang dapat memengaruhi variabilitas return dari suatu investasi dan disebabkan oleh berbagai faktor seperti munculnya resesi ekonomi, kerusuhan, maupun perubahan politik. 3. Risiko Inflasi Inflasi yang meningkat cenderung akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang telah diinvestasikan sehingga risiko ini disebut juga sebagai risiko daya beli. Jika inflasi meningkat, investor cenderung menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi penurunan daya beli yang dialaminya.
Universitas Sumatera Utara

4. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Risiko ini berhubungan dengan nilai tukar mata uang domestik dengan nilai tukar mata uang negara lainnya. Risiko ini disebut juga sebagai risiko mata uang (currency risk) atau risiko nilai tukar (exchange risk).
5. Risiko Negara (Country Risk) Risiko ini berhubungan dengan kondisi perpolitikan suatu negara sehingga sering disebut sebagai risiko politik. Perusahaan yang akan beroperasi diluar negeri, sebaiknya memperhatikan dengan seksama risiko ini. Risiko sistematis dapat diukur dengan menggunakan indeks beta saham.
Hirt dan Block (2012:13) menyatakan bahwa beta digunakan untuk mengukur risiko sistematis dari suatu sekuritas yang tidak dapat didiversifikasi melalui pembentukan portofolio sehingga hal ini sangat penting bagi para investor.
Menurut Jogiyanto (2003:266), beta merupakan alat ukur risiko sistematis dari suatu sekuritas atau portoflio relatif terhadap risiko pasar. Beta merupakan ukuran sensitivitas tingkat pengembalian suatu sekuritas terhadap tingkat pengembalian pasar (Tandelilin, 2001:69). Indeks beta saham ditentukan dengan cara membandingkan tingkat risiko suatu saham terhadap tingkat risiko seluruh saham, dimana tingkat risiko ini direfleksikan oleh fluktuasi harga saham yang bersangkutan dengan harga pasar rata-rata dari seluruh saham yang tercatat.
Indeks beta mengukur sejauh mana harga suatu saham mengalami fluktuasi atau naik turun bersamaan dengan naik turunnya harga pasar. Indeks beta saham yang bernilai satu, fluktuasi return sekuritas bergerak mengikuti fluktuasi dari return pasar (Jogiyanto, 2003:266). Semakin tinggi nilai beta dari
Universitas Sumatera Utara

suatu sekuritas, maka semakin sensitif juga sekuritas tersebut terhadap perubahan pasar.
2.1.5 Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan merupakan ukuran atau besarnya suatu perusahaan
ditinjau dari total aset yang dimiliki. Perusahaan kecil cenderung menggunakan modal sendiri dan utang jangka pendek daripada utang jangka panjang karena biaya yang lebih rendah. Sedangkan perusahaan besar cenderung memiliki sumber pendanaan yang lebih kuat dan besar, misalnya beraktivitas di pasar modal.
Menurut Sawir (dalam Evayanti, 2013), ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan mendapatkan dana dari pasar modal, menentukan kekuatan tawar-menawar dalam perjanjian keuangan, dan memungkinkan adanya pengaruh skala dalam biaya dan return yang dapat membuat perusahaan yang lebih besar memperoleh laba yang lebih banyak.
Menurut Elton dan Gruber (dalam Evayanti, 2013), perusahaan dengan skala yang lebih kecil cenderung kurang menguntungkan bila dibandingkan dengan perusahaan yang berskala besar. Faktor-faktor pendukung dalam jumlah terbatas membuat perusahaan kecil cenderung kurang menguntungkan dalam melakukan aktivitas produksinya. Ukuran perusahaan dapat diukur dengan total aset atau besarnya harta perusahaan dengan menggunakan perhitungan logaritma natural dari total aset.
Universitas Sumatera Utara

2.1.6 Profitabilitas Menurut Brealey et al., (2007:80) profitabilitas mengukur fokus pada
laba perusahaan. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas, manajemen aset, dan utang pada hasil operasi. Rasio profitabilitas mencerminkan hasil akhir dari seluruh kebijakan keuangan dan keputusan operasional (Brigham dan Houston, 2010:146).
Dalam penelitian ini, return on assets (ROA) diambil sebagai variabel untuk mengukur rasio profitabilitas. ROA merupakan salah satu elemen dari rasio profitabilitas yang mengukur perbandingan antara laba bersih dan total aset atau bagaimana pengembalian atas total aset setelah bunga dan pajak pada suatu perusahaan (Brigham dan Houston, 2010:148).
Penelitian ini menggunakan ROA sebagai ukuran dari profitabilitas karena ROA dianggap lebih baik dalam mencerminkan profitabilitas. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan oleh Meythi (2005:254) bahwa ROA merupakan ukuran yang paling baik dalam memprediksikan pertumbuhan laba. Walsh (2003:48) menyatakan bahwa ROA memberikan ukuran efisiensi operasi perusahaan secara keseluruhan.
Selain itu, Walsh (2003:58) juga menyatakan bahwa sebuah perusahaan yang tidak memiliki ROA yang baik hampir tidak mungkin menghasilkan return on equity (ROE) yang memuaskan. Rasio ini mengukur seberapa baik manajemen perusahaan menggunakan semua aktiva dalam menghasilkan surplus operasi. Semakin tinggi nilai rasio ini menunjukkan semakin baik pula efektivitas dan
Universitas Sumatera Utara

efisiensi pengelolaan aset (Hanafi, 2004:42). Adapun perhitungan rasio ini

menggunakan rumus sebagai berikut :





2.2 Penelitian Terdahulu Putri (2013) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh EPS, DER,
Kebijakan Deviden, dan Resiko Sistematis Terhadap Harga Saham Perusahaan yang Terdaftar di BEI (Studi pada Perusahaan yang Masuk dalam Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011)”. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah earning per share (EPS), debt to equity ratio (DER), dividend payout ratio (DPR), dan risiko sistematis. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham perusahaan yang masuk dalam Indeks LQ45 periode 2009-2011. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa risiko sistematis berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham.
Susanto (2012) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas, Solvabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Harga Saham Perusahaan Farmasi di BEI”. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio (DER), current ratio (CR), return on assets (ROA), dan ukuran perusahaan (firm size). Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda.

Universitas Sumatera Utara

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan seluruh variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara parsial, hanya ukuran perusahaan yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap harga saham.
Widiarso (2012) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Rasio Profitabilitas, Rasio Solvabilitas, dan Resiko Sistematis Terhadap Harga Saham Industri Telekomunikasi di Bursa Efek Indonesia”. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah return on assets (ROA), return on equity (ROE), debt to equity ratio (DER), dan risiko sistematis (beta). Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ROA berpengaruh secara positif dan signifikan sedangkan ketiga variabel lainnya berpengaruh secara negatif dan signifikan.
Ediningsih dan Nilmawati (2010) melakukan penelitian dengan judul “EVA dan Beberapa Variabel Fundamental Perusahaan Terhadap Harga Saham”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah economic value added (EVA), current ratio (CR), return on investment (ROI), ukuran perusahaan (size), dan price earning ratio (PER). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham perusahaan yang masuk pemeringkat SWA100 berdasarkan nilai EVA pada tahun 2005-2006. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan seluruh variabel bebas berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Secara parsial, EVA dan ROI berpengaruh positif signifikan terhadap harga
Universitas Sumatera Utara

saham sedangkan PER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap harga saham. Variabel CR dan size tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
Anastasia et al. (2003) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di BEJ”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah return on assets (ROA), return on equity (ROE), book value (BV), payout ratio, required rate of return (r), dan risiko sistematik (beta). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham properti di Bursa Efek Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ROA berpengaruh secara positif dan tidak signifikan dan risiko sistematik berpengaruh secara negatif dan tidak signifikan. Matriks penelitian terdahulu disajikan dalam Tabel 2.1 berikut ini.
Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.1

Matriks Penelitian Terdahulu

No Nama

Judul Penelitian Teknik

Variabel

Hasil Penelitian

Peneliti

Analisis

Penelitian

(Tahun)

1. Paramitha Pengaruh EPS, Analisis

Variabel terikat : Resiko sistematis

Idi Putri DER, Kebijakan regresi linear Harga saham

berpengaruh

(2013)

Deviden, dan

berganda

negatif namun

Resiko Sistematis

Variabel bebas : tidak signifikan

Terhadap Harga

-Earning per

terhadap harga

Saham

share

saham

Perusahaan yang

-Debt to equity

Terdaftar di BEI

ratio

(Studi Pada

-Dividend Payout

Perusahaan yang

Ratio

Masuk dalam

-Resiko Sistematis

Indeks LQ45 di

Bursa Efek

Indonesia Periode

2009-2011)

2. Achmad Pengaruh

Analisis

Variabel terikat : - Secara simultan

Syaiful

Likuiditas,

regresi linear Harga saham

seluruh variabel

Susanto Profitabilitas,

berganda

bebas

(2012)

Solvabilitas, dan

Variabel bebas :

berpengaruh

Ukuran

-Debt to equity

signifikan

Perusahaan

ratio

terhadap harga

Terhadap Harga

-Current ratio

saham

Saham

-Return on assets - Secara parsial,

Perusahaan

-Firm size

ROA

Farmasi di BEI

berpengaruh

positif tidak

signifikan

terhadap harga

saham

- Firm Size

berpengaruh

positif dan

signifikan

terhadap harga

saham

3. Windo

Pengaruh Rasio Analisis

Variabel terikat: - ROA

Widiarso Profitabilitas,

regresi linear Harga saham

berpengaruh

(2012)

Rasio

berganda

positif dan

Solvabilitas, dan

Variabel bebas:

signifikan

Resiko Sistematis

- Return on

terhadap harga

Terhadap Harga

assets

saham

Saham Industri

- Return on

- Risiko

Telekomunikasi

equity

sistematis

di Bursa Efek

- Debt to equity

berpengaruh

Indonesia

ratio negatif dan

- Risiko

signfikan

sistematis (beta) terhadap harga

saham

Universitas Sumatera Utara

No Nama

Judul Penelitian Teknik

Variabel

Hasil Penelitian

Peneliti

Analisis

Penelitian

(Tahun)

4. Sri Isworo EVA dan

Analisis

Variabel terikat: - Secara simultan

Ediningsih Beberapa

regresi linear Harga saham

seluruh variabel

dan Variabel

berganda

bebas

Nilmawati Fundamental

Variabel bebas:

berpengaruh

(2010)

Perusahaan

- Economic value signifikan

Terhadap Harga

added

terhadap harga

Saham

- Current ratio

saham

- Return on

- Secara parsial,

investment

ROI

- Ukuran

berpengaruh

perusahaan

positif

- Price earning

signifikan dan

ratio (PER)

ukuran

perusahaan

berpengaruh

negatif dan

tidak signifikan

terhadap harga

saham

5. Njo

Analisis Faktor Analisis

Variabel terikat : - Secara simultan

Anastasia, Fundamental dan regresi linear Harga saham

seluruh variabel

Yanny

Risiko Sistematik berganda

bebas

Widiastuty Terhadap Harga

Variabel bebas :

berpengaruh

Gunawan, Saham Properti di

- Return on

secara

dan BEJ

assets

signifikan

Imelda

- Return on

terhadap harga

Wijiyanti

equity

saham

(2003)

- Book value

- Secara parsial,

- Payout ratio

ROA

- Debt to equity

berpengaruh

ratio positif tidak

- Required rate

signifikan dan

of return

risiko

- Risiko

sistematik

sistematik

berpengaruh

(beta)

negatif tidak

signifikan

terhadap harga

saham

Universitas Sumatera Utara

2.3 Kerangka Konseptual Pada dasarnya tujuan investor berinvestasi adalah untuk mendapatkan
keuntungan, keamanan, dan pertumbuhan laba atas investasi yang dilakukannya (Putri, 2013:1). Oleh karena itu, dalam melakukan investasi dalam bentuk saham investor harus melakukan analisis terhadap faktor yang dapat memengaruhi kondisi perusahaan emiten. Tujuannya adalah untuk mengetahui gambaran yang jelas atas kemampuan perusahaan untuk tumbuh dan berkembang serta mencegah terjadinya risiko kerugian yang terjadi.
Dalam setiap keputusan investasi, risiko pada dasarnya akan selalu melekat didalamnya sehingga investor perlu untuk memperhatikan risiko tersebut. Risiko sistematis atau yang sering disebut sebagai risiko pasar merupakan bagian dari risiko suatu efek yang tidak dapat dihilangkan dengan diversifikasi (Brigham dan Houston, 2010:346). Risiko ini muncul akibat faktor-faktor yang secara sistematis memengaruhi sebag