Upaya Peningkatan Kompetensi Clinical Instructur di RS Permata Medika Semarang
UPAYA PENINGKATAN KOMPETENSI CLINICAL INSTRUCTUR
DI RS PERMATA MEDIKA SEMARANG
Dyah Restuning P* Niken Sukesi** Endang Supriyanti***
Staff Keperawatan AKPER Widya Husada Semarang
Abstrak
Clinical Instruktur diberi wewenang dan tanggungjawab yang jelas sesuai dengan perannya dalam merancang,
mengelola dan mengevaluasi pemebelajaran klinik terhadap peserta didik di tatanan klinik. Metodologi yang
digunakan memberikan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan clinical instructur . Hasil
Kesimpulan clinical instructur mampu memahami pentingnya kompetensi yang harus dicapai mahasiswa
selama pembelajaran klinik, Meningkatkan peran Clinical Instruktur dalam proses pembelajaran klinik
mahasiswa, Clinical Instruktur mampu menyelesaikan kasus yang ada bersama dengan mahasiswa, Clinical
Instruktur akan mendapatkan sertifikat tentang pelatihan Clinical Instruktur. Penilaian akreditasi meningkat
terkait adanya pelatihan Clinical Instruktur Instansti pendidikan mempercayakan mahasiswanya untuk praktik
di RS..
Katakunci: clinical instructur, mahasiswa, klinik
tanggungjawabnya dalam membimbing para peresta
PENDAHULUAN
Perubahan
kurikulum
pendidikan
Sarjana
didik di tatanan klinik.
Keperawatan/Ners dan DIII Keperawatan yang lebih
berorientasi
pada
kompetesi
(KBK)
tentu
PERMASALAHAN
memberikan implikasi pada berbagai perubahan
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah yang
termasuk dalam kesiapan tenaga pembimbing klinik
muncul
dalam memberikan bimbingan agar mencapai
ketrampilan Clinical Instruktur tentang cara dan
kompetensi yang diinginkan. Pada kondisi ini maka
metode
peranan seorang Clinical Instructor (CI) sangat
mahasiswa praktik yang bisa diatasi dengan dengan
penting dalam setiap tahapan praktikum mahasiswa
pemberian pelatihan Clinical Instruktur.
adalah
Kurangnya
bimbingan
yang
pengetahuan
diterapkan
dan
terhadap
sejak di tatanan laboratorium sampai pada tatanan
klinik/lapangan nyata.
TUJUAN
Peranan adalah pola tingkah laku yang
Tujuan dari kegiatan ini akan meningkatkan
diharapkan dari seseorang yang menduduki suatu
pemahaman tentang konsep dasar peran CI di
jabatan atau pola tingkah laku yang diharapkan
tatanan Klinik, peranan dalam setiap tahapan proses
pantas dari seseorang. Oleh karena itu seharusnya
pemebelajaran klinik, menerapkan setiap peranan
seorang CI diberi wewenang dan tanggungjawab
dalam melakukan bimbingan kepada peserta didik,
yang
mampu
jelas
merancang,
sesuai
dengan
mengelola
perannya
dan
dalam
melaksanakan
bimbingan
klinik
mengevaluasi
keperawatan pada mahasiswa keperawatan dan
pemebelajaran klinik terhadap peserta didik di
perawat pelaksana, mampu melaksanakan evaluasi
tatanan klinik. Namun seringkali kita melihat dan
terhadap peserta didik baik mahasiswa atau staf
merasakan keadaan yang berbeda dimana seorang
perawat yang mencakup sikap, keterampilan serta
CI sulit sekali menunjukkan kemampuannya dalam
attitude sesuai dengan pedoman/instrumen evaluasi
membimbing peserta didik karena berbagai sebab
dan menjadi contoh (Role Model) sebagai perawat
antara lain adalah kurangnya kepercayaan diri dan
professional terhadap mahasiswa dan perawat
ketidakjelasan peranan yang di berikan institusi
pelaksana di wilayah kerjanya
pendidikan pada para CI tersebut. Hal inilah yang
mendorong pentingnya pembahasan peran CI ini
METODOLOGI
dalam pelatihan Clinical Instructor saat ini, semoga
Metodologi dengan memberikan pelatihan untuk
memberi
meningkatkan
kejelasan
akan
peran
fungsi
dan
pengetahuan
dan
ketrampilan
Page 1
mengenai clinical instructur di RS Permata Medika
masyarakat,
Semarang.
keperawatan.
termasuk
pelayanan
asuhan
7. Lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman
TINJAUAN TEORI
sehingga tiga fungsi utama pendidikan tinggi
Pengertian
dapat dilaksanakan.
Peranan adalah pola tingkah laku yang diharapkan
8. Tersedia cukup peralatan dan staf profesional
dari seseorang yang menduduki suatu jabatan atau
sehingga pelaksanaan pelayanan keperawatan
pola tingkah laku yang diharapkan pantas dari
serta
seseorang. Kriteria yang harus dipenuhi seorang
keperawatan dapat dilaksanakan.
pembimbing antara lain: (1) memiliki pengetahuan
kegiatan
pendidikan
dan
penelitian
9. Tersedianya materi yang cukup untuk materi
keilmuan yang dalam dan luas serta minimal setara
pendidikan,
penelitian,
dan
pelayanan
dengan jenjang pendidikan peserta didik, (2)
keperawatan dalam rangka penerapan teknologi
kompeten dalam kemampuan klinik, (3) terampil
keperawatan maju dan tepat guna.
dalam pengajaran klinik, dan (4) mempunyai
10.Terdapat komunitas profesional keperawatan
komitmen dalam pembelajaran klinik. Salah satu
dengan jumlah dan kualitas yang memadai
cara meningkatkan kualitas pembimbing adalah
untuk melaksanakan pendidikan, penelitian, dan
dengan mengadakan pelatihan clinical educator
pelayanan keperawatan.
11. Terdapat model peran untuk pertumbuhan dan
(Nursalam, 2007).
Nursalam dan Efendi (2008) menjelaskan bahwa
pembinaan
sikap,
tingkah
tempat praktek (rumah sakit) yang digunakan untuk
ketrampilan
profesional
melaksanakan pengalaman belajar klinik pada
peserta didik.
laku,
serta
keperawatan
pada
program pendidikan profesi dalam bidang kesehatan
Metode pembelajaran yang perlu diterapkan dalam
harus memenuhi beberapa kriteria berikut ini:
pembelajaran
1.
keperawatan
pengalaman dengan penugasan klinik, penugasan
profesional dengan berbagai kekhususan yang
tertulis, (2) metode pemecahan masalah, (3)
diperlukan dan dilaksanakan oleh perawat
konferensi, (4) observasi, (5) media, (6) metode
professional.
pengarahan individu, dan (7) metode bimbingan
Terdapat
pelayanan/asuhan
klinik
antara
lain
(1)
metode
2. Manajemen rumah sakit memungkinkan berbagai
individu. Individu dapat diterapkan dengan empat
kegiatan pengembangan pengalaman belajar
mode yang ada: observasi, response, tertulis, dan
klinik, penelitian, dan pengabdian kepada
OSCE. Khusus untuk model terakhir tersebut
masyarakat dilaksanakan.
(OSCE), perlu lebih banyak diterapkan dalam
3. Teknologi keperawatan merupakan teknologi
4.
maju untuk melaksanakan asuhan keperawatan
Membimbing
yang diperlukan.
merupakan
Kegiatan
penelitian
dilaksanakan
5.
menunjang evaluasi klinik bagi mahasiswa.
keperawatan
sesuai
dengan
dalam
hal
pembelajaran
penting
demi
praktikum
terlaksananya
dapat
pengalaman belajar praktikum bagi peserta didik.
tingkat
Nursalam (2007) menjabarkan proses pembelajaran
perkembangan institusi dan tuntutan kebutuhan
melalui tahapan berikut ini:
perkembangan keperawatan.
1. Persiapan rancangan pembelajaran dalam rangka
Kegiatan
dalam
proses
penerapan/adaptasi
teknologi keperawatan dapat dilaksanakan.
6. Iklim dan lingkungan, terutama hubungan
interpersonal
dan
kepemimpinan,
memungkinkan
terlaksananya
membantu peserta didik melaksanakan tugas
belajar.
Tahap
perencanaan
ini
menekankan
pembelajaran
yang
pada
dapat
memenuhi kebutuhan belajar peserta didik,
proses
termasuk sumber yang sesuai dengan jumlah
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
peserta didik dan pengajar, mencoba peralatan
Page 2
yang akan digunakan untuk demonstrasi/
professional
redemonstrasi,
keperawatan atau yang dikenal sebagai sosialisasi
merancang
layout,
adjustment
bagi
mahasiswa
merencanakan ruang praktikum, pemasangan
profesional.
berbagai diagram/ poster/ grafik, membuat
Metode pengajaran klinik keperawatan merupakan
makalah, serta pengaturan tempat duduk. Pada
metode mendidik peserta didik yang memungkinkan
tahap
kemampuan
pendidik memilih dan menerapkan cara mendidik
tujuan
yang sesuai dengan obyektif dan karakteristik
persiapan
mengorganisir
diperlukan
fasilitas
sesuai
dan
tahapan peserta didik.
individual peserta didik berdasarkan kerangka
2. Penerapan berbagai metode pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik dapat
konsep pembelajaran.
A. Kriteria Seleksi Metode Pengajaran
menyelesaikan tugas pembelajaran sesuai
a. Diarahkan untuk mencapai tujuan meliputi
dengan tujuan yang di inginkan.
Entry behavior dan karakteristik peserta didik
Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan
( dapat dilihat/ dinilai dari tes potensi
profesional, diharapkan dapat menghasilkan lulusan
akademik dengan niali batas lulus), Kualitas
yang menguasai pengetahuan dan ketrampilan
dan ketrampilan pengajar, Rasio pengajar dan
profesional dibidang keperawatan serta memiliki dan
peserta didik ( 4 -6 peserta didik dengan 1
menampilkan sikap profesional. Untuk mencapai
pembimbing), Karakteristik dan kekhususan
kemampuan tersebut harus dirancang strategi belajar
lahan praktek dan keterbatasan dari metode
mengajar dalam bentuk pengalaman belajar praktek
pengajaran.
laboratorium dan pengalaman belajar praktek klinik
a. Mempertimbangkan beberapa aspek meliputi
keperawatan. Salah satu bentuk pengalaman yang
kesesuaian tujuan pengalaman belajar klinik
perlu mendapat perhatian dalam pengembangan dan
yang terkait dengan metode pengajaran,
pembinaan
yang
kesesuaian peserta didik yang terkait dengan
merupakan bentuk pengalaman belajar utama dalam
kemampuan, pengalaman dan karakteristik
melaksanakan
lainnya, kesesuaian ketrampilan pengajar dan
pendidikan
keperawatan
adaptasi
profesional
yaitu
pengalaman belajar klinik.
kerangka
konsep
proses
pembelajaran,
Reilly dan Obermann dalam Nursalam
ketepatan yang terkait dengan tersedianya
(2003) menyatakan bahwa pengalaman belajar klinik
sumber-sumber dan kendala di lahan klinik,
(Rumah sakit dan Puskesmas) merupakan bagian
Sejalan dengan falsafah program pendidikan
penting
mahasiswa
keperawatan yang terkait dengan keyakinan
keperawatan, karena memberikan pengalaman yang
pengajar tentang proses pembelajaran, dan
kaya kepada mahasiswa begaimana cara belajar
menyediakan berbagai metode yang terkait
yang
dengan berbagai kompetensi yang harus
dalam
proses
sesungguhnya.
pendidikan
Kemudian
Reilly
menambahkan bahwa masalah nyata yang dihadapi
di
lahan praktek membuat
berespon
terhadap
tantangan
mahasiswa harus
dengan
mencari
pengetahuan dan ketrampilan sebagai alternatif
untuk menyelesaikannya. Mahasiswa mendapat
kesempatan untuk mengembangkan kemampuan
dalam mengambil keputusan klinik yang merupakan
manifestasi dari keterpaduan menalar secara alamiah
dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam
keperawatan. Pengalaman belajar ini juga pada saat
yang
dicapai.
B. Strategi Implementasi Pengajaran Klinik
1. Waktu yang diperlukan untuk menyiapkan
dan mengajar pengajaran klinik
2. Ruangan, peralatan yang tersedia yang akan
digunakan untuk mengajar
3. Biaya
yang
dikeluarkan
yaitu
biaya
administrasi / pelaksanaan
4. Jumlah peserta didik yang diijinkan agar
pengajaran menjadi efektif.
bersamaan merupakan kesempatan untuk
Page 3
Membantu mengidentifikasi masalah.
C. Jenis Metode Pengajaran Klinik
Merencanakan
1. Ekperensial
Memberikan pengalaman langsung tentang
suatu kejadian, melalui praktek klinik yang
melibatkan interaksi klien aktual / fiktif.
Jenisnya meliputi :
a. Penugasan klinik
peserta
menggunakan
konsep
dalam masalah klinik.
Menekankan
Jenisnya meliputi :
yang terjadi di lahan klinik
mengatasi
ketrampilan
pemikiran
yang
bercabang dan bersosialisasi dengan
profesi.
Mengembangkan
psikomotor,
ketrampialn
terkait
dengan
pemberian asuhan keperawatan.
b. Penugasan tertulis
Meningkatkan
cara
belajar
menyelesaikan masalah yang terkait
dengan klien.
Meningkatkan pemahaman terhadap
aspek tertentu dari praktek klinik.
Mengembangkan
belajar
teori
Membantu mempelajari hal – hal
Mengembangkan
hubungan
masalah baru.
dalam praktek.
kemampuan
berkomunikasi tertulis.
akan
Mengimplementasikan pengetahuan ke
didik
dan
yang
dilakukan.
pengalaman
Membantu
tindakan
antara
lalu
terhadap
a. Situasi penyelesaian masalah
Menggambarkan
secara
tertulis
peristiwa klinik:
Menanggulangi
masalah
yang
terdapat di klinik
Mengidentifikasi data relevan yang
menunjang masalah.
Mengajukan hipotesa yang relevan.
Merencanakan
tindakan
keperawatan yang tepat.
Menerapkan teori kedalam praktek.
b. Situasi pengambilan keputusan
Situasi penyelesaian masalah yang
memerlukan
pengambilan
keputusan.
Peserta didik melakukan pengujian
data yang ada, mengidentifikasi
alternatif
tindakan,
menentukan
Contoh : studi kasus, pembuatan laporan
prioritas
tindakan,
pembuatan
kunjungan,
keputusan.
menulis
rencana
keperawatan, pembuatan makalah.
c. Simulasi dan permainan
Mempersiapkan
berpikir dalam menanggapi situasi.
peserta
memperoleh
didik
kesempatan
mengembangkan
dan
mengkaji
ketrampilan kognitif lingkungan.
Dilakukan sebelum peserta didik
menghadapi
situasi
nyata.
Menghindari kesalahan yang fatal
jika diterapkan pada klien.
Dengan
menggunakan
manikin,boneka
tertentu
(
untuk
pemberian
tindakan
injeksi,
pemasangan kateter, infus dll)
2. Penyelesaian masalah
Berdiskusi dan menggali proses
c. Proses insiden
Membantu
mengembangkan
peserta
didik
ketrampilan
berdasarkan kejadian klinik.
Insiden berasal dari pengalaman
praktek aktual.
3. Konferensi
Dirancang melalui diskusi kelompok.
Memberikan kesempatan mengemukakan
pendapat dalam menyelesaikan masalah.
Menerima umpan balik dari kelompok.
Berinteraksi dan menggunakan orang lain
sebagai narasumber.
Page 4
Meningkatkan
percaya
diri
dalam
pembelajaran masa mendatang.
berinteraksi dengan kelompok.
Mengembangkan
Mengembangkan perilaku baru untuk
ketrampilan
Jenisnya adalah :
a. Observasi lapangan
kepemimpinan.
Jenisnya meliputi :
Mengamati perilaku orang lain dan
a. Pre conference
menerapkan pada dirinya. Observasi
Mendiskusikan tujuan praktik
Mendiskusikan
rencana
situasi klinik yang jarang ditemui.
belajar
b. Karya wisata
mengacu pada kontrak belajar yang
Melakukan observasi di luar tatanan
telah dibuat peserta didik.
praktek. Mengkaji pengalamn yang tidak
Mengkaji kesiapan diri peserta didik
untuk melaksanakan praktik seperti
pemahaman
konsep,
sikap
dan
c. Ronde keperawatan
Observasi langsung, mengkaji askep
dan informasi dari klien.
kondisi psikologis.
Mengidentifikasi
terdapat di lahan utama.
kasus
sesuai
kebutuhan belajar dalam kontrak
belajar.
b. Post conference.
Pembimbing bersama peserta didik
Demonstrasi intervensi keperawatan
yang spesifik dan saling berinteraksi.
Pengajar
dilakukan.
Pembimbing
meminta agar setiap mahasiswa
Diskusi hasil observasi terhadap klien
dilakukan di luar lingkungan klien.
d. Demonstrasi
Memperlihatkan
menceritakan kegiatan yang telah
menggunakan
dilakukan.
klien.
Memberikan
penguat
terhadap
keberhasilan yang telah diperoleh.
Peserta diminta untuk mengevaluasi
sendiri proses belajar yang telah
bersama
pencapaian
sama
tujuan
menilai
belajar
/
kompetensi. Peserta didik diminta
menilai sendiri pencapaian tujuan
belajar
/
kompetensinya
dan
merumuskan tindak lanjut untuk
merumuskan
kegiatan
belajar
berikutnya.
Instruktur
menandatangani
pencapaian kompetensi dalam buku
pencapaian ketrampilan yang telah
menunjukkan kemampuannya dalam
pencapaian kompetensi tertentu.
4. Observasi
cara
alat,
melakukan,
berinteraksi
dengan
5. Media
Mempersiapkan
pembelajaran
multi
media
Berkomunikasi melalui berbagai alat (
slide, film, model)
dilakukan.
Secara
klien,
berdiskusi dengan klien.
mendiskusikan kegiatan belajar yang
telah
memperkenalkan
Mendapatkan pengalaman nyata.
Dapat dilakukan dengan jarak jauh :
teleconference
6. Belajar mandiri
Memerlukan peran serta aktif peserta
didik
Menyusun kontrak belajar tentang apa
yang akan dicapai dalam belajar mandiri.
Sudah disusun dalam silabus meliputi
tujuan, materi, metode.
7. Preseptorsif
Staf keperawatan / perawat dilahan
praktek.
Berperan
sebagai
membimbing
role
peserta
model
didik
dan
yang
memungkinkan peserta didik mengikuti
Page 5
perawat role model nya dari mulai yang
sederhana sampai dengan advance.
Diskusi pada awal dan post demonstrasi
di hadapan klien dilakukan seminimal
Rasio harus seimbang 1 : 1
mungkin.
8. Praktek terkonsentrasi
Menfasilitasi masa transisi peserta didik
dalam menuju perawat profesional.
Meningkatkan ketrampilan klinik dan
Diskusikan hal yang bersifat positif pada
pasien.
Lanjutkan dengan redemonstrasi. Hal
yang didemonstrasikan adalah hal yang
kepemimpinan agar rasa percaya diri
belum pernah didapatkan peserta didik
meningkat.
sebelumnya/ bila menghadapi kesulitan.
Langkah – langkah :
Jenisnya meliput :
Pembimbing klinik datang sebelum
a. Externship
Berperan sebagai pendidik dan pegawai
pengajaran dimulai. Anjurkan peserta
sehingga mendapat kredit akademik
didik datang lebih awal
dan
kepegawaian.
Berdasarkan
perencanaan, pemantauan dan evaluasi
dari pendidikan.
b. Workstudy
Memberikan
fleksibilitas
dimana
untuk melaksWorkstudy
Komunikasikan
dengan
penanggung
fleksibilitas
dimana
untuk melaksanakan praktek klinik.
didik
dianggap
Melibatkan semua peserta didik.
Mennunakan
dianggap
yang
telah
Menngunakan pendekatan penyelesaian
masalah
Melakukan
sebagai
sebagai
konselor.
diskusi
yang
terkait
diagnosa dan terapi pasien diruang
pegawai purna waktu. Pengajar dari
pendidikan
format
disepakati
peserta didik cuti dari akademik
Peserta
Melibatkan klien dalam prosesnya
jawab ruangan
peserta didik cuti dari akademik
Memberikan
Buat satuan pembelajaran
diskusi.
Permasalahan di lapangan
1). Jumlah mahasiswa yang lebih banyak dari
c. Internship
pasien
Dirancang oleh institusi pelayanan
2). Fasilitas dasar ruangan yang kurang memadai.
sebagai
3). CI ruangan terlalu banyak tanggung jawab,
program
orientasi.
Waktu
berkisar 2-6 bulan. Merupakn masa
adaptasi profesi.
kurang skill membimbing
4). Kasus yang terdapat di kurikulum jarang
9. Bed Side Teaching
ditemukan.
Mengajar peserta didik disamping tempat
5). Target ketrampilan 1/3 tercapai.
tidur tentang kondisi klien dan keperawatan.
6). Proporsi mahasiswa dan pembimbing tidak
Memberikan
ketrampilan
klinik
secara
seimbang.
langsung seperti pemeriksaan fisik, tindakan
7). Kurangnya role model
keperawatan kepada klien.
8). Kecenderungan
Prinsip
Kesiapan pembimbing klinik, peserta
didik, klien
Jumlah peserta didik terbatas (kelompok
kecil)
dosen
hanya
supervisi
singkat.
Langkah sederhana dalam proses pembelajaran :
1). Perlakukan mahasiswa dengan respect dan
caring
2). Beri informasi yang relevan
3). Ajak mereka aktif dan mencoba
Page 6
4). Metode bimbingan yang variatif
oleh clinical instructur di lapangan. pada saat
5). Beri masukan rutin terhadap penampilan
praktik.
mahasiswa
6). Beri contoh konkrit, demonstrasikan
Kesimpulan dan Saran
7). Gunakan analogy yang masuk akal
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu
8). Beri harapan ( pencapaian) tugas yang jelas
proses yang diawali dari konsepsi (pembuahan)
9). Ciptakan suasana praktik yang nyaman
sampai pematangan atau dewasa.
Komunikasi sesuai tingkat pemahaman mahasiswa
Apabila terdapat suatu masalah dalam proses
tersebut maka yang akan berakibat terhambatnya
anak mencapai tingkat tumbuh kembang yang sesuai
Pembahasan
Pelatihan
yang
disampaikan
kepada
clinical
dengan usianya. Gangguan ini berlanjut maka akan
instructur dengan beberapa metode sebagai berikut:
menjadi suatu bentuk kecacatan yang menetap pada
1.
Ceramah
anak. Namun apabila sejak dini gangguan tumbuh
Metode ini dipilih untuk menyampaikan teori
kembang
dan konsep yang sangat prinsip dan penting
melakukan suatu intervensi sesuai dengan kebutuhan
untuk dimengerti serta dikuasai oleh peserta
anak. Melalui intervensi yang dilakukan sejak dini
pelatihan. Memberikan pengetahuan tentang
itulah tumbuh kembang anak pada tahap selanjutnya
pembelajaran klinik berbasis patient safety.
dapat berjalan dengan lebih baik. Gangguan
Memberikan
pertumbuhan
pengetahuan
tentang
peran
sudah
terdeteksi,
dan
maka
kita
perkembangan
dapat
merupakan
Clinical Instruktur bagi mahasiswa
masalah yang banyak
Memberikan penjelasan tentang kompetensi
dijumpai di masyarakat, sehingga sangatlah penting
lulusan mahasiswa DIII dan S1 keperawatan.
apabila semua komponen yang terlibat
Memberikan pengetahuan terkait permasalahan-
dalam tumbuh kembang anak, yaitu orang tua, guru,
permasalahan pembelajaran klinik mahasiswa.
dan
Melatih Clinical Instruktur dalam mengambil
melakukan pemantauan sejak dini.
masyarakat
dapat
bekerja
sama
dalam
keputusan dalam proses pembelajaran klinik
2.
terhadap mahasiswa bimbingannya dengan
Daftar Pustaka
roleplay
Bastable, S.B (2002). Perawat sebagai pendidik:
Display Study (Foto dan film)
prinsip – prinsip pengajaran dan pembelajaran,
Metode ini dipilih untuk menampilkan kondisi
alih bahasa Gerda W. Jakarta: EGC
dan perilaku-perilaku yang mungkin terjadi
pada
mahasiswa
selama
praktik.
Dengan
display study maka para peserta pelatihan akan
dapat
melakukan
mahasiswa
dan
pengamatan
mempraktekan
perilaku
bimbingan
sesuai dengan kondisi mahasiswa.
3.
Role Play
Nurachmah, E( 2005). Metode Pengajaran Klinik
Keperawatan. Makalah pelatihan bimbingan
klinik FIK – UI. Tidak dipublikasikan.
Relly, D.E & Obermann,M.H (2002). Pengajaran
Klinis dalam pendidikan keperawatan, alih
bahasa Eni Noviestari. Jakarta: EGC
Waluyo, A.(2005). Metode Pengajaran Klinik
Peserta dibagi berkelompok. Kelompok secara
Keperawatan. Makalah pelatihan bimbingan
bergantian diminta untuk mempraktikan model
klinik FIK – UI. Tidak dipublikasikan.
bimbingan
4.
Studi kasus dan diskusi
Pada metode ini peserta akan melakukan kajian
terhadap kasus-kasus yang mungkin dihadapi
Page 7
DI RS PERMATA MEDIKA SEMARANG
Dyah Restuning P* Niken Sukesi** Endang Supriyanti***
Staff Keperawatan AKPER Widya Husada Semarang
Abstrak
Clinical Instruktur diberi wewenang dan tanggungjawab yang jelas sesuai dengan perannya dalam merancang,
mengelola dan mengevaluasi pemebelajaran klinik terhadap peserta didik di tatanan klinik. Metodologi yang
digunakan memberikan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan clinical instructur . Hasil
Kesimpulan clinical instructur mampu memahami pentingnya kompetensi yang harus dicapai mahasiswa
selama pembelajaran klinik, Meningkatkan peran Clinical Instruktur dalam proses pembelajaran klinik
mahasiswa, Clinical Instruktur mampu menyelesaikan kasus yang ada bersama dengan mahasiswa, Clinical
Instruktur akan mendapatkan sertifikat tentang pelatihan Clinical Instruktur. Penilaian akreditasi meningkat
terkait adanya pelatihan Clinical Instruktur Instansti pendidikan mempercayakan mahasiswanya untuk praktik
di RS..
Katakunci: clinical instructur, mahasiswa, klinik
tanggungjawabnya dalam membimbing para peresta
PENDAHULUAN
Perubahan
kurikulum
pendidikan
Sarjana
didik di tatanan klinik.
Keperawatan/Ners dan DIII Keperawatan yang lebih
berorientasi
pada
kompetesi
(KBK)
tentu
PERMASALAHAN
memberikan implikasi pada berbagai perubahan
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah yang
termasuk dalam kesiapan tenaga pembimbing klinik
muncul
dalam memberikan bimbingan agar mencapai
ketrampilan Clinical Instruktur tentang cara dan
kompetensi yang diinginkan. Pada kondisi ini maka
metode
peranan seorang Clinical Instructor (CI) sangat
mahasiswa praktik yang bisa diatasi dengan dengan
penting dalam setiap tahapan praktikum mahasiswa
pemberian pelatihan Clinical Instruktur.
adalah
Kurangnya
bimbingan
yang
pengetahuan
diterapkan
dan
terhadap
sejak di tatanan laboratorium sampai pada tatanan
klinik/lapangan nyata.
TUJUAN
Peranan adalah pola tingkah laku yang
Tujuan dari kegiatan ini akan meningkatkan
diharapkan dari seseorang yang menduduki suatu
pemahaman tentang konsep dasar peran CI di
jabatan atau pola tingkah laku yang diharapkan
tatanan Klinik, peranan dalam setiap tahapan proses
pantas dari seseorang. Oleh karena itu seharusnya
pemebelajaran klinik, menerapkan setiap peranan
seorang CI diberi wewenang dan tanggungjawab
dalam melakukan bimbingan kepada peserta didik,
yang
mampu
jelas
merancang,
sesuai
dengan
mengelola
perannya
dan
dalam
melaksanakan
bimbingan
klinik
mengevaluasi
keperawatan pada mahasiswa keperawatan dan
pemebelajaran klinik terhadap peserta didik di
perawat pelaksana, mampu melaksanakan evaluasi
tatanan klinik. Namun seringkali kita melihat dan
terhadap peserta didik baik mahasiswa atau staf
merasakan keadaan yang berbeda dimana seorang
perawat yang mencakup sikap, keterampilan serta
CI sulit sekali menunjukkan kemampuannya dalam
attitude sesuai dengan pedoman/instrumen evaluasi
membimbing peserta didik karena berbagai sebab
dan menjadi contoh (Role Model) sebagai perawat
antara lain adalah kurangnya kepercayaan diri dan
professional terhadap mahasiswa dan perawat
ketidakjelasan peranan yang di berikan institusi
pelaksana di wilayah kerjanya
pendidikan pada para CI tersebut. Hal inilah yang
mendorong pentingnya pembahasan peran CI ini
METODOLOGI
dalam pelatihan Clinical Instructor saat ini, semoga
Metodologi dengan memberikan pelatihan untuk
memberi
meningkatkan
kejelasan
akan
peran
fungsi
dan
pengetahuan
dan
ketrampilan
Page 1
mengenai clinical instructur di RS Permata Medika
masyarakat,
Semarang.
keperawatan.
termasuk
pelayanan
asuhan
7. Lingkungan kerja yang sehat, aman, dan nyaman
TINJAUAN TEORI
sehingga tiga fungsi utama pendidikan tinggi
Pengertian
dapat dilaksanakan.
Peranan adalah pola tingkah laku yang diharapkan
8. Tersedia cukup peralatan dan staf profesional
dari seseorang yang menduduki suatu jabatan atau
sehingga pelaksanaan pelayanan keperawatan
pola tingkah laku yang diharapkan pantas dari
serta
seseorang. Kriteria yang harus dipenuhi seorang
keperawatan dapat dilaksanakan.
pembimbing antara lain: (1) memiliki pengetahuan
kegiatan
pendidikan
dan
penelitian
9. Tersedianya materi yang cukup untuk materi
keilmuan yang dalam dan luas serta minimal setara
pendidikan,
penelitian,
dan
pelayanan
dengan jenjang pendidikan peserta didik, (2)
keperawatan dalam rangka penerapan teknologi
kompeten dalam kemampuan klinik, (3) terampil
keperawatan maju dan tepat guna.
dalam pengajaran klinik, dan (4) mempunyai
10.Terdapat komunitas profesional keperawatan
komitmen dalam pembelajaran klinik. Salah satu
dengan jumlah dan kualitas yang memadai
cara meningkatkan kualitas pembimbing adalah
untuk melaksanakan pendidikan, penelitian, dan
dengan mengadakan pelatihan clinical educator
pelayanan keperawatan.
11. Terdapat model peran untuk pertumbuhan dan
(Nursalam, 2007).
Nursalam dan Efendi (2008) menjelaskan bahwa
pembinaan
sikap,
tingkah
tempat praktek (rumah sakit) yang digunakan untuk
ketrampilan
profesional
melaksanakan pengalaman belajar klinik pada
peserta didik.
laku,
serta
keperawatan
pada
program pendidikan profesi dalam bidang kesehatan
Metode pembelajaran yang perlu diterapkan dalam
harus memenuhi beberapa kriteria berikut ini:
pembelajaran
1.
keperawatan
pengalaman dengan penugasan klinik, penugasan
profesional dengan berbagai kekhususan yang
tertulis, (2) metode pemecahan masalah, (3)
diperlukan dan dilaksanakan oleh perawat
konferensi, (4) observasi, (5) media, (6) metode
professional.
pengarahan individu, dan (7) metode bimbingan
Terdapat
pelayanan/asuhan
klinik
antara
lain
(1)
metode
2. Manajemen rumah sakit memungkinkan berbagai
individu. Individu dapat diterapkan dengan empat
kegiatan pengembangan pengalaman belajar
mode yang ada: observasi, response, tertulis, dan
klinik, penelitian, dan pengabdian kepada
OSCE. Khusus untuk model terakhir tersebut
masyarakat dilaksanakan.
(OSCE), perlu lebih banyak diterapkan dalam
3. Teknologi keperawatan merupakan teknologi
4.
maju untuk melaksanakan asuhan keperawatan
Membimbing
yang diperlukan.
merupakan
Kegiatan
penelitian
dilaksanakan
5.
menunjang evaluasi klinik bagi mahasiswa.
keperawatan
sesuai
dengan
dalam
hal
pembelajaran
penting
demi
praktikum
terlaksananya
dapat
pengalaman belajar praktikum bagi peserta didik.
tingkat
Nursalam (2007) menjabarkan proses pembelajaran
perkembangan institusi dan tuntutan kebutuhan
melalui tahapan berikut ini:
perkembangan keperawatan.
1. Persiapan rancangan pembelajaran dalam rangka
Kegiatan
dalam
proses
penerapan/adaptasi
teknologi keperawatan dapat dilaksanakan.
6. Iklim dan lingkungan, terutama hubungan
interpersonal
dan
kepemimpinan,
memungkinkan
terlaksananya
membantu peserta didik melaksanakan tugas
belajar.
Tahap
perencanaan
ini
menekankan
pembelajaran
yang
pada
dapat
memenuhi kebutuhan belajar peserta didik,
proses
termasuk sumber yang sesuai dengan jumlah
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada
peserta didik dan pengajar, mencoba peralatan
Page 2
yang akan digunakan untuk demonstrasi/
professional
redemonstrasi,
keperawatan atau yang dikenal sebagai sosialisasi
merancang
layout,
adjustment
bagi
mahasiswa
merencanakan ruang praktikum, pemasangan
profesional.
berbagai diagram/ poster/ grafik, membuat
Metode pengajaran klinik keperawatan merupakan
makalah, serta pengaturan tempat duduk. Pada
metode mendidik peserta didik yang memungkinkan
tahap
kemampuan
pendidik memilih dan menerapkan cara mendidik
tujuan
yang sesuai dengan obyektif dan karakteristik
persiapan
mengorganisir
diperlukan
fasilitas
sesuai
dan
tahapan peserta didik.
individual peserta didik berdasarkan kerangka
2. Penerapan berbagai metode pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik dapat
konsep pembelajaran.
A. Kriteria Seleksi Metode Pengajaran
menyelesaikan tugas pembelajaran sesuai
a. Diarahkan untuk mencapai tujuan meliputi
dengan tujuan yang di inginkan.
Entry behavior dan karakteristik peserta didik
Pendidikan keperawatan sebagai pendidikan
( dapat dilihat/ dinilai dari tes potensi
profesional, diharapkan dapat menghasilkan lulusan
akademik dengan niali batas lulus), Kualitas
yang menguasai pengetahuan dan ketrampilan
dan ketrampilan pengajar, Rasio pengajar dan
profesional dibidang keperawatan serta memiliki dan
peserta didik ( 4 -6 peserta didik dengan 1
menampilkan sikap profesional. Untuk mencapai
pembimbing), Karakteristik dan kekhususan
kemampuan tersebut harus dirancang strategi belajar
lahan praktek dan keterbatasan dari metode
mengajar dalam bentuk pengalaman belajar praktek
pengajaran.
laboratorium dan pengalaman belajar praktek klinik
a. Mempertimbangkan beberapa aspek meliputi
keperawatan. Salah satu bentuk pengalaman yang
kesesuaian tujuan pengalaman belajar klinik
perlu mendapat perhatian dalam pengembangan dan
yang terkait dengan metode pengajaran,
pembinaan
yang
kesesuaian peserta didik yang terkait dengan
merupakan bentuk pengalaman belajar utama dalam
kemampuan, pengalaman dan karakteristik
melaksanakan
lainnya, kesesuaian ketrampilan pengajar dan
pendidikan
keperawatan
adaptasi
profesional
yaitu
pengalaman belajar klinik.
kerangka
konsep
proses
pembelajaran,
Reilly dan Obermann dalam Nursalam
ketepatan yang terkait dengan tersedianya
(2003) menyatakan bahwa pengalaman belajar klinik
sumber-sumber dan kendala di lahan klinik,
(Rumah sakit dan Puskesmas) merupakan bagian
Sejalan dengan falsafah program pendidikan
penting
mahasiswa
keperawatan yang terkait dengan keyakinan
keperawatan, karena memberikan pengalaman yang
pengajar tentang proses pembelajaran, dan
kaya kepada mahasiswa begaimana cara belajar
menyediakan berbagai metode yang terkait
yang
dengan berbagai kompetensi yang harus
dalam
proses
sesungguhnya.
pendidikan
Kemudian
Reilly
menambahkan bahwa masalah nyata yang dihadapi
di
lahan praktek membuat
berespon
terhadap
tantangan
mahasiswa harus
dengan
mencari
pengetahuan dan ketrampilan sebagai alternatif
untuk menyelesaikannya. Mahasiswa mendapat
kesempatan untuk mengembangkan kemampuan
dalam mengambil keputusan klinik yang merupakan
manifestasi dari keterpaduan menalar secara alamiah
dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam
keperawatan. Pengalaman belajar ini juga pada saat
yang
dicapai.
B. Strategi Implementasi Pengajaran Klinik
1. Waktu yang diperlukan untuk menyiapkan
dan mengajar pengajaran klinik
2. Ruangan, peralatan yang tersedia yang akan
digunakan untuk mengajar
3. Biaya
yang
dikeluarkan
yaitu
biaya
administrasi / pelaksanaan
4. Jumlah peserta didik yang diijinkan agar
pengajaran menjadi efektif.
bersamaan merupakan kesempatan untuk
Page 3
Membantu mengidentifikasi masalah.
C. Jenis Metode Pengajaran Klinik
Merencanakan
1. Ekperensial
Memberikan pengalaman langsung tentang
suatu kejadian, melalui praktek klinik yang
melibatkan interaksi klien aktual / fiktif.
Jenisnya meliputi :
a. Penugasan klinik
peserta
menggunakan
konsep
dalam masalah klinik.
Menekankan
Jenisnya meliputi :
yang terjadi di lahan klinik
mengatasi
ketrampilan
pemikiran
yang
bercabang dan bersosialisasi dengan
profesi.
Mengembangkan
psikomotor,
ketrampialn
terkait
dengan
pemberian asuhan keperawatan.
b. Penugasan tertulis
Meningkatkan
cara
belajar
menyelesaikan masalah yang terkait
dengan klien.
Meningkatkan pemahaman terhadap
aspek tertentu dari praktek klinik.
Mengembangkan
belajar
teori
Membantu mempelajari hal – hal
Mengembangkan
hubungan
masalah baru.
dalam praktek.
kemampuan
berkomunikasi tertulis.
akan
Mengimplementasikan pengetahuan ke
didik
dan
yang
dilakukan.
pengalaman
Membantu
tindakan
antara
lalu
terhadap
a. Situasi penyelesaian masalah
Menggambarkan
secara
tertulis
peristiwa klinik:
Menanggulangi
masalah
yang
terdapat di klinik
Mengidentifikasi data relevan yang
menunjang masalah.
Mengajukan hipotesa yang relevan.
Merencanakan
tindakan
keperawatan yang tepat.
Menerapkan teori kedalam praktek.
b. Situasi pengambilan keputusan
Situasi penyelesaian masalah yang
memerlukan
pengambilan
keputusan.
Peserta didik melakukan pengujian
data yang ada, mengidentifikasi
alternatif
tindakan,
menentukan
Contoh : studi kasus, pembuatan laporan
prioritas
tindakan,
pembuatan
kunjungan,
keputusan.
menulis
rencana
keperawatan, pembuatan makalah.
c. Simulasi dan permainan
Mempersiapkan
berpikir dalam menanggapi situasi.
peserta
memperoleh
didik
kesempatan
mengembangkan
dan
mengkaji
ketrampilan kognitif lingkungan.
Dilakukan sebelum peserta didik
menghadapi
situasi
nyata.
Menghindari kesalahan yang fatal
jika diterapkan pada klien.
Dengan
menggunakan
manikin,boneka
tertentu
(
untuk
pemberian
tindakan
injeksi,
pemasangan kateter, infus dll)
2. Penyelesaian masalah
Berdiskusi dan menggali proses
c. Proses insiden
Membantu
mengembangkan
peserta
didik
ketrampilan
berdasarkan kejadian klinik.
Insiden berasal dari pengalaman
praktek aktual.
3. Konferensi
Dirancang melalui diskusi kelompok.
Memberikan kesempatan mengemukakan
pendapat dalam menyelesaikan masalah.
Menerima umpan balik dari kelompok.
Berinteraksi dan menggunakan orang lain
sebagai narasumber.
Page 4
Meningkatkan
percaya
diri
dalam
pembelajaran masa mendatang.
berinteraksi dengan kelompok.
Mengembangkan
Mengembangkan perilaku baru untuk
ketrampilan
Jenisnya adalah :
a. Observasi lapangan
kepemimpinan.
Jenisnya meliputi :
Mengamati perilaku orang lain dan
a. Pre conference
menerapkan pada dirinya. Observasi
Mendiskusikan tujuan praktik
Mendiskusikan
rencana
situasi klinik yang jarang ditemui.
belajar
b. Karya wisata
mengacu pada kontrak belajar yang
Melakukan observasi di luar tatanan
telah dibuat peserta didik.
praktek. Mengkaji pengalamn yang tidak
Mengkaji kesiapan diri peserta didik
untuk melaksanakan praktik seperti
pemahaman
konsep,
sikap
dan
c. Ronde keperawatan
Observasi langsung, mengkaji askep
dan informasi dari klien.
kondisi psikologis.
Mengidentifikasi
terdapat di lahan utama.
kasus
sesuai
kebutuhan belajar dalam kontrak
belajar.
b. Post conference.
Pembimbing bersama peserta didik
Demonstrasi intervensi keperawatan
yang spesifik dan saling berinteraksi.
Pengajar
dilakukan.
Pembimbing
meminta agar setiap mahasiswa
Diskusi hasil observasi terhadap klien
dilakukan di luar lingkungan klien.
d. Demonstrasi
Memperlihatkan
menceritakan kegiatan yang telah
menggunakan
dilakukan.
klien.
Memberikan
penguat
terhadap
keberhasilan yang telah diperoleh.
Peserta diminta untuk mengevaluasi
sendiri proses belajar yang telah
bersama
pencapaian
sama
tujuan
menilai
belajar
/
kompetensi. Peserta didik diminta
menilai sendiri pencapaian tujuan
belajar
/
kompetensinya
dan
merumuskan tindak lanjut untuk
merumuskan
kegiatan
belajar
berikutnya.
Instruktur
menandatangani
pencapaian kompetensi dalam buku
pencapaian ketrampilan yang telah
menunjukkan kemampuannya dalam
pencapaian kompetensi tertentu.
4. Observasi
cara
alat,
melakukan,
berinteraksi
dengan
5. Media
Mempersiapkan
pembelajaran
multi
media
Berkomunikasi melalui berbagai alat (
slide, film, model)
dilakukan.
Secara
klien,
berdiskusi dengan klien.
mendiskusikan kegiatan belajar yang
telah
memperkenalkan
Mendapatkan pengalaman nyata.
Dapat dilakukan dengan jarak jauh :
teleconference
6. Belajar mandiri
Memerlukan peran serta aktif peserta
didik
Menyusun kontrak belajar tentang apa
yang akan dicapai dalam belajar mandiri.
Sudah disusun dalam silabus meliputi
tujuan, materi, metode.
7. Preseptorsif
Staf keperawatan / perawat dilahan
praktek.
Berperan
sebagai
membimbing
role
peserta
model
didik
dan
yang
memungkinkan peserta didik mengikuti
Page 5
perawat role model nya dari mulai yang
sederhana sampai dengan advance.
Diskusi pada awal dan post demonstrasi
di hadapan klien dilakukan seminimal
Rasio harus seimbang 1 : 1
mungkin.
8. Praktek terkonsentrasi
Menfasilitasi masa transisi peserta didik
dalam menuju perawat profesional.
Meningkatkan ketrampilan klinik dan
Diskusikan hal yang bersifat positif pada
pasien.
Lanjutkan dengan redemonstrasi. Hal
yang didemonstrasikan adalah hal yang
kepemimpinan agar rasa percaya diri
belum pernah didapatkan peserta didik
meningkat.
sebelumnya/ bila menghadapi kesulitan.
Langkah – langkah :
Jenisnya meliput :
Pembimbing klinik datang sebelum
a. Externship
Berperan sebagai pendidik dan pegawai
pengajaran dimulai. Anjurkan peserta
sehingga mendapat kredit akademik
didik datang lebih awal
dan
kepegawaian.
Berdasarkan
perencanaan, pemantauan dan evaluasi
dari pendidikan.
b. Workstudy
Memberikan
fleksibilitas
dimana
untuk melaksWorkstudy
Komunikasikan
dengan
penanggung
fleksibilitas
dimana
untuk melaksanakan praktek klinik.
didik
dianggap
Melibatkan semua peserta didik.
Mennunakan
dianggap
yang
telah
Menngunakan pendekatan penyelesaian
masalah
Melakukan
sebagai
sebagai
konselor.
diskusi
yang
terkait
diagnosa dan terapi pasien diruang
pegawai purna waktu. Pengajar dari
pendidikan
format
disepakati
peserta didik cuti dari akademik
Peserta
Melibatkan klien dalam prosesnya
jawab ruangan
peserta didik cuti dari akademik
Memberikan
Buat satuan pembelajaran
diskusi.
Permasalahan di lapangan
1). Jumlah mahasiswa yang lebih banyak dari
c. Internship
pasien
Dirancang oleh institusi pelayanan
2). Fasilitas dasar ruangan yang kurang memadai.
sebagai
3). CI ruangan terlalu banyak tanggung jawab,
program
orientasi.
Waktu
berkisar 2-6 bulan. Merupakn masa
adaptasi profesi.
kurang skill membimbing
4). Kasus yang terdapat di kurikulum jarang
9. Bed Side Teaching
ditemukan.
Mengajar peserta didik disamping tempat
5). Target ketrampilan 1/3 tercapai.
tidur tentang kondisi klien dan keperawatan.
6). Proporsi mahasiswa dan pembimbing tidak
Memberikan
ketrampilan
klinik
secara
seimbang.
langsung seperti pemeriksaan fisik, tindakan
7). Kurangnya role model
keperawatan kepada klien.
8). Kecenderungan
Prinsip
Kesiapan pembimbing klinik, peserta
didik, klien
Jumlah peserta didik terbatas (kelompok
kecil)
dosen
hanya
supervisi
singkat.
Langkah sederhana dalam proses pembelajaran :
1). Perlakukan mahasiswa dengan respect dan
caring
2). Beri informasi yang relevan
3). Ajak mereka aktif dan mencoba
Page 6
4). Metode bimbingan yang variatif
oleh clinical instructur di lapangan. pada saat
5). Beri masukan rutin terhadap penampilan
praktik.
mahasiswa
6). Beri contoh konkrit, demonstrasikan
Kesimpulan dan Saran
7). Gunakan analogy yang masuk akal
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu
8). Beri harapan ( pencapaian) tugas yang jelas
proses yang diawali dari konsepsi (pembuahan)
9). Ciptakan suasana praktik yang nyaman
sampai pematangan atau dewasa.
Komunikasi sesuai tingkat pemahaman mahasiswa
Apabila terdapat suatu masalah dalam proses
tersebut maka yang akan berakibat terhambatnya
anak mencapai tingkat tumbuh kembang yang sesuai
Pembahasan
Pelatihan
yang
disampaikan
kepada
clinical
dengan usianya. Gangguan ini berlanjut maka akan
instructur dengan beberapa metode sebagai berikut:
menjadi suatu bentuk kecacatan yang menetap pada
1.
Ceramah
anak. Namun apabila sejak dini gangguan tumbuh
Metode ini dipilih untuk menyampaikan teori
kembang
dan konsep yang sangat prinsip dan penting
melakukan suatu intervensi sesuai dengan kebutuhan
untuk dimengerti serta dikuasai oleh peserta
anak. Melalui intervensi yang dilakukan sejak dini
pelatihan. Memberikan pengetahuan tentang
itulah tumbuh kembang anak pada tahap selanjutnya
pembelajaran klinik berbasis patient safety.
dapat berjalan dengan lebih baik. Gangguan
Memberikan
pertumbuhan
pengetahuan
tentang
peran
sudah
terdeteksi,
dan
maka
kita
perkembangan
dapat
merupakan
Clinical Instruktur bagi mahasiswa
masalah yang banyak
Memberikan penjelasan tentang kompetensi
dijumpai di masyarakat, sehingga sangatlah penting
lulusan mahasiswa DIII dan S1 keperawatan.
apabila semua komponen yang terlibat
Memberikan pengetahuan terkait permasalahan-
dalam tumbuh kembang anak, yaitu orang tua, guru,
permasalahan pembelajaran klinik mahasiswa.
dan
Melatih Clinical Instruktur dalam mengambil
melakukan pemantauan sejak dini.
masyarakat
dapat
bekerja
sama
dalam
keputusan dalam proses pembelajaran klinik
2.
terhadap mahasiswa bimbingannya dengan
Daftar Pustaka
roleplay
Bastable, S.B (2002). Perawat sebagai pendidik:
Display Study (Foto dan film)
prinsip – prinsip pengajaran dan pembelajaran,
Metode ini dipilih untuk menampilkan kondisi
alih bahasa Gerda W. Jakarta: EGC
dan perilaku-perilaku yang mungkin terjadi
pada
mahasiswa
selama
praktik.
Dengan
display study maka para peserta pelatihan akan
dapat
melakukan
mahasiswa
dan
pengamatan
mempraktekan
perilaku
bimbingan
sesuai dengan kondisi mahasiswa.
3.
Role Play
Nurachmah, E( 2005). Metode Pengajaran Klinik
Keperawatan. Makalah pelatihan bimbingan
klinik FIK – UI. Tidak dipublikasikan.
Relly, D.E & Obermann,M.H (2002). Pengajaran
Klinis dalam pendidikan keperawatan, alih
bahasa Eni Noviestari. Jakarta: EGC
Waluyo, A.(2005). Metode Pengajaran Klinik
Peserta dibagi berkelompok. Kelompok secara
Keperawatan. Makalah pelatihan bimbingan
bergantian diminta untuk mempraktikan model
klinik FIK – UI. Tidak dipublikasikan.
bimbingan
4.
Studi kasus dan diskusi
Pada metode ini peserta akan melakukan kajian
terhadap kasus-kasus yang mungkin dihadapi
Page 7