Pengaruh Penggunaan Endopower β® dalam Ransum Komersil Yang Mengandung Bungkil Inti Sawit Terhadap Karkas dan Organ Dalam Ayam Broiler

Tabel Rataan Dan Grafik Linier
Rataan Bobot Potong Ayam Pada Perlakuan Penggunaan Endopower β dalam
Ransum yang Mengandung Bungkil Inti Sawit
Ulangan
Perlakuan
Total
Rataan±sd
U1
U2
U3
U4
R0a
1915,60 1756,00 1847,60 1884,00 7403,20 1850,80±69,04A
R0b
1659,60 1608,80 1598,20 1568,00 6434,60 1608,65±38,11C
R1
1680,00 1624,00 1629,60 1676,00 6609,60 1652,40±29,69B
R2
1691,20 1720,00 1672,00 1725,00 6808,20 1702,05±24,96B
R3
1723,00 1752,20 1696,60 1712,00 6883,80 1720,95±23,48B

Keterangan: Notasi yang berbeda pada kolom menunjukan perlakuan pengaruh yang berbeda
sangat nyata (P0,01).

Grafik Linier Bobot Relatif Usus Besar

DAFTAR PUSTAKA
Abubakar, Triyantini dan H. Setiyanto. 1991. Kondisi Rumah Potong Ayam di
pulau jawa. Pros Sem Pengemb Pet Dlm menunjang Ekon. Nas.
Purwokerto,. 4 Mei. Fapet Unsoed.: 27-30.
Agustin, F. 1991. Penggunaan Lumpur Sawit Kering dan Serat Sawit dalam
Ransum Pertumbuhan Sapi Perah. Tesis. Fakultas Pascasarjana,
InstitutPertanian Bogor, Bogor.
Ahmad, B.H., Herman R. 1982. Perbandingan produksi antara ayam kampung dan
ayam petelur. Media Peternakan 7 : 19-34.
Akoso, B.T.1993. Manual Kesehatan Unggas. Kanisius, Yogyakarta.
Amrullah, I. K. 2004. Nutrisi Ayam Broiler. Lembaga Satu Gunung Budi, Bogor.
Anggorodi, R. 1985. Ilmu Makanan Ternak Unggas. UI-press. Jakarta.
Anggorodi, R.1994. Nutrisi Aneka Unggas. PT. Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.
Aritonang, D. 1986. Perkebunan kelapa sawit, sumber pakan ternak di Indonesia
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 4 : 93

Aritonang, D., 1993. Perencanaan dan Pengelolaan Usaha. Penebar Swadaya,
Jakarta.
Badan Stadardisasi Nasional. 2006. Pakan Ayam Ras Pedaging ( Broiler Starter).
SNI 01-3930-2006.
Badan Stadardisasi Nasional. 2006. Pakan Ayam Ras Pedaging (Broiler Finisher).
SNI 01-3931-2006.
Bell, D.D., and W.D. Weaver. 2002. Comercial Chicken Meat and Egg
Production. 5 thn Edition. Springer Sciencer and Business Media, Inc.,
New York.
Blakely, D dan D.H. Bade 1991. Ilmu Perternakan. Edisi ke-4. Penerjemah :
Bambang Srigandono. Gagjah Mada University Press, Yogyakarta
Brake, J., G. B Havenstein. S. E. Schidelet, P. R. Ferket, dan D.V. River. 1993.
Relationship of sex, Age and Body Weight to Broiler Carcass Yield and
Offal Production. Poult. Sci. 70:680-688
Devendra, C., 1997. Utilization of Feedingstuff from Palm Oil. P16. Malasyian
Agriculture and Research Development Institute Serdang, Malaysian

Ensminger. M. E. 1992. Poultry Science. 3rd Edition. Interstate Publisher. Inc.,
Danville.
Frandson, R.D. 1992. Anatomy and Physiology on Farm Animals. Edidi ke-4.

Terjemahan : D. Srigando dan K. Praseno. Gadjah Mada Universitas
Press, Yogyakarta.
Gillespie, R.J.2004. Modern Livestock and Poultry Production. 7th Edition. Inc.
Thomson Learning. United States.
Grist, A. 2006. Poultry Inpection. Anatomy, Phisiology, and Disease Conditions.
2nd Edition. Nottingham Universitas Pangan dan Gizi. IPB. Bogor.

Gordon, S.H.& D.R. Charles. 2002. Niche and Organic Chicken Product : Their
Technology and Scientific Principles. Nottingham Univercity Press,
Nottingham.
Guntoro, S. 2002. Membudidayakan Sapi Bali. Kanisius. Yogyakarta.
Hughes, B.D.2003. Interaction of Dietary Calcium and Protein in Bone Health in
Humans. Am.J.Clin.Nutr.133:852S-854S
Kamal, M., 1994. Nutrisi Ternak I. Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Kartadisastra,H.R., 1994. Pengolahan Pakan Ayam.Kosius. Yogyakarta.
Laboratorium Ilmu Nutrisi dan Pakan Ternak, 2005. Hasil Analisis BUngkil Inti
Sawit. Departemen Perternakan FP USU, Medan.
Lehninger, A.L. 1982. Dasar-Dasar Biokimia. Jilid 3. Terjemahan : M.
Thenawijaya. Erlangga, Jakarta.

Lubis, D.A., 1992. Ilmu Makanan Ternak. Cetakan II, PT. Pembangunan, Jakarta
Morran, E.T, dan H.L.Orr., 1970. Influence of Strain on The Carcass. Poult. Sci.
49: 725-729
Murtidjo, B.A. 1987. Pedoman Meramu Pakan Unggas. Kanisius. Yogyakarta.
Murtidjo, B.A. 1992. Pedoman Berternak Ayam Broiler. Kanisius. Jakarta.
Nataamidjaya, A.G., K. Dwiyanto dan S.N. Jarmani. 1995. Pendugaan Kebutuhan
Pokok Nutrisi Unggas Plasm Nutfah Sistem Free Chise FeedingPreceding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Peternakan. Balai
Penelitian Ternak Ciawi, Bogor.
Nikkel, (1977). Anatmoy of Domestic Bird. Verlag. Paul Parey, Berlin.

North, M. O. dan D. D. Bell. 1990. Commercial Chicken Production Manual. 4th
Edition. Van Nostrad Rein Hold, New York.
Pond, W.G., D.C. Church, and K.R. Pond,1995. Basic Animal Nutrition and
Feeding. Fourth edition. John Wiley & Sons, New York.
Prilyana, J. D. 1984. Pengaruh pembatasan pemberian ransum terhadap
persentaskarkas, lemak abdominal, lemak daging paha, dan bagian giblet
ayampedaging. Disertasi. Program Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Priyanto, M.A. 1997. Mendirikan Usaha Pemotongan Ayam. Penebar Swadaya,
Jakarta. Rasyaf, M. 1997. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya.

Jakarta.
Putnam, P.A. 1991. Handbook of Animal Science. Academy Press, San Diego.
Rasyaf, M. 1995. Pengelolaan Peternakan Usaha Ayam Pedaging. Gramedia,
Jakarta
Rasyaf, M. 2004. Beternak Ayam Pedaging. Penebar Swadaya. Jakarta.
Ressang, A. A. 1984. Patologi Khusus Veteriner. Edisi II. N. V. Percetakan Bali,
Denpasar.
Rose, S.P.1997. Principles of Poultry Sciens. CAB International, London.
Sarwono, B., 1996. Beternak Ayam Buras. Penebar Swadaya. Jakarta.
Satyawibawa, I., dan Y.E. Widyastuti. 2000. Kelapa Sawit. Usaha Budidaya,
Pemanfaatan Hasil dan Aspek Pemasaran. PT. Penebar Swadaya, Jakarta.
Schaible, J. 1997. Poultry: Feed and Nutrition. 3rd Edition The Avi Publishing
Company, Isc., Westport East Lansing. Michigan.
Sembiring, P., 2006. Biokonversi Limbah Pabrik Minyak Inti Sawit dengan
Phanerochaete chrysosporium dan Implikasinya Terhadap Performans
Ayam Broiler. Disertasi Doktor. Universitas Padjajaran, Bandung.
Sinurat. A., Purwadaria. T, Bintang. I.A.K. Ketaren. P.P Bernawie.N. Raharjo.
M.Rizal.M. 2009.Pemanfaatan Kunyit dan Tembulawak Sebagain
Imbuhan Pakan Untuk Ayam Broiler.
Siregar, S.B. 1994. Pakan Ternak Ruminansia. Penebar Swadaya Jakarta.


Siregar, Z., 2009. Pemanfaatan Hasil Sampingan Perkebunan dengan Penambahan
Mineral dan Hidrolisat Bulu Ayam. Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Soeparno, 1994. Ilmu dan Tekhnologi Daging. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
________, 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
Sudaryani, T., dan Santoso, 1995. Pembibitan Ayam Ras. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Sudarmadji, S., R. Kasimdjo., Sarjono, D.,Wibowo, S., Margino dan Endang,S.R.
1989.Mikrobiologi Pangan.Universitas Gadjah Mada,Yogyakarta.
Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging, Cetakan III. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Suprijatna, E. 2005. Ayam Buras Crossing Petelur. Penebar Swadaya. Bandung.
Syamsuhaidi. 1997. Pembangunan Duckweed (Family Lemnaceae) sebagai Pakan
Serat Sumber Protein dalam Ransum Ayam Pedaging. Disertasi.
Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Tillman, A. D.,H. Hartadi, S.Reksohadiprojo, S.Prawirokusumo, S.Lepdosoekojo.
1986. Ilmu Ternak Dasar. Fakultas Peternakan, UGM-Press,

Yogyakarta.
Wahyu, J., 1998. Ilmu Nutrisi Unggas. UGM-Press. Yogyakarta.
Wahyu, J., 1997. Ilmu Nutrisi Unggas. UGM-Press. Yogyakarta.
Widianingsih, M, N. 2008. Persentase Organ Dalam Broiler yang Diberikan
Ransum Crumble Berperekat Onggok,Bentonif dan Tapioka. Skripsi.
IPB.
Widodo, W., 2005. Nutrisi dan pakan unggas kontekstual. UGM-Press.
Yogyakarta
Williams, P.E.V.1997.Poultry production and science:future direction in nutrition.
World’s poultry Sci.J.53:33-48.
Wikipedia.2007.Pati(polysakarida).http://id.wikipedia.org/wiki/pati_ polisakarida
Yahya, Y. 1992. Ayam Sehat Ayam Produktif 2. Perusahaan Misouri.

http:// (Easy Bio System, Inc.2010.Union Center B/D.,837-11 Yoksam-dong,
Kangdamgu, SEOUL, 135-937 Rep. Of Korea) Diakses pada tanggal 10
30 Juni 2013 Pukul 20.00 WIB.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Biologi Ternak Program
Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Jl. Prof.
Dr.A.Sofyan No 3, Medan. Penelitian dilaksanakan selama 35 hari dimulai dari
Oktober-November 2013.

Bahan dan Alat
Bahan
Day old chick (DOC) ayam broiler yang digunakan sebagai objek
penelitian sebanyak 160 ekor. Bahan penyusun ransum terdiri dari ransum
komersil PT. Sabas Indonesia Feed Mill 8118 dan 8128, bungkil inti sawit dan
Endopower β®. Air minum diberikan secara adlibitum. Air gula untuk mengurangi
stress

dari

kelelahan

saat

transportasi.


Formalin

40%

dan

KMnO4

(kalium permanganat) untuk fumigasi kandang, vaksin dan Vitamin sesuai
kebutuhan.

Alat
Alat

yang

digunakan

adalah


kandang

baterai

berukuran

panjang x lebar x tinggi (100cm x 100cm x 50cm), jumlah kandang sebanyak 20
unit dan tiap unit di isi 8 ekor DOC, peralatan kandang terdiri atas 20 unit tempat
minum dan 20 unit tempat pakan, timbangan salter dengan kapasitas 5 kg dengan
ketelitian 0,01g untuk menimbang pertambahan bobot badan ayam dan timbangan
listrik untuk menimbang enzim, alat penerangan dan pemanas berupa lampu pijar
40 watt sebanyak 20 buah, Thermometer sebagai alat untuk mencatat suhu

ruangan, alat pembersih kandang (sapu, sekop, hand sprayer dan lainnya), pisau,
plastik, ember, thermometer sebagai alat pengukur suhu, alat tulis, buku data dan
kalkulator. Terpal dengan ukuran 3 x 6 m sebanyak 4 buah sebagai penutup
dinding ruangan kandang.

Metode Penelitian

Adapun rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak
lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 4 ulangan dan setiap ulangan
terdiri atas 8 ekor broiler. Perlakuan yang diteliti adalah:
R0a = Ransum Komersil (100%)
R0b = Ransum Komersil + 20% Bungkil Inti Sawit
R1 = Ransum Komersil + 20% Bungkil Inti Sawit + 0,02% Endopower β®
R2 = Ransum Komersil + 20% Bungkil Inti Sawit + 0,04% Endopower β®
R3 = Ransum Komersil + 20% Bungkil Inti Sawit + 0,06% Endopower β®
Denah perlakuan kombinasi yang diteliti adalah:
R2U1

R0U2

R3U1

R4U2

R0U4

R3U4

R2U2

R1U2

R1U4

ROU3

R3U3

R4U1

R4U4

R2U3

R1U2

ROU1

R3U3

R2U4

R4U3

R1U3

Ulangan yang digunakan adalah
n (n-1) ≤ 15
5 (n-1) ≤ 15
5n – 5 ≤ 15
5n ≤ 15+5
n ≤ 20/5
n≤4
Model matematik percobaan yang digunakan adalah :
Yij

= µ + σi + εij

Dimana :
i

= 1, 2, 3,…i = perlakuan

j

= 1, 2, 3,…j = ulangan

Yij

= nilai pengamatan pada perlakuan ke-i, ulangan ke-j

µ

= nilai tengah umum

σi

= pengaruh perlakuan ke-i

εij

= efek j galat pada perlakuan ke-i, ulangan ke-j

Sidik Ragam
Sumber
Keragaman
Perlakuan
Galat
Total

DB

JK

KT

Fhit

t-1
t (r - 1)
(r.t) - 1

JKP
JKG
JKT

KTP
KTG
-

KTP/KTG
-

Kaidah Keputusan
• Bila Fhit < F0,05

perlakuan tidak berbeda nyata (terima H0/tolak H1).

• Bila Fhit ≥ F0,05

perlakuan berbeda nyata (tolak H0/trima H1)

• Bila Fhit ≥ F0,01

perlakuan berbeda sangat nyata (tolak H0/terima H1)

Apabila terdapat perbedaan yang nyata (Fhit> Ftabel ) antar perlakuan maka
dilanjutkan dengan Uji Tukey dengan rumus sebagai berikut :
1

�2 2

� = �� (�, �� )�� dimana, �� = � � = �


Keterangan :

1

��� 2




W

= Nilai Honestly Significant Diference (HSD)



= Nilai tabel pada α 0.05 dan α 0.01

��

= Galat Baku Nilai Tengah

KTG

= Kuadrat Tengah Galat

r

= Ulangan

Peubah yang diamati
1. Bobot potong, bobot yang di ditimbang sebelum dilakukan penyembelihan,
semua

ayam ditimbang.

2. Bobot karkas (g)
Merupakan daging bersama tulang hasil pemotongan setelah dipisahkan
kepala sampai batas pangkal leher, kaki sampai batas lutut, bulu, darah, serta
isi rongga bagian dalam kecuali ginjal dan paru-paru.
3. Persentase karkas, diperoleh berdasarkan hasil perbandingan antara bobot
karkar dan berat hidup ayam yang dinyatakan dalam persen.
4. Organ dalam :
- Hati (g)
- Rempela (g)
5. Panjang relatife usus, yang terdiri atsas:
- Usus halus yang terdiri dari duodenum, ileunm dan yeyenum (cm)
- Usus besar yang terdiri dari caekum, kolon dan rektum (cm).

Pelaksanaan penelitian
Persiapan Kandang
Kandang yang digunakan adalah kandang sistem baterai, dibuat berbentuk
panggung terdiri dari 20 unit dan setiap unit diisi 8 ekor ayam. Sebelum ayam
dimasukkan, kandang dan perlatan didesinfektan terlebih dahulu dengan rodalon.
Lampu dihidupkan sebagi sumber penerangan dan penghangatan ruangan dengan
menggunakan lampu pijar 40 watt.

Pemeliharaan
Pada saat anak ayam satu hari datang diberikan air gula sebagai air minum.
Ransum yang digunakan sesuai dengan perlakuan dengan jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan ayam tersebut. Brooder diberikan pada malam hari dan siang
hari sampai ayam berumur 2 minggu dan air minum diberikan secara adlibitum.

Pengamatan karkas
Pemotongan karkas dilakukan di tempat yang bersih, cukup air yang
berasal dari sumber air berkualitas baik dan khusus, cara pemotongan mengikuti
persyaratan agama islam, pengeluaran darah (bleeding) harus tuntas sehingga
ayam benar-benar mati, sebelum pencabutan bulu ayam diseduh (scalding)
dengan temperatur 520-600 C selama 3-5 menit, setelah dilakukan pencabutan
bulu kemudian karkas ayam dicuci dengan air yang mengalir atau didinginkan
(chilling) dengan temperatur 0-50 C (Dewan Standarisasi Nasional-DSN).
Setelah penyembelihan, tubuh ayam broiler dipotong kepala, kakinya,
serta dipisahkan organ dalam kecuali paru-paru dan ginjal ditimbang berat karkas,

kemudian ditimbang hati, rempela, usus halus yang terdiri dari duodenum, ileum
dan yeyenum, serta usus besar yang terdiri dari caecum, kolon dan rektum.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian diperoleh dari bobot potong, bobot karkas, persentase
karkas, organ dalam dan panjang relatif usus yang diperoleh salama penelitian.

Bobot Potong
Bobot potong di peroleh dengan cara penimbangan bobot akhir ayam
broiler setelah

di puasakan selama 12 jam. Dari hasil penelitian yang telah

dilakukan didapat data bobot potong pada Tabel 7.
Tabel 7. Rataan Bobot Potong Ayam Pada Perlakuan Penggunaan Endopower β
dalam Ransum yang Mengandung Bungkil Inti Sawit
Ulangan
Perlakuan
Rataan±sd
U1
U2
U3
U4
R0a
R0b
R1
R2
R3

1915,60
1659,60
1680,00
1691,20
1723,00

1756,00
1608,80
1624,00
1720,00
1752,20

1847,60
1598,20
1629,60
1672,00
1696,60

1884,00
1568,00
1676,00
1725,00
1712,00

Keterangan: Notasi
yang
berbeda
pada
kolom
pengaruh yang berbeda sangat nyata (P