TA : Rancang Bangun Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means untuk Promosi Paket Wisata (Studi Kasus PT. Bali Sinar Mentari).
PAKET WISATA (STUDI KASUS PT. BALI SINAR MENTARI)
TUGAS AKHIR
Nama : I Putu Agus Hendra Krisnawan NIM : 07.41010.0096
Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi
SEKOLAH TINGGI
MANAJEMEN INFORMATIKA DAN TEKNIK KOMPUTER SURABAYA
(2)
PT. Bali Sinar Mentari adalah perusahaan yang bergerak pada bidang usaha jasa perjalanan wisata di Bali. Dalam perusaahaan seperti ini, pemberian promosi merupakan salah satu faktor penting dalam membantu penjualan jasa kepada pelanggan. Permasalahaan yang timbul adalah manajer mengalami kesulitan dalam melakukan pemilihan guna mengetahui pelanggan mana saja yang tepat untuk diberikan promosi agar promosi menjadi tepat sasaran.
Berdasarkan hal tersebut diperlukan sistem yang dapat mengelompokan pelanggan potensial untuk di berikan promosi melalui email. Pengelompokan pelanggan tersebut dapat menggunakan metode K-Means. Metode K-Means
adalah metode pengelompokan data dengan mengambil parameter sejumlah k
cluster, dan mempartisi data kedalam cluster tersebut, pusat dari cluster adalah
rata – rata dari nilai anggota cluster yang disebut centroid atau center of gravity
(Kamber, 2007). Metode ini harus menggunakan data fisik tidak abstrak dan bersifat jelas, hal ini sesuai dengan data yang akan digunakan pada permasalahan di dalam pengelompokan pelangggan pada PT. Bali Sinar Mentari.
Dari hasil uji coba yang dilakukan terhadap paket wisata Ahimsa Badung 2D dengan menggunakan 2 cluster dan 3 cluster terhadap 199 pelanggan dan 555 data transaksi, sistem pengelompokan pelanggan dengan metode K-Means dapat melakukan pengelompokan dan menghasilkan kelompok pelanggan potensial pada PT. Bali Sinar Mentari.
Kata kunci: clustering, k-means, pelanggan potensial, paket wisata
(3)
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Perumusan Masalah ... 3
1.3 Pembatasan Masalah ... 3
1.4 Tujuan ... 4
1.5 Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 7
2.1 Sistem... 7
2.2 Informasi ... 8
2.3 Sistem Informasi ... 9
2.4 Sistem Pendukung Keputusan ... 9
2.5 Data Mining ... 11
2.6 Clustering ... 12
2.7 K-Means Clustering ... 13
2.8 Centroid... 15
2.9 Eucledian Sistem ... 15
(4)
3.1 Analisa Permasalahan ... 16
3.2 Analisa Kebutuhan ... 18
3.3 Perancangan Sistem ... 19
3.3.1 Desain Umum Sistem ... 19
3.3.2 Perhitungan K-Means ... 21
3.3.3 System Flow ... 27
3.3.4 Diagram Berjenjang ... 29
3.3.5 Data Flow Diagram ... 31
3.3.6 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 40
3.3.7 Struktur Database ... 43
3.3.8 Desain Input/Output ... 51
3.4 Rancangan Uji Coba ... 78
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI ... 107
4.1 Implementasi Sistem ... 107
4.1.1 KebutuhanPerangkat Keras ... 107
4.1.2 KebutuhanPerangkat Lunak ... 108
4.1.3 Instalasi Program dan Pengaturan Sistem ... 108
4.2 Evaluasi Sistem ... 109
4.2.1 Evaluasi Hasil Uji Coba Sistem... 109
4.2.2 Uji Coba Perhitungan Sistem ... 165
4.2.3 Analisa Hasil Uji Coba ... 175
(5)
5.2 Saran ... 200 DAFTAR PUSTAKA ... 202 LAMPIRAN ... 203
(6)
1.1Latar Belakang
PT. Bali Sinar Mentari adalah perusahaan yang bergerak pada bidang usaha jasa perjalanan wisata di Bali. Perusahaan ini melayani pelanggan domestik maupun mancanegara yang akan berlibur di Bali, dengan menyediakan paket-paket wisata yang terdiri dari berbagai macam jenis pilihan hotel dan hari termasuk restoran dan objek wisata didalamnya.
Tentunya dalam perusahaan jasa, pemberian promosi merupakan salah satu faktor penting dalam membantu penjualan jasa kepada pelanggan, jika dilihat selama ini, PT. Bali Sinar Mentari setiap bulan mencatat rata-rata 50 transaksi penjualan jasa paket wisata kepada pelanggan baru ataupun pelanggan yang sudah pernah memakai jasa perusahaan ini, permasalahaan yang timbul adalah manajer mengalami kesulitan dalam melakukan pemilihan pelanggan serta dalam pengelompokan pelanggan guna mengetahui pelanggan mana saja yang tepat untuk diberikan promosi. Hal ini disebabkan karena jumlah pelanggan serta transaksi yang banyak dan tentunya manajer tidak bisa melakukan promosi terhadap semua pelanggan yang ada karena selain akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga, promosi tersebut juga menjadi tidak tepat sasaran.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan tersebut, diperlukan sistem yang tepat yaitu sistem yang dapat mengelompokan pelanggan potensial. Pengelompokan pelanggan ini dilakukan dengan melihat pola data transaksi
(7)
paket wisata yang telah ada sebelumnya dengan seleksi berdasarkan hotel dan paket wisata dan selanjutnya data pelanggan akan diseleksi sesuai dari data transaksi yang ada terhadap paket wisata yang akan di promosikan lalu hasil seleksi tersebut akan dianalisa menggunakan metode pengelompokan data
K-Means. Jika telah didapatkan kelompok pelanggan potensial maka akan
dilakukan promosi melalui email. Alasan penggunaan email karena pelanggan yang menggunakan jasa perusahaan ini berasal dari dalam dan luar negeri, hal ini membutuhkan sarana pengiriman promosi yang tidak memerlukan biaya tetapi promosi paket wisata bisa mencapai pelanggan yang berasal diluar negeri.
Metode K-Means adalah metode pengelompokan data dengan mengambil parameter sejumlah k cluster, dan mempartisi data kedalam cluster tersebut, dengan berpatokan pada kemiripan antar data dalam satu cluster dan ketidakmiripan di antar cluster yang berbeda, pusat dari cluster adalah rata-rata dari nilai anggota cluster yang disebut centroid atau center of gravity (Kamber, 2007). Selain itu K-Means melakukan pengelompokan dengan meminimalkan jumlah kuadrat dari jarak (distance) antara data dengan centroid cluster yang cocok (Teknomo, 2006). Pemilihan metode K-Means dikarenakan metode ini harus menggunakan data fisik tidak abstrak dan bersifat jelas, hal ini sesuai dengan data yang akan digunakan pada permasalahan di dalam pengelompokan pelangggan pada PT. Bali Sinar Mentari. Selain itu, metode ini bersifat fleksibel sebab pengguna dapat menentukan jumlah cluster yang akan dibuat. Penentuan pelanggan potensial dilihat dari jarak centroid terjauh diantara cluster yang dibentuk, lalu manajer operasional dalam hal ini pelaku promosi melakukan
(8)
pengiriman email yang ditujukan kepada pelanggan-pelanggan potensial yang sudah terpilih sebelumnya.
Melihat keadaan tersebut, maka pembuatan sistem pengelompokan pelanggan potensial menggunakan metode k-means untuk promosi paket wisata merupakan solusi yang dibutuhkan untuk menangani permasalahan yang ada. Diharapkan dengan adanya sistem ini, manajer dapat mengelompokan pelanggan yang dianggap potensial dan memudahkan dalam melakukan promosi paket wisata.
1.2Perumusan Masalah
Secara khusus perumusan masalah pada Tugas Akhir ini adalah Bagaimana merancang dan membangun sistem pengelompokan pelanggan potensial menggunakan metode k-means untuk promosi paket wisata (studi kasus PT. Bali Sinar Mentari).
1.3Batasan Masalah
Batasan masalah dari sistem pengelompokan pelanggan potensial menggunakan metode k-means untuk promosi paket wisata ini adalah sebagai berikut:
1. Pembuatan tugas akhir ini mengambil studi kasus pada PT. Bali Sinar Mentari.
2. Paket wisata yang disediakan perusahaan hanya untuk wisata di daerah Bali. 3. Tidak membahas proses pemesanan dan penjualan paket wisata serta
(9)
4. Sistem ini hanya membahas proses input data transaksi penjualan jasa, pendaftaran pelanggan, pembuatan paket wisata.
5. Pengelompokan kategori paket wisata ditentukan oleh manajemen PT. Bali Sinar Mentari.
6. Pelanggan yang dikelompokan adalah pelanggan yang telah terdaftar sebelumnya dan pernah memakai jasa perusahaan ini serta harus memiliki
e-mail.
7. Layanan e-mail hanya mencakup pemberian promosi kepada pelanggan. 8. Aplikasi ini berbasis dekstop dan bahasa pemrograman yang digunakan
adalah Visual Basic.Net 2005 dan Microsoft SQL Server 2005 sebagai basis datanya.
1.4Tujuan
Tujuan pada Tugas Akhir ini adalah menghasilkan sistem pengelompokan pelanggan potensial menggunakan metode k-means untuk promosi paket wisata (studi kasus PT. Bali Sinar Mentari).
1.5Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini dibedakan dengan pembagian bab sebagai berikut:
BAB I: PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah, pembatasan masalah dan tujuan.
(10)
BAB II: LANDASAN TEORI
Dalam bab ini dijelaskan tentang teori yang berkaitan dengan permasalahan dan teori yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yaitu pengertian sistem, informasi, sistem informasi, sistem pendukung keputusan, data mining, clustering, K-Means clustering, Centroid, Eucledian Distance.
BAB III: PERANCANGAN SISTEM
Dalam bab ini dijelaskan tentang analisa permasalahan dan kebutuhan, perancangan sistem (desain umum sistem, perhitungan K-Means, system flow, diagram berjenjang, data flow diagram (DFD), entity relationship
diagram (ERD),struktur database, desain input/output dan rancangan uji
coba).
BAB IV: EVALUASI DAN IMPLEMENTASI
Dalam bab ini dijelaskan tentang implementasi dari aplikasi yang dibuat secara keseluruhan dan memberikan penjelasan dari kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak, instalasi program dan pengaturan sistem, implementasi program, evaluasi hasil uji coba sistem, uji coba perhitungan sistem, analisa hasil uji coba sistem, analisa hasil uji coba perhitungan sistem, analisa perbandingan uji coba dengan menggunakan metode k-means clustering dengan tanpa menggunakan metode k-means clustering serta analisa perbandingan promosi menggunakan telepon dengan promosi menggunakan email.
(11)
BAB V: PENUTUP
Dalam bab ini dijelaskan tentang kesimpulan pembuatan perangkat lunak dari tugas akhir yang berjudul Rancang Bangun Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket Wisata (Studi Kasus Pt. Bali Sinar Mentari) serta saran yang bermanfaat untuk pengembangan sistem selanjutnya.
(12)
2.1 Sistem
Menurut Gondodiyoto (2007), sistem adalah merupakan suatu kesatuan yang terdiri dari komponen-komponen atau sub sistem yang berorientasi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Berdasarkan batasan pengertian tersebut, sistem mempunyai karakteristik sebagai berikut:
1. Sistem adalah kumpulan elemen-elemen atau sumberdaya yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis.
2. Sistem memiliki sasaran yang akan dicapai. Setiap sistem berusaha mencapai satu atau lebih sasaran yang merupakan arah, yang merupakan kekuatan yang memberikan arah suatu sistem.
3. Konstruksi sistem terdiri dari: Masukan-Proses-Keluaran.
Masukan merupakan semua arus berwujud atau tidak berwujud yang masuk ke sistem.
Keluaran merupakan semua arus keluar atau akibat yang dihasilkan. Proses terdiri dari metode yang digunakan untuk mengubah masukan menjadi keluaran.
4. Sistem memiliki pengguna.
Setiap sistem harus mengarahkan sub sistemnya agar dapat mencapai sasaran. Sasaran sistem sebagai ukuran penentu keberhasilan suatu sistem.
5. Sistem memiliki keterbatasan.
(13)
6. Sistem memiliki sub sistem yang membentuk suatu jaringan terpadu. 7. Sistem memerlukan pengendalian.
2.2 Informasi
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti (bermanfaat) bagi penerimanya, menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata yang dapat dipahami dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan, sekarang maupun masa depan (Gondodiyoto, 2007). Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data item. Data sebagai input perlu diolah oleh suatu sistem pengolahan data agar dapat menjadi output, yaitu informasi yang lebih berguna bagi pemakainya. Dari uraian tersebut dapat dikatakan bahwa :
1. Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna, lebih bermanfaat dan lebih berarti bagi penggunanya.
2. Data menggambarkan suatu kejadian-kejadian, data dinyatakan sebagai simbol-simbol, gambar-gambar, kata-kata, angka-angka, atau huruf-huruf yang menunjukkan suatu ide, obyek, kondisi atau situasi tertentu.
3. Informasi digunakan untuk pengambilan keputusan. Bagi manajemen suatu organisasi, informasi berguna untuk membantu dalam pengambilan keputusan yang menentukan keberhasilan atau kesuksesan organisasi pada masa yang akan datang.
(14)
2.3 Sistem Informasi
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu (Jogiyanto, 1995). Informasi adalah terdiri dari data yang telah diambil kembali dan diolah atau sebaliknya dan digunakan untuk tujuan informatif atau kesimpulan, argumentasi, atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan keputusan. Sistem Informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu. Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna informasi.
2.4 Sistem Pendukung Keputusan
Sistem pendukung keputusan mulai dikembangkan pada tahun 1960-an, tetapi istilah Sistem Pendukung Keputusan itu sendiri baru muncul pada tahun 1071, yang diciptakan oleh G. Anthony Gorry dan Michael S. Scott Morton, keduanya adalah profesor di MIT. Sistem pendukung keputusan pasti tidak terlepas dari proses pengambilan keputusan itu sendiri. Pada dasarnya, proses pengambilan keputusan terdiri dari 3 fase proses: intelligence, design, dan
choice. Intelligence yaitu pencarian kondisi-kondisi yang dapat menghasilkan
(15)
materi-materi yang mungkin untuk dikerjakan, sedangkan choice yaitu pemilihan dari materi-materi yang tersedia, mana yang akan dikerjakan.
Proses-proses yang terjadi pada kerangka kerja Decision Support
dibedakan atas:
1. Terstruktur, mengacu pada permasalahan rutin dan berulang untuk solusi standar yang ada.
2. Tak terstruktur, adalah “fuzzy”, permasalahan kompleks dimana tak ada solusi serta merta. Masalah yang tak terstruktur adalah tak adanya 3 fase proses yang terstruktur.
3. Semi terstruktur, terdapat beberapa keputusan terstruktur, tetapi tak semuanya dari fase-fase yang ada.
Secara umum, sistem pendukung keputusan (SPK) adalah sistem berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan memanfaatkan data dan model untuk menyelesaikan masalah-masalah yang tak terstruktur dan semi terstruktur. SPK ini mendayagunakan resources individu-individu secara intelek dengan kemampuan komputer untuk meningkatkan kualitas keputusan. Sebenarnya definisi awalnya, SPK adalah sistem berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus sederhana, mudah untuk dikontrol, mudah beradaptasi, lengkap pada hal-hal penting, dan mudah berkomunikasi dengannya.
Ada juga definisi yang menyatakan bahwa SPK adalah sistem berbasis komputer yang terdiri 3 komponen interaktif: (1) sistem bahasa-mekanisme yang
(16)
menyediakan komunikasi diantara user dan pelbagai komponen dalam SPK, (2)
knowledge sistem-penyimpanan knowledge domain permasalahan yang
ditanamkan dalam SPK, baik sebagai data ataupun prosedur, dan (3) sistem pemrosesan permasalahan-link diantara dua komponen, mengandung satu atau lebih kemampuan memanipulasi masalah yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Definisi terakhir, SPK mengacu pada situasi dimana sistem final dapat dikembangkan hanya melalui adaptive process pembelajaran dan evolusi.
2.5 Data Mining
Faktor penentu bagi bentuk usaha atau bisnis apapun pada masa sekarang ini adalah kemampuan untuk menggunakan informasi secara seefektif mungkin. Pengunaan data yang strategis ini bisa diakibatkan oleh kesempatan-kesempatan yang dihasilkan atau ditimbulkan karena penemuan fakta-fakta sangat berharga yang cukup sering, tersembunyi dan tidak terdeteksi sebelumnya mengenai konsumen, retailer dan supplier, tren – tren bisnis, dan faktor – faktor petunjuk yang lain (Berson, 1997). Menurut Kamber (2007) secara sederhana data mining mengacu kepada mengekstrak atau “menambang” pengetahuan dari sekumpulan besar data. Menambang dalam hal ini bukan diibaratkan sebagai menambang emas atau menambang pasir, tetapi lebih diibaratkan sebagai “knowledge mining
from data” atau lebih ringkasnya menambang pengetahuan. Pengertian lain data
mining juga dapat berarti prose untuk mempekerjakan satu atau lebih teknik pembelajaran terkomputerisasi untuk mengotomasi analisa dan mengekstrak pengetahuan dari data didalam database (Roger and Geatz, 2003).
(17)
Data Mining mempunyai langkah-langkah yang penting dalam proses
knowledge discovery. Prosesnya disusun berurutan sebagai berikut :
1. Tahap seleksi (Selection). Tahap memilih atau memilah-milah data berdasarkan kepada sejumlah kriteria.
2. Tahap proses awal (Prepocessing). Tahap pembersihan data dimana informasi-informasi tertentu dipindahkan karena dianggap tidak penting dan bisa memperlambat queries.
3. Tahap transformasi (Transformation). Dalam tahap ini data tidak hanya dipindahkan saja tetapi diubah sehingga dapat ditambahkan lapisan-lapisan seperti contoh lapisan demografis yang biasanya digunakan dalam penelitian. 4. Tahap data mining (Data Mining). Tahap ini mengenai ekstraksi pola dari
data.
5. Tahap implementasi dan evaluasi (Interpretation and evaluation). Pola-pola yang diidentifikasikan oleh sistem yang ada di interpretasikan ke dalam pengetahuan yang kemudian bisa digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan.
2.6 Clustering
Cluster adalah suatu kumpulan dari entitas yang hampir sama (Everit,
1993). Pengertian lain menurut Kamber (2007), cluster adalah kumpulan dari objek yang mirip dengan objek lainnya dan berada pada kelompok yang sama. Sedangkan proses untuk mengelompokkan data baik itu bersifat fisik atau abstrak kedalam suatu kelompok atau kelas yang memiliki kesamaan sifat disebut
(18)
Clustering dikategorikan kedalam teknik Undirect Knowledge atau
Unsupervised Learning karena tidak membutuhkan proses pelatihan untuk
klasifikasi awal data dalam masing-masing kelompok atau cluster. Tujuan utama
clustering adalah untuk menemukan atau mencari pola yang bermanfaat atau
berguna pada suatu database, kemudian merangkumnya dan membuat lebih mudah untuk dipahami.
Dalam melakukan proses analisa terhadap cluster-cluster yang telah terbentuk dan pencarian pengetahuan dengan metode tertentu disebut cluster
analyse (Kamber, 2007).
2.7 K-Means Clustering
Metode K-Means adalah metode pengelompokan data dengan mengambil parameter sejumlah k cluster, dan mempartisi data kedalam cluster tersebut, dengan berpatokan pada kemiripan antar data dalam satu cluster dan ketidakmiripan di antar cluster yang berbeda, pusat dari cluster adalah rata-rata dari nilai anggota cluster yang disebut centroid atau center of gravity (Kamber, 2007). Selain itu K-Means melakukan pengelompokan dengan meminimalkan jumlah kuadrat dari jarak (distance) antara data dengan centroid cluster yang cocok (Teknomo, 2006).
Algoritma K-Means adalah algoritma partitional (Non Hierarchical)
clustering yang paling umum digunakan, hal ini disebabkan karena kesederhanaan
dan keefisienan algoritma tersebut. Algoritma K-Means mempartisi atau membagi sekumpulan data ke dalam sejumlah cluster. Algoritma pseudocode dari perhitungan k-means (Kamber, 2007) yaitu :
(19)
Input : k : jumlah cluster yang akan di bentuk
D : dataset yang berisikan n objek
Output : cluster sebanyak k
Method :
(1) Pilih secara random objek k dari D sebagai centroid awal (2) Ulangi
(3) Masukkan objek ke cluster yang beranggotakan objek yang mirip, sesuai nilai rata-rata dari objek yang ada pada cluster. (4) Perbaharui nilai rata-rata cluster.
(5) Sampai tidak ada perubahan
Untuk lebih mengetahui alur algoritma dari metode K-Means, dapat dilihat pada gambar 1.
Mulai
Selesai Menentukan banyaknya cluster k
yang diinginkan
Hitung Centroid
Hitung jarak objek ke centroid
Pengelompokan berdasarkan jarak
terdekat
Ada objek yang berpindah kelompok?
tidak
ya
Gambar 2.1 Flowchart Algoritma Clustering K-Means (Teknomo, 2006) Pada gambar diatas, pertama user menentukan banyaknya jumlah cluster
yang diinginkan, kemudian menghitung centroid. Pada iterasi awal, pemilihan
(20)
menghitung jarak setiap anggota cluster ke semua centroid. Lalu dilakukan pengelompokan berdasarkan jarak terdekat yang telah dihitung sebelumnya. Selanjutnya adalah menghitung kembali centroid yang baru. Titik centroid baru didapat dari rata-rata semua titik anggota cluster. Langkah-langkah diatas terus dilakukan hingga tidak ada satupun anggota cluster yang berpindah cluster.
2.8 Centroid
Centroid merupakan rata-rata dari nilai anggota cluster yang disebut juga
center of gravity (Kamber, 2007). Sedangkan menurut Roger and Geatz, 2003,
centroid merupakan pusat dari sebuah cluster. Di dalam perhitungan k-means
akan terbentuk cluster atau kelompok-kelompok data sejumlah k. Nilai k
merupakan nilai parameter yang telah di tentukan sebelumnya. Nilai centroid
adalah penjumlahan dari titik koordinat anggota cluster dibagi jumlah anggota. Misalnya terdapat 2 data anggota pada suatu cluster yaitu A = (
(21)
3.1 Analisa Permasalahan
Sebagai langkah awal yang dilakukan agar dapat mengetahui gambaran permasalahan yang dihadapi PT. Bali Sinar Mentari dalam melakukan promosi paket wisata adalah dengan melakukan analisa permasalahan (Problem Analysis). Dengan melakukan analisa permasalahan diharapkan dapat memberikan solusi sesuai permasalahan yang dihadapi.
Permasalahan yang dihadapi oleh bagian promosi paket wisata pada PT. Bali Sinar Mentari yaitu manajer mengalami kesulitan dalam melakukan pemilihan pelanggan serta dalam pengelompokan pelanggan guna mengetahui pelanggan mana saja yang tepat untuk diberikan promosi. Hal ini disebabkan karena jumlah pelanggan serta transaksi yang banyak dan tentunya manajer tidak bisa melakukan promosi terhadap semua pelanggan yang ada karena selain akan menghabiskan banyak waktu dan tenaga, promosi tersebut juga menjadi tidak tepat sasaran.
Berdasarkan hal tersebut, diperlukan sistem yang tepat yaitu sistem yang dapat mengelompokan pelanggan potensial. Pelanggan potensial dilihat dari persamaan terdekat transaksi pelanggan yang ada terhadap paket wisata yang akan di promosikan. Pengelompokan pelanggan ini dilakukan dengan melihat pola data transaksi paket wisata yang telah ada sebelumnya dengan periode tertentu dan selanjutnya akan dianalisa menggunakan metode pengelompokan data K-Means. Jika telah didapatkan kelompok pelanggan potensial maka akan dilakukan
(22)
promosi melalui email. Alasan penggunaan email karena pelanggan yang menggunakan jasa perusahaan ini berasal dari dalam dan luar negeri, hal ini membutuhkan sarana pengiriman promosi yang tidak memerlukan biaya tetapi promosi paket wisata bisa mencapai pelanggan yang berasal diluar negeri.
Metode K-Means adalah metode pengelompokan data dengan mengambil parameter sejumlah k cluster, dan mempartisi data kedalam cluster tersebut, dengan berpatokan pada kemiripan antar data dalam satu cluster dan ketidakmiripan di antar cluster yang berbeda, pusat dari cluster adalah rata-rata dari nilai anggota cluster yang disebut centroid atau center of gravity (Kamber, 2007). Selain itu K-Means melakukan pengelompokan dengan meminimalkan jumlah kuadrat dari jarak (distance) antara data dengan centroid cluster yang cocok (Teknomo, 2006). Pemilihan metode K-Means dikarenakan metode ini harus menggunakan data fisik tidak abstrak dan bersifat jelas, hal ini sesuai dengan data yang akan digunakan pada permasalahan didalam pengelompokan pelangggan pada PT. Bali Sinar Mentari. Selain itu, metode ini bersifat fleksibel sebab pengguna dapat menentukan jumlah cluster yang akan dibuat. Penentuan pelanggan potensial dilihat dari jarak centroid terjauh diantara cluster yang dibentuk tetapi manajer tidak harus untuk melakukan promosi terhadap cluster
dengan centroid terjauh, karena keputusan terakhir untuk melakukan promosi tetap ditangan manajer.
Dari metode clustering yang ada, penggunaan data kuantitatif dapat dihitung menggunakan metode agglomerative, divisive dan k-nearest neighbor.
Agglomerative clustering yang disebut juga metode bottom-up adalah
(23)
menyatukan cluster antar cluster sampai hanya tersisa hanya satu cluster. Sedangkan divisive clustering yang disebut juga metode top-down adalah pengelompokan data kebalikan dari metode agglomerative, yaitu memulai dari satu cluster besar hingga menghasilkan banyak cluster yang beranggotakan satu anggota setiap cluster (Kamber, 2007). Sedangkan metode k-nearest neighbor
merupakan metode untuk melakukan pengelompokan berdasarkan prediksi pada sebuah data dibandingkan dengan data pembelajaran dan dilihat jarak terdekat antar nilai prediksi terhadap data objek, pengklasifikasiannya berdasarkan kategori dari k yang terdekat (Berson, 1997). Metode agglomerative dan divisive
merupakan metode yang menghasilkan satu dan banyak cluster, hal ini menyebabkan sangat sulit untuk menentukan pelanggan-pelanggan yang potensial. Untuk metode k-nearest neighbor, data yang digunakan pada perusahan dan data yang diminta tidak sesuai, karena dalam k-nearestneighbor memerlukan data yang sudah terklasifikasi dan perlu adanya proses pembelajaran.
Melihat keadaan tersebut serta perbandingan terhadap metode lain, maka pembuatan sistem pengelompokan pelanggan potensial menggunakan metode
k-means untuk promosi paket wisata merupakan solusi yang dibutuhkan untuk
menangani permasalahan yang ada. Diharapkan dengan adanya sistem ini, manajer dapat mengelompokan pelanggan yang dianggap potensial dan memudahkan dalam melakukan promosi paket wisata.
3.2 Analisa Kebutuhan
Setelah melakukan analisa permasalahan, dilanjutkan dengan analisis kebutuhan (Requirment Analysis) pada PT. Bali Sinar Mentari sebagai pengguna
(24)
sistem tersebut untuk melakukan promosi paket wisata. Bagian Operasional membutuhkan sistem yang dengan secara otomatis dapat memberikan daftar pelanggan yang berpotensi memesan paket wisata yang akan dipromosikan dan nantinya pelanggan tersebut akan dikirimkan Email sebagai media promosinya.
Pada sistem ini membutuhkan data transaksi paket wisata untuk pengambilan keputusan siapa pelanggan yang berpotensi untuk memesan produk yang akan dipromosikan, pelanggan–pelanggan tersebut akan dikelompokkan menjadi pelanggan potensial. Untuk penunjang sistem ini, juga dibutuhkan data hotel, restoran, Transport, objek wisatadan data paket wisata serta tentunya data pelanggan. Pengelompokan pelanggan potensial juga membutuhkan suatu metode yaitu pada sistem ini menggunakan metode K-Means Clustering. Pada sistem ini juga terdapat fasilitas yang berguna untuk mengirimkan email promosi ke pelanggan potensial.
3.3 Perancangan Sistem
Berdasarkan dari analisis permasalahan yang ada, tahap berikutnya dari siklus pengembangan sistem adalah perancangan sistem. Pada tahap ini terdapat aktifitas pendefinisian kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun hingga implementasi dari sistem. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahap perancangan sistem dijelaskan sebagai berikut.
3.3.1 Desain Umum Sistem
Gambaran umum yang digambarkan pada Gambar 3.1 adalah desain sistem pembuatan sistem pengelompokan pelanggan potensial menggunakan
(25)
metode k-means untuk promosi paket wisata. Tahap pertama dimulai dari inputan data promosi paket wisata dari manager yang terdiri dari nama hotel, paket wisata yang akan dipromosikan serta jumlah kelompok/cluster yang akan digunakan untuk perhitungan K-Means. Setelah data dimasukkan pada sistem, proses selanjutnya adalah proses selesksi pelanggan berdasarkan data promosi paket wisata yang telah dimasukkan sebelumnya sehingga menghasilkan nilai nama hotel, paket wisata sesuai data transaksi penjualan jasa dari masing-masing pelanggan.
Dalam proses seleksi tersebut digunakan atribut nama hotel dan nama paket wisata. Penggunaan nama paket wisata sebagai atribut dikarenakan seleksi nantinya berdasarkan paket wisata. Sedangkan penggunaan nama hotel di karenakan pada kontrak kerja perusahaan terhadap hotel-hotel yang digunakan untuk paket wisata, terdapat perbedaan signifikan antara harga yang ditawarkan ke konsumen dengan harga yang harus di bayarkan ke hotel bersangkutan, sehingga dari paket wisata yang disediakan, keuntungan paling banyak bisa didapatkan dari hotel. Mengambil dari hal tersebut maka nama hotel digunakan sebagai atribut proses seleksi pelanggan.
Dari hasil seleksi tersebut, maka proses selanjutnya adalah menentukan nilai centroid awal yang dipilih secara acak (random), dimana centroid
merupakan titik tengah dari cluster. Proses selanjutnya adalah pengelompokan pelanggan potensial menggunakan metode K-Means. Perhitungan K-Means
merupakan perhitungan untuk mengelompokkan pelanggan kedalam beberapa kelompok dari data pelanggan yang sudah dihasilkan dari proses pertama. Kelompok dari nilai centroid terbesar atau terjauh merupakan kelompok
(26)
pelanggan yang potensial. Setelah mendapat pelanggan potensial maka email
promosi akan dikirim. Data Promosi
1. Nama Hotel 2. Paket wisata 3. Jumlah cluster sebanyak k
Proses pencarian pelanggan sesuai data transaksi
Proses pengelompokan
pelanggan menggunakan
K-Means
Pengiriman email promosi kepada
kelompok pelanggan potensial
Gambar 3.1 Desain umum Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket Wisata 3.3.2 Perhitungan K-Means
Pada algoritma metode K-Means, proses perhitungan di mulai dengan memasukkan atau menentukan banyaknya jumlah kluster (k) yang diinginkan. Proses selanjutnya yaitu menghitung centroid (pusat cluster) masing-masing
cluster. Pada iterasi awal, nilai centroid dapat diisi dengan random. Namun pada
iterasi-iterasi selanjutnya, nilai centroid di dapat dari rata-rata (mean) anggota masing-masing cluster. Setelah didapat nilai centroid, langkah selanjutnya yaitu menghitung jarak (Euclidean Distance) masing-masing obyek atau anggota
cluster ke semua centroid yang ada. Langkah selanjutnya yaitu melakukan
pengelompokan atau grouping berdasarkan jarak obyek ke centroid terdekat. Langkah selanjutnya yaitu menghitung lagi centroid yang baru, nilainya didapat dari rata-rata (mean) anggota masing-masing cluster. Proses tersebut terus diulang-ulang sampai tidak ada obyek atau anggota cluster yang berpindah
cluster.
Agar lebih jelas, berikut ini adalah contoh kasus sederhana beserta perhitungan K-Means. Misalkan terdapat 4 obyek yaitu pelanggan A, pelanggan B, pelanggan C, dan pelanggan D. Pengelompokan dilakukan berdasarkan 2 atribut yaitu atribut X dan atribut Y. Atribut X adalah jumlah transaksi pelanggan
(27)
terhadap paket wisata dengan nama hotel X. Sedangkan atribut Y adalah jumlah transaksi pelanggan terhadap paket wisata dengan nama paket wisata Y.
Tabel 3.1 Contoh Data Pelanggan
Nama Obyek Atribut X Atribut Y
Pelanggan A 17 4
Pelanggan B 13 12
Pelanggan C 3 1
Pelanggan D 2 1
Adapun langkah-langkah dalam melakukan pengelompokan pelanggan menggunakan metode K-Means, yaitu :
1. Iterasi 0 (Iterasi awal)
a. Menentukan jumlah cluster (K).
K = 2. Karena K = 2 maka 4 obyek diatas (Pelanggan A, B, C, D) akan dipetakan kedalam 2 cluster atau kelompok dan akan terdapat 2 centroid
(Pusat cluster).
b. Menentukan nilai centroid
Karena saat ini adalah iterasi 0 (iterasi awal) maka nilai centroid dapat diisi dengan nilai obyek acak (random). Misalkan nilai Pelanggan A dan Pelanggan B dijadikan nilai centroid 1 (C1) dan centroid 2 (C2).
Jadi :
centroid 1 (C1) = (17,4)
centroid 2 (C2) = (13,12)
c. Menghitung jarak (Euclidean Distance) obyek ke centroid.
(28)
Hitung jarak atau ED tiap obyek (Pelanggan A, B, C, D) ke semua
centroid (C1 dan C2) :
i. Pelanggan A (17, 4) : ED Pelanggan A ke C1 =
(29)
Jadi :
Anggota C1 = {Pelanggan A, Pelanggan C, Pelanggan D} Anggota C2 = {Pelanggan B}
2. Iterasi 1
a. Menentukan nilai centroid baru.
Pada iterasi ini dan iterasi selanjutnya, nilai centroid baru didapat dari nilai rata – rata semua anggota masing – masing cluster. C1 didapat dari rata – rata semua anggota C1 sedangkan C2 didapat dari rata – rata semua anggota C2.
Hitung C1 :
Anggota C1 = Pelanggan A (17,4), Pelanggan C (3,1), dan Pelanggan D (2,1)
(30)
(31)
Anggota C1 = Pelanggan C (3,1), dan Pelanggan D (2,1) C1(x,y) =
(32)
Pelanggan A : karena ED ke C1 > ED ke C2, jadi Pelanggan A bergabung ke C2.
Pelanggan B : karena ED ke C1 > ED ke C2, jadi Pelanggan B bergabung ke C2.
Pelanggan C : karena ED ke C1 < ED ke C2, jadi Pelanggan C bergabung ke C1.
Pelanggan D : karena ED ke C1 < ED ke C2, jadi Pelanggan D bergabung ke C1.
Jadi :
Anggota C1 = {Pelanggan C, Pelanggan D} Anggota C2 = {Pelanggan A, Pelanggan B}
Karena anggota pada ke 2 cluster tersebut tidak berubah, maka perhitungan diberhentikan dan dari 2 cluster yang ada maka dibandingkan, mana
cluster yang memiliki nilai centroid terbesar.
C1 = (2,5 , 1) C2 = (15 , 8)
Jadi cluster dengan nilai centroid terbesar adalah cluster C2. Karena C2 terbesar maka C2 adalah cluster yang potensial, artinya, anggota dari cluster C2 adalah pelanggan – pelanggan yang potensial untuk diberikan promosi.
3.3.3 System Flow
System Flow merupakan suatu gambaran aliran kerja yang terdapat dalam
suatu sistem. Untuk System Flow mengenai pembahasan masalah ini dapat dijelaskan pada gambar 3.2.
(33)
28
Gambar 3.2 Desain Sistem Flow Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket Wisata
(34)
Sesuai dengan permasalahan yang di bahas, entitas-entitas yang berperan dalam proses bisnis promosi paket wisata dengan mengelompokkan pelanggan menggunakan metode K-Means Pada PT. Bali Sinar Mentari adalah Manajer Operasional, Bagian Operasional dan Pelanggan.
Proses di mulai dari manajer operasional yang memasukkan data promosi, yaitu pemilihan paket wisata apa yang akan dipromosikan dan ditentukan jumlah cluster yang akan di pakai. Selain melakukan promosi, fungsi dari manajer operasional adalah melakukan maintenance terhadap paket wisata, baik itu menambah baru, melakukan perubahan dan menghapus paket wisata. Manajer operasional juga menerima laporan-laporan yang dibuat.
Fungsi dari entitas operasional adalah melakukan maintenance terhadap data master selain data paket wisata dan membuat laporan transaksi untuk diberikan kepada manajer operasional. Sedangkan entitas pelanggan hanya menerima promosi berupa email.
3.3.4 Diagram Berjenjang
Diagram berjenjang bertujuan untuk memberikan penggambaran sederhana tentang Data Flow Diagram yang akan dibahas selanjutnya. Di mulai dari context diagram hingga proses terendah. Diagram berjenjang dari Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket Wisata dapat dilihat pada gambar 3.3.
(35)
30
Gambar 3.3 Diagram Berjenjang Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket Wisata
(36)
3.3.5 Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) menggambarkan aliran data yang terjadi
didalam sistem, sehingga dengan dibuatnya DFD ini akan terlihat arus data yang mengalir didalam sistem.
A. Contect Diagram
Context diagram merupakan pada gambar 3.4 merupakan level paling
awal dari suatu DFD. Pada sistem ini terdapat 3 entitas yang berperan, yaitu manajer opersional, operasional dan pelanggan.
Data Menu Data Restoran Data Kendaraan Data Kamar
Data Transport
Informasi Pelanggan Potensial Laporan Paket Wisata
Laporan Transaksi
Laporan Promosi
Data Promosi
Data Paket Wisata Data Hotel
Email Promosi
Data Pelanggan Data Transaksi
0
Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode
KMeans
+
Operasional
Manajer Operasional Pelanggan
Gambar 3.4 DFD Context Diagram Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket Wisata
Pada gambar 3.4 terdapat data hotel, transaksi, pelanggan yang nantinya akan digunakan untuk melakukan perhitungan k-means, sedangkan data kamar,
(37)
transport, kendaraan, objek wisata, restoran, menu akan digunakan untuk membuat paket wisata dan membuat promosi, agar di dalam promosi tersebut paket wisata yang dipromosikan terpapar detail apa saja yang di tawarkan di dalam paket wisata tersebut.
B. DFD Level 1
Pada gambar 3.5 merupakan DFD Level 1, menjelaskan proses yang terdapat di dalam proses sistem pengelompokan potensial menggunakan metode
K-Means. Terdiri dari 5 proses, yaitu Maintenance Data Master, Maintenance
DataTransaksi, Menghitung K-Means ClUsering dan Membuat Laporan.
Data Objek Wisata
Data Objek Wisata Data Menu Data Restoran Data Menu Data Restoran Data Kamar Data Kamar Data Kendaraaan Data Kendaraan Data Paket Wisata
Data Transaksi Data Pelanggan Potensial
Data Email Pormosi Data Pelanggan Potensial
Data Pelanggan Potensial
Data Paket Wisata
Data Pelanggan Data Paket Wisata
Data Pelanggan Data Transport
Data Hotel
Data Paket Wisata
Data Pelanggan
Data Transaksi Data Transaksi
Data Transport
Informasi Pelanggan Potensial Laporan Paket Wisata Laporan Transaksi
Laporan Promosi
Data Promosi
Data Paket Wisata Data Hotel Email Promosi Data Pelanggan Data Transaksi Operasional PelangganPelanggan Operasional Manajer Operasional Manajer Operasional Manajer Operasional Manajer Operasional Manajer Operasional Manajer Operasional Operasional 1
Maintenance Data Master
+
2
Maintenance Data Transaksi
+ 3 Mengitung KMeans Clustering + 1 Pelanggan 2 Transaksi
3 Paket Wisata 4
Mengirim Email Promosi
+
4 Pelanggan Potensial
5 Membuat Laporan + 6 Hotel 7 Transport 8 Promosi
OperasionalOperasionalOperasionalOperasional 9 Kendaraan
10 Kamar 11 Data Restoran
12 Menu
Operasional 13 Objek Wisata
Gambar 3.5 DFD Level 1 Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket Wisata
(38)
Fungsi dari 5 (Lima) proses pada DFD Level 1, yaitu : 1. Proses Maintenance Data Master
Proses ini merupakan proses standar yang diharus terdapat di dalam aplikasi yang menggunakan database, di mana proses ini melakukan penambahan, penyimpanan, perubahan dan penghapusan terhadap data master yang digunakan didalam aplikasi.
2. Proses Maintenance DataTransaksi
Proses ini adalah proses pencatatan transaksi pembelian paket wisata. Hasil proses ini nantinya akan berupa data transaksi yang nantinya akan digunakan untuk data dalam perhitungan pengelompokan pelanggan potensial.
3. Proses Menghitung K-Means ClUsering
Proses ini adalah proses yang bertujuan untuk mencari dan mengelompokkan pelanggan potensial yang selanjutnya akan dilakukan pengiriman email promosi.
4. Proses Membuat Laporan.
Merupakan proses yang berfungsi untuk melakukan pembuatan laporan.
C. DFD Level 2 Proses Maintenance Data Master
Gambar 3.6 adalah proses dari subsistem Maintenance Data Master dari proses sistem pengelompokan potensial menggunakan metode K-Means. Terdapat 6 (enam) proses di dalamnya, yaitu proses Maintenance Pelanggan, Maintenance
Paket Wisata, Maintenance Hotel, Maintenance Transport, Maintenance
(39)
Gambar 3.6 DFD Level 2 Proses Maintenance Data Master Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk
Promosi Paket Wisata
Fungsi dari 5 (Lima) proses pada DFD Level 2 Proses Maintenance Data Master, yaitu :
1. Proses Maintenance Pelanggan
Proses Maintenance Pelanggan merupakan proses yang mengelola inputan data pelanggan dari entitas Pelanggan untuk selanjutnya di proses dan di simpan ke dalam data store Pelanggan.
(40)
Proses Maintenance Paket Wisata merupakan proses yang mengelola inputan data paket wisata dari entitas Manajer Operasional untuk selanjutnya di proses dan di simpan ke dalam data store Paket Wisata. 3. Proses Maintenance Hotel
Proses Maintenance Hotel merupakan proses yang mengelola inputan data Hotel dan data Kamar dari entitas Operasional untuk selanjutnya di proses dan di simpan ke dalam data store Hotel dan data store Kamar.
4. Proses Maintenance Transport
Proses Maintenance Transport merupakan proses yang mengelola inputan data Transport dan data Kendaraan dari entitas Operasional untuk selanjutnya di proses dan di simpan ke dalam data store Transport dan data
store Kendaraan.
5. Proses Maintenance Restoran
Proses Maintenance Restoran merupakan proses yang mengelola inputan data Restoran dan data Menu dari entitas Operasional untuk selanjutnya di proses dan di simpan ke dalam data store Restoran dan data store Menu. 6. Proses Maintenance Objek Wisata
Proses Maintenance Objek Wisata merupakan proses yang mengelola inputan data Objek Wisata dari entitas Operasional untuk selanjutnya di proses dan di simpan ke dalam data store Objek Wisata.
D. DFD Level 2 Proses Maintenance Data Transaksi
Gambar 3.7 adalah proses dari subsistem Maintenance Data Transaksi dari proses sistem pengelompokan potensial menggunakan metode K-Means.
(41)
Terdapat satu proses di dalamnya, yaitu proses Maintenance Data Transaksi. Merupakan proses yang mengelola inputan data Paket Wisata dan data Pelangan yang dilakukan oleh entitas Operasional untuk selanjutnya di proses dan di simpan ke dalam data store Transaksi.
Gambar 3.7 DFD Level 2 Proses Maintenance Data Transaksi Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk
Promosi Paket Wisata
E. DFD Level 2 Proses Menghitung K-Means Clustering
Pada gambar 3.8 adalah proses dari subsistem Menghitung K-Means
Clustering dari proses sistem pengelompokan potensial menggunakan metode
K-Means. Terdapat 7 (tujuh) proses di dalamnya, yaitu proses Mencari Data
Pelanggan, Menentukan Jumlah Cluster, Menentukan Nilai Centroid Pada Iterasi Awal, Menghitung Jarak Objek Ke Centroid, Mengelompokkan Berdasarkan Jarak Terdekat, Menghitung Centroid Baru, Mengulangi Menghitung Jarak Obyek
Ke Centroid .
Fungsi dari 7 (tujuh) proses pada DFD Level 2 P Menghitung K-Means
(42)
1. Proses Mencari Data Pelanggan
Proses Mencari Data Pelanggan merupakan proses yang berfungsi untuk mencari pelanggan sesuai paket wisata yang dipilih berdasarkan dari data transaksi yang ada yang selanjutnya akan diikutkan kedalam pemilihan pelanggan potensial.
2. Proses Menentukan Jumlah Cluster
Proses Menentukan Jumlah cluster merpukan proses dimana manajer operasional melakukan penentuan jumlah cluster yang akan di buat, yang nantinya akan dipilih cluster mana yang paling potensial dengan melihat
cluster mana dengan titik centroid terbesar.
3. Proses Menentukan Nilai Centroid Pada Iterasi Awal
Proses Menentukan Nilai Centroid Pada Iterasi Awal merupakan proses memberikan nilai random untuk iterasi awal dengan mendapatkan masukkan dari data pelanggan.
4. Proses Menghitung Jarak Objek Ke Centroid
Proses Menghitung Jarak Objek Ke Centroid merupakan proses untuk mengetahui jarak data pelanggan terpilih terhadap centroid yang sudah ditentukan nilainya sebelumnya.
5. Proses Mengelompokkan Berdasarkan Jarak Terdekat
Proses Mengelompokkan Berdasarkan Jarak Terdekat merupakan proses dimana pelanggan-pelanggan yang ada dilihat jarak antar centroid, lalu dibandingkan, dan dikelompokkan kedalam centroid dengan jarak terdekat terhadap pelanggan.
(43)
Proses Menghitung Centroid Baru merupakan proses mencari baru dari titik pusat cluster/centroid dengan menghitung rata-rata jarak dari jumlah pelanggan yang termasuk didalam kelompok.
7. Proses Mengulangi Menghitung Jarak Obyek Ke Centroid .
Proses Mengulangi Menghitung Jarak Obyek Ke Centroid merupakan proses untuk menghitung jarak antar pelanggan ke centroid hingga obyek-obyek atau pelanggan tersebut tidak berpindah cluster sehingga anggota yang berada pada centroid dengan nilai terjauh/terbesar merupakan anggota
cluster yang potensial yang akan dimasukkan kedalam data store Pelanggan
Potensial.
Gambar 3.8 DFD Level 2 Proses Menghitung K-Means Clustering Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk
(44)
F. DFD Level 2 Proses Mengirim Email Promosi
Pada gambar 3.9 proses dari subsistem Mengirim Email Promosi dari proses sistem pengelompokan potensial menggunakan metode K-Means. Terdapat satu proses di dalamnya, yaitu proses Mengirim Email. Merupakan proses pengiriman email promosi paket wisata dengan sebelumnya mengelola inputan data Pelanggan Potensial untuk selanjutnya di proses dan di simpan ke dalam data
store Promosi dan dikirim ke pelanggan melalui email.
Gambar 3.9 DFD Level 2 Proses Mengirim Email Promosi pada Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk
Promosi Paket Wisata G. DFD Level 2 Proses Membuat Laporan
Proses dari subsistem Membuat Laporan dari proses sistem pengelompokan potensial menggunakan metode K-Means. Terdapat 3 (tiga) proses di dalamnya, yaitu proses Membuat Laporan pelanggan Potensial yang dibuat berdasarkan data Pelanggan potensial, proses Membuat Laporan Transaksi yang dibuat berdasarkan data Transaksi serta proses Membuat Laporan Paket Wisata yang dibuat berdasarkan data Paket Wisata. Ketiga Laporan tersebut akan diberikan kepada Manajer Operasional. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada gambar 3.10.
(45)
Gambar 3.10 DFD Level 2 Proses Membuat Laporan pada Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk
Promosi Paket Wisata
3.3.6 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan
pemrosesan dan hubungan data-data yang digunakan dalam sistem. ERD juga menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data. Dalam ERD, data tersebut digambarkan dengan menggunakan simbol entitas.
Dalam perancangan sistem ini terdapat beberapa entitas yang saling terkait untuk menyediakan data yang dibutuhkan oleh sistem yang disajikan dalam bentuk conceptual data model (CDM) dan physical data model (PDM). Untuk membuat ERD digunakan perangkat lunak PowerDesigner DataArchitect. ERD dalam bentuk CDM dapat dilihat pada Gambar 3.11.
(46)
A. Conceptual Data Model (CDM)
Conceptual data model (CDM) merupakan penggambaran secara
keseluruhan konsep struktur basis data yang dirancang untuk suatu aplikasi, dalam hal ini adalah aplikasi Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket Wisata. Pada CDM belum terlihat jelas tabel – tabel penyusun aplikasi beserta atribut – atributnya. Antara tabel sudah mengalami hubungan tetapi belum terlihat jelas atribut apa yang berhubungan. Pada CDM ini terdapat 12 tabel, yaitu tabel Hotel, Kamar, Transport, Kendaraan, Objek Wisata, Paket Wisata, Promosi, Login, Pelanggan, Restoran, Menu serta Transaksi.
Gambar 3.11 Conceptual data model (CDM) pada Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket
Wisata Relation_656 Relation_493 Relation_492 Relation_214 Relation_138 Relation_137 Relation_136 Relation_134 Relation_133 Relation_129 Relation_128 Relation_127 Relation_126 Relation_125 Login Nama_User Passw ord_User Level_User Pelanggan ID_Pelanggan Nama_Pelanggan A lamat_Pelanggan Telepon_Pelanggan Ponsel_Pelanggan Email_Pelanggan Kota_Pelanggan Negara_Pelanggan Hotel ID_Hotel Nama_Hotel A lamat_Hotel Kota_Hotel Telepon_Hotel Fax_Hotel Email_Hotel Kamar ID_Kamar Nama_Kamar Harga_Kamar Transport ID_Transport Nama_Transport A lamat_Transport Kota_Transport Telepon_Transport Fax_Transport Email_Transport Promosi ID_Promosi Tgl_Promosi Isi_Promosi Jumlah_Cluster Menu ID_Menu Nama_Menu Harga_Menu Isi_Menu Restoran ID_Restoran Nama_Restoran A lamat_Restoran Kota_Restoran Telepon_Restoran Fax_Restoran Email_Restoran Kendaraan ID_Kendaraan Jenis_Kendaraan Nama_Kendaraan Kapasitas_Kendaraan Harga_Kendaraan Transaksi ID_Transaksi Tgl_Check_In Tgl_Check_out Total_Harga Tgl_Transaksi Paket_Wisata ID_Paket_Wisata Nama_Paket_Wisata Jumlah_Orang_PW Jumlah_Hari Harga_Paket_Wisata Objek Wisata ID_Objek_Wisata Nama_Objek_Wisata A lamat_Objek_Wisata Kota_Objek_Wisata Telepon_Objek_Wisata Fax_Objek_Wisata Harga_Objek_Wisata Email_Objek_Wisata Keterangan
(47)
B. Physical Data Model (PDM)
Physical data model (PDM) merupakan hasil generate dari CDM yang
sudah menggambarkan secara detail konsep rancangan struktur database yang dirancang untuk pembuatan sistem. Pada gambar 3.12 terlihat jelas atribut – atribut yang terdapat didalam tabel beserta hubungan-hubungannya. Pada PDM ini terdapat 12 tabel lama, antara lain Hotel, Kamar, Transport, Kendaraan, Objek Wisata, Paket Wisata, Promosi, Login, Pelanggan, Restoran, Menu serta Transaksi. Selain itu terdapat 4 tabel baru yaitu tabel Pelanggan Potensial, Kamar Pilihan, Menu Pilihan dan Objek Wisata Pilihan.
Gambar 3.12 Physical data model (PDM) pada Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket Wisata
ID_KENDARAAN = ID_KENDARAAN ID_PAKET_WISATA = ID_PAKET_WISATA
ID_MENU = ID_MENU ID_PAKET_WISATA = ID_PAKET_WISATA
ID_KAMAR = ID_KAMAR
ID_PAKET_WISATA = ID_PAKET_WISATA ID_OBJEK_WISATA = ID_OBJEK_WISATA
ID_PELANGGAN = ID_PELANGGAN
ID_PROMOSI = ID_PROMOSI ID_PAKET_WISATA = ID_PAKET_WISATA
ID_PELANGGAN = ID_PELANGGAN
ID_TRANSPORT = ID_TRANSPORT ID_HOTEL = ID_HOTEL
ID_PAKET_WISATA = ID_PAKET_WISATA NAMA_USER = NAMA_USER
ID_RESTORAN = ID_RESTORAN
ID_TRANSPORT = ID_TRANSPORT ID_HOTEL = ID_HOTEL
LOGIN NAMA_USER v arc har(30) PASSWORD_USER v arc har(50) LEV EL_USER v arc har(15)
PELA NGGA N ID_PELA NGGAN v arc har(11) NAMA_PELA NGGA N v arc har(30) A LA MA T_PELA NGGAN v arc har(200) TELEPON_PELA NGGAN v arc har(50) PONSEL_PELANGGAN v arc har(50) EMA IL_PELA NGGA N v arc har(30) KOTA_PELA NGGA N v arc har(30) NEGARA _PELA NGGAN v arc har(30)
HOTEL ID_HOTEL v arc har(11) NAMA_HOTEL v arc har(30) A LA MA T_HOTEL v arc har(200) KOTA_HOTEL v arc har(30) TELEPON_HOTEL v arc har(50) FAX_HOTEL v arc har(50) EMA IL_HOTEL v arc har(30)
KAMAR ID_KAMA R v arc har(11) ID_HOTEL v arc har(11) NAMA_KAMAR v arc har(30) HARGA _KA MA R integer
TRA NSPORT ID_TRA NSPORT v arc har(11) NAMA_TRA NSPORT v arc har(30) A LA MA T_TRANSPORT v arc har(200) KOTA_TRA NSPORT v arc har(30) TELEPON_TRANSPORT v arc har(50) FAX_TRANSPORT v arc har(50) EMA IL_TRA NSPORT v arc har(50) PROMOSI
ID_PROMOSI v arc har(11) ID_PAKET_WISA TA v arc har(11) TGL_PROMOSI times tamp ISI_PROMOSI v arc har(500) NAMA_USER v arc har(30)
JUMLAH_CLUSTER integer MENU
ID_MENU v arc har(11) ID_RESTORA N v arc har(11) NAMA_MENU v arc har(30) HARGA _MENU integer ISI_MENU v arc har(200) RESTORAN
ID_RESTORA N v arc har(11) NAMA_RESTORAN v arc har(30) A LA MA T_RESTORA N v arc har(200) KOTA_RESTORAN v arc har(30) TELEPON_RESTORA N v arc har(50) FAX_RESTORA N v arc har(50) EMA IL_RESTORAN v arc har(50)
KENDARAA N ID_KENDARA AN v arc har(11) ID_TRA NSPORT v arc har(11) JENIS_KENDARA AN v arc har(30) NAMA_KENDARAA N v arc har(30) KAPASITAS_KENDA RA AN integer HARGA _KENDA RA A N integer TRA NSA KSI
ID_TRA NSA KSI v arc har(11) ID_PELA NGGAN v arc har(11) ID_PAKET_WISA TA v arc har(11) TGL_TRANSAKSI integer TGL_CHECK_IN times tamp TGL_CHECK_OUT times tamp TOTAL_HA RGA integer
PAKET_WISATA ID_PAKET_WISA TA v arc har(11) ID_TRA NSPORT v arc har(11) JUMLAH_HA RI integer HARGA _PA KET_WISATA integer JUMLAH_ORANG_PW integer ID_KENDARA AN v arc har(11) NAMA_PAKET_WISATA v arc har(30) ID_HOTEL v arc har(11)
OBJEK_WISATA ID_OBJEK_WISA TA v arc har(11) KETERA NGA N v arc har(200) NAMA_OBJEK_WISATA v arc har(30) A LA MA T_OBJEK_WISA TA v arc har(200) TELEPON_OBJEK_WISA TA v arc har(50) FAX_OBJEK_WISA TA v arc har(50) HARGA _OBJEK_WISATA integer EMA IL_OBJEK_WISA TA v arc har(50) KOTA_OBJEK_WISA TA v arc har(30)
PELA NGGA N_POTENSIA L ID_PROMOSI v arc har(11) ID_PELA NGGAN v arc har(11)
OBJEK_WISATA _PILIHA N ID_OBJEK_WISA TA v arc har(11) ID_PAKET_WISA TA v arc har(11) KAMAR_PILIHA N
ID_KAMA R v arc har(11) ID_PAKET_WISA TA v arc har(11)
MENU_PILIHA N ID_MENU v arc har(11) ID_PAKET_WISA TA v arc har(11)
(48)
3.3.7 Struktur Database
Seperti yang dikatakan diatas, PDM merupakan gambaran dari struktur database. Tiap-tiap entitas dalam ERD akan digunakan sebagai tabel dalam database. Struktur database yang akan digunakan yaitu:
1. Tabel Login
Nama Tabel : Login
Fungsi : Untuk menyimpan data User yang akan login
Primary Key : Nama_User
Foreign Key : -
Tabel 3.2. Login
Field Name Type Length Constraint Description
Nama_User Varchar 30 PK Nama
pengguna
Password_User Varchar 50 - Kata Sandi
Level_User Varchar 15 - Hak akses
2. Tabel Hotel
Nama Tabel : Hotel
Fungsi : Untuk menyimpan data hotel
Primary Key : ID_Hotel
Foreign Key : -
Tabel 3.3. Hotel
Field Name Type Length Constraint Description
ID_Hotel Varchar 11 PK Kode hotel
(HO121231001)
Nama_Hotel Varchar 30 - -
Alamat_Hotel Varchar 200 - -
Kota_Hotel Varchar 30 - -
Telepon_Hotel Varchar 50 -
(49)
Field Name Length Constraint Description
Email_Hotel Varchar 30 - -
3. Tabel Kamar
Nama Tabel : Kamar
Fungsi : Untuk menyimpan data Kamar
Primary Key : ID_Kamar
Foreign Key : ID_Hotel
Tabel 3.4. Kamar
Field Name Type Length Constraint Description
ID_Kamar Varchar 11 PK Kode kamar
(KA121231001)
ID_Hotel Varchar 11 FK -
Nama_Kamar Varchar 30 - -
Harga_Kamar Integer - - -
4. Tabel Kamar Pilihan
Nama Tabel : Kamar Pilihan
Fungsi : Untuk menyimpan data Kamar yang dipilih dalam paket wisata
Primary Key : -
Foreign Key : ID_Kamar, ID_Paket_Wisata
Tabel 3.5. Kamar Pilihan
Field Name Type Length Constraint Description
ID_Kamar Varchar 11 FK -
(50)
5. Tabel Transport
Nama Tabel : Transport
Fungsi : Untuk menyimpan data Transport
Primary Key : ID_Transport
Foreign Key : -
Tabel 3.6. Transport
Field Name Type Length Constraint Description
ID_Transport Varchar 11 PK
Kode
Transport
(TP121231001)
Nama_ Transport Varchar 30 - -
Alamat_ Transport Varchar 200 - -
Kota_ Transport Varchar 30 - -
Telepon_ Transport Varchar 50 - -
Fax_ Transport Varchar 50 - -
Email_ Transport Varchar 50 - -
6. Tabel Kendaraan
Nama Tabel : Kendaraan
Fungsi : Untuk menyimpan data Kendaraan
Primary Key : ID_ Kendaraan
Foreign Key : ID_Transport
Tabel 3.7. Kendaraan
Field Name Type Length Constraint Description
ID_ Kendaraan Varchar 11 PK
Kode kendaraan (KE121231001)
ID_Transport Varchar 11 FK -
Jenis_Kendaraan Varchar 30 - -
Nama_ Kendaraan Varchar 30 - -
Kapasitas
Kendaraan Integer - - -
(51)
7. Tabel Objek Wisata
Nama Tabel : Objek Wisata
Fungsi : Untuk menyimpan data Objek Wisata
Primary Key : ID_ Objek Wisata
Foreign Key : -
Tabel 3.8. Objek Wisata
Field Name Type Length Constraint Description ID_ Objek_Wisata Varchar 11 PK
Kode objek wisata
(OW121231001) Nama_
Objek_Wisata Varchar 30 - -
Alamat_
Objek_Wisata Varchar 200 - -
Telepon_
Objek_Wisata Varchar 50 - -
Fax_
Objek_Wisata Varchar 50 - -
Kota_
Objek_Wisata Varchar 30 - -
Email_
Objek_Wisata Varchar 50 - -
Harga_
Objek_Wisata Integer - - -
Keterangan Varchar 200 - -
8. Tabel Objek Wisata Pilihan
Nama Tabel : Objek Wisata Pilihan
Fungsi : Untuk menyimpan data Objek Wisata yang dipilih dalam paket wisata
Primary Key : -
(52)
Tabel 3.9. Objek Wisata Pilihan
Field Name Type Length Constraint Description
ID_ Objek_Wisata Varchar 11 FK -
ID_Paket_Wisata Varchar 11 FK -
9. Tabel Paket Wisata
Nama Tabel : Paket Wisata
Fungsi : Untuk menyimpan data Paket Wisata
Primary Key : ID_ Paket Wisata
Foreign Key : ID_Hotel, ID_Transport, ID_Kendaraan
Tabel 3.10. Paket Wisata
Field Name Type Length Constraint Description ID_ Paket_Wisata Varchar 11 PK
Kode objek wisata
(PW121231001)
ID_Hotel Varchar 11 FK -
ID_Transport Varchar 11 FK -
ID_Kendaraan Varchar 11 FK -
Nama_Paket_Wisata Varchar 30 - -
Jumlah_Hari Integer - - -
Jumlah_Orang_PW Integer - - -
Harga_
Paket_Wisata Integer - - -
10.Tabel Restoran
Nama Tabel : Restoran
Fungsi : Untuk menyimpan data Restoran
Primary Key : ID_ Restoran
(53)
Tabel 3.11. Restoran
Field Name Type Length Constraint Description
ID_ Restoran Varchar 11 PK Kode restoran
(RE121231001)
Nama_ Restoran Varchar 30 - -
Alamat_ Restoran Varchar 200 - -
Kota_ Restoran Varchar 30 - -
Telepon_ Restoran Varchar 50 - -
Fax_ Restoran Varchar 50 - -
Email_ Restoran Varchar 50 - -
11.Tabel Menu
Nama Tabel : Menu
Fungsi : Untuk menyimpan data Menu
Primary Key : ID_ Menu
Foreign Key : -
Tabel 3.12. Menu
Field Name Type Length Constraint Description
ID_ Menu Varchar 11 PK Kode menu
ID_Restoran Varchar 11 FK Kode restoran
Nama_Menu Varchar 30 - -
Harga_Menu Integer - - -
Isi_Menu Varchar 200 - -
12.Tabel Menu Pilihan Nama Tabel : Menu
Fungsi : Untuk menyimpan data Menu yang dipilih dalam Paket Wisata
Primary Key : -
(54)
Tabel 3.13. Menu Pilihan
Field Name Type Length Constraint Description
ID_ Menu Varchar 11 FK -
ID_Paket_Wisata
Varchar 11 FK -
13.Tabel Transaksi
Nama Tabel : Transaksi
Fungsi : Untuk menyimpan data Transaksi
Primary Key : ID_ Transaksi
Foreign Key : ID_Pelanggan, ID_Paket_Wisata
Tabel 3.14. Transaksi
Field Name Type Length Constraint Description ID_ Transaksi Varchar 11 PK Kode transaksi
(TR121231001)
ID_Pelanggan Varchar 11 FK -
ID_Paket_Wisata Varchar 11 FK -
Tgl_Transaksi Timestamp - - -
Tgl_Check_In Timestamp - - -
Tgl_Check_Out Timestamp - - -
Total_Harga Integer - - -
14.Tabel Pelanggan
Nama Tabel : Pelanggan
Fungsi : Untuk menyimpan data Pelanggan
Primary Key : ID_ Pelanggan
(55)
Tabel 3.15. Pelanggan
Field Name Type Length Constraint Description
ID_ Pelanggan Varchar 11 PK
Kode pelanggan (PE121231001)
Nama_ Pelanggan Varchar 30 - -
Alamat_ Pelanggan Varchar 200 - - Telepon_
Pelanggan Varchar 50 - -
Ponsel_ Pelanggan Varchar 50 - -
Email_ Pelanggan Varchar 30 - -
Kota_ Pelanggan Varchar 30 - -
Negara_ Pelanggan Varchar 30 - -
15.Tabel Promosi
Nama Tabel : Promosi
Fungsi : Untuk menyimpan data Promosi
Primary Key : ID_ Promosi
Foreign Key : Nama_User, ID_Paket_Wisata
Tabel 3.16. Promosi
Field Name Type Length Constraint Description
ID_Promosi Varchar 11 PK Kode promosi
(PR121231001)
Nama_User Varchar 11 FK -
ID_Paket_Wisata Varchar 11 FK -
Tgl_Promosi Timestamp - - -
Isi_Promosi Varchar 500 - -
Jumlah_Cluster Integer - - -
16.Tabel Pelanggan Potensial
Nama Tabel : Pelanggan Potensial
(56)
Primary Key : -
Foreign Key : ID_Promosi, ID_Pelanggan
Tabel 3.17. Pelanggan Potensial
Field Name Type Length Constraint Description
ID_Promosi Varchar 11 FK -
ID_Pelanggan Varchar 11 FK -
3.3.8 Desain Input/Output
User interface merupakan suatu hal yang sangat penting dalam perancangan sistem. Pada tahap ini digambarkan secara umum desain input output
dari Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means
Untuk Promosi Paket Wisata. Pembuatan desain rancangan input output ini menggunakan Microsoft Visio2003.
1. Form Utama
Form utama merupakan form yang pertama kali muncul ketika aplikasi dijalankan. Melalui form ini bagian operasional dan manajer operasional dapat memilih menu-menu yang tersedia pada aplikasi. Dapat dilihat pada Gambar 3.13.
(57)
Gambar 3.13. Rancangan Form Utama Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket Wisata
Fungsi obyek-obyek yang terdapat pada form Utama ini, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.18. Fungsi obyek pada form Utama
Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
File GroupFile
Digunakan untuk memanggil form
ubah password, login ataupun logout serta keluar dari aplikasi.
Data GroupFile
Digunakan untuk memanggil forml User Login, Pelanggan, Hotel,
Transport, Restoran, Objek Wisata,
Paket Wisata serta Transaksi.
Laporan GroupFile
Digunakan untuk memanggil form
Laporan Transaksi, Laporan Paket Wisata, Laporan Promosi.
Proses GroupFile
Digunakan untuk memanggil form
Promosi Paket Wisata dan History promosi
(58)
Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
Bantuan GroupFile Digunakan untuk memanggil control
Tentang Aplikasi. 2. Form Login
Form ini merupakan form yang digunakan untuk mengecek pengguna dari aplikasi, melalui input berupa Nama_User dan Password_User. Pengguna yang memiliki hak akses admin, dapat mengakses seluruh fitur yang ada pada aplikasi ini. Sedangkan pengguna dengan hak akses operasional dan manajer operasional, hanya dapat menggunakan fitur sesuai kebutuhan bagiannya saja. Rancangan form
Login dapat dilihat pada Gambar 3.14.
Gambar 3.14. Rancangan Form LoginSistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket Wisata
Fungsi obyek-obyek yang terdapat pada form Login ini, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.19. Fungsi obyek pada form Login
Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
Nama_User/
Password Textbox
Digunakan untuk mengisi data pengguna berupa Nama_User dan Password sesuai dengan database.
LOGIN Button
Digunakan untuk memverifikasi data masukkan pengguna dan jika benar membuka form Utama sesuai Level_User.
BATAL Button
Digunakan untuk kembali kepada kondisi awal, yaitu pada kondisi Logout.
(59)
3. Form Ubah Password
Form ini merupakan form yang digunakan untuk melakukan perubahan kata sandi secara mandiri sesuai dengan Nama_User yang login pada waktu bersangkutan. Rancangan form Ubah Password dapat dilihat pada Gambar 3.15.
Gambar 3.15. Rancangan Form Ubah PasswordSistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket
Wisata
Fungsi obyek-obyek yang terdapat pada form Ubah Password ini, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.20. Fungsi obyek pada form Ubah Password
Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
Nama Pengguna Label
Digunakan untuk menampilkan nama penggunan yang akan merubah Sandi pengguna.
Sandi Lama / Sandi Baru / Konfirmasi Sandi Baru
Textbox
Digunakan untuk mengisi data sandi lama dan baru serta konfirmasi sandi baru pengguna berdasarkan
Nama_User yang sedang login.
SIMPAN Button
Digunakan untuk memverifikasi data perubahan sandi pengguna serta menyimpannya kedalam database. BATAL Button Digunakan untuk kembali kepada
(60)
4. FormUser Login
Form ini merupakan form yang digunakan untuk menampilkan data pengguna aplikasi dalam bentuk tabel. Rancangan form User Login dapat dilihat pada Gambar 3.16.
Gambar 3.16. Rancangan FormUser Login Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket Wisata
Fungsi obyek-obyek yang terdapat pada form User Login ini, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.21. Fungsi obyek pada form User Login
Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
Tabel View Gridview
Digunakan untuk menampilkan data pengguna dari tabel Login dengan menampilkan atribut Nama_User dan Level_User
TAMBAH
DATA Button
Digunakan untuk memanggil form
Tambah User.
HAPUS DATA Button Digunakan untuk menghapus
pengguna sesuai data yang dipilih. UBAH DATA Button Digunakan untuk memanggil form
(61)
5. Form Tambah/Ubah User
Form ini merupakan form yang digunakan untuk melakukan penambahan data pengguna aplikasi atau melakukan perubahan terhadap pengguna yang sudah dipilih sebelumnya. Rancangan form Tambah/Ubah User dapat dilihat pada Gambar 3.17.
Gambar 3.17. Rancangan Form Tambah/Ubah User Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket
Wisata
Fungsi obyek-obyek yang terdapat pada form Tambah/Ubah User ini, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.22. Fungsi obyek pada form Tambah/Ubah User
Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
Nama Pengguna, Kata Sandi, Konfirmasi Sandi
Textbox
Digunakan untuk pengisian data pengguna baru atau perubahan terhadap data pengguna yang sudah ada.
Level User Combobox
Digunakan untuk memilih level atau hak akses dari pengguna baru ataupun yang lama.
SIMPAN DATA Button
Digunakan untuk melakukan penyimpanan data kedalam tabel Login dan memanggil form User
(62)
6. Form Pelanggan
Form ini merupakan form yang digunakan untuk menampilkan data pelanggan dalam bentuk tabel view, yang berasal dari tabel Pelanggan. Rancangan
form Pelanggan dapat dilihat pada Gambar 3.18.
Gambar 3.18. Rancangan Form Pelanggan Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket Wisata
Fungsi obyek-obyek yang terdapat pada form Pelanggan ini, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.23. Fungsi obyek pada form Pelanggan
Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
Tabel view Gridview
Digunakan untuk menampilkan data pelanggan yang berasal dari tabel Pelanggan.
TAMBAH
DATA Button
Digunakan untuk memanggil form
Tambah Pelanggan.
UBAH DATA Button Digunakan untuk memanggil form
Ubah Pelanggan.
HAPUS DATA Button Digunakan untuk menhapus pelanggan
(63)
7. Form Tambah/Ubah Pelanggan
Form ini merupakan form yang digunakan untuk melakukan penambahan data pelanggan baru ataupun melakukan perubahan terhadap pelanggan lama, yang nantinya akan disimpan kedalam tabel Pelanggan. Rancangan form
Tambah/Ubah Pelanggan dapat dilihat pada Gambar 3.19.
Gambar 3.19. Rancangan Form Tambah/Ubah Pelanggan Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket
(64)
Fungsi obyek-obyek yang terdapat pada form Tambah/Ubah Pelanggan ini, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.24. Fungsi obyek pada form Tambah/Ubah Pelanggan
Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
ID_Pelanggan Label Digunakan untuk menampilkan
ID_Pelanggan baru ataupun lama. Nama Pelanggan,
Kota Pelanggan, Telepon
Pelanggan, Ponsel Pelanggan, Email
Pelanggan
Textbox
Digunakan untuk melakukan pengisian tabel Pelanggan dengan atribut Nama_Pelanggan,
Kota_Pelanggan, Telepon_Pelangga, Ponsel_Pelanggan, Email_Pelanggan. Alamat
Pelanggan Multiline Textbox
Digunakan untuk melakukan pengisian tabel Pelanggan dengan atribut Alamat_Pelanggan.
SIMPAN Button
Digunakan untuk melakukan penyimpanan data pelanggan baru atau lama kedalam tabel Pelanggan. BATAL Button Digunakan untuk membatalkan proses
dan memanggil form Pelanggan. 8. Form Hotel
Form ini merupakan form yang digunakan untuk menampilkan data Hotel dan data Kamar ke dalam bentuk tabel view yang berasal dari tabel Hotel dan tabel Kamar. Rancangan form Hotel dapat dilihat pada Gambar 3.20.
(65)
Gambar 3.20. Rancangan Form Hotel Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket Wisata
Fungsi obyek-obyek yang terdapat pada form Hotel ini, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.25. Fungsi obyek pada form Hotel
Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
Tabel view 1,
Tabel view 2 Gridview
Digunakan untuk menampilkan data dari tabel Pelanggan dan tabel Kamar. TAMBAH
DATA Button
Digunakan untuk memanggil form
Tambah Hotel.
UBAH DATA Button Digunakan untuk memanggil form
Ubah Hotel.
HAPUS DATA Button Digunakan untuk menghapus data
Hotel terpilih 9. Form Tambah/Ubah Hotel
Form ini merupakan form yang digunakan untuk melakukan penambahan atau perubahan data Hotel pada tabel Hotel. Rancangan form Tambah/Ubah Hotel dapat dilihat pada Gambar 3.21.
Gambar 3.21. Rancangan Form Tambah/Ubah Hotel Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket
(66)
Fungsi obyek-obyek yang terdapat pada form Tambah/Ubah Hotel ini, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.26. Fungsi obyek pada form Tambah/Ubah Hotel
Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
ID_Hotel Label Digunakan untuk menampilkan
ID_Hotel baru atau lama. Nama Hotel, Kota
Hotel, Telepon Hotel, Fax Hotel,
Email Hotel
Textbox
Digunakan untuk pengisian tabel Hotel atribut Nama_Hotel, Kota_Hotel, Telepon_Hotel, Fax_Hotel, Email_Hotel.
Alamat Hotel Multiline Textbox Digunakan untuk pengisian tabel
Hotel atribut Alamat_Hotel.
Tabel View 1 Gridview Untuk menampilkan data kamar sesuai
data hotel yang di pilih.
TAMBAH Button
Digunakan untuk melakukan penambahan data kamar ke dalam tabel Kamar.
HAPUS Button Digunakan untuk melakukan
penghapusan data kamar.
UBAH Button
Digunakan untuk melakukan
perubahan data kamar di dalam tabel Kamar.
SIMPAN Button
Digunakan untuk melakukan
penyimpanan data baru atau lama ke dalam tabel Hotel.
BATAL Button Digunakan untuk membatalkan proses
dan memanggil form Hotel. 10.Form Tambah/Ubah Kamar
Form ini merupakan form yang digunakan untuk melakukan penambahan atau perubahan data Kamar pada tabel Kamar. Rancangan form Tambah/Ubah Kamar dapat dilihat pada Gambar 3.22.
(67)
Gambar 3.22. Rancangan Form Tambah/Ubah Kamar Sistem Pengelompokan Pelanggan Potensial Menggunakan Metode K-Means Untuk Promosi Paket
Wisata
Fungsi obyek-obyek yang terdapat pada form Tambah/Ubah Kamar ini, dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.27. Fungsi obyek pada form Tambah/Ubah Kamar
Nama Obyek Tipe Obyek Fungsi
ID_Kamar,
ID_Hotel Label
Digunakan untuk menampilkan ID_Kamar baru atau lama serta ID_Hotel lama.
Nama Kamar,
Harga Kamar Textbox
Digunakan untuk pengisian tabel Kamar atribut Nama_Kamar dan Harga_Kamar.
SIMPAN Button
Digunakan untuk melakukan
penyimpanan data baru atau lama ke dalam tabel Kamar.
BATAL Button Digunakan untuk membatalkan proses
dan memanggil form Hotel. 11.Form Tambah/Ubah Transport
Form ini merupakan form yang digunakan untuk melakukan penambahan atau perubahan data Transport pada tabel Transport. Rancangan form
(1)
197
Contoh, untuk pertanyaan nomor 1 yaitu “Apakah sistem dapat menyimpan, merubah dan menghapus data pelanggan?”, jika skor akhir dari pertanyaan tersebut adalah 100%, termasuk kedalam interpretasi sangat baik (sesuai dengan tabel kriteria interpretasi skor pada Tabel 4.60), yang berarti bahwa rata-rata responden beranggapan bahwa “Apakah sistem dapat menyimpan, merubah dan menghapus data pelanggan?” terbilang bermanfaat, sesuai dengan skor akhir yang dihasilkan dari hasil rekap angket.
Tabel 4.60 Kriteria Interpretasi Skor Jangkaun Skor Interpretasi Antara 0% - 20% Tidak Baik Antara 21% - 40% Kurang Baik
Antara 41% - 60% Sedang
Antara 61% - 80% Baik
Antara 81% - 100% Sangat Baik
Tabel 4.60 menjelaskan interpretasi dari tiap nilai pada kolom ‘Skor’ pada Tabel 4.58 dan Tabel 4.59. Berikut adalah kesimpulan dari kuesioner ini:
Tabel 4.61 Kesimpulan Kuesioner Bagian Operasional
No Pertanyaan Skor Interpretasi
1. Apakah sistem dapat menyimpan, merubah dan menghapus data pelanggan?
100% Sangat Baik 2. Apakah sistem dapat menampilkan semua
data pelangggan?
90% Sangat Baik 3. Apakah sistem dapat menyimpan, merubah
dan menghapus data hotel?
90% Sangat Baik 4. Apakah sistem dapat menampilkan semua
data hotel?
90% Sangat Baik 5. Apakah sistem dapat menyimpan, merubah
dan menghapus data kamar?
80% Baik
6. Apakah sistem dapat menampilkan semua data kamar?
100% Sangat Baik 7. Apakah sistem dapat menyimpan, merubah
dan menghapus data transport?
90% Sangat Baik 8. Apakah sistem dapat menampilkan semua
data transport?
100% Sangat Baik 9. Apakah sistem dapat menyimpan, merubah
dan menghapus data kendaraan?
100% Sangat Baik 10. Apakah sistem dapat menampilkan semua
data kendaraan?
(2)
No Pertanyaan Skor Interpretasi 11. Apakah sistem dapat menyimpan, merubah
dan menghapus data restoran?
100% Sangat Baik 12. Apakah sistem dapat menampilkan semua
data restoran?
90% Sangat Baik 13. Apakah sistem dapat menyimpan, merubah
dan menghapus data menu?
80% Baik
14. Apakah sistem dapat menampilkan semua data menu?
90% Sangat Baik 15. Apakah sistem dapat menyimpan, merubah
dan menghapus data objek wisata?
100% Sangat Baik 16. Apakah sistem dapat menampilkan semua
data objek wisata?
100% Sangat Baik 17 Apakah sistem dapat menyimpan semua
data transaksi?
80% Baik
18 Apakah sistem dapat menampilkan semua data transaksi?
90% Sangat Baik 19 Apakah sistem dapat menampilkan laporan
transaksi sesuai kriteria yang di pilih?
90% Sangat Baik 20 Apakah sistem dapat mencetak laporan
transaksi sesuai kriteria yang di pilih?
90% Sangat Baik
RATA-RATA 88% Sangat Baik
Tabel 4.62 Kesimpulan Kuesioner Bagian Manajer Operasional
No Pertanyaan Skor Interpretasi
1. Apakah sistem dapat menyimpan, merubah dan menghapus data paket wisata?
100% Sangat Baik 2. Apakah sistem dapat menampilkan semua data
paket wisata?
100% Sangat Baik 3. Apakah sistem dapat menyimpan dan
menghapus data kamar pilihan?
100% Sangat Baik 4. Apakah sistem dapat menyimpan dan
menghapus data menu pilihan?
80% Baik
5. Apakah sistem dapat menyimpan dan menghapus data objek wisata pilihan?
80% Baik
6. Apakah sistem dapat menampilkan data kamar pilihan, menu pilihan dan objek wisata
pilihan?
80% Baik
7. Apakah sistem dapat melakukan pemilihan paket wisata yang akan dipromosikan?
100% Sangat Baik 8. Apakah sistem dapat melakukan penyeleksian
pelanggan sesuai paket wisata yang akan dipromosikan?
100% Sangat Baik
9. Apakah sistem dapat melakukan
pengelompokan pelanggan potensial sesuai jumlah cluster yang diisi?
(3)
199
No Pertanyaan Skor Interpretasi
10. Apakah sistem dapat melakukan pengiriman email ke pelanggan-pelanggan potensial?
80% Baik
11. Apakah sistem dapat menampilkan laporan paket wisata sesuai kriteria yang di pilih?
100% Sangat Baik 12. Apakah sistem dapat mencetak laporan paket
wisata sesuai kriteria yang di pilih?
100% Sangat Baik 13. Apakah sistem dapat menampilkan history
semua data promosi?
80% Baik
14. Apakah sistem dapat menampilkan laporan promosi sesuai kriteria yang di pilih?
100% Sangat Baik 15. Apakah sistem dapat mencetak laporan
promosi sesuai kriteria yang di pilih?
100% Sangat Baik
RATA-RATA 93% Sangat Baik
Dari Kesimpulan pada Tabel 4.61 dan Tabel 4.62 dapat disimpulkan secara garis besar :
1. Rata-Rata skor untuk Tabel 4.61 pada bagian operasional adalah 88% yang berarti responden memiliki interpretasi yang sangat baik untuk sistem yang digunakan.
2. Rata-Rata skor untuk Tabel 4.62 pada bagian manajer operasional adalah 93% yang berarti responden memiliki interpretasi yang sangat baik untuk sistem yang digunakan.
3. Rata-rata skor untuk keseluruhan bagian adalah 90,5% yang berarti sistem sudah berjalan sesuai dengan responden butuhkan.
(4)
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan analisis, perancangan sistem, pembuatan serta uji coba dari sistem pengelompokan pelanggan potensial menggunakan metode k-means untuk promosi paket wisata (studi kasus PT. Bali Sinar Mentari) ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem pengelompokan pelanggan menggunakan metode K-Means Clustering dapat melakukan pengelompokan, menghasilkan kelompok pelanggan yang potensial serta melakukan pengiriman promosi melalui email pada PT. Bali Sinar Mentari.
5.2 Saran
Beberapa saran yang perlu disampaikan untuk pengembangan sistem pengelompokan pelanggan potensial menggunakan metode k-means untuk promosi paket wisata (studi kasus PT. Bali Sinar Mentari) ini, antara lain:
1. Sistem pengelompokan pelanggan ini dapat diintegrasikan dengan sistem informasi yang lain pada PT. Bali Sinar Mentari. Sehingga nantinya masing-masing sistem dapat saling bertukar data, agar data pada sistem ini dapat digunakan untuk keperluan lain.
(5)
201
2. Metode K-Means Clustering merupakan salah satu metode dari sekian banyak metode pengelompokan data yang ada. Untuk itu, tidak menutup kemungkinan adanya metode yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode K-Means Clustering ini, untuk kemudian dapat dikembangkan dalam penelitian selanjutnya.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Berson, Alex & Smith, Stephen J.. 1997, Data Warehousing Data Mining & OLAP, Singapura : The McGrow-Hill Companies Inc..
Everit, B.S.. 1993, Cluster Analysis Third Edition. New York : Halsted Press an Imprint
of John Wiley and Sons Inc..
Gondodiyoto, Santoyo. 2007, Audit Sistem Informasi + pendekatan CoBIT. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Han, Kamber. 2007, Data Mining Concepts and Techniques Second Edition, San Fransisco : Elsevier Inc..
Hasan, I. 2002, Pokok – Pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan, Jakarta : Ghalia
Indonesia.
Jogiyanto, H.M, 1995, Analisa dan Desain Sistem Informasi, Yogyakarta:Andi.
Roger, Richard J. & Geatz, Michael W.. 2003, Data Mining a Tutorial-Based Primer,
United State of America : Pearson Education Inc..
Teknomo, Kardi. 2006. K-Means Clustering Tutorials, (Online),