BREASTPUMP ELEKTRIK BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 DILENGKAPI DENGAN PENGATUR WAKTU DAN TEKANAN

(1)

TUGAS AKHIR

Oleh :

MILADDINA TRI BUANA

2013 301 0042

PROGRAM STUDI

D3 TEKNIK ELEKTROMEDIK

POLITEKNIK MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2016


(2)

viii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

ABSTRAK ... xii

ABSTRACT ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan Penelitian ... 3

1.4.1 Tujuan umum ... 3

1.4.2 Tujuan khusus... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Dasar Breastpump ... 4

2.2 Pompa Rotari ... 5

2.3 Transistor... 6

2.4 LCD ... 6

2.5 LED ... 7

2.6 Relay ... 8

2.7 Mikrokontroler ATMega8535... 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 15

3.1 Perancangan Perangkat Keras ... 15

3.1.1 Blok Diagram ... 15

3.1.2 Diagram Mekanis Sistem ... 16


(3)

ix

3.2.2 Program ... 21

3.3 Perancangan Pengujian ... 28

3.3.1 Jenis Pengujian ... 28

3.3.2 Pengolahan Data ... 28

3.3.3 Sistematika Pengukuran ... 29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Pengujian Tegangan ... 32

4.1.1 Pengukuran Tegangan Pada Tekanan Low ... 32

4.1.2 Pengukuran Tegangan Pada Tekanan Medium ... 35

4.1.3 Pengukuran Tegangan Pada Tekanan High ... 38

4.2 Pengujian Timer ... 41

4.2.1 Pengukuran Timer Pada Saat Waktu 5 menit ... 41

4.2.2 Pengukuran Timer Pada Saat Waktu 10 menit ... 44

4.2.3 Pengukuran Timer Pada Saat Waktu 15 menit ... 47

4.3 Pembahasan ... 50

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 52

5.1 Kesimpulan... 52

5.2 Saran ... 53

DAFTAR PUSTAKA ... 54 LAMPIRAN


(4)

(5)

(6)

xii

kesibukan dalam berkarir banyak ibu yang tidak dapat memberikan ASI eksklusif

terhadap bayinya. “Pengembangan Breastpump Elektrik Berbasis Mikrokontroler

ATMega8535 Dilengkapi Dengan Pengatur Waktu dan Tekanan” merupakan

salah satu alat yang memiliki keunggulan yaitu dengan pengaturan timer dan tekanan. Sehingga lebih efektif.

Pada tugas akhir ini dirancang breastpump elektrik yang dilengkapi dengan 3 pilihan tekanan yaitu low, medium dan high. Hal ini bertujuan untuk kenyamanan dan hasil pemvakuman yang sesuai dengan pengguna. Selain itu, breaspump ini memiliki pilihan waktu yaitu 1 sampai 15 menit yang dipilih melalui tombol up dan down. Pengaturan waktu berfungsi untuk proses pemvakuman agar hasil dari air susu ibu dapat keluar dengan maksimal.

Hasil dari pengukuran tegangan pada saat tekanan low didapatkan error sebesar 0,0003%, pada tekanan medium terdapat error sebesar 0,0002%, pada saat tekanan high terdapat error 0%. Sedangkan hasil perhitungan waktu pemvakuman dengan 5, 10, 15 menit terdapat nilai error 0%. Berdasarkan hasil pengukuran dan kesalahan nilai error alat ini dapat dimanfaatkan sebagai alternatif yang efisien untuk Ibu menyusui, dengan menggunakan alat ini lebih efisien dalam hal waktu, tenaga serta dapat diiringi dengan kegiatan lain.


(7)

xiii

mothers can not provide exlusive breastfeeding for their baby. “Electric breastpump development based on microcontroller ATMega8535 with time and pressure control” is a tool that has the advantage being more effective with the timer and pressure that can be set according to users desire.

In this final project electric breastpump that is designed equipped with 3 choices pressure namely low, medium and high. It aims to make the users comfort and results of breaspump suction is suitable for users. This tool has the choice of the time duration is 1 to 15 minutes that are selected via buttons up and down. The timing is intended to make the result of the breastpump suction more maximal.

Based on the conducted experiment, the results of the measurement of the voltage at low pressure obtained error of 0,0003%, at a medium pressure there is an error of 0,0002%, and at high pressure there is an error of 0%. While the result of the measurement of time duration with 5, 10, 15 minutes obtained 0% of error. Based on the measurement result and the resulted error value, this tool can be utilized as an efficient alternative tool for breast feeding mothers.


(8)

1 1.1 Latar Belakang

Air susu ibu (ASI) adalah susu yang diproduksi oleh manusia untuk

konsumsi bayi dan merupakan sumber gizi utama bayi yang belum dapat

mencerna makanan padat. Karena berbagai alasan, seperti kesibukan dalam

berkarir banyak ibu yang tidak dapat memberikan ASI eksklusif terhadap

bayinya. Oleh karena itu diciptakan alat yang bernama breastpump yang

berfungsi untuk membantu Ibu menyusui, mengeluarkan ASI dari payudara agar dapat disimpan untuk persediaan. Dengan cara menggerakkan tangan dan menarik piston sehingga ASI dapat terhisap keluar.

Pada alat ini terlihat jelas kekurangannya yaitu untuk menarik corong pompa atau melakukan pemvakuman masih menggunakan tangan, sehingga tidak efisien. Dengan melakukan proses penarikan manual yang seperti ini membutuhkan waktu yang lama dan tidak dapat diiringi dengan kegiatan lain. Berdasarkan permasalahan tersebut perlu dibuat inovasi

breastpump elektrik dengan menggunakan motor vakum.

Dalam perkembangan teknologi yang ada mulai diciptakannya

breastpump dengan menggunakan motor vakum, sehingga dalam proses pengambilan ASI lebih efisien dalam hal waktu, tenaga serta dapat diiringi dengan kegiatan lain. Menurut Oreon Wic Program menetapkan bahwa total tekanan negative (vakum) berkisar antara 50mmHg sampai 200mmHg.


(9)

Walaupun breastpump tersebut sudah menggunakan motor vakum, namun belum dilengkapi dengan pengaturan waktu dan beberapa diantaranya belum dilengkapi dengan pengaturan tekanan.

Tekanan pada breastpump merupakan hal yang penting karena berpengaruh pada air susu yang akan dihisap. Ketika tekanan pada

breastpump kurang dari 50mmHg, air susu akan sulit keluar, dan ketika tekanan di atas 200mmHg, akan menyebab rasa sakit pada payudara ibu. Oleh karena itu, diperlukan pengaturan tekanan pada breastpump. Demikian juga dengan pengaturan durasi waktu penyedotan, jika waktu terlalu singkat akan mempengaruhi air susu tidak keluar secara maksimal dan jika waktu yang dipakai melebihi 15 menit dapat mengakibatkan payudara pengguna (ibu menyusui) merasakan kesakitan. Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka ditugas akhir ini akan dibuat alat pengembangan breastpump

elektrik berbasis mikrokontroler ATMega8535 dengan dilengkapi pengatur waktu dan tekanan.

1.2 Rumusan Masalah

Belum adanya breastpump elektrik yang dilengkapi dengan pengatur waktu dan tekanan, sehingga dibuat pengembangan breastpump elektrik yang terdapat pengaturan waktu dan tekanan.

1.3 Batasan Masalah

1. Pembuatan alat menggunakan ATMega8535.

2. Menggunakan LCD sebagai tampilan (display).


(10)

4. Terdapat pengaturan timer yaitu 1-15 menit. 1.4 Tujuan

1.4.1 Tujuan Umum

Dibuatnya alat pengembangan breastpump elektrik berbasis mikrokontroler ATMega8535 dilengkapi dengan pengatur waktu dan tekanan.

1.4.2 Tujuan Khusus

1. Membuat rangkaian mikrokontroler. 2. Membuat program timer.

3. Membuat rangkaian driver motor. 4. Membuat rangkaian monitoring tekanan. 5. Membuat tampilan pada LCD.

6. Menguji rangkaian keseluruhan. 1.5 Manfaat

1.5.1 Manfaat Teoritis

1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang alat-alat kesehatan khususnya pada alat breast pump.

2. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya. 1.5.2 Manfaat Praktis

1. Memudahkan pengguna khusus Ibu menyusui untuk mengambil ASI (Air Susu Ibu).


(11)

4

2.1 Dasar Breastpump

ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan bayi yang paling penting terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan. ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bayi, karena ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna baik secara kualitas maupun kuantitas. ASI sebagai makanan tunggal akan cukup memenuhi kebutuhan tumbuh kembang bayi normal sampai usia 4-6 bulan. Namun, saat ini banyak ibu-ibu menyusui yang tidak mampu memberikan ASI kepada bayinya karena kesibukannya menjadi wanita karir. Hal ini sangat membahayakan si bayi karena kekurangan ASI dapat berakibat diantaranya kekebalan tubuh yang kurang baik, dan kurang optimalnya tingkat kecerdasan bayi(Utami Roesli, 2004).

Breastpump diciptakan untuk membantu ibu menyusui mengeluarkan ASI dari payudara agar dapat disimpan untuk persediaan. Biasanya breastpump/pompa ASI sangat bermanfaat bagi ibu-ibu pekerja yang tidak mempunyai cukup waktu bersama bayi karena tuntutan dari aktivitas lain dan tetap memberikan ASI eksklusif yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi.

Sebelumnya sudah ada breastpump manual, namun breastpump


(12)

masih menggunakan tangan, sehingga membutuhkan waktu yang lama dan menguras tenaga, tetapi breaspump manual mempunyai kelebihan yaitu tidak membutuhkan listrik. Selain breastpump manual, juga sudah ada

breastpump elektrik namun belum dilengkapi pengatur waktu dan tekanan, namun kelebihan dari breastpump elektrik ini sudah memakai motor untuk proses pemvakuman.

2.2 Pompa Rotari

Prinsip kerja pompa rotary yaitu menggerakkan fluida dengan menggunakan prinsip rotasi. Vakum terbentuk oleh rotasi dari pompa dan selanjutnya menghisap fluida masuk. Cairan masuk sisi isap antara rotor dan

idler. Cairan bergerak diantara celah antar gigi, bagian berbentuk bulan sabit berfungsi sebagai pemisah antara sisi isap dan sisi buang. Setelah rumah pompa hampir dipenuhi cairan, roda gigi membentuk susunan sedemikian sehingga daerah hisap dan daerah buang terpisah. Setelah daerah isap dan buang sepenuhnya terpisah cairan mulai keluar pada sisi buang. Keuntungan dari tipe ini adalah efisiensi yang tinggi karena secara natural ia mengeluarkan udara dari pipa alirannya, dan mengurangi kebutuhan pengguna untuk mengeluarkan udara tersebut secara manual. Kekurangannya karena sifat alaminya maka clearence antara sudu putar dan sudu pengikutnya harus sekecil mungkin, dan mengharuskan pompa berputar pada kecepatan yang rendah dan stabil. Apabila pompa bekerja pada kecepatan yang terlalu tinggi, maka fluida kerjanya justru dapat


(13)

menyebabkan erosi pada sudut sudut pompa. Pompa rotari dapat dilihat di Gambar 2.1(Usmust, 2011).

Gambar 2.1 Pompa Rotari. 2.3 Transistor

Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu basis (dasar), kolektor (pengumpul) dan

emitor (pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya. Transistor dapat dilihat di Gambar 2.2.(Barry Wollard, 2006).

Gambar 2.2 Transistor NPN dan PNP.

2.4 LCD (Liquid Cristal Display)

LCD adalah salah satu jenis teknologi yang telah ada sejak tahun 1888. LCD merupakan layar digital yang dapat menampilkan nilai yang dihasilkan oleh sensor dan dapat menampilkan menu yang terdapat pada aplikasi yang bernama mikrokontroler dan juga dapat menampilkan teks.


(14)

Ada beberapa bagian dari rangkaian LCD yang sangat berfungsi. LCD dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 LCD. 2.4 LED (Light Emitting Diode)

Light emitting diode atau sering disingkat dengan LED adalah komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna Cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada remote control

TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya. LED dapat dilihat di Gambar 2.4(Teknik Elektro, 2014).


(15)

2.5 Relay

Relay adalah saklar (switch) yang dioperasikan secara listrik dan merupakan komponen electromechanical (elektromekanikal) yang terdiri dari 2 bagian utama yakni elektromagnet (coil) dan mekanikal (seperangkat kontak saklar/switch). Relay menggunakan prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (lowpower) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan lebih tinggi.

Relay dapat dilihat di Gambar 2.5(Rida Angga, 2015).

Gambar 2.5Relay.

2.6 Mikrokontroler ATMega8535

ATMega8535 adalah mikrokontroler CMOS 8 bit daya rendah berbasis arsitektur RISC. Instruksi dikerjakan pada satu siklus clock, ATMega8535 mempunyai throughput mendekati 1 MIPS per MHz, hal ini membuat ATMega8535 dapat bekerja dengan kecepatan tinggi walaupun dengan penggunaan daya rendah. Mikrokontroler ATMega8535 memiliki beberapa fitur atau spesifikasi yang menjadikannya sebuah solusi pengendali yang efektif untuk berbagai keperluan(Iswanto, 2008). Fitur-fitur tersebut antara lain:


(16)

1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yang terdiri atas Port A, B, C dan D 2. ADC (Analog to Digital Converter)

3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan 4. CPU yang terdiri atas 32 register

5. Watchdog Timer dengan osilatorinternal

6. SRAM sebesar 512 byte

7. Memori Flash sebesar 8kb dengan kemampuan read while write

8. Unit Interupsi Internal dan External

9. Port antarmuka SPI untuk men-download program ke flash

10.EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi 11.Antarmuka komparator analog

12.Port USART untuk komunikasi serial.

Mikrokontroler AVR ATMega8535 memiliki 40 pin dengan 32 pin diantaranya digunakan sabagai port paralel. Satu port paralel terdiri dari 8 pin, sehingga jumlah port pada mikrokontroler adalah 4 port, yaitu port A,

port B, port C dan port D. Sebagai contoh adalah port A memiliki pin antara port A.0 sampai dengan port A.7, demikian selanjutnya untuk port

B, port C, port D.

Berikut ini adalah Tabel 2.1 penjelasan mengenai pin yang terdapat pada mikrokontroler ATMega8535:


(17)

Tabel 2.1 Pin Pada Mikrokontroler ATMega8535. Vcc Tegangan supply (5 volt)

Ground Ground

Reset Input reset level rendah, pada pin ini selama lebih dari panjang pulsa minimum akan menghasilkan reset walaupun

clock sedang berjalan. RST pada pin 9 merupakan reset dari AVR. Jika pada pin ini diberi masukan low selama minimal 2 machine cycle maka sistem akan di reset.

XTAL 1 Input penguat osilator inverting dan input pada rangkaian operasi clock internal

XTAL 2 Output dari penguat osilator inverting

Avcc Pin tegangan suplai untuk port A dan ADC. Pin ini harus dihubungkan ke Vcc walaupun ADC tidak digunakan, maka pinini harus dihubungkan ke Vcc melalui low pass filter

Aref pin referensi tegangan analog untuk ADC

AGND pin untuk analog ground. Hubungkan kaki ini ke GND, kecuali jika board memiliki analog ground yang terpisah

Berikut ini adalah penjelasan dari pin mikrokontroler ATMega8535 dari masing-masing pin:

1. Port A

Pin 33 sampai dengan pin 40 merupakan pin dari port A. Merupakan 8 bit directional port I/O. Masing-masing pin dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port A dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port A (DDRA) harus


(18)

di-setting terlebih dahulu sebelum port A digunakan. Bit-bit DDRA diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pin port A yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pin pada port A juga memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Pin Pada Port A.

Pin Keterangan

PA.7 ADC7 (ADCInput Channel 7) PA.6 ADC6 (ADCInput Channel 6) PA.5 ADC7 (ADCInput Channel 5) PA.4 ADC4 (ADCInput Channel 4) PA.3 ADC3 (ADCInput Channel 3) PA.2 ADC2 (ADCInput Channel 2) PA.1 ADC1 (ADCInput Channel 1) PA.0 ADC0 (ADCInput Channel 0)

2. Port B

Pin 1 sampai dengan pin 8 merupakan pin dari port B. Merupakan 8 bit directional port I/O. Masing-masing pin dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port B dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port B (DDRB) harus diatur terlebih dahulu sebelum port B digunakan. Bit-bit DDRB diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pinport B yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1


(19)

jika sebagai output. Selain itu, pin-pin port B juga memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam Tabel 2.3.

Tabel 2.3 Pin pada port B. Pin Keterangan

PB.7 SCK (SPI Bus Serial Clock)

PB.6 VISO (SPI Bus Master Input/Slave Output) PB.5 VOSI (SPI Bus Master Output/Slave Input) PB.4 SS (SPI Slave Select Input)

PB.3 AIN1 (Analog Comparator Negative Input)OCC (Timer/Counter0 Output Compare Match Output)

PB.2 AIN0 (Analog Comparator Positive Input)INT2 (External Interrupt2 Input)

PB.1 T1 (Timer/Counter1 External Counter Input)

PB.0 T0 (Timer/Counter0 External Counter Input)XCK (JSART External Clock Input/Output)

3. Port C

Pin 22 sampai dengan pin 29 merupakan pin dari port C. Port C sendiri merupakan port input atau output. Masing-masing pin dapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit).Output buffer port C dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port C (DDRC) harus di atur terlebih dahulu sebelum portC digunakan. Bit-bit DDRC diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pinport C yang disesuaikan sebagai input, atau


(20)

diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pinport D juga memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam Tabel 2.4.

Tabel 2.4 Pin Pada Port C. Pin Keterangan

PC.7 TOSC2 (Timer Oscillator Pin 2) PC.6 TOSC1 (Timer Oscillator Pin 1)

PC.1 SDA (Two-Wire Serial Bus Data Input/OutputLine) PC.0 SCL (Two-Wire Serial Bus Clock Line)

4. Port D

Pin 14 sampai dengan pin 20 merupakan pin dari port D. Merupakan 8 bit directional port I/O. Masing-masing pindapat menyediakan internal pull-up resistor (dapat diatur per bit). Output buffer port D dapat memberi arus 20 mA dan dapat mengendalikan display LED secara langsung. Data Direction Register port D (DDRD) harus di atur terlebih dahulu sebelum port D digunakan. Bit-bit DDRD diisi 0 jika ingin memfungsikan pin-pinport D yang disesuaikan sebagai input, atau diisi 1 jika sebagai output. Selain itu, pin-pinport D juga memiliki fungsi-fungsi alternatif khusus seperti yang dapat dilihat dalam Tabel 2.5.

Tabel 2.5 Pin Pada Port D. Pin Keterangna

PD.0 RDX (UART input line) PD.1 TDX (UART output line)

PD.2 INT0 (external interrupt 0 input) PD.3 INT1 (external interrupt 1 input)


(21)

Tabel 2.5 Pin Pada Port D (lanjutan).

PD.4 OC1B (Timer/Counter1 output compareB match output) PD.5 OC1A (Timer/Counter1 output compareA match output) PD.6 ICP (Timer/Counter1 input capture pin)


(22)

15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram

Diagram blok pengembangan breastpump elektrik berbasis mikrokontroler ATMega8535 dilengkapi dengan pengatur waktu dan tekanan dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1Blok Diagram.

Tombol Up/Down digunakan untuk pemilihan timer. Tombol Enter

digunakan untuk mengeksekusi program yang telah dipilih melalui tombol

up/down. Reset digunakan untuk membalikan program ke awal, mulai dari inisialisasi LCD. LCD sebagai tampilan dan buzzer sebagai indikator. Mikrokontroler akan mengeluarkan logika 0 atau 1 dan mengumpankannya pada driver dan buzzer. Logika 0 dan 1 dari

Enter

µc

Program Up/Down

Reset

LCD Buzzer

Driver


(23)

mikrokontroler mengatur aktif dan tidaknya driver. Ketika Driver aktif maka motor bekerja. Ketika motor bekerja, proses cupping/penghisapan dimulai.

3.1.2 Diagram Mekanis Sistem

Diagram mekanis sistem dari pengembangan breastpump elektrik berbasis mikrokontroler ATMega8535 dilengkapi dengan pengatur waktu dan tekanan dapat dilihat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2Diagram Mekanis Sistem.

3.1.3 Rangkaian Power Supply

Rangkaian power supply ialah sumber tegangan AC yang akan diubah menjadi tegangan DC kemudian turun menjadi keluaran 9 Volt dan 5 Volt. Skematik rangkaian power supply dapat dilihat di Gambar 3.3 dan

layoutPowerSupply dapat dilihat di Gambar 3.4. LCD

Enter Up/Down

Reset

Cup Botol


(24)

Gambar 3.3 Skematik Rangkaian Power Supply.

Perhitungan untuk pemilihan nilai resistor :

�� =� + �

15 � =�� + 1,5

15 � = 20 ��

15 � −1,5 = 20 ��

13,5 � 200 ��

= 13,5 �

200 �


(25)

Gambar 3.4 Layout Power Supply.

3.1.4 Rangkaian Driver

Rangkaian driver sebagai pengontak dari perintah sistem ke motor apabila diberi logika 1 maka driver akan bekerja dan relay mengontak motor untuk bekerja. Skematik dari rangkaian driver dapat dilihat di Gambar 3.5.

Gambar 3.5 Skematik Rangkaian Driver

3.1.5 Rangkaian Minimum Sistem

Minimum sistem digunakan sebagai pengatur atau otak dari alat dan pengatur driver motor. Skematik dari rangkaian minimum sistem dapat dilihat di Gambar 3.6 dan layout dari minimum sistem dapat dilihat di Gambar 3.7.


(26)

Gambar 3.6 Skematik Rangkaian Minimum Sistem.

Gambar 3.7Layout Minimum Sistem PB0/T0/XCK 1 PB1/T1 2 PB2/AIN0/INT2 3 PB3/AIN1/OC0 4 PB4/SS 5 PB5/MOSI 6 PB6/MISO 7 PB7/SCK 8 RESET 9 XTAL2 12 XTAL1 13 PD0/RXD 14 PD1/TXD 15 PD2/INT0 16 PD3/INT1 17 PD4/OC1B 18 PD5/OC1A 19 PD6/ICP1 20 PD7/OC2 21 PC0/SCL 22 PC1/SDA 23 PC2/TCK 24 PC3/TMS 25 PC4/TDO 26 PC5/TDI 27 PC6/TOSC1 28 PC7/TOSC2 29 PA7/ADC7 33 PA6/ADC6 34 PA5/ADC5 35 PA4/ADC4 36 PA3/ADC3 37 PA2/ADC2 38 PA1/ADC1 39 PA0/ADC0 40 AREF 32 AVCC 30 U1 ATMEGA16 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 8 X1 CRYSTAL 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 6 7 8 10k LED R2 330

22P 22P 100N


(27)

3.2 Perancangan Perangkat Lunak 3.2.1 Diagram Alir

Diagram alir dari breastpump elektrik dapat dilihat di Gambar 3.8.

Yes

No

Gambar 3.8 Diagram Alir.

Pertama kita memilih waktu yang akan digunakan (1-15 menit), selanjutnya tekan enter, kemudian motor akan bekerja/memulai

pemvakuman, tekanan mulai bekerja. Setelah itu kita dapat secara manual mengatur tekanan yang diinginkan dengan cara memutar knop, jika waktu

Motor Berhenti Volume Tercapai Pengaturan Waktu

BEGIN

Waktu Tercapai

END

Pengaturan Tekanan Motor bekerja Inisialisasi LCD


(28)

sudah tercapai tetapi volume belum tercapai maka motor akan berhenti, jika waktu belum tercapai dan volume sudah tercapai motor akan berhenti, jika waktu dan volume sudah tercapai, motor akan berhenti.

3.2.2 Program

Untuk pembuatan program pada modul ini menggunakan aplikasi AVR dengan bahsa C. Program yang digunakan ialah program ADC sebagai pengendali driver dan timer sebagai pengontrol waktunya.

Berikut langkah-langkah settingtimer :

1. Memilih timer yang digunakan dalam pengaturan timer dapat dilihat pada Gambar 3.9.


(29)

2. Setelah memilih timer, kemudian atur timer sesuai yang dipilih. Pemilihan timer dapat dilihat pada Gambar 3.10.


(30)

3. Kemudian atur clock value untuk mengaktifkan interrupt overflow timer1. Setting clock value dapat dilihat pada Gambar 3.11.


(31)

4. Kemudian beri tanda centang pada interrupt on, hal ini berfungsi agar ada dua program yang berjalan. Setting interrupt on bisa dilihat pada Gambar 3.12.


(32)

5. Kemudian ubah value dengan setting 0bdc. Setting value dapat dilihat di Gambar 3.13.


(33)

Listing program timer diperlihatkan pada Listing 3.1.

Listing 3.1 Program Timer.

Listing program timer ini digunakan sebagai pengatuan timer

waktu saat sistem bekeja, waktu yang diatur dalam listing program ini yaitu 1 sampai 15 menit dengan metode counter down.

void setting_timer() { if(b==0) { if(PINB.2==0) { menit++;delay_ms(500);lcd_clear(); } else if(menit>15) { menit=0; } if(PINB.3==0) { menit--;delay_ms(500);lcd_clear(); } else if(menit<0) { menit=0; } } } void mulai_timer() { if(timer_aktif==1) { TCCR1B=0x04;PORTD.2=0; }else if(timer_aktif==0){TCCR1B=0x00;PORTD.2=1;}} void stop_timer() { if(menit==0&&detik==0&&c==1) { timer_aktif=0; PORTD.1=1; } }

// Declare your global variables here void main(void)


(34)

Listing Program ADC diperlihatkan pada Listing 3.2.

Listing 3.2 Program ADC.

Listing ADC (Analog To Digital Converter) adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog (sinyal kontinyu) menjadi sinyal digital. Perangkat ADC (Analog To Digital Convertion) dapat berbentuk suatu modul atau rangkaian elektronika maupun suatu chip IC. ADC (Analog To Digital Converter) berfungsi untuk menjembatani pemrosesan sinyal analog oleh sistem digital(Iswanto, 2008).

#define ADC_VREF_TYPE 0x40

// Read the AD conversion result

unsigned int read_adc(unsigned char adc_input) {

ADMUX=adc_input | (ADC_VREF_TYPE & 0xff);

// Delay needed for the stabilization of the ADC input voltage

delay_us(10);

// Start the AD conversion ADCSRA|=0x40;

// Wait for the AD conversion to complete while ((ADCSRA & 0x10)==0);

ADCSRA|=0x10; return ADCW;


(35)

3.3 Perancangan Pengujian 3.3.1 Jenis Pengujian

1. Mengukur tegangan menggunakan alat ukur multimeter pada tekanan breastpump bertujuan untuk perbandingan.

2. Uji tekanan dengan praktek langsung pada ibu menyusui. 3. Kalibrasi tekanan breastpump dengan Dpm.

4. Mengukur waktu dengan menggunakan stopwatch.

3.3.2 Pengolahan Data

Jenis penelitian ini menggunakan metode Pre Eksperimental dengan

jenis “One group Post Test Design” yaitu alat breastpump ini bekerja dengan tekanan dan timer yang di atur kemudian motor akan berhenti apabila tekanan tercapai/waktu telah tercapai kemudian proses selesai. Sehingga penulis hanya melihat hasil tanpa mengukur keadaan sebelumnya.

Desain dapat digambarkan sbb :

X O

X = treatment/perlakuan yang diberikan (varibel independen) O = Observasi (variabel dependen)

Variabel Penelitian 1. Variabel Bebas


(36)

2. Variabel Tergantung

Sebagai variabel tergantung yaitu pengontrol untuk tekanan (knop).

3. Variabel Terkendali

Variabel terkendali terdiri dari tampilan tekanan dan waktu yang dikendalikan oleh Mikrokontroler ATMega8535.

3.3.3 Sistematika Pengukuran 1. Rata-Rata Pengukuran

Adalah nilai atau hasil pembagian dari jumlah data yang diambil atau diukur dengan banyaknya pengambilan data atau banyaknya pengukuran. Rata-rata pengukuran dirumuskan sebagai berikut :

� = � (3-1)

dengan :

� = Rata – rata

� = Jumlah � sebanyak = Banyak data

2. Simpangan (Error)

Adalah selisih dari rata-rata nilai dari harga yang dikehendaki dengan nilai yang diukur. Simpangn (error)


(37)

� � �� =� − � (3-2)

dengan :

� � �� = Nilai error yang dihasilkan

� = Rata – rata data DPM

� = Rata – rata data modul

3. Persentase Error

Adalah nilai persen dari simpangan (Error) terhadap nilai yang dikehendaki. Presentase error dirumuskan sebagai berikut :

�� � � � = � � ��

� � 100%

(3-3)

dengan :

�� � � � = Besarnya simpangan/nilai error dalam %

� = Rata-rata data kalibrator

4. Standard Deviasi (SD)

Adalah suatu nilai yang menunjukkan tingkat v(derajat) variasi kelompok data atau ukuran standard penyimpanan dari rata-ratanya. Jika standard deviasi semakin kecil maka data


(38)

tersebut semakin presesi. Standard deviasi dirumuskan sebagai berikut :

� = (�1− � )

2+

2− � 2+⋯+ (� − � )2

−1

(3-4)

dengan :

� = Standar deviasi � = Data �

� = Rata-rata =Banyak data


(39)

32

4.1 Pengujian Tegangan

4.1.1 Pengukuran Tegangan Pada Tekanan Low

Dalam Tugas Akhir ini, pengujian pertama dilakukan dengan mengukur tegangan motor pada saat tekanan low dan waktu diatur selama 5 menit. Tabel 4.1 menunjukkan hasil pengukuran tegangan yang dilakukan dalam 30 kali percobaan.

Tabel 4.1 Pengukuran Tegangan Pada Tekanan Low. Data ke - Data Ukur Tegangan

Pada Breastpump

Data Ukur Tegangan Pada Multimeter

1 3,3 V 3,38 V

2 3,3 V 3,37 V

3 3,3 V 3,38 V

4 3,3 V 3,37 V

5 3,3 V 3,39 V

6 3,3 V 3,39 V

7 3,3 V 3,37 V

8 3,3 V 3,38 V

9 3,3 V 3,38 V

10 3,3 V 3,38 V

11 3,3 V 3,37 V


(40)

Tabel 4.1. Pengukuran Tegangan Pada Tekanan Low (lanjutan). Data ke- Data Ukur Tegangan

Pada Breastpump

Data Ukur Tegangan Pada Multimeter

13 3,3 V 3,38 V

14 3,3V 3,37 V

15 3,3 V 3,38 V

16 3,3 V 3,39 V

17 3,3 V 3,38 V

18 3,3 V 3,38 V

19 3,3 V 3,38 V

20 3,3 V 3,38 V

21 3,3 V 3,37 V

22 3,3 V 3,39 V

23 3,3 V 3,39 V

24 3,3 V 3,37 V

25 3,3 V 3,39 V

26 3,3 V 3,37 V

27 3,3 V 3,37 V

28 3,3 V 3,38 V

29 3,3 V 3,38 V

30 3,3 V 3,38 V

Berdasarkan data pada tabel 4.1 maka diperoleh hasil perhitungan seperti dibawah ini :

1. Rata-Rata (� ) persamaan (3-1).

� = (3,38 + 3,37 + 3,38 + 3,37 + 3,39 + 3,39 + 3,37 + 3,38 + 3,38 + 3,38 + 3,37 + 3,37 + 3,38 + 3,37 + 3,38 + 3,39 + 3,38 + 3,38

+ 3,38 + 3,38 + 3,37 + 3,39 + 3,39 + 3,37 + 3,39 + 3,37 + 3,37 + 3,38 + 3,38 + 3,38)/30


(41)

� = 3,37

2. Simpangan Error persamaan (3-2).

� � �� = 3,38−3,37

� � �� = 0,01

3. Persentase Error persamaa (3-3).

�� � � � =3,38−3,37

30 � 100 %

�� � � � = 0,0003 %

4. Satndard Deviasi (SD) persamaan (3-4).

� � � ���� �

=√(((3,38−3,37)^2 + (3,37−3,37)^2 + (3,38−3,37)2

+ (3,37−3,37)2+ (3,393,37)2

+ (3,39−3,37)2+ (3,373,37)2

+ (3,38−3,37)2+ (3,383,37)2

+ (3,38−3,37)2+ (3,373,37)2

+ (3,37−3,37)2+ (3,383,37)2

+ (3,37−3,37)2+ (3,383,37)2

+ (3,39−3,37)2+ (3,383,37)2

+ (3,38−3,37)2+ (3,383,37)2

+ (3,38−3,37)2+ (3,373,37)2

+ (3,39−3,37)2+ (3,393,37)2

+ (3,37−3,37)2+ (3,393,37)2

+ (3,37−3,37)2+ (3,373,37)2

+ (3,38−3,37)2+ (3,38−3,37)2 + (3,38−3,37)2)/29)


(42)

� � � ���� �

= 0,01

4.1.2 Pengukuran Tegangan Pada Tekanan Medium

Pengujian kedua dilakukan dengan mengukur tegangan motor pada saat tekanan medium dan waktu diatur selama 5 menit. Tabel 4.2 menunjukkan hasil pengukuran tegangan yang dilakukan dalam 30 kali percobaan.

Tabel 4.2 Pengukuran Tegangan Pada Tekanan Medium. Data ke - Data Ukur Tegangan

Pada Breastpump

Data Ukur Tegangan Pada Multimeter

1 4,2 V 4,21 V

2 4,2 V 4,20 V

3 4,2 V 4,21 V

4 4,2 V 4,21 V

5 4,2 V 4,20 V

6 4,2 V 4,21 V

7 4,2 V 4,20 V

8 4,2 V 4,22 V

9 4,2 V 4,22 V

10 4,2 V 4,20 V

11 4,2 V 4,21 V

12 4,2 V 4,20 V

13 4,2 V 4,20 V

14 4,2 V 4,21 V

15 4,2 V 4,20 V

16 4,2 V 4,21 V


(43)

Tabel 4.2 Pengukuran Tegangan Pada Tekanan Medium (lanjutan).

18 4,2 V 4,21 V

19 4,2 V 4,22 V

20 4,2 V 4,20 V

21 4,2 V 4,20 V

22 4,2 V 4,20 V

23 4,2 V 4,21 V

24 4,2 V 4,22 V

25 4,2 V 4,20 V

26 4,2 V 4,22 V

27 4,2 V 4,21 V

28 4,2 V 4,21 V

29 4,2 V 4,20 V

30 4,2 V 4,20 V

Berdasarkan data pada tabel 4.2 maka diperoleh hasil perhitungan seperti dibawah ini :

1. Rata-Rata (� ) persamaan (3-1).

� = (4,21 + 4,20 + 4,21 + 4,21 + 4,20 + 4,21 + 4,20 + 4,22 + 4,22 + 4,20 + 4,21 + 4,20 + 4,20 + 4,21 + 4,20 + 4,21 + 4,20 + 4,21 + 4,22 + 4,20 + 4,20 + 4,20 + 4,21 + 4,22 + 4,20 + 4,22

+ 4,21 + 4,21 + 4,20 + 4,20)/30

� = 4,14

2. Simpangan Error persamaan (3-2).

� � �� = 4,21−4,14


(44)

3. Persentase Error persamaan(3-3).

�� � � � =4,21−4,14

30 �100%

�� � � � = 0,002 %

4. Standard Deviasi (SD) persamaan (3-4).

� � � ���� �

=√(((4,21−4,14)^2 + (4,20−4,14)^2 + (4,21−4,14)2

+ (4,21−4,14)2+ (4,204,14)2

+ (4,21−4,14)2+ (4,204,14)2

+ (4,22−4,14)2+ (4,224,14)2

+ (4,20−4,14)2+ (4,214,14)2

+ (4,20−4,14)2+ (4,204,14)2

+ (4,21−4,14)2+ (4,204,14)2

+ (4,21−4,14)2+ (4,204,14)2

+ (4,21−4,14)2+ (4,224,14)2

+ (4,20−4,14)2+ (4,204,14)2

+ (4,20−4,14)2+ (4,214,14)2

+ (4,22−4,14)2+ (4,204,14)2

+ (4,22−4,14)2+ (4,214,14)2

+ (4,21−4,14)2+ (4,204,14)2

+ (4,20−4,14)2)/29)

� � � ���� �


(45)

4.1.3 Pengukuran Tegangan Pada Tekanan High

Pengujian ketiga dilakukan dengan mengukur tegangan motor pada saat tekanan high dan waktu diatur selama 5 menit. Tabel 4.3 menunjukkan hasil pengukuran tegangan yang dilakukan dalam 30 kali percobaan.

Tabel 4.3 Pengukuran Tegangan Pada Tekanan High. Data ke - Data Ukur Tegangan

Pada Breastpump

Data Ukur Tegangan Pada Multimeter

1 4,7 V 4,77 V

2 4,7 V 4,79 V

3 4,7 V 4,79 V

4 4,7 V 4,77V

5 4,7 V 4,78 V

6 4,7 V 4,78 V

7 4,7 V 4, 76 V

8 4,7 V 4, 78 V

9 4,7 V 4,79 V

10 4,7 V 4,79 V

11 4,7 V 4,77 V

12 4,7 V 4,78 V

13 4,7 V 4,78 V

14 4,7 V 4, 76 V

15 4,7 V 4, 78 V

16 4,7 V 4,79 VV

17 4,7 V 4,79 V

18 4,7 V 4,77 V

19 4,7 V 4, 78 V

20 4,7 V 4,79 V


(46)

Tabel 4.3 Pengukuran Tegangan Pada Tekanan High (lanjutan).

22 4,7 V 4,77 V

23 4,7 V 4, 78 V

24 4,7 V 4,79 V

25 4,7 V 4,79 VV

26 4,7 V 4,77 V

27 4,7 V 4, 76 V

28 4,7 V 4, 78 V

29 4,7 V 4,77 V

30 4,7 V 4,77 V

Berdasarkan data pada tabel 4.3 maka diperoleh hasil perhitungan seperti dibawah ini :

1. Rata-Rata (� ) persamaan (3-1).

� = (4,77 + 4,79 + 4,70 + 4,77 + 4,78 + 4,78 + 4,76 + 4,78 + 4,79 + 4,79 + 4,77 + 4,78 + 4,78 + 4,76 + 4,78 + 4,79 + 4,79 + 4,77

+ 4,78 + 4,79 + 4,79 + 4,77 + 4,78 + 4,79 + 4,79 + 4,77

+ 4,76 + 4,78 + 4,77 + 4,77)/30

� =4,77

2. Simpangan Error persamaan (3-2).

� � �� = 4,77−4,77

� � �� = 0

3. Persentase Error persamaan (3-3).

�� � � � =4,77−4,77

30 �100%


(47)

4. Standard Deviasi (SD) persamaan (3-4).

� � � ���� �

=√(((4,77−4,77)^2 + (4,79−4,77)^2 + (4,79−4,77)2

+ (4,77−4,77)2+ (4,784,77)2

+ (4,78−4,77)2+ (4,764,77)2

+ (4,78−4,77)2+ (4,794,77)2

+ (4,79−4,77)2+ (4,774,77)2

+ (4,78−4,77)2+ (4,784,77)2

+ (4,76−4,77)2+ (4,784,77)2

+ (4,79−4,77)2+ (4,794,77)2

+ (4,77−4,77)2+ (4,784,77)2

+ (4,79−4,77)2+ (4,794,77)2

+ (4,77−4,77)2+ (4,784,77)2

+ (4,79−4,77)2+ (4,794,77)2

+ (4,77−4,77)2+ (4,764,77)2

+ (4,78−4,77)2+ (4,774,77)2

+ (4,77−4,77)2)/29)

� � � ���� �


(48)

4.2 Pengujian Timer

4.1.4 Pengukuran Timer Dengan Waktu 5 menit

Pengujian keempat dilakukan dengan mengukur waktu breastpump

menggunakan stopwatch pada saat waktu 5 menit. Tabel 4.4 menunjukkan hasil pengukuran waktu yang dilakukan dalam 30 kali percobaan.

Tabel 4.4 Pengukuran Waktu Pada Saat 5 menit. Data ke - Data Ukur Waktu Pada

Breastpump

Data Ukur Waktu Pada Stopwatch

1 5 menit 05,00

2 5 menit 05,00

3 5 menit 05,00

4 5 menit 05,00

5 5 menit 05,00

6 5 menit 05,00

7 5 menit 05,00

8 5 menit 05,00

9 5 menit 05,00

10 5 menit 05,00

11 5 menit 05,00

12 5 menit 05,00

13 5 menit 05,00

14 5 menit 05,00

15 5 menit 05,00

16 5 menit 05,00

17 5 menit 05,00

18 5 menit 05,00

19 5 menit 05,00


(49)

Tabel 4.4 Pengukuran Waktu Pada Saat 5 menit (lanjutan).

21 5 menit 05,00

22 5 menit 05,00

23 5 menit 05,00

24 5 menit 05,00

25 5 menit 05,00

26 5 menit 05,00

27 5 menit 05,00

28 5 menit 05,00

29 5 menit 05,00

30 5 menit 05,00

Berdasarkan data pada tabel 4.4 maka diperoleh hasil perhitungan seperti dibawah ini :

1. Rata-Rata (� ) persamaan (3-1).

� (05,00 + 05,00 + 05,00 + 05,00 + 05,00 + 05,00 + 05,00 + 05,00 + 05,00 + 05,00 + 05,00 + 05,00 + 05,00 + 05,00 + 05,00

+ 05,00 + 05,00 + 05,00 + 05,00 + 05,00 + 05,00

+ 05,00 + 05,00 + 05,00 + 05,00 + 05,00 + 05,00

+ 05,00 + 05,00 + 05,00)/30

� 05,00

2. Simpangan Error persamaan (3-2).

� � �� = 05,00−05.00


(50)

3. Persentase Error persamaan (3-3).

�� � � � =05,00−05,00

30 �100%

�� � � � = 0

4. Standard Deviasi (SD) persamaan (3-4).

� � � ���� �

=√(((05,00−05,00)^2 + (05,00−05,00)^2 + (05,00−05,00)2

+ (05,00−05,00)2+ (05,0005,00)2

+ (05,00−05,00)2+ (05,0005,00)2

+ (05,00−05,00)2+ (05,0005,00)2

+ (05,00−05,00)2+ (05,0005,00)2

+ (05,00−05,00)2+ (05,0005,00)2

+ (05,00−05,00)2+ (05,00−05,00)2 + (05,00−05,00)2+ (05,0005,00)2

+ (05,00−05,00)2+ (05,0005,00)2

+ (05,00−05,00)2+ (05,0005,00)2

+ (05,00−05,00)2+ (05,0005,00)2

+ (05,00−05,00)2+ (05,0005,00)2

+ (05,00−05,00)2+ (05,0005,00)2

+ (05,00−05,00)2+ (05,0005,00)2

+ (05,00−05,00)2)/29)

� � � ���� �


(51)

4.1.5 Pengukuran Timer Dengan Waktu 10 menit

Pengujian kelima dilakukan dengan mengukur waktu breastpump

menggunakan stopwatch pada saat waktu 10 menit. Tabel 4.5 menunjukkan hasil pengukuran waktu yang dilakukan dalam 30 kali percobaan.

Tabel 4.5 Pengukuran Waktu Pada Saat 10 menit. Data ke - Data Ukur Waktu Pada

Breastpump

Data Ukur Waktu Pada Stopwatch

1 10 menit 10,00

2 10 menit 10,00

3 10 menit 10,00

4 10 menit 10,00

5 10 menit 10,00

6 10 menit 10,00

7 10 menit 10,00

8 10 menit 10,00

9 10 menit 10,00

10 10 menit 10,00

11 10 menit 10,00

12 10 menit 10,00

13 10 menit 10,00

14 10 menit 10,00

15 10 menit 10,00

16 10 menit 10,00

17 10 menit 10,00

18 10 menit 10,00

19 10 menit 10.00

20 10 menit 10,00


(52)

Tabel 4.5 Pengukuran Waktu Pada Saat 10 menit (lanjutan).

22 10 menit 10,00

23 10 menit 10,00

24 10 menit 10,00

25 10 menit 10,00

26 10 menit 10,00

27 10 menit 10,00

28 10 menit 10,00

29 10 menit 10,00

30 10 menit 10,00

Berdasarkan data pada tabel 4.5 maka diperoleh hasil perhitungan seperti dibawah ini :

1. Rata-Rata (� ) persamaan (3-1).

� = (10,00 + 10,00 + 10,00 + 10,00 + 10,00 + 10,00 + 10,00 + 10,00 + 10,00 + 10,00 + 10,00 + 10,00 + 10,00 + 10,00

+ 10,00 + 10,00 + 10,00 + 10,00 + 10,00 + 10,00

+ 10,00 + 10,00 + 10,00 + 10,00 + 10,00 + 10,00

+ 10,00 + 10,00 + 10,00 + 10,00)/30

� = 10.00

2. Simpangan Error persamaan (3-2).

� � �� = 10,00−10,00


(53)

3. Persentase Error persamaan (3-3).

�� � � � =10,00−10,00

30 �100%

�� � � � = 0

4. Satndard Deviasi (SD) persamaan (3-4).

� � � ���� �

=√(((10,00−10,00)^2 + (10,00−10,00)^2 + (10,00−10,00)2

+ (10,00−10,00)2+ (10,0010,00)2

+ (10,00−10,00)2+ (10,0010,00)2

+ (10,00−10,00)2+ (10,0010,00)2

+ (10,00−10,00)2+ (10,0010,00)2

+ (10,00−10,00)2+ (10,0010,00)2

+ (10,00−10,00)2+ (10,0010,00)2

+ (10,00−10,00)2+ (10,0010,00)2

+ (10,00−10,00)2+ (10,0010,00)2

+ (10,00−10,00)2+ (10,0010,00)2

+ (10,00−10,00)2+ (10,0010,00)2

+ (10,00−10,00)2+ (10,0010,00)2

+ (10,00−10,00)2+ (10,0010,00)2

+ (10,00−10,00)2+ (10,0010,00)2

+ (10,00−10,00)2)/29)

� � � ���� �


(54)

4.1.6 Pengukuran Timer Dengan Waktu 15 menit

Pengujian keenam dilakukan dengan mengukur waktu breastpump

menggunakan stopwatch pada saat waktu 15 menit. Tabel 4.6 menunjukkan hasil pengukuran waktu yang dilakukan dalam 30 kali percobaan.

Tabel 4.6 Pengukuran Waktu Pada Saat 15 menit. Data ke - Data Ukur Waktu Pada

Breastpump

Data Ukur Waktu Pada Stopwatch

1 15 menit 15,00

2 15 menit 15,00

3 15 menit 15,00

4 15 menit 15,00

5 15 menit 15,00

6 15 menit 15,00

7 15 menit 15,00

8 15 menit 15,00

9 15 menit 15,00

10 15 menit 15,00

11 15 menit 15,00

12 15 menit 15,00

13 15 menit 15,00

14 15 menit 15,00

15 15 menit 15,00

16 15 menit 15,00

17 15 menit 15,00

18 15 menit 15,00

19 15 menit 15,00


(55)

Tabel 4.6 Pengukuran Waktu Pada Saat 15 menit (lanjutan).

21 15 menit 15,00

22 15 menit 15,00

23 15 menit 15,00

24 15 menit 15,00

25 15 menit 15,00

26 15 menit 15,00

27 15 menit 15,00

28 15 menit 15,00

29 15 menit 15,00

30 15 menit 15,00

Berdasarkan data pada tabel 4.6 maka diperoleh hasil perhitungan seperti dibawah ini :

1. Rata-Rata (� ) persamaan (3-1).

� = (15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00

+ 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00

+ 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00 + 15,00

+ 15,00)/30

� = 15,00

2. Simpangan Error persamaan (3-2).

� � �� = 15,00−15,00


(56)

3. Persentase Error persamaan (3-3).

�� � � � =15,00−15,00

30 �100%

�� � � � = 0

4. Standard Deviasi (SD) persamaan (3-4).

� � � ���� �

=√(((15,00−15,00)^2 + (15,00−15,00)^2 + (15,00−15,00)2

+ (15,00−15,00)2+ (15,0015,00)2

+ (15,00−15,00)2+ (15,0015,00)2

+ (15,00−15,00)2+ (15,0015,00)2

+ (15,00−15,00)2+ (15,0015,00)2

+ (15,00−15,00)2+ (15,0015,00)2

+ (15,00−15,00)2+ (15,00−15,00)2 + (15,00−15,00)2+ (15,0015,00)2

+ (15,00−15,00)2+ (15,0015,00)2

+ (15,00−15,00)2+ (15,0015,00)2

+ (15,00−15,00)2+ (15,0015,00)2

+ (15,00−15,00)2+ (15,0015,00)2

+ (15,00−15,00)2+ (15,0015,00)2

+ (15,00−15,00)2+ (15,0015,00)2

+ (15,00−15,00)2)/29)

� � � ���� �


(57)

4.3 Pembahasan

Berdasarkan pengambilan data yang telah dilakukan pengukuran tegangan terhadap tekanan pada breastpump didapatkan beberapa hasil pengukuran tegangan yang berbeda, sehingga untuk tegangan di tekanan

low didapatkan rata-rata untuk 30 kali pengukuran sebesar 3,37 V, berdasarkan data tersebut ternyata dihasilkan nilai simpangan (error)

sebesar 0,01 V. Jadi dapat disimpulkan bahwa besarnya nilai error yang didapatkan dari data tersebut sebesar 0,0003% dan nilai standar

penyimpangan yang dihasilkan yaitu sebesar 0,01. Sedangkan untuk tegangan di tekanan medium didapatkan rata-rata sebesar 4,14 V untuk 30 kali pengukuran, berdasarkan data tersebut dihasilkan nilai simpangan

(error) sebesar 0,07 V. Dan diperoleh nilai error sebesar 0,002% dengan

standard penyimpangan yang dihasilkan yaitu 0,06. Sedangkan untuk tegangan di tekanan high diperoleh rata-rata sebesar 4,77 V, nilai error

sebesar 0% dengan standard penyimpangan 0,06.

Untuk pengambilan data waktu 5 menit diperoleh rata-rata waktu selama 05,00 menit sehingga terdapat penyimpangan 0 dan error 0% sedangkan standard penyimpangan yang dihasilkan yaitu sebesar 0. Sedangkan untuk pengambilan data waktu 10 menit diperoleh rata-rata waktu selama 10,00 menit sehingga terdapat penyimpangan 0 dan error 0% sedangkan standard penyimpangan yang dihasilkan yaitu sebesar 0. Dan untuk pengambilan data waktu 15 menit diperoleh rata-rata waktu selama


(58)

15,00 menit sehingga terdapat penyimpangan 0 dan error 0% sedangkan

standard penyimpangan yang dihasilkan yaitu sebesar 0.

Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin kecil nilai standard deviasi penyimpanan maka semakin presisi data yang dihasilkan. Dan semakin kecil nilai error


(59)

52

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan proses pembuatan, percobaan, pengujian alat dan pendataan, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Pengembangan breastpump elektrik berbasis mikrokontroler

ATMega8535 dengan dilengkapi pengatur timer dan tekanan ini dapat bekerja dengan baik.

2. Pada relay 12VDC dapat menjadi driver untuk mengaktifkan tegangan 220 VAC.

3. Pada LCD dapat menampilkan setting timer dan tekanan. 4. Dari hasil pengukuran di dapatkan kesalahan nilai error yaitu:

Untuk pengukuran tegangan pada saat tekanan low disimpulkan memiliki hasil tingkat kesalahan (%error) sebesar 0,0003%, pada tekanan medium disimpulkan memiliki tingkat kesalahan (%error)

sebesar 0,0002%, pada saat tekanan high disimpulkan memiliki tingkat kesalahan (%error) sebesar 0%. Sedangkan untuk waktu pemvakuman denagan 5,10,15 menit disimpulkan memiliki hasil tingkat kesalahan(%erorr) sebesar 0%. Jadi berdasarkan hasil pengukuran dan kesalahan nilai error dapat disimpulkan bahwa, modul yang dibuat


(60)

dapat bekerja dengan baik dan bisa dimanfaatkan sebagai pemvakuman untuk ASI.

5.2 Saran

Setelah melakukan proses pembuatan, percobaan, pengujian alat dan pendataan, penulis memberikan saran sebagai pengembangan peneliti selanjutnya sebagai berikut:

1. Dalam setiap melakukan kegiatan agar lebih memperhatikan keselamatan terutama saat pembuatan modul.

2. Pembuatan modul dapat dikembangkan menjadi portable.

3. Pembuatan modul dapat dikembangkan dengan adanya sterilisasi botol susu dan sekaligus penghangat susu.

4. Pembuatan modul dapat dikembangkan dengan flow tekanan.

5. Pembuatan chasing dapat diperbaiki lagi untuk menambahkan kesan indah.

6. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat harus dilakukan pengukuran kecepatan putar motor, kecepatan putar motor berbanding lurus dengan daya hisap yang diperoleh untuk hasil dari pemvakuman. Namun karena keterbatasan dalam penelitian ini sehingga tidak dilakukan. Penyebabnya adalah tidak adanya celah dalam konstruksi motor, sehingga tidak bisa dilakukan karena sistem breastpump ini menggunakan motor mikro yang sudah ada dipasaran. Namun sebagai konversi dilakukan daya hisap menggunakan DPM.


(61)

54 Delapan Ruangan), pp.153–159.

Barry Wollard, 2006. Elektronika Praktis. Jakarta:PT Pradnya Paramita. Chamim, A.N.N., Ahmadi, D. & Iswanto, 2016. Atmega16 Implementation As

Indicators Of Maximum Speed. International Journal of Applied Engineering Research ISSN, 11(15), pp.8432–8435.

Chamim, A.N.N. & Iswanto, 2011. Implementasi Mikrokontroler Untuk Pengendalian Lampu Dengan Sms. In Prosending Retii 6.

Hidayat, L., Iswanto & Muhammad, H., 2015. Perancangan Robot Pemadam Api Divisi Senior Berkaki. Jurnal Semesta Teknika, 14(2), pp.112–116.

Iswanto, 2008. Design dan Implementasi Sistem Embedded Mikrokontroler ATMEGA8535 dengan Bahasa Basic, Yogyakarta: Gava Media.

Iswanto, dan Raharja Maharani, N. 2015. Mikrokontroler Teori dan Praktek ATMEGA16 Dengan Bahasa C. Yogyakarta : CV BUDI UTAMA

Iswanto, I. & Setiawan, R.D., 2013. Power Saver with PIR Sensor. Journal of Control & Instrumentation, 4(3), pp.26–34.

ISWANTO, JAMAL, A. & SETIADY, F., 2011. Implementasi Telepon Seluler sebagai Kendali Lampu Jarak Jauh. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, 14(1), pp.81–85.

ISWANTO & MUHAMMAD, H., 2012. WEATHER MONITORING STATION WITH REMOTE RADIO FREQUENCY WIRELESS

COMMUNICATIONS. International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA), 2(3), pp.99–106.

Iswanto & Raharja, N.M., 2015. Mikrokontroller: Teori dan Praktik Atmega 16 dengan Bahasa C, Penerbit Deepublish.

Muhammad, H. & Iswanto, 2013. EGT 10 Design and Application For Position.

International Journal of Mobile Network Communications & Telematics ( IJMNCT), 3(3), pp.1–8.

Sadad, R.T.A. & Iswanto, 2010. Implementasi Mikrokontroler Sebagai

Pengendali Kapasitor Untuk Perbaikan Faktor Daya Otomatis pada Jaringan Listrik. SEMESTA TEKNIKA, 13(2), pp.181–192.


(62)

55

International Journal of Mobile Network Communications & Telematics (IJMNCT), 2(5), pp.13–24.

Shofan. 2015. KTI Bekam Elektronik Berbasis Mikrokontroler ATMega8 Dilengkapi Dengan Pengatur Waktu, Pengatur Tekanan dan Sensor Keselamatan.

Tunggal, T.P., Latif, A. & Iswanto, 2016. Low-cost portable heart rate monitoring based on photoplethysmography and decision tree. In ADVANCES OF SCIENCE AND TECHNOLOGY FOR SOCIETY: Proceedings of the 1st International Conference on Science and Technology 2015 (ICST-2015). p. 090004. Available at:

http://scitation.aip.org/content/aip/proceeding/aipcp/10.1063/1.4958522. Wahyudianto, A., Iswanto & Chamim, A.N.N., 2013. ALAT PENGONTROL

LAMPU MENGGUNAKAN REMOTE TV UNIVERSAL. In SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013. pp. 112–116.

Widodo Budiharto, 2011. Aneka Proyek Mikrokontroler. Jakarta:Garaha Ilmu Nugroho. 2012. Breastpump.

http://ni-nugroho.blogspot.co.id/2012/12/breastpump-o-breastpump.html?m=1

Oregon Wig Program.

http://public.health.oregon.gov/HealthyPeopleFamilies/wic/Documents/bf/ PressureGaugeHowTo.pdf

Rida Angga.2015. Pengertian Relay dalam Rangkaian Elektronika.

http://skemaku.com/pengertian-relay-dalam-rangkaian-elektronika/

Teknik Elektro. 2014. Light Emitting Diode.

http://elq14.blogspot.co.id/2015/01/tentangled.html

Utami, Roesli. 2004. Pengertian Air Susu Ibu (ASI)

http://ilmugreen.blogspot.co.id/2012/07/pengertian-air-susu-ibu-asi.html

Usmust. 2011. Belajar Lewat Tutorial.

http://macammakati.blogspot.co.id/2011/03/pompa-rotary-lanjutan-pompa.html


(63)

(64)

Breastpump Dari Samping Kiri


(1)

52 BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan proses pembuatan, percobaan, pengujian alat dan pendataan, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Pengembangan breastpump elektrik berbasis mikrokontroler ATMega8535 dengan dilengkapi pengatur timer dan tekanan ini dapat bekerja dengan baik.

2. Pada relay 12VDC dapat menjadi driver untuk mengaktifkan tegangan 220 VAC.

3. Pada LCD dapat menampilkan setting timer dan tekanan. 4. Dari hasil pengukuran di dapatkan kesalahan nilai error yaitu:

Untuk pengukuran tegangan pada saat tekanan low disimpulkan memiliki hasil tingkat kesalahan (%error) sebesar 0,0003%, pada tekanan medium disimpulkan memiliki tingkat kesalahan (%error) sebesar 0,0002%, pada saat tekanan high disimpulkan memiliki tingkat kesalahan (%error) sebesar 0%. Sedangkan untuk waktu pemvakuman denagan 5,10,15 menit disimpulkan memiliki hasil tingkat kesalahan(%erorr) sebesar 0%. Jadi berdasarkan hasil pengukuran dan kesalahan nilai error dapat disimpulkan bahwa, modul yang dibuat


(2)

53

dapat bekerja dengan baik dan bisa dimanfaatkan sebagai pemvakuman untuk ASI.

5.2 Saran

Setelah melakukan proses pembuatan, percobaan, pengujian alat dan pendataan, penulis memberikan saran sebagai pengembangan peneliti selanjutnya sebagai berikut:

1. Dalam setiap melakukan kegiatan agar lebih memperhatikan keselamatan terutama saat pembuatan modul.

2. Pembuatan modul dapat dikembangkan menjadi portable.

3. Pembuatan modul dapat dikembangkan dengan adanya sterilisasi botol susu dan sekaligus penghangat susu.

4. Pembuatan modul dapat dikembangkan dengan flow tekanan.

5. Pembuatan chasing dapat diperbaiki lagi untuk menambahkan kesan indah.

6. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat harus dilakukan pengukuran kecepatan putar motor, kecepatan putar motor berbanding lurus dengan daya hisap yang diperoleh untuk hasil dari pemvakuman. Namun karena keterbatasan dalam penelitian ini sehingga tidak dilakukan. Penyebabnya adalah tidak adanya celah dalam konstruksi motor, sehingga tidak bisa dilakukan karena sistem breastpump ini menggunakan motor mikro yang sudah ada dipasaran. Namun sebagai konversi dilakukan daya hisap menggunakan DPM.


(3)

54

DAFTAR PUSTAKA

Ambar Tri Utomo, Ramadani Syahputra, I., 2011. Implementasi Mikrokontroller Sebagai Pengukur Suhu Delapan Ruangan. Pengukur Suhu, 4(Pengukur Suhu Delapan Ruangan), pp.153–159.

Barry Wollard, 2006. Elektronika Praktis. Jakarta:PT Pradnya Paramita. Chamim, A.N.N., Ahmadi, D. & Iswanto, 2016. Atmega16 Implementation As

Indicators Of Maximum Speed. International Journal of Applied Engineering Research ISSN, 11(15), pp.8432–8435.

Chamim, A.N.N. & Iswanto, 2011. Implementasi Mikrokontroler Untuk Pengendalian Lampu Dengan Sms. In Prosending Retii 6.

Hidayat, L., Iswanto & Muhammad, H., 2015. Perancangan Robot Pemadam Api Divisi Senior Berkaki. Jurnal Semesta Teknika, 14(2), pp.112–116.

Iswanto, 2008. Design dan Implementasi Sistem Embedded Mikrokontroler

ATMEGA8535 dengan Bahasa Basic, Yogyakarta: Gava Media.

Iswanto, dan Raharja Maharani, N. 2015. Mikrokontroler Teori dan Praktek ATMEGA16 Dengan Bahasa C. Yogyakarta : CV BUDI UTAMA

Iswanto, I. & Setiawan, R.D., 2013. Power Saver with PIR Sensor. Journal of Control & Instrumentation, 4(3), pp.26–34.

ISWANTO, JAMAL, A. & SETIADY, F., 2011. Implementasi Telepon Seluler sebagai Kendali Lampu Jarak Jauh. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, 14(1), pp.81–85.

ISWANTO & MUHAMMAD, H., 2012. WEATHER MONITORING STATION WITH REMOTE RADIO FREQUENCY WIRELESS

COMMUNICATIONS. International Journal of Embedded Systems and Applications (IJESA), 2(3), pp.99–106.

Iswanto & Raharja, N.M., 2015. Mikrokontroller: Teori dan Praktik Atmega 16 dengan Bahasa C, Penerbit Deepublish.

Muhammad, H. & Iswanto, 2013. EGT 10 Design and Application For Position. International Journal of Mobile Network Communications & Telematics ( IJMNCT), 3(3), pp.1–8.

Sadad, R.T.A. & Iswanto, 2010. Implementasi Mikrokontroler Sebagai

Pengendali Kapasitor Untuk Perbaikan Faktor Daya Otomatis pada Jaringan Listrik. SEMESTA TEKNIKA, 13(2), pp.181–192.


(4)

55

Mikrokontroler Sebagai Pengendali Lift Empat Lantai. JURNAL ILMIAH SEMESTA TEKNIKA, 14(2), pp.160–165.

Suripto, S. & Iswanto, 2012. DESAIN AND IMPLEMENTATION OF FM RADIO WAVES AS DISTANCE MEASURING AC VOLTAGE. International Journal of Mobile Network Communications & Telematics (IJMNCT), 2(5), pp.13–24.

Shofan. 2015. KTI Bekam Elektronik Berbasis Mikrokontroler ATMega8 Dilengkapi Dengan Pengatur Waktu, Pengatur Tekanan dan Sensor Keselamatan.

Tunggal, T.P., Latif, A. & Iswanto, 2016. Low-cost portable heart rate monitoring based on photoplethysmography and decision tree. In ADVANCES OF SCIENCE AND TECHNOLOGY FOR SOCIETY: Proceedings of the 1st International Conference on Science and Technology 2015 (ICST-2015). p. 090004. Available at:

http://scitation.aip.org/content/aip/proceeding/aipcp/10.1063/1.4958522. Wahyudianto, A., Iswanto & Chamim, A.N.N., 2013. ALAT PENGONTROL

LAMPU MENGGUNAKAN REMOTE TV UNIVERSAL. In SEMINAR NASIONAL ke 8 Tahun 2013. pp. 112–116.

Widodo Budiharto, 2011. Aneka Proyek Mikrokontroler. Jakarta:Garaha Ilmu Nugroho. 2012. Breastpump.

http://ni-nugroho.blogspot.co.id/2012/12/breastpump-o-breastpump.html?m=1

Oregon Wig Program.

http://public.health.oregon.gov/HealthyPeopleFamilies/wic/Documents/bf/ PressureGaugeHowTo.pdf

Rida Angga.2015. Pengertian Relay dalam Rangkaian Elektronika.

http://skemaku.com/pengertian-relay-dalam-rangkaian-elektronika/ Teknik Elektro. 2014. Light Emitting Diode.

http://elq14.blogspot.co.id/2015/01/tentangled.html Utami, Roesli. 2004. Pengertian Air Susu Ibu (ASI)

http://ilmugreen.blogspot.co.id/2012/07/pengertian-air-susu-ibu-asi.html Usmust. 2011. Belajar Lewat Tutorial.

http://macammakati.blogspot.co.id/2011/03/pompa-rotary-lanjutan-pompa.html


(5)

Rangkaian Breastpump


(6)

Breastpump Dari Samping Kiri