NILAI SOSIOLOGIS SASTRA DALAM CERITA RAKYAT SI BAROAR MANDAILING SUMATERA UTARA (TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA.

NILAI SOSIOLOGIS SASTRA DALAM CERITA RAKYAT
SI BAROAR MANDAILING SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Sastra

Oleh

SULAIMAN SIREGAR
NIM 2113210030

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

ABSTRAK
Sulaiman Siregar. Nim. 2113210030. Nilai Sosiologis Sastra dalam Cerita

Rakyat Si Baroar Mandailing Sumatera Utara (Tinjauan Sosiologi Sastra).
Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Bahasa dan Seni.
Universitas Negeri Medan, 2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui unsur intrinsik dalam cerita Si Baroar.
Selain itu ingin untuk mengetahui sejauh mana relevansi cerita rakyat Mandailing
Si Baroar dan juga untuk mengetahui kejadian-kejadian dalam cerita yang
berhubungan dengan fakta-fakta sosial yang ada dalam masyarakat di Desa
Panyabungan Tonga. Pada penelitian ini tanggapan langsung dari masyarakat
Desa Panyabungan Tonga sebagai sumber data, dan datanya adalah kata-kata atau
tanggapan masyarakat itu sendiri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Alat pengumpulan
data yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara dan
dokumentasi data. Untuk mengelola data yang diperoleh dalam penelitian ini,
dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif yaitu merupakan
teknik pemecahan masalah yang diteliti dengan cara menggambarkan atau
melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian. Dari hasil perolehan data
ditemukan bahwa relevansi cerita Si Baroar terhadap nilai Sosiologis Material,
boleh dikatakan masih sangat relevan. Manusia bekerja untuk mencukupi
kebutuhan sandang dan pangan dengan cara bertani maupun berladang. Dalam
cerita Si Baroar juga menceritakan bahwa makanan, minuman, dan lain -lain yang

paling pokok, terhadap nilai Sosiologis. Nilai sosiologis Vital (aktivitas) sudah
tidak berhubungan lagi dengan masyarakat Mandailing dewasa ini, segala
aktivitas dapat ditempuh dengan menggunakan kenderaan bermotor untuk
melakukan perjalanan tidak lagi berjalan kaki serta alat-alat penunjang lainnya
untuk mempercepat pekerjaan mereka dalam bertani dan relevansi cerita Si Baroar
terhadap nilai Sosiologis Spritual, dalam masyarakat Mandailing juga masih
berhubungan, meliputi kebenaran, kebaikan, keindahan, dan religi atau
kepercayaan menunjukkan hubungan kasih sayang, saling tolong menolong, dan
rasa persaudaraan. Hingga sekarang nilai budaya tersebut masih dipelihara dan
dijaga baik oleh masyarakat mandailing. Rasa persaudaraan terhadap sesama dan
saling tolong-menolong sangat kuat dalam masyarakat ini. Kekerabatan dan
pertautan marga dan perkawinan juga masih sangat kental.
Kata kunci: Nilai Sosial, Si Baroar, Sosiologi Sastra.

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas segala nikmat iman, Islam, kesempatan serta kekuatan
yang telah diberikan Allah SWT, Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi ini berjudul “Nilai Sosiologis Sastra Dalam Cerita Rakyat Si Baroar
Mandailing Sumatera Utara”. Skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Sastra.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak
mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai
pihak, kendala-kendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Untuk itu, dengan
segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. S. Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Sekretaris Jurusan Bahasa dan
Sastra Indonesia.
5. Wisman Hadi, S.Pd, M.Hum., Ketua Program Studi Sastra Indonesia.
6. Ita Khairani, S.Pd, M.Hum., Dosen Pembimbing Skripsi.
7. Hendra K Pulungan, S.Sos, M.I.Kom., Dosen Pembimbing Akademik.
8. Dr. Abdurrahman, M.Hum., Dosen Pengarah.
9. Dra. Rosdiana Siregar, M. Pd., Dosen Pengarah.
10. Seluruh Dosen dan Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
11. Pegawai dan Staff di Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan.


ii

12. Muhammad Fuad Nasution, S.Sos., Kepala Desa Panyabungan Tonga
Mandailing Sumatera Utara.
13. Ayah tersayang, Alm. Aswan Siregar, S.Pd., yang tidak pernah lelah berdoa,
memberikan bantuan baik dari segi materil maupun moril serta motivasi
selama ini dan do’a akan selalu tercurah buat Ayah. Juga Ibu tercinta, Nur
Bahasa Harahap yang selalu berada di hati penulis sebagai penyemangat. Juga
teman-teman terdekat di hati yang menyemangati.
14. Teman-teman Nondik 2011 yang telah mendukung dan memberikan semangat
kepada penulis, Adnan, Yudi, Asrul, Rini, Wulan, Adha, Okta, Boy, Eben,
Rozi, Siddik, Lysti, Ruben, Domi, Aisyah, Delima dan Ulfa, serta keluarga
besar kakak dan adik Nondik Sastra Indonesia.
15. Teman-teman sekaligus sahabat BKMK UNIMED, sahabat terbaik yang
pernah ada.
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi
pembacanya.

Medan,


Februari 2015

Penulis

Sulaiman Siregar
NIM. 2113210030

iii

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................... 6
C. Batasan Masalah ............................................................................ 6

D. Rumusan Masalah ......................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 7
BAB II KERANGKA TEORETIS DAN PERTANYAAN
PENELITIAN ................................................................................................. 9
A. Kerangka Teoretis ........................................................................ 9
1. Unsur Intrinsik ........................................................................... 11
a. Tema....……………………………………………………... 12
b. Alur…………………………………………………………. 13
c. Tokoh dan Penokohan………………………………………. 15
d. Latar atau Setting…………………………………………… 16
e. Sudut Pandang………………………………………………. 18
f. Gaya Bahasa .......................................................................... 19
2. Foklor ......................................................................................... 20

iv

a. Pengertian Foklor ................................................................... 20
b. Ciri-ciri Foklor ...................................................................... 21
c. Kegunaan Penelitian Foklor Indonesia.................................. 22

d. Bentuk-bentuk Foklor Indonesia ........................................... 23
3. Sosiologi Sastra dan Jenis Nilai dalam Masyarakat(Sosiologi) . 26
a. Nilai Fisik atau Nilai Materil ................................................ 27
b. Nilai Aktivitas atau Nilai Vital ............................................. 28
c. Nilai Non Fisik atau Nilai Kerohanian .................................. 28
4. Mandailing ................................................................................. 30
5. Cerita Rakyat Mandailing “Si Baroar” ...................................... 33
6. Sastra Sebagai Sumber Nilai Bagi Masyarakat .......................... 45
7. Sastra Lisan ................................................................................ 46
B. Pertanyaan Penelitian .................................................................... 47
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 48
A. Metodologi Penelitian ................................................................... 48
B. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................... 48
C. Sumber Data .................................................................................. 49
D. Kriteria Responden ....................................................................... 49
E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 50
F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 51
G. Teknik Analisis Data ..................................................................... 54

v


BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................ 57
A. Hasil Penelitian ............................................................................. 58
1. Deskripsi Data ........................................................................... 58
2. Analisis Data ............................................................................. 58
B. Pembahasan Hasil Penelitian ........................................................ 63
1.Unsur Intrinsik dalam Cerita Rakyat Si Baroar ......................... 63
2. Kerelevanan cerita “Si Baroar” masih relevan dengan nilainilai sosial yang hidup ditengah masyarakat Mandailing saat
ini ............................................................................................... 77
3. Kejadian – kejadian dalam cerita yang berhubungan dengan
fakta-fakta sosial yang di Desa Panyabungan Tonga ............... 96
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 99
A. Simpulan ....................................................................................... 99
B. Saran .............................................................................................. 100
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 101
LAMPIRAN .................................................................................................... 103
A. Glosarium ...................................................................................... 103
B. Daftar Pertanyaan Informan .......................................................... 104
C. Daftar Wawancara ......................................................................... 105
D. Daftar Gambar............................................................................... 108


vi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Deskripsi data nilai- nilai Sosioligis................................

vii

78

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sastra merupakan pencerminan masyarakat.Melalui karya sastra, seorang
pengarang sendiri ikut berada didalamnya.Karya sastra menerima pengaruh dari
masyarakat dan sekaligus mampu memberi pengaruh terhadap masyarakat.Bahkan
sering kali masyarakat sangat menentukan nilai karya sastra yang hidup disuatu
zaman, sementara sastrawan sendiri adalah anggota masyarakat yang terikat status
sosial tertentu dan tidak dapat mengelak dari adanya pengaruh yang diterimanya

dari lingkungan yang membesarkan sekaligus membentuknya.
Karya sastra itu sendiri bersifat dinamis berjalan dengan perkembangan
masyarakat karena sastra itu hasil ciptaan seseorang yang merupakan bagian dari
masyarakat. Di dalam masyarakat seorang individu menjalani berbagai macam
kejadian yangia alami. Dari kejadian yang dialami pada dunia nyata itulah sebagai
dasar ide dalam penulisan karya sastra.
Keberagaman budaya disejajarkan oleh Bhinneka Tunggal Ika sebagai
pemersatu bangsa Indonesia.Selain hal di atas, budaya dapat diketahui juga dari
cerita-cerita yang sering kitabaca atau kita dengar.Cerita tersebut sangat
bersangkutan dengan sastra.Sastra memiliki nilai dan kekhasan tersendiri dalam
perkembangan sastra.
Sastra terbagi menjadi dua bagian yaitu sastra lisan dan sastra
tulisan.Sastra lisan atau kesusastraan lisan adalah kesusatraan yang mencakup
ekspresi kesusastraan warga suatu kebudayaan yang disebarkan dan diturun-

1

2

temurunkan secara lisan (dari mulut


ke telinga)

termasuk

cerita Si

Baroar.Penyebaran cerita Si Baroar secara lisan dan hanya berdasarkan daya ingat
penuturnya.Sehingga tidak mustahil sangat mudah mengalami perubahan dan
penyimpangan dari bentuknya yang asli.
Selain itu, orang tua yang menguasai sastra lisan Si Baroar jumlahnya
semakin kecil.Keadaan ini mempercepat punahnya sastra lisan yang asli dan
terjadilah kesalahan penafsiran pada kalangan masyarakat era baru terhadap sastra
lisan Si Baroar yang berasal dari Mandailing.Sastra lisan juga merupakan nilainilai luhur yang harus dikembangkan misalnya mitos, legenda, dongeng, dan lainlain.
Sastra tulisan adalah sastra yang timbul setelah manusia mengenal tulisan,
di Indonesia mulai berlangsung setelah bangsa Indonesia berkenalan dengan
kebudayaan asing, yakni kebudayaan Hindu, Islam, dan Barat (KBBI, 2005:1002).
Sastra tulisan dalam penyampaiannya adalah melalui tulisan yang sudah
dibukukan dan dibaca banyak orang.Sastra tulisan ini banyak yang berasal dari
sastra lisan misalnya dongeng yang diceritakan dari seseorang kemudian
diceritakan dan dibukukan oleh orang yang mendengarnya.Dengan segala
kekurangan penulis mengangkat karya sastra tersebut berupa cerita rakyat yaitu Si
Baroar yang berasal dari desa Panyabungan Tonga Mandailing, Sumatera
Utara.Penulis tertarik meneliti cerita tersebut karena sepengatahuan penulis belum
pernah ada yang mengkaji dan mengembangkannya.Karya sastra hadir sebagai
wujud nyata imajinatif kreatif seorangsastrawan dengan proses yang berbeda
antara pengarang yang satu denganpengarang lain, terutama dalam penciptaan

3

cerita fiksi. Proses tersebut bersifatindividualis artinya cara yang digunakan oleh
tiap-tiap pengarang dapat berbeda.Perbedaan itu meliputi beberapa hal
diantaranya metode, munculnya proseskreatif, dan cara mengekspresikan apa
yang ada dalam diri pengarang hinggabahasa penyampaian yang digunakan.
Dari pandangan di atas, maka dalam mengkaji suatu karya sastra dapat
dihubungkan dengan sastra.Ilmu tersebut membahas karya sastra yang
dihubungkan dengan masyarakat sehingga disebut sosiologi sastra. Sosiologi
sastra juga dapat didefenisikan penelitian terhadap karya sastra dan keterlibatan
struktur sosialnya (Ratna,2003:25).Dengan dua pengertian tersebut maka karya
sastra dapat dihubungkan dengan masyarakat.Karya sastra adalah dunia miniatur
karena sastra berfungsi sebagai pengekspresian kejadian-kejadian yang telah
dikerangkakan dalam pola kreativitas dan imajinasi.
Melalui

karya

sastra

sering

diketahui

keadaan,

cuplikan-

cuplikankehidupan masyarakat, seperti dialami, dicermati, ditangkap, dan direka
olehpengarang.Sastra

dan

masyarakat

erat

kaitannya

karena

pada

dasarnyakeberadaan sastra sering bermula dari persoalan dan permasalahan pada
manusiaserta lingkungannya.Kemudian, dengan adanya imajinasi yang tinggi
seorangpengarang tinggal menuangkan masalah-masalah disekitarnya menjadi
sebuahkarya sastra.
Salah satu karya sastra yang dapat dikaji dalam pemahaman sastra, yaitu
cerita rakyat.Salah satu ciri teks sastra yang multiinterpretasi membuattanggapan
pembaca terhadap satu cerita rakyat yang sama tentu akan berbeda-bedasesuai

4

dengan tingkat pemahaman dan daya imajinasi pembaca, (Riris K. TohaSarumpaet,2002:35).
Hal tersebutmembuat pemahaman sastra di masyarakat menjadi lebih
menarik, terlebih jika masyarakat mampumenafsirkan cerita yang ada didalam
masyarakat

itu

sendiri.Pemahaman

apresiasi

sastra

merupakan

rangka

memperkenalkan karya sastra kepada masyarakat.Hal tersebut bertujuan agar
masyarakat memilikikemampuan menghayati, memahami, dan menikmati serta
menilai karya sastrayang dibacanya.Setelah usaha itu dilakukan masyarakat
diharapkan dapat mengambilmanfaat dari karya yang dibacanya. Masyarakat
diharapkan akan meneladani sikap dannilai-nilai kehidupan yang positif dari
tokoh-tokoh yang ada di dalam karya satraitu.
Salah satu cerita yang dapat ditemukan dalam suatu daerah ialah Cerita
Rakyat Si Baroaryang berasal dari Mandailing Sumatera Utara. Cerita Rakyat Si
Baroarberisikan tentang seorang anak yang sangat sakti. Dalam cerita Si Baroar
ini mengisahkan seorang Raja yang bernama Sutan Pulungan yang bertindak
semena - mena terhadap rakyatnya, salah satunya berupaya membunuh Si Baroar
dengan alasan yang tidak wajar.Si Baroar adalah anak yang dipungut dari tengah
hutan saat berburu rusa oleh raja Sutan Pulungan beserta pasukannya, kemudian ia
diserahkan dan sekaligus di asuh seorang Inang Asuh bernama si Sauwa yang
sama sekali belum punya anak disebuah perkampungan di Panyabungan Tonga.
Ketika Si Baroar berusia enam tahun, disaat bersamaan anak dari raja
Sutan Pulungan mempunyai kemiripan yang persis sama dengan si Baroar,orangorang sering keliru menyapa ketika bertemu dengan salah seorang dari kedua anak

5

tersebut. Jika si Baroar berjalan-jalan sendirian, orang-orang yang bertemu
dengannya selalu memberi hormat kepadanya dan menyapanya seperti menyapa
putra Sutan Pulungan.
Tetapi sebaliknya, jika bertemu dengan putra Sutan Pulungan, mereka
memperlakukannya seperti anak rakyat biasa. Dengan alasan ini, disaat itu Raja
Sutan Pulungan merasa terhina atas kejadian tersebut, sehinggaia memutuskan
untuk membunuh Si Baroar secara rahasia. Namun yang terjadi malah putra Sutan
Pulungan

yang

terbunuh,

disebabkan

kekeliruan

parahulubalang

ketika

membunuhnya.
Pentingnya mengkaji nilai sosial dalam cerita rakyat karena sesuai fungsi
sastra adalah merangsang pembaca untuk mengenali, menghayati, menganalisis,
dan merumuskan nilai-nilai kemanusiaan.Secara halus nilai-nilai itu menjadi
terjaga dan berkembang dalam diri pembaca.Pada akhirnya nilai-nilai itu menjadi
motivasi dan stabilitas kepribadian dan perilakunya, (Muhardi dan Hasanuddin,
1992:15).Cerita ini berisikan ajaran-ajaran budaya dan pesan-pesan moral yang
berguna bagi penulis dan pembaca, juga terdapat nilai-nilai sosiologi seperti
kekuasaan yang salah gunakan dan niat jahat yang dilakukan pada orang yang tak
bersalah maka kita sendiri yang dapat musibah.
Dengan demikian karya sastra bukanlah suatu uraian-uraian kosong atau
khayalan yang sifatnya sekedar menghibur pembaca saja, akan tetapi melalui
karya sastra tersebut dihidupkan oleh pembaca agar lebih arif dan bijaksana dalam
bertindak dan berfikir. Bila dilihat dari segi nilai-nilai yang terkandung didalam
Cerita Rakyat Si Baroarsangat menarik untuk dibahas dalam meningkatkan rasa

6

persaudaraan dalam bermasyarakat.Karena itu, peneliti tertarik untuk membuat
penelitian yang berjudul“Nilai Sosiologis Sastra Dalam Cerita Rakyat “SiBaroar”
Mandailing Sumatera Utara”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang muncul
dalam sudut pandang masyarakat tentang cerita rakyat Si Baroar adalah sebagai
berikut:
(1) Unsur intrinsik dalam Cerita Rakyat Si Baroar.
(2)Kerelevanan ceritaSi Baroar masih relevan dengan nilai - nilaisosial yang
hidup di tengah masyarakat Mandailing di Desa Panyabungan Tongasaat ini.
(3)Kejadian - kejadian dalam cerita yang berhubungan dengan fakta - fakta sosial
yang ada dalam masyarakat Mandailing di Desa Panyabungan Tonga.
C. Batasan Masalah
Pembatasan

masalah

dilakukan

untuk

mempermudah

dan

lebih

memfokuskan sebuah penelitian. Oleh karena itu, masalah dalam peneletian ini
dibatasi dengan menentukan nilai - nilai sosiologi dalam cerita Si Baroar yang
berasal dari Desa Panyabungan Tonga Mandailing, Sumatera Utara.
D. Rumusan Masalah
Dalam penulisan skripsi ini,rumusan masalah sangat penting mengingat
dari rumusan masalah tersebut kita dapat melihat isi dari skripsi dan permasalahan
yang hendak diselesaikan. Adapun masalah dalam skripsi ini adalah:

(1) Bagaimana unsur intrinsik dalam cerita Si Baroar?

7

(2) Apakah nilai dalam cerita Si Baroarmasih relevan dengan nilai - nilai sosial
yang hidup di tengah masyarakat Mandailing diDesa Panyabungan Tonga saat
ini?
(3) Apakah kejadian - kejadian dalam cerita Si Baroarmasih berhubungan dengan
fakta - fakta sosial yang ada dalam masyarakat Mandailing di Desa
Panyabungan Tonga?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
(1) Mendeskripsikan unsur intrinsik dalam Cerita Rakyat Si Baroar.
(2) Mendeskripsikan relevansi Si Baroar masih relevan dengan nilai-nilai sosial
yang hidup ditengah masyarakat Mandailing saat ini.
(3) Untuk mengetahui kejadian - kejadian dalam cerita Si Baroar yang
berhubungan dengan fakta - fakta sosial yang ada dalam masyarakat
Mandailing di Desa Panyabungan Tonga.
F. Manfaat Peneletian
Manfaat Teoretis
Dengan tercapainya tujuan dari penelitian ini, hasil penelitian ini sangat
bermanfaat bagi kelanjutan penulisan-penulisan karya ilmiah dalam sastra yang
membahas mengenai cerita rakyat.
(1) Memberi masukan untuk memperkaya ilmu kesusastraan khususnya dalam
Sastra Lisan.
(2) Memberi masukan untuk memperkaya kajian tentang ilmu Sastra khususnya
Sosiologis Sastra.

8

(3) Sebagai bahan pengembangan dan pendalaman terhadap cerita rakyat Si
Baroar.
Manfaat Praktis
Dengan tercapainya tujuan dari penelitian ini, hasil dari penelitian ini
sangat bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan sastra dari masyarakat dan
dalam bidang penelitian sastra lisan.
1)

Memberi

masukan

positif

bagi

masyarakat

agar

tidak

terjadi

kesalahanpenafsiran yang berakibat kesalahfahaman terhadap cerita rakyat Si
Baroar.
2) Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan
wawasan peneliti tentang cerita rakyat yang jarang dibahas khususnya pada
suku Mandailing.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1) Peneliti menganalisis unsur intrinsik yang meliputi, tema yang terkandung di
dalamnya yaitu saktinya seorang anak setelah mengalami berbagai gejolak
kehidupan. Alur dalam cerita Si Baroar ini merupakan alur campuran. Tokoh
utama adalah Si Baroar, tokoh tambahan yaitu Sutan Pulungan, Si Sauwa, Sri
Mayapada, dan Hulubalang. Latar yang dipakai dalam cerita ini adalah latar
tempat, latar waktu, dan latar suasana. Sementara sudut pandangnya adalah
menggunakan orang ketiga serba tahu. Dan yang terakhir gaya bahasa yang
digunakan antara lain mengunakan majas hiperbola, personifikasi, dan
klimaks.
2) Dalam cerita rakyat Si Baroar terdapat nilai sosiologis masyarakat, baik itu
secara material dan spiritual (kebenaran, kebaikan, keindahan dan religi)
dalam masyarakat Mandailing. Sedangkan nilai vital tidak ditemui dalam
cerita Si Baroar.
3) Cerita Si Baroar ada yang relevan dan ada yang tidak relevan terhadap
masyarakat Mandailing. Nilai materil dan nilai spiritual yang masih
relevan.karena masyarakat sudah mengalami perubahan dalam pola berfikir.
Namun, masyarakat mandailing masih sangat mempercayai cerita Si Baroar,
nilai-nilai sosiologi yang terdapat didalamnya tidak terlepas dari pola
kehidupan yang semakin maju.

99

100

B. Saran
Setelah melakukan penelitian tentang nilai sosiologis dalam cerita rakyat
Si Baroar yang berada di Desa Panyabungan Tonga. Kemudian diperoleh datadata serta informasi sesuai dengan yang dibutuhkan dalam tujuan penelitian, maka
beranjak dari hasil yang diperoleh tersebut.
Dalam hal ini peneliti mencoba memberi suatu gambaran berupa saran
yang mudah-mudahan dapat berguna bagi perkembangan pemikiran demi
lancarnya suatu proses persatuan dan kesatuan bangsa. Khususnya hubungan
antara warga Desa yang menjadi satu diantara kekayaan ciri khas bangsa
indonesia. Maka akan dikemukakan beberapa saran yaitu :
1) Perlu kiranya ada campur tangan pemerintah dalam melestarikan dan
mensosialisasikan cerita-cerita lisan yang terpendam milik masyarakat
setempat.
2) Penelitian tentang kajian sosiologi sastra, khususnya dalam cerita - cerita lisan
masih belum banyak dilakukan. Jadi, harapan peneliti agar kiranya ada
peneliti - peneliti lainnya untuk melakukan penelitian kebahasaan, khususnya
di bidang cerita lisan.
3) Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperluas wawasan pembaca
serta melatih kepekaan sosial terhadap dinamika kehidupan manusia dan
problematika sosial yang terjadi di sekitar, sehingga persoalan nilai - nilai
terhadap cerita rakyat Si Baroar dapat dipahami dan dimengerti.

101

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Imran. T. 1991. Resepsi Sastra: Teori dan Penerapannya. Dalam
Jurnal Online Budaya, Sastra, dan Bahasa Fakultas Ilmu Budaya,
Universitas Gadjah Mada. Vol. 1, No. 2
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta : Rineka Cipta.
Danandjaja, James. 1984. Folklore Indonesian: Ilmu gosip, Dongeng, dan lainlain. Jakarta: Grafiti Pers.
Escapit Robert (Kata Pengantar: Supardi D. Darmono). 2005. Sosiologi Sastra.
Jakarta. Yayasan Obor Jakarta.
Emzir & Rohman, Saifur. 2015. Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta: Rajawali
Pers.
Endraswara, Suwardi. 2012. Filsafat Sastra: Hakikat, Metodologi dan Teori.
Yogyakarta: Layar Kata.
Hilal, Al. 2012. Persepsi Masyarakat Di Kelurahan Tanjung Batu Kabupaten
Ogan Ilir Tentang Pendidikan. Dalam Jurnal Online Studi Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sriwijaya. Vol. 1, No. 2
M. Hikmat, Mahi. Metode Penelitian: Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan
Sastra. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Meleong, Lexy J. 2006. Metodologi Peneletian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Pradopo, Rahmat Joko. Prinsip - Prinsip Kritik Sastra. Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Purba, Antilan.2001. Pengantar Ilmu Sastra. Medan: Usu Press.
Ratna, Nyoman Kutha. 2011. Antropologi Sastra. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Ratna, Nyoman Kuta. 2003. Paradigma Sosiologi Sastra. Yogyakarta. Pustaka
Pelajar.
Sukatman. 2009. Butir - Butir Tradisi Lisan Indonesia Pengantar Teori dan
Pembelajarannya. Yogayakarta: LaksBang.

102

Siti

Aida Azis. 2009. http://kajiansastra.blogspot.com//04/sosiologi-sastrasebagai-pendekatan.html.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Wijaya. 2010. http://wijayalabs.wordpress.com/sosiologi-sastra.
Wellek, Rene & Warren, Austin. 1989. Teori Kesusastraan. Jakarta: Gramedia.
Yudiono. 2007. Pengantar Sejarah Sastra Indonesia. Jakarta: Grasindo.
http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/149-si-baroar.
http://rahmatamsari.blogspot.com/2012/11/profil-suku-mandailing.html.
https://wijayalabs.wordpress.com/2010/04/30/sosiologi-sastra.