PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP PERILAKU BOLOS SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 HARIAN T.A 2015/2016.

(1)

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK PROBLEM SOLVING TERHADAP PERILAKU BOLOS

SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 HARIAN T.A 2015/2016

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Oleh:

ELIA NOPIANTI LUMBAN GAOL NIM. 1123151013

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2016


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

RIWAYAT HIDUP

1. Latar Belakang Keluarga

Nama : Elia Nopianti Lumban Gaol

Tempat/ Tanggal Lahir : Silumboyah, 26 Maret 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : kristen Protestan

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : Jipson Lumban Gaol

Nama Ibu : Kristina Manullang

Pekerjaan Orang Tua : Petani

Alamat Orang Tua : Desa Partungkonaginjang, Kec. Harian, Kab. Samosir

2. Riwayat Pendidikan

Sekolah Dasar : SD Negeri No. 178398,

Partungkonaginjang, Kec. Harian, Kab. Samosir, T.A 2000 s/d 2006 Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 4 Harian, Kec. Harian,

Kab. Samosir, T.A 2006 s/d 2009 Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 1 Balige, Kec. Balige,


(7)

i ABSTRAK

Elia. Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Problem Solving Terhadap Perilaku Bolos Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Harian T. A 2015/2016. Skripsi, Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan. Program Studi Bimbingan Konseling. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan. 2016.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh pemberian layanan Bimbingan Kelompok teknik problem solving terhadap perilaku bolos siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Harian Tahun Ajaran 2015/2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian layanan Bimbingan Kelompok Teknik Problem Solving Terhadap Perilaku Bolos Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Harian, Samosir T. A 2015/2016.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII yang terdiri dari 10 orang siswa yang diperoleh dari data guru BK. Instrument yang digunakan adalah angket dengan menggunakan skala likert untuk mengetahui tingkat perilaku bolos siswa yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Instrument diberikan sebelum dan sesudah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik problem solving. Teknik analisis data menggunakan uji wilcoxon.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik problem solving berpengaruh terhadap perilaku bolos siswa SMP Negeri 3 Harian T. A 2015/2016. Hal ini dapat dilihat dari hasil Uji Wilcoxon yang dilakukan diperoleh Jhitung = 27,5, dengan α = 0,05 dan n = 10, maka berdasarkan daftar, Jtabel = 8. Dari data tersebut terlihat bahwa Jhitung lebih besar dari Jtabel, maka Hipotesis (H0) diterima, artinya ada perbedaan antara sebelum dan sesudah diberi perlakuan sehingga perilaku bolos siswa menurun sebesar 47.43 persen sesudah mengikuti pelaksanaan layanan bimbingan kelompok teknik problem solving di SMP Negeri 3 Harian, Samosir, T. A 2015/2016.


(8)

ii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang menciptakan manusia dengan penciptaan yang paling sempurna. Dia-lah yang melengkapi manusia dengan akal sehingga manusia berpikir dan mempunyai hasrat untuk senantiasa mencari kebenaran, senantiasa belajar sepanjang hayatnya, senantiasa berpikir sepanjang rentang kehidupannya agar menjadi pribadi yang bermakna serta mampu menyelesaikan masalah yang dihadapinya.

Atas berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Problem Solving Terhadap Perilaku Bolos Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Harian T. A 2015/2016”.

Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari hambatan-hambatan dan banyak kesulitan dalam menyelesaikannya. Namun dengan usaha dan kerja keras yang maksimal dan bantuan dari segala pihak terutama kepada Dosen Pembimbing Skripsi Ibu Nur’aini, MS. yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan skripsi sampai skripsi ini selesai dan memberikan kesempurnaan pada skripsi ini.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain:


(9)

iii

2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. Serta Wakil Dekan Bidang Akademik Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS. Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Bapak Dr. Aman Simare-mare, MS. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd.

3. Ibu Dra. Zuraida Lubis, M.Pd, Kons. Selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan yang telah memberi masukan yang bermanfaat untuk menyelesaikan skripsi ini. Serta Ibu Dra. Nur Arjani, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Dr. Nur’aini, MS. Selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak membimbing penulis selama ini. 5. Prof. Dr. Sri Milfayetty, MS. Kons., S.Psi, Dra. Rahmulyani, M.Pd, Kons.,

Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberi masukan dan koreksi dalam menyempurnakan skripsi ini.

6. Seluruh Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan Universitas Negeri Medan beserta eluruh Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan kepada peneliti terutama dalam usaha surat-menyurat.

7. Pegawai Perpustakaan FIP Universitas Negeri Medan dan Pegawai Perpustakan Digital Library Universitas Negeri Medan.

8. Bapak Jhon David Naibaho, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Harian beserta wakilnya, guru-guru di SMP Negeri 3 Harian khususnya


(10)

iv

guru BK Ibu Jenni Tampubolon, S.E serta pegawai SMP Negeri 3 Harian yang telah banyak membantu penulis.

9. Teristimewa kepada kedua orang tua saya tercinta, Ayahanda Jipson Lumban Gaol dan Ibunda Kristina Manullang. Melalui merekalah saya temukan dan rasakan nikmatnya Cinta-Mu yang tidak henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik itu moril maupun materil. Ayah dan Ibu adalah inspirasi dan penopang semangat saya dalam menyelesaikan studi ini serta motivasi-motivasi yang beliau berikan kepada saya membuat saya siap dan kuat dalam menghadapi kehidupan ini. Tak lupa buat Alm. Abangda tersayang Anggiat Lumban Gaol, Adik-adikku tersayang Rinaldi Lumban Gaol, Juna Edi Lumban Gaol, Erik Gunawan Lumban Gaol, dan Aprezal Michael Lumban Gaol. Kepada Uda, Tante beserta adik-adik yang sudah menjadi keluarga yang mengayomi selama tinggal di Medan. Terima kasih atas doa, semangat dan dukungannya selama ini kepada penulis agar penyelesaian skripsi berjalan dengan baik. 10.Seluruh Mahasiswa BK terutama stambuk 2012 kelas Reguler kelas

penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu bersama berbagi suka duka selama masa perkuliahan akhir masa studi, kelas Ekstensi 2012 dan teman-teman PPLT SMP Negeri 1 Laguboti yang seperjuangan dan turut memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini. Terimakasih atas doa dan kasih sayang yang kalian berikan selama ini. 11.Terkhusus juga untuk senior yang paling baik dari kelas BK Reguler A

2011, Abangda Berma Tarigan, S.Pd., yang sangat banyak membantu serta membimbing penulis sejak masuk kuliah di Universitas Negeri Medan.


(11)

v

Sahabat dan teman-teman tersayang Wiwik A. Manik, Hanna M. Ginting, Heppy Cibro dan Dwi Bangunita, Rio Tarigan, Indra Sinaga, Nurjannah Khairani, Rizky Yusrina, dan teman-teman satu doping lainnya. Terima kasih untuk doa dan kebersamaannya selama ini.

Penulis menyadari masih banyak kesalahan baik tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, saya ucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2016 Penulis

Elia Nopianti Lumban Gaol NIM. 1123151013


(12)

i DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR………. i

DAFTAR ISI……… ii

DAFTAR TABEL……… iv

DAFTAR LAMPIRAN………... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah... .. 1

1.2Identifikasi Masalah ... 6

1.3Pembatasan Masalah ... 6

1.4Rumusan Masalah……….. ... 7

1.5Tujuan Penelitian……… ... 7

1.6Manfaat Penelitian………..……… ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Kerangka Teori……….………. ... 10

2.1.1 Perilaku Bolos………..………. ... 10

2.1.2 Bimbingan Kelompok…..……… ... 16

2.1.3 Teknik Problem Solving (Pemecahan Masalah)…..… ... 25

2.2Kerangka Konseptual………..……….. ... 30


(13)

ii BAB III METODE PENELITIAN

3.1Jenis Penelitian………..……… ... 33

3.2Desain Penelitian……….. 33

3.3Populasi dan Sampel……..……… ... 34

3.4Operasionalisasi Variable Penelitian……….…… ... 34

3.5Teknik Pengumpulan Data……….……….. ... 35

3.6Teknik Analisis Data……….……… ... 39

3.7Lokasi dan Waktu Penelitian….………... ... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian……….. 41

4.2 Persiapan Penelitian………... 42

4.3 Pelaksanaan Penelitian……….. 42

4.4 Hasil Uji Instrumen……… 43

4.4.1 Hasil Uji Validitas……… 43

4.4.2 Hasil Uji Reliabilitas……… 46

4.5 Hasil Penelitian……….. 46

4.6 Hipotesis……… 54

4.7 Pembahasan Penelitian……… 56

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan………. 61

5.2 Saran……….. 61

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(14)

i

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Rentangan Nilai Setiap Alternatif Jawaban……….. 35

Tabel 3.2 : Kisi – Kisi Angket Perilaku Bolos Sebelum Uji Coba……….. 36

Tabel 3.3 : Nilai Tingkat Keandalan Alpha Cronbach………….……….. 38

Tabel 4.1 : Kisi-kisi Angket Perilaku Bolos Setelah Uji Coba……… 44

Tabel 4.2 : Hasil Pre-Test Perilaku Bolos……… 46

Tabel 4.3 : Hasil Post-Test Perilaku Bolos Siswa……… 48

Tabel 4.4 : Hasil Perbandingan Pre-test dan Post-test Perilaku Bolos……. 49

Tabel 4.5 : Hasil Analisis Data Penelitian……… 52

Tabel 4.6 : Hasil data Observasi Aktivitas Siswa Pelaksanaan Layanan-1……. 53

Tabel 4.7 : Hasil data Observasi Aktivitas Siswa Pelaksanaan Layanan-2……. 53

Tabel 4.8 : Hasil data Observasi Aktivitas Siswa Pelaksanaan Layanan-3……. 54


(15)

i

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket Sebelum Validitas

Lampiran 2 : Tabel Validitas Angket Lampiran 3 : Uji Validitas

Lampiran 4 : Uji Reliabilitas

Lampiran 5 : Tabel Reliabilitas Angket Lampiran 6 : Angket Setelah Validitas Lampiran 7 : Tabel Data Pre-Test Lampiran 8 : Perhitungan Data Pre-Test Lampiran 9 : Tabel Data Post-Test Lampiran 10 : Perhitungan Data Post-Test

Lampiran 11 : Perhitungan Harga Mean Beda, Standar Deviasi Data Pre-Test Lampiran 12 : Perhitungan Harga Mean Beda, Standar Deviasi Data Post-Test Lampiran 13 : Uji Hipotesis

Lampiran 14 : Perhitungan Perubahan Pre-Test dan Post-Test Lampiran 15 : Data Observasi Aktivitas Siswa


(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perilaku bolos sebenarnya bukan merupakan hal yang baru lagi bagi banyak pelajar-setidaknya mereka yang pernah mengenyam pendidikan-sebab perilaku bolos itu sendiri telah ada sejak dulu. Tindakan bolos dikedepankan sebagai sebuah jawaban atas kejenuhan yang sering dialami oleh banyak siswa terhadap kurikulum sekolah. Buntutnya memang akan menjadi fenomena yang jelas-jelas mencoreng lembaga persekolahan itu sendiri. Tidak hanya di kota-kota besar saja siswa yang terlihat sering bolos, bahkan di daerah-daerah pun perilaku bolos sudah menjadi kegemaran. Bayak siswa yang sering bolos bukan hanya disekolah sini saja tetapi banyak sekalah mengalami hal yang sama kesemua di sebabkan oleh faktor-faktor internal dan eksternal dari anak itu sendiri. Faktor eksternal yang kadang kala menjadikan alasan bolos adalah mata pelajaran yang yang tidak diminati. Bagi siswa yang kebanyakan remaja dan penuh dengan jiwa yang mementingkan kebebasan dalam berfikir dan berkatifitas itu sangat mengganggu sekali. Sebab masa remaja adalah masa yang penuh gelora dan semangat kreatifitas.

Berdasarkan perkembangannya, usia remaja adalah usia pencarian jati diri. Dan tentu saja sistem pendidikan yang ketat tanpa diimbangi dengan pola pengajaran yang 'menyejukkan' membuat anak tidak lagi betah di sekolah. Mereka yang tidak tahan itulah yang kemudian mencari pelarian dengan bolos, walaupun


(17)

2

secara tak langsung itu juga sebenarnya bukan jawaban yang baik. Terbukti, siswa yang suka bolos seringkali terlibat dengan hal-hal yang cenderung merugikan.

Tumpuan kesalahan perilaku bolos kebanyakan di bebankan kepada anak didik yang terlibat bolos. Ketika kasus demi kasus dapapat terungkap anak didiklah yang menjadi beban kesalahan. Ini adalah sikap yang tidak mendukung justru akan menambah masalah. Sikap humanis dan saling introspeksi diri itu adalah hal yang mendukung untuk menyelesaikan masalah perilaku bolos. Unsur-unsur yang ada disekolah bisa saja menjadi alasan anak bisa bolos. Seperti fenomena yang telah di paparkan di atas bukan saja anak yang menjadi tumpuan dan beban kesalahan. Betapa seriusnya perilaku bolos ini perlu mendapat perhatian penuh dari berbagai pihak. Bukan saja pihak sekolah tetapi juga orang tua, teman dan pemerintah. Perilaku bolos sangat merugikan dan bahkan itu bisa saja sumber masalah baru. Jika masalah ini terus dibiarkan bukan saja anak itu sendiri tetapi juga sekolah dan guru yang menjadi orang tua di sekolah yang menangungnya. Banyak kasus-kasus yang diakibatkan oleh bolos seperti yang telah diuraikan di atas. Pemuda adalah aset bangsa, merekalah generasi-generasi penerus yang akan mengenggam kayu estafet kemajuan bangsa ini.

Dari hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan guru BK di SMP Negeri 3 Harian, Samosir, pada tanggal 8 Desember 2015, sekitar 25% selama semester ganjil T.A 2015/2016, kurang bahkan hampir tidak memiliki kesadaran untuk hadir maupun bersikap positif dalam menanggapi pentingnya kehadiran dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sekitar 10% diantaranya dilakukan oleh siswa kelas VIII. Sebagian besar hal ini disebabkan karena siswa kesulitan dalam memahami pelajaran, anggap remeh akan pentingnya hadir dalam proses


(18)

3

belajar mengajar dan kurang percaya diri karena merasa tidak disukai teman-temannya di dalam lingkungan sekolah. Dalam hal ini ditemukan beberapa masalah yang menyangkut siswa-siswi yang sering bolos pada hari tertentu, tidak hadir sekolah tanpa adanya alasan yang jelas, hukuman yang diberikan tidak memberi efek jera dengan anggapan bahwa peraturan dibuat untuk dilanggar.

Penelitian ini selain menggunakan buku-buku dan jurnal penelitian serta artikel internet sebagai literatur, juga merujuk pada beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan. Berikut ini merupakan penelitian terdahulu yang relevan tentang perilaku membolos.

Dalam jurnal penelitian oleh Wanda Esa Adi Wibowo (2013), dengan judul Upaya Mengatasi Perilaku Membolos Sekolah Melalui Konseling Individual Dengan Pendekatan Behavior Teknik Kontrak Perilaku (Penanganan Kasus Pada Siswa Smp Negeri 4 Rembang). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang menyebabkan perilaku bolos diantaranya faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang muncul dalam diri individu. Faktor internal yang menyebabkan siswa membolos diantaranya tidak adanya minat siswa untuk pergi ke sekolah, atau motivasi dan tidak adanya disiplin diri. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang muncul dari luar individu, faktor eksternal penyebab siswa membolos dapat berasal dari keluarga, teman dan sekolah. Dan alternatif layanan konseling individual dengan pendekatan behavior teknik kontrak perilaku dapat digunakan untuk membanti mengatasi masalah perilaku bolos siswa di sekolah.


(19)

4

Penelitian selanjutnya yaitu yang dilakukan oleh Astuti, Indri (2009) dengan judul Mengurangi Perilaku Membolos Siswa Dengan Menggunakan Layanan Konseling Individual (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XI IPS di SMA Muhammadiyah I Purbalingga) Pada Tahun Pelajaran 2008/2009). Hasil dari penelitian ini menunjukkan: (1) Adanya faktor intrinsik dan ekstrinsik seperti ajakan teman untuk membolos dan pikiran irasional siswa yang merasa dirinya tidak dapat diterima di lingkungannya. (2) Bentuk perilaku membolos berupa sering keluar saat jam pelajaran, karena malas belajar, tidak masuk sekolah dengan berselang seling hari, dan bermain game. (3) Alternatif penanganan yang dilakukan peneliti untuk mengatasi perilaku membolos antara lain menggunakan pendekatan behavior melalui teknik assertive training dan teknik rasional emotif.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, maka perlu diberikan bantuan untuk mengatasi masalah perilaku bolos. Adapun bantuan yang dapat diberikan yaitu dengan memberikan bimbingan. Bimbingan merupakan suatu proses pemberian bantuan kepada individu agar mampu memahami diri dan lingkungannya. Dalam proses bimbingan, pembimbing tidak memaksakan kehendaknya sendiri, tetapi berperan sebagai fasilitator perkembangan individu. Dalam bimbingan, yang aktif dalam mengembangkan diri, mengatasi masalah, atau mengambil keputusan adalah individu itu sendiri. Ada beberapa jenis bimbingan, salah satu diantaranya yang digunakan dalam penelitian ini adalah bimbingan kelompok.

Bimbingan kelompok merupakan bantuan terhadap individu untuk mencegah berkembangnya masalah atau kesulitan pada diri klien yang dilaksanakan dalam situasi kelompok. Bimbingan kelompok dapat berupa


(20)

5

penyampaian informasi ataupun aktifitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan, pekerjaan, pribadi, maupun sosial. Informasi yang diberikan dalam bimbingan kelompok terutama dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman tentang kenyataan, aturan-aturan dalam kehidupan, dan cara-cara yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan tugas-tugas, serta meraih masa depan dalam studi, karir, ataupun kehidupan. Aktivitas kelompok diarahkan untuk memperbaiki dan mengembangkan pemahaman diri dan pemahaman lingkungan, penyesuaian diri, serta pengembangan diri. Bimbingan melalui aktivitas kelompok lebih efektif karena selain peran individu lebih aktif, juga memungkinkan terjadinya pertukaran pemikiran, pengalaman, rencana, dan penyelesaian masalah. Bimbingan kelompok memiliki beberapa teknik, antara lain pemberian informasi atau ekspositori, diskusi kelompok, pemecahan masalah, bermain peran, permainan simulasi dan lain sebagainya. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik pemecahan masalah (problem solving).

Teknik pemecahan masalah (problem solving) adalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha mencari pemecahan atau jawabannya oleh siswa. Menurut Gulo (2002:111) menyatakan bahwa problem solving adalah metode yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara menalar. Teknik problem solving ini melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.


(21)

6

Peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan bimbingan kelompok teknik problem solving (pemecahan masalah) yang bertujuan agar siswa memiliki pemahaman terhadap dirinya dan lingkungannya secara dinamis dan konstruktif serta memperbaiki kekeliruan dalam berpikir, berperasaan, dan betindak.

Bimbingan kelompok teknik problem solving merupakan media pengembangan

diri untuk dapat berlatih berbicara, menanggapi, memberi menerima pendapat orang lain, membina sikap dan perilaku yang normatif serta aspek-aspek positif lainnya yang pada gilirannya individu dapat mengembangkan potensi diri serta dapat meningkatkan perilaku komunikasi antarpribadi yang dimiliki.

Sehubungan dengan masalah tersebut, kiranya perlu dilakukan penelitian

menyangkut perilaku bolos dengan judul, Pengaruh Pemberian Layanan

Bimbingan Kelompok Teknik Problem Solving Terhadap Perilaku Bolos Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Harian Tahun Ajaran 2015/2016.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang ditemukan adalah: 1) siswa-siswi yang sering bolos pada hari tertentu, 2) siswa-siswi tidak hadir sekolah tanpa adanya alasan yang jelas, 3) hukuman yang diberikan tidak memberi efek jera, 4) adanya anggapan bahwa peraturan dibuat untuk dilanggar.

1.3 Pembatasan Masalah

Agar lebih mudah dalam memahami proposal penelitian ini, penulis membatasi penelitian hanya pada “Pengaruh Pemberian Layanan Bimbingan


(22)

7

Kelompok Teknik Problem Solving Terhadap Perilaku Bolos Siswa Kelas VIII di

SMP Negeri 3 Harian Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh pemberian layanan Bimbingan Kelompok teknik problem solving terhadap perilaku bolos siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Harian Tahun Ajaran 2015/2016?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan pemberian layanan Bimbingan Kelompok teknik problem solving terhadap perilaku bolos siswa di SMP Negeri 3 Harian, Samosir T.A 2015/2016.

Sedangkan tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh layanan Bimbingan Kelompok teknik

problem solving terhadap siswa yang tidak hadir di sekolah tanpa alasan yang jelas.

2. Untuk mengetahui pengaruh layanan Bimbingan Kelompok teknik

problem solving terhadap siswa yang meninggalkan ruangan kelas ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung.

1.6 Manfaat Penelitian


(23)

8

1. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

a) Bagi Sekolah

Dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam mengatasi perilaku bolos siswa di sekolah.

b) Bagi Guru BK

Dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan masukan pengayaan teori terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan masalah perilaku bolos siswa di sekolah dengan layanan Bimbingan kelompok teknik problem solving.

c) Bagi Guru Bidang Studi

Dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam mengatasi perilaku bolos siswa yang dapat mempengaruhi secara positif terhadap aktivitas belajar siswa di kelas.

d) Bagi Orang Tua

Dapat bermanfaat sebagai masukan dan wawasan untuk mengkontrol dan mencegah siswa dari perilaku bolos.

e) Bagi Siswa

Dapat dijadikan masukan untuk memperbaiki dan meningkatkan perilaku disiplin sekolah, khususnya dalam bidang kehadiran.


(24)

9

2. Manfaat Konseptual

Secara konseptual, hasil penelitian bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang pendidikan yang berhubungan dengan layanan bimbingan dan konseling teknik problem solving dalam mengatasi perilaku bolos siswa.


(25)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan bimbingan

kelompok teknik problem solving mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

perilaku bolos siswa di SMP Negeri 3 Harian. Hal ini terlihat dengan adanya pengurangan perilaku bolos siswa setelah mendapatkan layanan bimbingan

kelompok teknik problem solving.

Dari hasil perhitungan yang dilakukan melalui pre-test dan post-test,

diperoleh Jhitung= 27,5 , dengan α = 0,05 dan n=10, maka berdasarkan tabel, Jtabel

= 8 terlihat bahwa Jhitung > Jtabel, artinya ada pengaruh pemberian layanan

bimbingan kelompok teknik problem solving terhadap perilaku bolos siswa di

sekolah, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis H0 diterima.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini

disarankan hal-hal sebagai berikut:

1) Untuk mengatasi berbagai permasalahan yang terjadi pada siswa

yang disebabkan oleh perilaku bolos, diharapkan para pendidik khususnya guru BK dapat memaksimalkan pelayanan dalam berbagai layanan terkhusus layanan bimbingan kelompok teknik


(26)

62

2) Pencegahan yang dilakukan sejak dini juga tidak hanya dilakukan

oleh para siswa di sekolah, namun juga seluruh tenaga pendidik sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai melalui anak-anak yang tidak memiliki permasalah yang bersumber dari tingginya perilaku bolos siswa.

3) Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan-layanan

Bimbingan dan Konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar siswa dapat mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang ada pada diri sendiri baik dalam bidang pribadi maupun sosial.

4) Hendaknya setiap stake holder di sekolah dapat saling bekerja sama

dan saling membantu dalam program pendidikan di sekolah, terkhusus di bidang bimbingan dan konseling.

5) Dengan berbagai layanan, diharapkan juga para guru BK di sekolah

untuk dapat terus berinovasi untuk menciptakan kreasi-kreasi baru


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Geldard, Kathryn & David Geldard. 2011. Konseling Remaja, Pendekatan Proaktif untuk Anak Muda. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Gunawan, Ary. 2000. Sosiologi Pendidikan, Suatu Analisis Sosiologi Tentang Pelbagai Problem Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Hartinah, Siti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: PT Refika Aditama

Khalsa, SiriNam. 2008. Pengajaran Disiplin dan Harga Diri. Jakarta: PT Indeks

Pravitasari, T. 2012. Pengaruh Persepsi Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Bolos. Educational psychology journal.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia

Prayitno. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta Sarwono, Salito W. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers

Setianingsih, Eka, dkk. 2014. Pengembangan Model Bimbingan Kelompok Teknik Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Keterbukaan Diri Siswa.

Setiawan, Andi. 2015. Jurnal Bimbingan Konseling, Model Konseling Kelompok dengan Teknik Problem Solving untuk Meningkatkan Self-Efficacy Akademik Siswa. Semarang: Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Semarang.

(http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk)

Wibowo, Adi. 2013. Upaya Mengatasi Perilaku Membolos Sekolah Melalui

Konseling Individual Dengan Pendekatan Behavior Teknik Kontrak Perilaku Pada Siswa SMPN 4 Rembang. Skripsi dipublikasikan. Semarang: Fakultas Ilmu Pendidikan Semarang (http://lib.unnes.ac.id/17794/1/1301407003.pdf)

http://ejournal.unp.ac.id/index.php/kons


(1)

7

Kelompok Teknik Problem Solving Terhadap Perilaku Bolos Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Harian Tahun Ajaran 2015/2016”.

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh pemberian layanan Bimbingan Kelompok teknik problem solving terhadap perilaku bolos siswa kelas VIII di SMP Negeri 3 Harian Tahun Ajaran 2015/2016?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan pemberian layanan Bimbingan Kelompok teknik problem solving terhadap perilaku bolos siswa di SMP Negeri 3 Harian, Samosir T.A 2015/2016.

Sedangkan tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh layanan Bimbingan Kelompok teknik problem solving terhadap siswa yang tidak hadir di sekolah tanpa alasan yang jelas.

2. Untuk mengetahui pengaruh layanan Bimbingan Kelompok teknik problem solving terhadap siswa yang meninggalkan ruangan kelas ketika proses belajar mengajar sedang berlangsung.

1.6 Manfaat Penelitian


(2)

1. Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

a) Bagi Sekolah

Dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam mengatasi perilaku bolos siswa di sekolah.

b) Bagi Guru BK

Dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan masukan pengayaan teori terhadap pemecahan masalah yang berkaitan dengan masalah perilaku bolos siswa di sekolah dengan layanan Bimbingan kelompok teknik problem solving.

c) Bagi Guru Bidang Studi

Dapat bermanfaat sebagai bahan evaluasi sekaligus sebagai masukan dalam mengatasi perilaku bolos siswa yang dapat mempengaruhi secara positif terhadap aktivitas belajar siswa di kelas.

d) Bagi Orang Tua

Dapat bermanfaat sebagai masukan dan wawasan untuk mengkontrol dan mencegah siswa dari perilaku bolos.

e) Bagi Siswa


(3)

9

2. Manfaat Konseptual

Secara konseptual, hasil penelitian bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang pendidikan yang berhubungan dengan layanan bimbingan dan konseling teknik problem solving dalam mengatasi perilaku bolos siswa.


(4)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan bimbingan

kelompok teknik problem solving mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

perilaku bolos siswa di SMP Negeri 3 Harian. Hal ini terlihat dengan adanya pengurangan perilaku bolos siswa setelah mendapatkan layanan bimbingan

kelompok teknik problem solving.

Dari hasil perhitungan yang dilakukan melalui pre-test dan post-test, diperoleh Jhitung = 27,5 , dengan α = 0,05 dan n=10, maka berdasarkan tabel, Jtabel

= 8 terlihat bahwa Jhitung > Jtabel, artinya ada pengaruh pemberian layanan

bimbingan kelompok teknik problem solving terhadap perilaku bolos siswa di

sekolah, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis H0 diterima.

5.2 Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka sebagai tindak lanjut penelitian ini

disarankan hal-hal sebagai berikut:


(5)

62

2) Pencegahan yang dilakukan sejak dini juga tidak hanya dilakukan

oleh para siswa di sekolah, namun juga seluruh tenaga pendidik sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai melalui anak-anak yang tidak memiliki permasalah yang bersumber dari tingginya perilaku bolos siswa.

3) Diharapkan siswa lebih serius dalam mengikuti layanan-layanan

Bimbingan dan Konseling di sekolah yang diberikan oleh guru BK, agar siswa dapat mengantisipasi permasalahan-permasalahan yang ada pada diri sendiri baik dalam bidang pribadi maupun sosial.

4) Hendaknya setiap stake holder di sekolah dapat saling bekerja sama

dan saling membantu dalam program pendidikan di sekolah, terkhusus di bidang bimbingan dan konseling.

5) Dengan berbagai layanan, diharapkan juga para guru BK di sekolah

untuk dapat terus berinovasi untuk menciptakan kreasi-kreasi baru


(6)

Geldard, Kathryn & David Geldard. 2011. Konseling Remaja, Pendekatan Proaktif untuk Anak Muda. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Gunawan, Ary. 2000. Sosiologi Pendidikan, Suatu Analisis Sosiologi Tentang Pelbagai Problem Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Hartinah, Siti. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: PT Refika Aditama

Khalsa, SiriNam. 2008. Pengajaran Disiplin dan Harga Diri. Jakarta: PT Indeks

Pravitasari, T. 2012. Pengaruh Persepsi Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Bolos.

Educational psychology journal.

Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Jakarta: Ghalia Indonesia

Prayitno. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT Rineka Cipta Sarwono, Salito W. 2011. Psikologi Remaja. Jakarta: Rajawali Pers

Setianingsih, Eka, dkk. 2014. Pengembangan Model Bimbingan Kelompok Teknik Pemecahan Masalah untuk Meningkatkan Keterbukaan Diri Siswa.

Setiawan, Andi. 2015. Jurnal Bimbingan Konseling, Model Konseling Kelompok dengan

Teknik Problem Solving untuk Meningkatkan Self-Efficacy Akademik Siswa. Semarang: Program Pasca Sarjana, Universitas Negeri Semarang.


Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 9 188

PENGGUNAAN TEKNIK PERMAINAN DALAM LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP WIYATAMA BANDARLAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 8 67

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP PERILAKU ASERTIF SISWA KELAS IX SMP NEGERI 25 SEMARANG TAHUN AJARAN 20152016

8 49 216

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK MODELING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA UNDERACHIEVER PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI SIRAMPOG BREBES TAHUN AJARAN 2015 2016

1 16 245

PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL DENGAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 3 NATAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 18 81

LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK ROLEPLAYING SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SOPAN SANTUN SISWA KELAS VIII B SMP 1 JATI KUDUS

1 3 22

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BELAJAR SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK PROBLEM SOLVING

1 1 22

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU STEREOTYPE SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 MEDAN

0 1 125

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TEKNIK DISKUSI TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMAN 3 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 20162017

0 2 8

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK SOSIODRAMA PADA SISWA KELAS VIII E SMP N 2 JAKEN

0 1 26