Kadar Nitrogen Oksida N0x dalam gas buang Kadar Unburned Hidro Carbon UHC dalam gas buang

Pada pembebanan 10 kg gambar 4.8, kadar CO terendah terjadi saat menggunakan Biodiesel B-06 pada putaran 1000 rpm yaitu 0,032 . Sedangkan kadar CO tertinggi terjadi saat menggunakan biodiesel B-06 pada putaran 2200 rpm yaitu sebesar 0,087 . Pada pembebanan 25 kg gambar 4.8, kadar CO terendah terjadi saat menggunakan biodiesel B-06 pada putaran 1400 rpm yaitu 0,031 . Sedangkan kadar CO tertinggi terjadi saat menggunakan solar pada putaran 2800 rpm yaitu sebesar 0,100 . Dari gambar 4.8 dapat dilihat persentase kadar CO dari hasil pembakaran biodiesel B-06 lebih kecil dari pembakaran solar, karena pembakaran yang tidak optimal karena kekurangan oksigen dalam proses pembakaran. Oleh karena itu dengan adanya kandungan oksigen dalam biodiesel B-06 akan menambah campuran lokal udara bahan bakar sehingga pembakaran berlangsung lebih baik.

4.3.2 Kadar Nitrogen Oksida N0x dalam gas buang

Data hasil pengukuran kadar NOx dari gas buang hasil pembakaran ke tiga tipe pengujian yang diuji dapat dilihat pada Tabel 4.10 berikut : Tabel 4.10 Kadar NOx dalam gas buang. BEBAN STATIS KG PUTARAN rpm KADAR NO X ppm Biodiesel B-06 Solar 10 1000 3,9 4,7 1400 3,8 4 1800 2,5 3 2200 2,5 2,8 2600 2,4 2,5 2800 1 1,5 25 1000 3,9 4,3 1400 3,4 3,8 1800 2 2,7 Universitas Sumatera Utara 2200 2,1 2,2 2600 1,3 1,5 2800 1 1 Perbandingan kadar NOx yang terdapat dalam gas buang masing-masing pengujian dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.9 Grafik Kadar NOx vs Putaran untuk beban 10 kg dan 25 kg Pada pembebanan 10 kg gambar 4.9, kadar NOx terendah terjadi saat menggunakan biodiesel B-06 pada putaran 2800 rpm yaitu 1 ppm. Sedangkan kadar NOx tertinggi terjadi saat menggunakan solar pada putaran 1000 rpm yaitu sebesar 4,7 ppm. Pada pembebanan 25 kg gambar 4.9, kadar NOx terendah terjadi saat menggunakan biodiesel B-06 dan Solar pada putaran 2800 rpm yaitu 1 ppm. 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 1000 1400 1800 2200 2600 2800 Biodiesel B-06, beban 10kg Solar, beban 10kg Biodiesel B-06, beban 25kg Solar, beban 25kg K ad ar N ox p p m Putaran rpm Universitas Sumatera Utara Sedangkan kadar NOx tertinggi terjadi saat menggunakan solar pada putaran 1000 rpm yaitu sebesar 4,3 ppm. NOx terbentuk karena tingginya temperatur pembakaran bahan bakar udara di dalam silinder. Semakin tinggi temperatur pembakaran , maka semakin bertambah kadar NOx yang terbentuk.

4.3.3 Kadar Unburned Hidro Carbon UHC dalam gas buang

Data hasil pengukuran kadar CO dari gas buang hasil pembakaran ke tiga tipe pengujian yang diuji dapat dilihat pada Tabel 4.11 berikut : Tabel 4.11 Kadar UHC dalam gas buang. BEBAN STATIS KG PUTARAN rpm KADAR UHC ppm Biodiesel B-06 Solar 10 1000 5 8 1400 4 6 1800 7 13 2200 9,1 12 2600 10,2 7 2800 11,2 8 25 1000 3 6 1400 5 8 1800 8,2 13 2200 9 18 2600 10,8 21 2800 12,9 21 Universitas Sumatera Utara Perbandingan kadar UHC yang terdapat dalam gas buang masing-masing sampel pengujian dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 4.10 Grafik Kadar UHC vs Putaran untuk beban 10 kg dan 25 kg Pada pembebanan 10 kg gambar 4.10, kadar UHC terendah terjadi saat menggunakan biodiesel B-06 pada putaran 1400 rpm pada putaran yaitu 4 ppm. Sedangkan kadar UHC tertinggi terjadi saat menggunakan Solar pada putaran 1800 rpm yaitu sebesar 13 ppm. Pada pembebanan 25 kg gambar 4.10, kadar UHC terendah terjadi saat menggunakan biodiesel B-06 pada putaran 1000 rpm yaitu 3 ppm. Sedangkan kadar UHC tertinggi terjadi saat menggunakan Solar pada putaran 2600 – 2800 rpm yaitu sebesar 21 ppm. 5 10 15 20 25 1000 1400 1800 2200 2600 2800 Biodisel B-06, beban 10kg Solar, beban 10kg Biodiesel B-06, beban 25kg Solar, beban 25kg UH C ppm Putaran rpm Universitas Sumatera Utara Unburned Hidro Carbon UHC timbul tidak hanya karena campuran bahan bakar udara yang kaya konsumsi bahan bakar lebih besar dibanding udara, tetapi bisa juga karena campuran pada suhu pembakaran rendah dan lambat misalnya pada saat idel mesin berputar bebas atau waktu pemanasan mesin. Dari gambar 4.10 dapat dilihat bahwa kadar UHC dengan menggunakan bahan bakar biodiesel B-06 lebih kecil dari pada menggunakan bahan bakar solar. Karena pada biodiesel B-06 ada oksigen yang terikat langsung pada bahan bakar biodiesel. Oksigen ini akan mempengaruhi campuran lokal udara - bahan bakar sehingga lebih dapat terbakar.

4.3.4 Kadar Carbon Dioksida CO