Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Metode Penelitian

commit to user penggunaan Letter of Credit. Dalam Letter of Credit terdapat jaminan pembayaran dari bank untuk perusahaan ekspor dan untuk pihak pembeli atau importir akan mendapat jaminan mendapatkan barang yang di beli. Pemahaman Letter of Credit secara mendalam dibutuhkan oleh pihak eksekutif perbankan terutama yang berhubungan dengan lalu lintas pembayaran internasional. Semakin ahli eksportir dalam mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam Letter of Credit tersebut maka pejabat perbankan lebih mudah dalam melakukan penelitian dan pemeriksaan dokumen. Hal ini dengan sendirinya akan mempertinggi efisiensi pengelolaan dokumen di bank devisa. PT. Dan Liris merupakan salah satu perusahaan pengekspor tekstil dan garment yang berlokasi di Sukoharjo. Salah satu sistem pembayaran yang digunakan pada PT. Dan Liris dalam transaksi ekspor impor adalah Letter of Credit . Karena dalam sistem pembayaran ini memelihara kepentingan kedua belah pihak. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis memilih judul “SISTEM PEMBAYARAN LETTER OF CREDIT PADA TRANSAKSI EKSPOR TEKSTIL PT. DAN LIRIS DI SUKOHARJO”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan beberapa masalah dalam Tugas Akhir ini sebagai berikut : 1. Apakah keunggulan dan kelemahan sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris? 2. Dokumen-dokumen apa sajakah yang digunakan dalam sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris? commit to user

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, adapun tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris. 2. Untuk mengetahui Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris.

D. Manfaat Penelitian

Selain mempunyai tujuan penelitian, penelitian ini juga mempunyai manfaat penelitian. Dalam penelitian ini mempunyai manfaat antara lain: 1. Bagi perusahaan Memberikan pembelajaran tentang hal-hal yang berhubungan dengan transaksi ekspor yang dapat digunakan untuk mengevaluasi perusahaan dalam mengambil kebijaksanaan, meningkatkan kualitas dan aktivitas ekspor dan pengembangan usaha. Khususnya penggunaan sistem pembayaran Letter of Credit dalam pengurusan dokumen ekspor oleh PT. Dan Liris. 2. Bagi penulis dan pembaca lain Merupakan penerapan ilmu ekonomi tentang ekspor impor yang diperoleh di bangku kuliah dan dalam kerja nyata, untuk tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya bagi mahasiswa jurusan Bisnis Internasional yang sedang menyusun Tugas Akhir dengan pokok permasalahan yang sama. commit to user

E. Metode Penelitian

Penelitian Tugas Akhir menggunakan beberapa metode penelitian. Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu penelitian. Metode penelitian ini terdiri dari : 1. Ruang Lingkup Penelitian Membahas tentang sistem pembayaran Letter of Credit yang digunakan PT. Dan Liris dalam transaksi ekspor tekstil. PT. Dan Liris merupakan perusahaan ekspor tekstil dan garment yang berlokasi di Kelurahan Banaran, Kecamatan Grogol, Sukoharjo – Indonesia. 2. Jenis dan Alat Pengumpul Data a. Jenis data 1 Data Primer Merupakan pengamatan secara langsung tentang kegiatan yang berlangsung di PT. Dan Liris, sehingga penulis mendapat keterangan tentang data-data yang dibutuhkan untuk mendukung topik permasalahan pada Tugas Akhir ini. Misalnya data tentang jam kerja karyawan pada PT. Dan Liris 2 Data Sekunder Yaitu data pendukung yang diperoleh dari publikasi lain yang sudah ada di PT. Dan Liris ynag berkaitan dengan penelitian. Misalnya data tentang dokumen ekspor, volume penjualan ekspor, omset penjualan ekspor, termasuk informasi yang mendukung landasan teori dan daftar pustaka. commit to user b. Metode pengumpulan data 1 Wawancara Pelaksanaan wawancara dilakukan pada waktu magang kerja dengan staff karyawan PT. Dan Liris secara langsung pada waktu jam kerja dan pada saat pengurusan dokumen ekspor oleh staff yang bertugas. 2 Studi pustaka Merupakan data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data ini diperoleh dari buku karangan Roselyne Hutabarat tentang Transaksi Ekspor Impor, buku karangan Amir MS tentang Letter of Credit, Strategi Memasuki Pasar Ekspor, Ekspor Impor, buku karangan Bhimo Rizky Samudro, Dkk, tentang Sistem Pembayaran Internasional, penulis juga menggunakan Tugas Akhir yang bertema sama tentang topik Tugas Akhir ini untuk menjadi pembanding dan informasi tambahan. 3 Observasi Dalam penelitian ini, penulis melihat langsung mengenai kegiatan ekspor PT. Dan Liris dari mulai penerbitan Draft LC kepada eksportir, pengurusan dokumen – dokumen ekspor dan dokumen tersebut dinegosiasikan kepada pihak Advising Bank, sehingga penulis dapat mengetahui secara langsung proses awal LC diterbitkan hingga LC dinegosiasikan kepada pihak commit to user Advising Bank. Dalam pengurusan dokumen PT. Dan Liris membutuhkan waktu empat sampai enam hari. 3. Sumber Data a. Sumber data primer Yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung pada bagian ekspor dan stafkaryawan pada PT. Dan Liris. b. Sumber data sekunder Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini diperoleh penulis dari buku maupun bacaan lain. commit to user 7 BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN UMUM EKSPOR 1. Pengertian Ekspor Ekspor adalah mengeluarkan barang-barang dari peredaran dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar negeri sesuai ketentuan pemerintah dan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing Amir M.S, 2004 : 1. Ekspor adalah kegiatan menjual barang dari dalam wilayah pabean Indonesia dengan mentaati peraturan yang berlaku Roselyne Hutabarat, 1992 : 306. Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean Indonesia kedaerah pabean lain PPEI, 2011 : 1. Berdasarkan dari beberapa pengertian atau definisi dari ekspor diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara pengertian dari ekspor adalah kegiatan suatu badan usaha untuk melakukan transaksi menjual barang keluar daerah pabean Indonesia atau ke luar negeri. 2. Syarat-syarat perusahaan melakukan ekspor Syarat-syarat minimal bagi setiap perusahaan yang akan melakukan ekspor adalah harus memiliki PPEI, 2011 : 2 : a. Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP atau izin usaha dari Departemen Teknis atau lembaga pemerintah Non Departemen berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. b. Tanda Daftar Perusahaan TDP c. NPWP commit to user Dalam tata niaga ekspor, kelompok barang yang diekspor dibagi menjadi: a. Barang yang diatur Pertimbangannya adalah daya saing, posisi tawar, tersedianya bahan baku, kelestarian alam, nilai tambah, K3LM Kesehatan Keamanan Keselamatan Lingkungan Moral Bangsa. Dengan persyaratan, setiap eksportir yang akan mengekspor harus memenuhi dan mendapat pengakuan sebagai eksportir terdaftar sesuai dengan produk dari Menteri Perindustrian dan Perdagangan dalam hal itu diatur oleh Dirjen Perdagangan Luar Negeri. Barang yang diatur meliputi : 1 Kopi, Eksportir Terdaftar Kopi ETK 2 Rotan, Eksportir Terdaftar Rotan ETR 3 Produk kayu, Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan ETPIK dan lain-lain. b. Barang yang diawasi Ekspor produk tersebut hanya dapat dilakukan eksportir khusus dengan persetujuan Menperindag dari Instansi teknis lainnya. Dengan pertimbangan untuk menjaga keseimbangan pasokan didalam negeri dan tidak mengganggu konsumsi di dalam negeri. Barang yang diawasi meliputi : 1 Produk pertenakan dan binatang atau tumbuhan liar Bibit sapi, sapi bukan bibit, kerbau, kulit buaya atau wet blue , binatang liar dan tumbuhan. commit to user 2 Produk perikanan Anak ikan napoleon, ikan napoleon, benih ikan bandeng. 3 Produk perkebunan Inti kelapa sawit palm kernel . c. Barang yang dilarang Barang yang dilarang mempunyai pertimbangan untuk kelestarian alam, tidak memenuhi standar mutu, untuk kebutuhan bahan baku bagi industri kecil atau pengrajin, peningkatan nilai tambah, bernilai sejarah dan budaya. Barang dilarang meliputi : 1 Produk perikanan dan binatang atau tumbuhan liar Anak ikan dan ikan arwana, benih ikan sidat, udang galah ukuran 8cm, pickled dan wet blue dari binatang melata dan tumbuhan liar alam yang dilindungi. 2 Produk kehutanan Kayu bulat, bantalan kereta api atau trem dari kayu dan kayu gergajian, karet bongkah. 3 Produk pasir Pasir laut, darat, tanah, tanah soil. 4 Produk pertambangan Bijih timah, bijih timah hitam dan pekatannya, batu mulia. 5 Barang budaya kuno d. Barang yang bebas diekspor Diluar barang yang diatur, diawasi, dan dilarang. commit to user 3. Dokumen Ekspor Perdagangan Internasional juga sering disebut dengan perdagangan dokumen karena semua pelaku yang terlibat dalam suatu transaksi ekspor impor membuktikan kinerjanya dalam bentuk dokumen. Amir MS 2004 : 24. Dokumen-dokumen ekspor yang perlu diketahui adalah dokumen yang digunakan untuk memenuhi persyaratan dan peraturan dari pemerintah untuk produk yang diatur dan diawasi. Dokumen-dokumen tersebut antara lain : a. Pemberitahuan Ekspor Barang PEB Dokumen pabean yang digunakan untuk pemberitahuan pelaksanaan ekspor barang. b. Commercial Invoice atau faktur Nota perincian tentang keterangan barang-barang yang dijual dan harga dari barang-barang tersebut. c. Bill of Lading B L Dokumen pengapalan yaitu surat yang membuktikan bahwa barang yang tercantum dalam dokumen sudah dimuat diatas kapal. d. Airway Bill Tanda terima barang yang dikirim melalui udara untuk orang dan alamat terentu. commit to user e. Packing List Dokumen yang menjelaskan isi barang yang dipak, dibungkus atau diikat dalam peti, kaleng kardus dan sebagainya yang berfungsi untuk memudahkan pemeriksaan oleh Bea Cukai. f. Certificate Of Origin COO Surat keterangan asal barang yang diekspor. g. Inspection Certificate Sertifikat yang memberikan jaminan : mutu dan jumlah barang, ukuran dan berat barang, keadaan barang, pembungkus dan pengepakan barang, banyaknya satuan isi masing-masing pengepakan, harga barang. h. Certificate of Quality Sertifikat yang menyatakan mutu barang yang diekspor. i. Sanitary Health dan Veterinary Certificate Sertifikat yang menyatakan bahan baku ekspor, tanaman, atau bahan hasil tanaman telah diperiksa dan dinyatakan telah bebas dari hama penyakit. j. Certificate of Analysis Keterangan tentang hasil analisa barang dari laboratorium. k. Exporte r’s Certificate Keterangan dari eksportir yang menyatakan barang-barang yang dikapalkan merupakan hasil produksi sendiri atau produksi perusahaan lain. commit to user l. Beneficiary Certificate Surat keterangan dari eksportir yang menyatakan telah dikirimnya dokumen ekspor asli atau copy kepada importir. m. Manufacture’s Certificate Surat keterangan dari pembuat barang bahwa barang tersebut adalah hasil produksinya. n. Wesel Alat pembayaran perintah yang tidak bersyarat dalam bentuk tertulis oleh seseorang kepada orang lain yang ditanda tangani oleh orang yang menarik wesel dan mengharuskan untuk pihak yang tertarik untuk membayar pada saat diminta atau pada saat waktu tertentu. o. Dokumen – dokumen lain yang berkaitan dalam mendukung kegiatan ekspor . 4. Metode Pembayaran Ekspor Pembayaran dalam suatu transaksi memegang peranan penting untuk berlangsungnya suatu usaha, terutama pada usaha perdagangan Internasional. Dalam perdagangan Internasional sistem pembayaran ekspor dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu: a. Advance Payment Dalam sistem pembayaran ini pembeli importir membayar dimuka pay in advance kepada penjual eksportir sebelum barang-barang dikirim oleh penjual tersebut Roselyne Hutabarat, 1992 : 10. commit to user b. Open Account Cara pembayaran dalam transaksi luar negeri dimana eksportir mengirimkan barangnya terlebih dahulu kepada importir setelah barang sampai atau dokumen diterima, importir baru melakukan pembayaran kepada eksportir PPEI, 2011 : 14. c. Documentary Collection Dalam sistem pembayaran ini eksportir mempunyai hak dalam pengawasan barang sampai draft atau weselnya dibayar maupun diaskep. Eksportir mengapalkan barang yang ditujukan pada importir dan selain itu dokumen pemilikan atas pengiriman barang secara langsung melalui Bank di dalam negeri dikirim ke Bank importir luar negeri yang merupakan pihak tertarik dari wesel yang bersangkutan Roselyne Hutabarat, 1997 : 11. Dalam Documentary Collection dibagi menjadi antara lain PPEI, 2011 : 15 : 1 DP atau Documents Against Payment Eksportir meminta Remmiting bank agar menyerahkan dokumen-dokumen kepada importir atau melalui banknya apabila sudah membayar, hal ini bisa dilakukan apabila kesepakatan pembayarannya adalah sight atau unjuk, biasanya dokumen yang dikirim adalah sight drafts atau wesel unjuk atau shipping documents BL, Invoice, PL, WL,dll. Dengan adanya permintaan eksportir tersebut, Remmiting bank membuat surat pengantar pengiriman dokumen yang disebut schedule of remittance SR kepada Collecting atau Presenting commit to user Bank , yang isinya adalah meminta kepada Collecting atau Presenting Bank untuk menyerahkan dokumen kepada Importir bila importir membayar. 2 CAD atau Cash Against Documents Pada prinsipnya sama dengan Documents Againts Payment , bedanya hanya terletak pada dokumen yang dikirim yaitu Shipping Documents saja tidak ada draft. 3 DA atau Documents Against Acceptance Eksportir meminta Remmiting bank agar menyerahkan dokumen-dokumen kepada importir setelah importir melakukan akseptasi draft berjanji akan membayar pada saat jatuh tempo. d. Consignment konsinyasi Pengiriman barang-barang ekspor pada importir diluar negeri dimana barang-barang tersebut dikirim oleh eksportir sebagai titipan untuk dijualkan oleh importir dengan harga yang ditetapkan oleh eksportir Roselyne Hutabarat, 1992 : 12. e. Letter of Credit LC Janji pembayaran yang pasti dari Issuing Bank atas permintaan Aplicant , apabila dokumen-dokumen yang diserahkan telah sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan di dalam LC PPEI, 2011. B. TINJAUAN KHUSUS LC 1. Definisi Letter of Credit Letter of Credit adalah janji pembayaran yang pasti dari Issuing Bank atas permintaan applicant , apabila dokumen-dokumen yang commit to user diserahkan telah sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam LC PPEI, 2011 : 18. Letter of Credit adalah sebuah instrumen yang dikeluarkan oleh sebuah bank atas nama salah satu nasabahnya yang menguasakan seseorang atau sebuah perusahaan penerima instrumen tersebut menarik wesel atas bank yang bersangkutan atau atas salah satu bank korespodennya bagi kepentingannya, berdasarkan kondisi-kondisi atau persyaratan-persyaratan yang tercantum pada instrument tersebut Roselyne Hutabarat, 1990 : 25. Letter of Credit adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank devisa atas permintaan importir nasabah bank devisa bersangkutan dan ditujukan kepada eksportir di luar negeri yang menjadi relasi dari importir tersebut Amir M.S, 2003 : 1. 2. Proses pembukaan LC Dasar pembukaan LC adalah kesepakatan jual beli antara eksportir dan importir. Sales contract yang mempersyaratkan pembukaan LC sebagai cara pembayaran. Gambar 2.1 LC Opening Proces LUAR NEGERI 2. LC Confirmation DALAM NEGERI Sumber: Kumpulan Materi Pelatihan Ekspor Impor, 2011 1. Aplikasi LC OPENING BANK IMPORTIR Aplicant ADVISING BANK EXPORTIR Beneficiary 3. LC Advice commit to user Keterangan : a. Importir membuka sebuah Letter of Credit kepada opening Bank sebagai dana yang disiapkan untuk dibayarkan kepada eksportir. b. Opening Bank setelah menyelesaikan jaminan dana LC dari importir, melakukan pembukaan LC melalui bank korespodensinya Advising Bank di Negara eksportir. c. Advising Bank setelah meneliti keabsahan amanat pembukaan LC tersebut kepada eksportir yang berhak menerima dengan Surat Pengantar dari Advising Bank LC Advice . 3. Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi Letter of Credit Dalam sistem pembayaran perdagangan luar negeri baik ekspor maupun impor dengan menggunakan LC, terdapat beberapa pihak yang terlibat yaitu : a. Pihak langsung 1 Importir atau applicant Pihak yang memohon pembukaan LC dari bank. 2 Eksportir atau beneficiary Pihak kepada siapa LC diterbitkan atau diperuntukan. 3 Penerbit LC atau Issuing Bank Bank importir yang membuka atau menerbitkan LC kepada beneficiary , yang melepaskan dokumen-dokumen LC kepada importir dan meminta pembayaran dari rekening importir. commit to user 4 Penerus LC atau Advising Bank Bank yang meneruskan atau mengadvise LC kepada beneficiary dan menegaskan kebenaran dari LC tersebut kepada eksportir tanpa disertai kewajiban lain. 5 Bank penjamin pembayaran LC atau Confirming Bank Bank kedua, biasanya Advising Bank bertindak sebagai Confirming Bank . Bilamana importir tidak melakukan pembayaran maka bank kedua ini yang akan melakukan pembayaran. 6 Bank Pembayar atau Paying bank Bank yang namanya disebutkan dalam LC sebagi pihak yang melakukan pembayaran kepada beneficiary asalkan dokumen sesuai dengan syarat-syarat LC. 7 Bank yang menegosiasi atau Negotiating Bank Bank yang menyetujui untuk membeli wesel draft dari eksportir. 8 Bank yang diminta mengganti pembayaran atau Reimbursing Bank Bank ketiga yang ditunjuk untuk menyelesaikan pembayaran jika bank eksportir dan bank importir tidak ada hubungan rekening. commit to user b. Pihak tidak Langsung 1 Pihak pelayaran Pihak yang menerima barang dagang dari eksportir atau shipper dan mengatur pengankutan barang-barang tersebut, pihak yang menerbitkan Bill of Lading BL atau Surat Bukti Muat Barang. 2 Bea Cukai atau Pabean Pihak yang meneliti dokumen serta pembayaran pajak, memberikan izin barang untuk dimuat di kapal. 3 Perusahaan Asuransi Pihak yang mengasuransikan barang-barang yang dikapalkan sesuai dengan nilai disyaratkan, mengeluarkan sertifikat atau polis asuransi untuk menutup resiko yang dikehendaki, yang menyelesaikan tagihan atau tuntutan ganti rugi, bila ada. 4 Badan-badan Pemeriksa Pihak yang ditunjuk pemerintah atau yang berwenang dalam pemeriksaan mutu, jenis, jumlah barang dan sebagainya. 5 Badan-badan Penelitian lainnya Yang ditunjuk pemerintah untuk mengeluarkan surat-surat keterangan atau sertifikat lainnya bagi barang-barang yang diperdagangkan. 4. Bentuk-bentuk atau type Letter of Credit : Menurut UCP Latest Version , jenis Leter of Credit yang berlaku adalah Irrevocable Letter of Credit . Irrevocable Letter of Credit adalah suatu commit to user LC yang tidak dapat diubah atau dibatalkan secara sepihak tanpa pemberitahuan atau persetujuan pihak lain yang terkait. 5. Jenis-jenis Letter of Credit Jenis atau macam Letter of Credit dibedakan menjadi, antara lain : a. Transferable Letter of Credit Suatu LC yang dapat dipindah tangankan kepada pihak lain baik sebagian maupun seluruh nilai LC, namun pemindahannya hanya boleh dilakukan satu kali saja. b. Back to back Letter of Credit Suatu LC yang dibuka atas dasar LC lain atau pembukaan suatu LC dengan jaminan LC Master LC . c. Red Clause Letter of Credit Suatu LC yang memuat syarat bahwa beneficiary pihak penerima LC diperkenankan untuk menarik sejumlah uang muka advance payment . d. Revolving Letter of Credit Suatu LC yang dapat dipergunakan beberapa kali atau berulang- ulang secara otomatis sesuai jadwal yang ditentukan dalam jangka waktu tertentu selama berlakunya LC, biasanya bersifat Commulative atau Non Commulative . e. Stanby Letter of Credit Suatu LC yang menjamin bahwa bank pembuka LC akan melaksanakan pembayaran jika terjadi wan prestasi oleh applicant . commit to user Dengan demikian LC tersebut baru dapat direalisasikan apabila transaksi tersebut tidak dipenuhi. 6. Sifat-sifat Letter of Credit LC menurut sifatnya dapat dibedakan yaitu : a. Restricted Letter of Credit Restricted Letter of Credit adalah suatu LC yang hanya dapat dinegosiasi atau diambil alih oleh bank yang namanya tercantum dalam LC tersebut bersifat terbatas. b. Unrestricted Letter of credit Unrestricted Letter of credit adalah suatu LC yang hanya dapat dinegosiasi atau diambil alih oleh bank maupun juga yang dikehendaki oleh beneficiary . 7. Tenor LC atau jangka waktu pembayaran LC Secara umum LC menurut jangka waktu pembayarannya dapat dibagi 2 yaitu : a. Sight Letter of Credit Sight Letter of Credit adalah suatu LC yang pembayarannya didasarkan atas wesel unjuk sight draft , dan pembayaran dapat diterima dalam waktu yang relatif singkat. b. Usance Letter of Credit Usance Letter of Credit adalah suatu LC yang pembayarannya didasarkan atas wesel berjangka usance draft , dan pembayaran baru dapat diterima dalam waktu tertentu. commit to user 8. Jenis-jenis dokumen dalam LC Transaksi ekspor impor dengan LC adalah transaksi tentang dokumen- dokumen yang berkaitan dengan barang-barang yang dikapalkan. LC harus secara khusus menyatakan dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam sebuah LC antara lain Bhimo Rizky Samudro, dkk, 2007 : 28 : a. Bill of Lading BL Dokumen yang diterbitkan maskapai pelayaran atau shipping company yang merupakan : 1 Tanda terima penyerahan barang 2 Tanda bukti kontrak pengangkutan barang 3 Tanda bukti atau hak kepemilikan barang Untuk pengangkutan dengan kapal udara dokumen pengangkutan yang digunakan adalah Airway Bill AWB, Airway Bill bukan merupakan dokumen kepemilikan. b. Invoice atau factor Dokumen yang dikeluarkan oleh eksportir mengenai keadaan barang, jumlah, kualitas, harga, syarat-syarat pembayaran, dsb. Berikut beberapa jenis Invoice , antara lain : 1 Proforma Invoice yaitu invoice yang dikeluarkan eksportir dalam rangka penawaran barang. 2 Consuler Invoice yaitu Commercial Invoice yang diterbitkan oleh consul atau perwakilan dagang Negara pembeli yang berkedudukan di Negara penjual. commit to user 3 Visaed Invoice yaitu Commercial Invoice yang ditandaskan perwakilan dagang Negara pembeli yang berkedudukan di Negara penjual. c. Packing List Suatu daftar barang yang dibuat dan ditanda tangani oleh eksportir dengan menyebut perincian barangnya pieces , peti, colli , karung atau ball tanpa mencantumkan harga. d. Certificate Dokumen yang dikeluarkan oleh orang, instansi, lembaga atau laboratorium yang berwenang yang menjelaskan spesifikasi tertentu dari suatu barang. Certifikat tersebut antara lain: 1 Certificate of Origin , suatu sertifikat yang dikeluarkan oleh badan tertentu yang menjelaskan mengenai Negara asal barang. 2 Certificate of Analysis , yang dikeluarkan oleh lembaga atau laboratorium yang menjelaskan mengenai uraian kimiawi dari barang. 3 Certificate of Quality , yang dikeluarkan oleh badan atau laboratorium tertentu yang menjelaskan mengenai kualitas atau mutu barang. 4 Certificate of Inspection , yang dikeluarkan oleh orang tertentu atau badan tertentu pemeriksa barang yang menjelaskan mengenai hasil pemeriksaan barang pada saat pemuatan. commit to user 5 Certificate of Fumigation , yang dikeluarkan oleh badan tertentu yang menjelaskan mengenai tindakan anti hama atas tumpukan barang tertentu yang telah dilakukan. 6 Certificate of Health atau Sanitary , yang dikeluarkan oleh badan atau instansi kesehatan yang menjelaskan mengenai keadaan, kebersihan, kesehatan barang atau bahan makanan. e. Wesel Bill of Exchange atau Draft Suatu perintah tertulis tanpa syarat yang ditujukan oleh yang mengeluarkan perintah kepada orang lain untuk melakukan pembayaran pada waktu surat itu ditujukan kepadanya atau pada tanggal tertentu. Jenis wesel ada dua macam yaitu Wesel atas unjuk Sight Draft dan Wesel berjangka Usance Draft f. Dokumen asuransi Dokumen asuransi menyatakan pihak mana yang meminta asuransi dan kepada siapa claim permintaan ganti rugi dibayarkan. Dokumen Bill of Lading, Invoice, Packing List merupakan dokumen yang selalu diminta dalam transaksi LC, sementara untuk dokumen lainnya merupakan dokumen yang sifatnya tambahan. 9. Manfaat Letter of Credit Menurut Amir M.S, 2003 : 5 keuntungan penggunaan LC bagi eksportir atau importir antara lain: a. Bagi eksportir 1 Kepastian pembayaran dan menghindari resiko nonpayment. 2 Penguangan dokumen bisa langsung dilakukan. commit to user 3 Biaya yang dipungut bank untuk negosiasi dokumen relatif kecil, bila ada LC. 4 Terhidar dari resiko pembatasan transfer valuta. 5 Ada kemungkinan memperoleh kredit tanpa bunga. b. Bagi Importir 1 Pembukaan LC berarti importir mendapat kepercayaan dari bank. 2 LC merupakan jaminan bagi importir bahwa dokumen pengapalan dari barang yang dipesan akan diterima dalam keadaan lengkap dan utuh karena akan diteliti oleh bank. 3 Importir dapat mencantumkan syarat-syarat untuk pengamanan yang pasti akan dipenuhi oleh eksportir agar dapat menarik uang dari LC yang tersedia. 10. Proses negosiasi dokumen Gambar 2.2 Shipping Document Negotiation Process LUAR NEGERI 3. Collecting 4. Reimbursement DALAM NEGERI Sumber: Kumpulan Materi Pelatihan Ekspor Impor, 2011 5. Delivery of Ship,s Documents OPENING BANK 4 IMPORTIR Aplicant EXPORTIR Beneficiary NEGOTIATING BANK 2. Payment 1. Negotiation 3 commit to user Keterangan: a. Eksportir setelah menerima BL menyiapkan semua dokumen pengapalan yang diminta dalam LC seperti Invoice, Packing List , SKA, dan lainnya dan menyerahkan kepada Negotiating Bank . b. Negotiating Bank meneliti semua dokumen yang dipersyaratkan dalam LC dan bila semua cocok, maka Negotiating Bank akan membayar sejumlah yang ditagih oleh eksportir. c. Negotiating Bank meneruskan dokumen tersebut kepada Opening Bank sebagai penagihan kembali uang yang dibayarkan kepada eksportir. d. Opening bank memeriksa semua dokumen pengapalan tersebut jika dokumen sesuai dangan syarat-syarat LC maka Opening Bank melunasi uang yang sudah dibayarkan oleh Negotiating Bank reimbursement . e. Opening Bank selanjutnya memberitahukan dokumen pengapalan tersebut kepada importir dan importir akan menyelesaikan pelunasan pembayaran kepada Opening Bank . commit to user 26 BAB III DESKRIPSI OBJEK DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 1. Sejarah berdirinya perusahaan PT. Dan Liris berdiri tanggal 25 April 1974 yang didirikan oleh Kasoem Tjokrosaputro. Saat ini PT. Dan Liris dipimpin oleh generasi ketiga yaitu Michelle Tjokrosaputro. Pada mulanya PT. Dan Liris merupakan perusahaan khusus pertenunan yang sebagian digunakan untuk industri batik. Nama Dan Liris berasal dari kata Udan Liris yang merupakan salah satu jenis motif batik desain unggulan Keris Group yang secara filosofis mempunyai arti hujan rintik-rintik terus menerus sehingga diharapkan rejeki yang didapat perusahaan ini dapat berjalan stabil dan terus menerus. Latar belakang berdirinya PT. Dan Liris, dimulai pada tahun 1920 yang merupakan home industry batik yang bernama Keris. Pada tahun 1966 pemerintah membuat kebijakan tentang penanaman modal di Indonesia, baik Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN dan Penanaman Modal Asing PMA, dengan adanya kebijakan tersebut maka home industry batik Keris menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Batik Keris. Karena permintaan produk meningkat maka PT. Batik Keris mendirikan perusahaan pensuplai bahan baku tekstil dan batik yaitu PT. Dan Liris agar perusahaan tidak terganggu aktivitas produksinya karena fluktuasi bahan baku di pasaran. commit to user Kegiatan usaha PT. Dan Liris dimulai hanya satu bidang saja, yaitu pertenunan weaving yang berlokasi di Jl. Adi Sucipto, Blulukan Colomadu, Karanganyar. Seiring berkembangnya perusahaan maka pada tahun 1983 lokasi pabrik dipindahkan di Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo dengan unit usaha pemintalan benang spinning , pertenunan weaving , pencelupan, pewarnaan dan penyempurnaan finishing , pencetakan kain bermotif printing , dan konveksi pakaian jadi garment . Untuk menjaga kualitas produknya, PT. Dan Liris telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 dari SGS dan sertifikasi dari Lloyd’s. 2. Visi Misi Perusahaan Pada tahun 2007 menerapkan slogan MOVING TOGETHER TOWARD EXCELLENCE yang berarti maju bersama menjadi yang terbaik, dengan visi, misi dan sasaran, sebagai berikut : a. Visi Menjadi perusahaan tekstil yang terintregasi yang terkenal sebagai yang terbaik terutama oleh pemegang saham, pelanggan dan karyawan. b. Misi Menjadi perusahaan tekstil yang terintregasi yang dapat memuaskan pemegang saham melalui profit dan pelanggan melalui baiknya pelayanan pelanggan, kualitas dan harga. Menyediakan lingkungan kerja yang menekankan kejujuran kehati- hatian keamanan dan penghargaan bedasarkan hasil. commit to user c. Sasaran Membeli dan memperbaiki mesin-mesin menerima dan melatih karyawan yang berarti di pabrik dan di menegement Membuat program, stuktur dan target baru. 3. Lokasi PT. Dan Liris PT. Dan Liris berdiri diatas lahan seluas ±45 hektar, dengan kantor pusat atau pabrik di Kelurahan Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo – 57193. PT. Dan Liris juga memperhitungkan faktor-faktor sebagai berikut : a. Transportasi Lokasi PT. Dan Liris cukup terjangkau dengan kendaraan umum dan merupakan lalu lintas kota sehingga memudahkan perusahaan dalam melakukan pengiriman barang. b. Bahan baku Bahan baku yang digunakan berupa kapas cotton kapas alami yang diimpor dari berbagai Negara seperti: Afrika, Australia, Amerika, India. c. Pasar Dengan selalu menjaga kualitas yang ada maka PT. Dan Liris mampu menembus pasar lokal dan pasar luar negari. d. Lingkungan masyarakat Membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar lokasi pabrik. PT. Dan Liris juga memperhatikan aspek lingkungan dengan commit to user menyediakan fasilitas pengolahan limbah dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan. 4. Stuktur organisasi PT. Dan Liris Stuktur organisasi adalah gambaran secara sistematis tentang hubungan kerjasama dari orang-orang dalam rangka mencapai suatu tujuan. Merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kedalam fungsi- fungsi tertentu. Organisasi sangat penting sebab dengan adanya organisasi mekanisme lali lintas pekerjaan menjadi jelas, pekerjaan lancar, tujuan perusahaan dapat dicapai secara efisien dan pengawasan terhadap tenaga kerja lebih mudah dilakukan. Penyusunan stuktur organisasi dilakukan sesuai dengan perkembangan perusahaan, sehingga terbentuk dengan jelas mengenai pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab agar organisasi dapat berjalan lancar untuk mencapai tujuan perusahaan. Adapun deskripsi dari tugas masing-masing adalah sebagai berikut : a. Dewan Komisaris 1 Mengawasi dan menertibkan pelaksanaan dan tujuan perusahaan berdasarkan kebijakan umum perusahaan yang telah ditetapkan. 2 Mengatur dan mengkoordinasi kepentingan para pemegang saham sesuai dengan Anggaran Dasar perusahaan. 3 Memberikan penilaian dan mewakili para pemegang saham atas pengesahan neraca dan perhitungan laba rugi tahunan yang disampaikan. commit to user b. Presiden Direktur Dewan Direksi 1 Sebagai pejabat tinggi yang memimpin perusahaan bersama dengan kepala direksi. 2 Menjaga kelangsungan hidup perusahaan. 3 Merencanakan, mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan kegiatan perusahaan. 4 Mempertanggung jawabkan semua hasil kegiatan perusahaan yang telah dijalankan kepada dewan komisaris. c. Kepala Divisi 1 Merencanakan serta mengembangkan rencana untuk pencapaian tujuan Perusahaan termasuk kebijakan dan sasaran mutunya. 2 Menetapkan metode dan kebijakan sebagai alat untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan. 3 Mengendalikan dan mengawasi Pimpinan dibawahnya Kepala Bagian agar dapat menjalankan tugas yang dibebankan. 4 Menampung dan atau menciptakan suasana yang memungkinkan adanya penemuan - penemuan baru untuk mencapai tujuan perusahaan secara maksimal. d. Kepala Bagian 1 Melaksanakan sasaran jangka panjang dan pendek yang ditetapkan oleh Direksi atau Pimpinan diatasnya dan menterjemahkan kedalam pelaksanaan kerja bagian yang dipimpinnya. commit to user 2 Melaksanakan tindakan perbaikan atau pencegahan dari temuan internal atau eksternal audit, komplain pelanggan dan Tinjauan Manajemen. 3 Mengelola dan mengontrol semua kegiatan sistem mutu dalam bidangnya. 4 Memberikan motivasi bawahan guna meningkatkan produktivitas kerja. 5 Merencanakan kebutuhan pelatihan. e. Kepala Seksie 1 Mengkoordinir atau memberi arahan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan kerja sehari-hari kepada kelompok- kelompok kerja atau sub-sub seksie dibawahnya agar terjamin bahwa sasaran jangka pendek dapat tercapai. 2 Mendata, mengevaluasi, mengusulkan atau menetapkan tindakan perbaikan dan memberikan laporan pekerjaan yang telah dicapai maupun kesulitan-kesulitan atau hambatan- hambatan yang belum dapat diatasi. 3 Merencanakan, mengatur dan menyiapkan semua perlengkapan kerja yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan. 4 Memberikan pelatihan kepada bawahan yang berkaitan dengan kebijaksanaan dan sasaran mutu. 5 Mengembangkan, merancang, meningkatkan sasaran kerja dan memastikan bahwa bawahan bekerja sesuai dengan sasaran kerja yang telah ditetapkan. commit to user f. Kepala Sub Seksie atau Staff 1 Mengatur pelaksanaan kerja bedasarkan rencana kerja prosedur Pengendalian, Instruksi kerja, Planning yang ditetapkan dan Monitoring Proses dan tugas lain yang dibebankan pimpinan. 2 Mengkoordinir, membina atau melatih karyawan agar dapat melaksanakan pekerjaan sesuai kebijakan dan sasaran mutu perusahaan. 3 Mengontrol semua tahapan kerja agar dapat dicegah penyimpangan-penyimpangan kerja yang memungkinkan dapat terjadinya ketidak sesuaian produk. 4 Memberi dorongan dan mengevaluasi serta melaporkan semua kegiatan pelaksanaan kerja. 5 Mengoptimalkan semua kegiatan kerja yang menjadi tanggung jawabnya. g. Sumber daya Manajemen menjamin bahwa personil yang ditugaskan untuk pengelolaan pelaksanaan dan verifikasi kegiatan yang berkaitan dengan mutu, termasuk Audit Mutu Internal telah mendapatkan pelatihan dengan dan pengalaman yang cukup. Sumber daya yang diperlukan untuk menetapkan, pelaksanaan dan menjaga sistem mutu ini diidentifikasikan dan disediakan secara memadai. 3 3 S u m b e r :P T . D a n L ir is G am bar 3.1 Stuk tur O rg ani sa si P T . D an L ir is DE WAN K O M ISARI S P RE SI DE N D IR E K T UR WAK IL P R E S IDE N DI REK TUR PEM B ELI AN DI REK TUR PRO DU K S I DI REK TUR M AR K ETI NG DI REK TUR AK T K EU DI REK TUR UM U M K AD IV PEM B TEK S TIL K AD IV S PINN IN G K AD IV W EA VI NG K AD IV F P K AD IV K O NV EK S I K AD IV QA K AD IV AK UN- TAN SI K AD IV IN T AUDIT K AD IV K EU AN G G K AD IV UM U M PP IC URUSAN KTR. DL. JKT. KABAG. PEMB. GARMENT PEMB. SPINNING KABAG. SPINNING I KABAG. SPINNING II A KABAG. SPINNING II B KABAG. WEAVING I KABAG. WEAVING II KABAG. WEAVING III KABAG. UTILITY KABAG. FINISHING KABAG. PRINTING KABAG. KONV. 1 dan 2 KABAG. KONV. 3 dan 4 QA TEXTILE QA KONVEKSI KABAG.PNJL.PAKAIAN KABAG. PENJL.BNG. AVAL LKLEKS KABAG. PENJL. KAIN GREY LOKALEKSPORT, DLL KABAG. PENJL. F P KABAG. AKUNTANSI UR. PAJAK KABER ANGGARAN KABAG. KEUANGAN KABAG. INT. AUDIT R D KABAG. PERSONALIA HUMAS SEKRETARIAT KABAG. SATPAM KABAG. HUKUM PEMB. WEAVING PEMB. UM PROYEK PEMB. F P IMPORT PEMB. UTILITY PEMBELIAN LOKAL PEMBELIAN IMPORT QMS LABORAT MARKER MARKETING SHIPPING EKSPEDISI ADM. LOKAL EKSPORT PENJ. KAIN F P EKS PENJ. KAIN F P LOKAL DESIGNER IT VERIFIKASI AUDITOR RECRUIT, HRD ADM, KEPEGAWAIAN PAYROL KESRA UR. UMUM PERS. GMT UR. UMUM PERS. TXT U R T P SKRETARIATHUMASHRD OPERASIONAL PERIJINAN,LAPORAN,AKTA2 PIDANA PERDATA NIAGA TENAGA KERJA ST U K T U R O R G A N ISA SI P T . D A N L IRIS commit to user 34 5. Personalia a. Tenaga kerja Sumber daya merupakan elemen yang sangat penting dalam setiap kegiatan perusahaan, sehingga dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang professional demi tewujudnya keefektifan dan keefisienan setiap kegiatan perusahaan. PT. Dan Liris saat ini mempunyai jumlah karyawan sejumlah ±7500 orang data per Januari 2012 1 Jumlah dan penggolongan tenaga kerja PT. Dan Liris membagi status karyawannya menjadi 2 yaitu karyawan dan staff. Status tersebut dibedakan atas dasar sistem penggajian. Karyawan dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, golongan tersebut sebagai berikut : a Golongan A Tekstil : packing , gudang, oiling , cleaner mesin, pembantu umum, kebersihan kebun, minuman, kernet Garment : RTP pembantu umum, kebersihan kebun, minuman, kernet, cleaner mesin b Golongan B Tekstil : inspecting, operator, maintenance SMP Garment : operator jahit, gosok, melipat, pembantu packing , pembantu gudang, pembantu potong commit to user c Golongan C Tekstil : operator dan maintenance SMU Garment : mekanik, gelar potong, administrasi, quality control, helper, sample , pengawas RTP Umum : anggota satpam d Golongan D Tekstil : checker, trainer, coordinator RTP Garment : asisten leader , PPIC e Golongan E Tekstil : leader Garment : leader, work study, QMS, operator marker, trainer Umum : karu satpam, driver 2 Staff juga dibagi atas beberapa golongan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, sebagai berikut : a Golongan 1A Staff pelaksana, staff administrasi, kesubsie junior, staff yang baru diangkat dari karyawan harian atau borongan. b Golongan 1B Kasubsie senior, kepala gudang, personalia bagian, staff dengan jabatan cukup penting kasubsie senior untuk garment : 1 line = 50 karyawan jahit. commit to user c Golongan IIA Kashift, coordinator sub seksie, merchandiser, purchaser , kepala quality control potong 8 line produksi, kepala administrasi, komputer, staff tinggi staff dengan posisi dan pekerjaan yang sangat penting. d Golongan IIB Kepala seksie, kepala produksi garment sd 4 lines 200 mesin jahit, commercial manager , kepala seksie umum, pimpinan unit. e Golongan IIIA Wakil kepala bagian atau kepala bagian junior, kepala produksi garment : 5 sd 8 lines 250 sd 400 mesin jahit. f Golongan IIIB Kepala bagian atau kepala produksi senior garment lebih dari 8 lines lebih dari 400 mesin jahit, marketing manager , purchasing manager , wakil manager produksi garment. g Golongan IVA Wakil kepala divisi atau kepala divisi junior, manager produksi garment, wakil general manager h Golongan IVB Kepala divisi, general manager i Direktur commit to user b. Jam kerja perusahaan Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan setiap harinya, agar tercapai efektifitas dan efisiensi perusahaan, maka perlu adanya peraturan jam kerja. Kebijakan peraturan kerja PT. Dan Liris sebagai berikut : 1 Kantor day shift Tabel 3.1 Daftar jam kerja staff kantor PT. Dan Liris tahun 2012 NO HARI JAM KERJA JAM ISTIRAHAT 1 SENIN-KAMIS 08.00 – 16.00 12.00 – 13.00 2 JUM’AT 08.00 – 16.30 11.30 – 13.00 3 SABTU 08.0 – 13.00 – Sumber : PT. Dan Liris, 2012 2 Produksi shift Tabel 3.2 Daftar jam kerja karyawan produksi PT. Dan Liris tahun 2012 NO MACAM SHIFT JAM KERJA JAM ISTIRAHAT 1 SHIFT 1 06.00 – 14.00 09.00 – 10.00 2 SHIFT 2 14.00 – 22.00 18.00 – 19.00 3 SHIFT 3 22.00 – 06.00 02.00 – 03.00 Sumber : PT. Dan Liris, 2012 c. Sistem penggajian Sistem penggajian PT. Dan Liris dibagi menjadi 2 yaitu : commit to user 1 Gaji bulanan Merupakan pembayaran kepada staff yang dilakukan setiap bulan sekali melalui kerja sama dengan pihak ketiga. 2 Gaji harian Merupakan pembayaran kepada karyawan harian, atas dasar “ no work no pay ”, sedangkan sistem pembayarannya tetap sama yaitu diberikan 1 bulan sekali. Dalam memberikan gaji kepada karyawan PT. Dan Liris mengacu kepada standart Upah Minimun Regional UMR Kabupaten Sukoharjo. d. Kesejahteraan Karyawan Selain mendapat gaji upah pokok dan tunjangan tetap makan, perusahaan juga memberikan fasilitas berupa tunjangan-tunjangan bagi karyawan sebagai suatu bentuk komitmen PT. Dan Liris terhadap peningkatan kesejahteraan karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan semangat dan etos kerja para karyawan. 6. Proses Produksi a. Spinning berdiri tahun 1976 Proses spinning pemintalan benang merupakan proses paling awal dalam produksi tekstil. Proses ini berbahan baku kapas alami cotton dan kapas sintetis polyester kemudian diproses sehingga menghasilkan gulungan-gulungan benang. Untuk kualitas produk benang dibedakan menjadi 2 yaitu benang combed kualitas bagus dan benang cardet kualitas jelek. commit to user b. Weaving berdiri tahun 1974 Proses weaving adalah proses penenunan benang menjadi kain mentah atau kain setengah jadi, dimana bahan bakunya benang pakan dan benang lusi. Pada proses ini hasil akhirnya disebut kain grey. Setelah melalui proses inspecting yaitu proses inspeksi grade kualitas, maka untuk pasar lokal biasanya yang dijual adalah kain grey dengan grade B dan L. khusus untuk pasar ekspor biasanya pelanggan hanya membeli kain grey dengan grade A saja. Selain dijual, kain grey digunakan sendiri oleh PT. Dan Liris untuk diproses menjadi kain jadi, printing dan garment. c. Finishing berdiri tahun 1976 printing berdiri tahun 1977 Proses finishing adalah proses mengubah kain grey untuk diberi warna dasar sesuai dengan permintaan pembeli. Sedangkan proses printing adalah proses mengubah kain finishing menjadi kain siap pakai dengan pemberian motif dan penentuan desain sesuai dengan mode dan permintaan pembeli. d. Garment Proses garment adalah proses mengubah kain yang siap pakai menjadi pakaian siap pakai, dimana proses ini adalah proses terakhir dari kegiatan produksi PT. Dan Liris Pada setiap tahap proses produksi di PT. Dan Liris telah melewati Quality Assurance sehingga terjadinya kesalahan dalam proses produksi dapat diminimalisasi. commit to user 7. Produk yang dihasilkan Produk yang dihasilkan PT. Dan Liris Sukoharjo sangat beraneka ragam sehingga disesuaikan dengan tiap-tiap tahapan atau divisi, antara lain: a. Divisi Spinning 1 Spinning I : TR-45 8020, TR-30 8020, TR-20 8020 + Re Use , dll. 2 Spinning II A : PC-45 6535 combed , PC-40 6535 combed , CVC-45 4555 combed , Cm-30 Lycr, dll. 3 Spinning II B : C-40, Cotton C-30. Jenis produk diatas merupakan sebagian kecil dari seluruh jenis produk benang yang beraneka ragam. b. Divisi Weaving Produk di divisi weaving antara lain: TC 11076 45 45 63”, TC 7575 3030 63”, TC 11060 3030 63”, Cot CRD 12060 40 40 63”, Cot CMB 13372 4040 63”, TC 8464 4545 48”,TC AXF 110563016 47, dan lain-lain. c. Divisi Finishing dan Printing Produk di divisi finishing dan printing adalah batik tekstil, printing tekstil, kain solid kain berwarna polos, batik tekstil untuk ekspor, printing tekstil untuk ekspor. Hasil produksi pada divisi tekstil kain finishing adalah Coral, Apricot, Lilac, Navy, Mint, Ceries, Santung Polkadot, Georgette, Rayon, Flanel, Nylon, Woll, Chiffon, Poliester, Cotton, Pollisima, teteron, High Twist Solid dan lain-lain. Dimana commit to user untuk produk jenis printing adalah sprei, baju dewasa, dan baju anak-anak. Sedangkan produk batik adalah sprei dan baju dewasa. d. Divisi Garment Produk yang dihasilkan dalam tahapan terakhir dalam proses produksi di PT. Dan Liris Sukoharjo adalah pakaian jadi siap pakai dengan model dan desain sesuai dengan permintaan pembeli. Produk dari PT. Dan Liris di Sukoharjo sebagian telah diekspor ke berbagai negara di dunia. Saat ini order pembelian yang paling ramai berasal dari Turki, Jerman, Belgia, Yunani, Australia, Italia, Taiwan, Malaysia. Namun pembeli dari Italia sudah berlangganan rutin walaupun order tidak banyak. PT. Dan Liris kebanyakan mendapat pembeli yang tidak satu tempat dengan final destination contoh: importir dari Perancis membeli barang tetapi barang yang dibeli minta dikirim ke Turki. 8. Pemasaran Produk Pada sebuah perusahaan sektor penjualan merupakan bagian terpenting dalam kelancaran keuangan perusahaan untuk itu diperlukan Sumber Daya Manusia yang professional untuk meningkatkan aktifitas sektor penjualan dan pemberian pelayanan yang baik sehingga konsumen puas dengan produk perusahaan. Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan PT. Dan Liris di Sukoharjo adalah melakukan promosi. Media-media yang digunakan oleh PT. Dan Liris untuk mempromosikan produk-produknya antara lain : internet, advertising , salesman, dan broker. commit to user Tabel 3.3 Volume penjualan Divisi Tekstil Tahun 2011 J u g S S Sumber : PT. Dan Liris, 2011 Jumlah keseluruhan volume penjualan ekspor PT. Dan Liris Divisi Tekstil tahun 2011 adalah Volume : 11,785,189.47, jumlah kain grey : 7,929,880.50, jumlah kain solid : 3,098,415.36, jumlah kain printing : 756,893.61. 9. Daerah Pemasaran Produk tekstil PT. Dan Liris tidak hanya dijual ke pasar ekspor atau internasional saja tetapi juga di pasar lokal. Daerah pemasaran lokal No GREY METER SOLID METER PRINTING METER TOTAL METER 1 1,407,560.00 294,601.00 79,514.50 1,781,675.50 2 1,151,495.00 336,323.36 50,739.61 1,538,557.97 3 1,495,418.50 701,255.00 24,366.50 2,221,040.00 4 1,288,354.00 141,544.00 72,080.50 1,501,978.50 5 1,209,534.00 286,529.00 91,124.50 1,587,187.50 6 202,501.00 219,086.00 58,869.50 480,456.50 7 96,110.00 240,143.00 336,253.00 8 360,000.50 259,650.00 56,429.50 676,080.00 9 214,993.50 166,534.00 52,482.50 434,010.00 10 227,505.50 385,111.00 18,897.00 631,513.50 11 140,008.00 88,604.00 935.00 229,547.00 12 232,510.50 123,068.00 11,311.50 366,890.00 TOTAL 7,929,880.50 3,098,415.36 756,893.61 11,785,189.47 RATA- RATA 660,823.38 258,201.28 63,074.47 982.099.12 commit to user antara lain di kota-kota besar Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan lain-lain. Untuk pasar ekspor Negara tujuannya antara lain USA, Italy, Belgia, Denmark, Germany, Turkey, Canada, England, Egypt, Jepang, Thailand, Austria, Malaysia, dan lain-lain. Tabel 3.4 Omset ekspor per Negara untuk kain Grey Tahun 2011 Sumber : PT. Dan Liris, 2011 Tabel 3.5 Omset ekspor per Negara untuk kain Finishing Printing Tahun 2011 NO KODE NEGARA TUJUAN QUANTITY METER 1 T02 TURKEY 5,889.621.00 2 I01 ITALY 1,077.509.50 3 B01 BELGIUM 320,011.50 4 T03 TUNISIE 202,490.50 5 G01 GERMANY 159,999.00 6 B03 BANGLADESH 137,749.00 7 T05 THAILAND 72,500.00 8 M01 MEXICO 70,000.00 TOTAL 7,929,880.50 NO KODE NEGARA TUJUAN QUANTITY 1 I01 ITALY 1,417,249.50 2 G01 GERMANY 679,247.50 commit to user Sumber : PT. Dan Liris, 2011 Untuk ekspor kain grey lebih didominasi pembeli yang berasal dari Turkey. Karena kain grey merupakan kain yang mentah atau setengah jadi maka pembelinya hanya beberapa Negara saja. Untuk kain Finishing Printing pembeli lebih banyak yang berasal dari Negara Italy, tetapi banyak juga dari Negara-negara lain karena kain tersebut lebih bervariasi warna maupun motif sehingga konumen tidak perlu mengolah maupun mendesain motif. 3 M04 MALAYSIA 571,878.00 4 A02 AUSTRALIA 275,754.00 5 N03 NETHERLAND 217,746.50 6 G02 GRECE 132,921,00 7 B03 BANGLADESH 129,537.00 8 S02 SPAIN 89,485.00 9 P04 PORTUGAL 70,356.00 10 P05 PERU 67,425.00 11 L03 LITHUANIA 57,145.00 12 C04 CANADA 48,671.00 13 U01 U.E.A 31,423.36 14 S04 SRI LANKA 31,323.00 15 A01 U.SA 13,704.11 16 D01 DENMARK 9,372.00 17 N01 NEW ZEALAND 6,171.00 18 E01 ENGLAND 4,511.00 19 F03 FIJI 1,389.00 TOTAL 3,855,308.97 commit to user B. PEMBAHASAN 3. Keunggulan dan kelemahan sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris a. Keunggulan sistem pembayaran Letter of Credit 1 Jaminan Pembayaran kepada eksportir. Dalam sistem pembayarn Letter of Credit terdapat jaminan pembayaran dari Advising Bank kepada ekportir jika penyerahan dokumen-dokumen yang sesuai dengan syarat-syarat Letter of Credit LC. Eksportir akan merasa terjamin pembayarannya karena jika eksportir dapat memenuhi syarat – syarat yang diminta dalam LC, maka pihak eksportir akan menerima pembayaran sesuai jumlah yang tercantum dalam LC. Hal ini akan memperkecil resiko gagal bayar. 2 Eksportir langsung menerima pembayaran jika dokumen sesuai. Letter of Credit dapat langsung dicairkan jika dokumen lengkap dan sesuai yang disyaratkan dalam LC walaupun pihak importir belum membayar. Dalam waktu beberapa hari saja setelah negosiasi dokumen ekspor, eksportir dapat menerima pembayaran dari Advising Bank. 3 Aman karena menggunakan jenis LC Irrevocable. Pemilihan LC jenis Irrevocable oleh eksportir dinilai lebih aman karena dalam sistem pembayaran ini tidak dapat dibatalkan secara sepihak harus melaui keputusan bersama dari pihak pembeli, penjual maupun Bank yang bersangkutan. commit to user 4 Tidak merugikan pihak pembeli dan penjual. Sebelum penerbitan Letter of Credit melalui Advising Bank , dilakukan pengiriman Draft LC terlebih dahulu dari importir kepada eksportir. Pihak eksportir dapat memeriksa apakah LC tersebut sudah melindungi pihak eksportir, sehingga saat LC diterbitkan oleh Issuing Bank tidak ada klausa dalam LC yang merugikan pihak eksportir maupun importir. Jika setelah LC diterbitkan Issuing bank terdapat kesalahan atau tidak sesuai dengan draft LC maka pihak eksportir dapat meminta pihak importir untuk diterbitkan LC yang baru sehingga saat negosiasi dokumen tidak terjadi kesalahan. Perbedaan sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris dengan perusahaan lain adalah sistem pembayaran Letter of Credit yang digunakan PT. Dan Liris Letter of Credit at Sight dengan sifat tersedianya kredit By Negotiation , maka PT. Dan Liris dapat langsung menerima pembayaran dari Advising Bank jika dokumen yang dinegosiasikan sudah lengkap dan diterima pihak Advising Bank . Hanya beberapa hari setelah negosiasi dokumen – dokumen ekspor pihak Advising Bank akan membayar sesuai dengan jumlah yang terdapat dalam LC tersebut, walaupun pihak importir belum melakukan pembayaran. Dengan ini lebih menguntungkan PT. Dan Liris karena tidak perlu menunggu lama untuk menerima pembayaran dari Advising Bank Jika dalam Letter of Credit disebutkan bahwa Available By Payment maka pihak PT. Dan Liris commit to user menerima pembayaran setelah pihak Issuing Bank melunasi pembayaran, hal ini dihindari pihak PT. Dan Liris karena harus menunggu pembayaran dari Issuing Bank. Pembayaran LC biasanya dikirim melalui rekening PT. Dan Liris hanya satu minggu setelah dokumen dinegosiasikan. b. Kelemahan sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris 1 Pengurusan dokumen rumit karena melalui Bank. Proses pengurusan dokumen yang melalui Bank membutuhkan waktu yang cukup lama dan dibutuhkan biaya yang lebih tinggi untuk komisi Bank. Saat menegosiasikan dokumen – dokumen ekspor, pihak Bank memeriksa terlebih dahulu semua dokumen apabila ada kesalahan, pihak eksportir harus membetulkan dokumen tersebut jika tidak maka pihak eksportir akan terkena denda. Kesalahan satu huruf saja akan berpengaruh, pihak eksportir harus membayar sejumlah denda yang dicantumkan dalam LC. 2 Waktu pengiriman barang harus sesuai LC Sebelum LC diterbitkan eksportir harus mengetahui jadwal kapal yang akan berangkat bulan tersebut. Pemilihan jenis kapal juga menentukan cepat atau tidaknya berang sampai di pelabuhan tujuan. Beberapa kapal ada yang langsung menuju ke pelabuhan tujuan, ada juga yang singgah ke pelabuhan lain. Eksportir juga harus mempersiapkan pengiriman barang, commit to user memesan kontainer, boking space kapal sehingga pengiriman tepat waktu sebelum jatuh tempo. 3 Biaya lebih tinggi jika Issuing Bank dan Advising bank tidak ada korespodensi Dalam transaksi perdagangan luar negeri, Issuing Bank dan Advising Bank harus mempunyai korespodensi. Jika Bank eksportir dan Bank importir tidak ada korespodensi maka diperlukan jasa bank pihak ketiga yang mempunyai korespodensi dengan Advising Bank . Bank pihak ketiga disebut juga Reimbursing Bank. Karena menggunakan jasa beberapa bank maka pihak ekportir harus memberikan komisi kepada ketiga bank tersebut. Biaya akan lebih tinggi lagi jika Bank Koresponden berada diluar Negara Importir. 4 Jika terjadi kesalahan dalam dokumen eksportir terkena denda Saat pengurusan dokumen harus dilakukan oleh tenaga professional karena jika ada kesalahan discrepancy dalam tulisan dokumen maka pihak eksportir akan terkena denda dan biaya tersebut cukup mahal. Dalam pengurusan tidak boleh ada dokumen yang kurang atau salah walaupun hanya satu huruf saja. Semua dokumen satu dengan dokumen lainnya harus konsisten commit to user 4. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris a. Invoice Dokumen yang dibuat oleh eksportir yang ditujukan kepada importir mengenai spesifikasi barang, jumlah dan harga dari masing barang- barang tersebut. Nilai dan jumlah barang tidak boleh melebihi nilai LC. Prosentase lebih atau kurang dicantumkan dalam LC, biasanya 10 sampai 15. b. Packing List Dokumen yang diterbitkan oleh pihak eksportir yang menjelaskan isi barang yang dipak, dibungkus atau diikat dalam peti, kaleng kardus dan sebagainya yang berfungsi untuk memudahkan pemeriksaan oleh Bea Cukai. c. Surat Keterangan Asal SKA Surat keterangan asal barang yang diekspor yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang. Dokumen ini digunakan untuk memasuki wilayah Negara tertentu, maupun sebagai fasilitas untuk memperoleh pembebasan bea masuk. d. Bill of Lading B L Tanda terima pengiriman barang yang diterbitkan oleh perusahaan pelayaran sebagai tanda bukti kepemilikan atas barang dimuat diatas kapal untuk dikirim ke pelabuhan tujuan. commit to user e. Pemberitahuan Ekspor Barang PEB Surat keterangan yang berisi tentang pemberitahuan transaksi ekspor barang yang ditanda tangani oleh eksportir dan disahkan oleh Bea Cukai, sebagai pencatatan data ekspor, sebagai data untuk menghitung pajak. f. Shipping Instruction Dokumen yang ditujukan untuk perusahaan pelayaran yang berisi instruksi untuk memesan kapal, memberitahukan keberangkatan dan kedatangan kapal. Dokumen Shipping Intruction juga digunakan sebagai dasr pembuatan Bill of Lading BL Dokumen ekspor yang dibutuhkan dalam sitem pembayaran Letter of Credit dari perusahan satu dengan yang lain relatif sama. Yang membedakan adalah jenis komoditi yang diekspor maka ada tambahan dokumen ekspor yang harus di lampirkan seperti Sanitary Health dan Veterinary Certificate yang harus dilampirkan untuk menyatakan bahan baku ekspor, tanaman, atau bahan hasil tanaman telah diperiksa dan dinyatakan telah bebas dari hama penyakit. Certificate of Analysis yang harus dilampirkan untuk mengetahui keterangan tentang analisa kandungan kimia pada produk atau barang dari laboratorium. Negara tujuan ekspor juga berpengaruh terhadap dokumen yang wajib dilampirkan, seperti Negara Turkey mewajibkan eksportir untuk melampirkan dokumen Exportir Registry Form, dokumen ini menyatakan legalitas suatu perusahaan yang dikirim satu kali dalam satu tahun dan commit to user dokumen ini juga harus diperbarui satu tahun sekali oleh Kadin. Untuk ekspor ke Negara Australia diwajibkan melampirkan dokumen Packing Declaration, dokumen tersebut menyatakan tentang identifikasi bahwa packing produk aman tidak menggunakan bahan – bahan berbahaya, dan lain-lain. Setiap Negara mepunyai permintaan dokumen – dokumen ekspor yang berbeda tergantung dari kepentingan mereka. Dalam pengurusan dokumen – dokumen ekspor tidak boleh ada dokumen yang kurang maupun terdapat kesalahan, pihak bank akan memeriksa terlebih dahulu dokumen – dokumen ekspor tersebut jika terjadi kesalahan biasanya pihak bank akan menginformasikan kepada pihak eksportir melalui e-mail bahwa dokumen yang dinegosiasikan terdapat kesalahan discrepancy . Jika dokumen yang keliru dapat diperbaiki maka pihak eksportir akan diberi waktu beberapa hari untuk melakukan koreksi dokumen – dokumen yang keliru biasanya kesalahan terdapat pada penulisan dokumen. Dalam satu dokumen harus konsisten dengan dokumen yang lain.pihak eksportir harus benar – benar teliti dalam pembuatan dokumen seperti nama, alamat, tanggal, jenis barang, dan lain – lain. Jika dokumen tidak bisa diperbaiki maka pihak eksportir harus menanggung biaya denda, kesalahan ini biasanya faktor produksi, karena pihak eksportir tidak bisa memenuhi jumlah barang atau produk yang diminta dalam Letter of Credit . Untuk pengurusan dokumen – dokumen ekspor di PT. Dan Liris dilakukan oleh beberapa staff kantor divisi ekspor. Satu dokumen ekspor dikerjakan oleh satu orang staff kantor. PT. Dan Liris hanya memerlukan commit to user waktu empat sampai enam hari saja dalam pengurusan dokumen – dokumen ekspor sehingga saat menegosiasikan dokumen ekspor kepada pihak Bank PT. Dan Liris tidak pernah melebihi batas waktu yang ditentukan. commit to user 53 BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN