commit to user
penggunaan
Letter of Credit.
Dalam
Letter of Credit
terdapat jaminan pembayaran dari bank untuk perusahaan ekspor dan untuk pihak pembeli atau
importir akan mendapat jaminan mendapatkan barang yang di beli. Pemahaman
Letter of Credit
secara mendalam dibutuhkan oleh pihak eksekutif perbankan terutama yang berhubungan dengan lalu lintas
pembayaran internasional. Semakin ahli eksportir dalam mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam
Letter of Credit
tersebut maka pejabat perbankan lebih mudah dalam melakukan penelitian dan pemeriksaan
dokumen. Hal ini dengan sendirinya akan mempertinggi efisiensi pengelolaan dokumen di bank devisa.
PT. Dan Liris merupakan salah satu perusahaan pengekspor tekstil dan garment yang berlokasi di Sukoharjo. Salah satu sistem pembayaran yang
digunakan pada PT. Dan Liris dalam transaksi ekspor impor adalah
Letter of Credit
. Karena dalam sistem pembayaran ini memelihara kepentingan kedua belah pihak. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis memilih judul
“SISTEM PEMBAYARAN LETTER OF CREDIT PADA TRANSAKSI EKSPOR TEKSTIL PT. DAN LIRIS DI SUKOHARJO”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan beberapa masalah dalam Tugas Akhir ini sebagai berikut :
1. Apakah keunggulan dan kelemahan sistem pembayaran
Letter of Credit
pada PT. Dan Liris? 2.
Dokumen-dokumen apa sajakah yang digunakan dalam sistem pembayaran
Letter of Credit
pada PT. Dan Liris?
commit to user
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas, adapun tujuan penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan sistem pembayaran
Letter of Credit
pada PT. Dan Liris. 2.
Untuk mengetahui Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembayaran
Letter of Credit
pada PT. Dan Liris.
D. Manfaat Penelitian
Selain mempunyai tujuan penelitian, penelitian ini juga mempunyai manfaat penelitian. Dalam penelitian ini mempunyai manfaat antara lain:
1. Bagi perusahaan
Memberikan pembelajaran tentang hal-hal yang berhubungan dengan transaksi ekspor yang dapat digunakan untuk mengevaluasi perusahaan
dalam mengambil kebijaksanaan, meningkatkan kualitas dan aktivitas ekspor dan pengembangan usaha. Khususnya penggunaan sistem
pembayaran
Letter of Credit
dalam pengurusan dokumen ekspor oleh PT. Dan Liris.
2. Bagi penulis dan pembaca lain
Merupakan penerapan ilmu ekonomi tentang ekspor impor yang diperoleh di bangku kuliah dan dalam kerja nyata, untuk tambahan
referensi bacaan dan informasi khususnya bagi mahasiswa jurusan Bisnis Internasional yang sedang menyusun Tugas Akhir dengan pokok
permasalahan yang sama.
commit to user
E. Metode Penelitian
Penelitian Tugas Akhir menggunakan beberapa metode penelitian. Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu
penelitian. Metode penelitian ini terdiri dari : 1.
Ruang Lingkup Penelitian Membahas tentang sistem pembayaran
Letter of Credit
yang digunakan PT. Dan Liris dalam transaksi ekspor tekstil. PT. Dan Liris merupakan
perusahaan ekspor tekstil dan garment yang berlokasi di Kelurahan Banaran, Kecamatan Grogol, Sukoharjo
– Indonesia. 2.
Jenis dan Alat Pengumpul Data a.
Jenis data 1
Data Primer Merupakan pengamatan secara langsung tentang kegiatan yang
berlangsung di PT. Dan Liris, sehingga penulis mendapat keterangan tentang data-data yang dibutuhkan untuk mendukung
topik permasalahan pada Tugas Akhir ini. Misalnya data tentang jam kerja karyawan pada PT. Dan Liris
2 Data Sekunder
Yaitu data pendukung yang diperoleh dari publikasi lain yang sudah ada di PT. Dan Liris ynag berkaitan dengan penelitian.
Misalnya data tentang dokumen ekspor, volume penjualan ekspor, omset penjualan ekspor, termasuk informasi yang
mendukung landasan teori dan daftar pustaka.
commit to user
b. Metode pengumpulan data
1 Wawancara
Pelaksanaan wawancara dilakukan pada waktu magang kerja dengan staff karyawan PT. Dan Liris secara langsung pada
waktu jam kerja dan pada saat pengurusan dokumen ekspor oleh staff yang bertugas.
2 Studi pustaka
Merupakan data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data ini diperoleh
dari buku karangan Roselyne Hutabarat tentang Transaksi Ekspor Impor, buku karangan Amir MS tentang
Letter of Credit,
Strategi Memasuki Pasar Ekspor, Ekspor Impor, buku karangan Bhimo Rizky Samudro, Dkk, tentang Sistem Pembayaran
Internasional, penulis juga menggunakan Tugas Akhir yang bertema sama tentang topik Tugas Akhir ini untuk menjadi
pembanding dan informasi tambahan. 3
Observasi Dalam penelitian ini, penulis melihat langsung mengenai
kegiatan ekspor PT. Dan Liris dari mulai penerbitan Draft LC kepada eksportir, pengurusan dokumen
– dokumen ekspor dan dokumen tersebut dinegosiasikan kepada pihak Advising Bank,
sehingga penulis dapat mengetahui secara langsung proses awal LC diterbitkan hingga LC dinegosiasikan kepada pihak
commit to user
Advising Bank. Dalam pengurusan dokumen PT. Dan Liris membutuhkan waktu empat sampai enam hari.
3. Sumber Data
a. Sumber data primer
Yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung pada bagian ekspor dan
stafkaryawan pada PT. Dan Liris. b.
Sumber data sekunder Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang
berkaitan dengan penelitian. Data ini diperoleh penulis dari buku maupun bacaan lain.
commit to user
7
BAB II LANDASAN TEORI
A. TINJAUAN UMUM EKSPOR
1. Pengertian Ekspor
Ekspor adalah mengeluarkan barang-barang dari peredaran dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar negeri sesuai ketentuan pemerintah
dan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing Amir M.S, 2004 : 1. Ekspor adalah kegiatan menjual barang dari dalam wilayah pabean
Indonesia dengan mentaati peraturan yang berlaku Roselyne Hutabarat, 1992 : 306.
Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean Indonesia kedaerah pabean lain PPEI, 2011 : 1.
Berdasarkan dari beberapa pengertian atau definisi dari ekspor diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara pengertian dari
ekspor adalah kegiatan suatu badan usaha untuk melakukan transaksi menjual barang keluar daerah pabean Indonesia atau ke luar negeri.
2. Syarat-syarat perusahaan melakukan ekspor
Syarat-syarat minimal bagi setiap perusahaan yang akan melakukan ekspor adalah harus memiliki PPEI, 2011 : 2 :
a. Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP atau izin usaha dari
Departemen Teknis atau lembaga pemerintah Non Departemen berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
b. Tanda Daftar Perusahaan TDP
c. NPWP
commit to user
Dalam tata niaga ekspor, kelompok barang yang diekspor dibagi menjadi:
a. Barang yang diatur
Pertimbangannya adalah daya saing, posisi tawar, tersedianya bahan baku, kelestarian alam, nilai tambah, K3LM Kesehatan Keamanan
Keselamatan Lingkungan Moral Bangsa. Dengan persyaratan, setiap eksportir yang akan mengekspor harus memenuhi dan
mendapat pengakuan sebagai eksportir terdaftar sesuai dengan produk dari Menteri Perindustrian dan Perdagangan dalam hal itu
diatur oleh Dirjen Perdagangan Luar Negeri. Barang yang diatur meliputi :
1 Kopi, Eksportir Terdaftar Kopi ETK
2 Rotan, Eksportir Terdaftar Rotan ETR
3 Produk kayu, Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan
ETPIK dan lain-lain. b.
Barang yang diawasi Ekspor produk tersebut hanya dapat dilakukan eksportir khusus
dengan persetujuan Menperindag dari Instansi teknis lainnya. Dengan pertimbangan untuk menjaga keseimbangan pasokan
didalam negeri dan tidak mengganggu konsumsi di dalam negeri. Barang yang diawasi meliputi :
1 Produk pertenakan dan binatang atau tumbuhan liar
Bibit sapi, sapi bukan bibit, kerbau, kulit buaya atau
wet blue
, binatang liar dan tumbuhan.
commit to user
2 Produk perikanan
Anak ikan napoleon, ikan napoleon, benih ikan bandeng. 3
Produk perkebunan Inti kelapa sawit
palm kernel
. c.
Barang yang dilarang Barang yang dilarang mempunyai pertimbangan untuk kelestarian
alam, tidak memenuhi standar mutu, untuk kebutuhan bahan baku bagi industri kecil atau pengrajin, peningkatan nilai tambah, bernilai
sejarah dan budaya. Barang dilarang meliputi : 1
Produk perikanan dan binatang atau tumbuhan liar Anak ikan dan ikan arwana, benih ikan sidat, udang galah
ukuran 8cm,
pickled
dan
wet blue
dari binatang melata dan tumbuhan liar alam yang dilindungi.
2 Produk kehutanan
Kayu bulat, bantalan kereta api atau trem dari kayu dan kayu gergajian, karet bongkah.
3 Produk pasir
Pasir laut, darat, tanah, tanah soil. 4
Produk pertambangan Bijih timah, bijih timah hitam dan pekatannya, batu mulia.
5 Barang budaya kuno
d. Barang yang bebas diekspor
Diluar barang yang diatur, diawasi, dan dilarang.
commit to user
3. Dokumen Ekspor
Perdagangan Internasional juga sering disebut dengan perdagangan dokumen karena semua pelaku yang terlibat dalam suatu transaksi ekspor
impor membuktikan kinerjanya dalam bentuk dokumen. Amir MS 2004 : 24.
Dokumen-dokumen ekspor yang perlu diketahui adalah dokumen yang digunakan untuk memenuhi persyaratan dan peraturan dari
pemerintah untuk produk yang diatur dan diawasi. Dokumen-dokumen tersebut antara lain :
a. Pemberitahuan Ekspor Barang PEB
Dokumen pabean yang digunakan untuk pemberitahuan pelaksanaan ekspor barang.
b.
Commercial Invoice
atau faktur Nota perincian tentang keterangan barang-barang yang dijual dan
harga dari barang-barang tersebut. c.
Bill of Lading
B L Dokumen pengapalan yaitu surat yang membuktikan bahwa barang
yang tercantum dalam dokumen sudah dimuat diatas kapal.
d. Airway Bill
Tanda terima barang yang dikirim melalui udara untuk orang dan alamat terentu.
commit to user
e. Packing List
Dokumen yang menjelaskan isi barang yang dipak, dibungkus atau diikat dalam peti, kaleng kardus dan sebagainya yang berfungsi
untuk memudahkan pemeriksaan oleh Bea Cukai. f.
Certificate Of Origin COO
Surat keterangan asal barang yang diekspor.
g. Inspection Certificate
Sertifikat yang memberikan jaminan : mutu dan jumlah barang, ukuran dan berat barang, keadaan barang, pembungkus dan
pengepakan barang,
banyaknya satuan
isi masing-masing
pengepakan, harga barang.
h. Certificate of Quality
Sertifikat yang menyatakan mutu barang yang diekspor.
i. Sanitary Health dan Veterinary Certificate
Sertifikat yang menyatakan bahan baku ekspor, tanaman, atau bahan hasil tanaman telah diperiksa dan dinyatakan telah bebas dari hama
penyakit.
j. Certificate of Analysis
Keterangan tentang hasil analisa barang dari laboratorium.
k. Exporte
r’s Certificate Keterangan dari eksportir yang menyatakan barang-barang yang
dikapalkan merupakan hasil produksi sendiri atau produksi perusahaan lain.
commit to user
l. Beneficiary Certificate
Surat keterangan dari eksportir yang menyatakan telah dikirimnya dokumen ekspor asli atau copy kepada importir.
m.
Manufacture’s Certificate Surat keterangan dari pembuat barang bahwa barang tersebut adalah
hasil produksinya. n.
Wesel Alat pembayaran perintah yang tidak bersyarat dalam bentuk tertulis
oleh seseorang kepada orang lain yang ditanda tangani oleh orang yang menarik wesel dan mengharuskan untuk pihak yang tertarik
untuk membayar pada saat diminta atau pada saat waktu tertentu. o.
Dokumen – dokumen lain yang berkaitan dalam mendukung
kegiatan ekspor .
4. Metode Pembayaran Ekspor
Pembayaran dalam suatu transaksi memegang peranan penting untuk berlangsungnya suatu usaha, terutama pada usaha perdagangan
Internasional. Dalam perdagangan Internasional sistem pembayaran ekspor dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:
a. Advance Payment
Dalam sistem pembayaran ini pembeli importir membayar dimuka
pay in advance
kepada penjual eksportir sebelum barang-barang dikirim oleh penjual tersebut Roselyne Hutabarat, 1992 : 10.
commit to user
b. Open Account
Cara pembayaran dalam transaksi luar negeri dimana eksportir mengirimkan barangnya terlebih dahulu kepada importir setelah
barang sampai atau dokumen diterima, importir baru melakukan pembayaran kepada eksportir PPEI, 2011 : 14.
c. Documentary Collection
Dalam sistem pembayaran ini eksportir mempunyai hak dalam pengawasan barang sampai draft atau weselnya dibayar maupun
diaskep. Eksportir mengapalkan barang yang ditujukan pada importir dan selain itu dokumen pemilikan atas pengiriman barang secara
langsung melalui Bank di dalam negeri dikirim ke Bank importir luar negeri yang merupakan pihak tertarik dari wesel yang
bersangkutan Roselyne Hutabarat, 1997 : 11. Dalam
Documentary Collection
dibagi menjadi antara lain PPEI, 2011 : 15 : 1
DP atau
Documents Against Payment
Eksportir meminta
Remmiting bank
agar menyerahkan dokumen-dokumen kepada importir atau melalui banknya
apabila sudah membayar, hal ini bisa dilakukan apabila kesepakatan pembayarannya adalah
sight
atau unjuk, biasanya dokumen yang dikirim adalah
sight drafts
atau wesel unjuk atau
shipping documents
BL, Invoice, PL, WL,dll. Dengan adanya permintaan eksportir tersebut,
Remmiting bank
membuat surat pengantar pengiriman dokumen yang disebut
schedule of remittance
SR kepada
Collecting
atau
Presenting
commit to user
Bank
, yang isinya adalah meminta kepada
Collecting
atau
Presenting Bank
untuk menyerahkan dokumen kepada Importir bila importir membayar.
2 CAD atau
Cash Against Documents
Pada prinsipnya sama dengan
Documents Againts Payment
, bedanya hanya terletak pada dokumen yang dikirim yaitu
Shipping Documents
saja tidak ada draft. 3
DA atau
Documents Against Acceptance
Eksportir meminta Remmiting bank agar menyerahkan dokumen-dokumen kepada importir setelah importir melakukan
akseptasi draft berjanji akan membayar pada saat jatuh tempo. d.
Consignment
konsinyasi Pengiriman barang-barang ekspor pada importir diluar negeri dimana
barang-barang tersebut dikirim oleh eksportir sebagai titipan untuk dijualkan oleh importir dengan harga yang ditetapkan oleh eksportir
Roselyne Hutabarat, 1992 : 12.
e. Letter of Credit
LC Janji pembayaran yang pasti dari
Issuing Bank
atas permintaan
Aplicant
, apabila dokumen-dokumen yang diserahkan telah sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan di dalam LC PPEI, 2011.
B. TINJAUAN KHUSUS LC
1. Definisi
Letter of Credit Letter of Credit
adalah janji pembayaran yang pasti dari
Issuing Bank
atas permintaan
applicant
, apabila dokumen-dokumen yang
commit to user
diserahkan telah sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam LC PPEI, 2011 : 18.
Letter of Credit
adalah sebuah instrumen yang dikeluarkan oleh sebuah bank atas nama salah satu nasabahnya yang menguasakan
seseorang atau sebuah perusahaan penerima instrumen tersebut menarik wesel atas bank yang bersangkutan atau atas salah satu bank
korespodennya bagi kepentingannya, berdasarkan kondisi-kondisi atau persyaratan-persyaratan yang tercantum pada instrument tersebut
Roselyne Hutabarat, 1990 : 25.
Letter of Credit
adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank devisa atas permintaan importir nasabah bank devisa bersangkutan dan
ditujukan kepada eksportir di luar negeri yang menjadi relasi dari importir tersebut Amir M.S, 2003 : 1.
2. Proses pembukaan LC
Dasar pembukaan LC adalah kesepakatan jual beli antara eksportir dan importir.
Sales contract
yang mempersyaratkan pembukaan LC sebagai cara pembayaran.
Gambar 2.1
LC Opening Proces
LUAR NEGERI
2.
LC Confirmation
DALAM NEGERI
Sumber: Kumpulan Materi Pelatihan Ekspor Impor,
2011
1. Aplikasi LC
OPENING BANK
IMPORTIR
Aplicant
ADVISING BANK
EXPORTIR
Beneficiary
3. LC Advice
commit to user
Keterangan : a.
Importir membuka sebuah
Letter of Credit
kepada
opening Bank
sebagai dana yang disiapkan untuk dibayarkan kepada eksportir. b.
Opening Bank
setelah menyelesaikan jaminan dana LC dari importir, melakukan pembukaan LC melalui bank korespodensinya
Advising Bank
di Negara eksportir. c.
Advising Bank
setelah meneliti keabsahan amanat pembukaan LC tersebut kepada eksportir yang berhak menerima dengan Surat
Pengantar dari
Advising Bank LC Advice
. 3.
Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi
Letter of Credit
Dalam sistem pembayaran perdagangan luar negeri baik ekspor maupun impor dengan menggunakan LC, terdapat beberapa pihak yang terlibat
yaitu : a.
Pihak langsung 1
Importir atau
applicant
Pihak yang memohon pembukaan LC dari bank. 2
Eksportir atau
beneficiary
Pihak kepada siapa LC diterbitkan atau diperuntukan. 3
Penerbit LC atau Issuing Bank Bank importir yang membuka atau menerbitkan LC kepada
beneficiary
, yang melepaskan dokumen-dokumen LC kepada importir dan meminta pembayaran dari rekening importir.
commit to user
4 Penerus LC atau
Advising Bank
Bank yang meneruskan atau mengadvise LC kepada
beneficiary
dan menegaskan kebenaran dari LC tersebut kepada eksportir tanpa disertai kewajiban lain.
5 Bank penjamin pembayaran LC atau
Confirming Bank
Bank kedua, biasanya
Advising Bank
bertindak sebagai
Confirming Bank
. Bilamana importir tidak melakukan pembayaran maka bank kedua ini yang akan melakukan
pembayaran. 6
Bank Pembayar atau
Paying bank
Bank yang namanya disebutkan dalam LC sebagi pihak yang melakukan pembayaran kepada
beneficiary
asalkan dokumen sesuai dengan syarat-syarat LC.
7 Bank yang menegosiasi atau Negotiating Bank
Bank yang menyetujui untuk membeli wesel
draft
dari eksportir.
8 Bank yang diminta mengganti pembayaran atau
Reimbursing Bank
Bank ketiga yang ditunjuk untuk menyelesaikan pembayaran jika bank eksportir dan bank importir tidak ada hubungan
rekening.
commit to user
b. Pihak tidak Langsung
1 Pihak pelayaran
Pihak yang menerima barang dagang dari eksportir atau
shipper
dan mengatur pengankutan barang-barang tersebut, pihak yang menerbitkan
Bill of Lading
BL atau Surat Bukti Muat Barang. 2
Bea Cukai atau Pabean Pihak yang meneliti dokumen serta pembayaran pajak,
memberikan izin barang untuk dimuat di kapal. 3
Perusahaan Asuransi Pihak yang mengasuransikan barang-barang yang dikapalkan
sesuai dengan nilai disyaratkan, mengeluarkan sertifikat atau polis asuransi untuk menutup resiko yang dikehendaki, yang
menyelesaikan tagihan atau tuntutan ganti rugi, bila ada. 4
Badan-badan Pemeriksa Pihak yang ditunjuk pemerintah atau yang berwenang dalam
pemeriksaan mutu, jenis, jumlah barang dan sebagainya. 5
Badan-badan Penelitian lainnya Yang ditunjuk pemerintah untuk mengeluarkan surat-surat
keterangan atau sertifikat lainnya bagi barang-barang yang diperdagangkan.
4. Bentuk-bentuk atau type
Letter of Credit
: Menurut UCP
Latest Version
, jenis
Leter of Credit
yang berlaku adalah
Irrevocable Letter of Credit
.
Irrevocable Letter of Credit
adalah suatu
commit to user
LC yang tidak dapat diubah atau dibatalkan secara sepihak tanpa pemberitahuan atau persetujuan pihak lain yang terkait.
5. Jenis-jenis
Letter of Credit
Jenis atau macam
Letter of Credit
dibedakan menjadi, antara lain : a.
Transferable Letter of Credit
Suatu LC yang dapat dipindah tangankan kepada pihak lain baik sebagian maupun seluruh nilai LC, namun pemindahannya hanya
boleh dilakukan satu kali saja. b.
Back to back Letter of Credit
Suatu LC yang dibuka atas dasar LC lain atau pembukaan suatu LC dengan jaminan LC
Master LC
. c.
Red Clause Letter of Credit
Suatu LC yang memuat syarat bahwa
beneficiary
pihak penerima LC diperkenankan untuk menarik sejumlah uang muka
advance payment
. d.
Revolving Letter of Credit
Suatu LC yang dapat dipergunakan beberapa kali atau berulang- ulang secara otomatis sesuai jadwal yang ditentukan dalam jangka
waktu tertentu selama berlakunya LC, biasanya bersifat
Commulative
atau
Non Commulative
. e.
Stanby Letter of Credit
Suatu LC yang menjamin bahwa bank pembuka LC akan melaksanakan pembayaran jika terjadi wan prestasi oleh
applicant
.
commit to user
Dengan demikian LC tersebut baru dapat direalisasikan apabila transaksi tersebut tidak dipenuhi.
6. Sifat-sifat
Letter of Credit
LC menurut sifatnya dapat dibedakan yaitu : a.
Restricted Letter of Credit Restricted Letter of Credit
adalah suatu LC yang hanya dapat dinegosiasi atau diambil alih oleh bank yang namanya tercantum
dalam LC tersebut bersifat terbatas. b.
Unrestricted Letter of credit Unrestricted Letter of credit
adalah suatu LC yang hanya dapat dinegosiasi atau diambil alih oleh bank maupun juga yang
dikehendaki oleh
beneficiary
. 7.
Tenor LC atau jangka waktu pembayaran LC Secara umum LC menurut jangka waktu pembayarannya dapat dibagi 2
yaitu : a.
Sight Letter of Credit Sight Letter of Credit
adalah suatu LC yang pembayarannya didasarkan atas wesel unjuk
sight draft
, dan pembayaran dapat diterima dalam waktu yang relatif singkat.
b.
Usance Letter of Credit Usance Letter of Credit
adalah suatu LC yang pembayarannya didasarkan atas wesel berjangka
usance draft
, dan pembayaran baru dapat diterima dalam waktu tertentu.
commit to user
8. Jenis-jenis dokumen dalam LC
Transaksi ekspor impor dengan LC adalah transaksi tentang dokumen- dokumen yang berkaitan dengan barang-barang yang dikapalkan. LC
harus secara khusus menyatakan dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam sebuah LC antara lain Bhimo Rizky Samudro, dkk, 2007 : 28 :
a.
Bill of Lading
BL Dokumen yang diterbitkan maskapai pelayaran atau
shipping company
yang merupakan : 1
Tanda terima penyerahan barang 2
Tanda bukti kontrak pengangkutan barang 3
Tanda bukti atau hak kepemilikan barang Untuk pengangkutan dengan kapal udara dokumen pengangkutan
yang digunakan adalah
Airway Bill
AWB,
Airway Bill
bukan merupakan dokumen kepemilikan.
b.
Invoice
atau
factor
Dokumen yang dikeluarkan oleh eksportir mengenai keadaan barang, jumlah, kualitas, harga, syarat-syarat pembayaran, dsb.
Berikut beberapa jenis
Invoice
, antara lain : 1
Proforma Invoice
yaitu
invoice
yang dikeluarkan eksportir dalam rangka penawaran barang.
2
Consuler Invoice
yaitu
Commercial Invoice
yang diterbitkan oleh
consul
atau perwakilan dagang Negara pembeli yang berkedudukan di Negara penjual.
commit to user
3
Visaed Invoice
yaitu
Commercial Invoice
yang ditandaskan perwakilan dagang Negara pembeli yang berkedudukan di
Negara penjual. c.
Packing List
Suatu daftar barang yang dibuat dan ditanda tangani oleh eksportir dengan menyebut perincian barangnya
pieces
, peti,
colli
, karung atau
ball
tanpa mencantumkan harga. d.
Certificate
Dokumen yang dikeluarkan oleh orang, instansi, lembaga atau laboratorium yang berwenang yang menjelaskan spesifikasi tertentu
dari suatu barang.
Certifikat
tersebut antara lain: 1
Certificate of Origin
, suatu sertifikat yang dikeluarkan oleh badan tertentu yang menjelaskan mengenai Negara asal barang.
2
Certificate of Analysis
, yang dikeluarkan oleh lembaga atau laboratorium yang menjelaskan mengenai uraian kimiawi dari
barang. 3
Certificate of Quality
, yang dikeluarkan oleh badan atau laboratorium tertentu yang menjelaskan mengenai kualitas atau
mutu barang. 4
Certificate of Inspection
, yang dikeluarkan oleh orang tertentu atau badan tertentu pemeriksa barang yang menjelaskan
mengenai hasil pemeriksaan barang pada saat pemuatan.
commit to user
5
Certificate of Fumigation
, yang dikeluarkan oleh badan tertentu yang menjelaskan mengenai tindakan anti hama atas tumpukan
barang tertentu yang telah dilakukan. 6
Certificate of Health
atau
Sanitary
, yang dikeluarkan oleh badan atau instansi kesehatan yang menjelaskan mengenai keadaan,
kebersihan, kesehatan barang atau bahan makanan. e.
Wesel
Bill of Exchange
atau
Draft
Suatu perintah tertulis tanpa syarat yang ditujukan oleh yang mengeluarkan perintah kepada orang lain untuk melakukan
pembayaran pada waktu surat itu ditujukan kepadanya atau pada tanggal tertentu. Jenis wesel ada dua macam yaitu Wesel atas unjuk
Sight Draft
dan Wesel berjangka
Usance Draft
f. Dokumen asuransi
Dokumen asuransi menyatakan pihak mana yang meminta asuransi dan kepada siapa
claim
permintaan ganti rugi dibayarkan. Dokumen
Bill of Lading, Invoice, Packing List
merupakan dokumen yang selalu diminta dalam transaksi LC, sementara untuk dokumen
lainnya merupakan dokumen yang sifatnya tambahan. 9.
Manfaat
Letter of Credit
Menurut Amir M.S, 2003 : 5 keuntungan penggunaan LC bagi eksportir atau importir antara lain:
a. Bagi eksportir
1 Kepastian pembayaran dan menghindari resiko
nonpayment.
2 Penguangan dokumen bisa langsung dilakukan.
commit to user
3 Biaya yang dipungut bank untuk negosiasi dokumen relatif
kecil, bila ada LC. 4
Terhidar dari resiko pembatasan transfer valuta. 5
Ada kemungkinan memperoleh kredit tanpa bunga. b.
Bagi Importir 1
Pembukaan LC berarti importir mendapat kepercayaan dari bank.
2 LC merupakan jaminan bagi importir bahwa dokumen
pengapalan dari barang yang dipesan akan diterima dalam keadaan lengkap dan utuh karena akan diteliti oleh bank.
3 Importir dapat mencantumkan syarat-syarat untuk pengamanan
yang pasti akan dipenuhi oleh eksportir agar dapat menarik uang dari LC yang tersedia.
10. Proses negosiasi dokumen
Gambar 2.2
Shipping Document Negotiation Process
LUAR NEGERI
3. Collecting
4. Reimbursement
DALAM NEGERI
Sumber: Kumpulan Materi Pelatihan Ekspor Impor,
2011 5.
Delivery of Ship,s Documents
OPENING BANK
4 IMPORTIR
Aplicant
EXPORTIR
Beneficiary
NEGOTIATING BANK
2. Payment
1.
Negotiation 3
commit to user
Keterangan: a.
Eksportir setelah menerima BL menyiapkan semua dokumen pengapalan yang diminta dalam LC seperti
Invoice, Packing List
, SKA, dan lainnya dan menyerahkan kepada
Negotiating Bank
. b.
Negotiating Bank
meneliti semua dokumen yang dipersyaratkan dalam LC dan bila semua cocok, maka
Negotiating Bank
akan membayar sejumlah yang ditagih oleh eksportir.
c.
Negotiating Bank
meneruskan dokumen tersebut kepada
Opening Bank
sebagai penagihan kembali uang yang dibayarkan kepada eksportir.
d.
Opening bank
memeriksa semua dokumen pengapalan tersebut jika dokumen sesuai dangan syarat-syarat LC maka
Opening Bank
melunasi uang yang sudah dibayarkan oleh
Negotiating Bank reimbursement
. e.
Opening Bank
selanjutnya memberitahukan dokumen pengapalan tersebut kepada importir dan importir akan menyelesaikan pelunasan
pembayaran kepada
Opening Bank
.
commit to user
26
BAB III DESKRIPSI OBJEK DAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
1. Sejarah berdirinya perusahaan
PT. Dan Liris berdiri tanggal 25 April 1974 yang didirikan oleh Kasoem Tjokrosaputro. Saat ini PT. Dan Liris dipimpin oleh generasi
ketiga yaitu Michelle Tjokrosaputro. Pada mulanya PT. Dan Liris merupakan perusahaan khusus pertenunan yang sebagian digunakan
untuk industri batik. Nama Dan Liris berasal dari kata Udan Liris yang merupakan salah satu jenis motif batik desain unggulan Keris Group
yang secara filosofis mempunyai arti hujan rintik-rintik terus menerus sehingga diharapkan rejeki yang didapat perusahaan ini dapat berjalan
stabil dan terus menerus. Latar belakang berdirinya PT. Dan Liris, dimulai pada tahun 1920
yang merupakan
home industry
batik yang bernama Keris. Pada tahun 1966 pemerintah membuat kebijakan tentang penanaman modal di
Indonesia, baik Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN dan Penanaman Modal Asing PMA, dengan adanya kebijakan tersebut
maka
home industry
batik Keris menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Batik Keris. Karena permintaan produk meningkat maka PT.
Batik Keris mendirikan perusahaan pensuplai bahan baku tekstil dan batik yaitu PT. Dan Liris agar perusahaan tidak terganggu aktivitas
produksinya karena fluktuasi bahan baku di pasaran.
commit to user
Kegiatan usaha PT. Dan Liris dimulai hanya satu bidang saja, yaitu pertenunan
weaving
yang berlokasi di Jl. Adi Sucipto, Blulukan Colomadu, Karanganyar. Seiring berkembangnya perusahaan maka pada
tahun 1983 lokasi pabrik dipindahkan di Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo dengan unit usaha pemintalan benang
spinning
, pertenunan
weaving
, pencelupan,
pewarnaan dan
penyempurnaan
finishing
, pencetakan kain bermotif
printing
, dan konveksi pakaian jadi
garment
. Untuk menjaga kualitas produknya, PT. Dan Liris telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008
dari SGS dan sertifikasi dari Lloyd’s.
2. Visi Misi Perusahaan
Pada tahun 2007 menerapkan slogan
MOVING TOGETHER TOWARD EXCELLENCE
yang berarti maju bersama menjadi yang terbaik, dengan visi, misi dan sasaran, sebagai berikut :
a. Visi
Menjadi perusahaan tekstil yang terintregasi yang terkenal sebagai yang terbaik terutama oleh pemegang saham, pelanggan dan
karyawan. b.
Misi Menjadi perusahaan tekstil yang terintregasi yang dapat memuaskan
pemegang saham melalui profit dan pelanggan melalui baiknya pelayanan pelanggan, kualitas dan harga.
Menyediakan lingkungan kerja yang menekankan kejujuran kehati- hatian keamanan dan penghargaan bedasarkan hasil.
commit to user
c. Sasaran
Membeli dan memperbaiki mesin-mesin menerima dan melatih karyawan yang berarti di pabrik dan di menegement
Membuat program, stuktur dan target baru. 3.
Lokasi PT. Dan Liris PT. Dan Liris berdiri diatas lahan seluas ±45 hektar, dengan kantor
pusat atau pabrik di Kelurahan Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo
– 57193. PT. Dan Liris juga memperhitungkan faktor-faktor sebagai berikut :
a. Transportasi
Lokasi PT. Dan Liris cukup terjangkau dengan kendaraan umum dan merupakan lalu lintas kota sehingga memudahkan perusahaan dalam
melakukan pengiriman barang. b.
Bahan baku Bahan baku yang digunakan berupa kapas
cotton
kapas alami yang diimpor dari berbagai Negara seperti: Afrika, Australia, Amerika,
India. c.
Pasar Dengan selalu menjaga kualitas yang ada maka PT. Dan Liris
mampu menembus pasar lokal dan pasar luar negari. d.
Lingkungan masyarakat Membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar lokasi pabrik.
PT. Dan Liris juga memperhatikan aspek lingkungan dengan
commit to user
menyediakan fasilitas pengolahan limbah dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan.
4. Stuktur organisasi PT. Dan Liris
Stuktur organisasi adalah gambaran secara sistematis tentang hubungan kerjasama dari orang-orang dalam rangka mencapai suatu
tujuan. Merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kedalam fungsi- fungsi tertentu. Organisasi sangat penting sebab dengan adanya
organisasi mekanisme lali lintas pekerjaan menjadi jelas, pekerjaan lancar, tujuan perusahaan dapat dicapai secara efisien dan pengawasan
terhadap tenaga kerja lebih mudah dilakukan. Penyusunan
stuktur organisasi
dilakukan sesuai
dengan perkembangan perusahaan, sehingga terbentuk dengan jelas mengenai
pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab agar organisasi dapat berjalan lancar untuk mencapai tujuan perusahaan. Adapun deskripsi dari
tugas masing-masing adalah sebagai berikut : a.
Dewan Komisaris 1
Mengawasi dan menertibkan pelaksanaan dan tujuan perusahaan berdasarkan kebijakan umum perusahaan yang telah ditetapkan.
2 Mengatur dan mengkoordinasi kepentingan para pemegang
saham sesuai dengan Anggaran Dasar perusahaan. 3
Memberikan penilaian dan mewakili para pemegang saham atas pengesahan neraca dan perhitungan laba rugi tahunan yang
disampaikan.
commit to user
b. Presiden Direktur Dewan Direksi
1 Sebagai pejabat tinggi yang memimpin perusahaan bersama
dengan kepala direksi. 2
Menjaga kelangsungan hidup perusahaan. 3
Merencanakan, mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan kegiatan perusahaan.
4 Mempertanggung jawabkan semua hasil kegiatan perusahaan
yang telah dijalankan kepada dewan komisaris. c.
Kepala Divisi 1
Merencanakan serta mengembangkan rencana untuk pencapaian tujuan Perusahaan termasuk kebijakan dan sasaran mutunya.
2 Menetapkan metode dan kebijakan sebagai alat untuk dapat
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan. 3
Mengendalikan dan mengawasi Pimpinan dibawahnya Kepala Bagian agar dapat menjalankan tugas yang dibebankan.
4 Menampung
dan atau
menciptakan suasana
yang memungkinkan adanya penemuan - penemuan baru untuk
mencapai tujuan perusahaan secara maksimal. d.
Kepala Bagian 1
Melaksanakan sasaran jangka panjang dan pendek yang ditetapkan oleh Direksi atau Pimpinan diatasnya dan
menterjemahkan kedalam pelaksanaan kerja bagian yang dipimpinnya.
commit to user
2 Melaksanakan tindakan perbaikan atau pencegahan dari temuan
internal atau eksternal audit, komplain pelanggan dan Tinjauan Manajemen.
3 Mengelola dan mengontrol semua kegiatan sistem mutu dalam
bidangnya. 4
Memberikan motivasi
bawahan guna
meningkatkan produktivitas kerja.
5 Merencanakan kebutuhan pelatihan.
e. Kepala Seksie
1 Mengkoordinir atau memberi arahan dan mengendalikan
pelaksanaan kegiatan kerja sehari-hari kepada kelompok- kelompok kerja atau sub-sub seksie dibawahnya agar terjamin
bahwa sasaran jangka pendek dapat tercapai. 2
Mendata, mengevaluasi,
mengusulkan atau
menetapkan tindakan perbaikan dan memberikan laporan pekerjaan yang
telah dicapai maupun kesulitan-kesulitan atau hambatan- hambatan yang belum dapat diatasi.
3 Merencanakan, mengatur dan menyiapkan semua perlengkapan
kerja yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan. 4
Memberikan pelatihan kepada bawahan yang berkaitan dengan kebijaksanaan dan sasaran mutu.
5 Mengembangkan, merancang, meningkatkan sasaran kerja dan
memastikan bahwa bawahan bekerja sesuai dengan sasaran kerja yang telah ditetapkan.
commit to user
f. Kepala Sub Seksie atau Staff
1 Mengatur pelaksanaan kerja bedasarkan rencana kerja prosedur
Pengendalian, Instruksi kerja,
Planning
yang ditetapkan dan Monitoring Proses dan tugas lain yang dibebankan pimpinan.
2 Mengkoordinir, membina atau melatih karyawan agar dapat
melaksanakan pekerjaan sesuai kebijakan dan sasaran mutu perusahaan.
3 Mengontrol semua tahapan kerja agar dapat dicegah
penyimpangan-penyimpangan kerja yang memungkinkan dapat terjadinya ketidak sesuaian produk.
4 Memberi dorongan dan mengevaluasi serta melaporkan semua
kegiatan pelaksanaan kerja. 5
Mengoptimalkan semua kegiatan kerja yang menjadi tanggung jawabnya.
g. Sumber daya
Manajemen menjamin bahwa personil yang ditugaskan untuk pengelolaan pelaksanaan dan verifikasi kegiatan yang berkaitan
dengan mutu, termasuk Audit Mutu Internal telah mendapatkan pelatihan dengan dan pengalaman yang cukup. Sumber daya yang
diperlukan untuk menetapkan, pelaksanaan dan menjaga sistem mutu ini diidentifikasikan dan disediakan secara memadai.
3 3
S u
m b
e r
:P T
. D
a n
L ir
is
G am
bar 3.1 Stuk
tur O
rg ani
sa si
P T
. D an L
ir is
DE WAN
K O
M ISARI
S
P RE
SI DE
N D
IR E
K T
UR
WAK IL
P R
E S
IDE N
DI REK
TUR PEM
B ELI
AN DI
REK TUR
PRO DU
K S
I DI
REK TUR
M AR
K ETI
NG DI
REK TUR
AK T
K EU
DI REK
TUR UM
U M
K AD
IV PEM
B
TEK S
TIL K
AD IV
S PINN
IN G
K AD
IV W
EA VI
NG K
AD IV
F P
K AD
IV K
O NV
EK S
I K
AD IV
QA K
AD IV
AK UN-
TAN SI
K AD
IV IN
T AUDIT
K AD
IV K
EU AN
G G
K AD
IV UM
U M
PP IC
URUSAN KTR. DL. JKT.
KABAG. PEMB. GARMENT
PEMB. SPINNING
KABAG. SPINNING I KABAG. SPINNING II A
KABAG. SPINNING II B KABAG. WEAVING I
KABAG. WEAVING II KABAG. WEAVING III
KABAG. UTILITY KABAG. FINISHING
KABAG. PRINTING KABAG. KONV. 1 dan 2
KABAG. KONV. 3 dan 4 QA TEXTILE
QA KONVEKSI KABAG.PNJL.PAKAIAN
KABAG. PENJL.BNG. AVAL LKLEKS
KABAG. PENJL. KAIN GREY LOKALEKSPORT, DLL
KABAG. PENJL. F P KABAG. AKUNTANSI
UR. PAJAK KABER ANGGARAN
KABAG. KEUANGAN KABAG. INT. AUDIT
R D KABAG. PERSONALIA
HUMAS SEKRETARIAT KABAG. SATPAM
KABAG. HUKUM
PEMB. WEAVING PEMB. UM PROYEK
PEMB. F P IMPORT
PEMB. UTILITY PEMBELIAN LOKAL
PEMBELIAN IMPORT QMS
LABORAT MARKER
MARKETING SHIPPING
EKSPEDISI ADM. LOKAL EKSPORT
PENJ. KAIN F P EKS PENJ. KAIN F P LOKAL
DESIGNER IT
VERIFIKASI AUDITOR
RECRUIT, HRD ADM, KEPEGAWAIAN
PAYROL KESRA UR. UMUM PERS. GMT
UR. UMUM PERS. TXT U R T P
SKRETARIATHUMASHRD
OPERASIONAL
PERIJINAN,LAPORAN,AKTA2 PIDANA PERDATA NIAGA
TENAGA KERJA
ST U
K T
U R
O R
G A
N ISA
SI
P T
. D A
N L
IRIS
commit to user
34
5. Personalia
a. Tenaga kerja
Sumber daya merupakan elemen yang sangat penting dalam setiap kegiatan perusahaan, sehingga dibutuhkan Sumber Daya
Manusia yang professional demi tewujudnya keefektifan dan keefisienan setiap kegiatan perusahaan. PT. Dan Liris saat ini
mempunyai jumlah karyawan sejumlah ±7500 orang data per Januari 2012
1 Jumlah dan penggolongan tenaga kerja
PT. Dan Liris membagi status karyawannya menjadi 2 yaitu karyawan dan staff. Status tersebut dibedakan atas dasar sistem
penggajian. Karyawan dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing,
golongan tersebut sebagai berikut : a
Golongan A Tekstil :
packing
, gudang,
oiling
,
cleaner
mesin, pembantu umum, kebersihan kebun, minuman, kernet
Garment : RTP pembantu umum, kebersihan kebun, minuman, kernet,
cleaner
mesin b
Golongan B Tekstil :
inspecting, operator, maintenance
SMP Garment : operator jahit, gosok, melipat, pembantu
packing
, pembantu gudang, pembantu potong
commit to user
c Golongan C
Tekstil :
operator dan maintenance
SMU Garment : mekanik, gelar potong, administrasi,
quality control, helper, sample
, pengawas RTP Umum : anggota satpam
d Golongan D
Tekstil :
checker, trainer, coordinator
RTP Garment :
asisten leader
, PPIC e
Golongan E Tekstil :
leader
Garment :
leader, work study, QMS, operator marker, trainer
Umum : karu satpam, driver 2
Staff juga dibagi atas beberapa golongan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, sebagai berikut :
a Golongan 1A
Staff pelaksana, staff administrasi, kesubsie junior, staff yang baru diangkat dari karyawan harian atau borongan.
b Golongan 1B
Kasubsie senior, kepala gudang, personalia bagian, staff dengan jabatan cukup penting kasubsie senior untuk
garment : 1 line = 50 karyawan jahit.
commit to user
c Golongan IIA
Kashift,
coordinator
sub seksie,
merchandiser, purchaser
, kepala
quality control
potong 8 line produksi, kepala administrasi, komputer, staff tinggi staff dengan posisi dan
pekerjaan yang sangat penting. d
Golongan IIB Kepala seksie, kepala produksi garment sd 4 lines 200
mesin jahit,
commercial manager
, kepala seksie umum, pimpinan unit.
e Golongan IIIA
Wakil kepala bagian atau kepala bagian junior, kepala produksi garment : 5 sd 8 lines 250 sd 400 mesin jahit.
f Golongan IIIB
Kepala bagian atau kepala produksi senior garment lebih dari 8 lines lebih dari 400 mesin jahit,
marketing manager
,
purchasing manager
, wakil manager produksi garment. g
Golongan IVA Wakil kepala divisi atau kepala divisi junior, manager
produksi garment, wakil
general manager
h Golongan IVB
Kepala divisi,
general manager
i Direktur
commit to user
b. Jam kerja perusahaan
Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan setiap harinya, agar tercapai efektifitas dan efisiensi perusahaan,
maka perlu adanya peraturan jam kerja. Kebijakan peraturan kerja PT. Dan Liris sebagai berikut :
1 Kantor
day shift
Tabel 3.1 Daftar jam kerja staff kantor PT. Dan Liris
tahun 2012 NO
HARI JAM KERJA
JAM ISTIRAHAT 1
SENIN-KAMIS 08.00
– 16.00 12.00
– 13.00 2
JUM’AT 08.00
– 16.30 11.30
– 13.00 3
SABTU 08.0
– 13.00 –
Sumber : PT. Dan Liris, 2012
2 Produksi
shift
Tabel 3.2 Daftar jam kerja karyawan produksi PT. Dan Liris
tahun 2012
NO MACAM
SHIFT JAM KERJA
JAM ISTIRAHAT 1
SHIFT 1 06.00
– 14.00 09.00
– 10.00 2
SHIFT 2 14.00
– 22.00 18.00
– 19.00 3
SHIFT 3 22.00
– 06.00 02.00
– 03.00
Sumber : PT. Dan Liris, 2012
c. Sistem penggajian
Sistem penggajian PT. Dan Liris dibagi menjadi 2 yaitu :
commit to user
1 Gaji bulanan
Merupakan pembayaran kepada staff yang dilakukan setiap bulan sekali melalui kerja sama dengan pihak ketiga.
2 Gaji harian
Merupakan pembayaran kepada karyawan harian, atas dasar “
no work no pay
”, sedangkan sistem pembayarannya tetap sama yaitu diberikan 1 bulan sekali.
Dalam memberikan gaji kepada karyawan PT. Dan Liris mengacu kepada standart Upah Minimun Regional UMR Kabupaten
Sukoharjo. d.
Kesejahteraan Karyawan Selain mendapat gaji upah pokok dan tunjangan tetap makan,
perusahaan juga memberikan fasilitas berupa tunjangan-tunjangan bagi karyawan sebagai suatu bentuk komitmen PT. Dan Liris
terhadap peningkatan kesejahteraan karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan semangat dan etos kerja para karyawan.
6. Proses Produksi
a.
Spinning
berdiri tahun 1976 Proses
spinning
pemintalan benang merupakan proses paling awal dalam produksi tekstil. Proses ini berbahan baku kapas alami
cotton
dan kapas sintetis
polyester
kemudian diproses sehingga menghasilkan gulungan-gulungan benang. Untuk kualitas produk
benang dibedakan menjadi 2 yaitu benang
combed
kualitas bagus dan benang
cardet
kualitas jelek.
commit to user
b.
Weaving
berdiri tahun 1974 Proses
weaving
adalah proses penenunan benang menjadi kain mentah atau kain setengah jadi, dimana bahan bakunya benang
pakan dan benang lusi. Pada proses ini hasil akhirnya disebut kain
grey.
Setelah melalui proses
inspecting
yaitu proses inspeksi
grade
kualitas, maka untuk pasar lokal biasanya yang dijual adalah kain
grey
dengan
grade
B dan L. khusus untuk pasar ekspor biasanya pelanggan hanya membeli kain
grey
dengan
grade
A saja. Selain dijual, kain
grey
digunakan sendiri oleh PT. Dan Liris untuk diproses menjadi kain jadi,
printing
dan garment. c.
Finishing
berdiri tahun 1976
printing
berdiri tahun 1977 Proses
finishing
adalah proses mengubah kain
grey
untuk diberi warna dasar sesuai dengan permintaan pembeli. Sedangkan proses
printing
adalah proses mengubah kain
finishing
menjadi kain siap pakai dengan pemberian motif dan penentuan desain sesuai dengan
mode dan permintaan pembeli.
d. Garment
Proses
garment
adalah proses mengubah kain yang siap pakai menjadi pakaian siap pakai, dimana proses ini adalah proses terakhir
dari kegiatan produksi PT. Dan Liris Pada setiap tahap proses produksi di PT. Dan Liris telah melewati
Quality Assurance
sehingga terjadinya kesalahan dalam proses produksi dapat diminimalisasi.
commit to user
7. Produk yang dihasilkan
Produk yang dihasilkan PT. Dan Liris Sukoharjo sangat beraneka ragam sehingga disesuaikan dengan tiap-tiap tahapan atau divisi, antara
lain: a.
Divisi
Spinning
1
Spinning
I : TR-45 8020, TR-30 8020, TR-20 8020 +
Re Use
, dll. 2
Spinning
II A : PC-45 6535
combed
, PC-40 6535
combed
, CVC-45 4555
combed
, Cm-30
Lycr,
dll. 3
Spinning
II B : C-40,
Cotton
C-30. Jenis produk diatas merupakan sebagian kecil dari seluruh jenis
produk benang yang beraneka ragam. b.
Divisi
Weaving
Produk di divisi
weaving
antara lain: TC 11076 45 45 63”, TC 7575
3030 63”, TC 11060 3030 63”,
Cot
CRD 12060 40 40 63”,
Cot
CMB 13372 4040 63”, TC 8464 4545 48”,TC AXF 110563016 47, dan lain-lain.
c. Divisi
Finishing
dan
Printing
Produk di divisi
finishing
dan
printing
adalah batik tekstil,
printing
tekstil, kain
solid
kain berwarna polos, batik tekstil untuk ekspor,
printing
tekstil untuk ekspor. Hasil produksi pada divisi tekstil kain
finishing
adalah
Coral, Apricot, Lilac, Navy, Mint, Ceries,
Santung
Polkadot, Georgette, Rayon, Flanel, Nylon, Woll, Chiffon, Poliester, Cotton, Pollisima, teteron, High Twist Solid
dan lain-lain. Dimana
commit to user
untuk produk jenis
printing
adalah sprei, baju dewasa, dan baju anak-anak. Sedangkan produk batik adalah sprei dan baju dewasa.
d. Divisi
Garment
Produk yang dihasilkan dalam tahapan terakhir dalam proses produksi di PT. Dan Liris Sukoharjo adalah pakaian jadi siap pakai
dengan model dan desain sesuai dengan permintaan pembeli. Produk dari PT. Dan Liris di Sukoharjo sebagian telah diekspor ke berbagai
negara di dunia. Saat ini
order
pembelian yang paling ramai berasal dari Turki, Jerman, Belgia, Yunani, Australia, Italia, Taiwan,
Malaysia. Namun pembeli dari Italia sudah berlangganan rutin walaupun
order
tidak banyak. PT. Dan Liris kebanyakan mendapat pembeli yang tidak satu tempat dengan
final destination
contoh: importir dari Perancis membeli barang tetapi barang yang dibeli
minta dikirim ke Turki. 8.
Pemasaran Produk Pada sebuah perusahaan sektor penjualan merupakan bagian
terpenting dalam kelancaran keuangan perusahaan untuk itu diperlukan Sumber Daya Manusia yang professional untuk meningkatkan aktifitas
sektor penjualan dan pemberian pelayanan yang baik sehingga konsumen puas dengan produk perusahaan.
Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan PT. Dan Liris di Sukoharjo adalah melakukan promosi. Media-media yang digunakan
oleh PT. Dan Liris untuk mempromosikan produk-produknya antara lain : internet,
advertising
, salesman, dan broker.
commit to user
Tabel 3.3 Volume penjualan Divisi Tekstil
Tahun 2011
J u
g S
S Sumber : PT. Dan Liris, 2011
Jumlah keseluruhan volume penjualan ekspor PT. Dan Liris Divisi Tekstil tahun 2011 adalah Volume : 11,785,189.47, jumlah kain grey :
7,929,880.50, jumlah kain solid : 3,098,415.36, jumlah kain printing : 756,893.61.
9. Daerah Pemasaran
Produk tekstil PT. Dan Liris tidak hanya dijual ke pasar ekspor atau internasional saja tetapi juga di pasar lokal. Daerah pemasaran lokal
No GREY
METER SOLID
METER PRINTING
METER TOTAL
METER 1
1,407,560.00 294,601.00
79,514.50 1,781,675.50
2 1,151,495.00
336,323.36 50,739.61
1,538,557.97 3
1,495,418.50 701,255.00
24,366.50 2,221,040.00
4 1,288,354.00
141,544.00 72,080.50
1,501,978.50 5
1,209,534.00 286,529.00
91,124.50 1,587,187.50
6 202,501.00
219,086.00 58,869.50
480,456.50 7
96,110.00 240,143.00
336,253.00 8
360,000.50 259,650.00
56,429.50 676,080.00
9 214,993.50
166,534.00 52,482.50
434,010.00 10
227,505.50 385,111.00
18,897.00 631,513.50
11 140,008.00
88,604.00 935.00
229,547.00 12
232,510.50 123,068.00
11,311.50 366,890.00
TOTAL 7,929,880.50 3,098,415.36 756,893.61
11,785,189.47 RATA-
RATA 660,823.38
258,201.28 63,074.47
982.099.12
commit to user
antara lain di kota-kota besar Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan lain-lain. Untuk pasar ekspor Negara tujuannya antara lain USA,
Italy, Belgia, Denmark, Germany, Turkey, Canada, England, Egypt, Jepang, Thailand, Austria, Malaysia, dan lain-lain.
Tabel 3.4 Omset ekspor per Negara untuk kain Grey
Tahun 2011
Sumber : PT. Dan Liris, 2011
Tabel 3.5 Omset ekspor per Negara untuk kain Finishing Printing
Tahun 2011 NO
KODE NEGARA
TUJUAN QUANTITY
METER 1
T02 TURKEY
5,889.621.00 2
I01 ITALY
1,077.509.50 3
B01 BELGIUM
320,011.50 4
T03 TUNISIE
202,490.50 5
G01 GERMANY
159,999.00 6
B03 BANGLADESH
137,749.00 7
T05 THAILAND
72,500.00 8
M01 MEXICO
70,000.00 TOTAL
7,929,880.50
NO KODE
NEGARA TUJUAN
QUANTITY 1
I01 ITALY
1,417,249.50 2
G01 GERMANY
679,247.50
commit to user
Sumber : PT. Dan Liris, 2011
Untuk ekspor kain
grey
lebih didominasi pembeli yang berasal dari Turkey. Karena kain
grey
merupakan kain yang mentah atau setengah jadi maka pembelinya hanya beberapa Negara saja. Untuk kain
Finishing Printing
pembeli lebih banyak yang berasal dari Negara Italy, tetapi banyak juga dari Negara-negara lain karena kain tersebut lebih bervariasi
warna maupun motif sehingga konumen tidak perlu mengolah maupun mendesain motif.
3 M04
MALAYSIA 571,878.00
4 A02
AUSTRALIA 275,754.00
5 N03
NETHERLAND 217,746.50
6 G02
GRECE 132,921,00
7 B03
BANGLADESH 129,537.00
8 S02
SPAIN 89,485.00
9 P04
PORTUGAL 70,356.00
10 P05
PERU 67,425.00
11 L03
LITHUANIA 57,145.00
12 C04
CANADA 48,671.00
13 U01
U.E.A 31,423.36
14 S04
SRI LANKA 31,323.00
15 A01
U.SA 13,704.11
16 D01
DENMARK 9,372.00
17 N01
NEW ZEALAND 6,171.00
18 E01
ENGLAND 4,511.00
19 F03
FIJI 1,389.00
TOTAL 3,855,308.97
commit to user
B. PEMBAHASAN
3. Keunggulan dan kelemahan sistem pembayaran
Letter of Credit
pada PT. Dan Liris
a. Keunggulan sistem pembayaran
Letter of Credit
1 Jaminan Pembayaran kepada eksportir.
Dalam sistem pembayarn
Letter of Credit
terdapat jaminan pembayaran dari
Advising Bank
kepada ekportir jika penyerahan dokumen-dokumen yang sesuai dengan syarat-syarat
Letter of Credit
LC. Eksportir akan merasa terjamin pembayarannya karena jika eksportir dapat memenuhi syarat
– syarat yang diminta dalam LC, maka pihak eksportir akan menerima
pembayaran sesuai jumlah yang tercantum dalam LC. Hal ini akan memperkecil resiko gagal bayar.
2 Eksportir langsung menerima pembayaran jika dokumen sesuai.
Letter of Credit
dapat langsung dicairkan jika dokumen lengkap dan sesuai yang disyaratkan dalam LC walaupun pihak importir
belum membayar. Dalam waktu beberapa hari saja setelah negosiasi
dokumen ekspor,
eksportir dapat
menerima pembayaran dari
Advising Bank.
3 Aman karena menggunakan jenis LC
Irrevocable.
Pemilihan LC jenis
Irrevocable
oleh eksportir dinilai lebih aman karena dalam sistem pembayaran ini tidak dapat
dibatalkan secara sepihak harus melaui keputusan bersama dari pihak pembeli, penjual maupun Bank yang bersangkutan.
commit to user
4 Tidak merugikan pihak pembeli dan penjual.
Sebelum penerbitan
Letter of Credit
melalui
Advising Bank
, dilakukan pengiriman Draft LC terlebih dahulu dari importir
kepada eksportir. Pihak eksportir dapat memeriksa apakah LC tersebut sudah melindungi pihak eksportir, sehingga saat LC
diterbitkan oleh
Issuing Bank
tidak ada klausa dalam LC yang merugikan pihak eksportir maupun importir. Jika setelah LC
diterbitkan
Issuing bank
terdapat kesalahan atau tidak sesuai dengan draft LC maka pihak eksportir dapat meminta pihak
importir untuk diterbitkan LC yang baru sehingga saat negosiasi dokumen tidak terjadi kesalahan.
Perbedaan sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris dengan perusahaan lain adalah sistem pembayaran Letter of
Credit yang digunakan PT. Dan Liris
Letter of Credit at Sight
dengan sifat tersedianya kredit
By Negotiation
, maka PT. Dan Liris dapat langsung menerima pembayaran dari
Advising Bank
jika dokumen yang dinegosiasikan sudah lengkap dan diterima pihak
Advising Bank
. Hanya beberapa hari setelah negosiasi dokumen –
dokumen ekspor pihak
Advising Bank
akan membayar sesuai dengan jumlah yang terdapat dalam LC tersebut, walaupun pihak importir
belum melakukan pembayaran. Dengan ini lebih menguntungkan PT. Dan Liris karena tidak perlu menunggu lama untuk menerima
pembayaran dari
Advising Bank
Jika dalam
Letter of Credit
disebutkan bahwa
Available By Payment
maka pihak PT. Dan Liris
commit to user
menerima pembayaran setelah pihak
Issuing Bank
melunasi pembayaran, hal ini dihindari pihak PT. Dan Liris karena harus
menunggu pembayaran dari
Issuing Bank.
Pembayaran LC biasanya dikirim melalui rekening PT. Dan Liris hanya satu minggu setelah
dokumen dinegosiasikan. b.
Kelemahan sistem pembayaran
Letter of Credit
pada PT. Dan Liris 1
Pengurusan dokumen rumit karena melalui Bank. Proses pengurusan dokumen yang melalui Bank membutuhkan
waktu yang cukup lama dan dibutuhkan biaya yang lebih tinggi untuk komisi Bank. Saat menegosiasikan dokumen
– dokumen ekspor, pihak Bank memeriksa terlebih dahulu semua dokumen
apabila ada kesalahan, pihak eksportir harus membetulkan dokumen tersebut jika tidak maka pihak eksportir akan terkena
denda. Kesalahan satu huruf saja akan berpengaruh, pihak eksportir harus membayar sejumlah denda yang dicantumkan
dalam LC. 2
Waktu pengiriman barang harus sesuai LC Sebelum LC diterbitkan eksportir harus mengetahui jadwal
kapal yang akan berangkat bulan tersebut. Pemilihan jenis kapal juga menentukan cepat atau tidaknya berang sampai di
pelabuhan tujuan. Beberapa kapal ada yang langsung menuju ke pelabuhan tujuan, ada juga yang singgah ke pelabuhan lain.
Eksportir juga harus mempersiapkan pengiriman barang,
commit to user
memesan kontainer,
boking space
kapal sehingga pengiriman tepat waktu sebelum jatuh tempo.
3 Biaya lebih tinggi jika
Issuing Bank
dan
Advising bank
tidak ada korespodensi
Dalam transaksi perdagangan luar negeri, Issuing Bank dan Advising Bank harus mempunyai korespodensi. Jika Bank
eksportir dan Bank importir tidak ada korespodensi maka diperlukan jasa bank pihak ketiga
yang mempunyai korespodensi dengan
Advising Bank
. Bank pihak ketiga disebut juga
Reimbursing Bank.
Karena menggunakan jasa beberapa bank maka pihak ekportir harus memberikan komisi kepada
ketiga bank tersebut. Biaya akan lebih tinggi lagi jika Bank Koresponden berada diluar Negara Importir.
4 Jika terjadi kesalahan dalam dokumen eksportir terkena denda
Saat pengurusan dokumen harus dilakukan oleh tenaga professional karena jika ada kesalahan
discrepancy
dalam tulisan dokumen maka pihak eksportir akan terkena
denda dan biaya tersebut cukup mahal. Dalam pengurusan tidak boleh ada
dokumen yang kurang atau salah walaupun hanya satu huruf saja. Semua dokumen satu dengan dokumen lainnya harus
konsisten
commit to user
4. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembayaran
Letter of Credit
pada PT. Dan Liris a.
Invoice
Dokumen yang dibuat oleh eksportir yang ditujukan kepada importir mengenai spesifikasi barang, jumlah dan harga dari masing barang-
barang tersebut. Nilai dan jumlah barang tidak boleh melebihi nilai LC. Prosentase lebih atau kurang dicantumkan dalam LC, biasanya
10 sampai 15. b.
Packing List
Dokumen yang diterbitkan oleh pihak eksportir yang menjelaskan isi barang yang dipak, dibungkus atau diikat dalam peti, kaleng kardus
dan sebagainya yang berfungsi untuk memudahkan pemeriksaan oleh Bea Cukai.
c. Surat Keterangan Asal SKA
Surat keterangan asal barang yang diekspor yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang. Dokumen ini digunakan untuk memasuki
wilayah Negara tertentu, maupun sebagai fasilitas untuk memperoleh pembebasan bea masuk.
d.
Bill of Lading
B L Tanda terima pengiriman barang yang diterbitkan oleh perusahaan
pelayaran sebagai tanda bukti kepemilikan atas barang dimuat diatas kapal untuk dikirim ke pelabuhan tujuan.
commit to user
e. Pemberitahuan Ekspor Barang PEB
Surat keterangan yang berisi tentang pemberitahuan transaksi ekspor barang yang ditanda tangani oleh eksportir dan disahkan oleh Bea
Cukai, sebagai pencatatan data ekspor, sebagai data untuk menghitung pajak.
f.
Shipping Instruction
Dokumen yang ditujukan untuk perusahaan pelayaran yang berisi instruksi untuk memesan kapal, memberitahukan keberangkatan dan
kedatangan kapal. Dokumen
Shipping Intruction
juga digunakan sebagai dasr pembuatan
Bill of Lading
BL Dokumen ekspor yang dibutuhkan dalam sitem pembayaran
Letter of Credit
dari perusahan satu dengan yang lain relatif sama. Yang membedakan adalah jenis komoditi yang diekspor maka ada tambahan
dokumen ekspor yang harus di lampirkan seperti
Sanitary Health dan Veterinary Certificate
yang harus dilampirkan untuk menyatakan bahan baku ekspor, tanaman, atau bahan hasil tanaman telah diperiksa dan
dinyatakan telah bebas dari hama penyakit.
Certificate of Analysis
yang harus dilampirkan untuk mengetahui keterangan tentang analisa
kandungan kimia pada produk atau barang dari laboratorium. Negara tujuan ekspor juga berpengaruh terhadap dokumen yang wajib
dilampirkan, seperti Negara Turkey mewajibkan eksportir untuk melampirkan dokumen Exportir Registry Form, dokumen ini menyatakan
legalitas suatu perusahaan yang dikirim satu kali dalam satu tahun dan
commit to user
dokumen ini juga harus diperbarui satu tahun sekali oleh Kadin. Untuk ekspor ke Negara Australia diwajibkan melampirkan dokumen Packing
Declaration, dokumen tersebut menyatakan tentang identifikasi bahwa packing produk aman tidak menggunakan bahan
– bahan berbahaya, dan lain-lain. Setiap Negara mepunyai permintaan dokumen
– dokumen ekspor yang berbeda tergantung dari kepentingan mereka.
Dalam pengurusan dokumen – dokumen ekspor tidak boleh ada
dokumen yang kurang maupun terdapat kesalahan, pihak bank akan memeriksa terlebih dahulu dokumen
– dokumen ekspor tersebut jika terjadi kesalahan biasanya pihak bank akan menginformasikan kepada
pihak eksportir melalui
e-mail
bahwa dokumen yang dinegosiasikan terdapat kesalahan
discrepancy
. Jika dokumen yang keliru dapat diperbaiki maka pihak eksportir akan diberi waktu beberapa hari untuk
melakukan koreksi dokumen – dokumen yang keliru biasanya kesalahan
terdapat pada penulisan dokumen. Dalam satu dokumen harus konsisten dengan dokumen yang lain.pihak eksportir harus benar
– benar teliti dalam pembuatan dokumen seperti nama, alamat, tanggal, jenis barang,
dan lain – lain. Jika dokumen tidak bisa diperbaiki maka pihak eksportir
harus menanggung biaya denda, kesalahan ini biasanya faktor produksi, karena pihak eksportir tidak bisa memenuhi jumlah barang atau produk
yang diminta dalam
Letter of Credit
. Untuk pengurusan dokumen
– dokumen ekspor di PT. Dan Liris dilakukan oleh beberapa staff kantor
divisi ekspor. Satu dokumen ekspor dikerjakan oleh satu orang staff kantor. PT. Dan Liris hanya memerlukan
commit to user
waktu empat sampai enam hari saja dalam pengurusan dokumen –
dokumen ekspor sehingga saat menegosiasikan dokumen ekspor kepada pihak Bank PT. Dan Liris tidak pernah melebihi batas waktu yang
ditentukan.
commit to user
53
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN