Sistem pembayaran letter of credit pada transaksi Ekspor tekstil pt. Dan liris Di Sukoharjo dian

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SISTEM PEMBAYARAN LETTER OF CREDIT PADA TRANSAKSI EKSPOR TEKSTIL PT. DAN LIRIS DI SUKOHARJO

Tugas Akhir

Diajukan untuk Memenuhi Tugas-Tugas dan Persyaratan Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III

Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh : DIAN YULIYANTI

F.3109024

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2012


(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

ABSTRAKSI

SISTEM PEMBAYARAN LETTER OF CREDIT PADA TRANSAKSI EK-SPOR TEKSTIL PT. DAN LIRIS DI SUKOHARJO

DIAN YULIYANTI F.3109024

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan menggunakan sistem pembayaran Letter of Credit (L/C) serta dokumen-dokumen yang diperlukan PT. Dan Liris dalam dalam melaksanakan transaksi ekspor tekstil.

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu mengambil satu obyek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan pihak PT. Dan Liris dalam hal ini bagian staff administrasi ekspornya, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lainya

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem pembayaran ekspor yang digunakan PT. Dan Liris adalah Letter of Credit yang berbentuk Irrevocable. Dokumen – dokumen yang diperlukan adalah Invoice, Packing List, Surat Keterangan Asal (SKA), Bill of Lading (B/L), Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), dan Shipping Instruction. Keunggulan PT. Dan Liris menggunakan L/C adalah jaminan pembayaran kepada eksportir, langsung menerima pembayaran jika dokumen sesuai syarat L/C, penggunaan L/C jenis irrevocable lebih aman, dilakukan pengiriman Draft L/C sebelum L/C diterbitkan oleh Issuing Bank. Sadangkan kelemahannya adalah pengurusan dokumen rumit membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tinggi, waktu pengiriman barang harus sesuai L/C, biaya lebih tinggi jika tidak ada korespodensi antara bank importir dan bank eksportir, Jika terjadi kesalahan eksportir terkena denda. Saran yang dapat disampaikan adalah waktu pengiriman disesuaikan dengan keinginan atau kesiapan PT. Dan Liris, memperhitungkan dengan biaya yang dikeluarkan, dalam pengurusan dokumen sebaiknya memilih orang yang berpengalaman dan professional.


(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

THE LETTER OF CREDIT PAYMENT SYSTEM IN TEXTILE EXPORT TRANSACTION IN PT. DAN LIRIS IN SUKOHARJO

DIAN YULIANTI F.3109024

The objective of final project is to find out the advantage and the disad-vantage of Letter of Credit (LC) payment system use as well as the document the PT. Dan Liris requires in undertaking textile export transaction.

The research method used was case study, that was, to take a certain object to be analyzed in-depth by focusing on one problem. The data used were primary and secondary ones. The primary data was collected using direct interview with PT. Dan Liris, in this case the staff of export administration, while the secondary one was obtained from book or other reading sources.

From the result of research, it could be concluded that the export payment system used by PT. Dan Liris was Irrevocable Letter of Credit. The documents used were invoice, packing list, Origin Information Letter (SKA), Bill of Lading (B/L), Merchandise Export Notification, and Shipping Instruction. The ad-vantages of using L/C to PT. Dan Liris were payment guaranty to exporter, direct-ly payment receiving when the document was corresponding to the L/C require-ment, irrevocable L/C use was safer, L/C draft delivery was sent before L/C was published by Issuing Bank. Meanwhile the disadvantages included the complicat-ed document organization that took long time and high cost, the merchandise de-livery time should be consistent with L/C, the higher cost when there was no cor-respondence between importer and exporter banks, and the sanction imposition when exporter did fault. The recommendation given was that the delivery time should be adjusted with PT. Dan Liris’ will or readiness, the expense cost should be estimated, and the experienced and professional personnel should be hired to organize the documents.


(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user


(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user


(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

MOTTO

 Orang - orang menjadi begitu luar biasa ketika mereka mulai berpikir

bahwa mereka bisa melakukan sesuatu, saat mereka percaya pada diri mereka sendiri, mereka memiliki rahasia kesuksesan yang pertama

(Normant Vincent)

 Barang siapa di uji lalu bersabar, di beri lalu bersyukur, di zalimi lalu memaafkan, dan berbuat zalim lalu bertaubat, maka bagi mereka keselamatan dan merekalah orang-orang yang memperoleh hidayah (HR. Al-Baihaqi).


(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Tugas Akhir ini kepada : 1.Bapak dan Ibu terimakasih atas kasih

sayang, yang tak dapat dinilai dengan apapun.

2.Suami dan anak ku tercinta yang selalu membuat aku tertawa dan bahagia.

3.Kakak dan adik ku tersayang.

4.Teman-teman D3 Bisnis Internasional’09 5.Keluarga besarku


(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas ridho dan karunia Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir

yang berjudul “ SISTEM PEMBAYARAN LETTER OF CREDIT PADA

TRANSAKSI EKSPOR TEKSTIL PT. DAN LIRIS DI SUKOHARJO”

Penulisan Tugas Akhir ini masih sangat jauh dari sempurna karena keterbatasan waktu, pengetahuan dan pengalaman yang penulis miliki. Namun, penulis berusaha menyajikan Tugas Akhir ini dengan sebaik-baiknya. Penulis berharap semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca lainnya.

Dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, mengarahkan dan memberikan dorongan bagi penulis hingga tersusun Tugas Akhir ini.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. Sutanto, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan waktu dan bimbingannya dalam penyelesaian Tugas akhir ini.

2. Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua program D3 Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Seluruh staff dan karyawan D3 Bisnis Internasional Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

5. Direktur utama PT. Dan Liris Surakarta yang telah memberikan ijin melakukan penalitian.

6. Ibu Adryana selaku kepala bagian administrasi dan shipping yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama magang.

7. Mbak Rini, Ibu Nurul, Ibu Choir, Pak Hendrat, Pak Daniel, Pak Ratno serta seluruh staff Ekspor yang telah memberi bantuan selama magang.

8. Pak’e yang selalu membuat aku semangat kuliah, Mak’e yang memberikan

dukungan walaupun dari belakang. Terima kasih atas dukungan spiritual maupun material.

9. Fandhy yang ganteng dan agak galak tapi ngangenin terima kasih atas semua dukungan, kasih sayang dan cinta yang kamu berikan.

10.Rizky yang lucu, gemesin, jail tapi pinter yang membuat aku betah dirumah.

11.Mas Wawan dan dek Gani terimakasih atas dukungannya.

12.Sahabat-sahabat ku “Pertai Besar” (Dhanty, Maya, Dhian Budi) yang selalu membuat ku tertawa, yang saling mengejek, pokoknya bezt plent BI’09

13.Teman-teman seperjuangan Bisnis Internasional’09.

Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat diharapkan dari berbagai pihak untuk kesempurnaan penulisan Tugas Akhir ini.

Surakarta, Juni 2012


(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……… i

HALAMAN ABSTRAKSI ………... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .……….... iii

HALAMAN PENGESAHAN ……….. iv

HALAMAN MOTTO ………...……… v

HALAMAN PERSEMBAHAN ….……….. vi

KATA PENGANTAR ……….. vii

DAFTAR ISI ………...……….. ix

DAFTAR TABEL …….……… xii

DAFTAR GAMBAR ………... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ……….………... xiv

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH …..……… 1

B. PERUMUSAN MASALAH …..……… 2

C. TUJUAN PENELITIAN ……… 3

D. MANFAAT PENELITIAN ……… 3


(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB II LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN UMUM EKSPOR

1. Pengertian Ekspor ……… 7 2. Syarat – syarat perusahaan melakukan ekspor ...……. 7

3. Dokumen ekspor …..………... 10

4. Metode pembayaran ekspor …...……….. 12 B. TINJAUAN KHUSUS LETTER OF CREDIT

1. Definisi Letter of Credit ………. 14 2. Proses pembukaan Letter of Credit …..……….. 15 3. Pihak- pihak yang terlibat transaksi Letter of Credi ... 16 4. Bentuk – bentuk atau type Letter of Credit ..……….. 18 5. Jenis - jenis Letter of Credit …….………. 19 6. Sifat - sifat Letter of Credit ….………... 20 7. Tenor atau jangka waktu Letter of Credit ……..……... 20 8. Jenis – jenis dokumen dalam Letter of Credit …..……. 20 9. Manfaat Letter of Credit ……..………. 22 10.Proses Negosiasi dokumen ……..………. 23

BAB III DESKRIPSI OBJEK DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

1. Sejarah berdirinya perusahaan ……… 26 2. Visi Misi Perusahaan ……….. 27 3. Lokasi PT. Dan Liris ………... 28


(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

4. Stuktur organisasi PT. Dan Liris ……… 29

5. Personalia ……… 34

6. Proses Produksi ………... 38

7. Produk yang dihasilkan ……….. 40

8. Pemasaran Produk ……….. 41

9. Daerah Pemasaran ……….. 42

B. PEMBAHASAN 1. Keunggulan dan kelemahan sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris ……….. 45

2. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam system pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris …... 49

BAB IV PENUTUP A. KESIMPULAN ……… 53

B. SARAN ……….. 54

DAFTAR PUSTAKA ……….. 55


(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

3.1 Daftar Jam Kerja Staff Kantor PT. Dan liris tahun 2012 ………….. 37

3.2 Daftar jam kerja karyawan produksi tahun 2012 ……… 37

3.3 Volume Penjualan Divisi Tekstil tahun 2011 ………. 42

3.4 Omset Ekspor Per Negara Tekstil Grey Tahun 2011 ………. 43


(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

2.1 L/C Opening Process ……….. 15 2.2 Shipping Document Negotiation Process ……….. 24


(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan

2. Surat Keterangan Magang

3. Email Permintaan dan Penawaran

4. Sale’s Contract

5. Letter of Credit (L/C) 6. Packing and Weight List 7. Comercial Invoice 8. Bale Marks

9. Shipping Instruction

10. Pemberitahuan Ekspor Barang PEB) 11. Nota Pelayanan Ekspor (NPE) 12. Bill of Lading

13. Shipping Company Certificate 14. Surat Keterangan Asal (SKA) 15. Shipping Details

16. Declaration

17. Aplikasi Wesel Dokumenter 18. Draft L/C

19. TNT


(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAKSI

SISTEM PEMBAYARAN LETTER OF CREDIT PADA TRANSAKSI EKSPOR TEKSTIL PT. DAN LIRIS DI SUKOHARJO

DIAN YULIYANTI F.3109024

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan menggunakan sistem pembayaran Letter of Credit (L/C) serta dokumen-dokumen yang diperlukan PT. Dan Liris dalam dalam melaksanakan transaksi ekspor tekstil.

Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus, yaitu mengambil satu obyek tertentu untuk dianalisa secara mendalam dengan memfokuskan pada satu masalah. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan pihak PT. Dan Liris dalam hal ini bagian staff administrasi ekspornya, sedangkan data sekunder diperoleh dari buku maupun sumber bacaan lainya

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sistem pembayaran ekspor yang digunakan PT. Dan Liris adalah Letter of Credit yang berbentuk Irrevocable. Dokumen – dokumen yang diperlukan adalah Invoice, Packing List, Surat Keterangan Asal (SKA), Bill of Lading (B/L), Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB), dan Shipping Instruction. Keunggulan PT. Dan Liris menggunakan L/C adalah jaminan pembayaran kepada eksportir, langsung menerima pembayaran jika dokumen sesuai syarat L/C, penggunaan L/C jenis irrevocable lebih aman, dilakukan pengiriman Draft L/C sebelum L/C diterbitkan oleh Issuing Bank. Sadangkan kelemahannya adalah pengurusan dokumen rumit membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang tinggi, waktu pengiriman barang harus sesuai L/C, biaya lebih tinggi jika tidak ada korespodensi antara bank importir dan bank eksportir, Jika terjadi kesalahan eksportir terkena denda. Saran yang dapat disampaikan adalah waktu pengiriman disesuaikan dengan keinginan atau kesiapan PT. Dan Liris, memperhitungkan dengan biaya yang dikeluarkan, dalam pengurusan dokumen sebaiknya memilih orang yang berpengalaman dan professional.


(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACT

THE LETTER OF CREDIT PAYMENT SYSTEM IN TEXTILE EXPORT TRANSACTION IN PT. DAN LIRIS IN SUKOHARJO

DIAN YULIANTI F.3109024

The objective of final project is to find out the advantage and the disadvantage of Letter of Credit (LC) payment system use as well as the document the PT. Dan Liris requires in undertaking textile export transaction.

The research method used was case study, that was, to take a certain object to be analyzed in-depth by focusing on one problem. The data used were primary and secondary ones. The primary data was collected using direct interview with PT. Dan Liris, in this case the staff of export administration, while the secondary one was obtained from book or other reading sources.

From the result of research, it could be concluded that the export payment system used by PT. Dan Liris was Irrevocable Letter of Credit. The documents used were invoice, packing list, Origin Information Letter (SKA), Bill of Lading (B/L), Merchandise Export Notification, and Shipping Instruction. The advantages of using L/C to PT. Dan Liris were payment guaranty to exporter, directly payment receiving when the document was corresponding to the L/C requirement, irrevocable L/C use was safer, L/C draft delivery was sent before L/C was published by Issuing Bank. Meanwhile the disadvantages included the complicated document organization that took long time and high cost, the merchandise delivery time should be consistent with L/C, the higher cost when there was no correspondence between importer and exporter banks, and the sanction imposition when exporter did fault. The recommendation given was that the delivery time should be adjusted with PT. Dan Liris’ will or readiness, the expense cost should be estimated, and the experienced and professional personnel should be hired to organize the documents.


(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perdagangan luar negeri terjadi karena barang dan jasa tidak terdapat pada suatu negara atau negara itu memperoleh barang dan jasa yang relatif murah dan lebih baik mutunya dari negara lain. Pelaksanaan perdagangan lintas Negara sering disebut transaksi ekspor impor. Manfaat yang bisa diperoleh dengan adanya perdagangan internasional bagi suatu Negara akan mendorong Negara tersebut untuk meningkatkan transaksi ekspor keluar negeri sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan suatu Negara. Transaksi ekspor sangat penting untuk menambah cadangan devisa Negara dan mengurangi tingkat pengangguran karena meningkatnya produktivitas dan lapangan kerja.

Dalam meningkatkan volume penjualan dan meningkatkan keuntungan suatu perusahaan ekspor membuat strategi untuk mencari pembeli dari luar negeri sebanyak mungkin. Untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dari perusahaan dalam negeri atau pengekspor dan pihak pembeli dari luar negeri, biasanya mereka menggunakan sistem pembayaran yang paling efektif, karena akan melindungi kepentingan dari masing-masing pihak.

Sistem pembayaran merupakan komponen yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Sistem pembayaran yang paling aman dilihat dari sudut pandang besar kecilnya resiko yang dihadapi dalam transaksi ekspor adalah


(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

penggunaan Letter of Credit. Dalam Letter of Credit terdapat jaminan pembayaran dari bank untuk perusahaan ekspor dan untuk pihak pembeli atau importir akan mendapat jaminan mendapatkan barang yang di beli. Pemahaman Letter of Credit secara mendalam dibutuhkan oleh pihak eksekutif perbankan terutama yang berhubungan dengan lalu lintas pembayaran internasional. Semakin ahli eksportir dalam mempersiapkan dokumen-dokumen yang dibutuhkan dalam Letter of Credit tersebut maka pejabat perbankan lebih mudah dalam melakukan penelitian dan pemeriksaan dokumen. Hal ini dengan sendirinya akan mempertinggi efisiensi pengelolaan dokumen di bank devisa.

PT. Dan Liris merupakan salah satu perusahaan pengekspor tekstil dan garment yang berlokasi di Sukoharjo. Salah satu sistem pembayaran yang digunakan pada PT. Dan Liris dalam transaksi ekspor impor adalah Letter of Credit. Karena dalam sistem pembayaran ini memelihara kepentingan kedua belah pihak. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis memilih judul “SISTEM PEMBAYARAN LETTER OF CREDIT PADA TRANSAKSI

EKSPOR TEKSTIL PT. DAN LIRIS DI SUKOHARJO”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis merumuskan beberapa masalah dalam Tugas Akhir ini sebagai berikut :

1. Apakah keunggulan dan kelemahan sistem pembayaran Letter of Credit

pada PT. Dan Liris?

2. Dokumen-dokumen apa sajakah yang digunakan dalam sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris?


(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah diatas, adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris.

2. Untuk mengetahui Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris.

D. Manfaat Penelitian

Selain mempunyai tujuan penelitian, penelitian ini juga mempunyai manfaat penelitian. Dalam penelitian ini mempunyai manfaat antara lain: 1. Bagi perusahaan

Memberikan pembelajaran tentang hal-hal yang berhubungan dengan transaksi ekspor yang dapat digunakan untuk mengevaluasi perusahaan dalam mengambil kebijaksanaan, meningkatkan kualitas dan aktivitas ekspor dan pengembangan usaha. Khususnya penggunaan sistem pembayaran Letter of Credit dalam pengurusan dokumen ekspor oleh PT. Dan Liris.

2. Bagi penulis dan pembaca lain

Merupakan penerapan ilmu ekonomi tentang ekspor impor yang diperoleh di bangku kuliah dan dalam kerja nyata, untuk tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya bagi mahasiswa jurusan Bisnis Internasional yang sedang menyusun Tugas Akhir dengan pokok permasalahan yang sama.


(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

E. Metode Penelitian

Penelitian Tugas Akhir menggunakan beberapa metode penelitian. Metode penelitian mengemukakan secara tertulis tata kerja dari suatu penelitian. Metode penelitian ini terdiri dari :

1. Ruang Lingkup Penelitian

Membahas tentang sistem pembayaran Letter of Credit yang digunakan PT. Dan Liris dalam transaksi ekspor tekstil. PT. Dan Liris merupakan perusahaan ekspor tekstil dan garment yang berlokasi di Kelurahan Banaran, Kecamatan Grogol, Sukoharjo – Indonesia.

2. Jenis dan Alat Pengumpul Data a. Jenis data

1) Data Primer

Merupakan pengamatan secara langsung tentang kegiatan yang berlangsung di PT. Dan Liris, sehingga penulis mendapat keterangan tentang data-data yang dibutuhkan untuk mendukung topik permasalahan pada Tugas Akhir ini. Misalnya data tentang jam kerja karyawan pada PT. Dan Liris

2) Data Sekunder

Yaitu data pendukung yang diperoleh dari publikasi lain yang sudah ada di PT. Dan Liris ynag berkaitan dengan penelitian. Misalnya data tentang dokumen ekspor, volume penjualan ekspor, omset penjualan ekspor, termasuk informasi yang mendukung landasan teori dan daftar pustaka.


(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

b. Metode pengumpulan data 1) Wawancara

Pelaksanaan wawancara dilakukan pada waktu magang kerja dengan staff karyawan PT. Dan Liris secara langsung pada waktu jam kerja dan pada saat pengurusan dokumen ekspor oleh staff yang bertugas.

2) Studi pustaka

Merupakan data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data ini diperoleh dari buku karangan Roselyne Hutabarat tentang Transaksi Ekspor Impor, buku karangan Amir MS tentang Letter of Credit,

Strategi Memasuki Pasar Ekspor, Ekspor Impor, buku karangan Bhimo Rizky Samudro, Dkk, tentang Sistem Pembayaran Internasional, penulis juga menggunakan Tugas Akhir yang bertema sama tentang topik Tugas Akhir ini untuk menjadi pembanding dan informasi tambahan.

3) Observasi

Dalam penelitian ini, penulis melihat langsung mengenai kegiatan ekspor PT. Dan Liris dari mulai penerbitan Draft L/C kepada eksportir, pengurusan dokumen – dokumen ekspor dan dokumen tersebut dinegosiasikan kepada pihak Advising Bank, sehingga penulis dapat mengetahui secara langsung proses awal L/C diterbitkan hingga L/C dinegosiasikan kepada pihak


(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Advising Bank. Dalam pengurusan dokumen PT. Dan Liris membutuhkan waktu empat sampai enam hari.

3. Sumber Data

a. Sumber data primer

Yaitu sumber data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh dengan cara wawancara langsung pada bagian ekspor dan staf/karyawan pada PT. Dan Liris.

b. Sumber data sekunder

Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian. Data ini diperoleh penulis dari buku maupun bacaan lain.


(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN UMUM EKSPOR 1. Pengertian Ekspor

Ekspor adalah mengeluarkan barang-barang dari peredaran dalam masyarakat dan mengirimkan ke luar negeri sesuai ketentuan pemerintah dan mengharapkan pembayaran dalam valuta asing (Amir M.S, 2004 : 1). Ekspor adalah kegiatan menjual barang dari dalam wilayah pabean Indonesia dengan mentaati peraturan yang berlaku (Roselyne Hutabarat, 1992 : 306).

Ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean Indonesia kedaerah pabean lain (PPEI, 2011 : 1).

Berdasarkan dari beberapa pengertian atau definisi dari ekspor diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara pengertian dari ekspor adalah kegiatan suatu badan usaha untuk melakukan transaksi menjual barang keluar daerah pabean Indonesia atau ke luar negeri. 2. Syarat-syarat perusahaan melakukan ekspor

Syarat-syarat minimal bagi setiap perusahaan yang akan melakukan ekspor adalah harus memiliki (PPEI, 2011 : 2) :

a. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau izin usaha dari Departemen Teknis atau lembaga pemerintah Non Departemen berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

b. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) c. NPWP


(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Dalam tata niaga ekspor, kelompok barang yang diekspor dibagi menjadi:

a. Barang yang diatur

Pertimbangannya adalah daya saing, posisi tawar, tersedianya bahan baku, kelestarian alam, nilai tambah, K3LM ( Kesehatan Keamanan Keselamatan Lingkungan Moral Bangsa). Dengan persyaratan, setiap eksportir yang akan mengekspor harus memenuhi dan mendapat pengakuan sebagai eksportir terdaftar (sesuai dengan produk) dari Menteri Perindustrian dan Perdagangan dalam hal itu diatur oleh Dirjen Perdagangan Luar Negeri. Barang yang diatur meliputi :

1) Kopi, Eksportir Terdaftar Kopi (ETK) 2) Rotan, Eksportir Terdaftar Rotan (ETR)

3) Produk kayu, Eksportir Terdaftar Produk Industri Kehutanan (ETPIK) dan lain-lain.

b. Barang yang diawasi

Ekspor produk tersebut hanya dapat dilakukan eksportir khusus dengan persetujuan Menperindag dari Instansi teknis lainnya. Dengan pertimbangan untuk menjaga keseimbangan pasokan didalam negeri dan tidak mengganggu konsumsi di dalam negeri. Barang yang diawasi meliputi :

1) Produk pertenakan dan binatang atau tumbuhan liar

Bibit sapi, sapi bukan bibit, kerbau, kulit buaya atau wet blue, binatang liar dan tumbuhan.


(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2) Produk perikanan

Anak ikan napoleon, ikan napoleon, benih ikan bandeng. 3) Produk perkebunan

Inti kelapa sawit (palm kernel). c. Barang yang dilarang

Barang yang dilarang mempunyai pertimbangan untuk kelestarian alam, tidak memenuhi standar mutu, untuk kebutuhan bahan baku bagi industri kecil atau pengrajin, peningkatan nilai tambah, bernilai sejarah dan budaya. Barang dilarang meliputi :

1) Produk perikanan dan binatang atau tumbuhan liar

Anak ikan dan ikan arwana, benih ikan sidat, udang galah ukuran 8cm, pickled dan wet blue dari binatang melata dan tumbuhan liar alam yang dilindungi.

2) Produk kehutanan

Kayu bulat, bantalan kereta api atau trem dari kayu dan kayu gergajian, karet bongkah.

3) Produk pasir

Pasir (laut, darat, tanah, tanah soil). 4) Produk pertambangan

Bijih timah, bijih timah hitam dan pekatannya, batu mulia. 5) Barang budaya kuno

d. Barang yang bebas diekspor


(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

3. Dokumen Ekspor

Perdagangan Internasional juga sering disebut dengan perdagangan dokumen karena semua pelaku yang terlibat dalam suatu transaksi ekspor impor membuktikan kinerjanya dalam bentuk dokumen. (Amir MS 2004 : 24).

Dokumen-dokumen ekspor yang perlu diketahui adalah dokumen yang digunakan untuk memenuhi persyaratan dan peraturan dari pemerintah untuk produk yang diatur dan diawasi. Dokumen-dokumen tersebut antara lain :

a. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

Dokumen pabean yang digunakan untuk pemberitahuan pelaksanaan ekspor barang.

b. Commercial Invoice atau faktur

Nota perincian tentang keterangan barang-barang yang dijual dan harga dari barang-barang tersebut.

c. Bill of Lading (B /L)

Dokumen pengapalan yaitu surat yang membuktikan bahwa barang yang tercantum dalam dokumen sudah dimuat diatas kapal.

d. Airway Bill

Tanda terima barang yang dikirim melalui udara untuk orang dan alamat terentu.


(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

e. Packing List

Dokumen yang menjelaskan isi barang yang dipak, dibungkus atau diikat dalam peti, kaleng kardus dan sebagainya yang berfungsi untuk memudahkan pemeriksaan oleh Bea Cukai.

f. Certificate Of Origin (COO)

Surat keterangan asal barang yang diekspor.

g. Inspection Certificate

Sertifikat yang memberikan jaminan : mutu dan jumlah barang, ukuran dan berat barang, keadaan barang, pembungkus dan pengepakan barang, banyaknya satuan isi masing-masing pengepakan, harga barang.

h. Certificate of Quality

Sertifikat yang menyatakan mutu barang yang diekspor.

i. Sanitary Health dan Veterinary Certificate

Sertifikat yang menyatakan bahan baku ekspor, tanaman, atau bahan hasil tanaman telah diperiksa dan dinyatakan telah bebas dari hama penyakit.

j. Certificate of Analysis

Keterangan tentang hasil analisa barang dari laboratorium.

k. Exporter’s Certificate

Keterangan dari eksportir yang menyatakan barang-barang yang dikapalkan merupakan hasil produksi sendiri atau produksi perusahaan lain.


(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

l. Beneficiary Certificate

Surat keterangan dari eksportir yang menyatakan telah dikirimnya dokumen ekspor asli atau copy kepada importir.

m. Manufacture’s Certificate

Surat keterangan dari pembuat barang bahwa barang tersebut adalah hasil produksinya.

n. Wesel

Alat pembayaran perintah yang tidak bersyarat dalam bentuk tertulis oleh seseorang kepada orang lain yang ditanda tangani oleh orang yang menarik wesel dan mengharuskan untuk pihak yang tertarik untuk membayar pada saat diminta atau pada saat waktu tertentu. o. Dokumen – dokumen lain yang berkaitan dalam mendukung

kegiatan ekspor.

4. Metode Pembayaran Ekspor

Pembayaran dalam suatu transaksi memegang peranan penting untuk berlangsungnya suatu usaha, terutama pada usaha perdagangan Internasional. Dalam perdagangan Internasional sistem pembayaran ekspor dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:

a. Advance Payment

Dalam sistem pembayaran ini pembeli (importir) membayar dimuka (pay in advance) kepada penjual (eksportir) sebelum barang-barang dikirim oleh penjual tersebut (Roselyne Hutabarat, 1992 : 10).


(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

b. Open Account

Cara pembayaran dalam transaksi luar negeri dimana eksportir mengirimkan barangnya terlebih dahulu kepada importir setelah barang sampai atau dokumen diterima, importir baru melakukan pembayaran kepada eksportir (PPEI, 2011 : 14).

c. Documentary Collection

Dalam sistem pembayaran ini eksportir mempunyai hak dalam pengawasan barang sampai draft atau weselnya dibayar maupun diaskep. Eksportir mengapalkan barang yang ditujukan pada importir dan selain itu dokumen pemilikan atas pengiriman barang secara langsung melalui Bank di dalam negeri dikirim ke Bank importir luar negeri yang merupakan pihak tertarik dari wesel yang bersangkutan (Roselyne Hutabarat, 1997 : 11). Dalam Documentary Collection dibagi menjadi antara lain (PPEI, 2011 : 15) :

1) D/P atau Documents Against Payment

Eksportir meminta Remmiting bank agar menyerahkan dokumen-dokumen kepada importir atau melalui banknya apabila sudah membayar, hal ini bisa dilakukan apabila kesepakatan pembayarannya adalah sight atau unjuk, biasanya dokumen yang dikirim adalah sight drafts atau wesel unjuk atau

shipping documents (B/L, Invoice, P/L, W/L,dll).

Dengan adanya permintaan eksportir tersebut, Remmiting bank

membuat surat pengantar pengiriman dokumen yang disebut


(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Bank, yang isinya adalah meminta kepada Collecting atau

Presenting Bank untuk menyerahkan dokumen kepada Importir bila importir membayar.

2) CAD atau Cash Against Documents

Pada prinsipnya sama dengan Documents Againts Payment, bedanya hanya terletak pada dokumen yang dikirim yaitu

Shipping Documents saja tidak ada draft. 3) D/A atau Documents Against Acceptance

Eksportir meminta Remmiting bank agar menyerahkan dokumen-dokumen kepada importir setelah importir melakukan akseptasi draft (berjanji akan membayar pada saat jatuh tempo). d. Consignment (konsinyasi)

Pengiriman barang-barang ekspor pada importir diluar negeri dimana barang-barang tersebut dikirim oleh eksportir sebagai titipan untuk dijualkan oleh importir dengan harga yang ditetapkan oleh eksportir (Roselyne Hutabarat, 1992 : 12).

e. Letter of Credit (L/C)

Janji pembayaran yang pasti dari Issuing Bank atas permintaan

Aplicant, apabila dokumen-dokumen yang diserahkan telah sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan di dalam L/C (PPEI, 2011). B. TINJAUAN KHUSUS L/C

1. Definisi Letter of Credit

Letter of Credit adalah janji pembayaran yang pasti dari Issuing Bank atas permintaan applicant, apabila dokumen-dokumen yang


(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

diserahkan telah sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan dalam L/C (PPEI, 2011 : 18).

Letter of Credit adalah sebuah instrumen yang dikeluarkan oleh sebuah bank atas nama salah satu nasabahnya yang menguasakan seseorang atau sebuah perusahaan penerima instrumen tersebut menarik wesel atas bank yang bersangkutan atau atas salah satu bank korespodennya bagi kepentingannya, berdasarkan kondisi-kondisi atau persyaratan-persyaratan yang tercantum pada instrument tersebut (Roselyne Hutabarat, 1990 : 25).

Letter of Credit adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank devisa atas permintaan importir nasabah bank devisa bersangkutan dan ditujukan kepada eksportir di luar negeri yang menjadi relasi dari importir tersebut (Amir M.S, 2003 : 1).

2. Proses pembukaan L/C

Dasar pembukaan L/C adalah kesepakatan jual beli antara eksportir dan importir. Sales contract yang mempersyaratkan pembukaan L/C sebagai cara pembayaran.

Gambar 2.1 L/C Opening Proces

LUAR NEGERI 2. L/C Confirmation

DALAM NEGERI

Sumber: Kumpulan Materi Pelatihan Ekspor Impor, 2011

1. Aplikasi L/C OPENING

BANK IMPORTIR

(Aplicant)

ADVISING BANK EXPORTIR


(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Keterangan :

a. Importir membuka sebuah Letter of Credit kepada opening Bank

sebagai dana yang disiapkan untuk dibayarkan kepada eksportir. b. Opening Bank setelah menyelesaikan jaminan dana L/C dari

importir, melakukan pembukaan L/C melalui bank korespodensinya (Advising Bank) di Negara eksportir.

c. Advising Bank setelah meneliti keabsahan amanat pembukaan L/C tersebut kepada eksportir yang berhak menerima dengan Surat Pengantar dari Advising Bank (L/C Advice).

3. Pihak-pihak yang terlibat dalam transaksi Letter of Credit

Dalam sistem pembayaran perdagangan luar negeri baik ekspor maupun impor dengan menggunakan L/C, terdapat beberapa pihak yang terlibat yaitu :

a. Pihak langsung

1) Importir atau applicant

Pihak yang memohon pembukaan L/C dari bank. 2) Eksportir atau beneficiary

Pihak kepada siapa L/C diterbitkan atau diperuntukan. 3) Penerbit L/C atau Issuing Bank

Bank importir yang membuka atau menerbitkan L/C kepada

beneficiary, yang melepaskan dokumen-dokumen L/C kepada importir dan meminta pembayaran dari rekening importir.


(34)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

4) Penerus L/C atau Advising Bank

Bank yang meneruskan atau mengadvise L/C kepada beneficiary

dan menegaskan kebenaran dari L/C tersebut kepada eksportir tanpa disertai kewajiban lain.

5) Bank penjamin pembayaran L/C atau Confirming Bank

Bank kedua, biasanya Advising Bank bertindak sebagai

Confirming Bank. Bilamana importir tidak melakukan pembayaran maka bank kedua ini yang akan melakukan pembayaran.

6) Bank Pembayar atau Paying bank

Bank yang namanya disebutkan dalam L/C sebagi pihak yang melakukan pembayaran kepada beneficiary asalkan dokumen sesuai dengan syarat-syarat L/C.

7) Bank yang menegosiasi atau Negotiating Bank

Bank yang menyetujui untuk membeli wesel (draft) dari eksportir.

8) Bank yang diminta mengganti pembayaran atau Reimbursing Bank

Bank ketiga yang ditunjuk untuk menyelesaikan pembayaran jika bank eksportir dan bank importir tidak ada hubungan rekening.


(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

b. Pihak tidak Langsung 1) Pihak pelayaran

Pihak yang menerima barang dagang dari eksportir atau shipper

dan mengatur pengankutan barang-barang tersebut, pihak yang menerbitkan Bill of Lading (B/L) atau Surat Bukti Muat Barang. 2) Bea Cukai atau Pabean

Pihak yang meneliti dokumen serta pembayaran pajak, memberikan izin barang untuk dimuat di kapal.

3) Perusahaan Asuransi

Pihak yang mengasuransikan barang-barang yang dikapalkan sesuai dengan nilai disyaratkan, mengeluarkan sertifikat atau polis asuransi untuk menutup resiko yang dikehendaki, yang menyelesaikan tagihan atau tuntutan ganti rugi, bila ada.

4) Badan-badan Pemeriksa

Pihak yang ditunjuk pemerintah atau yang berwenang dalam pemeriksaan mutu, jenis, jumlah barang dan sebagainya.

5) Badan-badan Penelitian lainnya

Yang ditunjuk pemerintah untuk mengeluarkan surat-surat keterangan atau sertifikat lainnya bagi barang-barang yang diperdagangkan.

4. Bentuk-bentuk atau type Letter of Credit :

Menurut UCP Latest Version, jenis Leter of Credit yang berlaku adalah


(36)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

L/C yang tidak dapat diubah atau dibatalkan secara sepihak tanpa pemberitahuan atau persetujuan pihak lain yang terkait.

5. Jenis-jenis Letter of Credit

Jenis atau macam Letter of Credit dibedakan menjadi, antara lain : a. Transferable Letter of Credit

Suatu L/C yang dapat dipindah tangankan kepada pihak lain baik sebagian maupun seluruh nilai L/C, namun pemindahannya hanya boleh dilakukan satu kali saja.

b. Back to back Letter of Credit

Suatu L/C yang dibuka atas dasar L/C lain atau pembukaan suatu L/C dengan jaminan L/C (Master L/C).

c. Red Clause Letter of Credit

Suatu L/C yang memuat syarat bahwa beneficiary (pihak penerima L/C) diperkenankan untuk menarik sejumlah uang muka (advance payment).

d. Revolving Letter of Credit

Suatu L/C yang dapat dipergunakan beberapa kali atau berulang-ulang secara otomatis sesuai jadwal yang ditentukan dalam jangka waktu tertentu selama berlakunya L/C, biasanya bersifat

Commulative atau Non Commulative. e. Stanby Letter of Credit

Suatu L/C yang menjamin bahwa bank pembuka L/C akan melaksanakan pembayaran jika terjadi wan prestasi oleh applicant.


(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Dengan demikian L/C tersebut baru dapat direalisasikan apabila transaksi tersebut tidak dipenuhi.

6. Sifat-sifat Letter of Credit

L/C menurut sifatnya dapat dibedakan yaitu : a. Restricted Letter of Credit

Restricted Letter of Credit adalah suatu L/C yang hanya dapat dinegosiasi atau diambil alih oleh bank yang namanya tercantum dalam L/C tersebut (bersifat terbatas).

b. Unrestricted Letter of credit

Unrestricted Letter of credit adalah suatu L/C yang hanya dapat dinegosiasi atau diambil alih oleh bank maupun juga yang dikehendaki oleh beneficiary.

7. Tenor L/C atau jangka waktu pembayaran L/C

Secara umum L/C menurut jangka waktu pembayarannya dapat dibagi 2 yaitu :

a. Sight Letter of Credit

Sight Letter of Credit adalah suatu L/C yang pembayarannya didasarkan atas wesel unjuk (sight draft), dan pembayaran dapat diterima dalam waktu yang relatif singkat.

b. Usance Letter of Credit

Usance Letter of Credit adalah suatu L/C yang pembayarannya didasarkan atas wesel berjangka (usance draft), dan pembayaran baru dapat diterima dalam waktu tertentu.


(38)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

8. Jenis-jenis dokumen dalam L/C

Transaksi ekspor impor dengan L/C adalah transaksi tentang dokumen-dokumen yang berkaitan dengan barang-barang yang dikapalkan. L/C harus secara khusus menyatakan dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam sebuah L/C antara lain (Bhimo Rizky Samudro, dkk, 2007 : 28) : a. Bill of Lading (B/L)

Dokumen yang diterbitkan maskapai pelayaran atau shipping company yang merupakan :

1) Tanda terima penyerahan barang

2) Tanda bukti kontrak pengangkutan barang 3) Tanda bukti atau hak kepemilikan barang

Untuk pengangkutan dengan kapal udara dokumen pengangkutan yang digunakan adalah Airway Bill (AWB), Airway Bill bukan merupakan dokumen kepemilikan.

b. Invoice atau factor

Dokumen yang dikeluarkan oleh eksportir mengenai keadaan barang, jumlah, kualitas, harga, syarat-syarat pembayaran, dsb. Berikut beberapa jenis Invoice, antara lain :

1) Proforma Invoice yaitu invoice yang dikeluarkan eksportir dalam rangka penawaran barang.

2) Consuler Invoice yaitu Commercial Invoice yang diterbitkan oleh consul atau perwakilan dagang Negara pembeli yang berkedudukan di Negara penjual.


(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

3) Visaed Invoice yaitu Commercial Invoice yang ditandaskan perwakilan dagang Negara pembeli yang berkedudukan di Negara penjual.

c. Packing List

Suatu daftar barang yang dibuat dan ditanda tangani oleh eksportir dengan menyebut perincian barangnya (pieces, peti, colli, karung atau ball) tanpa mencantumkan harga.

d. Certificate

Dokumen yang dikeluarkan oleh orang, instansi, lembaga atau laboratorium yang berwenang yang menjelaskan spesifikasi tertentu dari suatu barang. Certifikat tersebut antara lain:

1) Certificate of Origin, suatu sertifikat yang dikeluarkan oleh badan tertentu yang menjelaskan mengenai Negara asal barang. 2) Certificate of Analysis, yang dikeluarkan oleh lembaga atau

laboratorium yang menjelaskan mengenai uraian kimiawi dari barang.

3) Certificate of Quality, yang dikeluarkan oleh badan atau laboratorium tertentu yang menjelaskan mengenai kualitas atau mutu barang.

4) Certificate of Inspection, yang dikeluarkan oleh orang tertentu atau badan tertentu (pemeriksa barang) yang menjelaskan mengenai hasil pemeriksaan barang pada saat pemuatan.


(40)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

5) Certificate of Fumigation, yang dikeluarkan oleh badan tertentu yang menjelaskan mengenai tindakan anti hama atas tumpukan barang tertentu yang telah dilakukan.

6) Certificate of Health atau Sanitary, yang dikeluarkan oleh badan atau instansi kesehatan yang menjelaskan mengenai keadaan, kebersihan, kesehatan barang atau bahan makanan.

e. Wesel (Bill of Exchange atau Draft)

Suatu perintah tertulis tanpa syarat yang ditujukan oleh yang mengeluarkan perintah kepada orang lain untuk melakukan pembayaran pada waktu surat itu ditujukan kepadanya atau pada tanggal tertentu. Jenis wesel ada dua macam yaitu Wesel atas unjuk (Sight Draft) dan Wesel berjangka (Usance Draft)

f. Dokumen asuransi

Dokumen asuransi menyatakan pihak mana yang meminta asuransi dan kepada siapa claim (permintaan ganti rugi) dibayarkan.

Dokumen Bill of Lading, Invoice, Packing List merupakan dokumen yang selalu diminta dalam transaksi L/C, sementara untuk dokumen lainnya merupakan dokumen yang sifatnya tambahan.

9. Manfaat Letter of Credit

Menurut Amir M.S, 2003 : 5 keuntungan penggunaan L/C bagi eksportir atau importir antara lain:

a. Bagi eksportir

1) Kepastian pembayaran dan menghindari resiko nonpayment.


(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

3) Biaya yang dipungut bank untuk negosiasi dokumen relatif kecil, bila ada L/C.

4) Terhidar dari resiko pembatasan transfer valuta. 5) Ada kemungkinan memperoleh kredit tanpa bunga. b. Bagi Importir

1) Pembukaan L/C berarti importir mendapat kepercayaan dari bank.

2) L/C merupakan jaminan bagi importir bahwa dokumen pengapalan dari barang yang dipesan akan diterima dalam keadaan lengkap dan utuh karena akan diteliti oleh bank.

3) Importir dapat mencantumkan syarat-syarat untuk pengamanan yang pasti akan dipenuhi oleh eksportir agar dapat menarik uang dari L/C yang tersedia.

10. Proses negosiasi dokumen

Gambar 2.2

Shipping Document Negotiation Process

LUAR NEGERI 3.Collecting

4.Reimbursement

DALAM NEGERI

Sumber: Kumpulan Materi Pelatihan Ekspor Impor, 2011 5. Delivery of

Ship,s Documents

OPENING BANK

4 IMPORTIR

(Aplicant)

EXPORTIR (Beneficiary)

NEGOTIATING BANK 2. Payment

1. Negotiation


(42)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Keterangan:

a. Eksportir setelah menerima B/L menyiapkan semua dokumen pengapalan yang diminta dalam L/C seperti Invoice, Packing List, SKA, dan lainnya dan menyerahkan kepada Negotiating Bank. b. Negotiating Bank meneliti semua dokumen yang dipersyaratkan

dalam L/C dan bila semua cocok, maka Negotiating Bank akan membayar sejumlah yang ditagih oleh eksportir.

c. Negotiating Bank meneruskan dokumen tersebut kepada Opening Bank sebagai penagihan kembali uang yang dibayarkan kepada eksportir.

d. Opening bank memeriksa semua dokumen pengapalan tersebut jika dokumen sesuai dangan syarat-syarat L/C maka Opening Bank

melunasi uang yang sudah dibayarkan oleh Negotiating Bank

(reimbursement).

e. Opening Bank selanjutnya memberitahukan dokumen pengapalan tersebut kepada importir dan importir akan menyelesaikan pelunasan pembayaran kepada Opening Bank.


(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

BAB III

DESKRIPSI OBJEK DAN PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 1. Sejarah berdirinya perusahaan

PT. Dan Liris berdiri tanggal 25 April 1974 yang didirikan oleh Kasoem Tjokrosaputro. Saat ini PT. Dan Liris dipimpin oleh generasi ketiga yaitu Michelle Tjokrosaputro. Pada mulanya PT. Dan Liris merupakan perusahaan khusus pertenunan yang sebagian digunakan untuk industri batik. Nama Dan Liris berasal dari kata Udan Liris yang merupakan salah satu jenis motif batik desain unggulan Keris Group yang secara filosofis mempunyai arti hujan rintik-rintik (terus menerus) sehingga diharapkan rejeki yang didapat perusahaan ini dapat berjalan stabil dan terus menerus.

Latar belakang berdirinya PT. Dan Liris, dimulai pada tahun 1920 yang merupakan home industry batik yang bernama Keris. Pada tahun 1966 pemerintah membuat kebijakan tentang penanaman modal di Indonesia, baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA), dengan adanya kebijakan tersebut maka home industry batik Keris menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT. Batik Keris. Karena permintaan produk meningkat maka PT. Batik Keris mendirikan perusahaan pensuplai bahan baku tekstil dan batik yaitu PT. Dan Liris agar perusahaan tidak terganggu aktivitas produksinya karena fluktuasi bahan baku di pasaran.


(44)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Kegiatan usaha PT. Dan Liris dimulai hanya satu bidang saja, yaitu pertenunan (weaving) yang berlokasi di Jl. Adi Sucipto, Blulukan Colomadu, Karanganyar. Seiring berkembangnya perusahaan maka pada tahun 1983 lokasi pabrik dipindahkan di Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo dengan unit usaha pemintalan benang (spinning), pertenunan (weaving), pencelupan, pewarnaan dan penyempurnaan (finishing), pencetakan kain bermotif (printing), dan konveksi pakaian jadi (garment). Untuk menjaga kualitas produknya, PT. Dan Liris telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 (dari SGS) dan sertifikasi dari Lloyd’s.

2. Visi Misi Perusahaan

Pada tahun 2007 menerapkan slogan MOVING TOGETHER TOWARD EXCELLENCE yang berarti maju bersama menjadi yang terbaik, dengan visi, misi dan sasaran, sebagai berikut :

a. Visi

Menjadi perusahaan tekstil yang terintregasi yang terkenal sebagai yang terbaik terutama oleh pemegang saham, pelanggan dan karyawan.

b. Misi

Menjadi perusahaan tekstil yang terintregasi yang dapat memuaskan pemegang saham melalui profit dan pelanggan melalui baiknya pelayanan pelanggan, kualitas dan harga.

Menyediakan lingkungan kerja yang menekankan kejujuran kehati-hatian keamanan dan penghargaan bedasarkan hasil.


(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

c. Sasaran

Membeli dan memperbaiki mesin-mesin menerima dan melatih karyawan yang berarti di pabrik dan di menegement

Membuat program, stuktur dan target baru. 3. Lokasi PT. Dan Liris

PT. Dan Liris berdiri diatas lahan seluas ±45 hektar, dengan kantor pusat atau pabrik di Kelurahan Banaran, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo – 57193. PT. Dan Liris juga memperhitungkan faktor-faktor sebagai berikut :

a. Transportasi

Lokasi PT. Dan Liris cukup terjangkau dengan kendaraan umum dan merupakan lalu lintas kota sehingga memudahkan perusahaan dalam melakukan pengiriman barang.

b. Bahan baku

Bahan baku yang digunakan berupa kapas cotton (kapas alami) yang diimpor dari berbagai Negara seperti: Afrika, Australia, Amerika, India.

c. Pasar

Dengan selalu menjaga kualitas yang ada maka PT. Dan Liris mampu menembus pasar lokal dan pasar luar negari.

d. Lingkungan masyarakat

Membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk sekitar lokasi pabrik. PT. Dan Liris juga memperhatikan aspek lingkungan dengan


(46)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

menyediakan fasilitas pengolahan limbah dan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan.

4. Stuktur organisasi PT. Dan Liris

Stuktur organisasi adalah gambaran secara sistematis tentang hubungan kerjasama dari orang-orang dalam rangka mencapai suatu tujuan. Merupakan pengelompokan kegiatan-kegiatan kedalam fungsi-fungsi tertentu. Organisasi sangat penting sebab dengan adanya organisasi mekanisme lali lintas pekerjaan menjadi jelas, pekerjaan lancar, tujuan perusahaan dapat dicapai secara efisien dan pengawasan terhadap tenaga kerja lebih mudah dilakukan.

Penyusunan stuktur organisasi dilakukan sesuai dengan perkembangan perusahaan, sehingga terbentuk dengan jelas mengenai pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab agar organisasi dapat berjalan lancar untuk mencapai tujuan perusahaan. Adapun deskripsi dari tugas masing-masing adalah sebagai berikut :

a. Dewan Komisaris

1) Mengawasi dan menertibkan pelaksanaan dan tujuan perusahaan berdasarkan kebijakan umum perusahaan yang telah ditetapkan. 2) Mengatur dan mengkoordinasi kepentingan para pemegang

saham sesuai dengan Anggaran Dasar perusahaan.

3) Memberikan penilaian dan mewakili para pemegang saham atas pengesahan neraca dan perhitungan laba rugi tahunan yang disampaikan.


(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

b. Presiden Direktur (Dewan Direksi)

1) Sebagai pejabat tinggi yang memimpin perusahaan bersama dengan kepala direksi.

2) Menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

3) Merencanakan, mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan kegiatan perusahaan.

4) Mempertanggung jawabkan semua hasil kegiatan perusahaan yang telah dijalankan kepada dewan komisaris.

c. Kepala Divisi

1) Merencanakan serta mengembangkan rencana untuk pencapaian tujuan Perusahaan termasuk kebijakan dan sasaran mutunya. 2) Menetapkan metode dan kebijakan sebagai alat untuk dapat

melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan. 3) Mengendalikan dan mengawasi Pimpinan dibawahnya (Kepala

Bagian) agar dapat menjalankan tugas yang dibebankan.

4) Menampung dan atau menciptakan suasana yang memungkinkan adanya penemuan - penemuan baru untuk mencapai tujuan perusahaan secara maksimal.

d. Kepala Bagian

1) Melaksanakan sasaran jangka panjang dan pendek yang ditetapkan oleh Direksi atau Pimpinan diatasnya dan menterjemahkan kedalam pelaksanaan kerja bagian yang dipimpinnya.


(48)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2) Melaksanakan tindakan perbaikan atau pencegahan dari temuan internal atau eksternal audit, komplain pelanggan dan Tinjauan Manajemen.

3) Mengelola dan mengontrol semua kegiatan sistem mutu dalam bidangnya.

4) Memberikan motivasi bawahan guna meningkatkan produktivitas kerja.

5) Merencanakan kebutuhan pelatihan. e. Kepala Seksie

1) Mengkoordinir atau memberi arahan dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan kerja sehari-hari kepada kelompok-kelompok kerja atau sub-sub seksie dibawahnya agar terjamin bahwa sasaran jangka pendek dapat tercapai.

2) Mendata, mengevaluasi, mengusulkan atau menetapkan tindakan perbaikan dan memberikan laporan pekerjaan yang telah dicapai maupun kesulitan-kesulitan atau hambatan-hambatan yang belum dapat diatasi.

3) Merencanakan, mengatur dan menyiapkan semua perlengkapan kerja yang diperlukan untuk kelancaran kegiatan.

4) Memberikan pelatihan kepada bawahan yang berkaitan dengan kebijaksanaan dan sasaran mutu.

5) Mengembangkan, merancang, meningkatkan sasaran kerja dan memastikan bahwa bawahan bekerja sesuai dengan sasaran kerja yang telah ditetapkan.


(49)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

f. Kepala Sub Seksie atau Staff

1) Mengatur pelaksanaan kerja bedasarkan rencana kerja (prosedur Pengendalian, Instruksi kerja, Planning yang ditetapkan dan Monitoring Proses) dan tugas lain yang dibebankan pimpinan. 2) Mengkoordinir, membina atau melatih karyawan agar dapat

melaksanakan pekerjaan sesuai kebijakan dan sasaran mutu perusahaan.

3) Mengontrol semua tahapan kerja agar dapat dicegah penyimpangan-penyimpangan kerja yang memungkinkan dapat terjadinya ketidak sesuaian produk.

4) Memberi dorongan dan mengevaluasi serta melaporkan semua kegiatan pelaksanaan kerja.

5) Mengoptimalkan semua kegiatan kerja yang menjadi tanggung jawabnya.

g. Sumber daya

Manajemen menjamin bahwa personil yang ditugaskan untuk pengelolaan pelaksanaan dan verifikasi kegiatan yang berkaitan dengan mutu, termasuk Audit Mutu Internal telah mendapatkan pelatihan dengan dan pengalaman yang cukup. Sumber daya yang diperlukan untuk menetapkan, pelaksanaan dan menjaga sistem mutu ini diidentifikasikan dan disediakan secara memadai.


(50)

3 3 S u m b e r :P T . D a n L ir is G am bar 3.1 Stuk tur O rg ani sa si P T . D an L ir is DE WAN K O M ISARI S P RE SI DE N D IR E K T UR WAK IL P R E S IDE N DI REK TUR PEM B ELI AN DI REK TUR PRO DU K S I DI REK TUR M AR K ETI NG DI REK TUR AK T& K EU DI REK TUR UM U M K AD IV PEM B TEK S TIL K AD IV S PINN IN G K AD IV W EA VI NG K AD IV F & P K AD IV K O NV EK S I K AD IV QA K AD IV AK UN-TAN SI K AD IV IN T AUDIT K AD IV K EU & AN G G K AD IV UM U M PP IC

URUSAN KTR. DL. JKT. KABAG. PEMB. GARMENT

PEMB. SPINNING KABAG. SPINNING I

KABAG. SPINNING II A KABAG. SPINNING II B KABAG. WEAVING I KABAG. WEAVING II KABAG. WEAVING III KABAG. UTILITY KABAG. FINISHING

KABAG. PRINTING KABAG. KONV. 1 dan 2 KABAG. KONV. 3 dan 4

QA TEXTILE QA KONVEKSI KABAG.PNJL.PAKAIAN KABAG. PENJL.BNG. AVAL

(LKL&EKS) KABAG. PENJL. KAIN GREY

(LOKAL&EKSPORT), DLL KABAG. PENJL. F & P KABAG. AKUNTANSI UR. PAJAK & KABER

ANGGARAN KABAG. KEUANGAN

KABAG. INT. AUDIT R & D KABAG. PERSONALIA HUMAS & SEKRETARIAT

KABAG. SATPAM KABAG. HUKUM

PEMB. WEAVING PEMB. UM & PROYEK

PEMB. F & P IMPORT PEMB. UTILITY PEMBELIAN LOKAL PEMBELIAN IMPORT QMS LABORAT MARKER MARKETING SHIPPING EKSPEDISI & ADM. LOKAL & EKSPORT

PENJ. KAIN F & P EKS PENJ. KAIN F & P LOKAL

DESIGNER IT VERIFIKASI

AUDITOR RECRUIT, HRD ADM,

KEPEGAWAIAN PAYROL & KESRA UR. UMUM PERS. GMT UR. UMUM PERS. TXT

U R T P SKRETARIAT/HUMAS&HRD

OPERASIONAL PERIJINAN,LAPORAN,AKTA2

PIDANA PERDATA NIAGA TENAGA KERJA ST U K T U R O R G A N ISA SI P T . D A N L IRIS


(51)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

5. Personalia a. Tenaga kerja

Sumber daya merupakan elemen yang sangat penting dalam setiap kegiatan perusahaan, sehingga dibutuhkan Sumber Daya Manusia yang professional demi tewujudnya keefektifan dan keefisienan setiap kegiatan perusahaan. PT. Dan Liris saat ini mempunyai jumlah karyawan sejumlah ±7500 orang (data per Januari 2012)

1) Jumlah dan penggolongan tenaga kerja

PT. Dan Liris membagi status karyawannya menjadi 2 yaitu karyawan dan staff. Status tersebut dibedakan atas dasar sistem penggajian. Karyawan dibagi menjadi beberapa golongan berdasarkan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing, golongan tersebut sebagai berikut :

a) Golongan A

Tekstil : packing, gudang, oiling, cleaner mesin, pembantu umum, kebersihan kebun, minuman, kernet

Garment : RTP (pembantu umum, kebersihan kebun, minuman, kernet), cleaner mesin

b) Golongan B

Tekstil : inspecting, operator, maintenance (SMP)

Garment : operator jahit, gosok, melipat, pembantu packing, pembantu gudang, pembantu potong


(52)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

c) Golongan C

Tekstil : operator dan maintenance (SMU)

Garment : mekanik, gelar potong, administrasi, quality control, helper, sample, pengawas RTP

Umum : anggota satpam d) Golongan D

Tekstil : checker, trainer, coordinator (RTP) Garment : asisten leader, PPIC

e) Golongan E Tekstil : leader

Garment : leader, work study, QMS, operator marker, trainer

Umum : karu satpam, driver

2) Staff juga dibagi atas beberapa golongan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya, sebagai berikut :

a) Golongan 1A

Staff pelaksana, staff administrasi, kesubsie junior, staff yang baru diangkat dari karyawan harian atau borongan. b) Golongan 1B

Kasubsie senior, kepala gudang, personalia bagian, staff dengan jabatan cukup penting (kasubsie senior untuk garment : 1 line = 50 karyawan jahit).


(53)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

c) Golongan IIA

Kashift, coordinator sub seksie, merchandiser, purchaser, kepala quality control potong (8 line produksi), kepala administrasi, komputer, staff tinggi (staff dengan posisi dan pekerjaan yang sangat penting).

d) Golongan IIB

Kepala seksie, kepala produksi garment s/d 4 lines (200 mesin jahit), commercial manager, kepala seksie umum, pimpinan unit.

e) Golongan IIIA

Wakil kepala bagian atau kepala bagian junior, kepala produksi garment : 5 s/d 8 lines (250 s/d 400 mesin jahit). f) Golongan IIIB

Kepala bagian atau kepala produksi senior (garment) lebih dari 8 lines (lebih dari 400 mesin jahit), marketing manager,

purchasing manager, wakil manager produksi garment. g) Golongan IVA

Wakil kepala divisi atau kepala divisi junior, manager produksi garment, wakil general manager

h) Golongan IVB

Kepala divisi, general manager


(54)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

b. Jam kerja perusahaan

Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan setiap harinya, agar tercapai efektifitas dan efisiensi perusahaan, maka perlu adanya peraturan jam kerja. Kebijakan peraturan kerja PT. Dan Liris sebagai berikut :

1) Kantor (day shift)

Tabel 3.1

Daftar jam kerja staff kantor PT. Dan Liris tahun 2012

NO HARI JAM KERJA JAM ISTIRAHAT

1 SENIN-KAMIS 08.00 – 16.00 12.00 – 13.00

2 JUM’AT 08.00 – 16.30 11.30 – 13.00

3 SABTU 08.0 – 13.00 –

Sumber : PT. Dan Liris, 2012

2) Produksi (shift)

Tabel 3.2

Daftar jam kerja karyawan produksi PT. Dan Liris tahun 2012

NO MACAM

SHIFT JAM KERJA JAM ISTIRAHAT 1 SHIFT 1 06.00 – 14.00 09.00 – 10.00 2 SHIFT 2 14.00 – 22.00 18.00 – 19.00 3 SHIFT 3 22.00 – 06.00 02.00 – 03.00

Sumber : PT. Dan Liris, 2012

c. Sistem penggajian


(55)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

1) Gaji bulanan

Merupakan pembayaran kepada staff yang dilakukan setiap bulan sekali (melalui kerja sama dengan pihak ketiga).

2) Gaji harian

Merupakan pembayaran kepada karyawan harian, atas dasar “no work no pay”, sedangkan sistem pembayarannya tetap sama

yaitu diberikan 1 bulan sekali.

Dalam memberikan gaji kepada karyawan PT. Dan Liris mengacu kepada standart Upah Minimun Regional (UMR) Kabupaten Sukoharjo.

d. Kesejahteraan Karyawan

Selain mendapat gaji (upah pokok dan tunjangan tetap makan), perusahaan juga memberikan fasilitas berupa tunjangan-tunjangan bagi karyawan sebagai suatu bentuk komitmen PT. Dan Liris terhadap peningkatan kesejahteraan karyawan dengan tujuan untuk meningkatkan semangat dan etos kerja para karyawan.

6. Proses Produksi

a. Spinning (berdiri tahun 1976)

Proses spinning (pemintalan benang) merupakan proses paling awal dalam produksi tekstil. Proses ini berbahan baku kapas alami (cotton) dan kapas sintetis (polyester) kemudian diproses sehingga menghasilkan gulungan-gulungan benang. Untuk kualitas produk benang dibedakan menjadi 2 yaitu benang combed (kualitas bagus) dan benang cardet (kualitas jelek).


(56)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

b. Weaving (berdiri tahun 1974)

Proses weaving adalah proses penenunan benang menjadi kain mentah atau kain setengah jadi, dimana bahan bakunya benang pakan dan benang lusi. Pada proses ini hasil akhirnya disebut kain

grey. Setelah melalui proses inspecting yaitu proses inspeksi grade

(kualitas), maka untuk pasar lokal biasanya yang dijual adalah kain

grey dengan grade B dan L. khusus untuk pasar ekspor biasanya pelanggan hanya membeli kain grey dengan grade A saja. Selain dijual, kain grey digunakan sendiri oleh PT. Dan Liris untuk diproses menjadi kain jadi, printing dan garment.

c. Finishing (berdiri tahun 1976) printing (berdiri tahun 1977)

Proses finishing adalah proses mengubah kain grey untuk diberi warna dasar sesuai dengan permintaan pembeli. Sedangkan proses

printing adalah proses mengubah kain finishing menjadi kain siap pakai dengan pemberian motif dan penentuan desain sesuai dengan mode dan permintaan pembeli.

d. Garment

Proses garment adalah proses mengubah kain yang siap pakai menjadi pakaian siap pakai, dimana proses ini adalah proses terakhir dari kegiatan produksi PT. Dan Liris

Pada setiap tahap proses produksi di PT. Dan Liris telah melewati

Quality Assurance sehingga terjadinya kesalahan dalam proses produksi dapat diminimalisasi.


(57)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

7. Produk yang dihasilkan

Produk yang dihasilkan PT. Dan Liris Sukoharjo sangat beraneka ragam sehingga disesuaikan dengan tiap-tiap tahapan atau divisi, antara lain:

a. Divisi Spinning

1) Spinning I : TR-45 (80/20), TR-30 (80/20), TR-20 (80/20) + Re Use, dll.

2) Spinning II A : PC-45 (65/35 combed), PC-40 (65/35 combed), CVC-45 (45/55 combed), Cm-30 Lycr, dll.

3) Spinning II B : C-40, Cotton C-30.

Jenis produk diatas merupakan sebagian kecil dari seluruh jenis produk benang yang beraneka ragam.

b. Divisi Weaving

Produk di divisi weaving antara lain: TC 11076 45/45 63”, TC 7575 30/30 63”, TC 11060 30/30 63”, Cot CRD 12060 40/40 63”, Cot

CMB 13372 40/40 63”, TC 8464 45/45 48”,TC AXF 1105630/16 47, dan lain-lain.

c. Divisi Finishing dan Printing

Produk di divisi finishing dan printing adalah batik tekstil, printing

tekstil, kain solid (kain berwarna polos), batik tekstil untuk ekspor,

printing tekstil untuk ekspor. Hasil produksi pada divisi tekstil kain

finishing adalah Coral, Apricot, Lilac, Navy, Mint, Ceries, Santung

Polkadot, Georgette, Rayon, Flanel, Nylon, Woll, Chiffon, Poliester, Cotton, Pollisima, teteron, High Twist Solid dan lain-lain. Dimana


(58)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

untuk produk jenis printing adalah sprei, baju dewasa, dan baju anak-anak. Sedangkan produk batik adalah sprei dan baju dewasa. d. Divisi Garment

Produk yang dihasilkan dalam tahapan terakhir dalam proses produksi di PT. Dan Liris Sukoharjo adalah pakaian jadi siap pakai dengan model dan desain sesuai dengan permintaan pembeli. Produk dari PT. Dan Liris di Sukoharjo sebagian telah diekspor ke berbagai negara di dunia. Saat ini order pembelian yang paling ramai berasal dari Turki, Jerman, Belgia, Yunani, Australia, Italia, Taiwan, Malaysia. Namun pembeli dari Italia sudah berlangganan rutin walaupun order tidak banyak. PT. Dan Liris kebanyakan mendapat pembeli yang tidak satu tempat dengan final destination (contoh: importir dari Perancis membeli barang tetapi barang yang dibeli minta dikirim ke Turki).

8. Pemasaran Produk

Pada sebuah perusahaan sektor penjualan merupakan bagian terpenting dalam kelancaran keuangan perusahaan untuk itu diperlukan Sumber Daya Manusia yang professional untuk meningkatkan aktifitas sektor penjualan dan pemberian pelayanan yang baik sehingga konsumen puas dengan produk perusahaan.

Salah satu strategi pemasaran yang dilakukan PT. Dan Liris di Sukoharjo adalah melakukan promosi. Media-media yang digunakan oleh PT. Dan Liris untuk mempromosikan produk-produknya antara lain : internet, advertising, salesman, dan broker.


(59)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

Tabel 3.3

Volume penjualan Divisi Tekstil Tahun 2011 J u g S S

Sumber : PT. Dan Liris, 2011

Jumlah keseluruhan volume penjualan ekspor PT. Dan Liris Divisi Tekstil tahun 2011 adalah Volume : 11,785,189.47, jumlah kain grey : 7,929,880.50, jumlah kain solid : 3,098,415.36, jumlah kain printing : 756,893.61.

9. Daerah Pemasaran

Produk tekstil PT. Dan Liris tidak hanya dijual ke pasar ekspor atau internasional saja tetapi juga di pasar lokal. Daerah pemasaran lokal

No GREY

(METER) SOLID (METER) PRINTING (METER) TOTAL (METER) 1 1,407,560.00 294,601.00 79,514.50 1,781,675.50 2 1,151,495.00 336,323.36 50,739.61 1,538,557.97 3 1,495,418.50 701,255.00 24,366.50 2,221,040.00 4 1,288,354.00 141,544.00 72,080.50 1,501,978.50 5 1,209,534.00 286,529.00 91,124.50 1,587,187.50 6 202,501.00 219,086.00 58,869.50 480,456.50

7 96,110.00 240,143.00 336,253.00

8 360,000.50 259,650.00 56,429.50 676,080.00 9 214,993.50 166,534.00 52,482.50 434,010.00 10 227,505.50 385,111.00 18,897.00 631,513.50 11 140,008.00 88,604.00 935.00 229,547.00 12 232,510.50 123,068.00 11,311.50 366,890.00 TOTAL 7,929,880.50 3,098,415.36 756,893.61 11,785,189.47


(60)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

antara lain di kota-kota besar Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, dan lain-lain. Untuk pasar ekspor Negara tujuannya antara lain USA, Italy, Belgia, Denmark, Germany, Turkey, Canada, England, Egypt, Jepang, Thailand, Austria, Malaysia, dan lain-lain.

Tabel 3.4

Omset ekspor per Negara untuk kain Grey Tahun 2011

Sumber : PT. Dan Liris, 2011

Tabel 3.5

Omset ekspor per Negara untuk kain Finishing Printing Tahun 2011

NO KODE NEGARA

TUJUAN

QUANTITY (METER)

1 T02 TURKEY 5,889.621.00

2 I01 ITALY 1,077.509.50

3 B01 BELGIUM 320,011.50

4 T03 TUNISIE 202,490.50

5 G01 GERMANY 159,999.00

6 B03 BANGLADESH 137,749.00

7 T05 THAILAND 72,500.00

8 M01 MEXICO 70,000.00

TOTAL 7,929,880.50

NO KODE NEGARA

TUJUAN QUANTITY

1 I01 ITALY 1,417,249.50


(61)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

Sumber : PT. Dan Liris, 2011

Untuk ekspor kain grey lebih didominasi pembeli yang berasal dari Turkey. Karena kain grey merupakan kain yang mentah atau setengah jadi maka pembelinya hanya beberapa Negara saja. Untuk kain Finishing Printing pembeli lebih banyak yang berasal dari Negara Italy, tetapi banyak juga dari Negara-negara lain karena kain tersebut lebih bervariasi warna maupun motif sehingga konumen tidak perlu mengolah maupun mendesain motif.

3 M04 MALAYSIA 571,878.00

4 A02 AUSTRALIA 275,754.00

5 N03 NETHERLAND 217,746.50

6 G02 GRECE 132,921,00

7 B03 BANGLADESH 129,537.00

8 S02 SPAIN 89,485.00

9 P04 PORTUGAL 70,356.00

10 P05 PERU 67,425.00

11 L03 LITHUANIA 57,145.00

12 C04 CANADA 48,671.00

13 U01 U.E.A 31,423.36

14 S04 SRI LANKA 31,323.00

15 A01 U.S/A 13,704.11

16 D01 DENMARK 9,372.00

17 N01 NEW ZEALAND 6,171.00

18 E01 ENGLAND 4,511.00

19 F03 FIJI 1,389.00


(62)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

B. PEMBAHASAN

3. Keunggulan dan kelemahan sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris

a. Keunggulan sistem pembayaran Letter of Credit

1) Jaminan Pembayaran kepada eksportir.

Dalam sistem pembayarn Letter of Credit terdapat jaminan pembayaran dari Advising Bank kepada ekportir jika penyerahan dokumen-dokumen yang sesuai dengan syarat-syarat Letter of Credit (L/C). Eksportir akan merasa terjamin pembayarannya karena jika eksportir dapat memenuhi syarat – syarat yang diminta dalam L/C, maka pihak eksportir akan menerima pembayaran sesuai jumlah yang tercantum dalam L/C. Hal ini akan memperkecil resiko gagal bayar.

2) Eksportir langsung menerima pembayaran jika dokumen sesuai.

Letter of Credit dapat langsung dicairkan jika dokumen lengkap dan sesuai yang disyaratkan dalam L/C walaupun pihak importir belum membayar. Dalam waktu beberapa hari saja setelah negosiasi dokumen ekspor, eksportir dapat menerima pembayaran dari Advising Bank.

3) Aman karena menggunakan jenis L/C Irrevocable.

Pemilihan L/C jenis Irrevocable oleh eksportir dinilai lebih aman karena dalam sistem pembayaran ini tidak dapat dibatalkan secara sepihak harus melaui keputusan bersama dari pihak pembeli, penjual maupun Bank yang bersangkutan.


(63)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

4) Tidak merugikan pihak pembeli dan penjual.

Sebelum penerbitan Letter of Credit melalui Advising Bank , dilakukan pengiriman Draft L/C terlebih dahulu dari importir kepada eksportir. Pihak eksportir dapat memeriksa apakah L/C tersebut sudah melindungi pihak eksportir, sehingga saat L/C diterbitkan oleh Issuing Bank tidak ada klausa dalam L/C yang merugikan pihak eksportir maupun importir. Jika setelah L/C diterbitkan Issuing bank terdapat kesalahan atau tidak sesuai dengan draft L/C maka pihak eksportir dapat meminta pihak importir untuk diterbitkan L/C yang baru sehingga saat negosiasi dokumen tidak terjadi kesalahan.

Perbedaan sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris dengan perusahaan lain adalah sistem pembayaran Letter of Credit yang digunakan PT. Dan Liris Letter of Credit at Sight

dengan sifat tersedianya kredit By Negotiation, maka PT. Dan Liris dapat langsung menerima pembayaran dari Advising Bank jika dokumen yang dinegosiasikan sudah lengkap dan diterima pihak

Advising Bank. Hanya beberapa hari setelah negosiasi dokumen – dokumen ekspor pihak Advising Bank akan membayar sesuai dengan jumlah yang terdapat dalam L/C tersebut, walaupun pihak importir belum melakukan pembayaran. Dengan ini lebih menguntungkan PT. Dan Liris karena tidak perlu menunggu lama untuk menerima pembayaran dari Advising Bank Jika dalam Letter of Credit


(64)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

menerima pembayaran setelah pihak Issuing Bank melunasi pembayaran, hal ini dihindari pihak PT. Dan Liris karena harus menunggu pembayaran dari Issuing Bank. Pembayaran L/C biasanya dikirim melalui rekening PT. Dan Liris hanya satu minggu setelah dokumen dinegosiasikan.

b. Kelemahan sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris 1) Pengurusan dokumen rumit karena melalui Bank.

Proses pengurusan dokumen yang melalui Bank membutuhkan waktu yang cukup lama dan dibutuhkan biaya yang lebih tinggi untuk komisi Bank. Saat menegosiasikan dokumen – dokumen ekspor, pihak Bank memeriksa terlebih dahulu semua dokumen apabila ada kesalahan, pihak eksportir harus membetulkan dokumen tersebut jika tidak maka pihak eksportir akan terkena denda. Kesalahan satu huruf saja akan berpengaruh, pihak eksportir harus membayar sejumlah denda yang dicantumkan dalam L/C.

2) Waktu pengiriman barang harus sesuai L/C

Sebelum L/C diterbitkan eksportir harus mengetahui jadwal kapal yang akan berangkat bulan tersebut. Pemilihan jenis kapal juga menentukan cepat atau tidaknya berang sampai di pelabuhan tujuan. Beberapa kapal ada yang langsung menuju ke pelabuhan tujuan, ada juga yang singgah ke pelabuhan lain. Eksportir juga harus mempersiapkan pengiriman barang,


(65)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

memesan kontainer, boking space kapal sehingga pengiriman tepat waktu sebelum jatuh tempo.

3) Biaya lebih tinggi jika Issuing Bank dan Advising bank tidak ada korespodensi

Dalam transaksi perdagangan luar negeri, Issuing Bank dan Advising Bank harus mempunyai korespodensi. Jika Bank eksportir dan Bank importir tidak ada korespodensi maka diperlukan jasa bank pihak ketiga yang mempunyai korespodensi dengan Advising Bank. Bank pihak ketiga disebut juga Reimbursing Bank. Karena menggunakan jasa beberapa bank maka pihak ekportir harus memberikan komisi kepada ketiga bank tersebut. Biaya akan lebih tinggi lagi jika Bank Koresponden berada diluar Negara Importir.

4) Jika terjadi kesalahan dalam dokumen eksportir terkena denda Saat pengurusan dokumen harus dilakukan oleh tenaga professional karena jika ada kesalahan (discrepancy) dalam tulisan dokumen maka pihak eksportir akan terkena denda dan biaya tersebut cukup mahal. Dalam pengurusan tidak boleh ada dokumen yang kurang atau salah walaupun hanya satu huruf saja. Semua dokumen satu dengan dokumen lainnya harus konsisten


(66)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

4. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris

a. Invoice

Dokumen yang dibuat oleh eksportir yang ditujukan kepada importir mengenai spesifikasi barang, jumlah dan harga dari masing barang-barang tersebut. Nilai dan jumlah barang-barang tidak boleh melebihi nilai L/C. Prosentase lebih atau kurang dicantumkan dalam L/C, biasanya 10% sampai 15%.

b. Packing List

Dokumen yang diterbitkan oleh pihak eksportir yang menjelaskan isi barang yang dipak, dibungkus atau diikat dalam peti, kaleng kardus dan sebagainya yang berfungsi untuk memudahkan pemeriksaan oleh Bea Cukai.

c. Surat Keterangan Asal (SKA)

Surat keterangan asal barang yang diekspor yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang. Dokumen ini digunakan untuk memasuki wilayah Negara tertentu, maupun sebagai fasilitas untuk memperoleh pembebasan bea masuk.

d. Bill of Lading (B /L)

Tanda terima pengiriman barang yang diterbitkan oleh perusahaan pelayaran sebagai tanda bukti kepemilikan atas barang dimuat diatas kapal untuk dikirim ke pelabuhan tujuan.


(1)

commit to user

4. Dokumen-dokumen yang digunakan dalam sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris

a. Invoice

Dokumen yang dibuat oleh eksportir yang ditujukan kepada importir mengenai spesifikasi barang, jumlah dan harga dari masing barang-barang tersebut. Nilai dan jumlah barang-barang tidak boleh melebihi nilai L/C. Prosentase lebih atau kurang dicantumkan dalam L/C, biasanya 10% sampai 15%.

b. Packing List

Dokumen yang diterbitkan oleh pihak eksportir yang menjelaskan isi barang yang dipak, dibungkus atau diikat dalam peti, kaleng kardus dan sebagainya yang berfungsi untuk memudahkan pemeriksaan oleh Bea Cukai.

c. Surat Keterangan Asal (SKA)

Surat keterangan asal barang yang diekspor yang diterbitkan oleh instansi yang berwenang. Dokumen ini digunakan untuk memasuki wilayah Negara tertentu, maupun sebagai fasilitas untuk memperoleh pembebasan bea masuk.

d. Bill of Lading (B /L)

Tanda terima pengiriman barang yang diterbitkan oleh perusahaan pelayaran sebagai tanda bukti kepemilikan atas barang dimuat diatas kapal untuk dikirim ke pelabuhan tujuan.


(2)

commit to user e. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB)

Surat keterangan yang berisi tentang pemberitahuan transaksi ekspor barang yang ditanda tangani oleh eksportir dan disahkan oleh Bea Cukai, sebagai pencatatan data ekspor, sebagai data untuk menghitung pajak.

f. Shipping Instruction

Dokumen yang ditujukan untuk perusahaan pelayaran yang berisi instruksi untuk memesan kapal, memberitahukan keberangkatan dan kedatangan kapal. Dokumen Shipping Intruction juga digunakan sebagai dasr pembuatan Bill of Lading (B/L)

Dokumen ekspor yang dibutuhkan dalam sitem pembayaran Letter of Credit dari perusahan satu dengan yang lain relatif sama. Yang membedakan adalah jenis komoditi yang diekspor maka ada tambahan dokumen ekspor yang harus di lampirkan seperti Sanitary Health dan Veterinary Certificate yang harus dilampirkan untuk menyatakan bahan baku ekspor, tanaman, atau bahan hasil tanaman telah diperiksa dan dinyatakan telah bebas dari hama penyakit. Certificate of Analysis yang harus dilampirkan untuk mengetahui keterangan tentang analisa kandungan kimia pada produk atau barang dari laboratorium. Negara tujuan ekspor juga berpengaruh terhadap dokumen yang wajib dilampirkan, seperti Negara Turkey mewajibkan eksportir untuk melampirkan dokumen Exportir Registry Form, dokumen ini menyatakan legalitas suatu perusahaan yang dikirim satu kali dalam satu tahun dan


(3)

commit to user

dokumen ini juga harus diperbarui satu tahun sekali oleh Kadin. Untuk ekspor ke Negara Australia diwajibkan melampirkan dokumen Packing Declaration, dokumen tersebut menyatakan tentang identifikasi bahwa packing produk aman tidak menggunakan bahan – bahan berbahaya, dan lain-lain. Setiap Negara mepunyai permintaan dokumen – dokumen ekspor yang berbeda tergantung dari kepentingan mereka.

Dalam pengurusan dokumen – dokumen ekspor tidak boleh ada dokumen yang kurang maupun terdapat kesalahan, pihak bank akan memeriksa terlebih dahulu dokumen – dokumen ekspor tersebut jika terjadi kesalahan biasanya pihak bank akan menginformasikan kepada pihak eksportir melalui e-mail bahwa dokumen yang dinegosiasikan terdapat kesalahan (discrepancy). Jika dokumen yang keliru dapat diperbaiki maka pihak eksportir akan diberi waktu beberapa hari untuk melakukan koreksi dokumen – dokumen yang keliru biasanya kesalahan terdapat pada penulisan dokumen. Dalam satu dokumen harus konsisten dengan dokumen yang lain.pihak eksportir harus benar – benar teliti dalam pembuatan dokumen seperti nama, alamat, tanggal, jenis barang, dan lain – lain. Jika dokumen tidak bisa diperbaiki maka pihak eksportir harus menanggung biaya denda, kesalahan ini biasanya faktor produksi, karena pihak eksportir tidak bisa memenuhi jumlah barang atau produk yang diminta dalam Letter of Credit.

Untuk pengurusan dokumen – dokumen ekspor di PT. Dan Liris dilakukan oleh beberapa staff kantordivisi ekspor. Satu dokumen ekspor dikerjakan oleh satu orang staff kantor. PT. Dan Liris hanya memerlukan


(4)

commit to user

waktu empat sampai enam hari saja dalam pengurusan dokumen – dokumen ekspor sehingga saat menegosiasikan dokumen ekspor kepada pihak Bank PT. Dan Liris tidak pernah melebihi batas waktu yang ditentukan.


(5)

commit to user

53

BAB IV PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang penulis lakukan, maka penulis menyimpulkan bahwa : Ketentuan dalam L/C memberi dampak yang signifikan terhadap transaksi. L/C mempunyai keunggulanan dan kelemahan dalam penggunaannya.

5) Perbedaan sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris dengan perusahaan lain adalah sistem pembayaran Letter of Credit yang digunakan PT. Dan Liris Letter of Credit at Sight dengan sifat tersedianya kredit By Negotiation, maka PT. Dan Liris dapat langsung menerima pembayaran sesuai dengan jumlah yang terdapat dalam L/C dari Advising Bank jika dokumen yang dinegosiasikan sudah lengkap dan diterima pihak Advising Bank, walaupun pihak importir belum melakukan pembayaran

6) Perbedaan sistem pembayaran Letter of Credit pada PT. Dan Liris dengan perusahaan lain adalah sistem pembayaran Letter of Credit yang digunakan PT. Dan Liris Letter of Credit at Sight dengan sifat tersedianya kredit By Negotiation, maka PT. Dan Liris dapat langsung menerima pembayaran sesuai dengan jumlah yang terdapat dalam L/C dari Advising Bank jika dokumen yang dinegosiasikan sudah lengkap dan diterima pihak Advising Bank, walaupun pihak importir belum melakukan pembayaran.


(6)

commit to user

B. SARAN

Setelah mengetahui sistem pembayaran ekspor dengan menggunakan

Letter of Credit (L/C) pada PT. Dan Liris, maka penulis dapat

merekomendasikan beberapa hal yang mungkin dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh PT. Dan Liris yaitu sebagai berikut :

1. Waktu pengiriman yang ditentukan dalam Letter of Credit (L/C), harus benar-benar disesuaikan dengan keinginan atau kesiapan PT. Dan Liris agar pengiriman barang tepat waktu. Karena ketepatan pengiriman barang berpengaruh terhadap kepercayaan buyer kepada PT. Dan Liris menyangkut kelangsungan order yang ada. Dalam menentukan harga barang produksi, sebaiknya PT. Dan Liris benar- benar memperhitungkan dengan biaya – biaya yang dikeluarkan dalam penggunan Letter Of Credit (L/C). Agar tidak mengalami kerugian.

2. Dalam mengurus masalah dokumen ekspor terutama dokumen keuangan khususnya Letter of Credit (L/C) diharapkan bisa lebih teliti, maka untuk itu dilakukan pengawasan atau control berulang-ulang yang lebih. Untuk itu perlu memilih orang-orang yang benar-benar professional di bidangnnya.