3.4.1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh Variabel X terhadap Variabel Y.
Model persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Unemploy = α +
Keterangan: Unemploy
: Variabel Pengangguran α
: Konstanta β
1
: Koefisien Regresi PDRB β
2
: Koefisien Regresi Upah β
3
: Koefisien Regresi Inflasi PDRB
: Variabel PDRB : Variabel Upah
Infl
: Variabel Inflasi e
: Variabel Gangguan
3.4.2. Uji Asumsi Klasik
Menurut Nugroho 2005: 48 model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi
normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik, baik itu
multikolinieritas
, uji normalitas dan heteroskedastisitas. Penjelasan dari masing-masing uji asumsi klasik tersebut adalah sebagai berikut:
3.4.2.1.Multikolinieritas
Uji multikolinieritas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas yang terdapat dalam model memiliki
hubungan yang
sempurna Ghozali,
2011: 105.
Pengujian multikolinearitas dapat dilihat dari nilai
variance inflation factor
VIF dan
toleransi. Antara
variabel bebas
dikatakan tidak
terjadi multikolinearitas apabila nilai toleransi lebih besar dari 0,1 dan VIF 10.
3.4.2.2.Uji Normalitas
Tujuan dari uji normalitas adalah untuk mengkaji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal.seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal Ghozali, 2011:160. Pengujian
normalitas dapat dilihat dari grafik probability p-plot. Apabila titik-titik
menyebar mengikuti garis diagonal, maka data tersebut terdistribusi normal.
3.4.2.3.Heterokedastisitas
Cara memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada suatu model adalah dapat dilihat dari pola gambar
scatterplot
model tersebut. Analisis pada gambar
scatterplot
yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heterokedastisitas jika:
a. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau menyebar disekitar
angka nol 0. b.
Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. c.
Penyebaran titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.
d. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
3.4.3. Uji Hipotesis