Teknik Pengumpulan Data, Variabel Penelitian, dan Metode Analisis

kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati L.J Maleong, 2011:4. Penilaian tingkat pengetahuan dan penerapan tiap parameter diamati terinspirasi dari skala Likert yaitu skor 1,2,3,4, dan 5. Skor 1 atau minimum menunjukkan nilai dari jawaban yang paling tidak diharapkan dan skor 5 atau maksimum menunjukkan nilai dari jawaban yang sangat diharapkan Dajan, 1978 dalam Karunianingtias, 2005.

3. Hasil dan Pembahasan

3.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi: a umur, b tingkat pendidikan formal, c jenis pekerjaan pokok, d luas lahan, dan e jumlah anggota rumah tangga. Menurut Biro Pusat Statistik dalam Darmada, 2011, penggolongan umur produktif yaitu antara umur 15 tahun sampai dengan 64 tahun. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata umur responden adalah 40,45 tahun. Termuda berumur 30 tahun dan tertua berumur 45 tahun, yang berarti seluruh responden berada pada kelompok usia produktif. Berdasarkan hasil penelitian, rata-rata pendidikan responden tertinggi pada tingkat SMA sebesar 75 15 orang, SMP sebesar 20 empat orang dan yang terendah pada tingkat SD sebesar 5 seorang. Walaupun tingkat pendidikan tertinggi hanya sampai jenjang SMA hal ini tidak mengurangi pencapaian mereka dalam kategori tingkat penerapan dan pengetahuan tentang industri rempeyek. Jenis pekerjaan yang diusahakan oleh responden antara lain pegawai swasta, wiraswasta, petani, pedagang, dan buruh. Dari hasil penelitian sebagian besar responden memiliki perkerjaan sebagai pedagang dan buruh dengan masing-masing persentase 25. Hal ini menandakan pada KWT Mekar Sari 50 anggotanya mendapatkan penghasilan utama dari produksi rempeyek. Dari hasil penelitian diketahui responden tidak ada menyewamengkontrak dan menyakap lahan sehingga seluruh responden memiliki jenis lahan yang berstatus milik sendiri. Terdapat tiga jenis lahan yang dimiliki oleh masing-masing responden yaitu lahan sawah, perkebunantegalan, dan pekarangan dengan luas keseluruhan 44,2 are. Sebanyak 17 rumah tangga 85 mempunyai anggota tiga sampai dengan lima orang dalam satu http:ojs.unud.ac.idindex.phpJAA 159 kepala keluarga, dua rumah tangga 10 yang beranggotakan lebih dari lima orang, dan satu rumah tangga 5 yang beranggotakan kurang dari tiga orang.

3.1 Tingkat Penerapan dan Pengetahuan Kelompok Wanita Tani

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat penerapan dan pengetahuan anggota KWT Mekar Sari tentang industri rempeyek termasuk dalam kategori baik dengan masing-masing pencapaian skor sebesar 78,38 dan 79. Rata-rata pencapaian skor tingkat penerapan dan pengetahuan anggota KWT Mekar Sari di Desa Bukian disajikan pada Tabel 1. Tabel 1 Tingkat Penerapan dan Pengetahuan KWT Mekar Sari Tentang Indusri Rempeyek di Desa Bukian Tahun 2015 Variabel Pencapaian Skor Kategori Pengetahuan 79 Baik Penerapan 78,38 Baik Dari Tabel 1, diketahui bahwa pengetahuan anggota KWT Mekar Sari tergolong kategori baik dengan pencapaian skor sebesar 79. Kategori baik ini didapat karena rata-rata responden sudah mengetahui mengenai produksi rempeyek. Sementara itu penerapan angota KWT Mekar Sari tergolong kategori yang sama yaitu baik dengan presentase pencapaian skor sebesar 78,38. Presentase ini didapat karena pengetahuan yang dimiliki oleh responden mampu direalisasikan melalui prakteknya dalam membuat rempeyek. Karena apa saja yang diketahui tentang produksi rempeyek, itu yang akan mereka lakukan.

3.1.1 Tingkat Pengetahuan KWT

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengetahuan anggota KWT Mekar Sari tentang industri rempeyek dalam kategori baik dengan pencapaian skor sebesar 79. Berbagai indikator pengetahuan disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Tingkat Pengetahuan KWT Mekar Sari Tentang Industri Rempeyek di Desa Bukian, Tahun 2015 No Indikator Pengetahuan Skor Kategori 1 Bahan baku pembuatan rempeyek 86 Sangat baik 2 Syarat bahan baku 75 Baik 160 http:ojs.unud.ac.idindex.phpJAA

Dokumen yang terkait

Komunikasi Partisipatif Pada Kelompok Wanita Tani Di Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang.

4 24 111

Pakom bagi Kelompok Wanita Tani Ngudi Makmur dan Kelompok Wanita Tani Merpati di Kecamatan Karang Malang Kabupaten Sragen

0 3 7

ASPEK KERJA KERAS DAN SOLIDARITAS SOSIAL WANITA TANI (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Tani Mekar Sari di Desa Jurang Jero Aspek Kerja Keras Dan Solidaritas Sosial Wanita Tani (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Tani Mekar Sari di Desa Jurang Jero K

0 2 16

PENDAHULUAN Aspek Kerja Keras Dan Solidaritas Sosial Wanita Tani (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Tani Mekar Sari di Desa Jurang Jero Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen).

0 1 5

ASPEK KERJA KERAS DAN SOLIDARITAS SOSIAL WANITA TANI (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Tani Mekar Sari di Desa Jurang Jero Aspek Kerja Keras Dan Solidaritas Sosial Wanita Tani (Studi Kasus pada Kelompok Wanita Tani Mekar Sari di Desa Jurang Jero K

0 1 11

Pelatihan Mengkemas paket agrowisata bagi anggota kelompok tani di desa kerta, Kec. Payangan Kabupaten Gianyar.

0 0 7

PERAN KELOMPOK WANITA TANI “SARI MAKMUR” DALAM PEMBERDAYAAN WANITA DI DESA ALASMALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS

0 0 16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelompok Wanita Tani - PERAN KELOMPOK WANITA TANI “SARI MAKMUR” DALAM PEMBERDAYAAN WANITA DI DESA ALASMALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 1 10

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Kelompok Wanita Tani “Sari Makmur” 1. Sejarah Kelompok Wanita Tani “Sari Makmur” - PERAN KELOMPOK WANITA TANI “SARI MAKMUR” DALAM PEMBERDAYAAN WANITA DI DESA ALASMALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS - reposito

1 0 28

PERAN KELOMPOK WANITA TANI “SARI MAKMUR” DALAM PEMBERDAYAAN WANITA DI DESA ALASMALANG KECAMATAN KEMRANJEN KABUPATEN BANYUMAS - repository perpustakaan

0 3 19