Penelitian Tindakan Kelas Fisika
22
dikendalikan. Penelitian dilakukan pada saat pembelajaran mata pelajaran fisika di kelas X A berlangsung, yaitu setiap hari selasa untuk setiap minggunya selama proses
pengambilan data dilakukan.
3. Instrumen Penelitian
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah, kemampuan bertanya siswa dan pemahaman konsep siswa.Sumber data kemampuan bertanya siswa berasal dari
pertanyaan siswa yang diajukan secara lisan maupun tertulis. Pertanyaan dicatat oleh peneliti pada lembar observasi pertanyaan. Data kemampuan bertanya siswa yang
dimaksud adalah jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan di setiap pertemuan pembelajaran fisika yang dilakukan selama proses penelitian serta jenis pertanyaan lisan
maupun tertulis yang diajukan siswa yang akan dinilai tentang kualitas, relevansi, dan bahasa yang digunakan. Sumber data hasil belajar fisika siswa diperoleh dari hasil tes
pada setiap akhir siklus. Peningkatan hasil belajar siswa dapat diketahui dari peningkatan jumlah siswa di kelas yang dapat menuntaskan nilai kompetensi sesuai dengan KKM yang
ditentukan sekolah dengan nilai keseluruhan kelas dapat mencapai 85 dari jumlah siswa yang tuntas KKM berdasarkan indikator keberhailan penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Instrumen Pembelajaran
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
RPP pada siklus I terdiri dari dua pertemuan. Pertemuan pertama siklus I membahas tentang rumus kalor karena perubahan suhu. Pertemuan kedua siklus I
membahas tentang kalor karena perubahan wujud zat menguap dan mendidih. Siklus II terdiri dari dua kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas tentang
kalor lebur dan asas Black. Pertemuan kedua membahas tentang perpindahan kalor dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
RPP dibuat sesuai dengan tahapan pembelajaran yang terdapat pada pembelajaran inkuiri yang dikembangkan dengan model pencapaian konsep yang
memasukkan kegiatan praktikum di setiap kali pertemuannya. 2
Lembar Kerja Siswa LKS
LKS disusun oleh peneliti yang terdiri dari 4 LKS. Setiap pertemuan terdiri dari 1 LKS. Siklus I terdapat 2 LKS tentang tentang rumus kalor karena perubahan suhu dan
tentang kalor karena perubahan wujud zat menguap dan mendidih, sedangkan siklus II terdapat 2 LKS tentang kalor lebur dan asas Black, dan perpindahan kalor dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Instrumen Pengukuran Penelitian
1 Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
Penelitian Tindakan Kelas Fisika
23
Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran digunakan untuk mengukur keterlaksanaan guru dalam melaksanakan pembelajaran model inquiry trainning pada
mata pelajaran fisika di kelas. Lembar observasi ini berisi penilaian terhadap keterlaksanaan pembelajaran inkuiri. Aspek yang diobservasi adalah pelaksanaan guru
dalam tahap pembukaan, inti, maupun penutup pembelajaran yang sesuai dengan pola pembelajaran inkuiri training untuk pelajaran fisika pada materi kalor.
2 Lembar Observasi Kemampuan Bertanya
Lembar Observasi
Kemampuan Bertanya
digunakan untuk
mengukur keterlaksanaan indikator kemampuan bertanya siswa dengan mencatat pertanyaan lisan
dan tertulis yang diajukan siswa, selanjutnya dihitung berapa jumlah siswa yang mengajukan pertanyaan dan menganalisis pertanyaan siswa. Lembar observasi ini
dilengkapi dengan rubrik penilaian kemampuan bertanya.
3 Tes Hasil Belajar
Tes hasil belajar yang digunakan adalah intrumen perangkat tes untuk mengukur hasil belajar fisika selam penelitian dilakukan. Soal tes yang diberikan pada siswa
berbentuk uraian dengan skor maksimal 100. Tujuan tes adalah untuk mengukur hasil belajar siswa, sehingga tes yang diberikan meliputi remember C1, understand C2,
apply C3, dan analyze C4. Tes dilakukan di setiap akhir siklus. Soal untuk tes siklus I tentang rumus kalor karena perubahan wujud zat dan kalor karena perubahan wujud zat
menguap dan mendidih, sedangkan soal untuk tes siklus II tentang kalor lebur, asas Black, dan perpindahan kalor dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Prosedur Penelitian
• Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai materi tentang kalor yang dibahas
dengan menggunakan pembelajaran inkuiri dengan model pencapaian konsep. Pada siklus I membahas tentang rumus kalor karena perubahan suhu pada pertemuan
pertama dan tentang kalor karena perubahan wujud zat menguap dan mendidih pada pertemuan kedua. Pada siklus II materi kalor yang dibahas adalah tentang kalor lebur
dan asas Black pada pertemuan ketiga dan pada pertemuan keempat membahas tentang perpindahan kalor dan penerapannya dalam kehidupan sehari hari.
Pelaksanaan pembelajaran dipandu dengan LKS yang disesuaikan dengan tahap- tahap inkuiri. Setiap kali pertemuan pembelajaran terdapat satu buah LKS sesuai
materi yang dibahas pada setiap pertemuannya.
• Mengisi lembar pengukuran penelitian berupa lembar observasi bertanya maupun
lembar pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat untuk mengetahui pelaksanaan proses pembelajaran pelatihan inkuiri. Peningkatan pemahaman konsep fisika siswa
yang tidak dapat diamati secara langsung ditulis berdasarkan hasil tes di setiap akhir
Penelitian Tindakan Kelas Fisika
24
siklusnya. Tes I di akhir siklus I tentang rumus kalor karena perubahan suhu dan kalor karena perubahan wujud zat menguap dan mendidih, sedangkan tes II di akhir siklus
II tentang kalor lebur, asas Black, serta perpindahan kalor dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Tes I dilaksanakan di akhir siklus I, yaitu pada awal pertemuan
ketiga dan tes II dilaksanakan di akhir siklus II, yaitu pada awal pertemuan kelima.
• Melakukan pencatatan mengenai hal yang tidak terdapat dalam lembar observasi,
sebagai catatan lapangan. Secara khusus rincian operasional yang dilakukan dalam dua siklus adalah sebagai
berikut. a.
Siklus I 1
Perencanaan I
a Mendiskusikan materi siklus I tentang rumus kalor karena perubahan suhu, untuk
pertemuan pertamanya, dan kalor karena perubahan wujud zat menguap dan mendidih untuk pertemuan keduanya dengan guru lain teman sejawat.
b Membuat RPP sesuai tahap-tahap inkuiri dengan model pencapaian konsep serta LKS
praktikum tentang rumus kalor karena perubahan suhu untuk pertemuan pertama dan
LKS diskusi tentang kalor karena perubahan wujud zat menguap dan mendidih untuk pertemuan kedua pada siklus I bersama teman sejawat.
c Mempersiapkan dan merancang alat dan bahan praktikum rumus kalor karena
perubahan suhu untuk pertemuan pertama, serta alat dan bahan demonstrasi tentang kalor karena perubahan wujud zat menguap dan mendidih pada pertemuan kedua
siklus I.
d Menyusun kisi-kisi soal untuk penyusunan tes pada pokok bahasan rumus kalor karena
perubahan suhu dan kalor karena perubahan wujud zat menguap dan mendidih. Soal yang disusun dalam bentuk soal pilihan ganda dan soal uraian.
e Menyusun tes pokok bahasan rumus kalor karena perubahan suhu dan kalor karena
perubahan wujud zat menguap dan mendidih. f
Mempersiapkan format lembar observasi pelaksanaan pembelajaran inquiry trainning dan catatan lapangan.
g Mempersiapkan format lembar observasi kemampuan bertanya siswa dalam
pelaksanaan pembelajaran inquiry trainning. h
Mempersiapkan kamera untuk merekam.
2 Tindakan
I
Peneliti melaksanakan tindakan penelitian berupa pembelajaran inkuiri trainning sesuai RPP yang telah disusun pada tahap perencanaan. Pada saat pelaksanaan
tindakan, peneliti dibantu guru lainteman sejawat yang bertindak sebagai observer dengan menggunakan lembar observasi yang sudah disusun dan dissosialisakan
sebelumnya pada observer.
Penelitian Tindakan Kelas Fisika
25
3 Pengumpulan data
I
a Melakukan pengamatan secermat mungkin mengenai proses pembelajaran dan
memberikan penilaian tentang aktivitas belajar siswa sesuai indikator yang telah dibuat sebelumnya.
b Membuat catatan lapangan mengenai penerapan pembelajaran inkuiri dan segala
sesuatu yang terjadi diluar hal yang telah tercantum dalam format observasi.
c Memberikan penilaian berupa tes di akhir siklus I, yaitu pada awal pertemuan ketiga
tentang rumus kalor karena perubahan suhu dan kalor karena perubahan wujud zat menguap dan mendidih yang hasilnya akan digunakan untuk menilai pemahaman
konsep siswa.
4 Refleksi
I
Hasil dari siklus I dikaji ulang, sehingga dapat diketahui kelebihan dan kekurangan selama pelaksanaan tindakan I. Refleksi yang dilakukan ini juga menyangkut pelaksanaan
pembelajaran dan pengalaman belajar siswa pada siklus I. Pelaksanaan pembelajarannya tentang ketidaksempurnaan keterlaksanaan semua tahap pembelajaran yang seharusnya
terjadi di setiap pertemuan pada siklus I.
RPP yang sudah dibuat tidak ada perubahan, tetapi dalam pelaksanaannya terdapat perbaikan manajemen kelas terutama pada pengendalian kegiatan siswa, yaitu
tentang bagaimana mengkondisikan siswa agar waktu pembelajaran dapat lebih efektif. Waktu yang tidak efektif pada siklus II ini disebabkan oleh kegiatan-kegiatan siswa tidak
dikontrol oleh waktu, sehingga perlu adanya informasi pembatasan waktu di setiap tahap- tahap pembelajaran yang dilakukan guru maupun siswa.
Pengalaman belajar siswa yang dilihat adalah hasil ujian masih memerlukan perbaikan pada soal ujiannya. Soal yang diujikan perlu memperhatikan kemampuan siswa,
selain dari acuan indikator yang telah ditentukan. Ketuntasan nilai yang dicapai merupakan ketercapaian pemahaman siswa pada materi rumus kalor karena perubahan
suhu dan kalor karena perubahan wujud zat menguap dan mendidih, sehingga materi pembelajaran setelah siklus I merupakan kelanjutan dari materi rumus kalor karena
perubahan suhu dan kalor karena perubahan wujud zat menguap dan mendidih. Refleksi siklus I ini digunakan sebagai bahan perencanaan pada pembelajaran di siklus
selanjutnya.
b. Siklus II