Metode Pengumpulan Data Validitas dan Reliabilitas

35 memuaskan mengikuti cara kerja yang ditentukan perusahaan kepatuhan pada peraturan, memiliki tanggung jawab tinggi. 2. Variabel Terikat atau Dependent Variable Y Variabel terikat adalah gejala atau unsur yang dipengaruhi variabel lain, variabel terikat dalam penelitian ini adalah produktivitas karyawan dengan indikator kualitas dan hasil yang diperoleh.

D. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah: 1. Metode Kuesioner Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang perbandingan atau hal lain yang diketahui Suharsimi Arikunto, 1998 : 140. Metode kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis kuesioner tertutup karena jawaban telah disediakan. Kuesioner yang digunakan adalah pilihan ganda dimana setiap item soal disediakan 4 jawaban dengan skor masing-masing sebagai berikut : - Jawaban “a” diberi skor 5 dengan kategori sangat tinggi - Jawaban “b” diberi skor 4 dengan ketegori tinggi 36 - Jawaban “c” diberi skor 3 dengan kategori cukup tinggi - Jawaban “d” diberi skor 2 dengan kategori rendah - Jawaban ”e” diberi skor 1 dengan kategori cukup rendah Alasan menggunakan metode kuesioner adalah : a. Responden adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri sehingga akan diperoleh data yang lengkap dan benar sebab materi yang diungkap lebih bersifat pribadi. b. Responden memiliki kebebasan dan keluasan untuk mengungkapkan informasi yang diperlukan. c. Hemat waktu, tenaga dan biaya Dalam metode kuesioner ini digunakan untuk memperoleh data variabel semangat dan disiplin kerja dan variabel produktivitas karyawan. Dimana angket berisi : 1 Kelompok pertanyaan sub variabel semangat dan disiplin kerja. 2 Kelompok pertanyaan sub variabel produktivitas karyawan. 2. Metode Dokumentasi Metode ini digunakan untuk melengkapi data yang berhubungan dengan data mengenai kantor PDAM Kabupaten Kudus. 3. Metode Observasi Metode ini digunakan pada saat survey pendahuluan yaitu untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya pada kantor PDAM Kabupaten Kudus. 37

E. Validitas dan Reliabilitas

1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang mewujudkan kevalidan kesakhihan suatu instrumen Suharsimi Arikunto, 1998 : 160. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengukur data variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud, sesuai dengan cara pengujiannya ada dua macam yaitu : validitas internal dan validitas eksternal. Dalam penelitian ini uji validitas yaitu validitas internal. Validitas internal adalah validitas yang dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan Suharsimi Arikunto, 1998 : 162. Dengan kata lain sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas internal apabila setiap bagian instrumen mendukung misi instrumen secara keseluruhan yaitu mengungkapkan data dari variabel yang dimaksud. Sebelum instrumen digunakan sebagai alat pengumpulan data maka uji coba dilakukan terlebih dahulu kepada 15 responden yang diambil secara acak. Uji validitas internal yang dilakukan yaitu analisis butir yaitu mengkorelasikan skor-skor yang ada pada butir dengan skor total. Sedangkan rumus yang digunakan dalam mengukur validitas instrumen ini adalah rumus product moment dari Pearson. N ∑XY – ∑X ∑Y Rxy = 38 N ∑X 2 – ∑X 2 N ∑Y 2 – ∑-Y 2 Keterangan : Rxy : Koefisien Korelasi N : Jumlah subyek responden X : Skor butir Y : Skor total ∑X 2 : Jumlah kuadrat nilai X ∑ Y 2 : Jumlah kuadrat nilai Y Arikunto, 1998 : 162 Untuk menilai valid tidaknya instrumen, dilakukan dengan mengkonsultasikan hasil kerjanya dengan r tabel product moment. Jika diperoleh r hitung lebih besar dari r tabel berarti r tersebut valid. Sebaliknya apabila r hitung lebih kecil daripada r tabel maka instrumen dikatakan tidak valid dan tidak layak digunakan untuk pengambilan data. Adapun langkah untuk menguji validitas setiap butir adalah sebagai berikut : a. Membuat tabel analisis butir untuk variabel X dan Y b. Mengkorelasikan jumlah skor masing-masing butir dengan skor total c. Hasil yang diperoleh masing-masing perhitungan tersebut dikonsultasikan dengan product moment. Dari hasil uji coba yang dilakukan terhadap 15 responden diperoleh tingkat validitas instrumen yang dapat dilihat pada lampiran 5 halaman 75 sampai 78. 2. Reliabilitas Instrumen 39 Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat dipergunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen sudah baik Suharsimi Arikunto, 1998 : 170. Instrumen yang sudah dapat dipercaya reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabel menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu. Pada penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpa, karena instrumen dalam penelitian ini berbentuk kuesioner yang skornya merupakan rentangan antara 1 – 4 dan uji validitas menggunakan item total. Seperti yang dikemukakan Suharsimi Arikunto, 1998 : 192 bahwa untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misanya angket atau soal bentuk uraian maka menggunakan rumus Alpa sebagai berikut : K ∑Ob 2 r II = I - K – 1 Ot 2 Keterangan : r II : Reliabilitasi instrumen K : Banyaknya pertanyaan ∑Ob 2 : Jumlah Varians butir Ot 2 : Varians total 2 Suharsimi Arikunto, 1998 : 193 Untuk menilai reliabel tidaknya instrumen dilakukan dengan mengkonsultasikan hasil perhitungan dengan angka tabel r product moment. Jika r hitung lebih besar daripada r tabel berarti instrumen 40 tersebut reliabel, sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel berarti instrumen tersebut tidak reliabel.

F. Metode Analisis Data