Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok Konfrontasi Indonesia dengan Malaysia

Pendidikan Kewarganegaraan SD Kelas VI 115 Gambar 4.7 Tokoh Penggagas Gerakan Non Blok Soekarno, Yosep Broz Tito, Gamal abdul Nasser, Jawaharlal Nehru, Nkrumah

5. Peran Indonesia dalam Gerakan Non Blok

Pasca Perang Dunia II muncul dua blok raksasa dunia, yaitu Blok Barat dan Blok timur. Blok Barat yang berhaluan liberalis dan kapitalis dipimpin Amerika serikat, dengan angotanya Inggris, Perancis, Belanda, Italia, Jerman Barat, Kanada, Belgia, Australia, Norwegia, Turki, Yunani, dan Portugal. Blok Timur yang berhaluan komunis dipimpin Uni Soviet dengan anggota, seperti Polandia, Jerman Timur, Hongaria,Bulgria, Rumania, Cekoslowakia, dan Albania. Blok Barat dan Blok timur selalu terlibat dalam ketegangan yang berlanjut pada “perang dingin”. Ketegangan tersebut disebabkan adanya perbedaan ideologi, saling berlomba senjata nuklir, pembentukan pakta militer yang dapat mengancam perdamaian dan keamanan dunia. Untuk meredakan ketegangan di antara dua blok, negara-negara yang cinta damai mengupayakan berbagai pertemuan dengan tujuan untuk mencari solusi terbaik guna mewujudkan perdamaian dan keamanan dunia. Gerakan Non Blok merupakan wadah negara-negara yang tidak menjadi anggota Blok Barat maupun Blok Timur. Gerakan Non Blok ikut aktif berperan dalam menghadapi peristiwa-peristiwa Internasional. Negara-negara Non Blok tidak ingin dijadikan objek kepentingan dua raksasa dunia dalam pergolakan politik internasional. Negara-negara Non Blok tidak mau diombang-ambingkan dua ideologi raksasa yang sedang berlomba berebut pengaruh. w w w .w ik i.po le w ka .c om Di unduh dari : Bukupaket.com Bab IV ~ Politik Luar Negeri Indonesia 116 Tokoh-tokoh yang dianggap sebagai pemrakarsa berdirinya Non Blok adalah: 1. Presiden Soekarno Indonesia; 2. Presiden Yosep Broz Tito Yugoslavia; 3. Presiden Gamal abdul Nasser Mesir; 4. Perdana Menteri Pandit Jawaharlal Nehru India; 5. Perdana Menteri Kwame Nkrumah Ghana.

6. Konfrontasi Indonesia dengan Malaysia

Pada tahun 1963-1964 terjadi konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia, yang bermula dari pembentukan Federasi Malaysia. Gagasan pembentukan Federasi Malaysia pertama kali dilontarkan Perdana Menteri Malaysia, Tengku Abdul Rachman pada 27 Mei 1961. Menurutnya, federasi yang akan dibentuk terdiri dari Malaysia, Singapura, Serawak, dan Sabah. Pembentukan Federasi Malaysia ini dianggap Indonesia seabagai proyek neokolonialisme Inggris yang membahayakan revolusi Indonesia. Akibatnya, pada tanggal 17 September 1963 hubungan diplomatik Indonesia dan Malaysia terputus.

7. Indonesia Keluar dari PBB