Etiologi Perdarahan Postpartum Hubungan Antara Keteraturan

26

C. Etiologi Perdarahan Postpartum

Tabel 4.5 Etiologi Perdarahan Postpartum Etiologi kejadian perdarahan postpartum ANC teratur ANC tidak teratur total Retsiplas 533,33 1066,67 15 100 Sumber: Data Primer 2009 Berdasarkan tabel 4.5 terlihat bahwa, pada penelitian ini kejadian perdarahan postpartum semuanya disebabkan oleh retensio sisa plasenta, yaitu 15 orang 100, dan sebagian besar retensio sisa plasenta ini terjadi pada kelompok yang ANC-nya tidak teratur.

D. Hubungan Antara Keteraturan

Antenatal Care dengan Kejadian Perdarahan Postpartum Tabel 4.6 Tabel Kontingensi Kejadian perdarahan postpartum ANC Terjadi perdarahan postpartum Tidak Terjadi perdarahan postpartum Total Uji statistik Teratur 533,33 1280 1756,67 Tidak Teratur 1066,67 320 1343,33 Total 15100 15100 30100 X 2 hitung= 6,65 OR= 0,125 Sumber: Data Primer 2009 Hasil analisa Chi-square pada tabel kontingensi 2x2 dengan derajat kebebasan df=1 dan tingkat signi fikansi α sebesar 5 0,05, didapatkan hasil bahwa nilai Chi-square hitung 6,65, sedangkan nilai chi-square tabel adalah 3,84. Pada analisa Chi-square, Ho ditolak jika nilai Chi-square hitung nilai Chi-square tabel, atau p-value signifikansi α. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Chi-square hitung 6,65 Chi-square tabel 3,84. Dari 27 pernyataan diatas bisa diambil kesimpulan bahwa pada penelitian hubungan keteraturan ANC dengan kejadian perdarahan postpartum menolak Ho dan menerima Ha, jadi pada tingkat kepercayaan 95 α= 0,05 terdapat hubungan yang signifikan antara keteraturan antenatal care dengan kejadian perdarahan postpartum. Dalam penelitian ini, juga dihitung odds ratio OR untuk mengetahui besar peluang terjadinya perdarahan dibandingkan peluang tidak terjadinya perdarahan pada variabel yang diteliti. Jika OR=1 menunjukkan bahwa faktor keteraturan antenatal care bukan merupakan risiko terjadinya perdarahan. Bila OR1 menunjukan bahwa keteraturan antenatal care merupakan penyebab dari perdarahan. Bila OR1 menunjukkan bahwa keteraturan antenatal care justru menurunkan terjadinya efek perdarahan. Setelah dihitung didapatkan OR senilai 0,125. Hal ini menunjukkan bahwa ANC merupakan faktor preventif terhadap terjadinya perdarahan postpartum. Jadi ANC yang teratur dapat menurunkan kejadian perdarahan postpartum 18x 0,125 jika dibandingkan dengan ANC yang tidak teratur. 28

BAB V PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA STROKE DENGAN ANGKA KEJADIAN EPILEPSI DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

0 3 50

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI ANTENATAL CARE DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH BERDASARKAN MASA KEHAMILAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

1 8 58

HUBUNGAN ANTARA FREKUENSI ANTENATAL CARE DENGAN KEMATIAN PERINATAL DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

0 12 57

HUBUNGAN ANTARA MIGRAIN DENGAN KEJADIAN STROKE ISKEMIK DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

0 5 59

HUBUNGAN ANTARA MUSIM DENGAN KEJADIAN DERMATITISVENENATADI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Hubungan Antara Musim Dengan Kejadian Dermatitis Venenatadi RSUD Dr. Moewardi Surakarta Periode 2010-2012.

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA MUSIM DENGAN KEJADIAN DERMATITISVENENATA DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Hubungan Antara Musim Dengan Kejadian Dermatitis Venenatadi RSUD Dr. Moewardi Surakarta Periode 2010-2012.

0 1 13

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR USIA DENGAN ANGKA KEJADIAN CARSINOMA MAMMAE DI RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA FAKTOR USIA DENGAN ANGKA KEJADIAN CARSINOMA MAMMAE DI RSUD dr. MOEWARDI SURAKARTA.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DENGAN KEJADIAN PARTUS PREMATUR DI RSUD DR. MOEWARDI Hubungan antara Paritas dengan Kejadian Partus Prematur di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 1 14

HUBUNGAN MEROKOK DENGAN ANGKA KEJADIAN STROKE DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA Hubungan Merokok Dengan Angka Kejadian Stroke Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA FAKTOR RISIKO PERDARAHAN DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2012.

0 0 12