Blue Heart, Red Artery, Chaotic Mass and The Skinless Surgery

Gambar 8 : “Drowning to The Red Blood Sins” Mix media di atas kanvas 120x150 cm Objek yang lain dalam lukisan ini dua mahkluk yang menyerupai dua ekor burung yang satu sedang mengepakkan sayap dengan sebuah tunas yang muncul di balik punggungnya dan yang satunya lagi sedang menganga dengan paruhnya yang terbuka lebar. Adapun latar belakang dari keseluruhan lukisan tersebut, latar belakang berwarna hitam dan terdapat bercak atau noda merah disebelah atas dan bawah dan di sisi lain terdapat bercak noda merah, dengan keseluruhan warna merah dengan tidak teratur dan tidak simetris. Lukisan ini menekankan kesan figur dan simbol yang seram dengan warna- warna merah darah dalam lukisan yang sangat dominan. Dengan sedikit permainan teknik gradasi pada semua sosok figur dalam lukisan tersebut tetap mengesankan ada unsur gelap terang dalam lukisan ini. Pada bagian pelukisan figur makhluk-makhluk ini warna yang digunakan adalah cat scarlet dan crimson red yang dicampur dengan cat tembok berwarna putih titanium pada keseluruhan kepala dan wajah. Sedangkan pada sosok mahkluk yang menyerupai dua ekor burung warna yang dipakai figur ini memakai banyak warna cat hitam dan putih titanium dengan permainan gradasi. Sedangkan dalam pewarnaan background dengan memblok seluruh kanvas dengan warna hitam. Untuk detail keseluruhan di dalam figur lukisan ini menggunakan spidol merah untuk mengesankan ketegasan garis dalam pelukisan figur. Dalam pengolahan prinsip penyusunan seni rupa dalam lukisan ini sesungguhnya menggunakan prinsip seni rupa pada umumnya walaupun mengesampingkan keindahan bentuk figur ataupun keindahan warna dikarenakan aliran seni yang dianut dan disukai penulis sebagai referensi banyak yang mengesampingkan keindahan bentuk dan warna jadi lukisan ini cenderung disharmoni tidak seimbang dan mengesankan kurang kesatuan antara figur dan latar belakang dalam pewarnaan, menenempatkan figur maupun simbol-simbol di dalam lukisan, proses penciptaannya lukisan tersebut juga tidak menggunakan teknik-teknik yang konvensional karena penulis berkarya tidak selalu menggunakan kuas. Sesungguhnya seluruh penafsiran atau pun arti tentang makna pada seluruh lukisan karya penulis diserahkan kepada seluruh orang yang melihat dan memperhatikan karya-karya tersebut karena disini penulis hanya menyajikan karya-karyanya dengan masing-masing judul hanya untuk memancing rasa ngeri atau takut, imajinasi maupun penafsiran dari masing-masing pemerhati karya ini. Karya di atas merupakan sebuah ekspresi perwujudan buah dari hasil imajinasi penulis tentang apa yang terjadi di dalam pikiran penulis dimana lukisan ini mempunyai arti menceritakan tentang seseorang yang memilih terjun dan meneggelamkan diri dalam nista atas nama kebebasan sebagai manusia dan bermandikan darah walaupun suatu saat jika dia ingin kembali akan ada selalu tunas baru untuk menolongnya, semua tadi dilukiskan dalam figur dan simbol- simbol didalam lukisan diatas.

4. Killing Peace

Karya penulis dibawah ini berjudul “Killing Peace”. Gambar lukisan ini memperlihatkan figur sesosok makhluk tersenyum lebar berambut panjang berwarna hijau bermuka seram yang membawa sebuah senjata api laras panjang berjenis ak47 yang berada di tangan kirinya dan tangan kanannya memegang sepotong jagung, dan terlihat sosok figure burung dara atau merpati yang sedang dia tembak dengan darah yang muncrat ke seluruh bagian. Berikut unsur visual yang berperan sebagai pendukung untuk mewakili maksud dan cerita dari lukisan ini. Gambar 9 : “Killing Peace” Mix media di atas kanvas 130x150 cm Objek utama dalam lukisan ini adalah figur makhluk seram yang terlihat sedang tersenyum lebar dengan giginya yang tajam juga mata hitam yang sangat besar berambut gondrong berwarna hijau memakai ikat kepala hitam lalu mengucur berdarah-darah di sebagian wajahnya dan matanya, dengan memegang sebuah senjata api laras panjang ak47 ditangan kirinya dan tangan kananya memegang sepotong jagung yang seperti ia tawarkan. Terlihat juga figur dalam lukisan ini dengan memakai sebuah kaos abu-abu lalu memakai sebuah vest atau rompi jeans biru polos tanpa corak, figur burung yang tertembak tersebut adalah sebagai point of interest dalam lukisan ini. Objek yang kedua adalah burung merpati putih yang sedang terbang tertembak dan menyipratkan begitu banyak darah dan background atau latar belakang dari keseluruhan lukisan tersebut. Latar belakang berwarna merah muda keunguan dan terdapat bercak atau noda merah diseluruh bagian. Lukisan ini menonjolkan kesan figur dan simbol yang seram dengan warna- warna bercakmerah darah dalam lukisan yang sangat dominan. Dengan sedidikit- sedikit permainan teknik gradasi pada semua sosok figur lukisan tersebut tetap mengesankan ada unsur gelap terang dalam lukisan ini. Dengan menggunakan warna warna cerah seperti merah muda, biru, dan hijau diperpadukan dengan warna merah darah yang sangat mendominasi maka terlihat lukisan ini sangat kontras sesuai dengan aliran lukisan yang dianut penuli. Pada bagian figur mahkluk seram ini warna yang digunakan adalah cat raw sienna yang di campur dengan cat tembok berwarna titanium white pada keseluruhan tangan dan wajah. Sedangkan pada kaos yang dipakai figur ini memakai banyak warna cat hitam dan